• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Strategi Satuan Lalu Lintas Dalam Mengurangi Pelanggaran Lalu Lintas Di Wilayah Hukum Polresta Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Strategi Satuan Lalu Lintas Dalam Mengurangi Pelanggaran Lalu Lintas Di Wilayah Hukum Polresta Surakarta."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI SATUAN LALU LINTAS DALAM MENGURANGI

PELANGGARAN LALU LINTAS DI WILAYAH HUKUM POLRESTA

SURAKARTA

Oleh :

ROSIE NORMAN CANDRA NIM : C 100 070 105

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

Kondisi lalu lintas di kota Surakarta semakin bertambah padat dan macet dikarenakan banyaknya pengendara kendaraan bermotor maupun pengemudi angkutan umum yang lalu lalang di jalan raya. Pelanggaran sebagai peristiwa yang tidak tentu, sering kali berakibat meluas sampai di luar diri manusia yang menjadi korban pelanggaran lalu lintas itu. Oleh karena pelanggaran lalu lintas mempunyai dampak yang besar sesuai dengan kondisinya, maka diperlukan strategi dan langkah-langkah perbaikan sistem administrasi, prosedur dan mekanisme yang berfungsi untuk menciptakan suatu kondisi ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis menyusun skripsi yang berjudul strategi satuan lalu lintas dalam mengurangi pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polresta Surakarta.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab pelanggaran lalu lintas di kota Surakarta dan strategi apa yang dikembangkan SatLantas dalam mengurangi pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polresta Surakarta.

Metode penulisan skripsi ini, dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian yuridis empiris. Data sekunder maupun data primer dikumpulkan dengan cara studi pustaka dan studi lapangan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penelitian kepustakaan baik buku-buku, peraturan perundang-undangan, tulisan-tulisan, dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis kualitatif.

Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa faktor yang menjadi penyebab pelanggaran di kota Surakarta adalah faktor manusia sebagai pengguna jalan. Kurangnya kesadaran pengguna jalan terhadap peraturan-peraturan lalu lintas merupakan salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran lalu lintas. Oleh karena itu, Satlantas mengembangkan strategi untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas dengan metode preventif (pencegahan) dan metode represif (penanggulangan). Beberapa kegiatan yang telah dikembangkan melalui metode preventif antara lain dengan melakukan pengaturan faktor jalan, faktor kendaraan, faktor sistem lalu lintas, dan faktor manusia. Kegiatan melalui metode represif berupa stasioner (razia) dan haunting system (sistem pengawasan). Pada saat ini, kegiatan yang diutamakan Satlantas Polresta Surakarta adalah dengan haunting system (sistem pengawasan) untuk mencegah dan menindak tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran lalu lintas yang terjadi di jalan raya.

(4)

v ABSTRACT

Traffic conditions in the city of Surakarta increasingly dense and bogged down because the number of motorists and public transport drivers passing on the highway. Violation as uncertain events, often resulting in self extends beyond people who became victims of a traffic violation that. Because of traffic violations have a major impact in accordance with the conditions, it is necessary strategies and remedial measures administrative systems, procedures and mechanisms that serve to create a state of order and smooth traffic. Based on the above problems, the author of his thesis, entitled traffic unit strategy in reducing traffic violations in the jurisdiction in Surakarta Police.

The purpose of this study is to determine what factors cause a traffic offense in the city of Surakarta and what strategies are developed SatLantas in reducing traffic violations in the jurisdiction in Surakarta Police.

The method of this thesis writing, executed by using descriptive research method with an empirical approach to legal research. Secondary data and primary data collected by literature study and field work. Techniques of data collection through interviews and library research both books, laws, writings, and documents related to this research. Analysis of data using qualitative analysis.

Based on this study, obtained the result that the factors that cause violations in the city of Surakarta is the human factor as road users. Lack of awareness of road users on traffic rules is one of the main factors that could cause a traffic violation. Therefore, Satlantas develop strategies to reduce traffic violations with preventative methods (prevention) and repressive methods (countermeasures). Several activities have been developed through preventive methods, among others, by setting the path factors, vehicle factors, factors of traffic systems, and human factors. Activities through repressive methods of stationary (raid) and the haunting system (control system). At this time, the preferred activities Satlantas Surakarta Police is a haunting system (control system) to prevent and crack down on traffic violations that occurred on the highway.

