• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP BAHASA PIJIN (PIDGIN LANGUAGE) PADA KOMUNITAS PEDAGANG DI KAWASAN WISATA PANTAI KUTA (Studi Kasus Lintas Budaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP BAHASA PIJIN (PIDGIN LANGUAGE) PADA KOMUNITAS PEDAGANG DI KAWASAN WISATA PANTAI KUTA (Studi Kasus Lintas Budaya)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP

BAHASA PIJIN (

PIDGIN LANGUAGE)

PADA

KOMUNITAS PEDAGANG DI KAWASAN WISATA

PANTAI KUTA

(Studi Kasus Lintas Budaya)

ANAK AGUNG TIRTA PUTRA WIRANATA

NIM: 1212015020

PROGRAM STUDI S1 DESTINASI PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP

BAHASA PIJIN (

PIDGIN LANGUAGE

) PADA

KOMUNITAS PEDAGANG DI KAWASAN WISATA

PANTAI KUTA

(Studi Kasus Lintas Budaya)

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata.

ANAK AGUNG TIRTA PUTRA WIRANATA NIM: 1212015020

PROGRAM STUDI S1 DESTINASI PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)
(4)
(5)

v ABSTRAK

Program Studi S1 Destinasi Pariwisata Fakultas Pariwisata

Universitas Udayana Skripsi

A. Nama : Anak Agung Tirta Putra Wiranata

B. Judul : PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP

BAHASA PIJIN (PIDGIN LANGUAGE) PADA

KOMUNITAS PEDAGANG DI KAWASAN WISATA PANTAI KUTA (Studi Kasus Lintas Budaya)

C. Jumlah halaman : xxi + 88 halaman D. Ringkasan :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi wisatawan mancanegara terhadap bahasa pijin serta untuk mengetahui faktor munculnya bahasa pijin pada komunitas pedagang (Kaula Jaga Wisata Pantai Kuta). Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena, terdapatnya suatu fenomena lintas budaya mengenai keunikan gaya berbahasa yang dijadikan suatu alat untuk berkomunikasi oleh pedagang kepada wisatawan mancanegara. Selain menarik, fenomena gaya berbahasa yang unik ini juga penting untuk dilakukan, agar native speakers tidak

mencela bahasa pijin sebagai „bahasa yang buruk‟. Hal ini akan berdampak

nantinya pada pariwisata dalam hal penggunaan bahasa asing.

Data ini dianalisis secara kualitatif. Data ini dikumpulkan menggunakan teknik observasi terstruktur, wawancara semi terstruktur, kuesioner, dan studi dokumentasi. Sedangkan dalam teknik penentuan informan dan sampel, menggunakan teknik Purposive Sampling, serta di dalam menentukan responden yang akan mengisi kuesioner ditentukan secara accidental sampling.

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab munculnya bahasa pijin pada komunitas pedagang terbagi menjadi 2 jenis. Pertama, faktor internal yakni hanya faktor motivasi. Kedua, faktor eksternal, yakni faktor pendidikan, ekonomi, sosial, dan linguistik. Dengan didasari 4 indikator yang meliputi interaksi, pengucapan, kenyamanan, dan pemahaman, persepsi wisatawan mancanegara terhadap bahasa pijin, tergolong sebagai fenomena yang dapat diterima (baik). Jumlah perbandingannya adalah 22 wisatawan mancanegara berpersentase 55% beranggapan baik dan 45% berjumlah 18 orang beranggapan buruk terhadap bahasa pijin.

(6)

vi ABSTRACT

Bachelor Degree (S1) of Tourism Destination Tourism Faculty

Udayana University Thesis

A. Name : Anak Agung Tirta Putra Wiranata

B. Title : PERCEPTION OF INTERNATIONAL TOURISTS

TOWARDS PIDGIN LANGUAGE IN COMMUNITY OF MERCHANTS IN THE TOURISM AREA OF KUTA BEACH (A CASE STUDY OF CROSS CULTURAL) C. Number of pages : xxi + 88 pages

D. Summary :

This research aims to determine the perception of international tourists towards pidgin language, as well as to clearly understand the origin of pidgin language in community of merchants (Kaula Jaga Wisata Pantai Kuta). This research is interesting to be done due to the presence of a cross cultural phenomenon of the unique style of language which is used as means of communication between international tourists with merchants. In addition, a phenomenon of the unique style language is also important to be conducted, thus the native speakers of the foreign language will not denounce pidgin language as the „bad language‟. It will have a negative impact on tourism in terms of foreign language usage.

The data is analyzed qualitatively. It is collected by structured observation, semi-structured interviews, questionnaires, and documentation studies. Whereas, the informants and samples are determined by using Purposive Sampling technique. In addition, the respondents who will fill out the questionnaires are determined by accidental sampling.

