• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Desain Buku untuk Melatih Kemampuan Otak Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Desain Buku untuk Melatih Kemampuan Otak Anak."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Desain Untuk Melatih Kemampuan Otak Anak

ABSTRAK

(2)

The making of design to train the ability of childen brains

ABSTRACT

The development of children’ learning process are started before entering

school. In the first 6 years of children’ ages, about 50% of brain cells are evolving

(3)

vi

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN i

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 2

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 5

1.3 Fokus Penelitian 5

1.4 Tujuan Perancangan 6

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 6

1.6 Skema Perancangan 7

1.7 Sistematika Penulisan 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Buku 9

2.1.1 Jenis Buku 10

2.1.2 Struktur Buku 10

(4)

vii

2.1.4 Buku Anak 12

2.2 Layout 12

2.2.1 Elemen Teks 14

2.2.2 Elemen Visual

2.2.3 Invisible Element

2.3 Tipografi 15

2.3.1 Pengelompokkan Utama Tipografi 15

2.3.2 Klasifikasi Tipografi 17

2.3.2 Memilih Tipografi 18

2.4 Ilustrasi 18

2.4.1 Ilustrasi Anak 19

2.5 Warna 19

2.5.1 Warna Bagi Anak 20

2.6 Otak dan Proses Belajar 21

2.6.1 Sistem Limbik, Fungsi Mengingat dan Proses Belajar 21

2.6.2 Peran Pendidikan dan Keluarga pada Perkembangan Fungsi Otak 22

2.7 Pembelajaran Membaca, Menulis, dan Berhitung pada Anak Usia Dini 23

2.7.1 Belajar Membaca dan Menulis 23

(5)

viii

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

1.1Perusahaan / Lembaga Terkait 29

1.1.1 Fenomena Yang Terjadi 33

1.1.2 Data dan Fakta 35

1.1.3 Hasil Kuisioner 38

1.1.4 Hasil Wawancara 42

1.1.5 Tinjauan Karya Sejenis 47

1.2Analisis Terhadap Permasalahan

3.2.1 Analisis Berdasarkan SWOT 49

3.2.2 Segmentasi Pasar 50

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 52

4.2 Konsep Kreatif 53

4.2.1 Ilustrasi 55

4.3Konsep Visual 56

4.3.1 Perancangan Sampul Buku 62

4.4Konsep Media 66

4.5 Budgeting 71

4.6 Timeline 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 74

(6)

ix

DAFTAR PUSTAKA xii

DATA PENULIS xiii

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Skema Perancangan 7

Gambar 3.1 : Logo Direktorat PPAUD 28

Gambar 3.2 : Logo Erlangga for Kids 30

Gambar 3.3 : Sampul Buku Vitamin Otak 47

Gambar 3.4 : Isi Buku Vitamin Otak 48

Gambar4.1 Contoh Ilustrasi gaya Chibi 59

Gambar4.2 : Contoh Ilustrasi gaya Vektor 59

Gambar4.3 : Alternatif Karakter 60

Gambar 4.4 : Karakter 61

Gambar 4.5 : Cover Buku 62

Gambar 4.6 : Bab Awal Buku 63

Gambar 4.7: Isi Buku 63

Gambar 4.8 : IsiSub bab 2 64

Gambar 4.9 : Isi Sub bab 3 64

Gambar 4.10 : Isi bab 3 65

Gambar 4.11 : Isi Sub bab 4 65

Gambar 4.12 : Isi Sub bab 5 66

Gambar 4.13 : Poster A2 68

(8)

xi

Gambar 4.15 : Flyer 69

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Aset masa depan suatu bangsa salah satunya adalah anak, karena

anak-anak merupakan generasi masa depan bangsa. Anak-anak-anak tersebut tidak akan

mempunyai pengaruh dan posisi yang besar kecuali jika mereka dididik dengan baik,

dan jiwa mereka di asah dengan semua hal-hal yang baik dan bermanfaat. Karenanya

yang terpenting bagi seorang anak adalah pengembangan dan pembentukan

kepribadian mereka semenjak masa pertumbuhan pertamanya. (Utsman, 2005: 14)

