iv
ABSTRAK
PENGARUH TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)
DIBANDINGKAN DENGAN KOPI ROBUSTA (Coffea
canephora) TERHADAP DAYA KONSENTRASI PEREMPUAN
DEWASA
Charissa Lazarus, 2013 Pembimbing I : Harijadi Pramono, dr., M.Kes Pembimbing II : Fen Tih, dr., M.Kes
Kemampuan berkonsentrasi menunjang performa fisik, sosial, dan mental. Kafein dalam teh hijau (Camellia sinensis L.) dan kopi Robusta (Coffea canephora) dapat meningkatkan daya konsentrasi. Kadar kafein yang tinggi menimbulkan efek samping. Kadar kafein dalam kopi Robusta lebih tinggi daripada teh hijau, tetapi teh hijau mengandung theanine yang juga meningkatkan daya konsentrasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teh hijau, kopi Robusta, dan perbandingan pengaruh teh hijau dengan kopi Robusta terhadap daya konsentrasi perempuan dewasa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental menggunakan rancangan pre tes dan pos tes yang bersifat komparatif. Data yang dibandingkan adalah nilai tes Jhonson Pascal dan Addition Sheet Test pada 30 orang perempuan dewasa sebelum dan setelah diberi teh hijau dan kopi Robusta. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dan “t” tidak berpasangan dengan α = 0,05 dan tingkat kemaknaan dinilai berdasarkan nilai p≤0,05.
Hasil menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna pada perbandingan rerata tes Jhonson Pascal dan Addition Sheet Test sebelum dan sesudah meminum teh hijau (p=0,000) dan kopi Robusta (p=0,000). Perbedaan yang tidak bermakna didapatkan antara pengaruh teh hijau dibandingkan dengan kopi Robusta pada tes Jhonson Pascal (p =0,560) dan Addition Sheet Test (p=0,808).
Simpulannya adalah teh hijau dan kopi Robusta meningkatkan daya konsentrasi pada perempuan dewasa, dan teh hijau mempunyai pengaruh yang sama dengan kopi Robusta dalam meningkatkan daya konsentrasi pada perempuan dewasa
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF GREEN TEA (Camellia sinensis L.) TOWARDS
THE ABILITY TO CONCENTRATE IN ADULT WOMEN WHEN
COMPARED TO ROBUSTA COFFEE (Coffea canephora)
Charissa Lazarus, 2013 First Tutor : Harijadi Pramono, dr., M.Kes Second Tutor : Fen Tih, dr., M.Kes
The ability to concentrate support a state of complete physical, mental, and social well being. Caffeine in green tea (Camellia sinensis L.) and Robusta coffee (Coffea canephora) increases the abilty to concentrate. High doses of caffeine causes some adverse effects. Caffeine is higher in Robusta coffee than in green tea, but green tea has theanine which increases the ability to concentrate.
The purpose of this research is to gain knowledge about the effect of green tea, Robusta coffee, and the comparison between green tea with Robusta coffee toward the ability to concentrate in adult women.
This research is a quasi experimental research by using comparative pretest and posttest designs. Scores from Jhonson Pascal test and Addition Sheet test, which are done by 30 adult women before and after they drink the green tea and Robusta coffee, are compared. The datas are analyzed using the pair ”t” test and unpair ”t” test with α = 0.05. The degree of significance is determined based on p value ≤0.05.
The results of the average comparison between before and after consuming green tea and Robusta coffee in Jhonson Pascal test and Addition Sheet test show a highly significance difference with p value 0.000 for both beverages. Meanwhile, insignificant differences were found on the comparison of the effect of green tea and Robusta coffee on Jhonson Pascal test (p=0.560) and Addition Sheet test (p=0.808).
It could be concluded that green tea and Robusta coffee increase the ability to concentrate in adult women, and green tea has the same effect as Robusta coffee in increasing the ability to concentrate in adult women.
