• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI PITA GARIS BILANGAN DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT NEGATIF (PenelitianTindakanKelas di Kelas V SDNegeriKusnanKecamatanKejaksan Kota Cirebon).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI PITA GARIS BILANGAN DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT NEGATIF (PenelitianTindakanKelas di Kelas V SDNegeriKusnanKecamatanKejaksan Kota Cirebon)."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Dengan ini saya nyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Metode

Demonstrasi melalui Pita Garis Bilangan dalam Meningkatkan Hasil Belajar tentang Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Negatif di Kelas V SD Negeri Kusnan Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Cirebon, Mei 2013

Yang membuat pernyataan,

Fitriya Handayani

(2)

KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT NEGATIF

(PenelitianTindakanKelas di Kelas V SDNegeri KusnanKecamatanKejaksan Kota Cirebon)

Oleh

FITRIYA HANDAYANI 1106840

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I,

Maulana, M.Pd NIP. 198001252002121002

Pembimbing II,

Drs. H. Ali Sudin, M.Pd NIP. 195703021980031006

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 Kelas UPI Kampus Sumedang

(3)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI PITA GARIS BILANGAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG

KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT NEGATIF

(PenelitianTindakanKelas di Kelas V SDNegeri KusnanKecamatanKejaksan Kota Cirebon)

Oleh

FITRIYA HANDAYANI 1106840

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Penguji I, Penguji II, Penguji III,

Ani Nur Aeni, M.Pd Maulana, M.Pd H. Atep Sujana, M.Pd

NIP. 19760822 200501 2 002 NIP. 19800125 200212 1 002 NIP. 19721226 200604 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 Kelas UPI Kampus Sumedang

(4)

DAFTAR ISI

Hal PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 4

1. Rumusan Masalah ... 4

2. Pemecahan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 9

E. Batasan Istilah ... 10

(5)

1. Pengertian Matematika ... 13

2. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 16

3. Teori Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 17

B. Metode Demonstrasi ... 21

1. Pengertian Metode Demonstrasi ... 21

2. Tujuan Penerapan Metode Demonstrasi ... 21

3. Kekuatan Metode Demonstrasi ... 22

C. Bilangan Bulat ... 24

1. Pengertian Bilangan Bulat ... 24

2. Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat ... 25

3. Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat ... 26

D. Alat Peraga ... 29

1. Pengertian Alat Peraga ... 29

2. Peranan Alat Peraga ... 29

3. Fungsi dan Manfaat Alat Peraga ... 30

4. Macam-macam Alat Peraga Matematika ... 31

5. Prinsip Penggunaan Alat Peraga ……….. ... 32

E. Pita Garis Bilangan ... 33

1. Pengertian Pita Garis Bilangan ……… .. 33

2. Prinsip Penggunaan Pita Garis Bilangan ……… ... 34

F. Hasil Penelitian yang Relevan ………... .. 35

(6)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu Penelitian ... 38

B. Subjek Penelitian ... 38

C. Metode dan Desain Penelitian ... 39

1. Metode Penelitian ... 39

2. Desain Penelitian ... 40

D. Prosedur Penelitian ... 42

1. Tahap Perencanaan Tindakan ... 42

2. Pelaksanaan Tindakan ... 43

3. Observasi ... 46

4. Refleksi ... 46

E. Instrumen Penilaian ... 47

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 49

1. Teknik Pengolahan Data ... 49

2. Analisis Data ... 50

G. Validasi Data ... 52

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ... 54

B. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 58

1. Rencana ... 58

(7)

