No. Daftar FPEB: 408/UN 40.7.D1/LT/2015
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Tenaga Medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen
Oleh: Aldhi Pratama
1102021
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Survei Pada
TENAGA MEDIS RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH MEDIMAS CIREBON
Oleh: Aldhi Pratama
1102021
Sebuah skripsi yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Aldhi Pratama 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAAN DRAFT SKRIPSI
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Tenaga Medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon)
Aldhi Pratama 1102021
Disetuji dan disahkan oleh:
1. Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. H. Nanang Fattah. M.Pd. NIP. 19510518 197803 1 001
2. Ketua Program Studi Manajemen:
Dr. Chairul Furqon, S.Sos. MM NIP. 19720615 200312 1 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ABSTRAK
Aldhi Pratama (1102021) “Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Survei pada Tenaga Medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon)”. Dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Nanang Fattah. M.Pd.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya kinerja karyawan yang terjadi pada RS Khusus Bedah Medimas yang ditandai dengan adanya
complain yang berasal dari pasien. Permasalahan ini harus segera dapat diatasi karena jika tidak akan dapat menjadi penghambat bagi produktivitas RS Khusus Bedah Medimas itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, gambaran tingkat stres kerja, gambaran tingkat kinerja karyawan serta pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon. Aspek atau variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi dua hal, yaitu stres kerjadan kinerja karyawan .
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif dengan metode explanatory survey, yaitu metode survey untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.Populasidalam penelitian ini berjumlah 34 orang dan sampel berjumlah 34responden.Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis koefisien korelasi pearson product moment dan analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa stres kerja pada Rumah Sakit Khsus Bedah Medimas Cirebon berada pada kategori sedang dan kinerja karyawan berada pada kategori tinggi. Hasil perhitungan korelasi, variabel stres kerja tehadap kinerja karyawan memiliki hubungan yang positif dengan klasifikasi sedang. Hasil perhitungan analisis regresi sederhana diketahui bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh stres kerja sebesar 25,7% sedangkan sisanya yaitu sebesar 74,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.
ABSTRACT
Aldhi Pratama (1102021) "The Influence of Work Stress to Employee Performance (Survey on Medical Hospital for Special Surgery Medimas Cirebon)", under the guidance of Prof. Dr. H. Nana Fattah. M.Pd.
Issues examined in this study is the low performance of the employee happens to Medimas Hospital for Special Surgery characterized by the complaining from the patients. This problem must be addressed immediately because otherwise it would be a barrier to productivity Medimas Hospital for Special Surgery itself.
This study aims to describe the stress of work and employee performance and how the effect of work stress on employee performance of Medimas Hospital for Special Surgery Cirebon. Aspects or variables examined in this study include two things, namely work stress and employee performance.
This research uses descriptive and verification with explanatory survey method, the method of survey to describe relationships between variables by testing hipotesis.Population on this research amount to 34 people and a sample was 34 responden. Analysis technique of the data used is the analysis of Pearson product moment correlation coefficient and simple linear regression analysis.
The results showed that job stress on Medimas Hospital for Special Surgery Cirebon in middle category and employee performance at the high category. The results of correlation calculations, work stress variables depend on employee performance has a positive relationship with the classifications being. The calculation result of simple regression analysis known that the performance of employees affected by job stress by 25.7% while the remainder is equal to 74.3% influenced by other factors not examined by the author.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI... 1
DAFTAR TABEL ... 4
DAFTAR GAMBAR ... 7
DAFTAR LAMPIRAN ... 8
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.3.2 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Kinerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Definisi Stres ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 StresKerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Manajemen Stres Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.7 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode dan Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Populasi, Sampel, Dan Teknik Penarikan Sampling ... Error! Bookmark not defined.
3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.5.3 Teknik Penarikan Sampling ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Kriteria Bobot Nilai ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas... Error! Bookmark not defined.
3.6.3 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6.4 Rancangan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.
4.1.4 Hasil Pengujian Statistika ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Pembahasan Stres Kerja Pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon
Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Pembahasan Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon. ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Pembahasan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon. ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Pasien Operasi RS Khusus Bedah Medimas CirebonError! Bookmark not defined.
Tabel 1.2 Jumlah Komplain Pasien RS Khusus Bedah Medimas CirebonError! Bookmark not defined.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X (Stres Kerja) . Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y (Kinerja Karyawan)Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Jenis Dan Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Kriteria Bobot Nilai ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.5 Tabel Interpretasi Nilai R ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel X(Stres Kerja) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Y (Kinerja Karyawan) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Stres Kerja dan Kinerja KaryawanError! Bookmark not defined.
Tabel 3.9 Interpertasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan UsiaError! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan PekerjaanError! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan TerakhirError! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa KerjaError! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Frustrasi pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Tekanan atau Desakan Waktu pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Konflik Antar Pribadi dan Kelompok Pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Supervisor Yang Buruk pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Kekuatan Financial pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Masalah-Masalah Yang Bersangkutan Dengan Anak ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Masalah Perkawinan (Misal: Perceraian) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Masalah-Masalah PribadiError! Bookmark not defined.
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Di Tempat Tinggal ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Stres Kerja di Rumah Sakit khusus Bedah Medimas Kota Cirebon Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas KerjaError! Bookmark not defined.
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Kuantitas KerjaError! Bookmark not defined.
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap PengetahuanError! Bookmark not defined.
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Penyesuaian PekerjaanError! Bookmark not defined.
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Kehandalan Dalam BertugasError! Bookmark not defined.
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Keselamatan KerjaError! Bookmark not defined.
Tabel 4.24 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja
Karyawan di Rumah Sakit khusus Bedah Medimas Kota CirebonError! Bookmark not defined.
Tabel 4.25 Output Korelasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.26 Intepretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.27 Output Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja KaryawanError! Bookmark not defined.
