• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TANGGAPAN WISATAWAN MENGENAI BENDA KOLEKSI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE MUSEUM SRI BADUGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TANGGAPAN WISATAWAN MENGENAI BENDA KOLEKSI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE MUSEUM SRI BADUGA."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

[Type text]

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Wisata, Pariwisata, dan Kepariwisataan ... 8

B. Wisatawan ... 9

C. Museum ... 11

D. Koleksi Museum ... 15

1. Klasifikasi Jenis Koleksi Museum ... 15

(2)

[Type text]

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Persyaratan Koleksi Museum ... 18

4. Pengelolaan Koleksi Museum ... 19

5. Pengadaan Koleksi ... 19

6. Registrasi dan Inventarisasi Koleksi Museum ... 20

7. Perawatan Koleksi ... 21

E. Konsep Keputusan Berkunjung Wisatawan ... 21

F. Kerangka Pemikiran ... 29

G. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 31

B. Metode Penelitian ... 31

C. Populasi dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel ... 33

D. Operasional Variabel ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 36

F. Instrumen Penelitian ... 38

1. Pendekatan Skala Likert ... 39

2. Method of Successive Interval (MSI) ... 40

G. Uji Validitas dan Reabilitas ... 41

1. Uji Validitas ... 41

2. Uji Reliabilitas ... 42

(3)

[Type text]

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

H. Teknik Analisis Data ... 44

1. Uji Asumsi Klasik Regresi ... 44

2. Teknik Analisis Regresi Linear Sederhana ... 45

I. Hipotesis ... 47

C. Struktur Organisasi Museum Sri Baduga ... 52

D. Aspek Bangun dan Lokasi ... 53

E. Aspek Kegiatan dan Penyajian Koleksi Museum ... 55

1. Kegiatan Non Teknis ... 55

a. Administrasi Perkantoran ... 55

(4)

[Type text]

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Usia Responden ... 65

c. Tempat Tinggal Responden ... 66

d. Frekuensi Mengunjungi Museum Sri Baduga ... 68

e. Informasi Mengenai Museum Sri Baduga ... 69

f. Dengan Siapa Mengunjungi Museum Sri Baduga ... 71

2. Tanggapan Responden Mengenai Benda Koleksi (X) ... 72

a. Tanggapan Responden Mengenai Koleksi Inti ... 72

b. Tanggapan Responden Mengenai Koleksi Penunjang ... 74

c. Tanggapan Responden Mengenai Koleksi Penunjang ... 75

d. Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi ... 77

3. Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Berkunjung (Y) ... 78

4. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 80

a. Uji Normalitas ... 80

b. Pengaruh Benda Koleksi Terhadap Keputusan 8Berkunjung ... 81

5. Uji Hipotesis ... 82

6. Analisis Korelasi ... 83

7. Koefisien Determinasi ... 84

(5)

[Type text]

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1 Data Kunjungan Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik ... 2

3.1 Jumlah Pengunjung Museum Sri Baduga 2011 ... 32

3.2 Operasional Variabel ... 35

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.4 Kriteria Bobot Nilai Alternatif ... 39

3.5 Uji Validitas dan Reabilitas ... 43

3.6 Pedoman Untuk Membersihkan Interpretasi Koefisien Kolerasi ... 49

3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi ... 49

4.1 Klasifikasi Koleksi di Museum Sri Baduga ... 57

4.2 Jenis Kelamin Responden ... 64

4.3 Usia Responden ... 65

4.4 Tempat Tinggal ... 67

4.5 Frekuensi mengunjungi museum Sri Baduga ... 68

4.6 Informasi Mengenai Museum Sri Baduga ... 69

4.7 Dengan Siapa Melakukan Kunjungan ke Museum Sri Baduga ... 71

(6)

[Type text]

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.9 Tanggapan Responden Mengenai Koleksi Ganda ... 74

4.10 Tanggapan Responden Mengenai Koleksi Penunjang ... 75

4.11 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Benda Koleksi ... 77

4.12 Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Berkunjung ... 78

4.13 Uji Normalitas ... 80

4.14 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 81

4.15 Analisis Korelasi Pearson ... 84

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Bagan Alur Koleksi dalam Museum ... 19

