• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR: Penelitian Eksperimen di Kelas III SD Negeri Cigabus Kecamatan Taktakan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR: Penelitian Eksperimen di Kelas III SD Negeri Cigabus Kecamatan Taktakan."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Eksperimen di Kelas III SD Negeri Cigabus Kecamatan Taktakan )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Laila Nur Rohmah 1101428

PROGRAM STUDI S-1

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH PENDEKATAN

QUANTUM LEARNING

TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN

BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR

(

Penelitian Eksperimen di Kelas III SD Negeri Cigabus Kecamatan Taktakan

)

Oleh

LAILA NUR ROHMAH

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas pendidikan

© LAILA NUR ROHMAH 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Laila Nur Rohman,2015

(4)

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM

ABSTRAK

Matematika merupakan sebuah mata pelajaran yang dianggap paling sulit oleh siswa sekolah dasar. Belum tercapainya standart ketuntasan minimal untuk pelajaran matematika membuat peneliti ingin meneliti lebih jauh penyebab terjadinya hal tersebut. Dalam kesempatan kali ini peneliti akan meneliti tentang pembagian bilangan bulat pada kelas III. Hal ini disebabkan karena secara teori siswa dan siswi kelas III seharusnya sudah memahami konsep pembagian bilangan bulat, akan tetapi pada kenyataannya siswa dan siswi kelas III belum bisa memahami materi pembagian bilangan bulat seperti yang diharapkan. Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, peneliti akan menggunakan pendekatan quantum learning, pendekatan ini mengedepankan bagaimana siswa belajar dengan menyenangkan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, desain eksperimen semu dengan bentuk nonequivalent group. SDN Cigabus adalah sampel penelitian dengan siswi kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen. Kelas kontrol akan mendapatkan pelajaran menggunakan pendekatan konvensional dan kelas eksperimen menggunakan pendekatan

quantum learning. Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai jumlah

yang sama yaitu 26 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini berupa wawancara dan tes. Dalam penelitian ini instrumen tes akan diolah dengan aplikasi spss 21. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata pretes sebesar 19,8 postes sebesar 79,04 dengan n-gain 0,440 dan kelas kontrol pretes mendapat 21,0 dan postes mendapat 61,92 dengan n-gain 0,082. Hal ini menunjukkan bahwasannya kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan quantum learning lebih baik hasilnya daripada kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan konvensional, sehingga pendekatan quantum learning perlu diaplikasikan agar pembelajaran matematika lebih menyenangkan dan bermakna.

(5)

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

ABSTRACT

Mathematics is a subject that is considered the most difficult by elementary school students. Not achieving the minimum standards for math mastery, so researchers wanted to investigate further the cause of it. In this opportunity, researchers will examine the division of integers in the 3th grade. This is caused by theory the students and third grade student should already understand the division of integers, but in fact the third grade students have not been able to understand the material division round as expected. To resolve the problems encountered, researchers will use quantum learning approach, it emphasizes how students learn with fun. This study used an experimental method, a quasi-experimental design with shapes nonequivalent group. Cigabus elementary school is sample with a grade IIIA as control class and IIIB as an experimental class. Control class will get a lesson using conventional approaches and classroom experiments using quantum approach to learning. Experimental class and control class has the same number is 26 students. The instrument used to collect research data by the form of interviews and tests. In this study, the test instrument applications will be processed by SPSS 21. Results of the analysis of research data shows that the experimental class has an average value of 19,8 pretes and 79.04 postes with n-gain control class gets 0.440 and 21,0 pretes and 61.92 postes with n-gain of 0.082. The ability of solving mathematical is the experimental class using a quantum approach to learning better result than the control class by using the conventional approach, so that the quantum approach to learning needs to be applied to the learning of mathematics more fun and more meaningful.

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Quantum Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Materi Operasi Hitung Pembagian Bilangan Bulat di Sekolah Dasar”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari jalan yang gelap gulita ke jalan yang terang benderang seperti sekarang ini.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang. Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti haturkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Abdul Somad, M. Pd. selaku Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang.

2. Bapak Drs. Effendi Zulkifly, M. Pd. yang selalu memberikan arahan dan semangat selama proses penulisan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Andika Arisetyawan, S.Pd. M. Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan saran dan bimbingannya.

4. Seluruh dosen dan staf tata usaha UPI Kampus Serang yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

5. Bapak Kepala Sekolah dan Dewan Guru SDN Cigabus beserta staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini.

(7)

Laila Nur Rohman,2015

Selain itu, skripsi ini penulis susun sebagai rasa bakti dan cinta penulis kepada:

1. Orang tua tercinta, Bapak Rachmat dan Ibu Kayem yang selalu mencurahkan cinta dan kasihnya untuk putri sulungnya ini. Terima kasih atas doa dan kasih sayangnya.

2. Adik-adikku tersayang, Arif Budi Putu Tomo, Aziz Nur Rohman dan Hadifah Imtihana yang selalu menjadi penyemangat penulis dikala kepenatan selama proses pembuatan skripsi.

3. Para penghuni Wisma Raihan, Aulia Dara Jati, S.Pd., Masrifatul Hajaroh, S.Pd., Ika Rosmawati, S.Pd., Octantya Prameswari, S. Pd. dan Hafazhoh yang sudah menjadi kawan senasib sepenanggungan di tanah perantauan. Terima kasih sudah mau menjadi keluarga kedua buat Ela. Serta Faradilla Abrina Putri dan Tripuji Aprilia Tampubolon, S. Pd yang tak pernah lelah mendengarkan curhatan Ela.

