• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Strategi Permainan Teka-Teki Silang Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-A MTS Al-Musyawarah) Elsa Mulyani (1103941).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Strategi Permainan Teka-Teki Silang Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-A MTS Al-Musyawarah) Elsa Mulyani (1103941)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab V ini penulis akan menguraikan kesimpulan yang merupakan

jawaban atas rumusan masalah, selain itu pada bab ini juga akan dipaparkan

mengenai rekomendasi atau saran dari penelitian yang sudah dilaksanakan dalam

penelitian tindakan kelas di kelas VIII-A MTS Al-Musyawarah Lembang. Adapun

pemaparan dari kesimpulan dan saran adalah sebagai berikut.

A.SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab pembahasan

sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan hasil dari pelaksanaan penelitian

tindakan kelas di kelas VIII-A MTS Al-Musyawarah sebagai berikut:

1. Perencanaan Penggunaan Strategi Permainan Teka-Teki Silang

Penggunaan strategi permainan Teka-Teki Silang merupakan strategi

pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS di kelas. Strategi

permainan Teka-Teki Silang dalam penelitian ini digunakan untuk meningkatkan

partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS. Adapun penggunaan strategi permainan

Teka-Teki Silang dalam pembelajaran dirancang melalui sebuah perencanaan agar

dalam pelaksanaannya lebih terarah. Langkah-langkah yang telah dirancang dapat

disimpulkan ke dalam beberapa tahapan yaitu: Menyusun RPP yang disesuaikan

dengan silabus KTSP 2006 yang bertujuan untuk meruntutkan atau merencanakan

seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan memilih standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran,

materi dan metode serta model pembelajaran termaksuk didalamnya

mencantumkan penggunaan strategi permainan Teka-Teki Silang. Setelah

penyususnan RPP, langkah selanjutnya adalah menyiapkan bahan atau materi

pelajaran untuk setiap siklusnya. Setelah menyiapkan bahan atau materi pelajaran,

kemudian menyiapkan media Teka-Teki Silang dan kartu-kartu pertanyaan yang

(2)

strategi permainan Teka-Teki Silang. Setelah seluruh rencana kegiatan disusun

dari awal sampai akhir dalam RPP, langkah selanjutnya yaitu menggunakan

format atau lembar observasi yang dikembangkan melalui pedoman observasi

partisipasi siswa dan kegiatan guru serta mengembangkan catatan lapangan untuk

melihat proses pembelajaran pada pelaksanaan siklus, dan terakhir menyiapkan

alat bantu berupa kamera foto untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Penggunaan Strategi Permainan Teka-Teki Silang

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi

permainan Teka-Teki Silang yang telah dilakukan oleh guru dengan merujuk pada

perencanan yang telah disusun sudah dapat dikatakan baik dengan melihat adanya

peningkatan partisipasi siswa dalam setiap siklusnya. Selain itu, dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan strategi permainan Teka-Teki

Silang dapat terlihat bahwasannya, guru sudah mampu untuk mengembangkan

langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, sehingga dapat

menumbuhkan partisipasi siswa dalam belajar. Adapun kegiatan pembelajaran

dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

kegiatan penutup. Dari ke tiga tahap tersebut, terlihat peningkatan partisipasi

siswa terdapat pada kegiatan inti, dimana pada pelaksanaan kegiatan inti, guru

terlebih dahulu menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan metode

ceramah dilanjutkan dengan tanya jawab guna melihat sejauh mana siswa aktif

dan fokus dalam belajar ketika guru sedang menjelaskan. Setelah selesai ceramah

dan tanya jawab, kemudian guru menggunakan strategi pembelajaran dengan

permainan Teka-Teki Silang yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi

belajar siswa dan strategi ini dilaksanakan dengan membagi siswa dalam beberapa

kelompok. Berdasarkan hasil lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dalam

kegiatan inti telah mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, dikarenakan

dalam pelaksanaan pembelajaran terutama pada saat penggunaan strategi

permainan Teka-Teki Silang, guru senantiasa membimbing siswa untuk

berpartisipasi dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi permainan

(3)

siswa dalam pembelajaran IPS ditunjukan dengan adanya peningkatan partisipasi

dari hasil lembar observasi pada siklus ke-2 dan ke-3.

3. Kendala dan Upaya untuk Mengatasi Kekurangan Penggunaan Strategi

Permainan Teka-Teki Silang

Ada berbagai kendala yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran

dengan penggunaan strategi permainan Teka-Teki Silang, baik yang berasal dari

guru maupun siswa. Adapun kendala yang dialami berdasarkan hasil diskusi

balikan yang telah dilakukan bersama guru mitra dan rekan sejawat adalah

manajem waktu yang sering melebihi dari yang telah direncanakan terutama

dalam penyampaian materi yang dilakukan dengan metode cermah tanpa adanya

alat bantu seperti power point dan in focus dikarenakan fasilitas yang kurang,

siswa masih kurang kondusif selama pembelajaran dengan menggunakan strategi

permainan Teka-Teki Silang, guru mengalami kesulitan untuk mengatur siswa

agar tetap fokus selama guru menjelaskan materi sebagai bekal dalam mengisi

jawaban Teka-Teki Silang yang memerlukan pemahaman.