2.2 Prosedur Administrasi Koleksi ... 20

2.3 Model Perilaku Konsumen dalam Keputusan Berkunjung ... 22

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ... 25

4.1 Gedung Museum Sri Baduga ... 50

4.2 Peresmian Museum Sri Baduga ... 51

4.3 Struktur Organisasi ... 53

4.4 Lokasi Museum Sri Baduga ... 54

4.5 Denah Museum Sri Baduga ... 63

4.6 Jenis Kelamin Responden ... 65

4.7 Usia Responden ... 66

4.8 Tempat Tinggal Responden ... 67

4.9 Frekuensi Mengunjungi Museum Sri Baduga ... 68

(7)

[Type text]

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.11 Dengan Siapa Melakukan Kunjungan Ke Museum Sri Baduga.... 71

4.12 Garis Kontinum Koleksi Inti ... 73

4.13 Garis Kontinum Koleksi Ganda ... 75

4.14 Garis Kontinum Koleksi Penunjang ... 76

4.15 Garis Kontinum Benda Koleksi ... 78

4.16 Garis Kontinum Keputusan Berkunjung ... 79

(8)

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan suatu industri yang diandalkan oleh banyak negara di dunia. Mereka menggunakan pariwisata sebagai penyokong perekonomian dan sumber devisa negara. Industri yang mengandalkan potensi pada sebuah negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat karena faktor penampilan yang eksotis dari pariwisata, adanya keinginan dan kebutuhan orang modern yang disebut hiburan waktu senggang dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa dari negara yang dijadikan daerah tujuan pariwisata.

Dewasa ini banyak sekali jenis-jenis atraksi wisata yang ditawarkan, diantaranya: wisata alam, wisata budaya, wisata bangunan, wisata agama, wisata sejarah. Seiiring perjalanan waktu wisatawan sedikit demi sedikit melupakan wisata sejarah. Padahal apabila wisatawan berwisata sejarah, merekapun kerap mendapatkan ilmu yang didapatinya saat mengunjungi museum.

(9)

uang, di satu sisi memiliki manfaat yang positif bagi perkembangan pariwisata di Indonesia, namun tentu di satu sisi juga memiliki nilai minus yang justru dapat merusak pariwisata di Indonesia itu sendiri. Padahal, pariwisata Indonesia dewasa ini juga tengah mendaki jalan menuju maturity (kedewasaan) dari growth (berkembang).

Menurut data kunjungan Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung pada Tahun 2007-2011, provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang cukup tinggi (Dinas Pariwisata Kota Bandung). Hal ini dikarenakan dengan banyaknya keanekaragaman potensi wisata yang dimiliki Kota Bandung mampu menarik wisatawan berkunjung ke Kota Bandung, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Hal tersebut dapat dilihat melalui Tabel 1.1 dibawah mengenai jumlah wisatawan di Kota Bandung.

Tabel 1.1

Data Kunjungan Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik

Tahun

2007 137.268 2.420.105 2.557.373

2008 175.111 4.230.134 4.495.745

2009 185.076 4.822.532 5.007.608

2010 175.111 4.230.134 4.495.745

2011 225.585 6.487.239 6.712.824

Sumber : Diolah Dari Dinas Pariwisata Kota Bandung (2012)

(10)

akibat kemacetan lalu lintas di dalam kota dan kondisi infrastruktur jalan yang rusak. Akibat kemacetan dan jalan rusak itu, jumlah lokasi kunjungan menjadi berkurang, bahkan berakibat semakin berkurangnya lama tinggal di Bandung. Namun pada tahun 2011 jumlah kunjungan wisatawan kembali mengalami peningkatan yang signifikan. Bias dilihat dari data kunjungan bahwa pada tahun 2011 sebanyak 6.712.824 wisatawan domestik maupun lokal memadati kota Bandung.

Ada beberapa jenis wisata yang bisa dikunjungi di kota Bandung, diantaranya wisata alam, wisata bangunan, dan wisata buatan. Museum termasuk pada wisata bangunan.

(11)

menyuguhkan peninggalan-peninggalan yang digunakan pada zaman dahulu oleh nenek moyang kita seperti, peralatan masak, aktivitas pada zaman dahulu dan masih banyak lagi yang ditampilkan pleh museum Sri Baduga.

