PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
(Penelitian Quasi Eksperimen Terhadap Anak Usia 5-6 Tahun di RA Nurul Huda Kecamatan Sukasari Bandung Tahun Ajaran 2015-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh:
Noni Mariam Jamilah
1103821
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH SENAM FANTASI
TERHADAP
KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA
5-6 TAHUN
(Penelitian Quasi Eksperimen Terhadap Anak Usia 5-6 Tahun di RA Nurul Huda Bandug Tahun Pelajaran 2015-2016)
Oleh
Noni Mariam Jamilah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini
© Noni Mariam Jamilah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ii
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Penelitian Quasi Eksperimen di Kelompok B RA Nurul Huda Bandung Tahun
Ajaran 2015-2016)
Noni Mariam Jamilah
1103821
ABSTRAK
Salah satu aspek kemampuan yang penting dari perkembangan emosi yang harus dikembangkan adalah kemampuan regulasi emosi. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi yang tepat yang dapat meningkatkan kemampuan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas senam fantasi terhadap kemampuan regulasi emosi anak usia 5-6 tahun. Jenis senam fantasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah senam fantasi menurut cerita. Langkah-langkah senam fantasi yang diterapkan dalam penelitian ini tediri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penenangan, yang mana keseluruhan cerita berkaitan dengan pemberian pengalaman emosi untuk anak. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh siswa kelompok B RA Nurul Huda Bandung. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster sampling, sehingga didapatkan jumlah sampel 15 anak dari kelompok kontrol dan eksperimen. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan daftar checklist untuk mengukur kemampuan regulasi emosi. Sebelum melakukan analisis data dengan uji t gain, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakan taraf signifikansi α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senam fantasi tersebut efektif dalam meningkatkan kemampuan regulasi emosi anak. Kondisi ini tidak terlepas dari faktor-faktor dalam kegiatan senam fantasi yaitu peranan guru, media yang digunakan, dan waktu pemberian treatmen.
iii
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Quasi Experimental Research in Group B RA Bandung Nurul Huda School Year 2015-2016)
Noni Mariam Jamilah
1103821
Abstract
One important ability aspect of emotional development which should be developed is the ability of emotion regulation. Therefore, needed proper stimulation which can enhance these abilities. The purpose of this research was to examine the effectiveness of fantasy gymnastics for emotion regulation of children aged 5-6 years. Fantasy gymnastics types used in this research is a fantasy gymnastic according to the story. Steps gymnastics fantasy applied in this research consisted of initial activities, core activities, and appeasement activities, which is where the whole story associated with providing emotional experience for children. This research uses a quasi-experimental method with Nonequivalent Control Group Design. The population in this research is the whole student group B RA Nurul Huda Bandung. The samples using cluster sampling technique, to obtain a sample of 15 children from the control group and the experimental. Instruments in this research using a checklist to measure the ability of emotion regulation. Before performing data analysis with t gain test, first the normality test and homogeneity test using a significance level α = 0.05. Results showed that fantasy gymnastics is effective to improving the ability of emotion regulation of children. This is a result of the factors in the activities of gymnastics fantasy that is the role of teachers, the media used, and the timing of treatments.
vii
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GRAFIK ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Kemampuan Regulasi Emosi Pada Anak ... 8
1. Pengertian Regulasi Emosi ... 8
2. Mekanisme Emosi ... 10
3. Aspek-Aspek Regulasi Emosi ... 10
4. Karakteristik Pemahaman Anak Mengenai Emosi ... 11
5. Faktor Yang Mempengaruhi Regulasi Emosi ... 13
6. Proses-Proses Regulasi Emosi ... 16
7. Pendekatan Mengenai Emosi ... 17
B. Konsep Senam Fantasi ... 19
1. Pengertian Senam Fantasi ... 19
2. Langkah-Langkah Kegiatan Senam Fantasi... 20
C. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 23
viii
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25
C. Variabel dan Definisi Operasional ... 26
D. Instrumen Penelitian... 27
E. Prosedur Pelaksanaan Senam Fantasi ... 29
F. Teknik Pengumpulan Data ... 30
G. Hipotesis Penelitian ... 31
H. Validitas dan Reliabilitas ... 31
1. Validitas ... 31
2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 39
I. Teknik Analisis Dara... 41
1. Profil Kemampuan Regulasi Emosi ... 41
2. Melakukan Uji Normalitas ... 43
J. Prosedur Penelitian... 46
1. Tahap Persiapan Penelitian ... 46
2. Tahap Pelaksanaan ... 46
3. Tahap Pelaporan ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48
1. Uji Normalitas ... 49
2. Uji Homogenitas ... 51
3. Profil Kondisi Kemampuan Regulasi Emosi Anak di RA Nurul Huda Bandung pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Sebelum Perlakuan ... 52
4. Profil Kondisi Kemampuan Regulasi Emosi Anak di RA Nurul Huda Bandung pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Sesudah Perlakuan ... 58
5. Peningkatan Kemampuan Empati pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 64
6. Uji Hipotesis Statistik ... 69
7. Hasil Uji t Gain Antara Kelompok Eskperimen dan Kontrol…… 70
ix
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Profil Kondisi Kemampuan Regulasi Emosi Anak di RA Nurul
Huda pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Sebelum
Pembelajaran ... 73
2. Profil Kondisi Kemampuan Regulasi Emosi Anak di RA Nurul Huda pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Sebelum Pembelajaran ... 76
3. Keterbatasan Penelitian ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 80
B. Rekomendasi ... 81
1. Bagi Guru Taman Kanak-Kanak ... 81
2. Bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ... 81
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
x
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kuasi Ekperimen ... 24
Tabel 3.2 Sampel Penelitian RA Nurul Huda ... 25
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Regulasi Emosi Anak ... 27
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Kemampuan Regulasi Emosi Anak ... 29
Tabel 3.5 Hasil Uji Coba ... 33
Tabel 3.6 Rincian Validitas Item ... 33