Model Summaryb ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.28 Output Koefisien Regresi ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan U Terbalik antara Stres, Beban Kerja dan Kinerja ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Garis Kontinum Variabel Stres Kerja Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Garis Kontinum Variabel Kinerja Karyawan Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Administratif
Lampiran 2 : SK Pembimbing
Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 : Output Data Interval
Lampiran 5 : Output Uji Validitas dan Reliabilitas Manual
Lampiran 6 : Output Uji Validitas dan Reliabilitas dengan SPSS 20.0
Lampiran 7 : Output Korelasi dan Regresi dengan SPSS 20.0
Lampiran 8 : Catatan Bimbingan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan yang
bergerak dibidang industry, perdagangan mauupun jasa akan berusaha untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu
bahwa keberhasilan berbagai aktivitas didalam perusahaan dalam mencapai tujuan
bukan hanya tergantung pada keunggulan tekhnologi, dana operasional yang tersedia,
sarana maupun prasarana yang dimiliki, melainkan juga bergantung pada aspek
sumber daya manusia. Factor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus
diperhatikan oleh perusahaan, terutama bila mengingat bahwa persaingan akan segera
dimulai, dimana iklim kompetisi yang dihadapi akan sangat berbeda. Hal ini
memaksa setiap perusahaan harus dapat bekerja dengan lebih efisien, efektif dan
produktif. Tingkat kompetisi yang tinggi akan memacu tiap perusahaan
mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan memberikan perhatian pada aspek
sumber daya manusia. Jadi manusia dapat dipandang sebagai factor penentu karena
ditangan manusialah segala inovasi akan direalisir dalam upaya mewujudkan tujuan
perusahaan.
Dalam menghadapi kompetisi persaingan yang semakin tinggi dan dalam
memenuhi kepuasan konsumen hendaknya perusahaan meningkatkan
produktivitasnya dalam segi kualitas produk yang dijual maupun jasa yang diberikan,
untuk memenuhinya perusahaan hendaknya memiliki norma dan aturan-aturan yang
berlaku pada karyawan agar mampu meningkatakan kedisiplinan yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Namun kendala kendala yang ada dalam
meningkatkan kinerja sangatlah banyak bisa saja dari luar lingkungan kerja maupun
2
Stress kerja merupakan hambatan yang sering terjadi dalam suatu perusahaan,
biasanya masalah ini berpengaruh pada kinerja karyawan yang mengakibatkan
menurunnya produktivitas kerja perusahaan.
Interaksi karyawan dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya menghasilkan
barang atau jasa. Berdasarkan unjuk kerjanya, karyawan mendapatkan imbalan yang
berdampak pada kinerja kerjanya. Sebagai hasil atau akibat lain dari proses bekerja,
karyawan dapat mengalami stres, yang dapat berkembang menjadikan karyawan
sakit, fisik dan mental, sehingga tidak dapat bekerja lagi secara optimal.
Griffin & Moorhead (2013) mengemukakan bahwa stres kerja dapat berakibat
positif (eustress) yang diperlukan untuk menghasilkan prestasi yang tinggi, namun
pada umumnya stres kerja lebih banyak merugikandiri karyawan maupun perusahaan.
Dampaknegatif yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat berupa gejala fisiologis,
psikologis,dan perilaku. Gejala fisiologis mengarah pada perubahan metabolisme,
meningkatkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan menyebabkan serangan
jantung sebagai akibat dari stres.Ditinjau dari gejala psikologis, stres dapat
menyebabkan ketidakpuasan.
Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menimbulkan ketidakpuasan yang berkaitan dengan pekerjaan, karena itulah “dampak psikologis yang paling sederhana dan paling jelas” dari stres itu. Namun, stres muncul dalam keadaan psikologis lain, misalnya ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, dan suka
menunda-nunda.Terbukti bahwa bila orang ditempatkan dalam pekerjaan yang
mempunyai tuntutan ganda dan berkonflik atau di tempat yang tidak ada kejelasan
mengenai tugas, wewenang, dan tanggungjawab pemikul pekerjaan, stres dan
ketidakpuasan akan meningkat. Sama halnya, makin sedikit kendali yang dipegang
orang atas kecepatan kerja mereka, makin besar stres dan ketidakpuasan. Walaupun
diperlukan lebih banyak riset untuk memperjelas hubungan itu, bukti mengemukakan
bahwa pekerjaan-pekerjaan yang memberikan keragaman, nilai penting, otonomi,
umpan balik, dan identitas pada tingkat yang rendah ke pemangku pekerjaan akan
3
Sedangkan gejala perilaku mencakup perubahan produktivitas, absensi, dan tingkat
keluar masuknya karyawan, juga perubahan kebiasaan makan, meningkatnya
merokok, bicara cepat, gelisah, dan gangguan tidur.
Stres kerja yang dialami oleh karyawan dapat merugikan perusahaan karena
tidak imbangnya antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk
membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Banyak karyawan yang tidak masuk
kerja dengan berbagai alasan, atau pekerjaan tidak selesai pada waktunya entah
karena kelambanan ataupun karena banyaknya kesalahan yang berulang.
Tenaga kerja merupakan salah satu foktor penting yang harus diperhatikan
oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.Oleh karena itu dalam hal ini
perusahaan dituntut kemampuan dalam rangka mengelola sumber-sumber daya secara
terencana, terutama sumber daya manusia sebgai tenaga pelaksan operasional
perusahaan untuk menghasilkan daya guna dalam setiap kegiatan perusahaan.Dengan
demikian perusahaan tidak hanya dapat mempertahankan dan meningkatkan
keuntungan yang diperoleh, tetapi juga dapat mempertahankan eksistensinya dalam
dunia usaha.
Kita yakin bahwa belum ada satu perusahaan pun yang dapat mengoperasikan
factor produksi tanpa memanfaatkan tenaga kerja. Bahkan ada semacam
kecenderungan, makin besar perusahaan dari segi kuantitas dan kualitas,maka makin
besar jumlah kebutuhan akan tenaga kerja. Meskipun sudah banyak tekhnologi baru
berupa mesin-mesin otomatis dan komputerisasi berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak, malah justru kebutuhan tenaga kerja professional juga makin
meningkat.