Sayangnya museum kini telah banyak kehilangan para konsumen setianya yang telah banyak berpindah ke lain hati. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, menurut Asep Kambali selaku pemerhati kebudayaan lokal di antaranya inovasi yang kurang mengena di hati konsumen, manajemen yang kurang terorganisir, tampilan benda koleksi yang terkesan menjemukan, sampai dengan kompetitor yang jauh lebih unggul dari segi nilai jual.

(12)

kebangkitan museum ini. Di Eropa sana, museum kini tak lagi melulu menampilkan koleksi-koleksi benda purba, namun lebih diarahkan kepada apresiasi kesan ruang yang menimbulkan perasaan sebagai makhluk yang kecil di mata Tuhan. Revolusi konsep ini diharapkan nantinya akan menggiring minat wisatawan agar mau kembali ke museum tradisional yang telah lama ditinggalkannya.

Maka penelitian ini harus dilakukan guna mendongkrak kunjungan wisatawan agar mengetahui mengapa museum Sri Baduga memiliki tingkat kunjungan yang rendah. Sehingga penulis mengambil judul ANALISIS TANGGAPAN WISATAWAN MENGENAI BENDA KOLEKSI TERHADAP

KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE MUSEUM SRI BADUGA

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu :

1. Bagaimana tanggapan wisatawan mengenai benda koleksi di Museum Sri Baduga?

2. Bagaimana keputusan berkunjung di Museum Sri baduga?

3. Bagaimana pengaruh benda koleksi terhadap keputusan berkunjung di Museum Sri Baduga?

C. Tujuan Penelitian

(13)

2. Mengidentifikasi terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke museum Sri Baduga.

3. Menganalisis pengaruh benda koleksi terhadap keputusan berkunjung ke museum Sri Baduga.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian pariwisata khususnya terhadap tanggapan wisatawan mengenai benda koleksi terhadap keputusan berkunjung ke Museum Sri Baduga.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi manajemen perusahaan, khususnya di Museum Sri Baduga dalam upaya mengetahui tanggapan wisatawan mengenai benda koleksi terhadap keputusan berkunjung ke Museum Sri Baduga. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan refrensi untuk pengambilan keputusan dan kebijakan berkunjung ke Museum Sri Baduga.

3. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa yang akan meneliti di Museum Sri Baduga.

E. Definisi Operasional

(14)

1. Analisis Tanggapan Wisatawan mengenai benda koleksi

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Tanggapan wisatawan adalah respon pengunjung terhadap museum Sri Baduga. Dan koleksi merupakan faktor penting karena melalui koleksi masyarakat dapat mengetahui dan mempelajari tentang sejarah alam, ilmu pengetahuan dan budaya. Penyajian koleksi diupayakan dengan baik agar pengunjung dapat memperoleh gambaran tentang perjalanan sejarah alam dan budaya, corak dan ragamnya, serta fase-fase perkembangan dan perubahannya.

2. Keputusan Berkunjung

(15)

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di lakukan di Museum Sri Baduga Bandung Jl. BKR No. 185 Bandung – 40243 Jawa Barat, Indonesia.

B. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara alamiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bersifat deskriptif dan analitis. Menurut Sugiyono (2008), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen). Deskriptif analitis dapat dikatakan suatu metode untuk melihat pengaruh tanggapan wisatawan mengenai benda koleksi terhadap keputusan berkunjung ke Museum Sri Baduga. Melalui pendekatan ini, maka dapat diperoleh gambaran mengenai pengaruh antara benda koleksi dengan keputusan berkunjung wisatawan ke Museum Sri Baduga.

(16)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi Museum Sri Baduga dapat dilihat pada tabel 3.1 :

Tabel 3.1

Jumlah Pengunjung Museum Sri Baduga 2011

No Bulan Jumlah Pengunjung

1 Januari 4.065

2 Februari 8.854

3 Maret 7.646

4 April 6.050

5 Mei 33.872

6 Juni 23.475

7 Juli 3.142

8 Agustus 4.940

9 September 19.432

10 Oktober 23.988

11 November 7.778

12 Desember 5.759

Total 149.001

(17)

Dari pengertian di atas populasi dalam penelitian adalah populasi sosial yaitu wisatawan yang telah berkunjung ke Museum Sri Baduga pada bulan November tahun 2012. Karena peneliti melihat bahwa pada periode Oktober 2012 kunjungan wisatawan yang datang ke Museum Sri Baduga cukup banyak untuk diteliti.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel random sampling yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikan rupa dari semua unsur dari populasi yang mempunyai kesempatan yang sama dipilih sebagai sampel tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam populasi (sugiyono, 2001) kuesioner disebarkan kepada 45 responden yang dianggap sudah dapat mewakili populasi, dan dilakukan dengan menggunakan metode simpel random sampling yaitu sebuah sampel yang diambil dari setiap tindakan yang dianggap dapat mewakili populasi.