(5)

 

STRATEGI SATUAN LALU LINTAS DALAM MENGURANGI

PELANGGARAN LALU LINTAS DI WILAYAH HUKUM POLRESTA

SURAKARTA

PENDAHULUAN

Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang luas wilayahnya 44 km2 dengan jumlah penduduk 503.421 jiwa,1 dengan jumlah pengguna kendaraan bermotor mencapai 279.310 unit.2 Oleh karena itu, kondisi lalu lintas di kota Surakarta semakin bertambah padat dan macet dikarenakan banyaknya pengendara kendaraan bermotor maupun pengemudi angkutan umum yang lalu lalang di jalan raya. Yang penting seluruh pergerakan manusia, kendaraan dan barang harus dapat diperkirakan beberapa besar dampaknya (kuantitas dan kualitas) apabila pergerakan lalu lintas itu membebani sistem jaringan jalan yang sudah ada.3

Tujuan utama upaya pengendalian lalu lintas melalui rekayasa dan upaya lain adalah keselamatan berlalu lintas. Konsep sampai dengan selamat adalah upaya menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. Berbagai upaya rekayasa lalu lintas, selain bertujuan untuk melancarkan arus lalu lintas, yang utama adalah

      

1

BPS Kota Surakarta. 2011, Statistik Daerah Kota Surakarta. Hal. 7 2

Tutut Indrawati, 2011, Jumlah Kendaraan Di Solo Semakin Membengkak, dalam

http://www.solopos.com/2011/solo/jumlah-kendaraan-di-solo-kian-membengkak-116532 diakses Kamis 01 Maret 2012 pukul 22:24.

3

(6)

 

 

   

upaya untuk menjamin keselamatan berlalu lintas, dan menghindari kecelakaan lalu lintas.4

Namun yang jelas bahwa dalam situasi jalan ramai, jika terjadi pelangaran maka akibatnya terjadi kecelakaan yang menimbulkan kerugian, kerusakan materiil, dan immaterial.5 Masalah transportasi atau perhubungan yang dijumpai pada masa sekarang mempunyai tingkat kualitas yang lebih parah dan kuantitas yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya baik kecelakaan, kemacetan, polusi udara serta pelanggaran lalu lintas.6

Oleh karena pelanggaran lalu lintas mempunyai dampak yang besar sesuai dengan kondisinya, maka diperlukan strategi dan langkah-langkah perbaikan sistem administrasi, prosedur, dan mekanisme penindakan pelanggaran lalu lintas jalan tertentu yang efektif dan lebih baik. Berdasarkan permasalahan ini, maka penulis akan melakukan penelitian guna menyusun skripsi yang berjudul

STRATEGI SATUAN LALU LINTAS DALAM MENGURANGI

PELANGGARAN LALU LINTAS DI WILAYAH HUKUM POLRESTA

SURAKARTA”.

Pembatasan masalah penelitian ini akan diarahkan pada faktor penyebab terjadinya pelanggaran lalu lintas serta strategi yang dikembangkan Satlantas dalam mengurangi pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polresta Surakarta. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis menentukan perumusan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu faktor-faktor apa yang menjadi penyebab pelanggaran lalu lintas di kota Surakarta dan strategi apa yang dikembangkan

      

4

Suwardjoko P. Warpani, 2002, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bandung: ITB. Hal.106.

5

Ibid. Hal. 120.  6

(7)

 

 

Satlantas dalam mengurangi pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polresta Surakarta.

Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab pelanggaran lalu lintas di kota Surakarta serta mengetahui strategi yang telah dikembangkan Satlantas dalam mengurangi pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polresta Surakarta. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan bagi anggota Kepolisian pada khususnya serta masyarakat pada umumnya dalam hal berlalu lintas serta memberikan masukan bagi ilmu pengetahuan hukum khususnya kesadaran dan kepatuhan terhadap pentingnya melaksanakan tertib hukum, kewajiban, kepatuhan, dan kesadaran hukum di bidang lalu lintas.

KERANGKA PEMIKIRAN

Aspek keselamatan dalam berlalu lintas dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu kualitas pengemudi, kelayakan kendaraan, dan sarana prasarana yang memenuhi standar keselamatan.7 Jika salah satu komponen ini tidak baik atau tidak memenuhi syarat, maka kemungkinan terjadi pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas menjadi besar. Masalah lalu lintas yang semakin kompleks seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan dinamika masyarakat, menuntut Polri untuk bekerja lebih keras dengan paradigma baru untuk dapat menjadi Polisi yang ideal di masyarakat.8

      

7

Ditlantas Babinkum Kepolisian Republik Indonesia, Lalu Lintas Dalam Angka Tahun 2005 dan Semester I Tahun 2006.

8

(8)

 

 

   

Oleh karena itu, peran dinamis Polisi lalu lintas dalam menanggulangi pelanggaran lalu lintas sangat diperlukan untuk menciptakan ketertiban, kelancaran dan keselamatan para pengguna jalan raya serta aturan-aturan hukum yang diterapkan secara baik dan konsekuen oleh kepolisian khususnya Polisi lalu lintas dalam penegakan hukum di bidang lalu lintas. Agar masyarakat pengguna jalan raya ikut serta dalam menciptakan ketertiban dan kelancaran dalam berlalu lintas guna terwujudnya keselamatan lalu lintas.

METODE PENELITIAN

Metode penulisan skripsi ini, dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian yuridis empiris. Data sekunder maupun data primer dikumpulkan dengan cara studi pustaka dan studi lapangan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penelitian kepustakaan baik buku-buku, peraturan perundang-undangan, tulisan-tulisan, dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif. Adapun pengambilan tersebut dilakukan dengan metode induktif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pelanggaran Lalu Lintas Di Kota

Surakarta

(9)

 

 

terjadinya pelanggaran lalu lintas adalah manusia sebagai pengguna jalan itu sendiri. Mulai dari pelanggaran kecil yang menguntungkan dirinya sendiri hingga pelanggaran peraturan lalu lintas yang bisa berakibat membahayakan pengguna jalan lainnya. Semua ini disebabkan karena kurang atau tidak adanya kesadaaran disiplin dalam berlalu lintas pribadi yang bersangkutan.9

Kurangnya kesadaran pengguna jalan terhadap peraturan-peraturan lalu lintas merupakan salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran lalu lintas. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya disiplin berlalu lintas perlu ditumbuhkan sejak dini agar masyarakat pengguna jalan lebih memahami dan mentaati peraturan-peraturan dalam berlalu lintas. Dengan berbagai kenyataan dan kondisi di atas, maka masyarakat pengguna jalan harus lebih memahami dan mentaati peraturan-peraturan dalam berlalu lintas. Jika tidak, maka berbagai pelanggaran akan terus terjadi dan pada akhirnya akan berakibat pada terus meningkatnya jumlah pelanggaran yang menjadi faktor timbulnya kecelakaan lalu lintas.

2. Strategi Yang Dikembangkan Satuan Lalu Lintas Dalam Mengurangi

Pelanggaran Lalu Lintas Di Wilayah Hukum Polresta Surakarta

Salah satu strategi penegakan hukum khususnya bagian ketertiban lalu lintas adalah dengan melakukan pengendalian lalu lintas, pemakai jalan serta konsep penentu keselamatan lalu lintas, karena merupakan unsur yang menentukan dan penyebab terjadi atau tidaknya pelanggaran lalu lintas. Dalam melaksanakan tugas pokok kepolisian untuk selalu memelihara keamanan,

      

9

(10)

 

 

   

ketertiban, kelancaran lalu lintas, dan penegakan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam hal ini SatLantas Polresta Surakarta telah menempuh beberapa strategi yang didasarkan pada kebijaksanaan yang dikembangkan untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas antara lain dengan:10

1) Metode preventif (pencegahan) 2) Metode represif (penanggulangan)