a. Gambaran/ Deskripsi Pembelajaran ... 59

b. Paparan Data Proses Pembelajaran ... 63

c. Paparan Data Hasil Pembahasan ... 73

d. Hasil Wawancara ... 76

e. Analisis dan Refleksi ……….... 77

3. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 79

a. Rencana ... 79

b. Gambaran/ Deskripsi Pembelajaran ... 80

c. Paparan Data Proses Pembelajaran ... 82

d. Paparan Data Hasil Pembahasan ... 92

e. Hasil Wawancara ……… . 94

f. Analisis dan Refleksi ……….... 96

C. Pembahasan ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 109

B. Saran-saran ... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 114

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 116

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 pendidikan dasar, salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar (SD) adalah matematika.Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.Karena pentingnya, matematika diajarkan mulai dari jenjang sekolah sampai dengan perguruan tinggi.Dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah dasar matematika merupakan suatu pelajaran yang sulit dan sukar dalam pengerjaan dan pemahaman materi-materinya.Mengingat pentingnya pendidikan matematika bagi kehidupan maka pendidikan matematika perlu dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat diperoleh hasil yang diharapkan.Untuk menuju ke arah tersebut dalam pendidikan matematika perlu dimulai dengan pengadaan tenaga kependidikan yang berkualitas dan semangat belajar siswa yang tinggi.

(9)

Misalnya;

3 x (-2) = ……

(-3) x 2 = ……

(-3) x (-2) = ……

6 : (-2) = ……

(-6) : 2 = ……

(-6) : (-2) = ……

(10)

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh di lapangan pada hari Kamis tanggal 4 Oktober 2012 siswa kelas V SDN Kusnan dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat belum dapat melalukan perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif. Dari 29 siswa hanya 10 orang siswa yang mampu melakukan perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif dengan benar, artinya hanya 34,48% siswa yang dapat memahami operasi hitung pada bilangan bulat negatif. Data hasil penelitian tersebut sebagaimana uraian berikut ini.

1. Siswa belum menguasai operasi perkalian pada bilangan bulat negatif. 2. Siswa belum menguasai operasi pembagian pada bilangan bulat negatif. 3. Guru mengajarkan operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat

negatif secara teori dan hanya menggunakan metode ceramah.

4. Siswa hanya ditugaskan untuk langsung mengerjakan soal-soal latihan. 5. Selama proses pembelajaran guru kurang mampu mengembangkan

metode pembelajaran.

6. Guru hanya menyampaikan materi di depan kelas tanpa melibatkan siswa, sehingga pembelajaran tersebut monoton dan kurang mendapat respon karena tidak ada kebermaknaan bagi siswa.

(11)

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah sebagian besar siswa kelas V SDN Kusnan belum dapat melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif.Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode demonstrasi yang dapat membelajarkan siswa secara aktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.Adapun metode pembelajaran yang digunakan adalah metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga dari pita garis bilangan.

Dari permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan metode demonstrasi

melalui pita garis bilangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif di kelas V SDN Kusnan?”

Secara rinci, rumusan masalah ditulis sebagai berikutini.

a. Bagaimana perencanaan penerapan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif di kelas V SDN Kusnan?

(12)

hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif di kelas V SDN Kusnan?

c. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif kelas V SDN Kusnan setelah diterapkannya metode demonstrasi melalui pita garis bilangan? 2. Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan permasalahan yang dirumuskan di atas perlu dikembangkan metode pembelajaran yang dapat menyelesaikan masalah melalui suatu kegiatan penelitian.

(13)

cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.

Secara garis besar prosedur penerapan metode demonstrasi dengan pita garis bilangan adalah sebagai berikut ini.

a. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini guru bersama siswa mempersiapkan pita garis bilangan yang terbuat dari karton dupleks, dan model orang-orangan yang terbuat dari karton dupleks juga.Panjang alat ini kurang lebih 100 cm dan mempunyai dua warna (misal, pada skala yang mewakili bilangan positif diberi warna biru sedangkan pada skala yang mewakili bilangan negatif diberi warna kuning).Pada pita garis bilangan ini sudah ada bilangan positif dan bilangan negatif.Posisikan awal benda yang menjadi model harus berada pada skala nol.

Tahap persiapan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan proses pembelajaran, karena apabila segala sesuatu telah dipersiapkan dengan maksimal maka proses pembelajaran akan berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

b. Tahap Penyajian

Sebelum pembelajaran, guru terlebih dahulu menginformasikan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai.Penyajian materi dilaksanakan secara klasikal.

(14)

1) Guru menjelaskan prinsip atau aturan yang dipahami bersama dengan para siswa dalam memanipulasi pita garis bilangan saat pembelajaran.