=

N

(18)

Keterangan : n : Jumlah sampel

N : Jumlah seluruh anggota populasi e : Nilai toleransi terjadinya kesalahan (0.15)

=

N

1+� �

=

12.416

1+12.416∗0.15²

=

12.416 1+279.36

=

12.416 280 .36

= 44.28591 = 45

Maka total sampel yang akan diambil oleh peneliti adalah 45 responden.

D. Operasional Variabel

Sugiyono (2009) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Hatch dan Fahrady (1981) secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lainnya atau suatu obyek dengan obyek lainnya. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dibedakan kedalam dua kategori, yaitu : 1. Variabel bebas atau independent variable adalah benda koleksi yang diberi

(19)

2. Variabel terikat atau dependent variable yaitu keputusan berkunjung yang diberi simbol Y.

Secara lebih rinci operasionalisasi masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 3.1 :

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator No

Item

 Koleksi Inti  Tingkat keragaman jenis dan jumlah benda koleksi inti

 Tingkat keindahan dan daya tarik benda koleksi inti

 Tingkat kesesuaian tata letak dan display benda koleksi inti

 Tingkat keragaman dan

 Tingkat keragaman jenis dan jumlah benda koleksi ganda

 Tingkat keindahan dan daya tarik benda koleksi ganda

 Tingkat kesesuaian tata letak dan display benda koleksi

 Tingkat keragaman jenis dan jumlah benda koleksi

penunjang

 Tingkat keindahan dan daya tarik benda koleksi penunjang

(20)

Variabel Dimensi Indikator No

 Tingkat keinginan untuk berkunjung mempelajari dan mengamati benda koleksi di Museum Sri Baduga

 Tingkat keinginan untuk melakukan kunjungan berikutnya

 Tingkat keinginan untuk

berkunjung saat

liburan/waktu luang

 Tingkat keinginan untuk menghabiskan waktu lama di Museum Sri Baduga

 Tingkat kekuatan dan daya tarik brand (merek) Museum Sri Baduga sehingga kita mau mempromosikan kepada teman sejawat/rekan untuk berkunjung

Sumber : diolah oleh penulis

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan “langkah yang peling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan penelitian adalah mendapatkan data”. Sugiyono (2008)

(21)

Tabel 3.3

Teknik Pengumpulan Data

Indikator Data Yang Dibutuhkan Alat Pengumpulan Data

Primer Benda Koleksi Kuisioner

Keputusan Berkunjung Kuisioner

Profil Wisatawan Kuisioner

Sekunder Profil Museum Sri Baduga Internet

Teori tentang Museum Internet, buku, observasi

Teori tentang Kepariwisataan Internet dan buku

Sumber : Olahan Peneliti

Pengertian dari Data Primer dan Sekunder antara lain adalah data primer dapat diartikan dimana data tersebut diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan dengan penelitian. Dan sebaliknya data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjek tidak berhubungan secara langsung dengan objek penelitian. Alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data-data primer dan sekunder antara lain :

1. Studi kepustakaan yaitu dengan cara membaca dan mempelajari teori-teori yang bersangkutan dengan penelitian ini dan mengumpulkan bahan-bahan teoritis sehingga dapat memperoleh suatu pengertian yang mendalam dan menunjang proses pembahasan data yang sebenarnya.

2. Observasi

(22)

3. Kuesioner

Dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden (sampel penelitian). Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan dengan melingkari masing-masing alternatif jawaban yang di anggap paling sesuai. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator dari variabel (X) Benda Koleksi dan (Y) Keputusan Berkunjung.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut: a. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan

b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam kuesioner merupakan instrumen yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang telah disediakan, sehingga respondennya banyak memilih jawaban yang tersedia.

c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden atas pernyataan diberi nilai dengan skala likert.