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademik ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Definisi Konsentrasi... 7
2.2 Anatomi Sistem Saraf Pusat ... 8
2.2.1 Sistem Saraf Pusat ... 8
2.2.2 Formasio Retikularis ... 9
2.3 Fisiologi Sistem Saraf Pusat ... 13
ix
2.3.2 Neurotransmiter ... 18
2.3.3 Sistem Aktivasi Retikularis ... 20
2.4 Hal-hal yang Menurunkan Konsentrasi ... 26
2.5 Hal-hal yang Meningkatkan Konsentrasi ... 28
2.5.1 Zat-zat yang Mempengaruhi Konsentrasi ... 29
2.6 Teh ... 35
2.6.1 Jenis Teh ... 36
2.6.2 Taksonomi Teh ... 38
2.6.3 Kandungan Kimia Teh Hijau ... 39
2.7 Kopi ... 40
2.7.1 Jenis Kopi ... 41
2.7.2 Taksonomi Kopi ... 42
2.7.3 Kandungan Kimia Kopi ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 45
3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 45
3.1.1 Alat Penelitian ... 45
3.1.2 Bahan Penelitian ... 45
3.2 Subjek Penelitian ... 45
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 46
3.4 Metode Penelitian ... 46
3.4.1 Desain Penelitian ... 46
3.4.2 Besar Sampel Penelitian ... 47
3.5 Variabel Penelitian ... 47
3.5.1 Definisi Variabel Konsepsional ... 47
3.5.2 Definisi Variabel Operasional... 48
3.6 Prosedur Kerja ... 48
3.6.1 Persiapan Sebelum Tes ... 48
3.6.2 Cara Pembuatan Minuman Teh Hijau ... 49
3.6.3 Cara Pembuatan Minuman Kopi Robusta ... 49
x
3.7 Metode Analisis ... 50
3.8 Aspek Etik Penelitian ... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52
4.1 Hasil Penelitian ... 52
4.1.1 Pengaruh Teh Hijau ... 52
4.1.2 Pengaruh Kopi Robusta ... 55
4.1.3 Pengaruh Teh Hijau Dibandingkan Dengan Kopi Robusta ... 58
4.2 Pembahasan ... 59
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1 Simpulan ... 64
5.2 Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
LAMPIRAN ... 68
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Kimia Pada Daun Teh Hitam dan Teh Hijau yang Telah
Diproses ... 40
Tabel 2.2 Komposisi Substansi Kimia Didalam Biji Kopi Coffea arabica dan
Coffea canephora yang Telah Dipanggang ... 43
Tabel 4.1 Tabel Hasil Tes Jhonson Pascal Sebelum dan Sesudah Minum Teh
Hijau ... 52
Tabel 4.2 Tabel Hasil Addition Sheet Test Sebelum dan Sesudah Minum Teh
Hijau ... 54
Tabel 4.3 Tabel Hasil Tes Jhonson Pascal Sebelum dan Sesudah Minum Kopi
Robusta ... 55
Tabel 4.4 Tabel Hasil Addition Sheet Test Sebelum dan Sesudah Minum Kopi
Robusta ... 57
Tabel 4.5 Hasil Uji “t” Tidak Berpasangan Pengaruh Teh Hijau Dibandingkan
Dengan Kopi Robusta Pada tes Jhonson Pascal ... 58
Tabel 4.6 Hasil Uji “t” Tidak Berpasangan Pengaruh Teh Hijau Dibandingkan
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Formatio Reticularis (A) Pembagiannya. (B) Kelompok Sel Saraf
Aminergik dan Kolinergik ... 10
Gambar 2.2 Fisiologi Anatomis Sinaps... 16
Gambar 2.3 Area Eksitatori dan Area Inhibitori yang Mengatur Tingkat Aktivitas Otak ... 22
Gambar 2.4 Berbagai Pusat Dalam Batang Otak dan Arah Serabutnya ... 23
Gambar 2.5 Jalur Sistem Dopamin ... 25
Gambar 2.6 Jalur Sistem Norepinefrin ... 25
Gambar 2.7 Jalur Sistem Serotonin... 26
Gambar 2.8 Derivat Metilsantin ... 30
Gambar 2.9 Theanine ... 34
Gambar 2.10 Camellia sinensis ... 38
Gambar 2.11 Coffea canephora ... 42
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian ... 68
Lampiran 2 Tes Jhonson Pascal dan Addition Sheet Test ... 69
Lampiran 3 Surat Informed Consent ... 73
Lampiran 4 Gambar Penelitian ... 74
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Konsentrasi berkaitan dengan kemampuan otak untuk mengikuti rangsang
eksternal maupun internal. Konsentrasi didefinisikan sebagai suatu mekanisme
pemilihan rangsang yang lebih penting untuk dijadikan fokus perhatian oleh otak.
Kapasitas untuk berkonsentrasi dan menjaga perhatian berhubungan dengan
kemampuan untuk mengabaikan rangsang lainnya (Higgins & George, 2007).
Konsentrasi diperlukan dan terlibat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari,
seperti kemampuan kognitif, belajar di sekolah, melakukan pekerjaan tertentu,
berperilaku dan berelasi dengan sesama (Barbour, 2011). Kemampuan
berkonsentrasi yang baik membantu seseorang untuk mengabaikan gangguan,
serta menghemat waktu dan energi dalam mengerjakan tugas (Sasson, 2012).
Karena berbagai alasan tersebut, maka masyarakat banyak mencari zat aktif yang
terkandung dalam minuman atau makanan tertentu untuk meningkatkan
konsentrasi.