Tabel 3.7 Hasil Validasi ... 34
Tabel 3.8 Instrumen Penelitian ... 35
Tabel 3.9 Pedoman Penelitian ... 36
Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas ... 40
Tabel 3.10 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 40
Tabel 3.11 Kategorisasi Profil Kemampuan Regulasi Emosi Anak Usia Dini 42 Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol .... 49
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Post Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 50
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontol ... 50
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 51
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 52
Tabel 4.6 Profil Kondisi Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Sebelum Perlakuan ... 53
Tabel 4.7 Profil Kondisi Aspek Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada Kelompok Eksperimen sebelum perlakuan... 55
Tabel 4.8 Profil Kondisi Aspek Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada Kelompok Kontrol Sebelum Perlakuan ... 57
xi
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelompok Eksperimen dan Kontrol Sesudah Perlakuan ... 59
Tabel 4.10 Profil Kondisi Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada
Kelompok Eksperimen Sesudah diterapkan Senam Fantasi ... 61 Tabel 4.11 Profil Kondisi Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada
Kelompok Kontrol Sesudah Menggunakan Metode
Konvensional ... 62
Tabel 4.12 Peningkatan Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada Kelompok
Eksperimen Sebelum dan Sesudah diterapkan Senam Fantasi ... 64
Tabel 4.13 Peningkatan Aspek Kemampuan Regulasi Emosi Anak di RA
Nurul Huda Sesudah Diterapkan Senam Fantasi ... 66 Tabel 4.14 Peningkatan Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada
Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Diberikan
Pembelajaran dengan Metode Konvensional ... 67
Tabel 4.15 Peningkatan Aspek Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada
Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan
dengan Metode Konvensional ... 69
Tabel 4.16 Hasil Uji t Independen Data Gain
Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 70
Tabel 4.17 Hasil Uji Rata Data Gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 71
Tabel 4.18 Hasil Uji Rata Data Gain Kelompok Eksperimen Seblum dan
Sesudah diterapkan Perlakuan Ditinjau Dari Aspek-Aspek
Kemampuan
xii
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Profil Kondisi Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Sebelum Perlakuan ... 54
Grafik 4.2 Presentase Kemampuan Regulasi Emosi Anak Pada Kelompok
Kontrol Sebelum Perlakuan ... 54
Grafik 4.3 Presentase Kemampuan Regulasi Emosi Anak Pada Kelompok
Eksperimen Sebelum Perlakuan ... 55
Grafik 4.4 Profil Kondisi Aspek Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada
Kelompok Eksperimen Sebelum Perlakuan ... 56
Grafik 4.5 Profil Kondisi Aspek Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada
Kelompok Kontrol Sebelum Perlakuan... 58
Grafik 4.6 Profil Kondisi Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Sesudah Perlakuan ... 59
Grafik 4.7 Presentase Kemampuan Regulasi Emosi Anak Pada Kelompok
Kontrol Sesudah Perlakuan ... 60
Gafik 4.8 Presentase Kemampuan Regulasi Emosi Anak Pada Kelompok
Eksperimen Sesudah Perlakuan ... 60
Grafik 4.9 Profil Kondisi Aspek Kemamampuan Regulasi Emosi Anak Pada
Kelompok Eksperimen Sesudah DIterapkan Senam Fantasi ... 62
Grafik 4.10 Profil Kondisi Aspek Kemampuan Regulasi Emosi di RA Nurul
Huda pada Kelompok Kontrol Sesudah Metode Konvensional. 63
Grafik 4.11 Kemampuan Regulasi Emosi pada Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol Sesudah Diterapkan Senam Fantasi ... 64
Grafik 4.12 Kemampuan Regulasi Emosi pada Kelompok Eksperimen
Sebelum dan Sesudah DIterapkan Senam Fantasi ... 65
Grafik 4.13 Peningkatn Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada Kelompok
Eksperimen Sesudah Diterapkan Senam Fantasi ... 66
Grafik 4.14 Kemampuan Regulasi Emosi Ank di RA Nurul Huda Sebelum dan
xiii
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Grafik 4.15 Peningkatn Kemampuan Regulasi Emosi Anak pada Kelompok
Eksperimen Sesudah Menggunakan Metode Konvensional ... 68
Grafik 4.16 Rata-Rata Uji t Independen Data Gain/Peningkatan Regulasi
Emosi Anak Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 71
Grafik 4.17 Rata-Rata Uji t Independen Data Gain/Peningkatan Regulasi
Emosi Anak Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah
xiv
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A. Instrumen dan Hasil Penelitian
LAMPIRAN B. Rencana Kegiatan Harian dan Skenario Senam Fantasi
LAMPIRAN C. Administrasi Peneliti
1
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan emosi pada masa kanak-kanak merupakan ujung tombak
yang menentukan sikap, nilai, dan perilaku di masa depan Papalia dkk (Mashar,
2011). Adapun salah satu kunci yang terpenting dari perkembangan emosi adalah
regulasi emosi (Santrock, 2007). Regulasi emosi dapat pula disebut dengan istilah
pengaturan emosi. Gotman dan Katz (Wilson, 1999) menjelaskan regulasi emosi
merupakan kemampuan untuk mengatur perilaku yang disebabkan kuatnya
intensitas emosi positif maupun emosi negatif yang dirasakan. Dengan demikian,
sesuai dengan pernyataan Afrinanto (2013) yang mengutip para ahli bahwa
regulasi emosi adalah inti yang menjadi kunci utama kompetensi sosioemosional
pada anak usia dini yang meletakkan landasan bagi pengembangan masa depan
dan potensi untuk pertumbuhan psikososial dewasa mencapai kesejahteraan, dan
prestasi.
Pada anak usia dini, keterlibatan berkaitan dengan regulasi emosi sangat
berperan dalam kegiatan belajar, akan menggiatkan saraf otak anak, sehingga lebih
membantu dalam mengingat materi pembelajaran (Goleman, 2000). Sependapat
dengan Parrott dan Spacman (Lewis dan Haviland-Jones, 2000) yang menyatakan
bahwa kondis emosi akan berpengaruh terhadap memory. Sesuai dengan pernyataan Santrock (2007) bahwa anak usia 4-5 tahun mulai menunjukkan
peningkatan kemampuan mengatur emosi untuk memenuhi standar sosial.
Dijelaskan lebih lanjut Forgas dan Isen (Argyle, 2001) penelitiannya menyebutkan
bahwa seseorang dengan perasaan positif yang lebih dominan akan lebih
kooperatif, memiliki kemampuan memecahkan masalah, dan memiliki
kemampuan memahami situasi yang lebih baik. Ditambahkan Salovey dan Mayer
(Shapiro, 1990) menyebutkan bahwa kualitas emosional penting bagi keberhasilan
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengendalikan amarah, kemandirian kemampuan memecahkan masalah pribadi,
ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, dan sikap hormat.