4. Rekan-rekan bimbingan skripsi, Masrifatul Hajaroh, S. Pd., Andri Wibowo, S. Pd., Siti Herlina, S. Pd. dkk yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan studi keguruan ini.

5. Teman-teman mahasiswa angkatan 2011 khususnya konsentrasi matematika yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Serta kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis tulis satu persatu,

yang telah membantu penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis ucapkan terima kasih.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembeca yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi banyak pihak. Aaaaamiin

Serang, Juni 2015

(8)

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR DIAGRAM ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Sistematika Penulisan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Pendekatan Quantum Learning ... 8

B. Kemampuan Pemecahan Masalah ... 11

C. Pembagian Bilangan Bulat ... 14

D. Penelitian yang Relevan ... 15

E. Kerangka Pemikiran ... 16

(9)

Laila Nur Rohman,2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18

A. Metode Penelitian ... 18

B. Desain Penelitian ... 19

1. Prosedur Penelitian ... 20

2. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

3. Instrumen Penelitian ... 24

C. Teknik Pengumpulan Data ... 37

D. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Pelaksanaan Penelitian ... 41

B. Hasil Penelitian ... 42

1. Analisis Data Tes Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah .. 42

2. Analisis Hasil Wawancara ... 74

C. Pembahasan ... 76

1. Pembelajaran Matematika dengan pendekatan Quantum Learning ... 76

2. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa ... 77

3. Aktifitas Siswa dan Guru dengan Pendekatan Quantum Learning ... 77

4. Pembahasan hasil penelitian ... 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 81

A. Simpulan ... 81

B. Saran ... 82

(10)

DAFTAR TABEL

3.6 Validitas Muka Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 28

3.7 Validitas Isi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 29

3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 30

3.9 Interpretasi Uji Validitas Setiap Butir Soal Kemampuan Pemecahan Masalah ... 33

3.10 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas ... 33

3.11 Interpretasi N-Gain ... 40

4 9 Statistik Deskriptif Data Postes ... 54

4 10 Uji Normalitas Data Postes ... 56

4 11 Uji Homogenitas Data Postes ... 58

4 12 Independent Samples Test 2 ... 59

4 13 Rata-rata Postes ... 60

4 14 Pengelompokkan Kelas Eksperimen ... 62

4 15 Pengelompokkan Kelas Eksperimen Kategori Rendah, Sedang dan Tinggi ... 63

4 16 Pengelompokkan Kelas Kontrol ... 64

(11)

Laila Nur Rohman,2015

4 18 Perbandingan Nilai Rata-rata Postes Sub Kelompok Eksperimen dan

Kontrol ... 65

4 19 Hasil Uji One way Anova Postes ... 66

4 20 Nilai Uji Scheffe Postes ... 68

4 21 N-Gain Kelas Eksperimen ... 70

4 22 Jumlah Klasifikasi Gain Kelas Eksperimen ... 71

4 23 N-Gain Kelompok Kelas Eksperimen ... 71

4 24 N-Gain Kelas Kontrol ... 72

4 25 Jumlah Klasifikasi Gain Kelas Kontrol ... 73

4 26 N-Gain Kelompok Kelas Kontrol ... 73

4 27 Descriptif N-Gain ... 74

4 28 Hasil Wawancara Siswa ... 75

(12)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram

4 1 Nilai Pretes Kelas Eksperimen ... 44

4 2 Nilai Pretes Kelas Kontrol ... 45

4 3 Plots Pretes Kelas Eksperimen ... 48

4 4 Plots Pretes Kelas Kontrol ... 48

4 5 Nilai Postes Kelas Eksperimen ... 53

4 6 Nilai Postes Kelas Kontrol ... 54

4 7 Plots Postes Kelas Eksperimen ... 57

4 8 Plots Postes Kelas Kontrol ... 57

4 9 N-Gain Kelas Eksperimen ... 71

(13)

Laila Nur Rohman,2015

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1 Validitas dan Reliabilitas ... 85

2 Kisi-kisi soal ... 96

3 Instrumen Pretes dan Postes ... 97

4 Instrumen Pedoman Wawancara ... 105

5 RPP Kelas Eksperimen ... 106

6 RPP Konvensional ... 116

7 Hasil Pretes Kelas Eksperimen ... 122

8 Hasil Pretes Kelas Kontrol ... 123

9 Uji Normalitas Data Pretes ... 124

10 Uji Homogenitas Data Pretes ... 124

11 Uji Statistik Descriptif Pretes ... 124

12 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pretes ... 125

13 Hasil Postes Kelas Eksperimen ... 126

14 Hasil Postes Kelas Kontrol ... 127

15 Uji Normalitas Postes ... 128

16 Uji Homogenitas Postes... 128

17 Uji Statistik Deskriptif Postes ... 128

18 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Postes ... 129

19 Rata-rata Nilai Postes ... 129

20 Pengelompokkan Kelas Eksperimen ... 130

21 Pengelompokkan Kelas Eksperimen Kategori Tinggi, Sedang dan Rendah ... 131

22 Pengelompokkan Kelas Kontrol ... 132

23 Pengelompokkan Kelas Kontrol Kategori Tinggi, Sedang, dan Rendah ... 133

24 Perbandingan Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 133

25 Hasil Uji One Way Anova Postes ... 134

26 Hasil Uji Scheffe Postes ... 134

27 N-Gain Kelas Eksperimen ... 135

28 Jumlah Klasifikasi Kelas Eksperimen ... 136

(14)