This research is resulting the factors causing the origin of pidgin language in community of merchants that are divided into two types. First, the internal factor is only motivation factor. The second is external factors, they are educational, economic, social, and linguistic factor. Furthermore, based on the 4 indicators namely interaction, pronunciation, comfort, and understanding, the perception of international tourists towards the pidgin language is classified as an acceptable (good). As number of comparisons which are up to 22 international tourists by 55 % assuming that pidgin is good, against 18 international tourists by 45 % assuming that pidgin is bad.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

“ OM SWASTIASTU”

Puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Bahasa Pijin (Pidgin Language) pada Komunitas Pedagang di Kawasan Wisata Pantai Kuta (Studi Kasus Lintas Budaya)” ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.

Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat dukungan dan bantuan yang berharga dari berbagai pihak, baik berupa material maupun non-material, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. I Made Sendra, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana dan pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini.

(8)

viii

3. Bapak Ida Bagus Suryawan, ST. Selaku Sekretaris Program Studi S1 Destinasi Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.

4. Bapak Made Sukana, SST.Par., M.Par., MBA.,. Selaku Pembimbing II skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memotivasi dan memberikan arahan di dalam proses pembuatan skripsi ini, sehingga dapat berjalan dengan baik.

5. Tim dosen penguji dan seluruh dosen di lingkungan Program Studi S1 Destinasi Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana yang telah membagi ilmu dan pengetahuannya kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf administrasi di lingkungan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.

7. Bapak I Wayan Sirna selaku Ketua SATGAS Desa Adat Kuta yang mengijinkan penulis melakukan penelitian di Kawasan Wisata Pantai Kuta serta memberikan informasi mengenai sejarah komunitas pedagang (Kaula

Jaga Wisata Pantai Kuta).

8. Ibu Mandi selaku Pedagang yang memberikan data mengenai profesi

Massage (Jasa Pijat) serta informasi mengenai awal penggunaan pijin di

dalam proses perdagangan.

9. Bapak Jega selaku Pedagang yang memberikan data mengenai profesi

Surfing (Jasa Pelatihan Olahraga Air Papan Selancar) serta informasi

(9)

ix

10.Bapak Ahmad Mamut dan Bapak Agus selaku Pedagang yang memberikan data mengenai profesi Senjata Hiasan serta informasi mengenai awal penggunaan pijin di dalam proses perdagangan.

11.Ibu Lulu dan Ibu Ayu selaku Pedagang yang memberikan data mengenai profesi Kepang Rambut dan Kutek serta informasi mengenai awal penggunaan pijin di dalam proses perdagangan.

12.Ibu Watis dan Bapak Adi selaku Pedagang yang memberikan data mengenai profesi Accessories (Gelang, Kalung, Gantungan Kunci) serta informasi mengenai awal penggunaan pijin di dalam proses perdagangan. 13.Pak Beto selaku pedagang yang memberikan data mengenai profesi

makanan, minuman ringan, dan rokok serta informasi mengenai awal penggunaan pijin di dalam proses perdagangan.

14.Para responden (wisatawan mancanegara) di kawasan wisata Pantai Kuta yang telah mengisi kuesioner serta memberikan informasi yang diperlukan penulis dalam menyusun skripsi ini.

15.Kepada keluarga; Bapak A.A. Gede Kencana, Ibu Lina Marlina Darwin dan A.A. Ananda Maheswari selaku orangtua dan adik penulis yang telah ikut membantu serta memberikan dukungan finansial dan dorongan semangat selama kelangsungan penelitian ini.

(10)

x

17.Kepada keluarga dan teman-teman angkatan 2012 Fakultas Pariwisata Universitas Udayana atas dukungan yang diberikan serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebut satu per satu.

Saya menyadari, bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Demikian halnya dengan skripsi ini tentunya banyak terdapat kekurangan karena kemampuan kami terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca lainnya, guna meningkatkan dan menyempurnakan hasilnya. Saya berharap skripsi ini agar dapat bermanfaat bagi kita semua. Saya mohon maaf apabila dalam penyusunan ada kata-kata yang tidak berkenan dihati para pembaca sekalian. Sebagai akhir kata-kata saya ucapkan terimakasih.

“ OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM”

Denpasar, 17 Juni 2016

(11)

xi DAFTAR ISI

JUDUL.……….………….………….Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR ISTILAH ... xvii

(12)

xii

(13)

xiii

3.6 Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Ilustrasi Pantai Kuta sebagai Primadona Wisatawan ... Error!

Bookmark not defined.

4.1.2 Terbentuknya Komunitas Pedagang di Pantai Kuta ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Fenomena Bahasa Pijin ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Faktor Penyebab Munculnya Bahasa Pijin pada Komunitas Kaula Jaga

Wisata Pantai Kuta ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1. Faktor Internal ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2. Faktor Eksternal ... Error! Bookmark not defined. 4.3. Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Bahasa Pijin Error! Bookmark not defined.