Seperti yang telah diketahui, bahwa kafein merupakan salah satu zat aktif yang
berkerja pada sistem saraf pusat. Kafein dapat membantu meningkatkan
kemampuan kognitif, termasuk daya konsentrasi (Tortora & Derrickson, 2009).
Banyak dijumpai bahan konsumsi yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan
coklat di pasaran. Kopi merupakan salah satu minuman yang disukai oleh
masyarakat di seluruh dunia. Kopi dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan
daya konsentrasi. Jenis kopi yang paling sering dikonsumsi adalah Robusta dan
Arabika (Jasvinder, 2011). Di Indonesia, jenis kopi yang paling banyak
diproduksi adalah Robusta (Slette & Wiyono, 2012). Dalam secangkir kopi
Robusta bertakaran 200 ml dengan komposisi standar didapatkan sekitar 131-220
mg kafein (Jasvinder, 2011). Angka pasti kandungan kafein dalam secangkir kopi
2
kopi juga terkandung zat psikoaktif lainnya, yaitu teofilin dan teobromin,
walaupun kadarnya hanya sedikit (Spiller, 1998).
Minuman lain yang juga mengandung zat psikoaktif untuk meningkatkan daya
konsentrasi adalah teh. Teh merupakan minuman nomor dua yang paling banyak
dikonsumsi di seluruh dunia setelah air putih. Jenis teh yang sering dikonsumsi
adalah teh hijau, teh hitam, dan teh oolong, yang semuanya berasal dari daun
tumbuhan Camellia sinensis (Kuriyama, et al., 2006). Hasil penelitan melaporkan
bahwa diantara ketiga jenis teh di atas teh hijau memberikan manfaat yang paling
berarti bagi kesehatan manusia (Chacko, Thambi, Kuttan, & Nishigaki, 2010).
Masyarakat luas masih belum mengetahui bahwa teh juga mengandung kafein.
Secangkir teh hijau 200 ml, yang disediakan dengan pembuatan dan komposisi
standar, mengandung sekitar 60 mg kafein (Spiller, 1998). Sumber lain
mengatakan bahwa kafein yang terkandung dalam secangkir teh hijau 200 ml
adalah sekitar 24-36 mg (Ukra, 2008). Angka kandungan kafein dalam secangkir
teh hijau tidak seragam pada berbagai kepustakaan, karena banyak faktor yang
dapat mempengaruhi kandungan kafein dalam teh. Selain kafein, teh juga
mengandung theanine, substansi yang berefek positif terhadap konsentrasi dan
fungsi kognitif manusia, serta memiliki khasiat neuroprotektif dan anti-ansietas
(Kelly, Gomez-Ramirez, Montesi & Foxe, 2008). Dalam secangkir teh bertakaran
200 ml terkandung 25-60 mg theanine (Nobre, Rao & Owen, 2008). Kepustakaan
lain menyebutkan bahwa teofilin, yang mampu meningkatkan konsentrasi, juga
terkandung dalam teh (Tortora & Derrickson, 2009).
Uraian diatas menggambarkan bahwa kopi Robusta maupun teh hijau
memberikan efek positif terhadap konsentrasi. kopi Robusta dan teh hijau
memiliki kandungan zat aktif dengan kadar yang berbeda. Ditinjau dari segi
manfaat, teh hijau mempunyai manfaat yang lebih baik bagi kesehatan
dibandingkan kopi Robusta. Melalui penelitian ini maka peneliti ingin
membandingkan pengaruh teh hijau dengan kopi Robusta terhadap daya
3
1. 2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Apakah teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan daya
konsentrasi pada perempuan dewasa.
2. Apakah kopi Robusta (Coffea canephora) meningkatkan daya
konsentrasi pada perempuan dewasa.
3. Apakah teh hijau (Camellia sinensis L.) mempunyai pengaruh yang
sama dengan kopi robusta (Coffea canephora) dalam meningkatkan
daya konsentrasi pada perempuan dewasa.
1. 3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh teh hijau
(Camellia sinensis L.) dengan kopi Robusta (Coffea canephora) dalam
meningkatkan daya konsentrasi pada perempuan dewasa.
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap daya
konsentrasi pada perempuan dewasa.
2. Mengetahui pengaruh kopi Robusta (Coffea canephora) terhadap daya
konsentrasi pada perempuan dewasa.
3. Mengetahui perbedaan pengaruh antara teh hijau (Camellia sinensis
L.) dengan kopi Robusta (Coffea canephora) terhadap daya
konsentrasi pada perempuan dewasa.
1. 4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan,
dan informasi mengenai perbandingan pengaruh teh hijau (Camellia sinensis L.)
dan kopi Robusta(Coffea canephora) terhadap daya konsentrasi pada perempuan
4
1.4.2 Manfaat Praktis
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan bagi
masyarakat dan menjadi referensi medis mengenai perbandingan pengaruh teh
hijau (Camellia sinensis L.) dan kopi Robusta (Coffea canephora) terhadap daya
konsentrasi pada perempuan dewasa.