30 N-Gain Kelas Kontrol ... 137

31 Jumlah Klasifikasi Kelas Kontrol ... 137

32 N-Gain Kelompok Kelas Kontrol ... 138

33 Descriptif N-Gain ... 138

34 Data Hasil Wawancara ... 139

Lampiran SK Pembimbing

Lampiran Surat Keterangan Observasi

Lampiran Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Lembar Jawaban Tes Siswa

Lembar Jawaban Wawancara Siswa Foto-Foto Kegiatan

(15)

Laila Nur Rohman,2016

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang sangat menentukan kesuksesan pendidikan anak selanjutnya. Karena kesuksesan seseorang akan sangat ditentukan oleh usaha yang sungguh-sungguh. Kesungguhan seseorang dalam belajar akan mengantarkan mereka menuju kesuksesannya dikemudian hari. Disadari atau tidak, setiap manusia selalu melakukan proses pembelajaran. Baik itu belajar dalam situasi formal maupun dalam situasi tidak formal.

Kita selalu menggunakan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam menghitung berat, menabung, menghitung jam, dan lain sebagainya. Menurut Andi Hakim dalam Supriadi (2012, hlm. 7) matematika berasal dari kata Yunani, mathein atau manthenein yang berarti mempelajari. Kata ini memiliki hubungan erat dengan bahasa Sansekerta, medha atau widya yang memiliki arti kepandaian, ketahuan, dan intelegensia. Dalam bahasa Belanda, matematika disebut dengan kata wiskunde yang berarti ilmu tentang belajar (hal ini sesuai dengan kata mathein pada matematika).

Sebenarnya kita sudah menggunakan konsep matematika sejak kecil. Namun kita baru mempelajari konsepnya pada saat kita menginjak usia Sekolah Dasar. Kita mulai belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan lain sebagainya. Semenjak kelas I Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi sekalipun, matematika tetap menjadi mata pelajaran wajib yang akan terus dipelajari. Tentunya belajar dari hal yang paling sederhana di sekolah dasar hingga hal-hal yang kompleks di jenjang yang lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan sifat belajar matematika yaitu dipelajari dari hal yang paling sederhana menuju hal-hal yang lebih kompleks.

(16)

2

tepat, sehingga siswa dengan mudah menerima memahami materi yang disampaikan. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran yaitu berupa perubahan tingkah laku siswa. Dalam hal ini bukan hanya hasil tes yang dilihat, akan tetapi perubahan tingkah laku yang terjadi dalam diri siswalah yang paling penting. Selain perubahan tingkah laku, guru juga harus melihat proses belajar siswa. Proses juga harus dilihat oleh pendidik sebagai acuan untuk nilai akhir.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas III SD N Sayabulu pada hari Sabtu tanggal 24 Januari 2015, siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dalam materi operasi bilangan bulat, terutama dalam hal pembagian. Siswa belum begitu paham bagaimana konsep pembagian yang sebenarnya. Dipelajari berulang kali pun siswa masih belum bisa menyelesaikan soal pembagian yang diberikan oleh guru. Sebagai contoh misalkan siswa dihadapkan pada soal 6 : 2, sebagian besar siswa akan menjawab 4. Siswa berpikir bahwa 6 dibagi 2 yaitu 6 dikurangi 2, sehingga hasilnya 4. Sedangkan pemecahan masalah matematika adalah suatu ruh dalam pembelajaran matematika. Karena pada dasaranya setiap soal yang diberikan oleh guru adalah suatu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari siswa. Hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika tergolong rendah. Kebanyakan siswa mendapat nilai tidak jauh dari kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM pelajaran matematika di SD Sayabulu adalah 65. Melihat pentingnya konsep pembagian dan pemecahan masalah, maka masalah ini harus segera diatasi. Hal ini membuat saya ingin mengkaji lebih jauh permasalahan yang terjadi, mengapa nilai matematika siswa lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai pelajaran yang lainnnya.

(17)

3

Laila Nur Rohman,2016

ini adalah kemampuan dalam proses berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.

Berbagai macam metode, pendekatan dan alat peraga diharapkan bisa untuk mengatasi masalah yang terjadi. Metode –metode yang biasa digunakan dalam pembelajaran matematika antara lain Metode Realistic Mathematic

Education, Contextual Teaching and Learning, Kontruktivisme, Quantum Teaching, Quantum Learning dan lain sebagainya. Namun penulis akan

menggunakan pendekatan Quantum Learning. Pendekatan ini memang belum terlalu banyak yang menggunakan, namun saya melihat bahwa pendekatan

Quantuum Learning ini cocok untuk mengatasi permasalahan yang telah

dipaparkan diatas. Karena inti dari Quantum Learning adalah bagaimana seorang pendidik memahami bagaimana siswanya belajar dengan menyenangkan. Seorang pendidik akan memikirkan bagaimana menciptakan situasai pembelajaran yang cocok untuk siswa. Salah satu cara yang bisa digunakan dalam hal ini adalah dengan cara mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan alam sekitar siswa. Dengan demikian siswa akan lebih memahami materi yang disampaikan.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

(18)

4

diajarkan. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan Quantum

Learning untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran pembagian

bilangan bulat. Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan Quantum

Learning, guru menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan sehingga

siswa akan belajar dengan perasaan senang.