2) Guru secara bertahap memberikan contoh soal dari bentuk soal yang mudah ke bentuk soal yang sulit melalui metode demonstrasi yang dibantu dengan alat peraga pita garis bilangan yang diperagakan oleh siswa.

3) Mengulang kembali materi yang dirasa oleh guru masih dianggap sulit atau kurang dipahami siswa.

4) Guru meminta perwakilan siswa untuk mencoba memperagakan kembali materi yang baru dibahas.

Pada tahap ini guru dituntut mampu mengembangkan materi pelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, dan bahasa yang digunakan guru harus komunikatif.

c. Tahap Evaluasi

(15)

Untuk mengetahui perkembangan siswa dalam operasi hitung bilangan bulat negatif maka diperlukan kriteria penilaian sebagai berikut:

1) Soal terdiri dari 10 nomor. 2) Setiap item soal bervariasi.

3) Setiap soal yang benar memiliki bobot nilai masing-masing. 4) Soal yang tergolong mudah diberi skor 10.

5) Soal yang tergolong sedang diberi skor 20. 6) Soal yang tergolong sukar diberi skor 30. 7) Setiap soal yang salah diberi skor 0.

8) Siswa dikatakan berhasil atau tuntas apabila mampu memperoleh nilai minimal 70.

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Namun secara khusus bertujuan untuk:

1. Mengetahui gambaran perencanaan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif di kelas V SDN Kusnan. 2. Mengetahui gambaran pelaksanaan metode demonstrasi melalui pita garis

(16)

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif kelas V SDN Kusnan setelah diterapkannya metode demonstrasi melalui pita garis bilangan.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut ini.

1. Metode demonstrasi dengan pita garis bilangan meningkatkan pemahaman siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif.

2. Metode demonstrasi dengan pita garis bilangan yang difasilitasi guru melatih siswa untuk selalu berusaha meneliti hingga menemukan konsep yang benar dan bermakna bagi mereka.

3. Melalui penggunaan metode demonstrasi dengan pita garis bilangan dapat memberi masukan khususnya bagi peneliti sendiri dan umumnya kepada guru tentang alternatif metode pembelajaran operasi hitung bilangan bulat di SD, sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas.

(17)

tambahan wawasan bagi guru yang dapat diterapkan pada saat pembelajaran operasi hitung bilangan bulat.

5. Diharapkan metode demonstrasi dengan pita garis bilangan memberikan kontribusi dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah.

E. Batasan Istilah

1. Bilangan bulat juga diartikan sebagai gabungan dari himpunan bilangan cacah dan bilangan bulat negatif (Karim, dkk. 1996/1997: 180).

2. Bilangan bulat adalah gabungan dari bilangan asli, nol dan bilangan bulat negatif { …, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ... }.

3. Bilangan bulat negatif adalah lawan dari bilangan positifnya {…, 3, 2, -1}.

4. Media pembelajaran adalah pengantar atau pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam hal ini, sumber pesan adalah guru, sedangkan penerima pesan adalah siswa. Pembawa pesan (media) berinteraksi dengan siswa melalui indra mereka untuk menerima informasi (Romiszowski, dalamWibawa dan Mukti, 1992:8).

5. Konsep operasi hitung bilangan bulat secara konkret dengan menggunakan pendekatan hukum kekekalan panjang.

(18)

7. Konsep operasi hitung bilangan bulat secara abstrak dengan menggunakan alat peraga pita garis bilangan.

8. Perkalian merupakan operasi matematika yang mengalikan suatu angka dengan angka lainnya sehingga menghasilkan nilai tertentu yang pasti (Muhsetyo, dkk, 2009:3.53).

9. Pembagian merupakan operasi matematika kebalikan dari perkalian. Operasi matematika yang membagi suatu angka dengan angka yang lain sehingga menghasilkan nilai tertentu yang pasti (Muhsetyo, dkk, 2009:3.64).

10.Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan (Sumantri, dalam Roetiyah, 2001:82).

11.Alat peraga yaitu alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam berkomunikasi dengan para siswa. Alat peraga dapat berupa benda atau perilaku (Engkoswara dan Natawidjaja, 1979:28).

(19)

13.Hasil Belajar

Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan bagian akhir yang dapat dijadikan ukuran berhasil tidaknya proses pembelajaran. Adapun indikator hasil belajar yang akan diukur sebagai berikut ini.

a. Siswa dapat memahami tentang prinsip dan aturan dalam menggunakan alat peraga pita garis bilangan.

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kusnan yang beralamat di Jalan Kusnan Gang Melati IV No. 51 Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

1. Ada masalah pemahaman siswa yang rendah dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif di kelas V yang memerlukan perbaikan dalam pembelajaran.

2. SD Negeri Kusnan merupakan sekolah tempat tugas peneliti, hal ini lebih memudahkan proses penelitian karena peneliti sudah hafal situasi sekolah dan karakter siswanya.

Adapun waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu sekitar tujuh bulan, mulai bulan Oktober2012 sampai dengan bulan Mei tahun 2013.

B. Subjek Penelitian

(21)

perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif, tingkat kemampuan pemahaman siswa kelas V SDN Kusnan pada materi tersebut masih relatif rendah, sehingga diperlukan upaya perbaikan pada proses maupun hasil pembelajaran.

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan di bagian latar belakang, bahwa permasalahan dalam penelitian ini muncul dari praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh guru dan siswa di dalam kelas, yaitu masalah pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif.Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran tersebut.Cara yang relevan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi adalah melalui penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Beberapa ahli telah mengemukakan tentang penelitian tindakan kelas (PTK), di antaranya adalah Ebbut (Wiriaatmadja, 2005: 12) yang menjelaskan bahwa:

Penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

(22)

Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki/meningkatkan kualitas praktik pembelajaran.PTK berfokus pada permasalahan praktis, yaitu permasalahan proses pembelajaran yang terjadi di kelas pada aspek-aspek pembelajaran seperti suasana kelas yang kurang kondusif, metode pembelajaran yang kurang tepat, media pembelajaran yang kurang mendukung, atau sistem penilaian yang tidak sesuai.

Dengan demikian bidang kajian penelitian ini yaitu praktik pembelajaran dengan memfokuskan pada strategi pembelajaran seperti penerapan metode demonstrasi dalam penelitian tindakan kelas ini.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini mengacu kepada rancangan penelitian yang dilakukan oleh Kemmis dan Taggart yaitu model Spiral. Dalam model spiral ini digunakan empat komponen penelitian tindakan (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi) dalam suatu sistem spiral yang saling terkait.

(23)

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.1

Siklus Model Spiral Kemmis & MC Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66).

Pertama, pada tahap perencanaan yaitu peneliti membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana tersusun kemudian, melaksanakan tindakan. Ketiga, bersamaan dengan dilakukannya tindakan, peneliti mengamati

perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Perbaikan

Refleksi

(24)

proses pelaksanaan tindakan. Adapun yang keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut peneliti melakukan refleksi atas pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil observasi.Kemudian dari hasil refleksi, peneliti mengkaji ulang hasil pengamatannya yang pertama melalui diskusi dengan guru kelas dan kepala sekolah, untuk dijadikan pertimbangan sebagai bahan perencanaan pengamatan berikutnya.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini adalah berbentuk siklus yang mengacu pada desain yang digunakan yaitu model spiral Kemmis dan Taggart.Siklus pertama dilakukan dalam dua pertemuan, sedangkan siklus kedua dan ketiga satu kali pertemuan.Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya tujuan yaitu meningkatkan hasil belajar siswa dalam perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif.

Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut ini.

1. Tahap Perencanaan Tindakan

(25)

b. Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan, bagaimana aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran tersebut berlangsung. Selain itu membuat pedoman wawancara bagi siswa dan guru tentang kesan-kesannya selama proses pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan.

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus. d. Peneliti dan guru mengadakan curah pendapat mengenai cara melakukan

tindakan dengan menggunakan langkah-langkah penerapan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan.

e. Menyediakan alat peraga pembelajaran berupa pita garis bilangan sebagai alat bantu pembelajaraan.

f. Membuat alat evaluasi belajar untuk melihat keberhasilan/peningkatan kemampuan siswa setelah metode demonstrasi diterapkan yaitu lembar kerja siswa (LKS), lembar tes hasil belajar, dan lembar penilaian sikap siswa selama proses pembelajaran.

2. PelaksanaanTindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut ini.

a. Kegiatan Awal

(26)

3) Guru mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran yang kondusif. 4) Mengadakan apersepsi.

5) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

6) Menjelaskan langkah-langkah/kegiatan belajar yang akan dilaksanakan siswa.

b. Kegiatan Inti

1) Orientasi (persiapan), pada tahap ini guru mempersiapkan sumber dan alat peraga pembelajaran serta mengkondisikan siswa pada pembelajaran dan merangsang siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Guru dapat menjelaskan kepada siswa mengenai topik, tujuan, pokok-pokok kegiatan, dan hasil belajar yang diharapkan. Guru menjelaskan kepada siswa cara mendemonstrasikan/ memanipulasi pita garis bilangan.

2) Perumusan masalah, guru menyajikan masalah berupa pertanyaan atau soal cerita tentang bagaimana mengalikan dan membagi bilangan bulat negatif dan harus ditemukan sendiri oleh siswa dengan dibantu alat peraga dan bimbingan guru. Kemudian siswa mulai mencari jawaban dengan memanipulasi alat peraga pita garis bilangan.

(27)

4) Mengumpulkan data, dengan memanipulasi alat peraga pita garis bilangan, guru membimbing siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan (contoh soal) untuk mendorong dan merangsangnya berpikir mencari dan menjaring informasi-informasi yang dibutuhkan dalam mengalikan dan membagi bilangan bulat negatif.

5) Menguji hipotesis, guru bersama siswa meyakinkan jawabannya berupa konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif berdasarkan argumentasi dan data-data yang baru diperolehnya melalui pembuktiannya dengan bantuan alat peraga pita garis bilangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

6) Merumuskan kesimpulan, guru bersama siswa merumuskan kesimpulan yang berdasarkan pada hasil temuan siswa yang sudah diuji kebenarannya. Hasil temuan siswa dalam pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif.

c. Kegiatan Akhir

1) Melakukan pengamatan pada aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

(28)

3. Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dan merekam peristiwa, baik itu kinerja guru maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi kemudian dijadikan salah satu bahan kajian dalam mengukur keberhasilan tindakan.

4. Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisis, interpretasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan.Informasi yang berhasil didokumentasikan kemudian diurai, diuji, dan dibandingkan dengan data sebelumnya. Hasil informasi atau data yang sudah dianalisis kemudian melalui proses refleksi akan ditarik kesimpulan.

Hasil yang diperoleh pada kegiatan refleksi ini dijadikan sumber bagi tindakan selanjutnya, yaitu dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan, atau meninggalkan kebiasaan yang kurang baik dalam pelaksanaan tindakan.

Adapun langkah-langkah refleksi yang dilakukan adalah sebagi berikut ini. 1) Analisis, sintesis, dan interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh

dalam pelaksaan tindakan.

2) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan. 3) Memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan dan pelayanan

(29)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat pengumpul data berupa sebuah format yang berisi item-item tentang keadaan yang menggambarkan kinerja guru dan aktivitas siswa kelas V pada saat berlangsungnya pelaksanaan tindakan, yaitu pada proses pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif. Instrumen ini terdiri dari dua bagian yaitu lembar obervasi kinerja guru yang bersumber dari Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) dan lembar observasi aktivitas siswa selama pelaksanaan tindakan.Instrumen ini berupa daftar cek dengan menggunakan skala kualitas dari deskriptor kegiatan.Format/bentuk lembar observasi dapat dilihat pada lampiran.

2. Pedoman Wawancara

(30)

3. Catatan Lapangan

Tentang catatan lapangan, Danim (2007: 164) menjelaskan bahwa “Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar,

dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data”. Catatan lapangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

suatu catatan yang berbentuk deskripsi untuk menggambarkan suatu proses dan kejadian-kejadian yang didengar, dilihat, dan dialami selama pelaksanaan tindakan mengenai proses pembelajaran, interpretasi, koreksi, dan saran-saran yang perlu diberikan kepada praktisi untuk dilakukan perbaikan-perbaikan. 4. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS yang digunakan dalam penelitian ini berisi langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa, yaitu kegiatan eksplorasi siswa dalam menemukan jawaban atau konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif.LKS bertujuan untuk memperlancar sekaligus sebagai pedoman siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode demonstrasi.Format/bentuk lembar kerja siswa (LKS) dapat dilihat pada lampiran.

