• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN

DI SMK PU NEGERI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

Oleh :

Naviorini Hafsarie

1106115

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNGUNAN

DI SMK PU NEGERI BANDUNG

Oleh

Naviorini Hafsarie

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Naviorini Hafsarie 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

TIPE TAI (Team Assisted Individualization)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNGUNAN

DI SMK PU NEGERI BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dra. RR. Tjahyani B, M.T

NIP: 19621231 198803 2005

Pembimbing II

Fauzi Rahmanullah, S.Pd.,M.T

NIP: 19760513 200604 1010

Diketahui Oleh:

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur

FPTK UPI Bandung

Dr. Eng. Usep Surahman, S.T., M.T

(4)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN

DI SMK PU NEGERI BANDUNG

NAVIORINI HAFSARIE,

Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universita Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Hasil belajar seorang siswa secara ideal merupakan representasi dari sebuah proses belajar. Kualitas hasil belajar iswa tidak hanya bergantung kepada kemampuan siswa dalam proses belajar dan mengajar. Kualitas hasil belajar siswa ditunjang oleh berbagai faktor, diantaranya yang sangat penting adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada mata pelajaran Ilmu Bangunan penulis menemukan data bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan di SMK PU Negeri Bandung sekitar 75% berada di bawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal), dan terdapat beberapa peserta didik kurang berani bertanya atau mengeluarkan pendapat langsung kepada guru, mereka lebih berani bertanya atau mengeluarkan pendapat kepada teman sebayanya, sehingga pada penguasaan materi yang seharusnya dimiliki peserta didik kurang maksimal.

Penerapan model pembelajaran yang variatif dapat merangsang atau memicu daya berfikir kritis siswa dapat menjadi alternatif dalam menjawab permasalahan ini. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran TAI. Model pembelajaran TAI ini termasuk pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran TAI, peserta didik ditempatkan dalam kelompok – kelompok kecil (4-5 orang) untuk menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru, selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu kepada siswa yang memerlukan.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Eksperimental

Design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design, dimana kelas yang

digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes (pre-test dan post-test) dengan pengujian validitas instrumen judgement ahli. Penilaian meliputi aspek kognitif yaitu penilaian pengetahuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa , nilai rata – rata kelas eksperimen dan kontrol pada pre-test dikatakan masih kurang atau belum ada siswa yang memenuhi kriteria kelulusan. Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran TAI dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional rata – rata yang di dapat pada post-test cukup baik. Peningkatan nilai tersebut dilihat dari nilai gain yang di dapat, peningkatan n-gain tersebut pada kelas eksperimen dikategorikan tinggi dan pada kelas kontrol dikategorikan sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran TAI pada mata pelajaran Ilmu Bangunan.

(5)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

TO IMPROVE STUDENT’S LEARNING OUTCOMES ON BUILDING

SCIENCE

SUBJECT IN PU VOCATIONAL SCHOOL, BANDUNG

NAVIORINI HAFSARIE,

Department of Architecture Engineering Education, Faculty of Technology and Vocational Education, Indonesia University of Education.

ABSTRACT

The ideal students’ learning outcome is a representation of the learning process. The

quality of learning outcome is not only depends on the students’ capability in learning and

teaching process. The quality of learning outcome is also depends on several factors, one of the most important one is the learning model that is applied by the teacher. In Building Science, the data has shown that the learning outcomes of 75% of the total students in PU Vocational School had not yet met the minimum criteria (KKM), and many of the students are reluctant of asking questions or share their thought related to the subject materials. They are more confident to discuss the materials within their peers, and as the result the comprehension of the materials that they should be mastered is not maximal.

The application of varying learning models could trigger students’ critical thinking and be

one of the alternatives in answering this problem. One of the learning models that could be used is Team Assisted Individualization (TAI) learning model. This model is also one of the cooperative learning models. In TAI learning model, students were assigned to work in small groups consist of 4-5 members to complete the team assignment that teacher has prepared then followed by the individual assistance for students who in need.

The research method that was used is Quasi Experimental Design with Non-equivalent Control Group Design, which includes two classes which are experiment class and controlled class. The technique of data collection of this research is pre-test and post-test that had been validated by using judgment experts. The assessment includes cognitive aspect. The outcome of this research shows that the average grades of both classes had not yet met the KKM. After the TAI model was applied in experiment class and the conventional model was used in controlled class, the difference had become visible. Both of the class showed improvement, however, the experiment class showed a greater gain of the average grades with high n-gain points compared to the controlled class with average n-gain points. In conclusion, the TAI learning models

improve the students’ learning outcomes on Building Science Subject.

(6)

v

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR ISTILAH ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah... 2

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Penelitian ... 3

1.6 Manfaat Penelitian ... 3

1.7 Referensi Hasil Penelitian Sebelumnya ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kajian Teori ... 7

2.1.1 Pembelajaran ... 7

2.1.2 Pendekatan Pembelajaran... 7

2.1.3 Strategi Pembelajaran... 8

2.1.4 Metode Pembelajaran ... 8

2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran ... 9

2.1.6 Pengertian Model Pembelajaran Langsung ... 10

2.1.7 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 10

2.1.8 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 11

2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI... 15

2.1.10 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI ... 17

(7)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

2.1.12 Model Pembelajaran Konvensional ... 18

2.2 Hasil belajar ... 19

2.2.1 Pengertian Hasil Belajar... 19

2.2.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 19

2.3 Hipotesis Tindakan... 20

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 21

3.1 Metode Penelitian... 21

3.2 Desain Penelitian ... 21

3.3 Subjek Penelitian ... 22

3.4 Setting Penelitian ... 22

3.4.1 Tempat Penelitian ... 22

3.4.2 Waktu Penelitian ... 22

3.5 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.5.1 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 22

3.6 Data dan Sumber Data ... 24

3.6.1 Data ... 24

3.6.2 Sumber Data ... 24

3.7 Populasi dan Sample ... 25

3.8 Prosedur Penelitian... 25

3.9 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.10 Instrumen Penelitian... 26

3.11 Uji Instrumen Penelitian ... 27

3.11.1 Uji Validitas ... 27

3.12 Teknik Analisis Data ... 28

3.12.1 Data Hasil Tes ... 28

- Perhitungan Skor Tes Individu ... 28

- Perhitungan N-Gain ... 28

3.12.2 Uji Hipotesis ... 28

- Uji Normalitas ... 29

- Uji Homogenitas ... 30

- Uji-t ... 30

(8)