Untuk menghindari kekeliruan pemahaman dalam penelitian ini, maka ruang lingkup permasalahan dibatasi sebagai berikut:

1. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas III tahun ajaran 2014-2015 yang bertempat di SD N Cigabuas, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. 2. Materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam penelitian ini adalah

meteri tentang pengoperasian bilangan bulat, khususnya pembagian. 3. Pendekatan yang akan digunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan

Quantum Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan pendekatan Quantum Learning dalam pembelajaran matematika di kelas III SD N Cigabus?

2. Adakah pengaruh pendekatan Quantum Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas III SD N Cigabus?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh data tentang penerapan pendekatan Quantum Learning dalam pembelajaran matematika di kelas III SD N Cigabus.

2. Untuk memperoleh data tentang seberapa besar pengaruh pendekatan

Quantum Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa di

(19)

5

Laila Nur Rohman,2016

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memaknai penelitian yang akan dilaksanakan, terdapat beberapa definisi operasional yang harus dikemukakan. Definisi operasional tersebut adalah:

1. Pendekatan Quantum Learning

Pendekatan Quantum Learning adalah suatu pendekatan yang menyenangkan dan proses belajar yang benar-benar terencana dengan baik. Dalam pendekatan ini, seorang pendidik akan mengajar dengan prinsip belajar bagaimana siswa belajar dengan menyenangkan. Pendidik akan masuk kedunia anak agar memahami bagaimana seorang anak belajar.

Sebagaimana pendapat Sa’ud dalam Kosasih (2013, hlm. 75) menyatakan bahwa pembelajaran quantum mengkonsep tentang penataan lingkungan belajar yang tepat. Maksudnya bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang tepat untuk suatu pembelajaran yang menyenangkan.

2. Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi. Sebagaimana diperkuat dalam jurnal Supriyadi (2013, hlm 1) yang menyatakan bahwa pemecahan masalah adalah ruh dalam pembelajran matematika.

3. Pembagian Bilangan Bulat

(20)

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini merupakan salah satu cara memberikan solusi dalam pembelajaran matematika. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara umum, penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikannya. Dengan pembelajaran yang menyenangkan diharapkan pembelajaran matematika akan lebih bermakna dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Dalam penelitian ini, peneliti sebagai seorang calon guru memperoleh pengalaman yang bermakna dalam menerapakan pendekatan

quantum learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.

Penelitian ini juga memberikan pemahaman bagaimana cara menanamkan konsep-konsep matematika kepada siswa dengan cara yang menyenangkan.

b. Bagi Guru Sekolah Dasar

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk menambah wawasan guru dalam menentukan strategi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.

c. Bagi Siswa Sekolah Dasar

Penelitian ini dapat mempermudah siswa khususnya siswa SD N Cigabus dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat dan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya pun meningkat.

d. Bagi Sekolah Dasar

(21)

7

Laila Nur Rohman,2016

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab 1 hingga bab terakhir. Dalam penelitian ini, memiliki susunan sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2013. Berikut sistematika penulisan penelitiannya :

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab I dalam penelitian ini terdiri dari : latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka

Pada bab II dalam penelitian ini terdiri dari : kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu : lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, serta analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini merupakan bab yang paling penting dalam sebuah penelitian. Dalam bab ini terdiri dari dua hal utama, yaitu : pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian yang diambil, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian. Dan pambahasan atau analisis temuan.

5. Bab V Simpulan dan Saran

Bab simpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.

(22)

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut KBBI (2012, hlm. 579) Metode adalah cara yang telah diatur dan berpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu pengetahuan, cara belajar dan lain sebagainya. Sedangkan penelitian itu sendiri dalam KBBI (2012, hlm. 857) merupakan pemeriksaan yang teliti atau penyelidikan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara yang sudah diatur dalam melakukan penyelidikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sugiyono (2013, hlm. 3) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

(23)

19

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

B. Desain penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Qoasi Ekperimental

Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono

(2013, hlm. 114), Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain ini digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.

Dalam pelaksanaan penelitian ini diambil dua kelas yang tidak dipilih secara acak. Namun kelas ini dipilih karena atas beberapa pertimbangan. Kelas yang pertama merupakan kelas kontrol yang diberikan pendekatan konvensional, sedangkan kelas kedua adalah kelas eksperimen yang diberikan pendekatan

quantum learning. Kedua kelas akan mendapatkan materi yang sama yaitu konsep

pembagian bilangan bulat.

(24)

20

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM kemampuan memecahkan masalah matematis siswa sekaligus untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Desain penelitian ini sesuai dengan pendapat yang diutarakan Sugiyono (2013, hlm. 116) digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

O1 X O2

O3 O4

Keterangan :

O1 : Tes Awal Kelas Eksperimen O2 : Tes Akhir Kelas Eksperimen

X : Penggunaan Pendekatan Quantum Learning O3 : Tes Awal Kelas Kontrol

O4 : Tes Akhir Kelas Kontrol

1. Prosedur Penelitian

a. Menentukan variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 61) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahan yang terjadi pada variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah pendekatan

quantum learning, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan

(25)

21

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

Dalam tahap ini peneliti akan menyususun media pembelajaran yang nantinya akan digunakan dalam penelitian. Media tersebut diantaranya adalah RPP, lembar kerja siswa, dan alat peraga.

c. Menyusun instrumen penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah soal dan lembar wawancara yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa pada pelajaran matematika. Hal yang tidak kalah penting adalah mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing dan guru kelas untuk mengurangi kesalahan yang terjadi dalam penelitian nantinya. Sebelum instrumen diujicobakan ke kelas kontrol dan kelas eksperimen, terlebih dahulu instrumen diujicobakan ke siswa lain yang bukan sebagai kelas penelitian. Dalam penelitian ini instrumen tes diujicobakan ke kelas III di SD Drangong untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dapat dipahami dengan benar oleh siswa dan tidak menimbulkan salah pengertian. Jika soal tes tersebut sudah valid, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan tes terhadap kelas penelitian yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. d. Menentukan subjek dan sampel penelitian

Dalam penelitian ini untuk menentukan subjek dan sampel penelitian akan menggunakan teknik purposive sampling atau sampel yang disengaja. Setelah menentukan sampel kelas. Kemudian peneliti menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol akan menggunakan pendekatan konvensional atau pendekatan yang biasa guru lakukan, sedangkan kelas eksperimen akan mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan quantum learning. e. Memberikan uii tes awal atau pretes untuk kedua kelas.

(26)

22

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM f. Pelaksaan penelitian

Melakukan treatment yang sudah direncanakan sebelumnya. Peneliti akan menjelaskan konsep pembagian bilangan bulat dengan catatan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional dan kelas eksperimen menggunakan pendekatan quantum learning.

g. Memberikan uji tes akhir

Uji tes akhir atau postes diberikan untuk kedua kelas pada waktu yang bersamaan untuk mengurangi tingkat kebocoran soal. Soal postes mempunyai jumlah dan bentuk yang sama untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen.

h. Pengumpulan data setelah pelaksaan penelitian i. Menganalisis hasil penelitian

j. Melakukan uji hipotesis

k. Menyimpulkan hasil penelitian

2. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cigabus yang beralamat di jalan Takari Km 6, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Alasan peneliti memilih sekolah ini, karena lokasi sekolah yang cukup dekat dengan tempat tinggal peneliti di Serang sehingga mudah untuk dijangkau. Karena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal, sehingga mempermudah dalam pengambilan data dan mengefisienkan waktu pelaksanaan penelitian sehingga berjalan lancar sesuai dengan jadwal rencana penelitian yang telah disusun.

b. Populasi dan Sampel Penelitian 1) Populasi Penelitian

(27)

23

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I sampai kelas VI SDN Cigabus yang jumlah seluruhnya adalah 459 siswa, dengan jumlah siswa laki-laki 242 dan jumlah siswa perempuan adalah 217. Dalam penelitian ini subjek diambil dari kelas yang sudah ada karena peneliti tidak mungkin untuk membentuk kelas yang baru, sehingga subjek yang dipillih tidak diambil secara acak.

Tabel 3.2

Data Jumlah Siswa SDN Cigabus

No Kelas Jumlah Siswa karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi. Adapun sampel yang diambil dari seluruh subjek penelitian adalah siswa SD kelas IIIA dan siswa kelas IIIB, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.3

(28)

24

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM

No. Kelas Jumlah Siswa

1. IIIA 26

2. IIIB 26

Jumlah seluruhnya 52

Tidak semua siswa dijadikan sebagai subjek penelitian dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan pada saat penelitian banyak siswa yang tidak berangkat sekolah, sehingga untuk mempermudah pengolahan data penelitian, siswa yang digunakan dalam penelitian ini hanya siswa yang aktif berangkat sekolah. Kelas IIIA dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB dijadikan sebagai kelas eksperimen. Dimana antara kelas IIIA dan IIIB diasumsikan memiliki kemampuan yang seimbang. Setiap kelas memliki kemampuan dasar yang sama, ada yang pintar, ada juga yang kurang pintar. Atau dengan kata lain siswa pada kelas IIIA dan IIIB yang digunakan sebagai sampel penelitian ini memliki kemampuan dasar yang homogen.

3. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) yang digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen menggunakan pendekatan quantum learning dan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional. Selain tes, dalam penelitian ini akan menggunakan wawancara untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan quantum learning.

a. Tes

(29)

25

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

digunakan adalah tes dengan bentuk essai. Soal pretes dan postes yang diberikan kepada kedua kelas penelitian adalah soal yang berbeda namun mempunyai tingkat kesukaran yang sama.

Adapun bentuk soal pretes adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 ditanyakan dan kecukupan unsur yang diperlukan

Ani memetik 8 bunga di depan kelas. Delapan bunga tersebut dikelompokkan menjadi empat. Berapa jumlah bunga pada setiap kelompok?

Mudah 20

2. Merumuskan masalah matematika atau menyusun model matematika

Riri membeli 5 pensil dengan harga Rp 10.000. Jika Andi akan membeli 3 pensil maka berapakah Andi harus membayarnya?

Sukar 20

(30)

26

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM

masalah baru) dalam atau menjadi 3 ikat. Setiap ikatnya berisi rambutan yang sama banyak. Jika kamu diminta tolong Yanti, maka berapa banyaknya raambutan dalam setiap ikat?

Mudah 20

5. Menggunakan matematika secara bermakna

Kelas IIIa terdiri dari 28 siswa. Jika terdapat empat siswa dalam setiap kelompok, berapa kelompok yang terdapat dikelas tersebut?

Sedang 20

Sedangkan bentuk soal postes adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 ditanyakan dan kecukupan

unsur yang diperlukan.

Fatih mempunyai 9 kelereng. Sembilan kelereng tersebut dikelompokkan menjadi tiga. Berapa jumlah kelereng pada setiap

kelompok?

Mudah 20

2. Merumuskan masalah matematika atau menyusun

3. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai kedalam 3 keranjang. Setiap keranjang berisi duku yang sama banyak. Jika kamu diminta

(31)

27

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

tolong Falah untuk menghitung, maka berapa banyak duku dalam setiap keranjang?

5. Menggunakan matematika secara bermakna

Kelas IIIB terdiri dari 39 siswa. Jika kelas tersebut akan dibagi menjadi 3 kelompok yang sama banyak, maka ada berapa kelompok dalam kelas tersebut?

Sedang 20

Sebelum soal tes tersebut digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu soal tersebut harus diuji cobakan ke kelas yang sederajat dengan kelas penelitian. Suatu tes dapat dikatakan baik sebagai alat ukur jika memenuhi syarat tes yaitu validitas yang tinggi.

Validitas merupakan salah satu tolak ukur yang dapat menunjukkan kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur. Terdapat beberapa cara untuk menguji validitas dalam bentuk soal, yaitu:

1) Validitas muka dan validitas isi

Validitas muka disebut juga sebagai validitas bentuk soal atau validitas tampilan berupa pertanyaan dalam soal. Validitas muka dilakukan untuk mengetahui keabsahan susunan kalimat pada soal agar tidak menimbulkan salah pengertian. Sedangkan validitas isi merupakan pembuktian tentang kesesuaian tes jika dilihat dari materi yang diajukan, kesesuaian butir soal dengan indikator, kesesuaian butir soal dengan tingkatan kognitif siswa, dan kesesuaian materi soal dengan tujuan yang dingin dicapai. Untuk mendapatkan validitas muka dan validitas isi, maka sebelum soal diberikan kepada siswa soal akan diberikan kepada dosen pembimbing dan guru sebagai tim ahli untuk mengoreksi soal.

LEMBAR PERTIMBANGAN

(32)

28

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM masalah matematis dengan cara mengisi tabel yang telah disediakan untuk mengetahui validitas muka dan validitas isi dari perangkat tes tersebut. Atas kesediaan dan masukan dari Bapak dan Ibu, saya ucapkan terima kasih.

A. Validitas Muka

Untuk setiap butir soal, jika Bapak dan Ibu menganggap soal tersebut valid maka bubuhkan angka 1 pada tabel. Jika Bapak dan Ibu menganggap soal tersebut tidak valid maka bubuhkan angka 0 pada tabel. Jika soal tidak valid, saya mohon berikan komentar mengenai ketidakvalidan soal tersebut, dan berikan saran/perbaikan pada tempat yang telah disediakan dalam tabel. Dari segi validitas muka, soal dikatakan valid jika telah memenuhi kriteria validitas muka, yakni apabila butir soal tersebut memiliki kejelasan dari segi bahasa atau redaksional.

B. Validitas Isi

Untuk setiap butir soal, jika Bapak dan Ibu menganggap soal tersebut valid maka bubuhkan angka 1 pada tabel yang telah disediakan. Namun jika Bapak dan Ibu menganggap soal tersebut tidak valid maka bubuhkan angka 0 pada tabel. Jika soal tersebut tidak valid, saya mohon berikan komentar mengenai ketidakvalidan soal tersebut, dan berikan saran/perbaikan pada tempat yang telah disediakan dalam tabel.

Soal dikatakan valid jika butir soal tersebut telah sesuai dengan: 1. Materi pokok yang diberikan.

2. Indikator pencapaian hasil belajar.

3. Aspek kemampuan berpikir kreatif matematis. 4. Tingkat kesukaran untuk siswa kelas IV SD.

Tabel 3.6

Validitas Muka Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

No. Soal

Valid (1) atau

Tidak Valid (0) Komentar dan Saran Perbaikan

(33)

29

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

2.

3.

4.

5.

Tabel 3.7

Validitas Isi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

No.

Soal

Valid (1) atau

Tidak Valid (0) Komentar dan Saran Perbaikan

1.

2.

3.

4.

5.

Serang, 16 Maret 2015 Validator,

Dr. Andika Arisetyawan, M. Si. NIP. 19810327 200501 1 004

Serang, 16 Maret 2015 Validator,

(34)

30

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM 2) Validitas butir soal

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria. Sebelum instrumen diberikan kepada sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti mengujicobakan instrumen kepada siswa lain yang tidak menjadi sampel dalam penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dapat dipahami dengan benar oleh siswa dan tidak menimbulkan salah pengertian. Setelah melalui tahapan uji validitas oleh para ahli, maka akan diteruskan dengan menghitung validitas. Cara mengetahui validitas adalah dengan menggunakan aplikasi anates.

Setelah koefisien validitasnya diketahui, kemudian nilai yang didapat diinterpretasikan berdasarkan kriteria menurut Cece Rachmat dan Solehudin (2006, hlm. 74) pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.8

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Tidak Ada Hubungan

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,69 Cukup

0,70 – 0,89 Kuat / Tinggi

0,90 – 1,00 Sangat Kuat / Sangat Tinggi

(35)

31

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

(36)

32

Laila Nur Rohman,2015

(37)

33

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

Tabel 3.9

Interpretasi Uji Validitas Setiap Butir Soal Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

Nomor Soal Korelasi (y) Interpretasi Validitas Validitas

1 0,844 Kuat / Tinggi Valid

2 0,621 Cukup Valid

3 0,772 Kuat / Tinggi Valid

4 0,704 Kuat/ Tinggi Valid

5 0,798 Kuat / Tinggi Valid

(38)

34

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM Menurut Rachmat, (2006, hlm. 70) reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan atau kemampuan suatu tes. Maksudnya sujauh mana suatu tes dapat mampu menghasilkan skor-skor secara konsisten. Dengan kata lain, jika para siswa diberikan tes yang sama dan dalam waktu ynag berbeda, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (rangking) yang sama dalam kelompoknya. Setelah soal valid, alat ukur juga harus dapat memenuhi standar reliabilias. Suatu instrumen dapat dikatan reliable jika alat tersebut dapat dipercaya dan diandalkan.

Tingkat reliabilitas dari suatu instrumen menurut Guilford dalam Rostina (2014, hlm. 70), sebagai berikut :

Tabel 3.10

Klasifikasi Tingkat Reliabilitas

Besarnya rII Interpretasi

0,80 < rII ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < rII ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rII ≤ 0,60 Cukup / Sedang

0,20 < rII ≤ 0,40 Rendah

(39)

35

Laila Nur Rohman,2015

(40)

36

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM b. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang kedua adalah wawancara. Wawancara dilakukan guna memperoleh informasi yang lebih lengkap dan mendalam mengenai perasaan dan sikap siswa terhadap pembelajaran matematik menggunakan metode quantum learning. Sebagaimana dijelaskan oleh Susan Stainback dalam Sugiyono (2013, hlm. 318) bahwa interviewing provide the researcher a means to gain

a deeper understanding of how the participant interpret a situasion or phenomenon than can be gained through observation alone. Hal ini

(41)

37

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

mendalam tentang partisipan dalam mengintrepretasikan situasi yang terjadi.

Adapun pertanyaan wawancara yang akan diajukan untuk siswa adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan quantum learning jika dibandingkan dengan pembelajaran yang biasa guru gunakan sehari-hari?

2) Apakah dengan menggunakan pendekatan quantum learning kamu lebih tertarik untuk lebih belajar matematika? Coba jelaskan alasannya!

3) Apakah dengan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

quantum learning kamu bisa memahami materi pembagian

bilangan bulat? Coba jelaskan!

4) Apakah dengan pembelajaran menggunakan pendekatan quantum

learning kamu dapat membantumu memecahkan masalah

sehari-hari? Coba jelaskan!

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara terhadap beberapa perwakilan siswa dari kelompok kemampuan rendah, sedang dan tinggi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perasaan partisipan lebih mendalam.

C. Teknik Pengumpuan data

Instrumen yang digubakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tes

(42)

38

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM dan tidak menimbulkan kebocoran soal dari siswa yang telah mendapatkan tes terlebih dahulu.

2. Wawancara

Selain menggunakan tes, penelitian ini juga menggunakan wawancara sebagai instrumen penelitiannya. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan quantum learning.

D. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini hanya data kuantitatif yaitu berupa data tes. Wawancara digunakan hanya untuk mendukung data tes. Data tes yang akan dianalisis adalah berupa data pretes dan postes. Data tes akan dianalisis dengan tahapan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Hipotesis yang telah dirumuskan, nantinya akan di uji menggunakan perhitungan statistika, antara lain dengan menghitung normalitas, homogenitas data dan uji hipotesis. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari kedua kelas memang berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Maksud dari kata normal tersebut adalah apakah penyebaran data siswa yang diperoleh ada yang mendapatkan nilai tinggi, sedang dan rendah. Oleh karena itu, sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas data.

Adapun untuk pengolahan normalitas data pada penelitian ini digunakan program software Statistics Passage for the Social Sciense (SPSS)

for windows. Hal ini akan dilakukan dengan cara memasukkan data yang akan

diproses pada program, kemudian pilih analyze, descriptive statistics dan

(43)

39

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

setelah sebelumnya melengkapi data input. Data dikatakan normal apabila taraf signifikansinya di atas 5% atau 0,05.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas setelah kita mengetahui bahwa data yang diperoleh berdistribusu normal. Uji homogenitas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Untuk mengetahui hasil uji homogenitas antara kelas ekperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan bantuan

software Statistics Passage for the Social Science (SPSS) 21.0 for windows.

3. Uji Hipotesis

(44)

40

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM

SPSS 21.0 setelah mengatahui normalitas dan homogenitas

datanya,dengan cara memasukan input atau data yang akan diolah pada cell baru (variabel view) kemudian pilih analisis compare means dan

independent–samples t test. Setelah dimasukan data pada variebel view

maka akan keluar output berupa tabel uji t.

4. Uji Anova dan Scheffe

Uji anova dan scheffe dilakukan untuk melihat letak perbedaan kemampuan keterampilan proses pada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok tinggi, sedang dan rendah. Cara menghitung ujji anova dan scheffe akan dilakukan dengan bantuan SPSS 21 for windows dengan langkah-langkah adalah masukkan data, pilih compare means- one way

anova untuk mnegetahui niai yang dominan perbedaannya dari ketiga

kelompok tinggi, sedang, dan rendah.