Adapun upaya yang dilakukan adalah guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah ditetapkan dan lebih memperhatikan

lagi dalam manajemen waktu sehingga apa yang sudah direncanakan sebelumnya

dapat terlaksana dengan baik dan untuk memudahkan dalam penyampaian materi

selain dengan metode ceramah, guru juga menggunakan gambar-gambar sebagai

penunjangnya, guru lebih tegas lagi dalam mengatur dan membimbing siswa agar

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan tertib dan kondusif,

guru seharusnya menegur siswa yang tidak fokus dan memperhatikan pada saat

pembelajaran berlangsung, guru dalam menjelaskan peraturan strategi permainan

Teka-Teki Silang harus lebih jelas dan mudah dipahami oleh siswa sehingga

siswa tidak lagi kebingungan dan dalam menjelaskan materi harus dilakukan

secara berulang-ulang sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam mengisi

jawaban TTS, serta guru harus memotivasi siswa untuk aktif berpartisipasi dalam

pembelajaran terutama dalam menumbuhkan keberanian siswa untuk tampil di

(4)

4. Partisipasi Belajar Siswa setelah Menggunakan Strategi Permainan

Teka-Teki Silang

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan

bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS sudah terlihat dengan

ketercapaian pada setiap indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Partisipasi

pada setiap siklus dapat terlihat perbedaannya berdasarkan pada kondisi kelas

yang terjadi pada setiap siklusnya. Dimana pada siklus I partisipasi siswa masih

terlihat kurang dan ketercapaian indikator belum sepenuhnya terpenuhi seperti

yang diharapkan oleh peneliti. Pada siklus II partisipasi siswa mengalami

peningkatan dengan ketercapaian indikator yang baik dan sesuai dengan harapan

peneliti, begitupun dengan siklus III partisipasi siswa mengalami peningkatan ke

arah yang lebih baik dibandingkan dengan siklus II. Peningkatan partisipasi siswa

pada siklus I, II, dan III dengan ketercapaian indikator yang berbeda dapat dilihat

dari hasil pengamatan partisipasi kelas maupun siswa secara individu. Partisipasi

kelas menunjukan peningkatan persentase yang berbeda dari setiap siklusnya,

akan tetapi perolehan dengan kategori baik ditunjukan pada siklus III dengan

persentase 80% sedangkan peningkatan partisipasi individu ditunjukan dengan

persentase 80% pada siklus III. Hal demikian menunjukan adanya keselarasan

dari hasil lembar pengamatan partisipasi kelas dan individu, maka dengan

pertimbangan hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan

peneliti bahkan peningkatan yang terjadi melampaui target yang telah ditetapkan.

B.SARAN

Setelah pelaksanaan penelitian selesai dan dari pengalaman yang penulis

dapatkan selama penelitian dengan penggunaan strategi permainan Teka-Teki

Silang untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa, maka penulis mengajukan

beberapa saran atau rekomendasi bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan

(5)

1. Pihak Sekolah

Bagi sekolah, peneliti berharap agar sekolah dapat terus memperhatikan

perkembangan siswanya terutama dalam hal partisipasi yang harus terus

ditingkatkan dalam pembelajaran di kelas dan hendaknya guru dapat

menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang dapat menarik bagi siswa yaitu

salah satunya dengan memanfaatkan Teka-Teki Silang yang diaplikasikan dalam

bentuk permainan sehingga guru-guru perlu di motivasi agar lebih inovatif dan

kreatif dalam meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

di kelas.

2. Guru

Pembelajaran dilakukan di kelas hendaknya menarik perhatian siswa

sehingga siswa dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap agar guru dapat mengembangkan

berbagai strategi yang lebih bervariasi dan guru juga dapat terus mengembangkan

startegi permainan Teka-Teki Silang dalam pembelajaran IPS untuk

meningkatkan partisipasi belajar siswa tidak terbatas pada mata pelajaran IPS

saja, akan tetapi dapat dikembangkan pada mata pelajaran lainnya.

3. Penulis

Bagi penulis sendiri, diharapkan hasil penelitian ini tidak menjadikan

kepuasaan dikarenakan dari pengalaman yang didapat selama pelaksanaan

penelitian dapat dikembangkan lagi melalui penelitian-penelitian lainnya yang

lebih baik dalam memperbaiki kualitas pembelajaran sebagai bentuk kontribusi

dalam dunia pendidikan.

4. Penelitian Selanjutnya

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini banyak kekurangan

dan tidak sempurna. Untuk itu penulis berharap pada penelitian selanjutnya dapat

lebih mengembangkan dan memperbaiki segala kekurangan yang terdapat pada

(6)

Teka-Teki Silang tidak hanya digunakan untuk meningkatkan partisipasi belajar saja,

melainkan dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan pembelajaran lainnya.