Rumah sakit merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa yang dalam pengoperasiannya membutuhkan sumber daya manusia yang
memenuhi untuk menangani pasien atau konsumen yang ada. Namun jika dalam
pengoperasiannya sumber daya manusia yang dimiliki ternyata terbatas maka akan
4
karyawan atau para perawat rumah sakit tersebut yang dibuktikan pada adanya
karyawan atau perawat yang mendapatkan double job dan double posisi kerja.
Seperti pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas di Kota Cirebon ini yang
memiliki sumber daya manusia yang terbatas namun jumlah pasien atau konsumen
yang selalu meningkat yang dapat memicu timbulnya stress kerja yang dialami oleh
para karyawan atau para perawat dalam pengoperasian atau merawat para pasien.
Jumlah tenaga medis yang dimilik RS Khusus Bedah Medimas adalah 34 orang yang
terdiri dari 8 orang dokter dan 26 perawat. Jumlah ini justru sangat berbanding
terbalik dengan jumlah pasien operasi.
Penulis telah mewawancarai seorang kepala perawat bernama Eka
Suyatna,Amd.Kep yang berusia 47 tahun, beliau mengaku sudah bekerja pada ruma
sakit ini sejak 2002 saat rumah sakit ini masih berbentuk klinik kecil, beliau pun
mengaku seiring berjalannya waktu semakin tinggi tingkat tekanan kerja dan menurut beliau “ memang bagian luar tampak kinerja tinggi namun bagian dalamnya penuh dengan stres yang dialami dalam bekerja”, beliau memberitahu bahwa stres yang
dialami karyawan ruma sakit ini khususnya tenaga medis ialah karena rumah sakit ini
unik dengan karyawan yang hanya berjumlah 34 orang maka yang timbul adalah
adanya karyawan yang memiliki double job dandouble posisi kerja, kemudian meskipun rumah sakit ini tergolong rumah sakit kecil namun jarak letak antar
ruangan yang tidak proporsional yang mengakibatkan tenaga medis dituntut harus
gesit dalam merawat pasien atau melakukan operasi, selanjutnya dengan jumlah
karyaan yang sedikit maka mengakibatkan per-shift kerja sedikit tenaga medis yang ada sedangkan pasien inap atau berobat terrus bertambah, dan dengan jadwal dinas
yang padat dan dengan adanya beberapa karyawan yang memiliki double job,
karyawan rentan dengan gesekan atau konflik antar unit dan antar individu, serta
tekanan yang dihadapi adalah dituntut untuk melakukan pelayanan dengan prima
5
Berikut ini adalah tabel yang menunjukan jumlah pasien operasi pada RS
Khusus Bedah Medimas
Tabel 1.1
Tabel Pasien Operasi RS Khusus Bedah Medimas Cirebon
Sumber data : Laporan jumlah pasien RS Medimas
No Bulan
Pasien operasi Hari rawat 2013 2014 2013 2014
1 Januari 59 53 248 183
2 Februari 55 85 235 391
3 Maret 44 55 216 232
4 April 69 61 302 244
5 Mei 47 68 226 267
6 Juni 64 61 240 254
7 Juli 45 53 169 206
8 Agustus 46 66 201 266
9 September 64 44 298 146
10 Oktober 61 57 286 200
11 November 53 50 213 252
12 Desember 85 55 383 226
6
Dari tabel 1.1 tampak bahwa jumlah pasien yang masuk sangat banyak dan
sedangkan jumlah tenaga medis yang ada sangat terbatas, hal ini dapat memicu
timbulnya stress kerja yang dapat mempengaruhi kinerja tenaga medis tersebut
bahkan dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan. Selanjutnya merupakan data
tabel yang menunjukan bahwa kinerja tenaga medis pada RS Khusus Bedah Medimas
bermasalah.
Tabel 1.2
Jumlah Komplain Pasien RS Khusus Bedah Medimas Cirebon
No Bulan
Complain Pasien
2013 2014
1 Januari 15 17
2 Februari 17 15
3 Maret 19 21
4 April 18 26
5 Mei 22 16
6 Juni 25 17
7 Juli 20 21
8 Agustus 23 22
9 September 25 21
10 Oktober 27 25
11 November 29 27
7
Sumber data : Laporan komplain pasien RS Bedah Medimas
Dari tabel 1.2 tampak bahwa adanya komplain yang berasal dari para pasien
yang berjumlah fluktuatif setiap bulan pada tahun 2013-2014. Hal ini menunjukan
bahwa adanya permasalahan dalam kinerja tenaga medis yang hanya berjumlah 34
orang yang dapat mempengaruhi pelayanan serta produktivitas perusahaan.
Dengan menurunnya kinerja tenaga medis perlu mendapatkan perhatian
khusus dari pihak perusahaan untuk mengetahui pengaruh stress kerja dalam
menganalisis kinerja. Untuk itu diperlukan suatu penelitian yang mendalam dengan mengambil masalah : “PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA (SURVEI PADA TENAGA MEDISRS KHUSUS BEDAH MEDIMAS
CIREBON)”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan tabel yang memperlihatkan jumlah pasien yang masuk sangat
banyak dan sedangkan jumlah tenaga medis yang terbatas. Hal ini dapat
mengakibatkan menurunya kinerja tenaga medis tersebut dan berimbas pada
menurunya produktivitas perusahaan.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka untuk meneliti masalah yang ada
pada RS Khusus Bedah Medimas Cirebon maka rumusan masalah penelitian ini
adalah :
8
1. Bagaimana gambaran tingkat stress kerja tenaga medis RS Khusus Bedah
Medimas Cirebon ?
2. Bagaimana gambaran tingkat kinerja para tenaga medis RS Khusus Bedah
Medimas Cirebon ?