vii

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 32

4.2 Data Hasil Penelitian ... 33

4.2.1 Data Nilai Hasil Pretest Penelitian Kelas Kontrol ... 33

- Nilai Tes Tertulis / Kognitif ... 33

4.2.2 Proses Pembelajaran Kelas Kontrol ... 34

- Kegiatan Pendahuluan ... 35

- Kegiatan Inti ... 35

- Kegiatan Penutup ... 35

4.2.3 Data Nilai Hasil Post-test Kelas Kontrol ... 35

- Nilai Hasil Tes Tertulis / Kognitif ... 36

4.3 Penelitian Kelas Eksperimen ... 37

4.3.1 Data Nilai Hasil Pretest ... 37

- Nilai Tes Tertulis / Kognitif ... 38

4.3.2 Proses Pembelajaran Dengan Model TAI ... 39

- Kegiatan Pendahuluan ... 40

- Kegiatan Inti ... 40

- Kegiatan Penutup ... 41

- Kegiatan Pemberian Penghargaan ... 42

4.3.3 Data Nilai Hasil Post-test Kelas Eksperimen ... 42

- Nilai Hasil Tes Tertulis / Kognitif ... 42

4.4 Perbedaan Hasil Belajar Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen ... 43

4.5 Analisis Data Peningkatan (Gain) ... 44

4.5.1 Uji Peningkatan (Gain Kelas Kontrol) ... 44

4.5.2 Uji Peningkatan (Gain) Kelas Eksperimen ... 46

4.5.3 Perbedaan Peningkatan Kelas kontrol dengan Kelas Eksperimen ... 48

4.6 Uji Normalitas Data ... 50

4.7 Uji Homogenitas ... 50

4.8 Uji Hipotesis ... 51

4.9 Uji t-test ... 51

4.10 Pembahasan Hasil dan Temuan Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

(9)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

(10)

1 Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Rendahnya kualitas proses dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan. Hasil belajar seorang siswa secara ideal merupakan representasi dari sebuah proses belajar. Dalam proses belajar, siswa dapat mengkontruksi pengetahuan secara mandiri, terbiasa memecahkan, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan terbiasa menemukan sesuatu yang baru.

Kualitas hasil belajar siswa tidak hanya bergantung kepada kemampuan siswa dalam proses belajar dan mengajar. Kualitas hasil belajar ditunjang oleh berbagai faktor, diantaranya yang sangat penting adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada umumnya, seorang guru lebih banyak menerapkan model pembelajaran yang mengutamakan penguasaan materi tanpa membekali siswa dengan kemampuan argumentasi, dan guru masih sangat dominan serta kurang melibatkan peserta didik, Hal ini mengakibatkan siswa dapat mengetahui jawabannya namun tidak mengetahui alasan mengapa hal itu bisa terjadi, atau mengapa hal itu yang menjadi jawaban. Pada titik yang lebih lanjut, pendekatan model pembelajaran yang hanya mengutamakan penguasaan materi ini menyebabkan siswa menjadi pasif di dalam kelas.

(11)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

didik kurang maksimal. Penulis melihat bahwa terdapat faktor – faktor yang melatar belakangi, salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru mata pelajaran tersebut.

Penerapan model pembelajaran yang variatif dapat merangsang atau memicu daya berfikir kritis siswa dan menjadi alternatif dalam menjawab permasalahan ini. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization).

Tipe TAI ini termasuk pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran TAI, peserta didik ditempatkan dalam kelompok – kelompok kecil (4-5 orang) yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru, selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya.

Melihat fenomena tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul :

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted

Individualization) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Ilmu Bangunan di SMK PU Negeri Bandung”.

1.2Identifikasi Masalah

Masalah yang teridentifikasi pada penelitian ini antara lain adalah :

1. Proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih didominasi oleh guru.

2. Tingkat pemahan siswa masih rendah terhadap materi pelajaran Ilmu Bangunan.

3. Model pembelajaran yang hanya mengutamakan penguasaan materi ini menyebabkan siswa menjadi pasif di dalam kelas.

1.3Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi menjadi :

(12)

3

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

2. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model TAI (Team Assisted Individualization) pada mata pelajaran Ilmu Bangunan.

3. Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini di dapat dari nilai pretest dan

posttest.

1.4Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain adalah :

1. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan di SMK PU Negeri Bandung dengan menggunakan model pembelajaran TAI ?

2. Bagaimana perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran TAI dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Ilmu Bangunan di SMK PU Negeri Bandung ?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran TAI.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran TAI dengan model pembelajaran konvensional.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah

 Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran diskolah. 2. Bagi Guru

Sebagai gambaran mengenai penerapan model pembelajaran TAI

(13)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

3. Bagi Siswa

 Sebagai model pembelajaran alternatif yang menyenangkan dan dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajar.

4. Bagi Peneliti

 Menambah pengetahuan dan memenuhi salah satu syarat kelulusan.

1.7Referensi Hasil Penelitian Sebelumnya 1. Hazmy Adlianto RGP – 0706916

Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia

2012

Judul : Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan TPS (Think Pair

Share) Terhadap Hasil Belajar Pengukuran Listrik di SMKN 2 Cimahi.

