^fW7
PENGARUH DINAMIKA ORGANISASI INFORMAL DAN KEPUASAN -'KERJA TERHADAP KREATIVITAS GURU GURU SMA NEGERI
Dl KA6UPATEN MINAHASA DAN KOTAMADYA MANADO
T E S I S
Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung Untuk
Memenuhi Sebagian dari Syarat Program Pasca Sarjana Bidang Studi Administrasi
Pendidikan
Oleh :
JAN F. MANTUR No. Pokok 404/A/XVI-8
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN OAN ILMU PENDIDIKAN
PROF. DR. ACHMAD SANUSI, SH. MPA.
Pembimbing I
PROF. Dffi ENGKOSWARA, M. ED.
Pembimbing II
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
B A N D U N G
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
Bab I. PENDAHULUAN
A. Permasalahan •• 1
1. Latar belakang masalah ...
1
2. Rumusan masalah 8
B. Tujuan Penelitian
12
1. Tujuan umum
•
12
2. Tujuan khusus
13
C. Kegunaan penelitian
...
13
II. PENDEKATAN KONSEPTUAL TENTANG DINAMIKA
ORGANISASI INFORMAL, KEPUASAN KERJA DAN
KREATIVITAS
A. Beberapa konsep Administrasi
Pendidikan 15
B. Konsep-konsep dasar Perilaku
Organisasi
21
C. Eksistensi dan pengertian organisasi
Informal 30
D. Beberapa konsep tentang kepuasan
kerja
37
E. Konsep-konsep kreativitas individu
dan lembaga
34
vii
F. Kesimpulan teoritis 72
G. Hasil-hasil penelitian sebelumnya . . 76
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Populasi dan sampel 78
B. Metode penelitian ... 80
C. Anggapan dasar dan hipotesis ... 81
D. Validitas dan reliabilltas
instrumen . 82
E. Pengumpulan data penelitian ... 90
F. Pengolahan dan analisis data 92
G. Hasil pengolahan dan analisis data . . 93
H. Rangkuman hasil penelitian ... 110
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan dan hasil penelitian ... 113
B. Pembahasan 115
C. Implikasi hasil penelitian • 124
D. Rekomendasi bag! penelitian
berikutnya 127
DAFTAR KEPUSTAKAAN 128
LAMPIRAN :
A. Instrumen yang digunakan 133
B. Hasil perhitungan ketepatan skala.vali-ditas daya pembeda dan reliabilltas
instrumen ... 151
C. Hasil pengolahan data survei
161
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Organisasi Formal dan Informal . •
33
2. Model hubungan kepuasan dengan prestasi
dari Porter dan Lawler ... 4-2
3. Hirarkhi kebutuhan menurut A.H.
Maslow 4-7
4-. Kebutuhan aktualisasi diri ditempat
teratas • • • • 4-8
5. Poligon frekwensi data dinamika orga
nisasi informal sekolah
94-6. Poligon frekwensi data kepuasan
kerja guru
95
7. Poligon frekwensi data kreativitas
guru
96
i x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Proses Administrasi Pendidikan ... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Perma3alahan
1. Latar Belakang masalah
Persoalan menyangkut produktivitas pendidikan me rupakan isyu yang muncul setiap saat, dari waktu ke waktu. Keadaan ini menunjukkan bahwa masalah produktivitas pen didikan tetap urgen dan perlu untuk dikaji terus menerus dalam rangka menemukan berbagai strategi pilihan yang da pat mengatasl persoalan-persoalan yang muncul.
Dalam konteks persoalan produktivitas pendidikan, komponen guru masih merupakan titik sasaran yang selalu dalam sorotan. Keberadaan guru yang langsung berada di garis terdepan dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan
dan pengajaran selalu disoroti oleh banyak pihak, mulai
dari orang tua, sampai pada pihak-pihak lain yang merasa-kan dampak dari hasil pendidimerasa-kan di mana guru berperan. Banyak persoalan yang dapat diangkat dari komponen guru tersebut. Persoalan-persoalan tersebut saling kait mengait satu sama lainnya, dan oleh karena itu diperlukan
kejeli-an, dalam mendeteksi maupun mengidentifikasikan mana yang perlu diprioritaskan untuk diatasi terlebih dahulu.
Dalam menghadapi persoalan tersebut di atas perlu adanya pengadministrasian atau penataan pendidikan itu sendiri. Adaministrasi pendidikan dipandang sebagai alat
1
yang vital untuk mencapai tujuan secara produktif
yaitu
efektif dan efisien. Oleh karena itu kriteria atau ukuran
keberhasilan pelaksanaan administrasi pendidikan adalah
produktivitas pendidikan.
Guru yang melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya
di sekolah tentu terkait langsung dengan mekanisme serta
keorganisasian dan manajemen pendidikan yang ada. Guru se
bagai pelaksana pendidikan terdepan tidak "berdiri
sen-diri" tetapi selalu dalam kebersamaan
dengan pihak-pihak
lainnya. Dengan kata lain, bahwa guru-guru berada
dalam
suatu sistem keorganisasian yang berlaku dalam
pengelola-an pendidikpengelola-an/sekolah.
Sistem keorganisasian yang ada dalam lembaga-
lem-baga pendidikan (sekolah-sekolah) bereksistensi
dengan
adanya dua hal pokok, yaitu (1) Adanya pengaturan -
peng-aturan secara formal yang mengharuskan adanya wadah/orga
nisasi untuk dimanfaatkan dalam melaksanakan berbagai
ke-giatan dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan.
Pewadahan secara formal ini, yang didasarkan pada adanya
aturan-aturan formal (menyangkut semua aspek yang
diperlu-kan) menghasilkan adanya orgasisasi-organisasi formal.
(2) Adanya kecendrungan "kesamaan" yang hidup dan berada
pada setiap guru misalnya adanya kesamaan latar belakang
sosial, ekonomi, kultural, kesamaan dalam minat, bakat,
3
nilai yang dianut. Kesamaan-kesamaan tersebut pada
gili-rannya menuju pada kebersamaan dalam arti cendrung "mewa-dahkanw kesamaan-kesamaan tersebut tanpa adanya
peraturan-peraturan yang mengikat semua aspek dan kegiatan. Adanya
seolah-olah aturan main dalam wadah itu secara spontan
berdasarkan pada kaidah-kaidah atau norma yang disepakati
bersama. Bentuk inilah yang disebut organisasi informal/
kelompok informal. Adanya kesempatan(waktu luang) yang ada
disekolah memungkinkan di-idakannya kontak-kontak informal
antara sesama guru. Terjadinya kontak-kontak secara infor
mal memungkinkan terjadinya saling tukar saran dan
penga-laman yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas sehari-hari.
Perwujudan kontak-kontak yang lebih cocok dinamakan kontak
profesional itu pada dasarnya akan mempunyai dampak pada
peningkatan kreativitas guru dalam melaksanakan tugas se
hari-hari di sekolah.
Perilaku kreatif dari guru-guru sangat diharapkan, sehingga mampu untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya, yang pada akhirnya mempengaruhi peningkatan produktivitas sekolah. Dilihat dari latar belakang pendidikan yang
di-syaratkan bagi guru-guru yang dipercayakan untuk menjadi
pendidik/pengajar pada SMA di Negara kita, jelas bahwa
me-reka dapat diasumsikan telah memiliki pengetahuan dan
ke-mampuan yang memadai untuk pelaksanaan tugas-tugasnya.