Masa pertumbuhan pertama anak menunjuk pada masa usia dini, yang

populer disebut sebagai masa emas (the golden age), suatu masa krisis yang memiliki

nilai tinggi dan penting. Dikatakan sebagai masa emas (ibaratnya logam mulia yang

bernilai jual tinggi) karena pada usia tersebut terjadi proses perkembangan organ

sentral bagi tingkah laku manusia, yaitu otak. Prof.Dr. Benyamin S. Blomm, guru

besar pendidikan dari Universitas Chicago Amerika menyebutkan tentang

perkembangan intelektual otak, jika anak mendapatkan stimulasi yang tepat dan baik

maka sekitar 50% kapasitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi pada anak usia 4

tahun, dan 80% telah terjadi ketika anak berusia 8 tahun (kelas 2 atau 3 SD), serta

100% ketika anak berusia 18 tahun (usia SMA). Pada usia di atas 18 tahun

kemampuan otak manusia tidak lagi mengalami perkembangan/stagnasi. Keadaan ini

menyodorkan suatu hal yang teramat penting kepada kita bahwa perkembangan yang

terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama usia anak (usia pra-sekolah: TK/RA, Play

Group, TPA, dan SPS lainnya) sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi

dalam kurun waktu 14 tahun berikutnya (usia sekolah: SD – SMA).

Pendidikan dalam waktu kurun 4 tahun pertama usia anak digolongkan pada

(10)

2 tempat di wilayah Indonesia. Pendidikan anak memang harus dimulai sejak dini agar

anak bisa mengembangkan potensinya secara optimal dengan tujuan agar anak-anak

yang mengikuti PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan untuk

menyerap ilmu pengetahuan secara optimal.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 27 tahun 1990 tentang

pendidikan prasekolah, mempunyai tujuan untuk meletakkan dasar perkembangan

sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta anak didik di dalam menyesuaikan

dirinya dengan lingkungan. Di samping hal tersebut, pendidikan prasekolah juga

membantu untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di

luar lingkungan keluarga sebelum memasuki jalur pendidikan sekolah. Selama ini

pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai persiapan untuk memasuki masa

sekolah yang dimulai di jenjang sekolah dasar. Oleh karena itu kegiatan yang

dilakukan di Taman Kanak-kanak hanyalah bermain dengan mempergunakan

alat-alat bermain edukatif. Pelajaran membaca, menulis, dan berhitung tidak

diperkenankan di tingkat Taman Kanak-kanak, kecuali pengenalan huruf-huruf dan

angka-angka itu pun dilakukan setelah anak-anak memasuki TK B. ( Akbar, Reni,

2001, Psikologi Perkembangan Anak )

Pelayanan tumbuh kembang anak usia dini perlu dilaksanakan secara holistik.

Terkait dengan perkembangan otak, ke dua belahannya yakni belahan otak kiri dan

belahan otak kanan penting mendapatkan stimulasi. Setiap belahan otak (kiri dan

kanan) mempunyai fungsi yang berbeda. Belahan otak kiri berhubungan dengan

logika, analisa, bahasa, rangkaian (sequence) dan matematika. Stimulasi yang

berhasil mengembangkan kemampuan belahan otak kiri akan menghasilkan

kemampuan dalam bentuk kemampuan mengupas/meninjai (critiquing), menyatakan

(declaring), menganalisa, menjelaskan, berdiskusi dan memutuskan (judging).

Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas, warna, imajinasi dan

dimensi. Keberhasilan stimulasi terhadap perkembangan belahan otak kanan akan

mengaktualisasikan kemampuan manusia dalam menggambar, menunjuk,

(11)

3 Pendekatan holistik juga menyiratkan bahwa keseluruhan aspek pribadi perlu

disentuh dalam pengembangannya, tak hanya aspek kognisi dan psikomotor yang

diutamakan mendapat porsi perhatian lebih, tetapi juga afeksinya. Hal ini penting

karena secara empirik membuktikan hasil pendidikan yang ditampilkan banyak orang

hanya mengedepankan salah satu aspek kepribadian saja, yaitu kognisi. Akibatnya

banyak orang pintar membaca tetapi sebatas kognisi saja, sehingga produsen asap tidak pernah takut mencantumkan tulisan ”menghisap asap dapat menimbulkan penyakit kanker, impotensi dan gangguan janin” dalam kemasan produknya.

Usia emas memiliki arti penting bagi perkembangan anak karena akan

menjadi tonggak penyangga bagi kokohnya perkembangan selanjutnya. Usia emas

disebut sebagai masa krisis, satu masa yang terjadi hanya sekali selama hidup, dan

tak akan terulang lagi. Suatu masa yang bernilai penting, karena bila masa itu tidak

dikelola dengan betul dan baik, perkembangan maksimal yang seharus dapat diraih

tidak dapat diaktualisasikan. Karena itu penanganan yang tepat, terencana yang

terprogram adalah penting untuk dilakukan. Salah satu bentuk penanganan di maskud

adalah pemberian bimbingan perkembangan anak usia dini.

Sebagai salah satu contoh kasus, Ibu Lanny selaku kepala sekolah SD Maria

Bintang Laut Bandung, memiliki pengalaman ketika sedang mewancarai seorang

calon murid SD Maria Bintang Laut, anak tersebut di beri test mengenai penulisan

angka 1-5 secara berurutan, namun sang anak menuliskan semua angka dengan

terbalik. Hal ini disebabkan karena kurangnya bimbingan yang diberikan orang tua

pada anaknya. Setelah ditanya oleh pihak sekolah, sang orang tua anak ini mengaku

bahwa dirinya hanya menyerahkan secara penuh kepada sang guru tempat anaknya

bersekolah di Taman Kanak-kanak, padahal seharusnya orang tua membimbing serta

membantu anaknya mengoptimalkan pelajaran yang sudah didapat di sekolah,

sehingga anak tidak mudah lupa dan anakpun mengerti apa yang telah ia pelajari di

sekolah. Membimbing anak haruslah dilakukan, karena tanpa bimbingan, maka

perkembangan sang anak akan terhambat dan tidak maksimal. Dalam proses

pembimbingan, anak-anak harus dimbimbing dengan cara yang sesuai untuk anak

(12)

4 Oleh karena itu, orang tua membutuhkan media yang dapat membantu

melatih serta mengoptimalkan kemampuan otak anak dalam belajar dan

berkreativitas dengan cara yang sesuai untuk anaknya. Agar nantinya perkembangan

sang anak dapat dioptimalkan, selain itu juga membantu ketika sang anak masuk SD,

sang anak dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan proses pembelajaran yang

diberikan sekolah dan juga dapat berkembang menjadi anak yang pintar serta kreatif.

1.2Rumusan Masalah

(1) Seperti apa Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) yang sesuai untuk

perkembangan otak anak dan bagaimana mendorong orang tua untuk turut

berpatisipasi dalam PAUD?

(2) Bagaimana caranya membuat media ( buku ) yang sesuai untuk

membantu orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan otak

anaknya, melalui pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini?

1.3Fokus Penelitian

Berikut adalah batasan / ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas:

- Apa

Perancangan penelitian ini memfokuskan pada melatih kemampuan otak

anak serta mengoptimalkan perkembangan otak anak sejak usia dini

- Tempat

Tempat dilakukannya penelitian yaitu di beberapa sekolah TK swasta dan

SD Bandung.

- Waktu

Waktu dari perancangan penelitian dimulai pada bulan Febuari hingga

(13)

5

1.4Tujuan Perancangan

(1) Memberi informasi mengenai pentingnya PAUD terhadap perkembangan

otak anak dan pentingnya orang tua untuk berpatisipasi dalam PAUD.

(2) Membantu orang tua membimbing serta melatih kecerdasan otak anaknya

melalui media ( buku ) yang akan dibuat.