Hasil Penelitian : Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TAI (Team

Assisted Individualization) lebih efektif bila dibandingkan dengan

pembelajaran kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share). Pembelajaran kooperatif sangat membantu untuk mengantarkan siswa mencapai penguasaan kompetensi secara tuntas pada mata pelajaran Sistem Pengukuran Listrik. Oleh karena itu, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted

Individualization) lebih efektif untuk menunjang proses pembelajaran

(14)

5

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

2. Irfan Erika Ferdian – 0704014 Pendidikan Ilmu Komputer

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia

2013

Judul : Pengaruh Metode Kooperatif Team Assisted

Individualization yang dipadukan dengan Praktikum Terhadap Prestasi Belajar

Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Hasil Penelitian : Dari hasil uji hipotesis diperoleh kesimpulan H0 ditolak

dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat peningkatan prestasi

belajar setelah diberikan pembelajaran TAI yang dipadukan dengan praktikum. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa : (1) terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran TAI biasa. (2) Efektifitas pembelajaran setelah diterapkan metode TAI yang dipadukan dengan praktikum masuk kedalam kategori

sedang dengan indikator keberhasilan kognitif 62,16% ≤ 65%, afektif 74% ≥56% dan psikomotor 76,9% ≥ 61%.

3. Lastri Yulianty – 1106922 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia 2013

Judul : Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Materi Organ Peredaran Darah Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe TAI (Team

Assisted Individualization) Berbasis Inkuiri.

(15)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

pembelajaran. Yang menjadi subjek yaitu siswa kelas 5 SDN Tonjong 1 berjumlah 42 siswa. Hasil penelitian ini pada siklus 1 rata – rata nilai siswa mencapai 65,95 pada siklus 2 meningkat 83,33.

4. Syarifiana W – 073611005 Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

2011

Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) terhadap Hasil Belajar pada Materi Kalor Peserta Kelas VII SMP N 16 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.

(16)

21

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah rangkaian dari cara / kegiatan pelaksanaan penelitian dan didasarkan oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur/langkah – langkah yang harus dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data serta dengan cara apa data tersebut dibuat dan diolah.

Untuk lebih jelasnya pengertian metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014, hlm. 3).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi eksperimental

design. Metode ini dipilih karena harus dijalankan dengan menyelidiki suatu

kelompok yang diberikan perlakuan khusus. Dalam penelitian ini, peneliti juga membagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Dalam penelitian ini, kedua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda, kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah “Nonequivalent Control Group

(17)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Grup Design

Random Pretest Perlakuan Posttest

Kelas Eksperimen O1 X O2

Kelas Kontrol O3 - O4

Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 116)

3.3 Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X (sepuluh) jurusan TGB yang mengambil mata pelajaran Ilmu Bangunan di SMK PU Negeri Bandung Provinsi Jawa Barat tahun ajar 2014/2015.

3.4 Setting Penelitian 3.4.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SMK PU Negeri Bandung Provinsi Jawa Barat. Penelitian akan dilaksanakan di kelas (Ruang 20 dan Ruang 22) yang mengambil mata pelajaran Ilmu Bangunan pada semester dua (genap) tahun ajaran 2014/2015.

3.4.2 Waktu Penelitian

Proses awal pembelajaran mulai diadakan pada tanggal 20 Februari 2015- 1 Juni 2015. Penelitian dilakukan selama dua bulan. Penelitian akan dimulai pada pertemuan ke enam hingga pertemuan ke sebelas yaitu pada tanggal 1 April 2015 – 1 Juni 2015.

3.5 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variable Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014, hlm.60).

(18)

23

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel penyebab yang saling tidak mempengaruhi variabel lainnya. Adapun variabel – variabel bebas dalam pebelitian ini, yaitu :

X1 : Hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran TAI.

X2 : Hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran konvensional.

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan (Sugiyono, 2014, hlm.66).