Dengan bermodalkan kemarapuan dan pengetahuan yang dimiliki
itu, maka dalam menghadapi berbagai tuntutan dan kebutuhan
4
yang ada (muncul) di sekolah sehubungan dengan pelaksanaan
tugas sehari-hari, guru-guru tersebut telah mampu untuk
dapat mengembangkannya sesuai dengan apa yang dituntut dan
dibutuhkan. Dengan kata lain bahwa pada diri guru-guru
di-harapkan telah terbentuk kemampuan untuk berinisiatif dan
mengkreasikan sendiri apa yang perlu dilaksanakan sehu
bungan dengan tugasnya di sekolah. Kondisi inilah
yang
menjadi harapan bagi guru-guru SMA yang ada dalam
upaya
meningkatkan kualitas pendidikan.
Kenyataan sering menunjukkan keadaan lain dari pa
da yang diharapkan. Banyak guru yang masih belum mampu un
tuk berinisiatif dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini
perlu dika^i secara cermat, mengapa guru-guru yang
sebenar-nya telah disiapkan dengan seperangkat kemampuan yang
di-perlukan, belum dapat bereksistensi sesuai dengan harapan
ideal. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Tentu
hal
ini dapat dicari dalam diri pribadi masing-masing guru,
ataupun di luar pribadi masing-masing guru tersebut.
Banyak pula yang mempersalahkan pada iklim pengelolaan ya
ng sering dicap tidak kondusif bagi pengembangan
kreativi-tas. Pernyataan ini sering dikaitkan dengan adanya "biro
krasi yang ketat" dalam pelaksanaan tugas-tugas, sehingga
sulit untuk memperlihatkan adanya kreativitas. Adanya ik
lim pengelolaan yang terlalu formal sebagai manifetasi da
ri konsep birokrasi di sekolah yang terlalu ketat, cendrung
5
membawa guru-guru tenggelam pada hal-hal yang bersifat ru
tin belaka, sehingga membawa guru pada perilaku pasif,ti
dak berinisiatif, tidak berani mengemukakan inovasi dalam
melaksanakan tugas sebagai guru.
Perilaku kreatif yang diharapkan pada guru-guru ba
nyak pula ditentukan oleh interaksi dengan pihak lain.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas tentang adanya
or
ganisasi informal, maka dengan kondisi keinformalan itu
guru-guru diharapkan dapat keluar dari keterikatan
yang
kaku dan ketat. Organisasi informal dibidang pendidikan
dapat merupakan sarana untuk memunculkan ide-ide baru ya
ng sulit dimunculkan karena "dinding" birokrasi yang ketat.
Kondisi organisasi informal dalam organisasi pendidikan da
lam kenyataannya masih kurang diperhatikan, karena selalu
tenggelam dalam masalah-masalah yang lebih formal dan ru
tin.
Tesis ini mencoba mengkaji tentang pengaruh
kedina-mikan organisasi informal terhadap peningkatan kreativitas
guru di SMA Negeri Manado dan Minahasa.
Disamping faktor organisasi informal, faktor lain
yang juga berpengaruh terhadap kreativitas guru yaitu
an-tara lain "kepuasan kerja", Kepuasan kerja guru, sebagai
salah satu indikator utama dalam menunjang peningkatan
kreativitas guru. Theodore T. Herbert mengemukakan
bahwa,
"job satisfaction is .an individual's emotional
reaction to the job itself. Jadi kepuasan kerja adalah reaksi emosfonal yang sifatnya individual terhadap
peker-jaan itu sendiri ( 1981, p. 143).
Arthur A. Sloane (1983,
23), merumuskan bahwa "job satisfaction is positive feel
ing toward the job". Kepuasan yang diperoleh dari
peker-jaan yang ia lakukan merupakan bagian dari kepuasan
hidup-nya. Dengan kata lain bahwa kepuasan kerja dapat terwujud
dalam aktivitas individu pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawa^nya.
Setiap orang apakah ia sebagai petani, pedagang,
nelayan, guru dan sebagainya selalu mengharapkan kepuasan
dari pekerjaan yang dilakukannya. Dengan mengajar seorang
guru mengharapkan kebutuhannya terpenuhi. Adanya kepuasan
kerja dari guru -guru dimanifestasikan pada kreativitas dan inisiatif dalam menyelenggarakan kegiatan sehari-hari.
Dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja merupakan indikator
penting bagi peningkatan kreativitas guru.
Seorang guru merasa puas terhadap pekerjaannya, ka rena bekerja sebagai guru adalah :
a. Sesuai dengan bakat dan minat/perhatian serta
keahlian-nya.
b. Pekerjaan guru adalah pekerjaan mulia, karena mengabdi dalam bidang kemanusiaan.
c. Bekerja sebagai guru memberikan penghasilan yang cukup
7
d. Bekerja sebagai guru memberikan rasa aman dan
ketenang-an.
e. Dapat memberikan status sosial yang lebih tinggi. f. Pekerjaan guru adalah menantang untuk mengembangkan
diri.
g. Adanya pengawasan dari kepala sekolah yang sifatnya membantu setiap personil dalam melaksanakan tugasnya.
Organisasi informal dan kepuasan kerja merupakan variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas guru dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari.
Adanya hubungan yang intim/akrab, keterbukaan,
spontani-tas dan hubungan interpersonal yang hangat bebas dan sa ling menghargai serta adanya kepuasan kerja yang tinggi mendorong guru untuk berpikir produktif, berinisiatif dan berusaha untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pe laksanaan tugas sehari-hari. Hal ini tergantung dari per-sepsi guru terhadap situasi tersebut, serta peranannya dalam organisasi sekolah.
Ukuran bagaimana guru yang kreatif, setelah mene-laah beberapa sumber bacaan dapat dikemukakan beberapa Ci-ri guru yang kreatif adalah : BeCi-rinisiatif, penuh kreasi,
dinamis, penuh inovasi/gagasan, berani, kerja keras,
man-diri, fleksibel, elaborasi, originalitas, berkepribadian* berorientasi kuat ke masa depan, kemampuan untuk mengak -tualisasikan diri melalui berbagai kegiatan kreatif.
2. Rumusan masalah
Masalah pokok dalam penelitian ini menyangkut pe ningkatan kreativitas guru-guru SMA Negeri di Kotamadya Manado dan Kabupaten Minahasa dengan melihat dinamika or ganisasi informal dan kepuasan kerja sebagai indikator utama yang mempengaruhinya. Untuk jelasnya masalah pene litian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : "Bagaimana
pengaruh dinamika organisasi informal dan kepuasan kerja
terhadap peningkatan kreativitas guru-guru SMA Negeri
di
Kotamadya Manado dan Kabupaten Minahasa ?
Variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai be
rikut :
(1) Dinamika organisasi informal
Organisasi informal sekolah adalah suatu bentuk or ganisasi yang dimunculkan oleh adanya hubungan infor mal diantara perscnil-personil sekolah. Biasanya or ganisasi informal terbentuk dalam ukuran yang kecil
( merupakan peer group) atau kelompok informal.