3. Seberapa besar pengaruh tingkat stress kerja terhadap tingkat kinerja tenaga
medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk dapat mengetahui bagaimana :
1. Gambaran tingkat stress kerja pada tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas
Cirebon
2. Gambaran tingkat kinerja tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon
3. Pengaruh tingkat stress kerja terhadap kinerja tenaga medis RS Khusus Bedah
Medimas Cirebon
1.3.2 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pengetahuan ilmu manajemen khususnya yang terkait dengan stres kerja dan
kinerja karyawan.
2. Kegunaan praktisi
a) Hasil penelitian ini memberikan informasi tambahan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam dunia industry tentang stress kerja yang ada
hubungannya dengan kinerja karyawan.
b) Untuk bahan pertimbangan dan motivasi pada karyawan serta untuk
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Variabel-variabel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian perlu
ditetapkan, diidentifikasi dan diklarifikasi. Jumlah variabel yang digunakan
bergantung dari luas serta sempitnya penelitian yang akan dilakukan (Nazir,
2011:124). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen
dan variabel bebas. Terdapat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel
bebas (X).
Dalam penelitian ini variabel X adalah stres kerja yang ada pada petugas
medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon sedangkan variabel Y adalah
kinerja karyawan pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon
3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
verifikatif.Menurut Nazir (2011:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, objek, kondisi, system pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang.Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Menurut Sugiyono (2014:35) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian dimana penelitian ini
tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan mencari
hubungan variabel itu dengan variabel lain.
Sedangkan metode verifikatif atau penelitian kausalitas adalah penelitian
33
dependendengan variabel bebas.Metode ini bertujuan untuk menguji suatu hipotesa
yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.
Seperti yang telah dijelaskan , tujuan dari desain penelitian ini adalah untuk
menjelaskan hubungan sebab akibat atau kausal dari variabel-variabel yang akan
diteliti. Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja RS Khusus Bedah Medimas
Cirebon.
3.2.2 Desain Penelitian
Menurut E.A Suchman dalam Nazir (2011:84) desain penelitian adalah semua
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakssanaan penelitian. Apabila
dilihat secara sempit desain penelitian hanya mencakup pengumpulan data dan
analisis data saja.
Menurut Shal dalam Nazir (2011:84) desain penelitian mencakup
proses-proses berikut :
1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
2. Pemilihan kerangka konseptual untujk masalah penelitian serta
hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya
3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari
tujuan, luasjangkauan, dan hipotesis untuk diuji
4. Membangun penyelidikan atau percobaan
5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel
6. Memiliih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
7. Menyusun alat serta teknik unuk mengumpulkan data
8. Membuat coding, serta mengadakan editing prosesing data
9. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistic untuk mengadakan
generalisasi serta inferensi statistic
Pelaporan hasil-hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta
inerprestasi data, generelasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta
34
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah desain
kausalitas. Tujuan dari desain ini adalah untuk menjelaskan hubungan-hubungan
sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti yaitu variabel stres kerja dan variabel
kinerja karyawan pada bagian petugas medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang saling mempengaruhi. Dalam
hal ini variabel-variabel yang akan diteliti tersebutdapat disebut juga sebagai objek penelitian. Menurut Sugiyono (2014:38) menjelaskan, “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentukapa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal/variabel tersebut, yang kemudian dapat ditarik sebuah kesimpulan”.
Dalam suatu penelitian, supaya dapat membedakan konsep teoritis dengan
konsep analitis, maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi
varibel. Variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini meliputi aspek dari Stres Kerja
35
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel X (Stres Kerja)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Stres Kerja (X)
36
Sedangkan operasionalisasi variabel pada Y (kinerja karyawan) dapat dilihat
37
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Y (Kinerja Karyawan)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Kinerja Karyawan (Y)
Tingkat beban tugas kerja
Tingkat dampak beban tugas kerja
Kuantitas kerja
Tingkat ketelitian dalam melaksanakan tugas
Interval
Tingkat tingkat keefisiensi dalam melaksanakan tugas
Tingkat efektifitas dalam melaksanakan tugas
Pengetahuan
Tingkat pengetahuan teknis yang
berhubungan dengan kerja Interval
Tingkat pemahaman atas tugas yang diberikan
Penyesuaian pekerjaan
Tingkat kemampuan menggu nakan
perlengkapan kerja Interval
Tingkat kesungguhan dalam menerima tugas baru
Kehandalan dalam bertugas
Tingkat respon terhadap tugas-tugas yang mendadak
Interval
Tingkat kehandalan dalam melaksanakan tugas
Tingkat ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas
Hubungan kerja
Tingkat hubungan kerja terhadap rekan
sekerja Interval
Tingkat hubungan kerja terhadap atasan
Keselamatan kerja
Tingkat pengaruh lingkungan kerja terhadap kenyamanan karyawan
Interval
Tingkat kejelasan jenjang karir karyawan
Tingkat kesesuaian beban kerja dengan upah kerja
38
3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data ialah dari mana dan bagaimana data tersebut dapat
diperoleh. Jenis data dalam penelitian ada dua macam, yaitu data primer dan data
sekunder. Jenis data primer adalah data utama dimana peneliti memperolehnya dari
lokasi penelitian yang berguna untuk melengkapi dan mendukung penelitian
ini.Sedangkan data sekunder ialah data penelitian dimana subjeknya tidak
berhubungan langsung dengan objek penelitian.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini akan peneliti
tampilkan dalam tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3
Jenis Dan Sumber Data Penelitian
DATA JENIS SUMBER
Data Jumlah karyawan R.S
Khusus Bedah Medimas Cirebon Sekunder R.S Medimas Cirebon
Jumlah Pasien Masuk tahun 2013-2014
Sekunder R.S Medimas Cirebon
Jumlah Komplain Pasien Tahun 2013-2014
Sekunder R.S Medimas Cirebon
Wawancara dengan Kepala
Untuk mendapatkan data yang dapat mendukung dan melengkapi penelitian
dapat dilakukan beberapa teknik pengumpulan data. Dan dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang dipergunakan ialah sebagai berikut:
Studi kepustakaan, yaitu teknik untuk mendapatkan data teoritis mengenai
Stres kerjadan Kinerja dari para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan
39
Studi lapangan, yang terdiri dari:
1. Wawancara,yaitu pengumpulan data melalui komunikasi langsung dengan
orang-orang yang dianggap perlu dan dapat menunjang atau melengkapi data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini.