Paradigma penelitian dibuat untuk memperjelas langkah atau alur penelitian dengan menggunakan kerangkan penelitian sebagai tahapan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, secara umum paradigma penelitian digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Paradigma Sederhana

X : Model Pembelajaran Y : Hasil Belajar Siswa f = Perlakuan (Penerapan Model Pembelajaran)

Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 66)

Gambaran alur paradigma penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

x

Y

(19)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

Gambar 3.2 Alur Penelitian

3.6 Data dan Sumber Data 3.6.1 Data

Data merupakan hasil pencatatan peneliti. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, (Suharsimi Arikunto, 2013, hlm. 161).

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif yang diperoleh dari beberapa sumber yaitu :

a. Nilai Hasil Pretest

Data nilai hasil pretest ini diperoleh melalui pemberian soal esai sebanyak 5 butir dan soal pilihan ganda sebanyak 5 butir. Materi yang diberikan sesuai dengan mata pelajaran Ilmu Bangunan. Soal yang diberikan bersifat kognitif (pengetahuan). Jenis data variabel ini adalah data interval. b. Nilai Hasil Posttest

Data nilai hasil posttest diperoleh melalui pemberian soal esai sebanyak 5 butir dan soal pilihan ganda sebanyak 5 butir. Materi yang diberikan sesuai dengan mata pelajaran Ilmu Bangunan. Soal yang diberikan bersifat kognitif (pengetahuan). Jenis data variabel ini adalah data interval.

3.6.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2013, hlm. 172). Sumber data pada penelitian ini diperoleh

(20)

25

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

dari responden di kelas X TGB 1 dan X TGB 2. Jumlah responden terdiri dari 73 siswa. Pemberian pretest dan posttest termasuk ke dalam sumber data primer, dikarenakan data tersebut diambil secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

3.7 Populasi dan Sample

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2014, hlm.117).

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan TGB di SMK PU Negeri Bandung.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut menurut Sugiyono (dalam metode penelitian pendidikan, 2014, hlm.118)

Sampel penelitian ini diambil sebesar populasi seluruh siswa kelas X TGB sebanyak 2 kelas.

3.8 Prosedur Penelitian

1. Melaksanakan observasi tempat penelitian dan mengadakan konsultasi dengan Kepala Sekolah SMK PU Negeri Bandung, dan Wakasek Bidang Kurikulum terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan;

2. Mengadakan konsultasi dengan guru produktif terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan;

3. Melaksanakan penelitian di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK PU Negeri Bandung dengan langkah – langkah sebagai berikut :

a) Membagi kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran TAI.

(21)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

guru Mata Pelajaran Produktif SMK PU Negeri Bandung guna validasi soal – soal tersebut.

c) Memberikan perlakuan kepada kelompok kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran TAI.

d) Memberikan postest pada akhir pertemuan.

4. Konsultasi pada pembimbing I dan Pembimbing II mengenai hasil penelitian di lapangan;

5. Pengolahan data dilakukan terhadap hasil pretest dan postest yang telah dilaksanakan selama penelitian;

6. Pengolahan data dimaksud untuk menguji peningkatan (N-gain) dan menguji hipotesis;

7. Membuat penafsiran dan kesimpulan hasil penelitian.

3.9 Teknik Pengumpulan Data

(Sugiyono, 2014, hlm.308) menjelaskan bahwa, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung penelitian ini diantaranya adalah :

1. Tes

Tes yang diberikan ada dua jenis yaitu : - Pretest

Pretest diberikan untuk mengukur kemampuan awal masing – masing dan diberikan sebelum pelajaran dilakukan.

- posttest

Posttest diberikan untuk mengukur kemajuan dan membandingkan hasil

belajar siswa.

3.10 Instrumen Penelitian

(22)

27

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

ini, instrument penelitian yang digunakan adalah tes yang terdiri dari dua komponen, yaitu pretest dan posttest.