Berdasarkan hasil survei, ditemukan bahwa generasi sekarang lebih banyak
mengalami kesulitan dalam mengatur emosi daripada generasi sebelumnya,
generasi sekarang cenderung lebih kesepian, pemurung, mudah cemas, gugup,
impulsif, dan agresif Dahlan (Mashar 2011). Adapun menurut Goleman (2000)
salah satu perilaku gangguan emosi dikarenakan ketidakmampuan mengenal dan
mengelola emosi yaitu bunuh diri. Menurut data Republika (2014) bahwa tercatat
16 kasus bunuh diri pada tahun 2004-2007 di Indonesia. Adapun contoh-contoh
kasus bunuh diri yang terjadi yaitu anak usia 8 tahun meninggal gantung diri
setelah dimarahi gurunya, kemudian anak usia 11 tahun bunuh diri setelah
dimarahi ibunya. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan regulasi emosi perlu distimulasi sejak masa kanak-kanak, agar anak
terhindar dari perilaku gangguan emosi (Afrinanto, 2013).
Berkaitan dengan permasalahan mengenai emosi tersebut, maka lembaga
pendidikan anak usia dini perlu menciptakan stimulasi guna mengoptimalkan
kemampuan regulasi emosi pada anak. Stimulasi berkaitan dengan kemampuan
regulasi emosi masih rendah, kondisi ini disebabkan kemampuan pendidik dalam
memberi rangsangan emosi dan keterbatasan sumber referensi mengenai
pemberian stimulasi emosi yang efektif untuk anak (Mashar, 2011). Salah satu
stimulasi yang dapat diberikan yaitu melalui senam fantasi. Menurut Achmad
(Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 1997, hlm. 124) Senam
Fantasi adalah senam yang dilakukan dengan cara meniru gerak-gerik tingkah laku
manusia, binatang serta gerakan benda-benda lain yang ada di sekitar lingkungan,
lebih lanjut disebutkan pula bahwa senam fantasi ada tiga jenis, yaitu senam
fantasi bentuk meniru tanpa alat, bentuk meniru dengan alat, dan senam fantasi
menurut cerita. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada dua lembaga Taman
Kanak-Kanak, yaitu Taman Kanak-Kanak Lubuk Basung (Martini, 2012), dan
Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Padang Pariaman (Yusmarini, 2012)
menyebutkan bahwa kegiatan senam fantasi telah memberikan pengaruh bagi
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Senam fantasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah senam fantasi
menurut cerita. Mashar (2011) menyebutkan Tujuan dari senam fantasi berkaitan
dengan emosi ini adalah anak diharapkan mampu memahami dan
mengekspresikan berbagai macam emosi yang dialami seperti bahagia, sedih,
marah, dan takut. Untuk mencapai tujuan tersebut, lebih lanjut dijelaskan
langkah-langkah kegiatan dari senam fantasi berkaitan dengan emosi ini yaitu anak
mendengarkan cerita yang disampaikan oleh guru, cerita yang disampaikan harus
yang mengisahkan seorang tokoh yang merasakan berbagai emosi, sambil guru
menceritakan sebuah cerita anak melakukan senam fantasi.
Lebih Lanjut Mashar(2011) mengemukakan, Senam fantasi yang
dilakukan adalah anak meniru ekspresi emosi dari tokoh yang diceritakan,
misalnya tokoh dalam cerita sedang merasa senang, maka anak-anak harus
melakukan ekspresi senang tersebut dengan gerak-gerik tubuhnya, Selanjutnya
setelah selesai melakukan senam fantasi, anak diajak untuk menceritakan
perasaannya setelah melakukan kegiatan tersebut. Senam fantasi ini memberikan
pemahaman pada anak mengenai kemampuan mengatur perilaku yang disebabkan
emosi positif atau negatif yang dirasakannya. Stimulasi senam fantasi ini, sesuai
dengan pendapat Gotman dan Dclaire (1998) yang mengemukakan bahwa guru
dapat menjadikan ekspresi emosi anak sebagai cara untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan regulasi emosi.
Berdasarkan kajian teori yang sudah dikemukakan diatas, terlihat bahwa
penerapan senam fantasi dapat meningkatkan salah satu aspek perkembangan
anak. Oleh karena itu, peneliti tertarik ingin membuktikan secara empiris apakah
senam fantasi memiliki efektivitas yang sama dalam meningkatkan kemampuan
regulasi emosi pada ana usia 5-6 tahun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimanakah profil kemampuan regulasi emosi anak pada kelompok
kontrol dan eksperimen di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran
2015-2016 sebelum penerapan senam fantasi.
2. Bagaimana profil kemampuan regulasi emosi anak pada kelompok kontrol
dan eksperimen di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran 2015-2016
setelah penerapan senam fantasi?
3. Bagaimana efektivitas senam fantasi dalam meningkatkan kemampuan
regulasi emosi anak di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran 2015-2016?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui profil kemampuan regulasi emosi anak pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran
2015-2016 sebelum penerapan senam fantasi.
2. Untuk mengetahui profil kemampuan regulasi emosi anak pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran
2015-2016 setelah penerapan senam fantasi.
3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan regulasi emosi anak usia 5-6
tahun sebelum/sesudah diterapkan senam fantasi pada kelompok B RA Nurul
Huda Bandung Tahun Ajaran 2015-2016.
D. Manfaat Penelitian
Laporan ini disusun sebagai bahan kajian dengan harapan memberikan
kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Secara Teoritis
Adapun manfaat penelitian ini secara konseptual yaitu untuk menambah
pengetahuan tentang kemmampuan regulasi emosi dan juga tentang senam fantasi.
2. Secara Praktis
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Anak memperoleh pengalaman senam fantasi sesuai dengan
kebutuhannya serta mampu menstimulasi kemampuan regulasi emosi
pada diri peserta didik tersebut.
2) Anak menjadi mampu meningkatkan kemampuan regulasi emosi.
b. Untuk guru:
1) Meningkatkan pamahaman guru akan pentingnya kemampuan regulasi
emosi anak usia dini.
2) Meningkatkan pengetahuan tentang metode yang dapat meningkatkan
kemampuan regulasi emosi anak.
3) Dapat menjadi bahan masukan dalam menyusun, melaksanakan serta
mengevaluasi program peningkatan kemampuan regulasi emosi bagi
peserta didiknya.
c. Untuk Lembaga PAUD:
1) Dapat memberikan kontribusi mengenai strategi pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan regulasi emosi anak.