Hal tersebut perlu dilakukan sebagai tindak lanjut dalam memperbaiki

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Al-Anfandi, H. (2011). Desain Pembelajaran yang Demokratis & Humanis. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Baharudin dan Nur Wahyuni, E. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.

Black, J. & Champion, D. (2009). Metode & Masalah Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Bonwell, C.C. (1995). Active Learning: Creating excitement in the classroom. Center for Teaching and Learning, St. Louis College of Pharmacy. (Diterjemahkan oleh: Ari Samadhi).

Danial, E dan Nanan W. (2009). Metoda Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.

Dimyati dan Mujiono. (1999). Mengajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Effendi, Ridwan., dkk. (2009). Pengembangan pendidikan IPS SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Gulo, W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo.

Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bmi Aksara.

JJ. Hasibuan dan Moedjiono. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kunandar. (2008). langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi guru.Jakarta: Rajawali Pers.

Komalasari, K. (2011). Media Pembelajaran IPS. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.UPI

Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama

(8)

Mulyana, D. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Remaja rosda karya.

Mulyani. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2009). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia

Ngalimun. (2011). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rohani, A. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Sadirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Sanjaya, W. (2006). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sapriya. (2007). Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium PKN UPI

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS Konsep dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sapriya. (2012). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sastropoetro, S. (1988). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni

Silberman. (2006). Active Learnig 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.

Soeparno. (1988). Media Pengajaran Bahasa. Jakarta: Intan Perwira

Somantri, M.N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sumaatmadja, N. (1984). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka

(9)

Susanto, E. (2009). 60 games untuk mengajar, membuka dan menutup pelajaran. Yogyakarta: Lumbung Kita.

Syaodih, S.N. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya: Prestasi Pustaka.

Uno, Hamzah B. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Zaini, H. dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani

Sumber Jurnal:

Ani, Widayati. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 6 (1).

Dewi K.Y, dkk,. (2004). Penerapan Model Pembelajaran TGT dilengkapi Teka-Teki Silang dan Kartu untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Kelas XI IPA 1 SMA NEGERI 1 BANYUDONO. Jurnal Pendidikan, 3 (3).

Kumara, A. (2004). Model Pembelajaran “Active Learning” Mata Pelajaran Sains

Tingkat SD Kota Yogyakarta Sebagai Upaya Peningkatan “Life Skills”. Jurnal PSIKOLOGI, 2 (15), hlm. 65

Purbarini, S. (2009). Implementasi Metode Permainan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Artikel Pendidikan. hlm. (1-5)

Skripsi dan Tesis:

Agustini, M.I. (2014). Penggunaan Media Visual Gambar dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa (PTK di SMPN 19 Bandung kelas VII-D). Bandung: Skripsi UPI tidak diterbitkan.

Hasanah, A. (2010). Pembelajaran Berbasis TTS untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa MAN Godean Sleman Yogyakarta. Yogjakarta: Skripsi UIN Sunan Kalijaga (Reponsity UIN)

(10)

Masullah, Dewi (2013). Penerapan Media Teka-Teki Silang untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS siswa kelas IV SDN Kidul Dalem 2 Malang. Malang: Skripsi Universitas Negeri Malang (diterbitkan Online)

Priyani Gita. I. (2014). Upaya Peningkatan Partisipasi Siswa Melalui Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Dalam Proses Pembelajaran IPS (PTK VII D SMPN 26 Bandung). Bandung: Skripsi UPI tidak diterbitkan

Sri Harijanti, N. (2007). Peningkatan Partisipasi dan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi dengan Model Assure di Kelas X D MAN Tempusari Mantingan Ngawi. Surakarta: Tesis Universitas Sebelas Maret (diterbitkan Online)

Sumber Internet dan Publikasi:

Suharto Budi, A. (2012). Partisipasi Siswa. [Online]

Tersedia: http://www.agusbudisuharto.com/2012/11/partisipasi-siswa.html?m=1

Mushlihin Al-Hafizh. (2013). Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle. [Online]. Tersedia:

http://www.referensimakalah.com/2013/01/strategi-pembelajaran-crossword-puzzle.html

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kurikulum 2013. Jakarta: Depdikbud

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Riyanto (2008) menyatakan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku menyusui adalah dukungan tenaga kesehatan, sehingga

 Di antara pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model regresi dengan variabel respon kualitatif, pendekatan LPM relatif sedernaha karena parameter di

7. Kadang ketika pesanan datang, pesanan tidak sesuai dengan yang di menu 20% Responden konsumen terhadap masalah yang ada di little white café Bandung yang telah mereka

A., Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter. Surabaya, Institut

Model dari pembangkit listrik turbin angin kecepatan tetap untuk analisis aliran daya akan diuji pada sistem tenaga listrik 5-bus seperti yang diperlihatkan pada

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru MTs Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya Kab.. Hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat

Pada musim hujan produk yang dihasilkan cukup baik karena kebutuhan akan air dapat tercukupi, namun saat musim kemarau datang kebutuhan akan air kurang

Menimbang, bahwa terlepas dari keberatan termohon konvensi / pembanding dalam memori bandingnya sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat