• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HASIL PEMBELAJARAN IPS TERHADAP NILAI DAN SIKAP KEPEDULIAN SOSIAL : Survei Pada Pesertadidik SMP Negeri di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH HASIL PEMBELAJARAN IPS TERHADAP NILAI DAN SIKAP KEPEDULIAN SOSIAL : Survei Pada Pesertadidik SMP Negeri di Kota Bandung."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... 4 DAFTAR GAMBAR ... 6 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Struktur Organisasi Tesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.

1. Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. 2. Hakekat Hasil Pembelajaran IPS... Error! Bookmark not defined. 3. Nilai Kepedulian Sosial ... Error! Bookmark not defined. 4. Sikap Kepedulian Sosial... Error! Bookmark not defined. B. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. C. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. D. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

(2)

2. Definisi Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. D. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1. Kuesioner ... Error! Bookmark not defined. 2. Rata –rata Nilai Hasil Pembelajaran IPS peserta didik ... Error! Bookmark not

defined.

E. Pengujian Validitas ... Error! Bookmark not defined. F. Pengujian Reliabilitas... Error! Bookmark not defined. G. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. H. Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined. I. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A. Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Gambaran Umum Kondisi SMP Negeri di Kota Bandung. Error! Bookmark not

defined.

2. Deskripsi Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Uji Persyaratan Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. C. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengaruh Hasil Pembelajaran IPS terhadap Nilai Kepedulian Sosial Peserta didik

Error! Bookmark not defined.

2. Pengaruh Hasil Pembelajaran IPS terhadap Sikap Kepedulian Sosial Peserta didik

Error! Bookmark not defined.

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengaruh Hasil Pembelajaran IPS terhadap Nilai Kepedulian Sosial Peserta didik

Error! Bookmark not defined.

2. Pengaruh Pembelajaran IPS terhadap Sikap Kepedulian Sosial Peserta didik

Error! Bookmark not defined.

(3)
(4)

DAFTAR TABEL

No. TabelHalaman

3. 1 Populasi Peserta didik SMPN Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined. 3. 2 Sampel Responden ... Error! Bookmark not defined. 3. 3 Sampel Tiap Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 3. 4Operasional variabel Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial . Error! Bookmark not defined. 3. 5 Klasifikasi Kriteria Ketuntasan Minimum Mata Pelajaran IPS ... Error! Bookmark not

defined.

3. 6 Operasional Variabel Nilai kepedulian Sosial ... Error! Bookmark not defined. 3. 7 Operasional Variabel Sikap Kepedulian Sosial ... Error! Bookmark not defined. 3. 8 Uji Coba Pengukuran Validitas Nilai Kepedulian SOsial ... Error! Bookmark not defined. 3. 9 Uji Coba Pengukuran Validitas Instrumen Sikap Kepedulian Sosial ... Error! Bookmark not

defined.

3. 10 Interpretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined. 3. 11 Kriteri Analisis Data Deskripsi ... Error! Bookmark not defined. 4. 1 Rata-rata Pembelajaran Sampel SMPN di Kota Bandung. ... Error! Bookmark not defined. 4. 2 Pendapat Responden mengenai Indikator Kejujuran ... Error! Bookmark not defined. 4. 3 Pendapat Responden mengenai Indikator Cinta Damai... Error! Bookmark not defined. 4. 4 Pendapat Responden mengenai Indikator Disiplin ... Error! Bookmark not defined. 4. 5 Pendapat Responden mengenai Indikator Toleransi ... Error! Bookmark not defined. 4. 6 Pendapat Responden mengenai Indikator Kerja Keras ... Error! Bookmark not defined. 4. 7 Pendapat Responden mengenai Indikator Tanggung jawab ... Error! Bookmark not defined. 4. 8 Pendapat Responden mengenai Indikator Mandiri ... Error! Bookmark not defined. 4. 9 Pendapat Responden mengenai Indikator Rasa Ingin Tahu ... Error! Bookmark not defined. 4. 10 Pendapat Responden mengenai Indikator Empati ... Error! Bookmark not defined. 4. 11 Pendapat Responden mengenai Indikator Setia dan Dapat dipercaya Error! Bookmark not

defined.

4. 12 Pendapat Responden mengenai Indikator Hormat dan Ramah... Error! Bookmark not

defined.

4. 13 Pendapat Responden mengenai Indikator Kasih Sayang ... Error! Bookmark not defined. 4. 14 Pendapat Responden mengenai Indikator Peduli Lingkungan ... Error! Bookmark not

defined.

(5)

4. 21 Pendapat Responden Terhadap Variabel Sikap Kepedulian SOsial ... Error! Bookmark not

defined.

4. 22 Pendapat Responden Mengenai Sikap yang dapat dipercaya ... Error! Bookmark not

defined.

4. 23 Pendapat Responden Mengenai Sikap yang menyenangkan dan damai ... Error! Bookmark

not defined.

4. 24 Pendapat Responden Mengenai Sikap tertib dan Patuh ... Error! Bookmark not defined. 4. 25 Pendapat Responden Mengenai Sikap menghargai perbedaan ... Error! Bookmark not

defined.

4. 26 Pendapat Responden Mengenai Sikap dalam Mengatasi Hambatan .. Error! Bookmark not

defined.

4. 27 Pendapat Responden Mengenai Sikap dalam Melaksanakan Tugas dan Kewajibannya ... Error! Bookmark not defined. 4. 28 Pendapat Responden Mengenai Sikap tergantung pada orang lain .... Error! Bookmark not

defined.

4. 29 Pendapat Responden Mengenai Sikap Mengetahui lebih dalam terhadap sesuatu... Error!

Bookmark not defined.

4. 30 Pendapat Responden Mengenai Ikut merasakan penderitaan orang lain ... Error! Bookmark

not defined.

4. 31 Pendapat Responden Mengenai Tidak Menghianati Amanat ... Error! Bookmark not

defined.

4. 32 Pendapat Responden Mengenai Bersikap sopan dan santun Error! Bookmark not defined. 4. 33 Pendapat Responden Mengenai Menolong orang Lain ... Error! Bookmark not defined. 4. 34 Pendapat Responden Mengenai Sikap mencegah kerusakan lingkungan.. Error! Bookmark

not defined.

4. 35 Pendapat Responden Mengenai kepedulian terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa ... Error! Bookmark not defined. 4. 36 Pendapat Responden Mengenai Sikap senang berbicara, bergaul dan bekerja sama ... Error!

Bookmark not defined.

4. 37 Pendapat Responden Mengenai Bersikap positif kepada orang lain .. Error! Bookmark not

defined.

4. 38 Pendapat Responden Mengenai Bertanya dan aktif dalam pembelajaran . Error! Bookmark

not defined.

4. 39 Pendapat Responden Mengenai Berinovasi ... Error! Bookmark not defined. 4. 40 Pendapat Responden Mengenai Bersikap sesuai hak dan kewajiban . Error! Bookmark not

defined.

(6)
(7)

DAFTAR GAMBAR

No. GambarHalaman

1. 1 Perbandingan Hubungan Seks dan Abosrsi usia SMP-SMA .. Error! Bookmark not defined. 1. 2 Perilaku Mencontek Peserta didik usia SMP ... Error! Bookmark not defined. 2. 1 Kerangka Pemikiran Hubungan antar Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3. 1 Hubungan antara variabel penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4. 1 Pembelajaran IPS peserta didik ... Error! Bookmark not defined. 4. 2 Hasil Survei terhadap Responden Mengenai Variabel Nilai Kepedulian Sosial Peserta didik

... Error! Bookmark not defined. 4. 3 Pendapat Responden mengenai Indikator Kejujuran ... Error! Bookmark not defined. 4. 4 Pendapat mengenai Indikator Cinta Damai ... Error! Bookmark not defined. 4. 5 Pendapat Responden mengenai Indikator Disiplin ... Error! Bookmark not defined. 4. 6 Pendapat Responden mengenai Indikator Toleransi ... Error! Bookmark not defined. 4. 7 Hasil survey Responden mengenai Indikator Kerja Keras ... Error! Bookmark not defined. 4. 8 Pendapat Responden mengenai Indikator Tanggung Jawab ... Error! Bookmark not defined. 4. 9 Pendapat Responden mengenai Indikator Mandiri ... Error! Bookmark not defined. 4. 10 Pendapat Responden mengenai Indikator Rasa Ingin Tahu . Error! Bookmark not defined. 4. 11 Pendapat Responden mengenai Indikator Empati ... Error! Bookmark not defined. 4. 12 Pendapat Responden mengenai Indikator Setia dan Dapat Dipercaya Error! Bookmark not

defined.

4. 13 Pendapat Responden mengenai Indikator Hormat dan Ramah... Error! Bookmark not

defined.

4. 14 Pendapat Responden mengenai Indikator Kasih Sayang ... Error! Bookmark not defined. 4. 15 Pendapat Responden mengenai Indikator Peduli Lingkungan ... Error! Bookmark not

defined.

4. 16 Pendapat Responden mengenai Indikator Cinta Tanah Air .. Error! Bookmark not defined. 4. 17 Pendapat Responden mengenai Indikator Bersahabat ... Error! Bookmark not defined. 4. 18 Pendapat Responden mengenai Indikator Berpikiran PositifError! Bookmark not defined. 4. 19 Pendapat Responden mengenai Indikator Kritis ... Error! Bookmark not defined. 4. 20 Pendapat Responden mengenai Indikator Kreatif... Error! Bookmark not defined. 4. 21 Pendapat Responden mengenai Indikator ... Error! Bookmark not defined. 4. 22 Pendapat Responden mengenai Sikap Dapat Dipercaya ... Error! Bookmark not defined. 4. 23 Pendapat Responden mengenai Sikap yang Menyenangkan dan Damai ... Error! Bookmark

not defined.

4. 24 Pendapat Responden mengenai Sikap Tertib dan Patuh ... Error! Bookmark not defined. 4. 25 Pendapat Responden mengenai Sikap Menghargai Perbedaan ... Error! Bookmark not

defined.

4. 26 Pendapat Responden mengenai Sikap dalam Mengatasi Hambatan... Error! Bookmark not

(8)

4. 27 Pendapat Responden mengenai Sikap dalam Melaksanakan Tugas dan Kewajiban .... Error!

Bookmark not defined.

4. 28 Pendapat Responden mengenai Sikap Tidak Tergantung pada Orang lainError! Bookmark

not defined.

4. 29 Pendapat Responden mengenai Sikap Mengetahui lebih dalam terhadap sesuatu ... Error!

Bookmark not defined.

4. 30 Pendapat Responden mengenai Ikut Merasakan Penderitaan Orang lain .. Error! Bookmark

not defined.

4. 31 Pendapat Responden mengenai Tidak Menghianati AmanatError! Bookmark not defined. 4. 32 Pendapat mengenai Bersikap Sopan dan Santun ... Error! Bookmark not defined. 4. 33 Pendapat Responden mengenai Menolong Orang Lain ... Error! Bookmark not defined. 4. 34 Pendapat Responden mengenai Sikap Mencegah Kerusakan Lingkungan Error! Bookmark

not defined.

4. 35 Pendapat Responden mengenai Kepedulian terhadap Bahasa, Lingkungan Fisik, Sosial, Budaya, Ekonomi dan Politik Bangsa ... Error! Bookmark not defined. 4. 36 Pendapat Responden mengenai Sikap Senang, Berbicara, Bergaul dan Bekerja Sama Error!

Bookmark not defined.

4. 37 Pendapat REsponden mengenai Bersikap Positif Kepada Orang LainError! Bookmark not

defined.

4. 38 Pendapat Responden mengenai Bertanya dan aktif dalam Pembelajaran Error! Bookmark

not defined.

4. 39 Pendapat Responden mengenai Berinovasi ... Error! Bookmark not defined. 4. 40 Pendapat Responden mengenai Bersikap Sesuai Hak dan Kewajiban Error! Bookmark not

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan karakter bangsa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sebagai modal jangka panjang yang dapat meningkatkan taraf hidup. Berdasarkan undang-undang sistem pendidikan nasional (pasal 1 UU RI No. 20 th.2003):

Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Berdasarkan pengertian di atas terdapat tujuan pendidikan yaitu untuk mengembangkan potensi diri peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat terwujud jika dalam pelaksanaan pendidikan tersebut berjalan dengan baik sehingga tercapainya tujuan yang telah disebutkan di atas. Dalam pelaksanaan pendidikan terdapat unsur yang menjadi faktor penting yaitu proses pembelajaran peserta didik yang terjalin secara aktif. Menurut Bahri

(2006:10) ”Pembelajaran adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan yang

berulang dengan adanya perubahan tingkah laku dan sikap”. Pembelajaran yang akan menjadi

(10)

pendidikan menengah diselenggarakan dalam rangka pengembangan sikap dan kepribadian peserta didik, karena itulah pendidikan menengah disebutkan sebagai bekal peserta didik untuk memperbaiki sikap dan kepribadian. Pembelajaran tidak berlangsung baik jika tidak ada unsur

lain yang mempengaruhinya yaitu ”seorang guru sebagai subyek pengajaran yang mampu

menanamkan nilai kepada peserta didik” (Sudjana, 2010:10). Tugas seorang guru dalam pendidikan adalah melaksanakan isi kurikulum agar tujuan kurikulum dalam (Sisdiknas,

2010:20) meliputi: ”peningkatan iman dan takwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan

potensi, kecerdasan dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, persatuan nasional,

nilai kebangsaan”.

Semua hal tersebut tidak akan terpenuhi apabila seorang guru tidak mampu memahami kondisi peserta didik, oleh karena itu interaksi guru dan peserta didik menimbulkan sinergi yang terjadi dalam dunia pendidikan. Pembelajaran yang dapat membuat peserta didik termotivasi dan

memiliki hasil yang diharapkan diantaranya melalui ”pembelajaran yang menyenangkan,

gembira, bernilai sehingga dapat memperbaiki cara berpikir kritis, menimbulkan sifat keingintahuan, mengembangkan sikap positif, serta agar peserta didik lebih peka terhadap

peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar” (Suwarma, 2000:113). Dalam mencapai tujuan

(11)

pembelajaran sehingga peserta didik memiliki wawasan untuk menerapkan sikap kepedulian sosial dan peka terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

Somantri (2001:92) menyatakan ”Ilmu Pengetahuan Sosial adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang

diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan”.

Ilmu Pengetahuan Sosial pada tingkat sekolah berkaitan dengan ilmu sosial yang terintegrasi dan dikemas secara ilmiah untuk kepentingan peserta didik di sekolah maupun di masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan sebagai perwujudan menjadi warga negara yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dari ilmu pengetahuan sosial adalah peserta didik dapat memahami, dapat menganalisis kondisi sosial yang terjadi.

(12)

sebesar 60 %, pada tingkat SMP berdasarkan hasil penelitian Kautsar (2009:90) menunjukkan 77 % peserta didik mencontek. Ketidakpedulian peserta didik terhadap orang lain juga ditunjukkan betapa besarnya ancaman rokok yang ditimbulkan bagi orang lain (perokok pasif), dengan merokok justru dapat merusak pula orang lain seperti yang dilansir Komnas Perlindungan Anak sebanyak perokok usia 10-14 tahun meningkat dari tahun ke tahun. Dari tahun 1995 sebanyak 71.100 menjadi 426.200 di tahun 2010.

Gambar 1. 1

Perbandingan Hubungan Seks dan Abosrsi usia SMP-SMA (Sumber : Dunia Pelajar, 2008)

Dari diagram terlihat bahwa tingkat hubungan seks di usia SMP-SMA tertinggi setelah itu tingkat aborsi dan tingkat ketidaktahuan terhadap keduanya. Faktor penyebab dari hal di atas adalah pengaruh liberalisme atau pergaulan hidup bebas, faktor lingkungan dan keluarga yang mendukung ke arah perilaku tersebut serta pengaruh perkembangan media massa. Oleh karena itu, dengan adanya perilaku seperti itu, para remaja tersebut sangat rentan terhadap resiko kesehatan seperti penularan penyakit HIV/AIDS, penggunaan narkoba serta penyakit lainnya. Sebab, data Departemen Kesehatan hingga September 2008, dari 15.210 penderita AIDS atau orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Indonesia, 54 persen di antaranya adalah remaja. Selain itu juga data yang dirilis Media Group R & D Centre perilaku peserta didik yang dikarenakan belum memiliki sikap dan nilai kepedulian sosial diantaranya perilaku mencontek di usia SMP-SMA sebagai berikut :

63%

21%

16%

Berhubungan Seks Aborsi Tidak 0%

20% 40% 60% 80%

(13)

Gambar 1. 2

Perilaku Mencontek Peserta didik usia SMP (Sumber : Media Group R&D Centre, 1990-2009)

Terlihat dari kondisi di atas bahwa peserta didik dari tahun ke tahun memiliki grafik meningkat dalam hal mencontek sehingga dapat mengindikasikan bahwa setiap peserta didik tidak mengamalkan nilai kejujuran dan sikap jujur dalam diri sendiri yang mengacu kepada kurang baiknya nilai dan sikap kepedulian sosial peserta didik meskipun pembelajaran IPS telah dipelajari, kondisi ini mengkhawatirkan dunia pendidikan karena seharusnya sikap jujur peserta didik harus dijunjung tinggi sebagai perwujudan dari sikap kepedulian sosial, terlebih lagi terjadi pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, berbagai masalah sikap kepedulian terhadap sesama seperti menghina perbedaan agama, menghina pekerjaan dan status orang tua bahkan sikap seperti membuang sampah pada tempatnya pun semakin menghilang dari budaya sekolah. Padahal, pada pendidikan menengah sangat diharapkan tumbuh kembangnya sikap kepedulian sosial yang tinggi agar dapat bermakna pada kehidupan atau jenjang pendidikan selanjutnya. Peserta didik kini sudah tidak menghiraukan rasa tenggang rasa, saling menghormati antar sesama, bahkan acuh terhadap lingkungan sekolah yang seharusnya dijaga dan dilestarikan, hal ini semakin diperburuk dengan adanya orang tua yang menganggap bahwa hasil pembelajaran

60%

70%

77%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

(14)

merupakan sesuatu yang memiliki orientasi angka atau nilai kuantitatif yang besar sehingga pembelajaran hanya diukur dari segi angka saja, maka angka nilai akhir itulah yang dijadikan tolak ukur bagi sukses tidaknya suatu pembelajaran.

Permasalahan tersebut memang dirasakan pada kehidupan pendidikan, penyebabnya adalah kurangnya peserta didik memahami isi IPS terutama segi penanaman nilai yang semestinya dapat digunakan dalam kehidupan sosial. Sikap kepedulian sosial terhadap lingkungan pun perlahan pudar dengan adanya tindakan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan kelas, menjaga kebersihan dinding dan toilet. Hal tersebut terjadi pula pada sikap kepedulian sosial terhadap sesama seperti toleransi beragama, menghargai orang tua, menghormati guru, kesadaran pentingnya bersahabat.

Karena itu yang memegang peranan untuk mengenalkan sikap kepedulian sosial di lingkungan sekolah yaitu isi pelajaran IPS itu sendiri dengan melalui pendekatan pembelajaran nilai dan sikap kepedulian sosial. Tidak ada guru yang mengajarkan hal buruk kepada peserta didik bahkan pada hakikatnya setiap guru mengajarkan nilai dan sikap kepedulian sosial pada peserta didik di setiap pertemuannya dalam kelas, namun dalam penyampaian materi IPS terkesan monoton dan membosankan oleh peserta didik sehingga mereka tidak tertarik terhadap IPS padahal guru telah menyampaikan materi yang memuat nilai dan sikap kepedulian sosial dalam pelajaran IPS. Sehingga hasil pembelajaran dari setiap peserta didik dirasakan kurang memuaskan berbagai pihak.

(15)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh hasil pembelajaran IPS terhadap nilai kepedulian sosial peserta didik di SMP Negeri Kota Bandung?

2. Bagaimanakah pengaruh hasil pembelajaran IPS terhadap sikap kepedulian sosial peserta didik SMP Negeri Kota Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh hasil pembelajaran IPS terhadap nilai kepedulian sosial peserta didik SMP Negeri di Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui pengaruh hasil pembelajaran IPS terhadap sikap kepedulian sosial peserta didik SMP Negeri di Kota Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin diperoleh, maka hasil dari penelitian ini dapat berguna: a. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana

pengembangan nilai dan sikap kepedulian sosial peserta didik melalui pembelajaran IPS. b. Secara teoritis, dengan penelitian ini diharapkan dapat melakukan perbaikan proses

(16)

E. Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi tesis ini berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dalam tesis. BAB I, berisi mengenai latar belakang permasalahan yang memaparkan fakta keadaan peserta didik pendidikan jenjang menengah yang ternyata melakukan aborsi, kenakalan yang berujung pada pelanggaran kriminal hingga semakin tingginya perilaku mencontek saat ujian. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa setiap individu peserta didik SMP belum memiliki keteguhan dalam penanaman nilai dan sikap kepedulian sosial, karena apabila telah memiliki hal tersebut setidaknya peserta didik mampu menahan diri untuk tidak melakukan hal yang merugikan bagi dirinya ataupun orang lain. Peran pembelajaran sangat penting untuk dijadikan acuan nilai dan sikap kepedulian sosial peserta didik, oleh karena itu perlu diadakannya sebuah penelitian mengenai pengaruh hasil pembelajaran IPS peserta didik terhadap nilai dan sikap kepedulian sosial peserta didik.

BAB II, menguraikan konsep teori-teori belajar sosial, nilai dan sikap kepedulian sosial serta turunannya, penulis juga memaparkan mengenai konsep IPS itu sendiri dalam tesis ini. Selain teori-teori dan konsep dalam bab ini terdapat penelitian terdahulu serta hipotesis penelitian.

(17)

BAB IV, menyajikan hasil penelitian yang menyatakan bahwa hasil pembelajaran IPS memiliki pengaruh terhadap nilai kepedulian sosial sebesar 42,2%, sedangkan hasil pembelajaran IPS memiliki pengaruh terhadap sikap kepedulian sosial peserta didik sebesar 31,8%.

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei, melalui survei diharapkan dapat memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Menurut

Kerlinger (Riduwan, 2008:49) ”penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan

pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian

relatif, distribusi dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”.

Data yang dikumpulkan diperoleh melalui alat ukur berupa instrumen tes dan kuesioner untuk dianalisis secara kuantitatif dengan statistik.

Agar diperoleh data atau informasi yang diharapkan, ada beberapa langkah yang sebaiknya ditempuh oleh peneliti dalam pengumpulan data survei, Menurut Mc Millan dan Schumacher (Syaodih, 2010:88) langkah–langkahnya sebagai berikut :

1. Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus 2. Memilih sumber dan populasi target.

3. Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data. 4. Petunjuk pelaksanaan survei

5. Penentuan sampel

6. Pembuatan alamat (bagi yang menggunakan jasa pos) 7. Uji coba instrumen.

(19)

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi diartikan sebagai sumber data yang akan diambil sifat-sifat atau karakteristiknya dari sekelompok subjek, gejala atau objek. Menurut Riduwan (2008:55) populasi adalah ”objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.”

Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 56.703 peserta didik SMP Negeri di Kota Bandung. Terdapat populasi yang akan diteliti pada penelitian ini oleh penulis yakni peserta didik SMP negeri Kota Bandung sebagai berikut :

Tabel 3. 1

Populasi Peserta didik SMPN Kota Bandung

No Nama Sekolah

Wilayah

Peserta Didik

Alamat Sekolah Rayon

(20)

15 SMP NEGERI 11 Jl. H. Samsudin No. 34 Bandung Selatan 1,069 16 SMP NEGERI 15 Jl. Setia Budi No. 85 Bandung Barat 1,061 17 SMP NEGERI 16 Jl. PPH Mustopa No. 53 Bandung Utara 1,044 18 SMP NEGERI 17 Jl. Pacuan Kuda Bandung Timur 1,209 19 SMP NEGERI 18 Jl. SMP No. 5-6 Trs. Kircon Bandung Tenggara 1,331 20 SMP NEGERI 27 Jl. Yudawastu Pramuka l Bandung Utara 1,189 21 SMP NEGERI 43 Jl. Kautamaan Istri No. 31 Bandung Selatan 1,207

22 SMP NEGERI 44 Jl. Cimanuk l Bandung Utara 942 36 SMP NEGERI 50 Jl. Pasir Jati Ujung Berung Bandung Timur 1,161 37 SMP NEGERI 51 Jl. Derwati Rancasari Bandung Tenggara 1,095 38 SMP NEGERI 6 Jl. H. Yakub No. 36 Bandung Barat 887 39 SMP NEGERI 19 Jl. Sadang Luhur No. 11 Bandung Utara 898 40 SMP NEGERI 21 Jl. Caringin Gg. Lumbung ll Bandung Selatan 738 41 SMP NEGERI 23 Jl. Arjuna No. 20-22 Bandung Barat 1,137 42 SMP NEGERI 29 Jl. Geger Arum No. ll A Bandung Barat 1,019 43 SMP NEGERI 32 Jl. Arjuna No. 32 Bandung Barat 422 44 SMP NEGERI 33 Jl. BBK Tarogong Bandung Selatan 822 45 SMP NEGERI 35 Jl. Dago Pojok No. 756 Bandung Utara 983 46 SMP NEGERI 38 Jl. Borobudur Cibaduyut Bandung Selatan 1,176 47 SMP NEGERI 42 Jl. Manjah Lega Bandung Tenggara 1,116 48 SMP NEGERI 45 Jl. Yogyakarta No. l A Bandung Barat 889

49 SMP NEGERI 46 Jl. Cigagak Bandung Timur 999

50 SMP NEGERI 47 Jl. Budi Cilember Bandung Barat 969 51 SMP NEGERI 48 Jl. Baturaden Vlll No. 19 Bandung Tenggara 1,229 52 SMP NEGERI 52 Jl. Ciumbuleit Bandung Barat 1,260

JUMLAH 56,703

(21)

Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri di Kota Bandung yang penarikan sampelnya dipilih dengan teknik Cluster Sampling dan selanjutnya melalui tahapan Simple random sampling. Menurut Sugiyono

(2011:65) “Cluster Sampling adalah teknik sampel uang digunakan untuk

menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti sangat luas”. Menurut Riduwan

(2008:58) ”Simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari

anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata dalam anggota populasi tersebut”. Perhitungan sampel dalam penelitian ini berdasarkan cluster sekolah dan rayon tempat dimana sekolah itu berada, selanjutnya setelah didapat sekolah yang akan diteliti maka akan dihitung sampel untuk penelitiannya. Penarikan sampel dari populasi menurut Isaac dan Michael (Sugiyono , 2011:69), yaitu dengan menggunakan rumus :

= �

2... (1− �)

�2 � −1 + 2.. (1− �)

s = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi P = Proporsi populasi

d2 = tingkat akurasi (memakai 5%)

(22)

Tabel 3. 2 Sampel Responden

No Nama Sekolah

Wilayah

Peserta Didik Alamat Sekolah Rayon

1 SMP NEGERI 2 Jl. Sumatra No. 36 Bandung Utara 1,252 2 SMP NEGERI 12 Jl. Setia Budi No. 195 Bandung Barat 1,150 3 SMP NEGERI 28 Jl. Solontongan ll Bandung Timur 1,003 4 SMP NEGERI 11 Jl. H. Samsudin No. 34 Bandung Selatan 1,069 5 SMP NEGERI 20 Jl. Centeh No. 5 Bandung Timur 1,194 6 SMP NEGERI 26 Jl. Sarijadi Blok 13 Bandung Barat 1,088 7 SMP NEGERI 35 Jl. Dago Pojok No. 756 Bandung Utara 983 8 SMP NEGERI 52 Jl. Ciumbuleuit Bandung Barat 1,260

9 JUMLAH 8,999

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Untuk presisi tingkat akurasi 5 % dengan tingkat kesalahan chi kuadrat 10%, maka diperoleh jumlah sampel :

= 2 �2.�.�.(1−�)

�−1 + �2..(1−�) =

2,706.8999.0,5.0,5

0,052 .89991+2,706.0,5.0,5 =262,72893 atau 263

Dari jumlah sampel 263 responden tersebut ditentukan jumlah masing – masing sampel dengan rumus :

�� =��

� .� (Riduwan, 2008:66)

(23)

Dari perhitungan di atas maka didapat sampel pada setiap sekolah sebagai 8 SMP NEGERI 52 Jl. Ciumbuleuit Bandung Barat 37

9 JUMLAH 263

Sumber : Hasil perhitungan Sampel

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian survei yang terdiri dari tiga variabel yaitu satu variabel bebas dan dua variabel terikat. Variabel bebas adalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS (X), variabel terikat yaitu Nilai kepedulian sosial (Y1) dan sikap kepedulian sosial peserta didik (Y2).

Hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini diperjelas dengan kerangka berpikir sebagai berikut :

(24)

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel perlu dibuat untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menafsirkan dan memahami variabel. Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sugiyono menyatakan (2011:20) variabel penelitian adalah “suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang ataupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Operasional masing -masing variabel tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Hasil Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

(25)

memandang bahwa sumber pengetahuan yang ada di masyarakat sebagai bagian integral dari program pengajaran IPS. Indikator dari hasil pembelajaran IPS salah satunya yaitu berupa nilai pembelajaran peserta didik yang dapat diukur dalam hal ini. Nilai yang diperoleh pada mata pelajaran peserta didik merupakan indikator bahwa adanya proses pembelajaran sebagai bentuk dari evaluasi pembelajaran IPS itu sendiri. Oleh karena itu operasional variabel pembelajaran IPS dijabarkan melalui tabel sebagai berikut :

Tabel 3. 4

Operasional variabel Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Definisi Variabel Cara memperoleh

data Hasil Pembelajaran IPS adalah perolehan dari suatu

proses pengembangan potensi peserta didik yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu

pengalaman belajar dalam suatu lingkungan dan suasana belajar baik dilakukan secara perorangan dan atau kelompok belajar di kelas maupun di luar kelas untuk mempersiapkan diri sebagai warga Negara yang baik dan memiliki jiwa sosial tinggi.

Nilai

Pembelajaran IPS

Data diperoleh dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik materi IPS

(26)

melewati proses pembelajaran IPS ini, klasifikasi KKM ditentukan oleh guru masing-masing sekolah. Berikut klasifikasi KKM yang telah dirangkum ke dalam sebuah tabel dari beberapa guru IPS yang sekolahnya menjadi sampel penelitian:

Tabel 3. 5

Klasifikasi Kriteria Ketuntasan Minimum Mata Pelajaran IPS

Ukuran Rentang

Rendah < 75

Sedang 75 < 90

Tinggi 90 <

Sumber : Rata-rata KKM SMP Negeri

Berdasarkan klasifikasi KKM di atas dapat terlihat bahwa peserta didik yang memiliki nilai pembelajaran kurang dari 75 berarti peserta didik memiliki klasifikasi rendah, maka peserta didik tersebut memiliki nilai yang minimum. Bagi peserta didik yang nilai belajarnya 75-90 memiliki klasifikasi sedang yang berarti peserta didik memiliki nilai yang menengah. Sedangkan peserta didik yang memiliki nilai 90 ke atas merupakan nilai yang paling tinggi dengan kata lain peserta didik tuntas dalam belajarnya secara angka dan mendapat prestasi kriteria tinggi.

2. Nilai Kepedulian Sosial

(27)

didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Nilai kepedulian sosial yang dimaksud adalah perasaan bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh orang lain di mana seseorang berdiam dan terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya

(28)

Tabel 3. 6

Operasional Variabel Nilai kepedulian Sosial

Konsep Variabel Indikator Item

Nilai Kepedulian sosial adalah seperangkat standar dalam masyarakat yang memiliki fungsi untuk mengarahkan dalam berpikir dan bertingkah laku, sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat dalam mencapai kehidupan manusia yang harmonis.

Nilai Kepedulian Sosial

Jumlah skor skala tingkat nilai kepedulian sosial dengan skala

10. Setia dan dapat dipercaya 11. Hormat dan ramah

Sumber : Elmubarok (2008:7) dan Sapriya (2007:58)

3. Sikap Kepedulian Sosial

Sikap kepedulian sosial adalah hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga dapat bersifat dinamis dan dapat berubah karena kondisi serta

pengaruh lingkungan ataupun dari pengalaman berupa kesediaan individu untuk

melakukan tindakan dalam membantu atau meringankan masalah individu lain. Sikap

kepedulian social berisi perilaku baik seseorang terhadap orang lain sekitarnya sehingga

dapat menciptakan keharmonisan sosial yang kuat, tercipta suasana kekeluargaan yang

(29)

diantaranya, dapat dipercaya, menyenangkan dan damai, tertib dan patuh, menghargai perbedaan, mengatasi hambatan, melaksanakan tugas dan kewajibannya, tidak tergantungan pada orang lain, mengetahui lebih dalam terhadap sesuatu, Ikut merasakan penderitaan orang lain, Tidak menghianati amanat, sopan dan santun, Menolong orang lain, mencegah kerusakan lingkungan, kepedulian terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, senang beribicara, bergaul dan bekerja sama, Bersikap positif, Bertanya dan aktif dalam pembelajaran, Berinovasi, Bersikap sesuai hak dan kewajiban. Hal tersebut dinyatakan pada tabel 3.7 berikut ini :

Tabel 3. 7

Operasional Variabel Sikap Kepedulian Sosial

Konsep Varibel Indikator Item

Jumlah skor skala tingkat sikap kepedulian sosial dengan skala sikap 5 opsi dari indikator :

1. Sikap dapat dipercaya.

2. Sikap yang menyenangkan dan damai 3. sikap tertib dan patuh

4. Sikap menghargai perbedaan, 5. Sikap dalam mengatasi hambatan,

6. Sikap dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya 7. Sikap tidak tergantungan pada orang lain

8. Sikap mengetahui lebih dalam terhadap sesuatu. 9. Ikut merasakan penderitaan orang lain

10.Tidak menghianati amanat 11.Bersikap sopan dan santun 12.Menolong orang lain

13.Sikap mencegah kerusakan lingkungan.

14.kepedulian terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

15.Sikap senang beribicara, bergaul dan bekerja sama. 16.Bersikap positif kepada orang lain,

17.Bertanya dan aktif dalam pembelajaran 18.Berinovasi .

19.Bersikap sesuai hak dan kewajiban .

(30)

D. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengukur nilai dan sikap kepedulian sosial, dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal dengan teknik Skala Likert.

Riduwan (2008:86) menyatakan ”skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala

sosial”.

Mengacu pada skala Likert, maka diberikan skor pada setiap alternatif yang dipilih oleh responden. Adapun skornya sebagai berikut :

Skor 5 untuk jawaban sangat setuju/ selalu/ sangat sesuai Skor 4 untuk jawaban setuju/sering/ sesuai

Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu/kadang-kadang Skor 2 untuk jawaban tidak seuju/jarang/tidak sesuai

Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setujua/tidak pernah/sangat tidak sesuai Untuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat negatif, skor yang diberikan merupakan kebalikan dengan skor di atas yaitu :

Skor 1 untuk jawaban sangat setuju/ selalu/ sangat sesuai Skor 2 untuk jawaban setuju/sering/sesuai

Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu/ kadang-kadang Skor 4 untuk jawaban tidak setuju/jarang/ tidak sesuai

(31)

2. Rata –rata Nilai Hasil Pembelajaran IPS peserta didik

Pembelajaran IPS akan diukur dengan menggunakan rata-rata nilai belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS yaitu dari sistem penilaian beberapa tes mengenai materi yang telah dipelajari.

E. Pengujian Validitas

Pengujian validitas instrumen menurut Arikunto (Riduwan, 2008:109)

”validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau

kesahihan suatu alat ukur.” Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir , dengan rumus Pearson Product Moment adalah :

ℎ� ��=

� Σ − Σ . (Σ )

�.Σ 2 Σ 2 . {.Σ 2 (Σ )2

(Riduwan, 2008:111) Dimana :

r hitung = koefisien korelasi

∑ X = jumlah skor item

∑ Y = jumlah skor total (seluruh item)

(32)

Selanjutnya dihitung dengan Uji – t dengan rumus :

ℎ� �� = � −

2

1− 2

(Riduwan, 2008:112) Dimana :

t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden.

Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan : jika t hitung > t tabel berarti valid sebaliknya t hitung < t tabel berarti tidak valid.

Hasil uji validitas instrumen pengukuran nilai dan sikap kepedulian sosial adalah sebagai berikut :

1. Instrumen pengukuran nilai kepedulian sosial, hasil yang didapat menunjukkan bahwa dari 45 butir instrumen kuesioner, diperoleh 45 butir yang memiliki r-hitung > r-tabel pada taraf signifikansi α = 5 % dengan nilai r-tabel 0,138, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.8.

2. Instrumen pengukuran sikap kepedulian sosial, hasil yang didapat menunjukkan dari 40 butir instrumen kuesioner, diperoleh 40 butir yang

memliki r hitung > r tabel pada taraf signifikansi α = 5 % dengan nilai r tabel

(33)

Tabel 3. 8

Uji Coba Pengukuran Validitas Nilai Kepedulian SOsial

(34)

42 0,57 0,138 Valid

43 0,57 0,138 Valid

44 0,59 0,138 Valid

45 0,44 0,138 Valid

Sumber : Hasil Uji Validitas Variabel Nilai Kepedulian Sosial

Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh 45 item pertanyaan yang valid atau dapat digunakan dengan mengacu kepada hasil r tabel 0,138.

Tabel 3. 9

Uji Coba Pengukuran Validitas Instrumen Sikap Kepedulian Sosial

(35)

31 0,75 0,138 Valid

Sumber : Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Kepedulian Sosial

Berdasarkan perhitungan tabel di atas maka diperoleh kesimpulan yaitu sebanyak 40 item pernyataan dinyatakan valid dengan acuan r tabel sebesar 0,138 dengan demikian item yang dinyatakan valid dapat digunakan dalam pengumpulan data.

F. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Reliabilitas berhubungan dengan kemampuan alat ukur untuk melakukan pengukuran secara cermat. Rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut :

11 =

Si = jumlah varians skor tiap-tiap item St = varians total

(36)

Berdasarkan hasil hitung peneliti terhadap instrumen dari kedua variabel dapat disimpulkan angka koefisien untuk reliabilitas instrumen nilai kepedulian sosial sebesar 0,95 dan koefisien reliabilitas instrumen sikap kepedulian sosial sebesar 0,96. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua instrumen penelitian tersebut memiliki keajegan sebagai alat ukur atau reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan yang berkaitan dengan penelitian, maka diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

A. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk mengamati kondisi nyata objek yang diteliti.

B. Kuesioner

Kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan/pernyataan yang diberikan kepada orang lain untuk memberikan respon sesuai dengan permintaan peneliti. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden pun tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataaan dalam pengisian daftar pertanyaan.

(37)

H. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data menurut Nana dan Ibrahim (2001: 128) ”bertujuan

untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus

sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut”.

Adapun teknik pengolahan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Seleksi data, kegunaannya untuk menghindari kesalahan fatal maka dilakukan seleksi data dengan memeriksa kembali data yang terkumpul sehingga dapat dikoreksi apabila terdapat kekurangan.

2. Tabulasi data, yaitu peneliti menuliskan dan memasukan data penelitian yang didapat di lapangan dalam bentuk tabel untuk memudahkan pengujian secara sistematis.

3. Pengujian validitas dan reliabilitas, dimana peneliti melakukan pengujian validitas data dengan menggunakan rumus pearson product moment. Uji Validitas dilakukan berfungsi untuk menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Sedangkan pengujian reliabilitas data dilaksanakan dengan menggunakan rumus alpaha. Uji reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Keduanya diproses melalui program sofware Microsoft

Excel-2007 pada komputer.

(38)

Transformasi data ini menggunakan teknik Method of succesive interval (MSI). Dalam penghitungannya ke dalam interval peneliti menggunakan

sofware Microsoft Excel-2007 pada komputer.

5. Pengujian normalitas data, Homogenitas, dan Linieritas. Uji normalitas berfungsi untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Selanjutnya uji Homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau tidak. Selanjutnya apabila kedua kelompok data (sampel ) tersebut berasal dari populasi-populasi dengan variansi yang sama dinamakan populasinya homogen. Sedangkan uji linieritas berfungsi untuk mengetahui hubungan linier antar variabel bebesa dengan variabel terikat. Peneliti melakukan uji normalitas memakai SPSS versi 17, homogenitas memakai sofware Microsoft

Excel-2007, dan liniearitas memakai SPSS versi 17 dan dibantu sofware

Microsoft Excel pada komputer.

6. Analisis data yang terkumpul dengan menghitung hubungan antara variabel dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana karena peneliti menganalisis pengaruh satu variabel bebas terhadap dua variabel terikat dalam hal ini perhitungan melalui SPSS versi 17 dengan dibantu sofware Microsoft

Excel-2007 pada komputer.

7. Pengujian hipotesis untuk melihat sejauhmana hipotesis dapat diterima atau ditolak.

I. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan hipotesis asosiatif sebagaimana yang

(39)

merupakan dugaan adanya hubungan dalam populasi, melalui data hubungan

variabel dalam sampel”. Di dalam penelitian ini terdapat tiga macam hubungan antar variabel sebagaimana yang dikemukakan yaitu ”hubungan simetris,

hubungan sebab akibat dan hubungan interaktif atau saling mempengaruhi”. Dan dalam penelitian ini hubungan antar variabel yang digunakan adalah hubungan sebab akibat.

Dalam mencari hubungan antar variabel penelitian ini dilakukan dengan cara mencari korelasi sederhana. Hal ini dikarenakan variabel dependent lebih dari satu sedangkan variabel independennya hanya ada satu. Di dalam korelasi tersebut akan diperlihatkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel tersebut. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif dan negatif sedangkan kuatnya hubungan dalam besaran koefisien korelasi.

Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan positif, bila nilai suatu variabel dapat meningkatkan variabel lain. Sebaliknya apabila dinyatakan negatif, Bila suatu variabel dapat menurunkan variabel yang lain. Adapun seberapa besar kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar adalah 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah – 1 dan terkecil adalah 0. Hasil hubungan tersebut dpengaruhi oleh perhitungan statistik dimana akan menunjukkan ada di interval mana koefisiennya berada. Berikut ini daftar interpretasi koefisien korelasi :

Tabel 3. 10

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

(40)

Berbeda dengan dengan interpretasi korelasi, berikut ini pula criteria analisis data deskripsi penafsiran yang dipaparkan oleh tabel 3.11 :

Tabel 3. 11

Kriteri Analisis Data Deskripsi

Rentang Kategori Penafsiran

1.00 – 1,80 Sangat rendah

1,81 – 2,61 Rendah

2,62 – 3,42 Sedang

3,43 – 4,23 Tinggi

(41)
(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya adalah :

1. Hasil pembelajaran IPS berpengaruh positif terhadap nilai kepedulian sosial peserta didik. Pengaruh hasil pembelajaran terhadap nilai kepedulian sosial memiliki imbas yang tinggi. Dalam pembentukan nilai kepedulian sosial peserta didik terdapat beberapa kategori yang termasuk ke pada tingkat sedang atau cukup yaitu : pertama, peserta didik masih kurang bekerja keras hal ini ditandai dengan tingkat kepuasan terhadap nilai ujian yang sedang-sedang saja. Kedua, nilai kemandirian peserta didik yang sedang-sedang atau cukup yang ditandai dengan tingkat egois dari masing- masing peserta didik yang menjadikan batas antara kemandirian menjadi kabur. Ketiga, nilai kasih sayang yang sedang atau cukup hal ini ditandai dengan tingkat tolong menolong yang berada pada kategori cukup. Keempat, berpkiran positif yang berkategori sedang atau cukup hal ini ditandai dengan tingkat perasangka baik terhadap guru.

(43)

ingkar janji terhadap sesama. Hal ini sungguh ironi ketika tingkat kemampuan menyikapi pelaksanaan tugas belajar peserta didik tinggi tetapi peserta didik itu sendiri mengalami hambatan dalam belajar, karena peserta didik lebih mementingkan penyelsaian akhir tugas dibandingkan proses sehingga didapat fakta lapangan bahwa tugas-tugas harus diselesaikan bagaimanapun caranya meskipun tidak difahami.

B. Saran

1. Ketersediaan media pembelajaran memang perlu dalam pembelajaran IPS namun ada catatan tersendiri kepada pihak penyelenggara pendidikan dalam hal ini sekolah adalah penyampaian materi IPS diharapkan tidak hanya sekedar pemindahan pengetahuan agar peserta didik bias tahu tetapi penyampaian materi IPS justru menitikberatkan pada bagaimana peserta didik dapat mengamalkan nilai-nilai dalam pembelajaran sehingga dapat di tindaklanjuti berupa sikap dan perilaku. Dalam hal ini kompetensi guru IPS sangat berperan penting.

2. Untuk memupuk beberapa kendala dalam hasil penelitian yaitu kerja keras, kemandirian, kasih sayang, pikiran positif, pelaksanaan tugas dan menepati janji. Maka peran guru dan orang tua yang selalu menanmkan nilai jujur untuk lebih dipercaya, nilai kerja keras, kasih sayang dan tanggung jawab sehingga kendala yang ada pada hasil penelitian di atas menjadi dapat teratasi meskipun berjalan secara perlahan karena semua hal dalam mengatasi itu adalah proses menuju perbaikan.

(44)
(45)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Kama.(2007). Bunga Rampai (Pendidikan Nilai). Bandung. Alma Buchari.(2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung : Alfabeta. Al-Muchtar. (2000). Strategi Pembelajaran IPS. Bandung

__________. (1991). Pengembangan Kemampuan Berpikir dan Nilai dalam Pendidikan IPS. Disertasi UPI Bandung. Tidak Diterbitkan

Azwar Saifuddin. (2011). Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bahri Syaiful dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Bahri, S. (2002). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

_______.(2008). Psikologi Belajar. Jakarta:RIneka Cipta

Budiningsih, Asri. C. DR. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta . Rineka Cipta. Dayakisni T dan Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang : UMM Press

Diana Lili.(2011). Pengaruh Fasilitas dan disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPS (Survei pada SMP Negeri yang Berklasifikasi SSN di Kabupaten Bandung Barat). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Elmubarok, Zaim. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung : ALfabeta.

Fitriyani Andi, D. (2009). Penggunaan Metode Reciprocal Teaching dalam Pembelajaran IPS

untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Peserta didik SD.

Tesis UPI Bandung. Tidak Diterbitkan

Gerungan.(2010). Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama.

Gintings, A. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Humaniora

Hartini, G. Kartasapoetra.(1992). Kamus Sosiologi dan Kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Joni.(2010). Pengembangan Sopan Santun dan Keterampilan Melakukan Gerak Solat melalui

metode Role Playing pada anak Usia Dini. Tesis Master Program Studi Pendidikan Anak

(46)

Kniker, C. R, (1977). You and Values Education. USA : Charles E. Merrill Publishing Company Krisnawati Iis. (2012).Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar IPS(Survei di

Sekolah Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya). Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Makmun, A. (1999). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mamuasi Rahmat. (2009). Kontribusi Penguasaan Materi dan Suasana Belajar dalam

Pembelajaran Kewirausahaan terhadap Pembentukan Sikap Kewirausahaan Peserta didik. Tesis UPI Bandung. Tidak diterbitkan

Masluhi. (2009). Tinjauan Aksiologi Terhadap Kasus Siswa Merokok di SMK Raudlotun Nasyi’in Berat Kulon Kabupaten Mojokerto. Universitas Negeri Malang.

Martorella, et al.(2005).Teaching Social Studies In Middle and Secondary Schools.United States of America: Pearson Prentice Hall

Maryani Enok. (2011). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk Peningkatan

Keterampilan Sosial. Bandung : Alfabeta

Michaelis, U,J. (1980). Sosial Studies For Children (seventh edition). New Jersey : Prentice Hall, Inc

National Council for the The Social Studies. (1992). Documents of the NCSS’s 72nd Convention.