Adapun ciri-ciri dari organisasi informal ialah.:
a) Adanya kedekatan dan keintiman antar anggota dalam
kelompok. Adanya kedekatan dan keintiman ternyata secara teoritik maupun empirik merupakan prasyarat bagi pengembangan kreativitas, inisiatif, keper-cayaan diri dan berpikir produktif pada tingkat
9
b) Keterbukaan dan Spontanitas adalah ciri organisasi
informal yang merupakan kriteria utama dalam meng-ukur produktivitas individual. Artinya keterbukaan dan spontanitas adalah ciri manusia yang paling
produktif, kreatif dan penuh inisiatif.
c) Hubungan atau komunikasi interpersonal yang hangat,
bebas dan saling menghargai merupakan ciri organi sasi informal yang mendorong pertumbuhan diri serta
keyakinan akan keberhasilan yang merupakan motiva-si intrinmotiva-sik bagi peningkatan produktivitas indi vidual, kelompok maupun organisasi.
Organisasi-organisasi informal sekolah tersebut dapat merupakan kelompok-kelompok kecil yang ter-bentuk di antara personil-personil sekolah seperti: Kelompok guru yang terbentuk karena adanya kesama
an tugas atau kesamaan dalam suatu bidang keahlian, misalnya kelompok guru IPA, kelompok guru IPS, ke lompok guru bahasa dan Iain-lain.
(2) Kepuasan Kerja,
Kepuasan kerja adalah reaksi emosianal yang individual terhadap pekerjaan itu sendiri. Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang anggota organisasi terhadap peker-jaannya yang menyangkut :
(a) Isi tugas, ruang lingkup pekerjaan, cara
kerja,
dan hasilnya.
(b) Lingkungan pekerjaan, yakni struktur organisasi,
hubungan informal dalam organisasi, sistem imbalan.
(c) Kebutuhan harga diri/pengakuan individu (
T.M.Fra-ser, hal.47).
3. Kreativitas
Kreativitas merupakan kebutuhan dasar bagi setiap
orang dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari.
Seorang guru dalam mengajar dituntut kreativitas yang
tinggi demi terwujudnya/tercapainya tujuan pendidikan.
Masalah kreativitas guru adalah sangat penting ter-utama bila dihubungkan dengan tugas guru sebagai pendidik untuk menyiapkan tenaga yang mampu, kreatif dan trampil dalam melaksanakan pekerjaan. Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan melihat dan membentuk kombinasi-kombina-si baru dari pengetahuan yang sudah dimilikinya baik dalam proses maupun dalam bertindak. Dengan kata lain kreativi tas adalah kemapuan menyusua, membentuk dan melahirkan ide
ide dan tindakan baru.
Ketiga variabel ini saling berkaitan satu dengan yang lain dalam suatu sistem organisasi sekolah yang me-merlukan pengembangan dalam rangka peningkatan produktivi tas pendidikan. Variabel organisasi informal guru dan ke puasan guru berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas
11
Variabel kreativitas guru sebagai variabel
depen-den ( Y ), sedangkan variabel independepen-den ialah organisasi
informal ( X1 ) dan kepuasan kerja ( Xp ). Sedangkan yang
dijadikan variabel antara adalah motivasi kerja, sedangkan
variabel kontrolnya adalah masa kerja dan jenis kelamin. Hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan ;
X. Dinamika organisasi informal
Kepuasan kerja
Kreativitas guru.
Berdasarkan variabel-variabel tersebut, dirumuskan
masalah-m salah penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana pola hubungan fungsional antara kedinamikan organisasi informal dan kepuasan kerja dengan pening -katan kreativitas guru ?
b. Dilihat dari aspek dinamika organisasi informal, maka dapat dilihat bagaimana kontribusi kedinamikan organi sasi informal terhadap peningkatan kreativitas guru ? c. Bagaimana kontribusi kepuasan kerja terhadap peningka
tan kreativitas guru.
d. Bagaimana derajat kaitan dan daya determinasi antara dinamika organisasi informal, kepuasan kerja dan krea tivitas guru-guru ?
e. Bagaimana ukuran kesamaan rata-rata setiap variabel pe nelitian dilihat dari kategori : masa kerja, latar be-lakang pendidikan, jenis kelamin ?
f. Bagaimana implikasi setiap variabel penelitian terhadap produktivitas sekolah ?
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapat-kan gambaran tentang bagaimana interaksi fungsional dan de rajat keterkaitan antara variabel-variabel dinamika kelom
pok informal, kepuasan kerja guru dan peningkatan kreativi
13
2. Tujuan khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : a. Mendapatkan gambaran empirik mengenai pola hubungan
fungsional antara dinamika organisasi informal dan ke puasan kerja dengan kreativitas guru-guru.
b. Untuk mendapatkan ukuran derajat keterkaitan antara kedinamikan organisasi informal, kepuasan kerja dengan kreativitas guru-guru.
c. Untuk mendapatkan gambaran deskriptif tentang kreati vitas guru-guru SMA dilihat dari : latar belakang pen didikan, masa kerja dan jenis kelamin.
d. Mendapatkan gambaran tentang implikasi dari setiap va riabel penelitian terhadap produktivitas pendidikan.
C. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan yang cukup berarti untuk hal-hal berikut ini : Pertama, dilihat dari aspek praktisnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan urunan positf bagi
peker-jaan-pekerjaan dalam bidang profesi pendidikan. Disamping
itu diharapkan pula penelitian ini dapat bermanfaat bagi
sistem sekolah dalam upaya peningkatan produktivitasnya ,
minimal bagi sekolah-sekolah yang ada kesamaannya dengan
sekolah yang dijadikan obyek penelitian.
Kedua, dilihat dari aspek teoritis penelitian ini berguna
bagi pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan, khususnya
prilaku organisasi. Penelitian ini dapat menambah
konsep-konsep yang dapat diterapkan dalam upaya
"pengadministra-sian" kegiatan-kegiatan di sekolah dimana guru-guru
dipan-dang sebagai sumber daya yang tak dapat diremehkan.
Guru-guru yang dapat memanfaatkan situasi ( hubungan-hubungan
informal dalam organisasi sekolah ) demi kepentingan
pen-d'dikan anak-anaknya akan memberikan kontribusi yang ber-makna dalam proses pendidikan itu sendiri.
Disamping itu secara individual guru-guru mempunyai
kemungkinan untuk lebih mempertajam daya imajinasinya ser
ta daya ciptanyadalam upaya berpacu dengan kondisi kebu
tuhan pengembangan pendidikan. Penelitian terhadap varia-bel-variabel yang telah dikemukakan di atas akan sangat besar manfaatnya dalam menemukan konsep-konsep yang
nanti-nya dapat digunakan dalam mengadopsi ataupun mengkreasikan
inovasi-inovasi dibidang pendidikan.
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat apakah ada
kontribusi yang nyata dari dinamika organisasi informal
dan kepuasan kerja terhadap peningkatan kreativitas guru.
Jika ternyata ada kontribusi atau hubungan yang positif,
maka dapat dikatakan bahwa kreativitas guru dalam mengajar
banyak ditentukan oleh kedinamikan organisasi informal dan
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Dalam
bab ini akan dikemukakan
hal-hal yang men
cakup, perencanaan penelitian sampai dengan pelaksanaan
pengumpulan data. Berturut-turut akan diketengahkan : (a)
Populasi dan Sampel, (b) Metode penelitian, (c) Anggapan
Dasar dan Hipotesa (d) Validitas dan Reliabilltas.