1. 5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Konsentrasi adalah kemampuan untuk mengikuti rangsang eksternal maupun
internal, atau mekanisme pemilihan rangsang yang lebih penting untuk dijadikan
fokus perhatian. Kemampuan untuk menjaga konsentrasi berhubungan dengan
pengabaian rangsang yang kurang penting karena otak kurang dapat konsentrasi
bila fokus perhatian berpindah dari suatu hal ke berbagai hal lainnya (Higgins &
George, 2007).
Proses sinaps di otak bekerja dengan aksi selektif, yaitu menginhibisi sinyal
yang lemah dan mengkondisikan agar sinyal yang kuat menjadi lebih tereksitasi,
namun kadang dapat terjadi proses memilih dan memperkuat beberapa sinyal
yang lemah kemudian menghantarkan sinyal ini ke berbagai arah.
Neurotransmiter adalah zat penghantar pada sinapsis kimia. Dopamin,
norepinefrin, dan substansi katekolamin lainnya merupakan contoh dari
neurotransmiter (Guyton & Hall, 2006). Beberapa fungsi kognitif otak, seperti
fungsi mengingat dan berkonsentrasi, dimodulasi oleh katekolamin, dopamin, dan
norepinefrin. Daya konsentrasi akan meningkat bila didapatkan peningkatan
kadar dopamin dan norepinefrin di korteks prefrontal (Higgins & George, 2007).
Ketika sistem aktivasi retikularis teraktivasi, maka banyak impuls saraf yang
ditransmisikan ke area yang luas pada korteks serebri, yang akan berefek terhadap
peningkatan aktivitas kortikal. Sistem aktivasi retikularis akan semakin aktif
ketika orang tersebut dalam keadaan sadar.
Adenosin, zat yang terakumulasi saat pemakaian ATP yang tinggi oleh sistem
saraf, disebut sebagai zat yang menginduksi terjadinya tidur dan bersifat
5
mempunyai empat reseptor di dalam sistem saraf, yaitu A1, A2A, A2B, dan A3
(Daly & Fredholm, 2004).
Kafein merupakan antagonis reseptor A1, A2A, dan A2B. Maka kafein, begitu
juga dengan teofilin, berfungsi sebagai antagonis dari aksi adenosin reseptor A1,
A2A, dan A2B (Daly & Fredholm, 2004). Fungsi reseptor A1 bila terikat dengan
adenosin adalah inhibisi pelepasan neurotansmiter glutamat dan dopamin. Maka
kafein secara tidak langsung berfungsi meningkatkan kadar dopamin dan
glutamat bila berikatan dengan A1 (Solinas, Ferre´, You, Karcz-Kubicha, Popoli,
& Goldberg, 2002). Reseptor A2A berhubungan terbalik dengan reseptor dopamin
D2. Ketika reseptor A2A berikatan dengan adenosin efek yang terjadi adalah
dopamin tidak dapat berikatan dengan D2. Oleh karena itu, ketika A2A diikat oleh
kafein, dopamin akan lebih banyak terikat dengan D2 dan efek dopamin akan
lebih jelas. Kafein dalam dosis besar juga dapat menginhibisi fosfodiesterase,
menghambat reseptor GABA dan glisin, serta menaikkan kadar kalsium intarasel
(Daly & Fredholm, 2004).
Kafein terkandung didalam kopi Robusta maupun teh, termasuk teh hijau.
Kadar kafein pada secangkir kopi Robusta 200 ml yaitu antara 131-220 mg
(Jasvinder, 2011). Kadar kafein pada secangkir teh hijau 200 ml yaitu antara
24-36 mg (Ukra, 2008).
Theanine yang terdapat dalam daun teh merupakan zat psikoaktif yang
mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Salah satunya adalah dapat
meningkatkan kadar dopamin (Juneja, Chu, Okubo, Nagato, & Yokogoshi, 1999).
Secangkir teh yang berukuran 200ml mengandung sekitar 25-60 mg theanine
(Nobre, Rao, & Owen, 2008). Pada penelitian sebelumnya didapatkan theanine
dosis rendah, setara dengan yang ada di secangkir teh hijau, bila dikombinasikan
dengan kafein mempunyai pengaruh meningkatkan daya konsentrasi lebih baik
dibandingkan dengan konsumsi kafein saja (Kelly, Gomez-Ramirez, Montesi, &
6
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah:
1. Teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan daya konsentrasi pada
perempuan dewasa.
2. Kopi Robusta (Coffea canephora) meningkatkan daya konsentrasi
pada perempuan dewasa.
3. Tidak ada perbedaan pengaruh antara teh hijau (Camellia sinensis L.)
dibandingkan dengan kopi Robusta (Coffea canephora) dalam
64
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan daya konsentrasi pada
perempuan dewasa.