Pretest diberikan pada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengukur

kemampuan awal masing – masing kelompok dan diberikan sebelum pembelajaran dilakukan. Sedangkan data kedua berupa posttest untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran TAI pada mata pelajaran Ilmu Bangunan. Hasil dari data tersebut akan dicocokan dengan semua data untuk kemudian diteliti dan diambil kesimpulan apakah terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan di SMK PU Negeri Bandung.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Aspek Indikator Soal

Mengetahui jenis – jenis lantai batu, lantai keramik dll.

Mengetahui kekurangan dan kelebihan batu beton, keramik dan genting

Mengetahui bahan-bahan

pembuatan batu beton, keramik dan genting

3.11 Uji Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen dilakukan untuk memperoleh instrumen penelitian yang baik dan benar, karena benar atau tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian, (Suharsimi Arikunto, 2013, hlm. 211).

3.11.1 Uji Validitas

(23)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

Judgment), dimana yang bertindak sebagai ahli disini adalah guru mata pelajaran

Ilmu Bangunan di SMK PU Negeri Bandung.

3.12 Teknik Analisi Data 3.12.1 Data Hasil Tes

a. Perhitungan Skor Tes Individu

Dalam perhitungan skor tes siswa yang dijadikan eksperimen, data yang diperoleh melalui dua kali percobaan yaitu pada saat tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil dari pretest dan posttest siswa dinilai dengan menggunakan kriteria penilaian yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah.

b. Perhitungan N-Gain

Setelah hasil tes awal dan tes akhir diperoleh dari hasil penskoran, selanjutnya dihitung nilai rata – rata skor peningkatan hasil belajar siswa yaitu dengan perhitungan N-Gain. Dengan rumus sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kategori Nomalisasi N-Gain

Rentang Nilai klasifikasi

g > 70 Tinggi

g > 30 (g) < 70 Sedang

g < 30 Rendah

3.12.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima atau ditolak. Uji hipotesis dilakukan setelah penelitian mengumpulkan dan mengolah data.

(24)

29

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu chi-kuadrat, Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1) Mengurutkan data posttest dari yang kecil hingga yang terbesar. 2) Menentukan banyaknya kelas interval (K), dengan rumus :

K = 1 + log 3,3n

Ket: n = banyaknya kelas

3) Menentukan panjang kelas interval (P), dengan rumus : P=

Ket:

P = Panjang kelas

R= Rentang data (Nilai maksimum- nilai minimum) K = Jumlah kelas interval.

4) Menghitung rata-rata/mean skor (X )

Ket:

X = Rata – rata/mean

Xi = Nilai tengah setiap kelas

N = Banyak kelas

5) Menghitung standar deviasi/ simpangan baku :

6) Menghitung batas atas dan batas bawah interval

(25)

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

7) Menentukan rata-rata untuk masing-masing kelas

8) Menurut nilai Z-score dicari luas O-Z dengan melihat tabel kurva normal 9) Menghitung luas daerah (LD) dengan menghitung selisih dari batas daerah

atas dan luas batas daerah bawah

10)Menghitung frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan tiap interval dengan banyak data (n)

11)Menghitung selisih antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan (fo-fe) dan membuat tabel chi-kuadrat

12)Berdasarkan nilai tabel yang didapatkan, maka besarnya koefisien

chi-kuadrat dicari dengan rumus berikut:

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) memiliki varians yang sama atau penguasaan yang homogen. Rumus yang digunakan adalah :

F

=

Keterangan :

Vb = varians (Sd) yang lebih besar. Vk = varians (Sd) yang lebih kecil.

c. Uji-t (t-test)

(26)

31

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

Keterangan :

X1 = mean sampel kelompok eksperimen.

X2 = mean sampel kelompok kontrol.

dsg = nilai deviasi standar gabungan.

n1 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen.

n2 = jumlah anggota sampel kelas kontrol.