A. Populasi dan Sampel
Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini me
liputi keseluruhan karakteristik yang menyangkut organisa
si informal sekolah, Kepuasan kerja guru dan Kreativitas
guru. Adapun yang menjadi unit populasi dalam penelitian ini adalah semua guru termasuk kepala sekolah SMA di Ka
bupaten Minahasa dan Kotamadya Manado, dengan perincian :
Kabupaten Minahasa 16 SMA Negeri dan Kotamadya Manado ada
7 SMA, yaitu SMA 1 sampai dengan 7.
Unit sampel ialah setiap guru SMA Negeri. Ukuran sampel berdasarkan teknik analisis binomial populasi dan hanya dibatasi pada guru-guru tetap.
Penentuan ukuran sampel menggunakan rumus yang di
kemukakan oleh Tuckman. ( Tuckman, 1978, hal.232) yaitu :
n = (Z/e)2 (P) (1 - P)
Perhitungan ukuran sampel dapat dilihat pada lampiran te
sis ini.
78
TABEL 3
GURU TETAP SEBAGAI ANGGOTA POPULASI
s ss s ~ b ss xa ss ss 3= b: s= sc = i= = t= r= xx:: = =:ss3£: = x==:s:=;s:: S C S = S S S B S S S S 3 S B S = S S C a
L o k a s i Guru tetap
Laki-laki Perempuan Jumlah
: s B r s s £ s s s B s s = c a s = = ::=.== = = = = = = = = :: s = = = s s b b e s s i :es==je = =:x=«»!
M i n a h a s a 215 183 398
M a n a d o 157 117 274
J u m l a h 372 300 672
Sumber: Kanwil Depdikbud Prop. Sulut, September 1986,
TABEL 4
PROPORSI ANGGOTA SAMPEL
p c a e s a s s s = s s c = a = s s = s s s s s B & = = = B s s B s r : = s s s a s i
L o k a s i
Minahasa
Manado
Jumlah
Guru tetap
Laki-laki
57
37
88
Perempuan : s s > » 8 S
44
28
72
Jumlah
s s s r s s s s s t s s i i
95
65
160
Penentuan sampel yang hanya dibatasi pada guru-gu ru tetap, alasannya ialah keikatan disiplin organisasional
dari guru tidak tetap adalah relatif kurang. Guru-guru ti
dak tetap proporsinya kecil sehingga tidak mempengaruhi
[image:22.595.102.494.136.554.2]80
dan sewaktuwaktu dapat diganti. Guru tidak tetap waktu
-nya di sekolah kurang, sehingga-sulit diharapkan untuk da
pat lebih banyak berinteraksi dan saling tukar menukar
in-formasi dengan teman-teman guru dalam bentuk kelompok in
formal guru di sekolah.
B. Metode Penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
ana-litik dengan maksud agar memperoleh gambaran empirik
menge-nai keadaan yang tengah berlangsung pada saat penelitian
ini berlangsung.
Teknik pengumpulan data, digunakan teknik angket/
kuesioner yang dilengkapi dengan teknik wawancara dan
do-kumenter. Selanjutnya data lapangan yang diperoleh
diana-lisis, baik secara kuantitatif berdasarkan informasi
sta-tistik maupun secara kualitatif berdasarkan interpretasi
terhadap hasil-hasilnya. Keadaan yang sedang berlangsung
tersebut berkenaan dengan variabel-variabel yang menjadi
pusat perhatian studi ini.
Untuk maksud pengujian hipotesis, digunakan metode
statistik inferensial yaitu :
a. Analisis regresi untuk mengetahui hubungan fungsional
antar variabel penelitian.
b. Analisis korelasi untuk mengetahui tingkat derajat
ke-terkaitan dan daya determinatif dari setiap variabel.
c. Analisis kesamaan dua rata-rata untuk setiap variabel.
C. Anggapan Dasar dan Hipotesa
Suatu penelitian perlu dilandasi oleh anggapan
da-sar/asumsi-asumsi, sebagai pangkal tolak dalam penyusunan
hipotesis.
Dalam penelitian ini, yang menjadi anggapan dasar
adalah :
1. Setiap individu cendrung berkelompok sesuai dengan la
tar belakang sosial ekonomi, minat serta bakat yang di
miliki dan kesamaan dalam tujuan.
2. Adanya organisasi informal sekolah yang efektif memungkin
kan intensitas tatap muka yang lebih besar yang dapat
dimanfaatkan untuk membahas masalah kependidikan.
3. Produktivitas organisasi sekolah ditentukan oleh antara
lain kreativitas guru, sarana dan prasarana sekolah ya
ng ada.
4. Kreativitas guru sebagai pendidik dan pengajar di se
kolah, ditentukan oleh kemampuan dan motivasi kerja
serta kondisi dan situasi organisasi informal.
5. Rasa puas terhadap pekerjaan, cendurng untuk meningkat
kan kreativitas guru dalam pekerjaan.
6. Kreativitas guru merupakan fungsi produktivitas sekolah.
7. Dalam proses belajar mengajar, peranan guru sangat
me
nentukan keberhasilan sekolah dalam meningkatkan
82
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah se bagai berikut :
(1) Hubungan fungsional antara variabel Dinamika Organisa
si informal dan variabel kepuasan kerja dengan krea tivitas guru berpola linier, mempunyai arah positif dan signifikan.
(2) Derajat keterkaitan dan daya determinatif antara
va
riabel dinamika organisasi informal, kepuasan kerja kreativitas guru, cukup signifikan.
(3) Bila dilihat dari segi masa kerja di sekolah yang
ber-sangkutan, umur dan jenis kelamin guru tentang setiap
variabel penelitian tidak terdapat perbedaan berarti.
D. Validitas dan Reliabilltas Instrumen Pengumpul Data
1• Instrumen Pengumpul Data
Untuk menguji hipotesis-hipotesis yang tertera di atas, maka data yang dibutuhkan adalah skor dari
variabel-variabel sebagai berikut : 1) Dinamika organisasi informal
(X-j) 2) Kepuasan kerja (Xp) dan 3) Kreativitas guru ( Y ).
Dalam penelitian ini teknik pengumpul data yang di gunakan adalah angket dengan jawaban tertutup. Adapun pe-nilaiannya dengan menggunakan Skala Likert dengan rentang
skala 4-0(43210) untuk pernyataan positif
dan
0 12 3 4 untuk pernyataan negatif. Untuk mengukur varia
bel dinamika organisasi informal digunakan instrumen buatan
83
sendiri dengan mengacu pada konsep teori yang dikemukakan
oleh beberapa ahli antara lain : Keith Davis dan Newstrom,
Edgar Schein, Theodore T. Herbert dan beberapa ahli lain.
Adapun aspek-aspek instrumen tersebut adalah :
(1) Alasan untuk berkelompok,
(2) Tujuan berkelompok,
(3) Pertemuan-pertemuan informal, (4) Spontanitas dan ke
terbukaan dalam menerlma gagasan,
(5) Kesamaan persepsi
terhadap program pendidikan antara anggota kelompok, (6)
PartiBipasi/ keterlibatan anggota kelompok dalam kebijakan
sekolah,
(7) fleksibilitas dalam berkelompok dan keinti
man, (8) Bentuk-bentuk komunikasi interpersonal, (9)
Kon-ten yang dikomunikasikan, (10) Struktur organisasi, (11)
Iklim/suasana yang kondusif, (12) Pengakuan dari pimpinan.