2. Kopi Robusta (Coffea canephora) meningkatkan daya konsentrasi pada
perempuan dewasa.
3. Teh hijau (Camellia sinensis L.) mempunyai pengaruh yang sama dengan
kopi Robusta (Coffea canephora) dalam meningkatkan daya konsentrasi
pada perempuan dewasa.
5.2 Saran
Teh hijau dan kopi Robusta dapat dikonsumsi sebelum memulai suatu kegiatan yang membutuhkan konsentrasi.
Teh hijau dapat menggantikan peran kopi sebagai minuman penambah konsentrasi bagi mereka yang mempunyai penyakit kardiovaskuler dan
gangguan pada saluran cerna karena kandungan kafeinnya lebih sedikit. Teh hijau dapat menggantikan peran kopi sebagai minuman penambah
konsentrasi bagi mereka yang mempunyai gangguan ansietas.
Penelitian ini membuka kesempatan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh zat psikoaktif lainnya yang terdapat di teh hijau
terhadap otak dan daya konsentrasi.
77
RIWAYAT HIDUP
Nama : Charissa Lazarus
Nomor Pokok Mahasiwa : 1010093
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 24 April 1992
Alamat : Perum. Holis Permai F No.4, Bandung
Agama : Katolik
Riwayat Pendidikan
1995-1996 : Play Group Bu Yani, Bandung
1996-1998 : TK Maria Bintang Laut, Bandung
1998-2004 : SD Maria Bintang Laut, Bandung
2004-2007 : SMP Waringin, Bandung
2007-2010 : SMA Trinitas, Bandung
2010-sekarang : sebagai Mahasiswa Fakultas Kedokteran
1
PENGARUH TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)
DIBANDINGKAN DENGAN KOPI ROBUSTA (Coffea
canephora) TERHADAP DAYA KONSENTRASI PADA
PEREMPUAN DEWASA
Charissa Lazarus
1, Harijadi Pramono
2, Fen Tih
31. Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
2. Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 3. Bagian Ilmu Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Fakultas Kedokteran, Universitas Maranatha
Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Kemampuan berkonsentrasi menunjang performa fisik, sosial, dan mental. Kafein
dalam teh hijau (Camellia sinensis L.) dan kopi Robusta (Coffea canephora) dapat
meningkatkan daya konsentrasi. Kadar kafein yang tinggi menimbulkan efek samping. Kadar kafein dalam kopi Robusta lebih tinggi daripada teh hijau, tetapi teh hijau
mengandung theanine yang juga meningkatkan daya konsentrasi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh teh hijau, kopi Robusta, dan perbandingan pengaruh teh hijau dengan kopi Robusta terhadap daya konsentrasi perempuan dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental menggunakan rancangan pre tes dan pos tes yang bersifat komparatif. Data yang dibandingkan adalah nilai tes
Jhonson Pascal dan Addition Sheet Test pada 30 orang perempuan dewasa sebelum dan
setelah diberi teh hijau dan kopi Robusta. Analisis data menggunakan uji “t”
berpasangan dan “t” tidak berpasangan. Hasil menunjukkan perbedaan yang sangat
bermakna pada perbandingan rerata tes Jhonson Pascal dan Addition Sheet Test sebelum
dan sesudah meminum teh hijau (p<0,01) dan kopi Robusta (p<0,01). Perbedaan yang tidak bermakna didapatkan antara pengaruh teh hijau dibandingkan dengan kopi Robusta pada tes Jhonson Pascal (p>0,05) dan Addition Sheet Test (p>0,05). Simpulannya adalah teh hijau dan kopi Robusta meningkatkan daya konsentrasi pada perempuan dewasa, dan teh hijau mempunyai pengaruh yang sama dengan kopi Robusta dalam meningkatkan daya konsentrasi perempuan dewasa
Kata kunci: konsentrasi, teh hijau, kopi Robusta, perempuan dewasa
THE EFFECT OF GREEN TEA (Camellia sinensis L.) TOWARDS
THE ABILITY TO CONCENTRATE IN ADULT WOMEN WHEN
2
Robusta coffee, and the comparison between green tea with Robusta coffee toward the ability to concentrate in adult women. This research is a quasi experimental research by using comparative pretest and posttest designs. Scores from Jhonson Pascal test and Addition Sheet test, which are done by 30 adult women before and after they drink the green tea and Robusta coffee, are compared. The datas are analyzed using the pair ”t” test and unpair ”t” test. The results of the average comparison between before and after consuming green tea and Robusta coffee in Jhonson Pascal test and Addition Sheet test show a highly significance difference with p<0.01 for both beverages. Meanwhile, insignificant differences were found on the comparison of the effect of green tea and Robusta coffee on Jhonson Pascal test (p>0.05) and Addition Sheet test (p>0.05). It could be concluded that green tea and Robusta coffee increase the ability to concentrate in adult women, and green tea has the same effect as Robusta coffee in increasing the ability to concentrate in adult women.