Pengelompokan kedua metode ini merupakan kerangka pola mengurangi pelanggaran lalu lintas yang didasarkan pada pokok pemikiran, bahwa setiap pelanggaran dalam bentuk apapun adalah hasil dari faktor manusia, sarana lalu lintas, dan sistem pengawasan.11

1. Metode preventif

Metode preventif adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran lalu lintas yang dalam bentuk kongkretnya berupa kegiatan penyuluhan lalu lintas, penjagaan tempat-tempat rawan, patroli, pengawalan, dan kegiatan lainnya.12 Garis besar strategi dengan metode preventif dapat disajikan di bawah ini:13

a. Upaya pengaturan faktor jalan

Karakteristik prasarana jalan akan mempengaruhi intensitas dan kualitas kemacetan dan pelanggaran lalu lintas, maka jaringan jalan

      

10

BRIPKA Suratmi, BAMIN TILANG, Wawancara Pribadi, Surakarta, 7 Maret 2012, pukul 10.30 WIB.

11

BRIPKA Suratmi, BAMIN TILANG, Wawancara Pribadi, Surakarta, 7 Maret 2012, pukul 10.30 WIB.

12

BRIPKA Suratmi, BAMIN TILANG, Wawancara Pribadi, Surakarta, 7 Maret 2012, pukul 10.30 WIB.

13

(11)

 

 

pembangunannya harus disesuaikan dengan pola pemakaiannya yakni dibangun sesuai standart desain dan geometriknya.

b. Upaya pengaturan faktor kendaraan

Faktor kendaraan juga sering membawa dampak tingginya intensitas dan kualitas pelanggaran lalu lintas. Untuk penanggulangannya kendaraan harus dirancang, diberi perlengkapan dan dirawat sebaik-baiknya, karena masing-masing peralatan kendaraan memiliki fungsi yang cukup penting untuk keselamatan di jalan. c. Upaya pengaturan sistem lalu lintas

Pengaturan sistem lalu lintas untuk pengendalian umum pemakai jalan, kendaraan, dan interaksi dalam sistem lalu lintas. Keseluruhan ketentuan lalu lintas bersifat rasional, baik mengenai fasilitas dan pengawasan pemakaian sarana lalu lintas dan penegakan hukum bagi pelanggarnya.

d. Pengaturan faktor manusia

Manusia merupakan faktor utama dan elemen paling besar pengaruhnya dan paling kritis dalam sistem lalu lintas, karena ketrampilan manusia sulit untuk ditingkatkan dalam tempo singkat. Untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas yang disebabkan oleh faktor manusia, SatLantas Polresta Surakarta melakukan penyuluhan-penyuluhan di beberapa aspek kehidupan, antara lain dengan cara:14

      

14

(12)

 

 

   

1) Penyuluhan ke sekolah (Police Goes to School)

Penyuluhan yang dilakukan oleh SatLantas Polresta Surakarta ke beberapa sekolah yang ditujukan kepada siswa siswi maupun guru tujuan utamanya adalah agar para siswa siswi dan guru mengetahui tata tertib dalam berlalu lintas agar terciptanya keselamatan dalam berlalu lintas. Pengetahuan akan peraturan-peraturan dalam berlalu lintas ditanamkan sejak dini agar kedepannya menjadi masyarakat yang tidak buta akan aturan berlalu lintas di jalan.

2) Police goes to campus

Setiap tahun ajaran baru atau pada masa orientasi siswa, Satlantas Polresta Surakarta melakukan kunjungan kebeberapa kampus guna memberi pelatihan tentang aturan-aturan dalam berlalu lintas serta mensosialisasikan Undang-Undang No. 22 tahun 2009. SatLantas Polresta Surakarta juga mengadakan beberapa kegiatan dengan mahasiswa berupa diskusi, seminar, debat publik, forum komunikasi atau dialog antara polisi dengan mahasiswa serta kampanye keselamatan lalu lintas.