Kriteria penentuan keputusan uji t adalah :

a.

Jika t

hitung

< t

tabel,

maka H

0

diterima dan H

a

ditolak

(27)

55

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional termasuk dalam kategori sedang, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI termasuk ke dalam kategori tinggi.

2. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran Ilmu Bangunan di SMK PU Negeri Bandung. Peningkatan Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

5.2Saran

Saran yang disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi pengajar

 Pengajar atau guru dapat mempertimbangkan menggunakan model pembelajaran TAI ini, sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

(28)

56

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

2. Bagi sekolah,

 Membuat perencanaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk pembelajaran selanjutnya pada mata pelajaran Ilmu Bangunan.

 Menggunakan perencanaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk mata pelajaran teori yang lainnya.

3. Untuk siswa,

 Diharapkan agar semua siswa aktif berdiskusi pada kelompoknya, dan tetap mempertahankan prestasi yang telah dicapai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

4. Untuk peneliti,

(29)

57

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

DAFTAR PUSTAKA

Adlianto, Hazmy. (2012). Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan TPS (Think

Pair Share) Terhadap Hasil Belajar Pengukuran Listrik di SMKN 2

Cimahi. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Teknik dan kejuruan, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Ferdian, Irfan Erika. (2013). Pengaruh Metode Kooperatif Team Assisted

Individualization yang Dipadukan Dengan Praktikum Terhadap Prestasi

Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Skripsi). Fakultas

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Jauhar, Mohammad. (2011). Implementasi PAIKEM dari behavioristik sampai

konstruktivistik sebuah pengembangan pembelajaran berbasis CTL

(Contextual Teaching & Learning). Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Joni. (2014). Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa menggunakan media realita di Kelas V, hlm. 1-17.

Kurniawati, Dewi. (2013). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan

Menerapkan Model Creative Problem Solving pada Siswa Kelas II SDN

Purwodadi Margoyoso Pati Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.

(Skripsi). Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo.

Ningrum, Nurul Fajar Muslimah. (2012). Identifikasi Kesulitan Teknik Gerak

Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas VIII H SMPN 1 Sewon. (Skripsi).

(30)

58

Naviorini Hafsarie, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG

Slavin, Robert, E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sudjana, N. (2013). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono. (2014). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suprihatiningrum, J. (2014). Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sutikno, Sobry. (2014). Metode & Model – Model Pembelajaran. Lombok :

Holistica.

Syaifuddin, Wahid. (2013). Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe teams assisted individualization (TAI) pada pokok bahasan relasi dan fungsi ditinjau dari kemampuan awal siswa.

Trianto. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan KTSP. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Wahidati, Syarifiana. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

(Team Assisted Individualization) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

Kelas VII Pada Materi Kalor di SMPN 16 Semarang Tahun Pelajaran

2010/2011. (Skripsi). Fakultas Tarbiyah, Institusi Agama Islam Negeri

Walisongo, Semarang.

Yulianty, Lastri. (2013). Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Materi Organ

Peredaran Darah Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe TAI (Team

Assisted Individualization) Berbasis Inkuiri. (Skripsi). Fakultas Ilmu

Gambar

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Grup Design
Gambar 3.2 Alur Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.3 Kategori Nomalisasi N-Gain

Referensi

Dokumen terkait

Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama.. kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai

 Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai modifikasi wadah tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman sayur berdasarkan pengamatan dari gambar berdasarkan

&#34;Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. © Novian Nurcahyo 2014

Berdasarkan hasil penelitian, pada jarak tanam 100x50x45 cm (kontrol) dan pemberian pupuk ZA 10 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, diameter batang,

[r]

A client may provide a list of languages in preferred order and the service creates a response using the supported language that has highest client preference - if none of the

(disesuaikan dengan judul dan masalah yang dihadapi perusahaan/lembaga, serta alternatif yang diusulkan serta bagaimana seharusnya yang ideal berdasarkan kajian teori dan