2. Observasi, yaitu pengamatan dan peninjauan secara langsung terhadapobjek yang
diteliti, yaitu tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas Kota Cirebon.
3. Kuisioner, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan
tertulis kepada tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas kota Cirebon.
3.5 Populasi, Sampel, Dan Teknik Penarikan Sampling 3.5.1 Populasi
Populasi merupakan sekelompok individu yang dapat dijadikan sumber penelitian. Menurut Sugiyono (2014:80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan olehpeneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Menentukan populasi merupakan langkah yang amat penting dalam mengumpulkan
dan menganalisa data.
Berdasarkan penjelasan diatas mengenaipopulasi, maka populasi dalam
penelitian ini adalah tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon. Dengan
jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 34 orang.
3.5.2 Sampel
Sugiyono (2014:81) mendefinisikan sampel adalah “bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Suharsimi Arikunto mendefinisikan sampel dengan lebih sederhana, yaitu “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi”. Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah seluruh anggota populasi tenaga medis yang ada yaitu berjumlah 34 orang karena jika jumlah pada
populasi dibawah 100 responden maka yang menjadi sampel yaitu seluruh anggota
40
3.5.3 Teknik Penarikan Sampling
Menurut Sugiyono (2014:81), “teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik non-probabilitysampling
yang berarti tidak memberiakan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang
dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
non-probabilitysampling yang berarti tidak memberiakan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel
ini menggunakan teknik sampling jenuh, sampling jenuh adalah teknik penetuan
sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relative kecil, kurang dari 100 orang atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari sampling
jenuh adalah sensus, dimana semua anggota dari populasi dijadikan sebagai sampel.
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data
Setelah mendapatkan dan mengumpulkan data kuisioner yang diperoleh dari
responden, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengolahan dan penafsiran
data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah terdapat pengaruh stres kerja
(X) terhadap kinerja karyawan (Y). Berikut merupakan rancangan analisis data dalam
penelitian ini :
Editing
Merupakan pemeriksaan kuisioner yang terkumpul kembali setelah diisi oleh
responden. Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui kelengkapan pengisian kuisioner
secara menyeluruh.
Scoring
Pada scoring ini, skala yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau kelompok
tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014:93).Dalam pengisian kuesioner, peneliti
41
alternatif jawaban yang disusun bertingkat dengan pemberian bobot nilai (skor)
sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Bobot Nilai Keterangan Sangat
Setuju Setuju Cukup
Tidak setuju
Sangat Tidak Setuju
Nilai 5 4 3 2 1
Tabulasi
Merupakan tahap perekapan dari hasil scoring dari responden dengan
langkah-langkah tertentu ke dalam tabel untuk dianalisis selanjutnya.
Tahap uji coba kuisioner
Tahap ini menguji layak atau tidaknya kuisioner disebarkan kepada
responden, yang dapat dilihat dari uji validitas dan realibilitas.
3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.2.1 Uji Validitas
Pengujian validitas adalah suatu derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono,
2012:121). Validitas dalam penelitian dijelaskan dalam salah satu derajat ketepatan
pengukuran tentang isi dari pernyataan/kuisioner yang peneliti buat.Dalam uji
validitas ini peneliti menggunakan metode koefisien korelasi pearson (product moment coefisient of correlation) dengan rumus:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
42
= Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subek dari seluruh item
Y = Skor total
∑ = Jumlah skor dalam distribusi X
∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ = Jumlah kuadrat dalam distribusi X
∑ = Jumlah kuadrat dalam distribusi Y = Jumlah responden
Keputusan pengujian validitas responden meggunakan cara signifikan sebagai
berikut:
Item pernyataan-pernyataan responden penelitian dikatakan valid jika
lebih besar atau sama dengan rtabel ( )
Item pernyataan-pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid jika
lebih kecil dari )
Perhitungan validitas item instrument dilakukakan dengan bantuan program
SPSS for Windows 20.0. dari penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari
instrument penrgaruhStres kerja sebagai variable X dan Kinerja Karyawan sebagai
variable Y.Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel
3.3
Tabel 3.5
Tabel Interpretasi Nilai R
Besarnya Nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Sedang
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
43
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah
teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan
dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari prestasi yang sama.
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikan dengan kriteria
sebagai berikut:
Nilai t dibandngkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikan α
= 0,05
Jika rhitung> rtabel maka soal tersebut valid
Jika rhitung< rtabel maka soal tersebut tidak valid
Dengan menggunakan rumus dan langkah yang sama, maka dapat dilakukan
pengujian validitas untuk seluruh item yang seluruhnya 30 item.
Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan
tingkat signifikan 5% dengan n = 30 – 2 = 28 didapat r tabel sebesar 0,374. Uji
validitas instrumen penelitian untuk variabel social media marketing dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas
Instrumen Penelitian Variabel X(Stres Kerja)
No. Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 Saya memiliki beban kerja yang berlebih 0,962 0,707 Valid
2 Dengan adanya beban kerja yang berlebih,
saya merasa tertekan 0,908 0,707 Valid
3 Saya mengetahui tentang manfaat
penilaian/evaluasi staff 0,843 0,707 Valid
4 Penilaian/evaluasi staff yang tidak
sebanding membuat saya merasa kecewa 0,962 0,707 Valid
5 Saya dituntut untuk menyelesaikan tugas
tepat waktu yang ditetapkan atasan 0,943 0,707 Valid
6
Dalam kondisi tertentu, atasan sering kali memberikan tugas dengan waktu yang terbatas
0,810 0,707 Valid
7 Saya mengetahui tentang dampak negative
44
8 Konflik dengan teman sekerja terjadi, menimbulkan ketidaknyamanan saya dalam
bekerja
0,858 0,707 Valid
9 Dengan adanya pengaawasan yang buruk,
saya dalam menjalankan tugas tidak efektif 0,951 0,707
Valid
10 Dengan adanya seorang atasan yang buruk membuat saya bingung dalam memahami
pekerjaan
0,962 0,707 Valid
11 Saya pernah memahami atau mendapatkan
uang tambahan diluar gaji 0,821 0,707
Valid
14 Kenakalan anak disekitar keluarga membuat
saya mudah marah 0,735 0,707
Valid
15 Masalah-masalah yang terjadi pada
pasangan saya, membuat saya mudah marah 0,962 0,707
Valid
16 Dengan masalah-masalah tersebut saya
mampu mengatasi dengan baik 0,908 0,707
Valid
17 Hubungan yang tidak harmonis dengan
teman, saya merasa tertekan 0,978 0,707
Valid
18 Hubungan yang tidak harmonis itu tidak
teratasi, saya mudah marah 0,796 0,707
Valid
19 Sikap tetangga yang kurang ramah membuat
saya merasa terrganggu 0,962 0,707
Valid
20 Dengan sikap tetangga yang kurang ramah
tersebut, membuat saya merasa kecewa 0,873 0,707
Valid
21 Badan yang kurang fit sangat mengganggu
aktivitas bekerja saya 0,735 0,707
Valid
22 Walaupun kondisi fisik saya kurang baik, masih membuat saya semangat dalam
bekerja
0,920 0,707 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data, 2015 dengan SPSS 20.0 for Window
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian variabel X (Stres Kerja)
45
rtabel ≤ rhitung. Maka dapat disimpulkan bahwa 22 item pertanyaan dari variabel Stres
Kerja (X) dalam kuesioner dinyatakan valid.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas
Instrumen Penelitian Variabel Y (Kinerja Karyawan)
No. Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya melakukan dengan
cara yang baik 0.770 0,707 Valid
2 Saya akan mempertanggung jawabkan tugas apapun sesuai
kemampuan optimal saya 0.770 0,707 Valid
3 Saya pernah mengeluh dengan tugas-tugas yang diberikan
oleh atasan 0,845 0,707 Valid
4 Saya merasa dengan adanya beban tugas yang diberikan
membuat saya lebih berlatih dalam mengerjakaanya 0,845 0,707 Valid
5 Saya selalu cepat dan tepat dalam menyelesaikan tugas yang
dibebankan kepada saya 0,905 0,707 Valid
6 Saya memberikan waktu dengan sebaik-baiknya untuk
menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada saya 0,845 0,707 Valid
7 Saya menyelesaikan tugas yang telah diberikan sesuai
dengan target 0,969 0,707 Valid
8 Tugas yang dibebanan kepada sya dapat saya selesaikan
dengan baik dan teliti 0,969 0,707 Valid
9 Saya dapat melakukan tugas-tugas yang diberikan pada saya 0,788 0,707 Valid
10 Saya dapat menggunakan perlengkapan kerja. 0,845 0,707 Valid
11
Saya bersungguh-sungguh, jika atasan memberikan tugas 0,827 0,707 Valid
12 Saya cepat tanggap dalam bertindak ketika atasan
memberikan tugas-tugas yang dibebankan kepada saya 0,788 0,707 Valid
13 Saya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan atasan dengan
sebaik-baiknya 0,788 0,707 Valid
14 Tugas-tugas yang telah diberikan atasan, saya selesaikan
tepat pada waktu yang telah ditentukan 0,788 0,707 Valid
15 Kerja sama yang baik antar karyawan membuat saya
semangat untuk mengerjakan tugas-tugas 0,770 0,707 Valid
16
Dengan tidak adanya kerja sama antar atasan dan bawahan
dapat mempengaruhi kemajuan kerja saya 0,793 0,707 Valid
17 Lingkungan kerja memberikan kenyamanan dalam
melakukan tugas-tugas 0,793 0,707 Valid
18 Saya merasa senang dengan adanya jaminan kepastian
jabatan atau karir 0,793 0,707 Valid
19 Adanya keseimbangan antara beban kerja dengan
kompensasi yang didapat 0,774 0,707 Valid
20 Adanya penghargaan dengan memberikan imbalan atau
bonus kepada karyawan yang berprestasi 0,783 0,707 Valid
46
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian variabel Y (Kinerja
Karyawan) pada tabel 3.5, dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan dikatakan
valid karena rtabel ≤ rhitung. Maka dapat disimpulkan bahwa 20 item pertanyaan dari
variabel Y (Kinerja Karyawan) dalam kuesioner dinyatakan valid.
3.6.2.2 Uji Reliabilitas
Setelah pengujian validitas kuisioner, langkah selanjutnya adalah uji
reliabilitas. Menurut Sugiyono (2014:268) suatu data dikatakan reliable apabila dua
atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau
peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok
data bila dipecah menunjukkan data yang tidak berbeda.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan alat pengumpulan data
yang digunakan. Instrumen yang sudah dipercaya dan reliable akan menghasilkan
data yang dapat dipercaya juga. Uji reliabilitas dapat digunakan dengan rumus Alpha
yang merupakan statistik paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas
instrument penelitian, alternatif jawaban dari setiap pernyataan yang diajukan oleh
peneliti berbentuk skala seperti 1-3, 1-5, 1-7 dan seterusnya atau jawaban yang
menginterpretasikan penilaian sikap. (Suharsimi Arikunto, 2010:239). Adapun rumus
tersebut:
[ ] [ ∑ ] (Suharsimi Arikunto, 2010:239)
Keterangan :
= Reliabilitas instrument
K = Banyaknya butir pertanyaan
47
∑ = Jumlah varian butir
Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah
sebagai berikut:
A. Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memberikan nomor pada angket yang masuk
2. Memberikan nomor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah
ditentukan yakni kategori 5 Skala Likert
3. Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor
tersebut dikuadratkan
4. Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang
diberikan responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama
dengan total skor dari setiap responden
5. Mengkuadratkan skor-skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap
item, dan kemudian menjumlahkannya
B. Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item ∑σb2,
langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varians total (σ2t
) dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑
(Suharsimi Arikunto, 2010:239)
Keterangan:
= Varian
∑ = Jumlah skor
48
C. Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Item perntanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliable jika
Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliable jika
Secara teknis pengujian instrument dengan rumus-rumus diatas menggunakan
fasilitas software SPSS 20.0 for window, hasil dari uji reliabilitas tercantum pada tabel 3.6
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas
Stres Kerja dan Kinerja Karyawan
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Stres Kerja 0,985 0,700 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,968 0,700 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015 dengan SPSS 20.0 for Window
Hasil pengujian pada Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa pengujian reliabilitas
instrumen penelitian variabel X(Stres Kerja) dan variabel Y (Keputusan Pembelian) dinyatakan reliabel, hal ini dikarenakan masing-masing nilai rhitung lebih besar dari
rtabel. Hal ini didasarkan pada pendapat Hair (2005:8) yang menyatakan bahwa
instrument dapat dikatakan reliabel apabila rhitung ≥ 0,7.