3) Safety Riding

(13)

 

 

4) Dengan spanduk

Masyarakat pemakai jalan raya diberi himbauan serta arahan-arahan dalam berlalu lintas dengan menggunakan spanduk-spanduk yang dipasang oleh Satlantas Polresta Surakarta agar dapat dibaca dan dimengerti oleh pemakai jalan agar selalu mentaati peraturan-peraturan dalam berlalu lintas. Spanduk itu berisi tentang peringatan, himbauan, serta arahan-arahan dalam berlalu lintas guna menciptakan ketertiban dalam berlalu lintas.

5) Himbauan ke Masyarakat

SatLantas Polresta Surakarta juga melakukan himbauan langsung ke masyarakat pemakai jalan raya dengan dengan kegiatannya yang dinamakan Penling (penerangan keliling).15 Tujuan dari upaya ini adalah memberi arahan langsung kepada pengguna jalan raya untuk tertib dalam berlalu lintas.

6) Sekolah mengemudi

Sekolah mengemudi adalah wadah bagi para calon pengemudi yang merupakan bagian dari upaya untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan berlalu lintas.

2. Metode represif

Metode represif merupakan metode dalam rangka menanggulangi pelanggaran lalu lintas pada hakekatnya upaya terakhir dengan penerapan upaya paksa. Tindakan represif dilakukan terhadap pelanggaran ketentuan

      

15

(14)

 

10 

 

   

dalam Undang-Undang No. 22 tahun 2009, atau bentuk penanggulangan pelanggaran lalu lintas. Bentuk dari metode ini adalah stasioner dan haunting system dimana seluruh aparat kepolisian SatLantas Polresta Surakarta lebih bertindak tegas dalam menangkap seluruh pelanggaran yang terjadi. Bentuk-bentuk dari metode represif ini dijelaskan sebagai berikut:16

a. Stasioner

Penanggulangan pelanggaran lalu lintas dimulai dari kelengkapan surat-surat yang berupa Surat Ijin Mengemudi (SIM) serta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Melalui penyuluhan-penyuluhan serta himbauan-himbauan dalam metode preventif di atas telah dianjurkan kepada para pengemudi agar memiliki dan selalu membawa Surat Ijin Mengemudi pada saat berlalu lintas di jalan raya. b. Haunting System

Sesuai dengan Surat Telegram Kapolda Jateng No: 402/11/2012 pada tanggal 13 Februari 2012 bahwa pelaksanaan penindakan pelanggaran lalu lintas di jalan raya dengan melalui haunting system

(sistem pengawasan). Dengan dilakukannya pengawasan tersebut diharapkan para pengemudi kendaraan bermotor tidak menyalahi aturan-aturan dalam berlalu lintas dan tertib dalam berlalu lintas sesuai aturan-aturan yang ada.17

      

16

BRIPKA Suratmi, BAMIN TILANG, Wawancara Pribadi, Surakarta, 7 Maret 2012, pukul 10.30 WIB.

17

(15)

11 

 

 

Sesuai dengan Surat Telegram Kapolda Jateng No: 402/11/2012 pada tanggal 13 Februari 2012 serta Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan, yaitu sebagai berikut:18 1) Pelanggaran zebra cross dan stop line, (Pasal 287(1) jo 106(4)a dan

106(4)b)

2) Pelanggaran muatan dan dimensi, (Pasal 307 jo 169(1))

3) Pelanggaran lawan arus, terobos jalur lawan (control low), (Pasal 287(1) jo 106(4)a dan 106(4)b)

4) Pelanggaran berhenti di persimpangan, (Pasal 302 jo 126)

5) Pelanggaran terhadap angkutan umum yang mengangkut penumpang dengan bergelantungan, (Pasal 300 c jo 124(1))

6) Pelanggaran terhadap pengemudi roda dua yang berboncengan lebih dari 1 (satu) orang, (Pasal 292 jo 106(9))

7) Pelanggaran tidak menggunakan helm SNI bagi pengendara maupun pembonceng/penumpang, (Pasal 291(1),(2) jo 106(8)) 8) Pelanggaran memutar arah pada rambu larangan (Pasal 287(1) jo

106(4)a)

9) Pelanggaran berhenti di jembatan, (Pasal 287(1) jo 106(4)e)