2) Dapat menjalin kerjasama untuk bersama-sama mengatasi
permasalahan kemampuan regulasi emosi yang ditemui serta menjadi
bahan masukan bagi perbaikan program dimasa mendatang.
d. Untuk Orang Tua :
Memperoleh gambaran permasalahan yang ditemui anak serta dapat
meningkatkan peran dan keterlibatannya untuk bersama-sama memberikan
stimulus positif bagi kemampuan regulasi emosi anak.
e. Untuk Peneliti Selanjutnya (Berkesinambungan)
Dapat menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan metode
lain dalam memperoleh gambaran pengaruh senam fantasi terhadap
kemampuan regulasi emosi anak.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memahami alur pikiran dalam penulisan skripsi ini maka perlu adanya
struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I. PENDAHULUAN
Pada Bab I ini dibahas mengenai latar belakang mengenai permasalahan
pada kemampuan regulasi emosi anak yang terjadi di lapangan juga cara
penanganan rendahnya kemampuan regulasi emosi melalui senam fantasi
yang hendak dibahas melalui penelitian ini. Rumusan masalah penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai efektifitas penggunaan senam
fantasi dalam meningkatkan kemampuan regulasi emosi anak. Tujuan
penelitian menjawab permasalahan penelitian yaitu memperoleh
gambaran mengenai pengaruh penggunaan senam fantasi dalam
meningkatkan kemampuan regulasi emosi anak. Manfaat penelitian
memaparkan mengenaisumbangan pemikiran untuk berbagai pihak
dengan adanya penelitian ini. Struktur organisasi skripsi ini sebagai
pedoman penyusunan laporan penelitian.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Bab II ini berisi penjelasan teori mengenai konsep kemampuan regulasi
emosi meliputi pengertian regulasi emosi, mekanisme emosi,
aspek-aspek regulasi emosi, karakteristik pemahaman anak mengenai emosi,
faktor yang mempengaruhi regulasi emosi, proses-proses regulasi emosi,
dan pendekatan mengenai emosi juga memberikan penjelasan konsep
senam fantasi meliputi definisi senam fantasi, dan langkah-langkah
kegiatan senam fantasi.
BAB III. METODE PENELITIAN
Pada Bab III ini diuraikan mengenai pendekatan kuantitatif, metode
penelitian kuasi eksperimen, dan desain penelitian nonequivalent control group design. Lokasi dan subjek penelitian, definisi operasional variabel mengenai kemampuan regulasi emosi, dan definisi senam fantasi,
instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data yang
dilakukan serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai pengolahan hasil dengan
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Man Whitney, menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17
yang membahas mengenai pengaruh senam fantasi terhadap kemampuan
regulasi emosi anak usia 5-6 Tahun, dan hasil pengolahan data yang telah
diperoleh.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari hasil pengolahan data
mengenai ada tidaknya pengaruh penggunaan senam fantasi terhadap
kemampuan regulasi emosi anak, serta analisis yang telah dilakukan
disertai saran yang ditujukan pada pihak-pihak terkait berikut
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan
digunakan dalam penulisan skripsi ini. Lampiran berisi semua dokumen
24
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
yang diambil secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen, dan
analisis data bersifat statistik untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2008). Metode
dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain kuasi eksperimen yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam fantasi terhadap kemampuan
regulasi emosi anak. Pendekatan kuasi eksperimen terdiri dari dua kelas, yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dimaksudkan untuk membandingkan
tingkat kemampuan regulasi emosi anak pada kelas eksperimen yang diberikan
treatmen senam fantasi, dan kelas kontrol yang tidak diberikan treatmen senam
fantasi.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
nonequivalent control group design. Desain ini digunakan karena kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara random. Berikut disajikan tabel
desain kuasi eksperimen :
Tabel 3.1
Desain Kuasi Eksperimen
( Sudjana dan Ibrahim ,2007)
Keterangan :
A : Kelompok Eksperimen (Kelompok B3)
B : Kelompok Kontrol (Kelompok B2)
Kelompok Pre
test
Treatment Post
test
A Y1 X Y2
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Y1 : Pre test
Y2 : Post Test
X : Treatmen dengan menggunakan penerapan senam fantasi emosi.
B. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam peneltian ini adalah seluruh siswa
kelompok B RA Nurul Huda Bandung tahun ajaran 2015-2016. Jumlah populasi
siswa kelompok B di RA Nurul Huda yaitu 20 siswa.
Sampel adalah bagian dari poupulasi. Penentuan sampel dari populasi
mengggunakan cara probability sampling dengan teknik probability sampling. Teknik probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (Sugiyono, 2008). Adapun
teknik probability sampling yang digunakan adalah cluster sampling. Teknik ini digunakan, dikarenakan, terdapat 3 kelas B di RA Nurul Huda Bandung. Melalui
teknik cluster, populasi diundi untuk dipilih 2 kelas yang akan dijadikan sampel, kemudian terpilih kelas yang dijadikan sampel penelitian adalah kelompok B1
dan B2. Kemudian peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol,
yaitu kelompok B1 sebagai kelas kontrol, dan kelompok B2 sebagai kelas
eksperimen. Kelompok B2 berjumlah 7 siswa, dan kelompok B2 berjumlah 8
siswa, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini 15 siswa.
Tabel 3.2
Sampel Penelitian RA Nurul Huda Bandung
RA Nurul Huda Bandung
Kelas Eksperimen Kontrol
Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
B1 3 4
B2 4 4
Total
8 7
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi dua hal yaitu tentang
konsep kemampuan regulasi emosi dan senam fantasi, lebih lanjut dijelaskan
sebagai berikut :
1. Kemampuan regulasi emosi memiliki tiga aspek yang penting dalam
pembentukan perilaku yang ditampakkan, aspek penilaian emosi yaitu
kemampuan melatih individu untuk dapat menyadari emosi negatif yang
dirasakannya, mengidentifikasinya, dan menginterpretasikan emosi negatif
sehingga individu tersebut mampu menyikapi emosi yang muncul dengan
perilaku yang tepat, pengaturan emosi, yaitu kemampuan untuk mengatur
perilaku berdasarkan emosi yang dirasakan, dan aspek pengungkapan emosi,
yaitu mengekspresikan emosi yang dirasakan individu, termasuk anak-anak
untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan emosionalnya Gross &
Thompson (Syahadat, 2013).