F. Instrumen Penelitian

(23)

1. Pendekatan Skala Likert

Menurut Sugiyono (2010:93), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang / sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Menyusun setiap item instrument dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan. Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative yang dapat berupa kata-kata serta setiap jawaban diberi bobot sesuai dengan urutannya yaitu pada tabel 3.2 dibawah ini :

Tabel 3.4

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Jawaban Nilai / Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Cukup setuju 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono, 2004

Karena hasil data skala likert adalah data ordinal sedangkan analisis data menggunakan regresi yang notabenenya membutuhkan data interval. Maka perlu mongkonversikan terlebih dahulu data yang didapat. Dalam penelitian ini alat untuk mengkonversikan data ordinal menjadi interval adalah

(24)

2. Method of Successive Interval (MSI)

Penelitian ini pada menggunakan data ordinal yang kemudian ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Methode

Successive Interval. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data

tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil dari jawaban responden pada setiap pernyataan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi komulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

� � �= �� � � ��� � � −(�� � � �� � � )

�� � � �� � � −( �� � � ��� � � )

(25)

G. Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto (2010: 211) adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Uji Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Product Moment

Correlation yang dikemukakan oleh Pearson (dalam Suharsimi Arikunto,

2006:274), yaitu uji validitas terhadap pertanyaan dengan pengertian secara umum bahwa sebuah pertanyaan dikatakan valid apabila mempunyai dukungan kuat terhadap skor total. Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 13.0 for windows. Berikut ini rumus Product

Moment Correlation :

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y

2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X 2 = Jumlah kuadrat dalamskor distribusi Y

(26)

Harga r xy menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna, yaitu (a) ada tidaknya korelasi, (b) arah korelasi, (c) besarnya korelasi.

a. Ada tidaknya korelasi, ditunjukan oleh besarnya angka yang terdapat di belakang koma. Jika angka tersebut terlalu kecil sampai empat angka di belakang koma, missal 0,0002, maka tidak dapat dianggap bahwa antara variabel X dengan variabel Y ada korelasi, karena kalau toh ada, angkanya terlalu kecil lalu diabaikan.

b. Arah korelasi, yaitu arah yang menunjukan kesejajaran antara nilai variabel X dengan nilai variabel Y. Arah dari korelasi ini ditunjukan oleh tanda hitung yang ada di depan indeks. Jika tandanya plus (+), maka arah korelasinya positif, sedang kalau minus (-) maka arah korelasinya negatif. c. Besarnya korelasi, yaitu besarnya angka yang menunjukan kuat dan

tidaknya, atau mantap tidaknya kesejajaran antara dua variabel yang diukur korelasinya.

2. Uji Reliabilitas

(27)

Cronbanch alpha coeficient, rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.

r11 = realibilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

� 2 = Jumlah varians butir �2 = varian total.

3. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Tabel 3.5

(28)

Apabila koefisien validitas > 0.514 maka dapat dikatakan Valid. Dan Apabila koefisien Reliabilitas > 0.7, maka dapat dikatakan Reliabel.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik Regresi

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harusdipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresilogistik atau regresi ordinal. Teknik analisis regresi linear sederhana dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah untuk menentukan apakah sampel data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov–Smirnov. Untuk itu penulis melakukan uji normalitas kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan software SPSS 13,0 for Window.

Uji Kolmogorov–Smirnov berdasar pada criteria pengambilan keputusan

sebagai berikut :

(29)

b. Uji Linearitas

Uji Linieritas ini melalui hipotesis nol (Hο) bahwa regresi linier melawan

hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Untuk itu penulis melakukan uji linieritas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan Software SPSS 13,0 for Window.

Selanjutnya membandingkan nilai Probably value terhadap a dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2 untuk tingkat signifikansi (a) = 5 %

1) Jika nilai Probably Value > amaka Hο ditolak dan H฀ diterima 2) Jika nilai Probably Value < amaka Hο diterima dan H฀ ditolak c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap variable bebas dengan nilai mutlak residualnya menggunakan korelasi Rank Spearman.