Dari hasil kedua pengujian instrumen yang telah dilakukan di atas, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan
reliabel.Sehingga penelitian ini dapat dilanjutkan karena tidak ada sesuatu hal yang
menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang
belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.
3.6.3 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2014:147) pada penelitian kuantitatif, analisis data
merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber
49
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan. Berdasarkan hal tersebut, maka analisis data
dalam penelitian ini terbagi menjadi analisis secara deskriptif dan verifikatif.
3.6.3.1Analisis Data Deskriptif
Menurut Sugiyono (2014:147), analisis data deskriptif merupakan analisis
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap obyek
yang diteliti melalui data sampel atau populasi yang bersifat objektif. Pada analisis
deskripti ini tidak dirumuskan hipotesis kerja, hanya menggambarkan keadaan
variabel berdasarkan data kuisioner yang terkumpul. Adapun variabel yang
dideskripsikan terdiri dari :
1. Analisis deskriptif mengenai bagaimana Stres Kerja yang dialami oleh Rumah
Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon sebagai variabel X yang terdiri darion the job maupun off the job.
2. Analisis deskriptif mengenai kinerja karyawan sebagai variabel Y pada Rumah
Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon.
3.6.3.2Analisis Data Verivikatif
Analisis verifikatif bertujuan untuk mencari tahu seberapa besar pengaruh
stres kerja terhadap kinerja karyawan pada RS Khusus Bedah Medimas
Cirebon.Teknik analisis verikatif ini digunakan untuk mengetahui hubungan korelasi
antar variabel yang dirumuskan dalam hipotesis dan diuji pengaruhnya serta
signifikansinya. Berikut merupakan analisis varifikatif yang digunakan dalam
penelitian adalah:
Analisis Korelasi
Analisis ini menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih.
50
Coefficient Correlation atau secara umum disebut The Product Moment Coefficient Correlation. Rumusnya sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
= Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subek dari seluruh item
Y = Skor total
∑ = Jumlah skor dalam distribusi X
∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y
n = banyaknya responden
Untuk mengetahui interpertasi besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada
tabel 3.3
Tabel 3.9
Interpertasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkatan Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
51
Korelasi produk momen dilambangkan dengan huruf ( r ) dimana ketentuan
nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < 1), apabila r = -1 artinya korelasi negatif
sempurna; r = 0 tidak ada korelasi dan jika r = 1 berarti koefisien korelasinya
sangat kuat.
Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Sederhana.Dalam analisis regresi sederhana ini terdapat dua variabel yang diramalkan (dependent variabel) yaitu kinerja karyaawan, dengan satu variabel bebas (independent variable) yang mempengaruhi yaitu stres kerja.Maka bentuk umum persamaanya adalah :
(Sugiyono, 2014:188)
Dimana : a = konstanta
b = koefisien regresi
Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas )
X = Variabel independen ( variabel bebas )
Untuk menghitung nilai a dan b maka digunakan metode kuadrat terkecil
dengan rumus sebagai berikut :
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
52
X (stres kerja) dikatakan mempengaruhi Y (kinerja karyawan), jika
berubahnya X (stres kerja)akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y (kinerja
karyawan), artinya naik turunya X (stres kerja)akan membuat nilai Y (kinerja
karyawan) juga naik atau turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi.
Namun Y (kinerja karyawan) bervariasi tersebut tidak semata-mata
disebabkan oleh X (stres kerja) saja, karena masih ada factor lain yng menyebabkan
nilai Y bervariasi. Untuk mengetahui besarnya kontribusi X terhadap naik turunnya
nilai Y, dengan suatu koefisien determinasi , dengan rumus:
Sebelum melakukan pengujian regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian
asumsi regresi. Pengujian asumsi yang akan digunakan dalam penelitian ini
diantaranya:
Uji Normalitas
Pada uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model statistik
variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Cara yang dapat
digunakan untuk mengetahui apakah data distribusi normal atau tidak normal dengan
menggunakan grafik normal Probability plot. Apabila variabel berdistriusi normal
maka penyebaran plot akan berada di sektor dan di sepanjang garis 45.
3.6.4 Rancangan Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data adalah menguji hipotesis dengan tujuan
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan dapat dipercaya
antara stres kerja sebagai variabel independen (X) dengan kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y) yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan pada hipotesis yang telah dirumuskan. (H0) menunjukkan
53
hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya signifikasi anatara variabel bebas dan
variabel terikat.
Untuk menguji keberartian koefisien korelasi antara variabel X dan Y
dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel yaitu dengan menggunakan
rumus distribusi student sebagai berikut:
√ √
(Riduwan, 2006:137)
Keterangan:
t = distribusi student
r = koefisien korelasi product moment
n = banyaknya data
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
Jika :thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika :thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji
satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan di uji dalam
rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan dapat ditulis sebagai
berikut:
H0= , artinya tidak terdapat pengaruh dari stres kerja terhadap kinerja
karyawan.