Detroit, Michigan.

Nana & Ibrahim. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Nurlaelawati R. (2012). Taksonomi Bloom. [on line]. Tersedia : kim.pensa.sb.info.

Purwanto Ngalim.(1996). Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda

Radjilun.(2011). Impelementasi pembelajaran Berbasis Biografis : Nilai-nilai kejuangan Sultan

Babullah dalam membangun Patriotisme dan Nasionalisme Peserta didik. Tesis Master

Program Studi Pendidikan IPS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung : Tidak Diterbitkan.

Riduwan.(2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta

Riduwan, Achmad E. (2011). Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis(Analisis Jalur). Bandung : Alfabeta.

Rosyani Ani. (2008). Efektivitas Model Broken Triangle melalui Cooperative Learning dalam

Pembelajaran IPS. Tesis UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

(47)

Sagala, Syaiful,. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung : Rosda

_______.(2007). Pengembangan IPS Di SD. Bandung : UPI Press

Siregar, E(2010). Teori Belajar dan PEmbelajaran. Bogor:Ghalia Indonesia.

Siti Anisah, A.(2009). Pengaruh pendekatan Analisis Nilai terhadap Peningkatan Pemahaman

Konsep dan Sikap Kepedulian Sosial peserta didik dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Tesis Master PRogram Studi Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung : Tidak diterbitkan.

Skeel Dorothy.(1995). Elementary Social Studies-Challenges for Tomorrow’s World. Florida (USA): Harcourt Brace and Company

Somanti Nu’man. (2001). Menggagas Pembaharuan IPS. Bandung : Rosda.

Sutardjo.(2008). Handout : Studi Kepribadian. Bandung: Universitas Islam Bandung. Tidak Diterbitkan.

Sudjana, N. (2010). Dasar-dasar proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung : Alfabeta.

________.(2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, S N.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syaodih Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Tabrani, R. (1995). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Talut, Hamrin, Abduh. (1980). Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Depdikbud. Tirtarahardja Umar. (2000). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Uyanto, S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Edisi revisi tahun 2010). Bandung : Fokus Media Wahab A A.(2008).Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

(48)

Walgito, Bimo. (2003). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta : Andi. ____________.(2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi.

Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : ROsda Karya

INTERNET

Blog Dunia pelajar. (2009). Presentase remaha berhubungan seks di luar nikah. [On line]. Tersedia : http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/arsip/63-persen-remaja-berhubungan-seks-di-luar-nikah.html [5 Juni 2012]

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. (2011). Peserta didik SMP se-Jawa Barat. [on line]. Tersedia : www.disdikjabar.go.id [29 Desember 2011]

Djahiri. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT. [on line]. Tersedia : digilib.upi.edu

Fauzi R. (2009). Pengertian Nilai. [on line]. Tersedia : Uzey.blogspot.com. (September 2009) Idmat. (2011). Cara Melakukan Uji Normalitas dengan SPSS 17 [on line]. Tersedia :

Http/idmatgokil.wordpress.com (8 mei 2012).

Indrawati L. (2011). Repositori Universitas Pendidikan Indonesia. [on line]. Tersedia : repository.upi.edu.

Kementrian Pemuda dan Olahraga. (2009). Penyajian Data InformasiKementerian Pemuda dan

OlahragaTahun 2009 [ On Line ] . tersedia :

http://www.scribd.com/doc/75539548/28/Kenakalan-Remaja [5 Juni 2012]

Khoirunnissa. (2011). Pengertian Nilai Sosial.[on line]. Tersedia : www. Wordpress.com (4 maret 2011)

___________. (2011). Ciri-ciri Nilai Sosial. [on line]. Tersedia : www.wordpress.com (4 maret 2011)

Komnas Perlindungan Anak. (2012). Intervensi industry rokok, kejahatan terhadap anak dan

perempuan. [On Line]. Tersedia : http://komnaspa.wordpress.com/2012/05/29/intervensi-industri-rokok-kejahatan-terhadap-hak-kesehatan-anak-dan-perempuan/[5 Juni 2012] Kompasiana.(2011). Teori Belajar Sosial (Albert Bandura). [on line]. Tersedia :

www.kompasiana.com/ [9 September 2012]

(49)

Lee, J. 2000. Values Education in the Two Years College. ERIC Digest. [Online]. Tersedia: http://www. ed.gov/databases/ERIC Digest/Ed440681.[9 September 2012]

Maria Ulfah. (2010). Perilaku menyimpang remaja. [On line]. Tersedia : http://www.damandiri.or.id/file/ulfahmariaugmbab1.pdf. [5 Juni 2012].

Utami, Sri R. (2008). Psikologi Umum 2. Bab 1. Sikap (attitude). [on line]. Tersedia : www. Google.co.id (25 Januari 2009)

Sumantri, E (2009). Upaya Membangkitkan Nasionalisme Melalui Pendidikan. Artikel. Dipublikasikan melalui internet (www.setneg.go.id)

Suparto. (2010). Fungsi-fungsi nilai sosial. [on line]. tersedia : http/www.wikipedia.org. [3 Oktober 2011]

Woods. (1983). Nilai-nilai Sosial. [On line]. Tersedia : http//id. Wikipedia.org/wiki/nilai sosial [3 Oktober 2011]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Tersedia

Gambar

Gambar 1. 1 Perbandingan Hubungan Seks dan Abosrsi usia SMP-SMA
Gambar 1. 2 Perilaku Mencontek Peserta didik usia SMP
Tabel 3. 1 Populasi Peserta didik SMPN Kota Bandung
Tabel 3. 2 Sampel Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skor rata-rata yang diperoleh meningkat karena setiap peserta didik berusaha menjelaskan materi yang telah dipelajari kepada anggota kelompoknya, sehingga komunikasi

Adanya kontribusi kegiatan supervisi terhadap mutu mengelolaan pembelajaran dimana pengelolaan pembelajaran berkontribusi terhadap mutu hasil belajar mengindikasikan

Dari grafik di atas terlihat bahwa pembelajaran remedial dengan meman- faatkan media TIK tutorial dapat mem- bangun karakter pada setiap diri siswa, adapun

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok

Melihat pencapaian hasil belajar yang diperoleh siswa SMA Negeri di Kota Bandung wilayah B tersebut, maka hal ini mengindikasikan bahwa ada faktor penyebab yang

Dari hasil evaluasi yang dilakukan, terlihat bahwa peserta didik menjawab masalah yang diberikan menggunakan ide mereka sendiri. Bagi peserta didik yang masih

Aktivitas peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 2 Amuntai Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 terhadap model pembelajaran Cooperative Script dapat terlihat bahwa

Enam pernyataan yang terdiri dari 1 peserta didik diberi Lembar Kerja LKPD untuk dikerjakan baik secara individual maupun kelompok, mendapat skor 58.33% dengan kriteria cukup, 2