2. Teknik Analisis Regresi Linear Sederhana

(30)

Dalam analisis regresi linier sederhana, terdapat satu variabel yang diramalkan (variabel X) yaitu benda koleksi dan (variabel Y) dipengaruhinya yaitu keputusan berkunjung. Maka bentuk umum dari linier sederhana ini adalah:

(Riduwan, 2008)

Dimana:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksi = Nilai konstan harga Y bila X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien α

dan b, yaitu , , , 2 2 dan

b. Mencari koefisien regresi dan b dengan rumus:

b

=

n XY- X Y

n X2-( X)2 (Riduwan, 2008:145)

= – ( ) (Riduwan, 2008:145)

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan perubahan pada nilai Y, artinya setiap naik turunnya X akan membuat nilai Y juga mengalami perubahan, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun jika nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-manta disebabkan oleh X, karena masih ada factor lain yang menjadi penyebabnya.

(31)

Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari budaya organisasi (X) terhadap kinerja karyawan (Y) dihitung suatu koefisien yang disebut koefisien determinasi (KD), dengan rumus:

� = �2× 100% (Sudjana, 2000: 246)

Keterangan:

� = Koefisien determinasi

�2 = Koefisien Korelasi

Sebelum nilai �2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diuji apakah nilai-nilai �2 ini terletak pada daerah penerimaan atau penolakan Ho.

I. Hipotesis

Langkah terakhir dari menganalisis data adalah melakukan pengujian hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel X (benda koleksi) dengan variabel Y (keputusan berkunjung), yang pada akhirnya akan diambil satu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yang telah dirumuskan.

Untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, seperti dikemukakan oleh sugiyono (2004). Adapun perhitungannya yaitu sebagai berikut:

= � −2

1−�2 (sugiyono, 2004:215) Keterangan :

t = distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2

�2 = koefisien korelasi

(32)

Ketentuan dari uji hipotesis ini adalah:

Ho : β = 0 : korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y

�1 : β = 0 : korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel X dan variabel Y Kriteria penolakan hipotesisnya adalah:

a. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan �1 diterima

b. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan �1 ditolak

J. Uji Kolerasi

Uji korelasi yang digunakan adalah Korelasi Pearson Product Moment kegunaanya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas

(independent) dengan variabel terikat (dependent). Teknik analisis korelasi PPM

termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya : data dipilih secara acak (random); datanya berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier; dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama.

(33)

Tabel 3.6

Pedoman Untuk Membersihkan Interpretasi Koefisien Kolerasi

Interval Koefisien Klasifikasi

0,000-0,199 Sangat Rendah

0,200-0,399 Rendah

0,400-0,599 Sedang

0,600-0,799 Kuat

Sumber : Sugiyono, 2012.

K. Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisen Determinasi untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi variabel X terhadap variabel Y dengan rumus koefisien determinasi (kd) yaitu :

Keterangan :

kd = koefisien determinasi

r = koefisien korelasi

Tabel 3.7

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh

0% - 19,99% Sangat Lemah

20% -39,99% Lemah

40% - 59,99% Sedang

60% - 79,99% Kuat

80% - 100% Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2012)

(34)

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai hubungan antara benda koleksi terhadap keputusan berkunjung, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Benda Koleksi di Museum Sri Baduga secara umum termasuk kedalam kategori yang sedang. Dapat dilihat bahwa skor total untuk Benda Koleksi adalah 1846. Dan pada katagori yang sedang ini, skor total yang paling tinggi itu terdapat pada benda koleksi inti adalah 640.

2. Keputusan berkunjung di Museum Sri Baduga secara umum termasuk kedalam kategori yang sedang. Dapat dilihat nilai yang diperoleh 747 atau 66.4% dari skor ideal yaitu 1125.

(35)

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka saran untuk Museum Sri Baduga mempertahankan wisatawan yang berkunjung ke Museum tersebut, yaitu dengan melakukan beberapa upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan produk wisata yang dimiliki dengan upaya sebagai berikut : 1. Penulis merekomendasikan yang berkaitan dengan tanggapan wisatawan

terhadap persentase skor terendah dari pernyataan yang diajukan, diantaranya benda koleksi ganda dan benda koleksi penunjang yang belum mendapatkan nilai lebih dari wisatawan yang berkunjung. Maka Museum Sri Baduga perlu mempertahankan benda koleksi inti yang sudah diberi nilai lebih oleh wisatawan yang berkunjung dan meningkatkan kembali benda koleksi ganda dan benda koleksi penunjang agar minat wisatawan berkunjung ke museum bisa lebih meningkat.