1.5Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

 Observasi, dengan melakukan pengamatan secara langsung ke tempat-tempat yang berhubungan. Observasi yang dilakukan adalah dengan

mengamati secara langsung ke beberapa sekolah swasta TK & SD

mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan kepada PAUD.

 Wawancara, baik kepada anak sebagai target, orang tua, guru sekolah dasar dan TK, psikolog anak, serta kepada lembaga terkait mengenai

PAUD yakni Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Jabar dan

penerbit Erlangga for Kids sebagai penerbit buku.

 Kuesioner yang disebarkan kepada beberapa orang tua yang memiliki anak usia 4-6 tahun di Bandung.

 Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data secara detail dan lengkap, penulis juga melakukan pencarian data melalui media internet

dan buku-buku yang menbahas tentang PAUD, perkembangan otak anak,

(14)

6

1.6Skema Perancangan

(15)

7

1.7Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan, penulis akan membahas mengenai latar belakang

masalah yang terjadi pada pendidikan anak usia dini. Serta penulis juga akan

membahas mengenai pentingnya melatih otak anak pada usia dini. Karena pada

usia dinilah, perkembangan otak anak berkembang dengan pesat. Penulis juga

akan menjabarkan fenomena yang terjadi di bangku SD jika anak kurang

dibimbing oleh orang tuanya, akan berdampak negatif bagi perkembangan

pendidikan anaknya. Apabila hal ini dibiarkan akan menimbulkan dampak bagi

perkembangan anak pada usia dini yang buruk.

Bab 2 Landasan Teori, penulis akan membahas mengenai landasan teori yang

digunakan dalam penelitian ini. Teori-teori yang digunakan diantaranya book

design, layout, tipografi, ilustrasi, teori warna, pendidikan usia dini, otak anak

dan proses belajar, dan pembelajaran membaca, tulis, hitung.

Bab 3 Uraian Data dan Analisis, penulis akan membahas uraian data dan

analisis yang sudah didapatkan melalui kegiatan wawancara dan kuesioner.

Pada bab ini penulis akan memaparkan data institusi pemberi proyek, data

khalayak sasaran, dan data proyek sejenis yang pernah dilakukan beserta

penilaiannya. Selain itu, penulis akan menjabarkan hasil analisis berupa matriks

atau tabel, analisis sebab akibat, pembandingan, dan SWOT untuk strategi

perancangan.

Bab 4 Pemecahan Masalah, penulis akan membahas mengenai pemecahan

masalah berupa strategi yang akan digunakan dan memaparkan hasil

perancangan dimulai dari pembuatan sketsa hingga penerapan pada media yang

akan digunakan.

Pada Bab 5 Kesimpulan dan Saran, penulis akan memaparkan kesimpulan

dan saran yang diperoleh sebagai solusi beserta masukan demi melengkapi

(16)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan proses desain yang telah dilakukan selama ini, diperoleh

kesimpulan bahwa dengan adanya media yang membantu orang tua dalam

memaksimalkan perkembangan otak anak dengan cara yang menyenangkan namun

mendidik, maka anak akan terbantu dalam proses perkembangan otaknya. Selain itu,

dengan memberi latihan-latihan, tidak hanya merangsang perkembangan otak kiri,

namun juga otak kanan, karena bentuk soal yang dikemas menggunakan beberapa

aktivitas yang membutuhkan kreativitas sang anak. Diharapkan sang anak yang

mengisi buku ini, kelaknya dapat bertumbuh dan berkembang menjadi anak yang

memiliki otak yang luar biasa, tidak hanya dalam bidang akademik, namun dalam

bidang lainnya juga seperti musik dan kesenian.

5.2Kata penutup

Melalui laporan ini diharapkan menjadi referensi yang berguna bagi mereka yang

ingin mengangkat permasalahan pendidikan melatih kemampuan otak anak

sampai lebih jauh dan lebih baik lagi. Karena anak-anak merupakan aset bangsa

yang perlu di bimbing sejak dini agar kelak bertumbuh menjadi orang yang

sukses, mandiri, dan kreatif.