(14)

xiv

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

2

Karakteristik Responden berdasarkan Umur

Indikator Interaksi Wisatawan Mancanegara dengan Pedagang

Karakteristik Responden berdasarkan Kewarganegaraan

Indikator Interaksi Jenis Pedagang yang ditemui Wisatawan Mancanegara

Indikator Pengucapan (Jenis Interaksi/ pengucapan Bahasa Pijin)

Indikator Tingkat Kenyamanan Wisatawan Mancanegara saat Berinteraksi dengan Pedagang Indikator Pemahaman Wisatawan Mancanegara terhadap Bahasa Pijin

Indikator Pemahaman Cara Wisatawan Mancanegara memahami Bahasa Pijin

Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Bahasa Pijin

Asongan di Pantai Kuta)

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Lokasi Kawasan Wisata Kuta 28

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Pedoman Wawancara Wawancara dengan pedagang asongan 95 Wawancara dengan ketua SATGAS

Desa Adat Kuta

Indikator untuk Indikator Interaksi 96

menentukan pertanyaan Indikator Pengucapan

kuesioner Indikator Kenyamanan

Indikator Pemahaman

Kuesioner Karakteristik Responden 98

Pertanyaan Indikator Interaksi Pertanyaan Indikator Pengucapan Pertanyaan Indikator Kenyamanan Pertanyaan Indikator Pemahaman

Jawaban Kuesioner Jawaban Indikator Interaksi 102

Jawaban Indikator Pengucapan Jawaban Indikator Kenyamanan Jawaban Indikator Pemahaman

Foto-foto hasil observasi 111

di kawasan wisata Pantai Kuta

Gambar pedagang di kawasan wisata Pantai Kuta

(17)

xvii dan hubungan dengan konsep pengertian bahasa yang dimaksudkan.

23 Barang yang dipakai untuk menghiasi diri.

Bandara (Tempat pesawat terbang diperkenankan untuk mendarat dan terbang).

Suatu hal yang diunggulkan/dinomor satukan oleh setiap individu.

Hal yang tidak sah menurut hukum.

Hal yang sah menurut hukum.

Pijat (Mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot sehingga peredaran darah lancar.

Pantai Perahu. (Salah satu tempat/kalimat untuk mengenal sejarah Kuta).

(18)

xviii Pijin

Service

Surfing

Istilah umum yang digunakan untuk bahasa/simbol yang tidak memiliki penuturan asli, dan berkembang sebagai suatu sarana komunikasi antara orang-orang yang berada pada suatu komunitas.

4-7, 9, 10, 17, 23-26, 28-37, 45, 46, 49, 50, 52, 53, 55, 56, 58, 61-65, 68, 69, 72-88

Pelayanan. (Usaha membantu kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan).

Olahraga yang dilakukan di atas air dengan cara berdiri di atas papan selancar, meluncur dan mengikuti lajunya ombak.

42, 73

(19)

xix

DAFTAR SINGKATAN

PEMDA Pemerintah Daerah.

PUSKOPAD Pusat Koperasi Angkatan Darat.

SATGAS Satuan Tugas.

43 43

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Dewan Kehormatan juga sebagai rujukan untuk pengesahan Rancangan anggaran atau Budget yang diajukan oleh DPP.Dewan kehormatan dapat dipilih dari Para Pendiri

Fase B atau treatment diberikan setelah dilakukan pengukuran garis dasar sebanyak tiga kali.berdasarkan hasil pengukuran pada sesi treatment 1 (T1) menunjukkan skor 41 yang

Menurut Barnet (203, p83), mikrokontroler merupakan sebuah prosesor yang digunakan khusus untuk kepentingan kontrol. Meskipun memiliki bentuk yang lebih kecil dari

Ada tiga tahapan dalam memberikan informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga yaitu yang pertama melakukan asessmen/ identifikasi tentang kebutuhan edukasi yang akan dilakukan,

Metode: Penelitian deskriptif obsevasional ini dilakukan pada 50 model studi pasien yang dirawat di Klinik Pendidikan Spesialis Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi

Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak (jenis kelamin, berat lahir anak, berat badan, dan tinggi badan anak), karakteristik keluarga (berat badan

Kadar serat kasar (crude fiber) dan proksimat dodol rumput laut yang dianalisa dalam penelitian ini hanya pada perlakuan yang memberikan nilai uji organoleptik (rupa,

Pengaruh Konsentrasi MSG Terhadap Waktu Kompaksi Membran Selulosa Asetat Kompaksi merupakan suatu proses deformasi mekanik pada matriks polimer penyusun membran