2. Rata-rata wisatawan yang berkunjung jarang yang melakukan repetisi atau berkunjung kembali secara rutin. Oleh karena itu, museum Sri Baduga harus menciptakan program pemasaran maupun produk menarik yang menimbulkan ketagihan, sehingga dapat merubah pengunjung menjadi pelanggan setia museum.

(36)
(37)

Kiki Rizki Kurniawan, 2013

Analisis Tanggapan Wisatawan Mengenai Benda Koleksi Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

1994/1995. Buku Pintar Tentang Permuseuman. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan, Direktorat Permuseuman.

1997/1998. Buku Panduan Museum Negeri Provinsi Jawa Barat ”Sri Baduga”. Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Jawa Barat.

Biro Perlengkapan. (1986). Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan Barang

Perlengkapan. Departemen P dan K.. Jakarta

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan (1991). Pedoman Pemeliharaan dan Pemugaran Bangunan Museum.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat (2005). Museum Sri Baduga Jendela Informasi Budaya.

F, Indah. (2012). PENGERTIAN DAN DEVINISI VARIABEL. [online]. Tersedia: http://carapedia.com/pengertian_definisi_variabel_info2017.html. [17 Mei 2012].

H. Mas. (2007) SEPENGGAL TEORI TENTANG PARIWISATA [online]. Tersedia: http://mas-hata.blogspot.com/2007/11/tentang-pariwisata.html. [17 Agustus 2012].

Isni, S. (2010) STRATEGI PENGEMBANGAN MUSEUM SRIBADUGA

SEBAGAI OBJEK DAYA TARIK WISATA. Skripsi sarjana pada FPIPS

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak diterbitkan.

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (2012). DEVINISI ANALISIS [online].

Tersedia: http://carapedia.com/pengertian_definisi_analisis_info2056.html. [5 Agustus 2012].

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Marketing Management 13th

edition. USA: Prentice Hall.

Mahardika, n. (2011) Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan Bagian Pengelolaan

Koleksi di Museum Negeri Sri Baduga Bandung. Skripsi sarjana pada

FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak Diterbitkan Pendit, Nyoman. S. (2006). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta.

(38)

Pitana, I Gde dan Putu G. Gayatri (2005). Sosiologi Pariwisata. C.V. Andi Offset. Yogyakarta.

Sutaarga. Moh. Amir. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum.

Proyek Peningkatan dan Pengembangan Permuseuman Jakarta. Jakarta.

Ukas, Maman. (2006). Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi. Agnini Bandung. Bandung.

Wikipedia. (2012). Pengertian Museum. [online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Museum. [7 Mei 2012].

Gambar

Tabel  Halaman
Gambar Halaman
Tabel 1.1 Data Kunjungan Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik
tabel 3.1 :
+6

Referensi

Dokumen terkait

Kita kenal bahwa Sutardji adalah penyair Indonesia modern yang memiliki latar belakang budaya Melayu yang amat kuat sebagai seorang putra Riau yang kehadirannya dalam dunia

Tanaka, M.J., 1977 menyatakan bahwa komposisi pemakaian energi dalam daur hidup proyek konstruksi adalah 80% untuk proses produksi bahan konstruksi; 13% dikonsumsi pada

Sedangkan Kapasitas reservoir yang dibutuhkan pelanggan PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi sampai tahun 2040 yaitu sekitar 7136 m 3 sementara kapasitas reservoir saat ini

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

berani melanggar aturan tersebut secara signifikan dan selalu giat untuk belajar. Faktor penghambat pada implementasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren

Jelas bahwasanya peran guru dalam pendidikan sangatlah utama, karena yang bertanggung jawab dan meluruskan jalan masadepan yang ingin diraih peserta didik tidak lain adalah

Bentuk campur kode penyisipan unsur kata yakni: (1) penyisipan unsur kata bahasa Indonesia 98 tuturan, (2) penyisipan unsur kata bahasa Inggris 76 tuturan,

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Peneliti memilih menggunakan metode ini karena tujuan dari penelitian ini