5.3Saran

Saran penulis adalah hendaknya masyarakat Indonesia, khususnya para orang tua

untuk peduli akan perkembangan otak anaknya sejak usia dini. Ditengah majunya

perkembangan jaman yang serba instan, dan kesibukkan orang tua, orang tua

harus tetap memantau dan memaksimalkan perkembangan otak anak secara benar.

Dengan tidak memaksakan pada anaknya yang masih dalam tahap proses

berkembang untuk belajar melainkan diberi pengertian akan perlunya belajar dan

memberikan pendidikan yang sesuai untuk anaknya.

Terakhir saran yang diberikan oleh penguji pada saat sidang terdiri dari beberapa

(17)

76 1. Penguji setuju bahwa melatih kemampuan otak anak perlu keterlibatan dari

orang tua dalam membimbing anaknya.

2. Buku merupakan media yang sesuai untuk melatih kemampuan otak anak,

ditengah maraknya alat elektronik lainnya yang lebih canggih dan praktis

dari buku.

3. Jilid buku perlu diperbaiki karena mempertimbangkan akan rentan

kerusakan / mudah robek apabila sang anak mengisi buku tersebut,

mengingat perilaku anak yang masih aktif.

4. Soal-soal yang diberikan harus dipermudah dan disesuaikan dengan umur

target.

5. Usia target dinaikkan menjadi umur 30-40 tahun yang sudah berkeluarga

dan memiliki anak berumur 6 tahun.

6. Usia target sekunder dinaikkan, bukan 4-6 tahun, tetapi menjadi 6 tahun,

umur dimana sang anak sudah menginjak kelas 1 SD.

(18)

77 DAFTAR PUSTAKA

1. Akbar, Reni. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta.

2. Siswanto, Igrea, 2012. Pembelajaran Atraktif dan 100 Permainan Kreatif.

Yogyakarta.

3. Rustan , Surianto . 2009. Layout, Dasar & Penerapannya.

4. Tony Setiabudhi. 2002. Melatih Kemampuan Otak Anak

5. Ambrose, G dan Harris, P. 2005. Basic Design Format 01 The Shape and Size of a

Book etc. AVA Publishing.

6. Clair, Kate. 1999. A Typographic Workbook a Primer to History Technique and

Artistry. Canada : John wiley & Sons, Inc.

7. Heryadi, Heddy.2010. Teori Perancangan Desain Buku

8. http://www.paud.kemdikbud.go.id/

9. http://www.ahlidesain.com/

10.Haslam, Andrew. 2006. Book Design. British.

11.http://media.kompasiana.com/

12.Hurlock, Elizabeth B.1984. Child Development. Edisi 6. Singapore: Mc Graw Hill

13.Jury, David. 2006. What is Typography? Esential Design Handbooks. Page One

14.Shulevitz, Uri. Writing with Pictures : How to write and Illustrate Children’s

15.Twemlov. Alice. 2006. What is Graphic Design For?. Page One

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Saling tukar informasi tentang : Konsep Lingkungan dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

3) Guru ingin berbagi dengan siswanya tentang pilihan jenis musik yang berbeda- beda, termasuk musik kotemporer, romantis, barok, dan klasik yang dimainkan

Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian

Guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan terkadang menemukan masalah yang tidak dapat diatasinya dan bukan merupakan kewenangannya. Oleh karena itu,

1703.001.001 Sub Output: Peraturan terkait Pelaksanaan Anggaran 1.036.042 0 0 0 1703.001.002 Sub Output: Peraturan di Bidang Pembayaran Program Jaminan Sosial, PFK, SiLPA dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang yang diwakili oleh persen tutupan terumbu karang dan nilai manfaat ekosistem

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model course review horay dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi

Novel Kerajaan Raminem merupakan novel kedua dari “Trilogi Gadis Tangsi” yang menceritakan kehidupan keluarga Teyi dan keluarga lainnya di tangsi pada masa penjajahan