3
PENDAHULUAN
Konsentrasi adalah mekanisme pemilihan rangsang yang lebih penting untuk dijadikan fokus
perhatian oleh otak dan
berhubungan dengan kemampuan
untuk mengabaikan rangsang
lainnya (1). Kafein merupakan zat psikoaktif yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif, termasuk daya konsentrasi (2). Banyak minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh. Jenis kopi yang paling banyak diproduksi di Indonesia adalah Robusta (3), (4) . Teh merupakan minuman nomor dua yang paling sering dikonsumsi di seluruh dunia setelah air putih (5). Teh hijau merupakan jenis teh yang paling banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia (6). Kadar kafein di secangkir minuman teh hijau lebih sedikit daripada di secangkir kopi Robusta (7). Teh juga mengandung theanine, suatu zat psikoaktif yang member pengaruh positif bagi daya konsentrasi. Theanine juga berkhasiat neuroprotektif serta anti-ansietas (8). Teh hijau dan kopi Robusta memiliki kandungan zat aktif dengan kadar dan jenis yang berbeda. Ditinjau dari manfaatnya, teh hijau memberikan manfaat yang positif untuk kesehatan manusia.
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui pengaruh teh hijau dan kopi Robusta terhadap daya
konsentrasi pada perempuan
dewasa. Penelitian ini juga ingin
mengetahui perbedaan pengaruh kopi Robusta dan teh hijau terhadap daya konsentrasi pada perempuan dewasa.
ALAT, BAHAN DAN CARA
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental. Analisis data menggunakan uji t
berpasangan dan t tidak
berpasangan dengan = 0,05 dan kemakanaan dinilai dari p≤0,05. Alat yang digunakan adalah alat tulis, perempuan yang dibagi menjadi dua kelompok, berusia 18-25 tahun, bersedia mengikuti penelitian ini, dan telah menandatangani informed consent, tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi atau teh, dan
tidak memiliki gangguan
pencernaan dan kardiovaskular.
PROSEDUR PENELITIAN
Sehari sebelum tes subjek
penelitian harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut yaitu cukup waktu tidur, tidak boleh melakukan aktivitas berat, tidak
mengonsumsi makanan atau
4
secepat-cepatnya dan Addition Sheet Test selama dua menit. Dihitung skor tes Jhonson Pascal dan Addition Sheet Test. Setelah itu, subjek penelitian meminum teh hijau atau kopi Robusta sesuai dengan kelompoknya, menunggu selama 45
menit dengan tidak boleh
melakukan aktivitas berat baik secara fisik ataupun secara mental. Setelah 45 menit subjek penelitian kembali mengerjakan tes Jhonson Pascal dan Addition Sheet Test. Nilai yang dibandingkan adalah nilai sebelum dan sesudah perlakuan serta nilai persentase selisih kedua perlakuan. Teh hijau yang dipakai dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut : peningkatan nilai pada tes Jhonson Pascal dan Addition Sheet Test sebelum dan sesudah perlakuan minum teh hijau. Dengan uji
statistik didapatkan bahwa
perbedaan tersebut berebeda sangat bermakna (p<0,01). peningkatan nilai pada tes Jhonson Pascal dan Addition Sheet Test sebelum dan sesudah perlakuan minum kopi Robusta. Dengan uji
statistik didapatkan bahwa
perbedaan tersebut berebeda sangat bermakna (p<0,01)
Tabel 3 Pengaruh Teh Hijau Dibandingkan Dengan Kopi perbedaan pengaruh peningkatan daya konsentrasi dari perlakuan teh hijau dan kopi Robusta karena didapatkan p>0,05 dikedua jenis tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh hijau meningkatkan daya
5
dewasa. Teh hijau mengandung zat psikoaktif kafein dan theanine. Kafein merupakan salah satu turunan metilsantin (7), (9). Pada sistem saraf pusat, kafein merupakan antagonis reseptor adenosin, suatu neuromodulator yang bersifat inhibisi dan menyebabkan kantuk. Reseptor yang berperan dalam penilitian ini adalah reseptor A1 dan A2A. Efek penghambatan reseptor A1 adalah mempertahankan konduksi impuls saraf dan sekresi neurotransmiter
eksitatori tetap tinggi.