Pengukuran untuk variabel kepuasan kerja guru di
lakukan dengan menggunakan instrumen buatan sendiri dengan
berpedoman pada model Minnesota satisfaction questionaire
(MSQ) dari Weis dkk (1976), disesualkan dengan situasl
pendidikan di Indonesia. Disamping itu penyusunan instru
men ini didasarkan pada beberapa konsep yang dikemukakan
oleh para ahli seperti : Konsep teori kebutuhan dari
Mas-low (lima tingkatan kebutuhan). Konsep teori dua faktor
dari Frederick Herzberg. Disamping itu pula digunakan kon
sep dari Katz dan Van Maamen (1977) yang mengemukakan tiga
komponen penting tentang kepuasan kerja yaitu :
84
terhadap interaksi. Dalam hal ini menyangkut hubungan de
ngan rekan sekerja, para penyelia dan orang-orang
lain
dalam lingkungan pekerjaan. (3) Kepuasan terhadap
kebijak-an-kebijakan organisasi. Dalam hal ini berhubungan dengan faktor-faktor kontektual yang menyangkut pengupahan, pro-mosi, keamanan.
Selain beberapa konsep tersebut di atas, penyusunan instrumen ini didasarkan pula pada kriteria tentang ke
puasan kerja guru sebagaimana yang penulis kembangkan pa
da bab II tentang konsep kepuasan kerja. Instrumen
ini
berbentuk angket berskala lima.
Pengukuran variabel kreativitas guru menggunakan
instrumen buatan sendiri dengan mengacu pada instrumen
yang dikemukakan oleh Eugene Raudsepp dan instrumen
yang
dikembangkan oleh Utami Munandar. Beberapa item pernyataan
dimodivikasl serta dikembangkan sendiri sesuai dengan ma
salah yang diteliti dan kondisi pendidikan di Indonesia.
Penyusunan dan pengembangan instrumen ini didasarkan pula
pada beberapa. konsep tentang kreativitas, antara lain kon
sep yang dikemukakan oleh Glover (1982), konsep tentang
prilaku kreatif yang dikemukakan oleh Clark (1983) dan da
ri Ruggiero (1984).
Dari konsep tentang perilaku kreatif yang dikemuka
kan oleh ahli-ahli tersebut di atas dapat diidentifikasi
beberapa karakteristik dari kreativitas. Dari karakteristik
tersebut kemudian disusun instrumen penelitian.
Adapun karakteristik instrumen tersebut
adalah :
(1) Keterbukaan atas pengalaman baru (2) Fleksibilitas da
lam berpikir dan merespon, (3) Mampu mengembangkan gagasan
gagasan asli, tidak meniru (orisinil), (4) Berminat
pada
kegiatan-kegiatan yang kreatif, (5) Percaya pada
gagasan
sendiri, tidak mudah dipengaruhi orang lain, (6) mampu
me-nyesuaikan diri, (7) Pekah terhadap lingkungan dan masalah
kehidupan sehari-hari, (8) Menghargai dan toleran terhadap
pendapat orang lain, (9) Berani, (10) Tekun dan tidak
de-pat bosan, (11) Panjang akal(tidak kehabisan akal), ( 12)
Kaya akan inisiatif, (13) Memiliki stabilitas emosi
yang
tinggi, (14) Menggunakan waktu yang luang untuk kegiatan
yang bermanfaat (15) Selalu bersikap kritis terhadap pen
dapat yang muncul, (16) Senang mengajukan pertanyaan,(17)
Memiliki kesadaran etik dan moral yang tinggi,
(18)Terta-rik pada hal-hal yang hakiki, (19) Mampu untuk memforcast
perubahan, (20) Berorientasi kuat ke masa depan dan
masa
kini, (21) Kemampuan berimajinasi tentang proses pendidi
kan, (22) Mampu mengaktualisasikan diri melalui berbagai
kegiatan kreatif.
Seperti halnya dengan instrumen variabel dinamika
organisasi informal, variabel kepuasan kerja, maka instru
men kreativitas guru terdiri dari 25 pernyataan di mana
86
2. Uji Coba Alat Pengumpul Data
Prasurvey dalam rangka uji validitas dan reliabi litas instrumen diadakan pada tanggal 19 sampai dengan
25 Mei 1986 pada guru-guru SMA Negeri di Kotamadya Manado
dan Kabupaten Minahasa yang diwakili oleh : (1) SMA Nege
ri Kawangkoan untuk kabupaten Minahasa dan (2) SMA Negeri
I Manado untuk kotamadya Manado. Masing-masing sekolah
di-ambil 15 dan 20 Orang sebagai responden.
Data prasurvei ini dianalisis untuk mengetahui va
liditas dan reliabilitas instrumen penelitian. Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat itu. Validitas suatu alat ukur
(instrumen) akan atau mungkin terjadi bilamana instrumen
itu tepat mengukur variabel-variabel atau obyek yang
di-teliti. Masri Singarimbun (1981,hal. 87) mengemukakan,
suatu alat ukur(instrumen) harus mencerminkan variabel
tau konsep yang akan diukur. Melalui pengujian
validitas
dapat diketahui apakah suatu instrumen dapat digunakan
atau tidak.
Untuk mengetahui tingkat kemampuan diskriminasi
suatu item dalam membedakan guru yang memperoleh skor
tinggi dan guru yang memperoleh skor rendah berdasarkan
persepsi mereka tentang dinamika organisasi informal, ke
puasan kerja, dan kreativitas guru. Pengujian validitas
instrumen dilakukan dengan jalan menghitung daya pembeda
skor-skor kelompok tinggi dengan skor-skor kelompok
ren-dah. Hal ini dilakukan dengan cara mengurutkan responden
yang menjadi sampel menurut besar kecilnya nilai yang di-peroleh, yaitu dari yang paling tinggi sampai yang paling
rendah, Kemudian dari jumlah yang tersusun menurut nilai
diambil 27% responden yang memiliki nilai tinggi, dan 27%
responden yang memiliki nilai rendah.
Sebelum sampai pada pengujian tersebut, lebih
da-hulu diuji ketepatan skala dari masing-masing item.
1. Ketepatan skala setiap item.
Untuk mengetahui ketepatan skala setiap item
di-pergunakan perhitungan sebagai berikut: Variabel Kreati
vitas.
Tabel 1
PENGUJIAN KETEPATAN SKALA ITEM NOMOR 15
SS S TT TS STS
Frekwensi ( f )
1 6 7 17 4Proporsi ( p )
0,028 0,171 0,2 0,485 0,114p kumulatif(pk)
0,028 0,199 0,399 0,884 0,998titik tengah(pk)
0,014 0,113 0,299 0,642 0,941nilai z -2,20 -1,21 -0,53 +0,36 +1,56 nilai z + 2,20 0 0,99 1,67
2,56
3,76z dibulatkan 0 1 2 3 4
2. Untuk mengetahui apakah item pernyataan itu mempunyai daya pembeda, yaitu dapat membedakan reponden
[image:30.595.103.510.276.639.2]88
yang mempunyai skor/nilai tinggi dan yang rendah, maka di
lakukan dengan menggunakan penggujian t. Rumus
perhitung-annya adalah sebagai berikut : ( Edwards, 1957 : 152 ).
t =
XT " XR
'R
n n
Di bawah ini disajikan contoh perhitungan dan pe
ngujian t untuk pernyataan nomor 16.