5. Lembar Tes Hasil Belajar

(31)

pembagian bilangan bulat negatif.Format/bentuk lembar tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Data penelitian yang dikaji, yaitu data pelaksanaan tindakan dan data hasil belajar siswa.Pertama, data pelaksanaan tindakan berupa deskripsi pelaksanaan proses pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif. Data pelaksanaan tindakan diperlukan untuk memonitor tahap-tahap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan observasi dan wawancara yang instrumennya berbentuk lembar observasi, pedoman wawancara, dan catatan lapangan.

Kedua, data hasil belajar siswa berupa hasil penilaian hasil belajar dan

hasil penilaian sikap siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Data hasil tindakan ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penerapan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif dengan menggunakan tes hasil belajar dan nontes tentang sikap siswa yang instrumennya berbentuk lembar tes dan lembar penilaian nontes.

(32)

penelitian tindakan, peneliti mencermati betul-betul selama proses dan akibat tindakan, sehingga diperoleh informasi tentang dampak perlakuan yang dibuat.

Sedangkan teknik pengolahan data untuk data yang kedua yaitu data hasil belajar, dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui data hasil belajar yang diperoleh siswa.Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar adalah sebagai berikut ini.

a. Soal terdiri atas 10 soal. b. Setiap soal mendapat skor 10. c. Skor tertinggi adalah 100.

d. Nilai didapat dari skor yang diperoleh dibagi skor ideal, hasilnya dikalikan 10.

e. Kriteria keberhasilan ditentukan oleh nilai kelulusan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh masing-masing sekolah dengan KKM untuk mata pelajaran matematika adalah 70.

2. Analisis Data

(33)

Proses analisis data dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2007: 336), ”Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,

sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian …”.

Proses analisis data sebelum penelitian ini berlangsung, yaitu pada saat studi pendahuluan. Sedangkan proses analisis data selama di lapangan menggunakan model Miles and Huberman(Sugiyono, 2007), yaitu pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data pada periode tertentu dengan langkah-langkah: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification).

(34)

Dengan demikian proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber, data tersebut direduksi dengan merangkumnya menjadi intisari, kemudian data tersebut disusun dan dikategorisasikan, disajikan dan dimaknai, serta ditarik kesimpulan.

G. Validasi Data

Teknik yang digunakan untuk mengupayakan keabsahan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

1. Triangulasi, yaitu pemeriksaan data sendiri dengan cara membandingkannya dengan hasil orang lain, misalnya mitra peneliti yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama (Wiriaatmadja, 2005). Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti mengadakan refleksi-kolaborasi dengan guru dan kepala sekolah serta wawancara dengan siswa untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan tindakan.

2. Member check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

(35)
(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasilpenelitian, pengolahan data, analisis data

danpembahasanhasilpenelitian yang

telahdilakukanmengenaipenerapanmetodedemonstrasimelaluipita

garisbilanganpadaoperasihitungperkaliandanpembagianbilanganbulatnegatif di kelasV SDN KusnanKecamatanKejaksanKota Cirebon, dapatditarikkesimpulansebagaiberikut :

1. Perencanaanpenerapanmetodedemonstrasimelalui pita garisbilangandalammeningkatkanhasilbelajarsiswadalamoperasihitungperkalia ndanpembagianbilanganbulatnegatif di kelas V SDN Kusnanadalahsebagaiberikut.

Kegiatanperencanaan yang

dilakukanpadapembelajaranoperasihitungperkaliandanpembagianbilanganbulat negatifdenganmenerapkanmetodedemonstrasimelalui pita garisbilangan.Adapunkegiatanpertamayaitumenyiapkanrencanapelaksanaanpe mbelajaran (RPP) padasetiapsiklusnya yang

dikonsultasikandenganpihaksekolah.Untukmenyiapkanbahan-bahandalammemanipulasialatperaga pita

(37)

Selanjutnya, dipersiapkaninstrumen yang digunakanuntukmengumpulkan data, yaitulembarobservasiuntukmengamatikinerja guru danaktivitassiswaselama proses pembelajaran, pedomanwawancara, danlembarevaluasisiswa.