Penghambatan reseptor A2A akan membuat reseptor dopamin D2 berikatan lebih banyak dengan dopamin sehingga efek dopamin pada sistem saraf pusat akan
meningkat. Masih ada dua
mekanisme lain kafein di sistem saraf pusat, namun mekanisme inilah yang paling berperan dalam pemberian kafein dosis kecil (10). Theanine dapat meningkatkan sekresi neurotransmiter dopamin. Kadar serotonin juga menurun setelah pemberian theanine (9). Selain dua zat di atas, teh masih mempunyai banyak zat psikoaktif lainnya, yaitu tannin, saponin, dan katekin. Namun penelitian lebih lanjut mengenai zat di atas masih belum dilakukan (11).
Hasil penelitian juga
membuktikkan bahwa kopi Robusta meningkatkan daya konsentrasi pada perempuan dewasa. Hal ini
disebabkan karena kopi
mengandung kafein (7).
Pengaruh teh hijau ketika dibandingkan dengan kopi Robusta
ternyata tidak mempunyai
perbedaan yang signifikan. Meski melihat kadar kafein yang lebih tinggi di kopi Robusta dibandingkan
di teh hijau, teh hijau memiliki theanine yang juga berpengaruh positif terhadap daya konsentrasi. Pada penlitian Kelly dkk. juga didapatkan bahwa pengaruh kafein
yang dikombinasikan dengan
theanine memiliki efek yang lebih baik terhadap daya konsentrasi dibandingkan pengaruh kafein saja. Dikatakan juga bahwa theanine dapat melawan efek ansietas pada kafein dan mempertajam pengaruh kafein dalam mempertajam daya kognitif manusia (8), (11).
SIMPULAN
Teh hijau dan kopi Robusta meningkatkan daya konsentrasi pada perempuan dewasa. Teh hijau mempunyai pengaruh yang sama
dengan kopi Robusta dalam
meningkatkan daya konsentrasi pada perempuan dewasa.
SARAN
Teh hijau dan kopi Robusta dapat dikonsumsi sebelum memulai suatu
kegiatan yang membutuhkan
konsentrasi. Melihat dari kadar kafein yang lebih sedikit, teh hijau dapat menggantikan peran kopi
sebagai minuman penambah
6
DAFTAR PUSTAKA
1. Higgins, Edmund S and George,
Mark S. Neuroscience of Clinical
Psychiatry, The: The Pathophysiology of Behavior and Mental Illness. 1. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, 2007.
2. Tortora, Gerard J and Derrickson,
Bryan. Principles of Anatomy and
Physiology. 12th edition. s.l. : John Wiley & Sons, Inc., 2009.
3. Jasvinder, Chawla. Neurologic
Effects of Caffeine. Medscape. [Online] November 21, 2011. [Cited:
Januari 16, 2013.]
http://emedicine.medscape.com/ar ticle/1182710-overview#a1.
4. Slette, Jonn and Wiyono, Ibnu E. Indonesia Coffee Annual 2012. s.l. : Global Agricultural Information Network, 2012.
5. Green Tea Consumption and Mortality Due to Cardiovascular Disease, Cancer, and All Causes in Japan. Kuriyama, Shinichi, et al. 2006, Journal American Medical Association, p. 1255.
6. Beneficial effects of green tea: A literature review. Chacko, Sabu M, et al. 2010, BioMed Central, p. 1.
7. Spiller, Gene A. Caffeine. Boca
Raton : CRC Press LLC, 1998.
8. L-Theanine and Caffeine in Combination Affect Human Cognition as Evidenced by Oscillatory alpha-Band Activity and Attention Task
Performance. Kelly, Simon P, et al.
Bertil B. Coffee, Tea, Chocolate, and the
Brain. [ed.] Astrid Nehlig. Boca Raton : CRC Press, 2004.
65
DAFTAR PUSTAKA
Barbour, J. 2011. I MUST PAY ATTENTION! Retrieved Januari 16, 2013, from Brain Alive:
http://brainsalive.com.au/media/I_MUST_PAY_ATTENTION.pdf
Chacko, S. M., Thambi, P. T., Kuttan, R., & Nishigaki, I. 2010. Beneficial effects of green tea: A literature review. BioMed Central , 1.
Daly, J. W., & Fredholm, B. B. 2004. Coffee, Tea, Chocolate, and the Brain. (A. Nehlig, Ed.) Boca Raton, Florida, United States of America: CRC Press.
Deng, W.-W., Ogit, S., & Ashihara, H. 2009. Ethylamine Content and Theanine Biosynthesis in Different Organs of Camellia sinensis Seedlings. Zeitschrift für Naturforschung , 387-390.
Farah, A. 2012. Coffee: Emerging Health Effects and Disease Prevention. Hoboken, New Jersey: Wiley-Blackwell.
Fitzgerald, M. J., Gruener, G., & Mtui, E. 2007. Clinical Neuroanatomy and Neuroscience (5th Edition ed.). Philadelphia, USA: Elsevier Saunders.