TABEL 2
PERHITUNGAN PENGUJIAN t PERNYATAAN NOMOR 16
Kategori jawaban
i
X
Kelompok Tinggi
" • j
Kelompok Rendah
f
fxT
fXj
ffXR
-f4
SS 0 — , — i _ _ _
4 _ 1.44
S 1 1 — > . 3 3 0,48
TT 2 3 6 0,27 1 2 1,96
ST 3 3 9 1,47 - -
-STS 4 1 4 2,8 — — •
Jumlah 8 19 4.4 8 5 3.88
Notasi
nT
fxT
fxT
nR
fXR
fx|
XT ~
Sm —
19
- 2,3
= 0,62
8 - 1
2,3 - 0,6
0,62
+
_______
8 8
X » 5_ =0,6
AR
ST
82 .
______
- 0,5
R
8-1
4,5
t signifikan pada tk. 0,999
Hasil perhitungan untuk setiap item dapat
dilihat
pada lampiran.
[image:31.595.98.516.268.642.2]Setelah diadakan pemeriksaan ketepatan skala se
tiap item atau pernyataan dan hasil perhitungan analisis
item untuk menguji t (daya pembeda) kelompok tinggi
dan
kelompok rendah, diperoleh masing-masing untuk setiap va
riabel 25 item yang memadai atau memenuhi persyaratan se
bagai alat ukur dalam penelitian ini. Dan 25 item inilah
yang diedarkan kepada responden penelitian.
Selanjutnya untuk uji reliabilitas instrumen dina
mika organisasi informal diperoleh indeks reliabilitas
keseluruhan r * 0,85 sedangkan thitunK Y&ng diperoleh
adalah 9,23 sedangkan batas nilai kritis dengan t 0,05/2
dan n = 35 - 2 adalah 1,70. Ini berarti korelasinya sig
nifikan. Kesimpulannya instrumen ini reliabel.
Hasil perhitungan untuk uji reliabilitas
variabel
kepuasan kerja guru, hasil perhitungan menunjukkan
bahwa
koefisien korelasinya r adalah 0.96 "t^.^
yang diper
oleh adalah18.38 sedangkan batas nilai kritis t 0,05/2 ;
33 ( t kriteria ) dimana t kriteria • 1,70. Ini berarti
korelasinya signifikan. Kesimpulannya instrumen ini
re
liabel.
Hasil perhitungan untuk uji reliabilitas
variabel
kreativitas guru, hasil perhitungan menunjukkan bahwa ko
efisien korelasinya r adalah sebesar 0,79 ^hi-tung vanS
diperoleh adalah 7,36 sedangakan nilai kritis = 1,70. Ini
berarti korelasinya signifikan. Kesimpulannya instrumen
ini reliabel.
90
E, Pengumpulan Data Penelitian
Sesuai dengan permasalahan, maka jenis data yang
dibutuhkan dalam rangka penelitian ini meliputi tiga va
riabel pokok sebagaimana telah dikemukakan pada bab I.
Waktu Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan selama
ku
rang lebih 2 bulan, yakni pada bulan Juni sampai dengan
bulan Agustus 1986. Untuk mengumpulkan data dari setiap
sekolah, diperlukan masing-masing 5 hari termasuk
perja-lanan pulang pergi dari lokasi.
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin
dari pihak-pihak yang berkepentingan yaitu :
1. Rektor Intitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung
dengan surat Rektor, Nomor 1324 dan 1325/PT.25 R.l/N/
1986. Tanggal 8 Maret 1986.
2. Surat Kepala Direktorat SOSPOL Propinsi Daerah Ting
kat
I Jawa Barat, Nomor 070.2/1406. tertanggal
20
Maret 1986.
3. Surat Direktorat SOSPOL Propinsi Daerah Tingkat I
Sulawesi Utara,
Nomor 2890/SD - IV/V - 86, tertanggal
10 Mei 1986.
4. Surat Rektor IKIP Bandung, nomor 3216/PT.25. R,I/N/
1986, tetanggal 19 Mei 1986.
Sulawesi Utara, No.2890/SD-IV/V-86, tanggal 10 Mei
1986.
4. Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Sulawesi Utara, No. 646 /I 16. 1/
1986, tanggal 30 Mei 1986.
Berdasarkan rekomendasi dari Kantor Wilayah Depar
temen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sulawesi Utara ,
maka dihubungi sekolah-sekolah yang menjadi obyek peneli
tian yaitu ; Kabupaten Minahasa 16 sekolah, Kotamadya Ma
nado 7 sekolah untuk membicarakan sekitar pelaksanaan pe
ngumpulan data. Pelaksanaan pengumpulan data diusahakan
tidak mengganggu kegiatan-kegiatan pokok sekolah.
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti, tanpa menggunakan tenaga pembantu. Data dikumpulkan
mela-lui angket/kuesioner dan dilengkapi dengan wawancara
ke
pada kepala sekolah dan data dokumenter. Dari 22 sekolah
yang ada ditetapkan dua sekolah sebagai tempat pelaksana
an prasurvei, yaitu SMA Negeri Kawangkoaan di Kabupaten
Minahasa, dan SMA Negeri I Manado di Kotamadya Manado.
Setelah data prasurvei selesai dikumpulkan,
kemudi-an dikemudi-analisis untuk mengetahui apakah semua instrumen
me-menuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Berdasarkan
hasil pengecekan peneliti, ternyata semua kuesioner yang telah diisi memenuhi syarat untuk diolah. Setelah dianali
92
reliabilitas, dengan demikian pengumpulan data selanjut -nya dapat dilanjutkan.
F. Pengolahan dan Analisis Data
PersJapan. Sebelum dilakukan pengolahan data, di
lakukan langkah-langkah persiapan sebagai berikut :
1. Verifikasi data. Lembaran jawaban yang telah di-isi harus diperiksa untuk menentukan apakah data yang di peroleh itu dapat diolah selanjutnya. Untuk itu dilakukan dua langkah verifikasi sebagai berikut :
a. Kelengkapan jawaban. Sebelum lembaran jawaban
diperiksa untuk diberi nilai, maka perlu diperiksa,apakah
jawabannya telah lengkap.
b. Konsistensi jawaban. Setelah diperiksa keleng
kapan jawabannya, maka verifikasi yang kedua ialah
menge-nai konsistendi jawabn
Setalah diperiksa ternyata tidak ada satupun lem
baran kuesioner yang rusak atau tidak lengkap atau keliru pengisiannya. Hal ini rupanya disebabkan oleh karena pe-ngisian kuesioner diawasl langsung oleh peneliti, sehing
ga apabila menemui kesulitan dalam pengisian langsung
di-tanyakan pada peneliti.
2. Pemberian nilai jawaban. Berdasarkan isian pada
lembar jawaban, peneliti memberikan kode dan skor - skor
pada setiap pilihan jawaban untuk setiap aitem. Skor-skor
itu berkisar antara 0 s/d 4 untuk setiap aitem, dan
dibe-rikan sesuai dengan kunci jawaban yang disediakan. Hasil
skoring pada setiap aitem kemudian dijumlah menurut jenis
variabel yang ada, Dengan demikian diperoleh skor mentah
masing-masing variabel untuk setiap anggota sampel.