5. Pengelompokkan Data

Nilai dikelompokkan berdasarkan nilai kelompok tinggi, sedang dan rendah. Pengelompokkan nilai tersebut akan menggunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika x ≥ (β + std) maka x dikelompokkan kedalam nilai “tinggi”

b. Jika (β - std) ≤ x ≤ (β + std) maka x dikelompokkan kedalam nilai

“sedang”

c. Jika x < (β - std) maka x dikelompokkan kedalam nilai “rendah”

Keterangan :

x = Nilai Siswa

β = Nilai Rata-rata Siswa

std = Standar Deviasi Kelas

(45)

41

Laila Nur Rohman,2015

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

Uji gain digunakan untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan pendekatan quantum learning. Gain yang diperoleh di normlisasi oleh selisih antara skor masksimal (Smaks) dengan skor postes. Dimana skor maksimalnya adalah 100. Hal ini dimaksud untuk menghindari kesalahan menginterpretasikan perolehan gain siswa. Gain yang dinormalisasi diperoleh dari menghitung selisih antara skor postes (Spost) dan skor pretes (Spre) dibagi oleh selisih antara skor maksimal dengan skor postes. Peningkatan yang terjadi sebelumnya dan sesudah pembelajaran menurut Hake (dalam Rostina, 2014, hlm. 151) dihitung dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini:

g = Spos - Spre Smaks - Spre

Keterangan : g = Gain Spre = Skor pretes Spos = Skor postes Smaks = Skor maksimal

Dengan kriteria tingkat gain dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.11

Interpretasi N–Gain

Gain Klasifikasi

-1,00 ≤ g < 0,00 Terjadi Penurunan

g = 0,00 Tidak Terjadi Peningkatan

g ≤ 0,3 Gain Rendah

0,3 < g ≤0,7 Gain Sedang

(46)

81

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, pada bab ini akan diuraikan simpulan san saran yang akan dipaparkan sebagai berikut:

A. Simpulan

Kesuksesan proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantum learning untuk mensukseskan proses pembelajarannya. Proses pembelajaran yang dilakukan dikelas IIIB sebagai kelas eksperimen berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah direncanakan oleh peneliti sebelumnya. Hal yang paing utama dari pembelajaran yang menggunakan quantum

learning adalah guru harus memahami bagaimana cara siswa belajar dan

(47)

82

Laila Nur Rohman,2016 B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian maka peneliti memberikan saran agar pembelajaran menggunakan pendekatan quantum learning lebih optimal adalah sebagai berikut:

1. Pendekatann quantum learning diharapkan dapat diterapkan pada pemebelajaran di sekolah yang dilakukan oleh guru sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

(48)

84

DAFTAR PUSTAKA

Akhsin, N dkk. 2004. Matematika Kelas 3 Sekolah Dasar. Klaten: Cempaka Putih Barlia, L. 2010. Teori Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah

Dasar. Subang: RoyyanNPress

Barlia, L. 2010. Mengajar dengan pendekatan Lingkungan Alam Sekitar. Subang: RoyyanNPress

Fasikhah, Nur. (2012). Peningkatan Keterampilan Menulis Iklan Baris Melalui

Metode Quantum Learning Pada Siswa Kelas Ix B Semester 1 SMP Negeri 5 Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011. Jurnal Media Penelitian Pendidikan, 6 (2),

hlm. 13-25.

Heruman. 2013. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosda Karya

Jumadi, J. (2012). Peningkatan Pemahaman Siswa Materi Kenampakan Alam

Melalui Model Quantum Learning Siswa Kelas IV SD N Gebangsari 01 Semarang Tahun Ajaran 2010 / 2011. Jurnal Media penelitian Pendidikan, 6 (2), hlm. 77-89.

Kosasih, N. & Sumarna, D. 2013. Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi

Kecerdasan. Bandung: Alfabeta

Porter, H. & hernacki, M. 2013. Quantum Learning. Bandung: Kaifa Poter, Reardon. 1999. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa

Riyanto, Y. 2009. Paradigma baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sundayana, R. (2014). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: Alfabeta

(49)

84

Laila Nur Rohman,2015

Supriadi. (2013). Strategi Inovatif Pemecahan Masalah Matematika SD. Serang: Diktat UPI Kampus Serang

Suryani, L. (2013). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan

Menghitung Luas Bangun Datar dan Luas Segi Banyak Melalui Pendekatan Pembelajaran Quantum Learning Bagi Siswa Kelas VI SD Negeri Begajah 04 Sukoharjo Pada Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Edukasi, Jurnal

Ilmiah Pendidikan dan Sosial Budaya, 1 (1), hlm. 1-9.

Sutikno, S. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran. Lombok: Holistica Podo, S. P. H. dkk. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Phoenix

Gambar

Tabel  3.1
Desain PenelitianTabel 3.1
Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa SDN Cigabus
Tabel 3.4 Bentuk Soal Pretes
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan, analisis kebutuhan sistem, dan analisis pemecahan masalah dengan menggunakan metode K-Nearest Neighbor dengan

Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian menurut Sugiyono (2017:2) yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada

Penelitian ini hanya mencakup lima variabel bebas yang digunakan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan satuan kerja

Setelah lafaz niat ihram umrah dilafazkan maka jemaah terikat dan perlu menjaga 13 jenis larangan semasa dalam ihram sehingga jemaah telah tahallul umrah iaitu

Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita

Motivasi kerja karyawan kontrak pada PT Primarindo Asia secara keseluruhan masuk dalam kriteria sedang, hal ini ditunjukan dengan persentase skor dari penghargaan terhadap

Adanya indikasi proses pelapukan kimia yang bekerja secara intensif dan dalam dan berkembang lanjut sangat membantu dalam proses pengumpulan (pengkayaan) mineral

Anggaran belanja pokok merupakan jumlah anggaran belanja keseluruhan yang tercantum dalam APBD pokok atau awal tahun, yang ditetapkan dalam bentuk Perda tentang APBD