2. Senam fantasi adalah senam yang dilakukan dengan cara meniru gerak-gerik
tingkah laku manusia, binatang serta gerakan benda-benda lain yang ada di
sekitar lingkungan Achmad (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, 1997, hlm. 124). Senam fantasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah senam fantasi menurut cerita, berbeda dengan senam fantasi yang
sering dilakukan yaitu lebih menekankan pada gerakan berkaitan dengan
motorik kasar anak, senam fantasi menurut cerita pada penelitian ini lebih
menekankan pada ekspresi emosi anak yang diungkapkan berdasarkan cerita,
sehingga cerita yang digunakan lebih menonjolkan pada cerita-cerita berkaitan
dengan pengungkapkan emosi yang dirasakan. Adapun langkah-langkah
kegiatan senam fantasi ini adalah mendengarkan cerita, melakukan senam
fantasi sesuai cerita, dan mengungkapkan perasaan (Mashar, 2011)
D. Instrumen Penelitian
Merujuk pada definisi operasional variabel diatas, berikut kisi-kisi
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kisi- Kisi Instrumen Kemampuan Regulasi Emosi Anak
No Variabel Aspek Indikator Pernyataan Butir
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sampai selesai. 11. Manaati aturan
permainan. 12. Menaati aturan
di dalam kelas
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setiap instrumen harus memiliki skala pengukuran, agar data yang
diperoleh akurat. Adapun skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang (Sugiyono, 2008). Skala Likert dalam penelitian
ini dibuat dalam bentuk checklist, yaitu :
a. 3 diartikan Baik
b. 2 diartikan Sedang Berproses
c. 1 diartikan Belum Berkembang
Berikut penjabaran dari skala pengukuran yang akan dilakukan dalam
penelitian ini.
Tabel 3.4
Kriteria Penilaian Kemampuan Regulasi Emosi Anak
3
(Berkembang Baik)
Anak mampu melakukan kegiatan dengan inisiatif sendiri tanpa bantuan
2 (Sedang Berproses)
Anak mampu melakukan kegiatan dengan bantun guru
1 (Belum Berkembang)
Anak belum mampu melakukan kegiatan, masih memerlukan bimbingan guru
E. Prosedur Pelaksanaan Senam Fantasi
Pelaksanaan treatment pada kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Media yang digunakan antara lain :
a. Naskah cerita, dalam penelitian ini menggunakan delapan naskah cerita,
yaitu Apid yang Jujur, Kelinci yang Hebat, Bunga yang baik hati.
b. Media yang dibutuhkan adalah properti yang disesuaikan dengan isi
cerita, seperti properti kelinci dan bunga yang digunakan oleh anak,
sehingga kegiatan senam fantasi menjadi lebih menarik.
2. Waktu pelaksanaan 30 menit.
3. Guru hanya sebagai fasiltator, memberikan kesempatan pada anak untuk
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
harus memiliki kemampuan bercerita yang baik, agar anak mampu berekpresi
dengan optimal.
4. Kegiatan senam fantasi menurut cerita dalam penelitian ini dibagi kedalam
tiga kegiatan, yaitu :
c. Kegiatan awal
Guru mempersiapkan anak mengikuti kegiatan dengan diawali bernyanyi
bersama tentang lagu-lagu yang bertema emosi. Guru mengajak anak
untuk membentuk lingkaran. Guru menjelaskan teknis senam fantasi
dengan mengatakan : ““Anak-anak, hari ini kita akan bersenam fantasi emosi, ibu akan membacakan cerita, tugas anak-anak nanti mengikuti atau
memperagakan semua gerakan dan ekspresi emosi yang yang dialami oleh
tokoh dalam cerita yang ibu bacakan. Anak-anak mengerti ?” setelah anak
memahami kegiatan yang akan dilakukan, guru mulai membacakan cerita
yang telah disiapkan.
d. Kegiatan Inti
Anak mendengarkan cerita yang dibacakan guru. Anak diminta untuk
menirukan seluruh gerakan dan emosi yang terdapat dalam cerita guru.
e. Kegiatan Penenangan
Kegiatan penenangan ini dilakukan sambal duduk melingkar atau dapat
juga dengan tidur dengan suasana santai dan tenag. Kemudian, guru
meminta anak-anak untuk berpura-pura tidur dan bermimpi. Setelah
selesai, ajaklah anak membuat lingkaran, dan galilah apa yang anak
rasakan saat melakukan kegiatan tersebut, komentari bagaimana anak-anak
menunjukan ekspresinya dan simpulkan cerita tersebut.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang akurat diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang sesuai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini yaitu observasi
dengan menggunakan daftar checklist. Menurut Sugiyono (2008) Terdapat 2 hal penting dari observasi yaitu proses pengamatan dan ingatan. Peneliti dalam
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dirancang secara sistematis atau disebut pula dengan observasi terstruktur.
Observasi dilakukan setelah instrumen mengenai kemampuan regulasi emosi diuji
validitas dan reabilitasnya. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data
hasil uji coba, data pre test, treatment, dan post test yang berisi penilaian dari indikator-indikator kemampuan regulasi emosi anak.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif maka hipotesis
penelitian ini yaitu:
1. Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan regulasi
emosi antara kelas ekperimen yang menggunakan senam fantasi dan
kelas kontrol yang tidak menggunakan senam fantasi.
Ho: µ1=µ2
2. Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan regulasi emosi
antara kelas eksperimen yang menggunakan menggunakan senam
fantasi dan kelas kontrol yang tidak menggunakan senam fantasi.
Ha: µ1≠µ2
H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus valid dan reliabel. Valid
adalah instrument itu dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan
reliabel instrument tersebut jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008). Terdapat tiga
cara dalam pengujian validasi, yaitu :
a. Validasi Konstrak (Construct Validity)
Untuk menguji validasi konstrak, digunakan pendapat dari ahli
(judgement expert), yaitu berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur
berlandaskan pada teori tertentu. Instrumen yang telah dijudgement dan
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan dalam melakukan penelitian. Jumlah ahli yang digunakan adalah tiga
ahli.
b. Validasi Isi (Content Validity)
Untuk instrument yang akan mengukur efektivitas pelaksanaan program,
maka pengujian validasi isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Untuk menguji
validasi butir-butir instrumen, setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka
selanjutnya diujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item atau uji beda.
Adapun langkah-langkah perhitungan validasi adalah sebagai berikut:
a. Menghitung koefisien kolerasi product moment/r. Rumus product moment coefficient dari Karl Pearson
ϰ�
=
√ ∑ϰ∑ϰ.�2 ∑�2(
Sugiyono, 2008)Dalam hal ini :
ϰ� = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y.