Guru membuatdesainpembelajaran yang menarikdanmenyenangkanbagisiswayaitudenganmenerapkanmetodedemonstra simelaluialatperaga pita garisbilangan. Selanjutnya, melakukandiskusidengan

guru mengenai RPP

dandengantemansejawatmengenaicarapelaksanaantindakandenganmenerapkan metodedemonstrasimelaluialatperaga pita garisbilangandimulaiawalpembelajaran, intipembelajaran, sampaiakhirpembelajaran.

2. Pelaksanaanpenerapanmetodedemonstrasimelalui pita garisbilangandalammeningkatkanhasilbelajarsiswadalamoperasihitungperkalia ndanpembagianbilanganbulatnegatif di kelas V SDN Kusnanadalahsebagaiberikut.

Observasiterhadapkinerja guru

danaktivitassiswadilakukansetiapsiklusnya,

begitupundilakukanjugawawancarakepadasiswamengenaipembelajaranoperasih itungperkaliandanpembagianbilanganbulatnegatifdenganmenerapkanmetodede

monstrasimelaluialatperaga pita

(38)

bulatnegatifinidapatmeningkatkankualitas proses pembelajaranbaikkinerja guru maupunaktivitassiswa. Hal inididasarkanpadahasilobservasidanketercapaian target yang mengalamipeningkatan yang signifikanpadasetiapsiklusnyamengenaikinerja guru danaktivitassiswa.

Selama proses pembelajaran guru

telahmelaksanakankegiatanperencanaan, pelaksanaan, danevaluasidenganbaik. Hal tersebutdapatdilihatdarihasilobservasikinerja guru yang mengalamipeningkatanbaikpadasetiapsiklusnya.Padasiklus I kinerja guru dalammerencanakanpembelajaranmencapai 60% ataumemilikikriteriacukup, sedangkanhasilkinerjaguru dalammelaksanakanpembelajaranmencapai50% ataumencapaikriteriabaik.Padasiklus II kinerja guru dalammerencanakanpembelajaranmengalamipeningkatanyaitu 80% ataumemilikikriteriabaik, danpadahasilkinerja guru dalammelaksanakanpembelajaranmeningkatmenjadi 57% ataumencapaikriteriabaik.

Begitupundarihasilaktivitassiswasecaraindividu yang

meliputiaspekkeaktifan, pemahaman,

dankerjasamamengalamipeningkatandengankategoribaik.Pada data awalsiswa yang mencapaikriteriabaikhanya 17,24%, padasiklus I siswa yang mencapaikriteriabaik48,27%, danpadasiklus II 82,76% atauhampirseluruhnyaaspekaktivitassiswa yang dilakukandenganbaiksekali.

(39)

tidakmengganggutemanataumengobrolsaatpembelajarandimulai, menunjukkankeantusiasandalambertanyadanmenjawabpertanyaan,

mengerjakantugasdenganmandiri, teliti, sertasistematissesuaidenganpetunjuk guru. Walaupunbegitumasihadajugabeberapasiswa yang kurangterlibataktif, kurangpercayadiri, dankurangantusiassaatpembelajarandilaksanakan.

3. Peningkatanhasilbelajarsiswadalamoperasihitungperkaliandanpembagianbilang anbulatnegatif di kelas V SDN Kusnansetelahditerapkannyademonstrasimelalui pita garisbilanganadalahsebagaiberikut.

Berdasarkanhasiltesbelajarsiswa di akhirpembelajaranpadasetiapsiklus, hasilbelajarsiswaterhadapmaterioperasihitungperkaliandanpembagianbilanganb ulatnegatifmengalamipeningkatan.Pada data awalsiswa yang tuntasbaru 10 orang atau 34,48%, padasiklus I siswa yang tuntas 22 orang siswaatau 75,86%, danpadasiklus II siswa yang tuntas 29 orang atau 100%. Hal tersebutdapatdisimpulkanbahwaadanyapeningkatandimulaidari data awalhinggasiklus II.