Perhitungan-perhitungan dilakukan untuk mencari ra
ta-rata, simpangan baku (SD), Variansi, Uji-t, Uji
norma-lltas, linieritas, regresi dan korelasi. Pengetesan para meter dilakukan melalui tes statistik untuk mengetahui es-timasi dan signifikansi data, seperti signifikansi regre si dan korelasi. Proses menjumlah, mengurang, mengali,mem-bagi, mencari akar, mencari rata-rata, simpangan baku,kua-drat, mencari -£.T£ dilakukan dengan menggunakan kalkulator
ilmiah jenis fx 3600 P. Prosedur tersebut dapat dilihat
pada lampiran.
Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil pe
ngolahan data dan analisis. Adapun rumus-rumus yang digu
nakan dalam perhitungan-perhitungan di atas, seperti rata-rata, simpangan baku, regresi, korelasi, uji normalitas ,
uji linieritas menggunakan formula-formula yang terdapat
dalam buku metoda Statistik (1982) dan teknik analisa Re
gresi dan korelasi(1983) karangan Sujana,
G. Hasil Pengolahan dan Analisis Data
1. Distribusi Data
94
untuk menentukan apakah teknik analisis parametrik
bisa
digunakan atau tidak. Hasil pengolahan data setiap varia
bel dapat dilihat pada distribusi-distribusi data berikut
ini.
1.1. DistribuBl Data Dinamika Organisasi Informal
Uji normalitas distribusi frekwensi skor dinamika
organisasi informal ( X1 ) dengan menggunakan uji chi
kua-drat
(JC)2
(uji distribusi normal)-(Sujana, 1982 hal.298).
2 2
Dari hasil perhitungan diperoleh
__X
sebesar 4,77
JC
daftar (0 99) dengan dk - 5 adalah 15,1. Hal ini menyata
kan bahwa distribusi ini berasal dari distribusi normal.
Distribusi datanya dapat dilihat pada grafik poligon
beri-Gambar 5. Poligon frekwensi data dinakika organisasi in
formal sekolah.
[image:37.595.99.529.244.701.2]1»2. Distribusi Data Kepuasan Kerja guru
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh rata-rata
74,14 dan simpangan baku 7,42 Chi kuadrat 11,82 yang ter
nyata lebih kecil dari chi kuadrat daftar /Q q«v
dengan
dk » 5 adalah 15,1. Hal ini menyatkan bahwa distribusi ini berasal dari distribusi normal. Distribusi datanya dapat dilihat pada poligon frekwensi berikut ini :
4*
.,6 S£5 &/,5 b$,S 7W5 755 <X?,5 fy.
Gambar 6 : Poligon frekwensi data Kepuasan kerja guru.
1.3. Distribusi Data Kreativitas Guru
Dari hasil perhitungan, diperoleh rata-rata 77,55
dan simpangan baku 7,36 Perhitungan uji normalitas,
di
peroleh chi kuadrat 3,95 Ternyata chi kuadrat hitung le
[image:38.595.87.519.120.565.2]96
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data
untuk variabel kreativitas guru berasal dari distribusi
normal.
4o
55
s o
2*
Jo
15
ro
• °*? $</.5 fy,S
l3~~~*
7&S
fa* #9,5 _?$5 &£
'
Gambar 7 : Poligon frekwenBi data kreativitas guru
Dari ketiga distribusi data mengenai Dinamika
or
ganisasi informal, kepuasan kerja guru dan kreativitas,
guru, ternyata semua menunjukan bahwa distribuslnya ber
asal dari distribusi normal. Dengan demikian untuk pengu jian selanjutnya dapat digunakan analisis parametrik.
Misalnya untuk analisis regresi. Disamping pengujian nor
malitas juga masih perlu diuji linieritasnya.
Dari hasil pengujian normalitas -terhadap variabel
dinamika organisasi informal sekolah,
diperoleh hasil
[image:39.595.109.538.138.656.2]adalah T * 75,38 atau 3,02. Kepuasan kerja guru diperoleh
X - 74,14 atau 2,97. Sedangkan Kreativitas guru-guru di peroleh X » 77,55 atau 3,10.
Dilihat secara keseluruhan taraf sikap guru -guru SMA Negeri di Kabupaten Minahasa dan Kotamadya Manada ter hadap dinamika organisasi informal sekolah termasuk po
sitif, begitu pula tentang kreativitas guru adalah positif,
sedangkan sikap guru terhadap kepuasan kerja menunjukkan
bahwa guru-guru merasa puas.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa sikap guru terhadap dinamika organisasi informal dan kepuasan kerja berkontribusi terhadap kreativitas guru. Ini dapat diarti kan bahwa dinamika organisasi informal sekolah dan kepua san kerja guru mutlak diperlukan.
2. Pengujian Hipotesa
Dalam bab III telah dikemukakan bahwa dalam pene litian ini ada tiga hipotesis utama yang akan diuji :
a. Hubungan fungsional antara variabel dinamika organisasi informal sekolah, kepuasan kerja guru dengan kreativi tas guru berpola linier dan signifikan.
b. Derajat keterkaitan dan daya determinatif antara varia
bel dinamika organisasi informal, kepuasan kerja, krea
98
c. Bila dilihat dari segi masa kerja di sekolah yang
ber-sangkutan, umur dan jenis kelamin guru tentang setiap
variabel penelitian tidak terdapat perbedaan
berarti.
Masing-masing hipotesis ini diuji dengan mengguna
kan teknik analisis statistik sebagai berikut :
Hipotesis pertama : menggunakan analisis regresi.
Hipotesis kedua
: menggunakan analisis korelasi.
Hipotesis ketiga
: menggunakan uji kesamaan dua rata-ra
ta atau t-test.
1. Analisis Regresi
Hipotesis pertama diperinci menjadi dua hipotesis
yang lebih khusus lagi sebagai berikut :
a) Hubungan fungsional antara
dinamika
organisasi
in
formal sekolah dengan kreativitas guru berpola linier
dan signifikan
Notasl statistiknya ;
H : Y - 01 + ©2X1
A : Hubungan non linier (simpel)
Berdasarkan perhitungan (lihat lampiran) hubungan fung
sional antara variabel Y terhadap variabel X1 ( Y atas
X1) diperoleh persamaan regresi :
Y
- 33,38 + 0,59 X,
Setelah diketahui persamaan regresi, maka selanjut
nya diuji linieritas dan signifikansinya.
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa untuk
keber-arian regresi Y atas X1. F^-tung adalah 115,97 lebih besar
Fdaftar(0 95) dk * 1/158 adalan 3,91. Hal ini berarti bah
wa koefisien regresi Y atas X1 signifikan pada selang
ke-percayaan 95 % (^ 0,05). Untuk uji linieritas, Fj^ung »
-0,96 lebih kecil dari Fdaftar dk 35/125 - 1,.55(dengan
in-terpolasi). Hal ini berarti bahwa pola hubungan
fungsi-onalnya linier.
b. Hubungan fungsional antar kepuasan kerja dengan kreati vitas guru berpola linier dan signifikan.
Notasi Statistiknya :
H : Y - © + 0
A : Hubungan non linier (simpel)
Berdasarkan perhitungan (lihat lampiran) regresi
Y atas Xp diperoleh persamaan :
^
- 71,84 + 0,25X2
Setelah diketahui persamaan regresi selanjutnya diuji sig
nifikansinya. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa untuk
keberartian regresi Y atas X«.