ϰ = deviasi dari mean untuk nilai variabel X
� = deviasi dari mean untuk nilai variabel Y
∑ϰ. � = jumlah perkalian antara nilai X dan Y
ϰ2 = Kuadrat dari nilai ϰ
�2 = Kuadrat dari nilai y
b. Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesa dengan kriteria
sebagai berikut :
Jika r hitung positif dan r hitung ≥0,3 maka butir soal valid
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Uji Coba
Uji coba intrumen dalam penelitian ini dilaksanakan di TK Sarijadi
Bandung pada kelompok B dengan jumlah 22 siswa. Instrumen yang
diujicobakan berjumlah 17 butir item pernyataan.
Berikut disajikan hasil rekapitulasi uji validitas kemampuan empati anak dengan
menggunakan program SPSS versi 20
Tabel 3.5
Hasil Uji Coba
Berdasarkan Tabel 3.5 di atas diperoleh 17 item yang valid. Secara lebih rinci
penyebaran item yang valid dan tidak valid pada setiap aspek dapat dilihat pada
tabel 3.6 di bawah ini:
No Item r hitung Validitas
1 0,527 Valid
2 0,568 Valid
3 0,889 Valid
4 0,830 Valid
5 0,711 Valid
6 0,827 Valid
7 0,829 Valid
8 0,758 Valid
9 0,782 Valid
10 0,782 Valid
11 0,838 Valid
12 0,859 Valid
13 0,467 Valid
14 0,718 Valid
15 0,850 Valid
16 0,752 Valid
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Rincian Validitas Item
Variabel Aspek Indikator Valid Tidak
Valid Kemampuan
Regulasi Emosi
1. Penilaian emosi kemampuan individu untuk dapat menyadari emosi baik perilaku berdasarkan emosi yang dirasakannya
mengekspresikan emosi yang
dirasakan untuk
Variabel Aspek Indikator Nomor
Item Kemampuan
Regulasi Emosi
1. Penilaian emosi kemampuan individu untuk dapat menyadari emosi baik
kemampuan mengatur perilaku berdasarkan emosi yang dirasakannya
mengekspresikan emosi yang
dirasakan untuk
mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan emosionalnya
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Item yang valid berarti item tersebut dapat mengukur apa yang akan
diukur dan item tidak valid artinya item tersebut tidak digunakan lagi dalam
memperoleh data penelitian karena item tersebut tidak dapat mengukur aspek
yang akan di ukur, sehingga hasil akhir instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Tabel 3.8
Instrumen Penelitian
A. Instrumen Penelitian
No Item Pernyataan 1 2 3
1 Menceritakan perasaan yang dirasakan kepada orang lain
2 Menceritakan penyebab dari perasaan yang dirasakannya kepada orang lain.
3
Mengikuti kegiatan kembali setelah meredakan marah, atau sedih atau takut atau setelah meluapkan rasa gembira.
4
Mau bergaul dengan teman sebayanya, ketika teman dekatnya bergaul dengan teman yang lain.
5 Bersikap senang berbagi dengan teman.
6 Mau bekerjasama dalam kegiatan
7 Mengerjakan tugas yang diberikan sampai selesai.
8 Sabar menunggu giliran.
9 Mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf.
10
Mau memberi maaf jika ada teman yang melakukan kesalahan.
11 Manaati aturan permainan.
12 Menaati aturan di dalam kelas
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14 Tersenyum atau tertawa ketika merasa senang.
15
Menangis ketika merasa sedih tidak disertai perilaku agresif atau tantrum.
16
Cemberut ketika merasa marah tidak disertai perilaku agresif atau tantrum
17
Gelisah ketika merasa takut tidak disertai perilaku agresif atau tantrum.
Keterangan:
Berkembang Baik (Anak mampu melakukan kegiatan dengan inisiatif sendiri tanpa bantuan) Nilai 3
Sedang Berproses (Anak mampu melakukan kegiatan dengan bantuan guru) Nilai 2
Belum Berkembang (Anak belum mampu melakukan kegiatan, masih memerlukan bimbingan dari guru) Nilai 1
Instrumen tersebut mengacu pada pedoman Instrumen berikut :
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Mengikuti dengan teman yang lain setelah mendapatkan mau berbagi dengan temannya
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meminta maaf. kesadaran untuk mau meminta maaf jika melakukan kesalahan
bimbingan untuk mau meminta
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16 Cemberut ketika ekspresi marah dengan tidak disertai perilaku agresif atau tantrum, setelah mendapatkan ekspresi takut dengan tidak disertai perilaku agresif atau tantrum, setelah mendapatkan
2. Uji Reabilitas Instrumen
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2008).
Rumus perhitungan reliabilitas yaitu KR. 20 dengan rumus sebagai berikut.
(Sugiyono, 2008, hlm. 186)
Keterangan:
k = jumah item dalam instrumen
p = proposi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1
q = 1-p
s2i = varians total
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah diuji validitas item dari variabel kemampuan empati anak, maka
langkah selanjutnya adalah menguji apakah item tersebut reliabel. Untuk
mengetahuinya, peneliti menggunakan bantuan perhitungan program SPSS ver.20
dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.10 Hasil Realibilitas
Adapun titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien
korelasi dari Sugiyono (2002, hlm. 216) yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.11
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Merujuk pada tabel interprestasi nilai koefisien korelasi tersebut, maka
reliabilitas intrumen pada penelitian ini dinyatakan sangat kuat, karena 0,961
berada di antara 0,80-1,000. Dengan kata lain, instrumen ini dapat digunakan
untuk penelitian.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, yaitu
statistik inferensial. Sebelum peneliti menentukan teknik analisis statistik yang
akan digunakan maka perlu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
normalitas digunakan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak.
Apabila hasil dari uji normalitas ini menunjukkan data berdistribusi normal, maka
data diolah dengan menggunakan statistika parametrik dan bila hasil yang didapat
menunjukkan data tidak berdistribusi normal maka data diolah menggunakan
satistik non parametrik serta pengujian normalitas dan homogenitas varians dalam
penelitian ini diolah menggunakan software SPSS Versi 20.0.
Pengolahan analisis data untuk penelitian ini menggunakan cara sebagai berikut :
1. Profil Kemampuan Regulasi Emosi
Untuk mengetahui bagaimana kemampuan regulasi emosi anak pada
kelompok eksperimen dan kelompok control dianalisis dengan cara :
a. Menghitung jumalah skor kemampuan regulasi emosi anak.
b. Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel.