Fredholm, B. B., Battig, K., Holmen, J., Nehlig, A., & Zvartau, E. E. 1999. Actions of Caffeine in the Brain with Special Reference to Factors That Contribute to Its Widespread Use. Pharmacological Reviews , 51 (1), 83-133.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2011. Textbook of Medical Physiology (12th edition ed.). Philadeplphia, Pennsylvania, United State of America: Elsevier Saunders.
Haskell, C. F., Kennedy, D. O., Milne, A. L., Wesnes, K. A., & Scholey, A. B. 2008. The Effects of L-Theanine, Caffeine, and Their Combination on Cognition and Mood. Science Direct , 113-122.
Higgins, E. S., & George, M. S. 2007. Neuroscience of Clinical Psychiatry, The: The Pathophysiology of Behavior and Mental Illness (1 ed.). Philadelphia, PA, USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Jasvinder, C. 2011, November 21. Neurologic Effects of Caffeine. Retrieved Januari 16, 2013, from Medscape:
66
Juneja, L. R., Chu, D.-C., Okubo, T., Nagato, Y., & Yokogoshi, H. 1999. L-Theanine a unique amino acid of green tea and its realaxtion effect in human. Trends in Fodd Science and Technology , 199-204.
Katzung, B. G. 2009. Basic and Clinical Pharmacology. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Kelly, S. P., Gomez-Ramirez, M., Montesi, J. L., & Foxe, J. J. 2008. L-Theanine and Caffeine in Combination Affect Human Cognition as Evidenced by
Oscillatory alpha-Band Activity and Attention Task Performance. The Journal of Nutrition , 1573.
Klikenberg, I., Sambeth, A., & Blokland, A. 2010. Acetylcholine and Attention. Behavioural Brain Research , 430-442.
Kuriyama, S., Shimazu, T., Ohmori, K., Kikuchi, N., Nakaya, N., Nishino, Y., et al. 2006. Green Tea Consumption and Mortality Due to Cardiovascular Disease, Cancer, and All Causes in Japan. Journal American Medical Association , 1255.
L-Theanine. 2005. Alternative Medicine Review , 136-138.
Luttinger, N., & Dicum, G. 2006. The Coffee Book: Anatomy of an Industry from Crop to the Last Drop. New York: The New Press.
Mancall, E. L., & Brock, G. D. 2011. Gray's Clinical Neuroanatomy The
Anatomic Basis for Clinical Neuroscience (1st Edition ed.). Philadelphia, USA: Elsevier Saunders.
Matthews, G., Davies, D. R., Westerman, S. J., & Stammers, R. B. 2000. Cognition, Stress, and Individual Differences. Hove: Psychology Press.
Nikaidou, S., Ishizuka, M., Maeda, Y., Hara, Y., Kazusaka, A., & Fujita, S. 2005. Effect of components of green tea extracts, caffeine and catechins on hepatic drug metabolizing enzyme activities and mutagenic transformation of
carcinogens. Hokkaido University , 188.
Nobre, A. C., Rao, A., & Owen, G. N. 2008. L-theanine, a Natural Contituent in Tea, and Its Effect on Mental State. Asia Pac J Clinical Nutrition , 167 - 168.
Pendergrast, M. 2010. Uncommon Grounds: The History of Coffee and How It Transformed Our World. New York, U.S.A: Basic Book.
67
Sadock, B. J., & Sadock, V. A. 2007. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences / Clinical Psychiatry (10th Edition ed.). Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.
Sasson, R. 2012, January 31. What Is Concentration? . Retrieved January 16, 2013, from SuccessConsciousness.com:
http://www.successconsciousness.com/index_000004.htm
Sherwood, L. 2010. Human Physiology From Cells to System (7th Edition ed.). Belmont, USA: Brooks / Cole.
Slette, J., & Wiyono, I. E. 2012. Indonesia Coffee Annual 2012. Global Agricultural Information Network.
Solinas, M., Ferre´, S., You, Z.-B., Karcz-Kubicha, M., Popoli, P., & Goldberg, S. R. 2002, Agustus 1. Caffeine Induces Dopamine and Glutamate Release in the Shell of the Nucleus Accumbens. The Journal of Neuroscience , 6322-6324.
Spiller, G. A. 1998. Caffeine. Boca Raton: CRC Press LLC.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology (12th edition ed.). USA: John Wiley & Sons, Inc.
Ukra, M. 2008. The Miracle of Tea. (A. Achyar, Trans.) Jakarta: Mizan Publika Publishing House.
United Kingdom Tea Council : A Brief History of the Nation's Favourite Beverage. 2013. Retrieved August 4, 2013, from United Kingdom Tea Council: http://www.tea.co.uk/tea-a-brief-history-of-the-nations-favourite-beverage
USDA : Classification. (n.d.). Retrieved August 5, 2013, from USDA Natural Resources Conservation Service:
http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classid=CAS I16