B.Saran- Saran

Berdasarkanhasiltemuan yang

diperolehdalampenelitianuntukdapatmengoptimalkankegiatanpembelajarandengan menerapkanmetodeini, akandisampaikanbeberapa saran kepadabeberapapihakantara lain sebagaiberikutini.

(40)

a. Sekolahsebaiknyamemfasilitasisetiap guru untukdapatmengembangkanpembelajaran yang lebihinovatif, misalnyadenganmenerapkanmetodepembelajaransesuaidenganmateri yang diajarkansupayamendapatkanhasil yang lebih optimal.

b. Seluruhpihaksekolahsebaiknyabekerjasamauntukmencarikansolusipenyelesa ian yang dibuatolehbersamadalammengatasisetiapmasalahpembelajaran yang dihadapioleh guru-guru.

c. Pihaksekolahsebaiknyamemotivasisetiap guru untukmemperkayavariasidalampembelajaran,

misalnyamenggunakanmetodepembelajaran yang menarikdandapatmengembangkankreativitassiswadalambelajar.

2. Untuk guru

a. Dalam proses pembelajaran guru harusdapatmembuatpembelajaran yang menyenangkandanmenarikbagisiswasepertidengankegiatanmemanipulasialat peraga yang akanmembuatsiswadapataktif, berminat, terlibat, dansalingberinteraksisertabekerjasamadalampembelajaran.

b. Guru

(41)

3. Untukpenelitilanjutan,

(42)

Djamarah, S.B. dan Zain, A. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Jannah, A.T. (2010). Penerapan Metode Permainan Jembatan Bilangan Bulat untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat. Skripsi Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Karim, M.A. dkk. (1996/1997). Pendidikan Matematika 1. Malang: Depdikbud.

Muhsetyo, G. dkk. (2009). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyasa, E. dkk. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosda.

Natawidjaja, R. (1979). Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis.

Ruseffendi. dkk. (1992). Materi Pokok Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud.

Rusmana, D.M. (2010). Penerapan Metode Demonstrasi Menggunakan Media Kotak Angka untuk Meningkatkan Pemahaman Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat pada Siswa Kelas IV SDN Pagelaran Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang. Skripsi Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan. Sugandi, M. (2008). Penerapan Metode Demonstrasi Melalui Karton

Berwarna dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif di Kelas IV SD Negeri 1 Cangkring Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Skripsi Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

(43)

Depdikbud.

Windayana, H. dkk. (2005). Modul Pendidikan Matematika 1. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Model Spiral Kemmis & MC Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66).
gambaran tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan tindakan.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah berikutnya, dilakukan penunjukkan kepala perwakilan diplomatik, nama serta identitas lain atas seseorang tersebut diberitahukan kepada negara pengirim untuk

PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT, DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH DI LINGKUNGAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Dimulai dengan pengertian yang sangat umum dari sekelompok individu yang memiliki beberapa nilai dan mematuhi seperangkat norma sosial mengenai perilaku dan atribut

Ber dasar kan hasil evaluasi administ r asi, evaluasi t eknis dan evaluasi har ga ser t a evaluasi kualifikasi, maka POKJA Peker jaan Konst r uksi Kabupat en Tegal

Instalasi MYOB dapat dilakukan dengan mudah dan biasanya tidak dipungut biaya maintenance tahunan, artinya walaupun release terbaru telah dikeluarkan oleh MYOB, para pengguna

Apa yang akan terjadi pada arus listrik dalam sebuah bola-lampu senter apabila kamu mengganti lampu itu dengan lampu yang me- miliki hambatan lebih ren- dah?. Apa yang akan

Metode analisis yang umum digunakan untuk analisis glibenklamid adalah dengan HPLC, dengan detek- tor UV atau massa, kromatografi gas dan MEKC menggunakan surfaktan

PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN Petugas I Petugas I Petugas 2 Petugas 2 Petugas 3 Petugas 3 Petugas 4 Petugas 4 Petugas 5 Petugas 5 Melakukan Melakukan wawancara wawancara