Skor Maksimal Ideal : jumlah soal x skor tertinggi
Aspek Skor Maksimal Ideal
Keselurahan 17x3= 51
Penilaian Emosi 2x3=6
Pengaturan Emosi 11x3=33
Pengungkapan Emosi 4x3=12
c. Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel
Skor Minimal Ideal : jumlah soal x skor terendah
Aspek Skor Maksimal Ideal
Keselurahan 17x1=17
Aspek Penilaian Emosi 2x1 =2
Aspek Pengaturan Emosi 11x1=11
Aspek Pengungkapan Emosi 4x1=4
d. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:
Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal
Aspek Rentang Skor
Keseluruhan 51-17 =34
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek Pengaturan Emosi 33-11=22 Aspek Pengungkapan Emosi 12-4=8
e. Mencari interval skor:
Interval skor = rentang skor / 3
Aspek Interval Skor
Keseluruhan 34/3 =11,33/ 11
Aspek Penilaian Emosi 4/3=1.33/1
Aspek Pengaturan Emosi 22/3=7.33/7
Aspek Pengungkapan Emosi 8/3=2.66/3
Dari langkah-langkah diatas, didapatkan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.11
Kategorisasi Profil Kemampuan Regulasi Emosi Anak Usia Dini
Aspek Kriteria Interval
Keseluruhan
Berkembang Baik 41-51
Sedang Berproses 29-40
Belum Berkembang 17-28
Aspek Penilaian
Emosi
Berkembang Baik 4-6
Sedang Berproses 3-4
Belum Berkembang 2-3
Aspek Pengaturan
Emosi
Berkembang Baik 25-33
Sedang Berproses 18-24
Belum Berkembang 11-17
Aspek Pengungkapan
Emosi
Berkembang Baik 10-12
Sedang Berproses 7-9
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Melakukan Uji Normalitas
Menentukan teknik analisis sesuai dengan hasil uji normalitas. Jika data hasil
uji berditribusi normal, maka teknik yang digunakan Uji t-dua independent.
Berikut langkah-langkahnya:
a. Langkah 1
1). Membuat hipotesis
2). Mencari nilai kritis dengan menggunakan nilai α dengan tabel
distribusi normal
3). Mencari t-hitung dengan rumus
(Susetyo, 2012, hlm. 203)
Keterangan:
t = Nilai t-test
x = Rata-rata kelompok
µ = 0
S = Standar defiasi
n = Jumlah sampel
4). Membandingkan nilai kritis dan t-hitung
b. Langkah 2
Apabila skor pre-test tidak memiliki perbedaan yang signifikan, maka dilanjutkan dengan memberikan treatmen. Setelah treatmen diberikan maka
deilanjutkan dengan menguji perbedaan skor post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan manggunakan Uji t-dua
independent sampel sebagai berikut:
t = x − x − µ − µ
√� � +
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mencari t-hitung dengan rumus
(Susetyo, 2012, hlm. 203)
Keterangan:
t = Nilai t-test
x = Rata-rata kelompok µ = 0
S = Standar defiasi
n = Jumlah sampel
Jika data yang dianalisis berdistribusi normal, maka digunakan rumus Uji U
Mann-Whitney, berikut langkah-langkahnya:
a.Langkah 1
1). Membuat hipotesis
2). Mencari nilai kritis pada tabel k
3). Mencari nilai t, yaitu dengan langkah-langkah:
a). Membuat tabel
Post-test Pretest D= xb - xa D Rank ∑ Rank
b). Mencari perbedaan nilai post-test dan pre-test, kemudian simpan pada kolom ke-3 (D= xb - xa)
c). Mencari nilai absolut dari setiap perbedaan, kemudian simpan pada
kolom ke-4 (D)
d). Mengurutkan nilai absolut dari yang terendah hingga tertinggi,
kemudian simpan pada kolom ke-5 (∑ Rank)
e). Memberikan tanda (+) atau (-) berdasarkan perbedaan
f). Mencari jumlah nilai (+) atau (-) secara terpisah
g). Untuk nilai terkcil dari nilai absolut dan gunakan sebagai nilai tes
den lambang Wf
t = x − x − µ − µ
√� � +
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h). Membuat keputusan dengan meolak Ho jika nilai tes-nya ≤ dari
nilai kritis (nk)
i). Menjumlahkan hasil
Catatan:
Karena jumlah sampel (n) ≤ 30, maka menggunakan Tabel E dan melanjutkan ke tes nilai sebagai berikut
(Susetyo, 2012, hlm. 238)
b.Langkah 2
Apabila perbedaan skor pre-test tidak berbeda secara signifikan, maka dilanjutkan dengan memberikan treatmen. Setelah treatmen
diberikan, maka dilanjutkan dengan menguji perbedaan skor post-test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan rumus
Uji U mann Whitney, dengan langkah-langkah berikut:
1). Membuat tabel
Post-test Pretest D= xb - xa D Rank ∑ Rank Mencari perbedaan nilai post-test dan pre-test, kemudian simpan pada
kolom ke-3 (D= xb - xa)
2). Mencari nilai absolut dari setiap perbedaan, kemudian simpan pada
kolom ke-4 (D)
3). Mengurutkan nilai absolut dari yang terendah hingga tertinggi,
kemudian simpan pada kolom ke-5 (∑ Rank)
4). Memberikan tanda (+) atau (-) berdasarkan perbedaan
5). Mencari jumlah nilai (+) atau (-) secara terpisah
6). Untuk nilai terkcil dari nilai absolut dan gunakan sebagai nilai tes den
lambang Wf
Z = � − � − � =4
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7). Membuat keputusan dengan meolak Ho jika nilai tes-nya ≤ dari nilai
kritis (nk)
8). Menjumlahkan hasil
Catatan:
Karena jumlah sampel (n) ≤ 30, maka menggunakan Tabel E dan melanjutkan ke tes nilai sebagai berikut
(Susetyo, 2012, hlm. 238)
J. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yakni tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan.
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Melakukan permohonan izin penelitian kepada kepala sekolah yang
hendak dijadikan objek penelitian.
b. Melakukan observasi awal ke sekolah yang akan diteliti yaitu RA Nurul
Huda Bandung Kelompok B1 dan B2.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengembangan instrumen penelitian (perumusan definisi operasional,
kisi-kisi instrumen, perhitungan validitas dan reliabilitas).
b. Menyiapkan bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi
anak.
c. Penetapkan sample penelitian.
d. Pelaksanaan pretest terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. e. Pelaksanaan treatment pada kelompok eksperimen dengan pemberian
senam fantasi
f. Pelaksanaan postest terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Z = � − � − � =4
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tahap Pelaporan
a. Pengolahan data dengan membandingkan hasil pengukuran awal dan akhir
pada sample penelitian (kelompok eksperimen dan kontrol) dengan
menguji signifikansi untuk mengungkap pengaruh Senam Fantasi terhadap
Kemampuan Regulasi Emosi Anak.
b. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis.