H0= ,artinya terdapat pengaruh daristres kerja terhadap kinerja karyawan.
Sedangkan untuk menguji keberartian koefiseien arah regresi dilakukan
54
(Sujana 2003:31)
Dimana:
= ∑ ∑
= ∑
Keterangan :
F = Nilai Fhitung
= Jumlah Kuadrat Regresi
= Jumlah Kuadrat Sisa (Residual)
K = Jumlah Variabel Bebas
n = Jumlah anggota sample
Fhitungtersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel , taraf signiikansinya 5% . Bila signiikasinya lebih tinggi daripada tingkat keyakinannya, menunjukkan regresi berarti, barulah dilanjutkan dengan uji keberartian koefisien
regresi. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
Jika Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak artinya X berpengaruh terhadap Y
sedangkan Ha diterima artinya X berpangaruh terhadap Y.
Jika Fhitung≤ Ftabel maka H0 diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tenaga medis Rumah Sakit
Khusus Bedah Medimas Cirebon untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap
kinerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian deskriptif diperoleh bahwa tingkat stres kerja
pada tenaga medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon berada pada
kategori cukup. Hal ini berdasarkan skor kriterium yang berada pada kondisi
cukup. Stres kerja terdapat dua sub variabel yaitu on the job dan off the job. Dilihat dari aspek yang tertinggi terdapat pada sub variabel off the job dengan indikator perubahan-perubahan yang terjadi ditempat tinggal. Artinya para
karyawan merasa bahwa perubahan-perubahan di sekitar tempat tinggal
adalah yang berpengaruh besar yang menyebabkan stres kerja. Sedangkan
aspek yang terendah terdapat pada sub variabel off the job dengan indikator masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak. Hal ini menunjukan bahwa
para karyawan tidak terlalu terbebani oleh tingkah laku atau masalah-masalah
yang bersangkutan dengan anak. Namun hal ini merupakan stres yang bersifat
positif atau eustress yang artinya stres ini mampu memotivasi dan mendorong karyawan meningkatkan kinerja pada perusahaan.
2. Berdasarkan hasil penelitian secara deskriptif diperoleh bahwa tingkat kinerja
karyawan tenaga medis pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon
berada pada kategori tinggi. Hal ini berdasarkan skor kriterium yang berada
97
kualitas kerja yang dimiliki para tenaga medis sudah sesuai dengan misi
perusahaan yang mengedepankan pelayanan yang prima dan terlebih
berhubungan dengan nyawa seseorang.
3. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa stres kerja memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan tenaga medis pada Rumah Sakit
khusus Bedah Medimas Cirebon. Artinya stres kerja merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Masih banyak
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, kepuasan kerja dan sebagainya.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh stres kerja
terhadap kinerja karyawan, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan
solusi dari permasalahan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen
perusahaan dalam mengambil kebijakan manajemennya
1. Berdasarkan tanggapan responden mengenai stres kerja, pada sub variabel off the job indikator masalah-masalah yang terjadi di lingkungan, hal ini merupakan indikator tertinggi penyebab adanya stres dalam bekerja sehingga
dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Oleh karena itu manajemen Rumah
Sakit Khsusus Bedah Medimas hendaknya mencari tahu dengan melakukan
pendekatan secara dalam, mengingat jumlah tenaga medis yang sedikit tidak
akan menjadi persoalan yang besar. Dengan terjalinya komunikasi dengan
para karyawan tenaga medis yang baik maka diharapkan berkurangnya stres
kerja yang dialami dalam berkerja yang disebabkan dari masalah-masalah
yang terjadi di lingkungan, namun tentunya tidak hanya disebabkan oleh
indikator itu saja, indikator-indikator lainnya pun diharapkan akan dapat
teratasi dengan baik, agar kinerja karyawan dapat meningkat dan
98
2. Berdasarkan tanggapan responden mengenai kinerja karyawan, indikator
pengetahuan mendapat skor yang paling rendah. Manajemen Rumah Sakit
Khusus Bedah Medimas diharapkan mampu meningkatkan kinerja karyawan
dengan melakukan studi banding atau mengadakan diskusi umum dengan
dokter dokter spesialis yang berkopeten dibidangnya, hal ini disebabkan
karena sebagian besar karyawan tenaga medis adalah karyawan baru dan
masih memiliki pengetahuan yang kurang luas. Hal ini dimaksudkan untuk
dapat melayani para pasien dengan keluhan-keluhan dan sakit yang
berbeda-beda dengan prima sesuai visi perusahaan. Dengan ditingkatkan pengetahuan
medis, diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan tenaga medis pada
Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon.
3. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang karyawan tenaga medis,
hendaknya perusahaan menambhakan sumber daya manusia tepatnya pada
bagian tenaga medis karena dengan lokasi antar ruangan yang jauh hendaknya
berbanding lurus dengan jumlah karyawan tenaga medis agar tidak ada lagi
karyawan tenaga medis yang memiliki double job dan memudahkan dalam bekerja secara prima.
4. Peneliti juga mengajukan saran untuk peneliti selanjutnya dengan
menggunakan variabel independen yang berbeda seperti kompensasi,
kepuasan kerja, gaya kepemimpinan dan lain-lain, agar didapatkan hasil yang
akurat mengenai pengaruh variabel lain terhadap kinerja karyawan tenaga
DAFTAR PUSTAKA
Literatur Buku:
Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74.
Handoko, T. Hani, 1994. Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan , Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi.Jakarta: PT. Bumi Aksara
Lazarus Y.T, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Mangkunegara. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Mardiana T. 2001. Studi Empiris Stressor terhadap Kinerja. Jurnal Siasat Bisnis
(JSB). Vol.II, No.6.
Moorhead,Griffin, 2013. Perilaku Organisasi : manajemen sumber daya manusia dan
organisasi. Jakarta : Salemba Empat
Munandar Ashar Sunyoto, 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta:
Universitas Indonesia.