Dalam penerapan 9 (Sembilan) prioritas di atas, ada beberapa kendala yang dialami oleh SatLantas Polresta Surakarta dalam menjalankan prioritas tersebut, diantaranya adalah masalah pengejaran yang dilakukan SatLantas

      

18

IPTU Muh. Rikha Zulkarnain, Kepala Bagian Operasi (KBO) Sat Lantas Polresta Surakarta,

(16)

 

12 

 

   

Polresta Surakarta untuk menangkap para pengemudi kendaraan bermontor yang telah melanggar peraturan lalu lintas.19

Ketegasan dari aparat penegak hukumlah yang diharapkan dari diupayakannya strategi tersebut agar masyarakat dalam berlalu lintas benar-benar menyadari betapa pentingnya mentaati peraturan-peraturan yang ada dalam berlalu lintas. Untuk menangkap pelaku pelanggaran lalu lintas, diharapkan aparat penegak hukum benar-benar melihat bahwa si pelanggar benar telah melanggar peraturan berlalu lintas agar tidak muncul pandangan yang kurang baik kepada Kepolisian.20 Sebuah budaya memang tidak dapat dibentuk dalam waktu sekejab, tapi diharapkan kedepannya dalam masyarakat tumbuh budaya tertib akan peraturan-peraturan lalu lintas.

      

19

AIPTU Bintoro Anom, BAUP TILANG, Wawancara Pribadi, Surakarta, 20 Maret 2012, pukul 13.30 WIB. 

20

(17)

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arif & Mahmudah Budiarti, 2007, Rekayasa Lalu Lintas, Surakarta: UNS Press.

BPS Kota Surakarta, 2011, Statistik Daerah Kota Surakarta.

Chazawi, Adam, 2002, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ditlantas Babinkum Kepolisian Republik Indonesia, Lalu Lintas Dalam Angka Tahun 2005 dan Semester I Tahun 2006.

Rahardjo, Satjipto, 2000, Menuju Kepolisian Republik Indonesia Mandiri Yang Profesional, Jakarta:Yayasan Tenaga Kerja.

Raharjo, Satjipto, 2007, Membangun Polisi Sipil:Perspektif Hukum Sosial dan Kemasyarakatan, Jakarta.

Sianturi, S.R., 2002, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, Jakarta : Storia Grafika.

Soekanto, Soerjono, 2011, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta: Rajawali Pers.

Warpani, Suwardjoko P., 2002, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bandung: ITB.

Website

Indrawati, Tutut, 2011, Jumlah Kendaraan Di Solo Semakin Membengkak, dalam

http://www.solopos.com/2011/solo/jumlah-kendaraan-di-solo-kian-membengkak-116532 di akses Kamis 01 Maret 2012 22:24.

Referensi

Dokumen terkait

Setiap minggunya ada lebih dari 50 siswa yang melanggar tata tertib di sekolah SMK Diponegoro Banyuputih dan disetiap pelanggarannya mempunyai bobot pengurangan poin

di atas terlihat bahwa filter pasif telah bekerja dalam meredam harmonisa ke-5 dengan frekuensi 250 Hz dan harmonisa ke-7 dengan frekuensi 350 Hz, dan juga dari hasil pengukuran

Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun aplikasi website dengan menggunakan konsep crowdsourcing serta menerapkan sistem yang dapat membantu pelanggan

Pentingnya sistem penilaian yang dapat mengukur kemampuan siswa secara kognitif, afektif, dan psikomotorik maka diperlukan suatu asesmen yang dapat mengukur hasil

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh Minat belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 1 Bayang Utara 2) Waktu Belajar terhadap

Tahap pelaksanaan berdasarkan RPP yang telah dibuat sebelumnya, kemudian dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Secara rinci pelaksanaan tindakan

Warna berubah dari ungu menjadi kuning terjadi ketika electron radikal DPPH berpasangan dengan sebuah hidrogen dari penangkap radikal bebas suatu antioksidan untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)Pengembangan modul berbasisP2OEW, 2)Kelayakan modul berbasisP2OEW, dan 3) Keefektifanmodul berbasisP2OEW padamateri