80
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal regulasi emosi anak
kelompok B di RA Nurul Huda, baik kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen sebelum diterapkan senam fantasi terdapat pada kategori belum
berkembang dan sedang berproses dalam aspek penilaian emosi, pengaturan
emosi, dan pengungkapan emosi. Kondisi tersebut kemungkinan dikarenakan
kurangnya penanaman pengalaman emosi pada anak. Penanaman pengalaman
emosi ini diberikan berupa stimulasi. Stimulasi yang diberikan cenderung pada
pendekatan emotion dismissing (penghilangan emosi) yang membuat anak menolak dan mengabaikan emosi negatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa senam fantasi efektif dalam
meningkatkan kemampuan regulasi emosi anak. Kondisi ini berdasarkan uji t
independen data gain kelompok ekperimen dan kelompok kontrol secara
keseluruhan. Efektivitas stimulasi senam fantasi juga dikarenakan senam fantasi
merupakan kegiatan penanaman pengalaman emosi yang dapat diberikan dengan
melibatkan anak secara langsung. Jenis senam fantasi yang diterapkan dalam
penelitian ini adalah senam fantasi menurut cerita. Langkah-langkah senam
fantasi yang diterapkan dalam penelitian ini tediri dari kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan penenangan, yang mana keseluruhan cerita berkaitan dengan
pemberian pengalaman emosi untuk anak. Peningkatan kemampuan regulasi
emosi ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan senam
fantasi yaitu peranan guru, media yang digunakan, dan waktu pemberian treatmen
Hasil ini memperkuat penelitian sebelumnya berkaitan dengan senam
fantasi yang menunjukkan adanya peningkatan kemampuan anak usia dini setelah
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam memilih stimulasi yang tepat dalam pengembangan kemampuan regulasi
emosi anak.
B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan penelitian diatas yang menunjukkan bahwa senam
fantasi efektif dalam meningkatkan kemampuan regulasi emosi, maka diajukan
beberapa rekomendasi untuk beberapa pihak sebagai berikut.
1. Bagi Guru Taman Kanak-Kanak
a. Stimulasi dengan senam fantasi direkomendasikan untuk digunakan para
guru PAUD sebagai salah satu metode dalam peningkatan kemampuan
regulasi emosi anak.
b. Dalam kegiatan pembelajaran bagi anak usia dini, dalam aktivitasnya
hendaknya diberikan kegiatan-kegiatan penanaman nilai-nilai mengenai
emosi untuk mengembangkan kemampuan regulasi emosi anak.
c. Untuk mengatasi kendala yang dirasakan guru dalam meningkatkan
kemampuan regulasi emosi, maka guru hendaknya mencari referensi atau
sumber untuk menambah wawasan mengenai stimulus yang tepat berkaitan
dengan kemampuan regulasi emosi anak, seperti pelatihan emosi dengan
senam fantasi.
2. Bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
a. Sekolah seharusnya dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran khususnya
meningkatkan kemampuan regulasi emosi anak dengan media dan sumber
belajar yang memadai untuk mendukung kegiatan pembelajaran ynag
menyenangkan.
b. Agar anak dapat meningkatkan kemampuan regulasi emosi dengan tepat,
seharusnya para guru diberikan kesempatan untuk memperoleh pelatihan
tentang stimulasi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan regulasi
Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan regulasi emosi anak berpengaruh terhadap kemampuan
regulasi emosi anak tahap berikutnya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Waktu yang digunakan terbatas, sehingga akan lebih baik pada penliti
selanjutnya melakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih panjang
untuk mendapatkan hasil yang akurat.
b. Jumlah sampel yang sedikit yaitu 15 anak, akan lebih baik apabila
penelitian selanjutnya menggunaan jumlah sampel yang lebih luas.
c. Peneliti kurang memperhatikan factor-faktor ekstraneus yang dapat
mepengaruhi hasil penelitian, sehingga akan lebih baik pada penelitian
selanjutnya, peneliti memperhatikan faktor-faktor ekstraneus sehinga
didapatkan hasil yang lebih baik.
d. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengangkat permasalahan
tentang kemampuan regulasi emosi, akan tetapi mengunakan metode yang
berbeda sehingga dapat memberikan temuan-temuan dan wawasan baru
mengenai pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.
e. Peneliti lain dapat memanfaatkan metode ini dengan aktivitas yang
berbeda, yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan dan lingkungan
anak, sebab senam fantasi merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi
83 Noni Mariam Jamilah, 2015
PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI EMOSI ANAK USIA 5-6 TAHUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Afrinanto, Zuhdan. (2013). Strategi Regulasi Emosi Pada Anak Kelas V SD. Jurnal Universitas Ahmad Dahlan. . .
Argyle, M. (2001). The Psychology of Happiness, 2nd Edition. New York: Routledge Taylor & Francis Group.
Cole, P.M, Martin, S.E, & Dennis, T.A. (2004). Emotion Regulation as a Scientific Construct Methodological Challenges and Drection For Child evelopment Research. Child Development. March/April. 75 (2), 317-333.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1997). Metodik Khusus Pengembangan Jasmani di Taman Kanak-Kanak. Jakarta..
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaj Rosdakarya.
Eckman, P. (1999). Basic Emotion. In T Dalgleish & J Mick (Eds), Hanbook of Cognition and Emotion (pp 45-68). New York: John Wiley & Sons Ltd.
Gardner, H. (1993). Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: Basic Books.
Goleman, D. (1995). Emotional Inetelligence: Why It Can Matter More Than IQ. New York: Bantam Books.
Goleman, Daniel. (2000). Kecerdasan Emosional. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Gottman, J & Declaire J. (1998). Raising an Emotionally Intelligent Child. New York: Simon & Schuster.
Graziano, P.A Reavis, R.D, Keane S.P, & Calkna, S.D.(2007). The Role of Emotion
Regulation in Children’s Early Academic Success. Journal of School Psychology. 45: 3-19.
Gross dan Thomson. (2007). Emotion Regulation Conceptual Foundations, Handbook of Emotion Regulation. New York : Guildford Press.
Hurlock, Elizabet. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Lewis, M dan Havilaand-Jones. (2000). Handbook of Emotion. Second Edition. New York: The Guilford Press.