Phitune adalal1 101t12 lebih
besar dari Pdaftar(0 qc dk 1/158 adalah 3,91. Hal ini ber
arti koefisien regresi T atas X2 adalah signifikan pada
100
Untuk uji linieritas, F^
--0,57 lebih
kecil
dari Pdaftar dk36 /126 - 1,49. Hal ini berarti bahwa re
gresi berbentuk linier.
Dari hasil kedua pengujian koefisien dan linieritas
di atas, ternyata bahwa koefisien regresi tersebut dapat
dipakai untuk analisis parameter statistik, seperti ana
lisis korelasi.
2. Analisis Korelasi
Setelah diketahui hubungan fungsional antara varia
bel Y (derajat partisipasi) atas X1 (dinamika organisasi
informal) dan Y atas X2 (kepuasan kerja guru), maka
lang-kah selanjutnya perlu diketahui berapa kuat(derajat)
hu
bungan antara variabel-variabel tersebut. Untuk mengeta
hui "derajat hubungan" antara variabel-variabel tersebut
diperlukan analisis korelasi.
Hipotesis kedua dapat diperinci menjadi
hipotesis-hipotesi yang lebih khusus sebagai berikut :
a. Tidak terdapat hubungan antara dinamika organisasi in
formal sekolah dengan kreativitas guru.
H j/y1
« 0
dan
A
:_/>?^
+
0
b. Tidak terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan
kreativitas guru.
H
_/>!__
- 0
dan
A
\J?2
^ 0
c. Tidak terdapat hubungan antara dinamika organisasi in formal sekolah dengan kepuasan kerja guru.
H ?/y12 "0
dan
A
: J> y<\2 i
0
d. Tidak terdapat hubungan antara dinamika organisasi in
formal dengan kreativitas guru di mana kepuasan kerja
konstan.
H
\^/>
yu2 - 0
dan
A :
J>
y1 ^2
+
0
e. Tidak terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan
kreativitas guru di mana dinamika organisasi informal
konstan.
H :^y2#1 " °
dan
A :^/?y2#1
+
°
f. Tidak terdapat hubungan majemuk antara dinamika organi
sasi informal, kepuasan keraja dan kreativitas guru.
TJntuk keperluan perhitungan koefisien korelasi r . antara variabel-variabel tersebut dipergunakan rumus :
rXY
n£XY - (EX ) (EY )
' J • m
\J{ii2x2 - (XX)2J/nSY2 - (ZTY)^
( Sujana, 1983 : 38 )
Untuk menentukan taraf signifikan tidaknya
haraga-harga r diperlukan uji keberartian koefisien korelasi
ru-musnya sebagai berikut (pengolahan
data
terlampir).
r]/n
- 2
1 -
Td
102
Koefisien korelasi dianggap signifikan jika t-hitung le
bih besar dari t-tabel pada derajat kebebasan » n - 2 dan
0,05.
Kriteria : terima H jika -t^ _ w2 )/t<Ct(l-1/2
c<) dan dk = n - 2. Dalam hal lain H ditolak. Untuk pe
ngujian korelasi parsil juga menggunakan kriteria tersebut dengan dk • n - k - 1. Juga korelasi majemuk menggunakan
kriteria terima H jika pMtung lebih besar dari Pdaftar>
dimana dk pembilang » k dan dk penyebut « n - k - 1 dan
c<r« 0,05. Dalam hal lainnya H ditolak.
Untuk menhitung korelasi parsil digunakan rumus :
P 0 .
ry1 - ry2 r12
y. 12
V
( 1- r22 )( 1. r22 )
( Sujana, 1984 : 371 )
Untuk menghitung korelasi jamak digunakan rumus :
2 2
/r + r — 2 r r r
p
s \ / yx1
V3c2
yx1
yx2 xi x2
1 - (0.50)2
Untuk menghitung taraf signifikan korelasi jamak
digunakan rumus _:
R /k
(Sujana,1984 :370).
(1 - R2)/( n - k -1 )
Dari hasil perhitungan
korelasi (lihat lampiran )
antara variabel dinamika organisasi informal dengan krea
tivitas guru r -« 0,65
Sedangkan koefisien determinasinya
adalah 42,25 %. Uji keberartian korelasi diperoleh tj..
*10,75 ternyata lebih besar dari "tdaftar(e qc) dengan dk
158 diperoleh
1,65 (dengan interpolasi). Ini berarti hi
potesis ditolak dan menerima alternatif. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara dinamika organisasi informal dengan kreativitas gu
ru.
Korelasi antara kepuasan kerja dengan kreativitas
guru berdasarkan hasil perhitungan adalah r • 0,32. se
dangkan koefisien determinasinya adalah 10,24% . Uji ke
berartian korelasi diperoleh t*^.
-4,47 ternyata le
bih besar dari *daf+ar(e 05) dengan dk • 158 diperoleh
1,65 (dengan interpolasi). Ini berarti hipotesis ditolak
dan menerima alternatif. Dengan kata lain koefisien kore
lasi signifikan pada taraf nyata c?C
m
0*05.
Korelasi
antara
dinamika organisasi infor
mal dengan kepuasan kerja diperoleh r « 0,47. Koefisien
determinasi adalah - 22,09
Koefisien korelasi signifi
kan hasil uji keberartian menunjukkan "&,..
•
6,70 ada
lah lebih besar dari tdaftar(0 95) * 1'6^. Ini berarti hi
potesis ditolak dan menerima alternatif. Dengan kata lain
1C4
Korelasi parsil antara dinamika organisasi
infor
mal dengan kreativitas guru, di mana kepuasan kerja
ber-sifat konstan adalah : Hasil perhitungan r - 0,73 Koefi
sien determinasi - 53,29# Uji keberartian korelasi diper
oleh thitung -23,53 ternyata lebih besar dari tdaftar(0,95)
dengan dk 157 diperoleh 1,65. Ini berarti hipotesis dito
lak dan menerima alternatif. Dengan kata lain koefisien
korelasi signifikan pada taraf nyata
*C »
0,05.
Korelasi parsil antara kepuasan kerja dengan krea
tivitas guru, di mana dinamika organisasi informal
bersi-fat konstan adalah 0,10 ternyata lebih kecil dari tdaftar
(0,95) dengan dk 157 diperoleh 1,65. Ini berarti hipotesis
diterima dan tolak alternatif. Dengan kata lain koefisien
korelasi parsial tidak signifikan. Korelasinya rendah.
Korelasi
majemuk antara dinamika organisasi infor
mal, kepuasan kerja dan kreativitas guru adalah 0,64 Ko
efisien determinasi = 40,96%. Uji keberartian korelasi
-X1 X2 dengan Y. Korelasinya signifikan karena hasil uji
keberartian menunjukkan Phitung - 52,36 adalah jauh le
bih besar dari *daftar(0t95) dengan 157 - 3,06. Ini ber
arti hipotesis ditolak dan terima alternatif. Dengan kata
lain koefisien korelasi majemuk signifikan pada taraf nya
ta 0,05.
Dari ke enam hipotesis tersebut, ternyata bahwa
Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah pengujian
hipotesis, ternyata hanya satu hipotesis yang diterima se
dangkan lima lainnya ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa
terdapat kaitan antara variabel-variabel, dinamika organ
sasi informal sekolah, kepuasan kerja guru dan kreativitas
guru. Koefisien korelasi antara variabel dapat dilihat pa
da gambar berikut :
12"
\
ry1 - 0,65
. — i-.
Y
h
ry1.2 = 0,73
Ry 12 * °»64
#>
t
0,47
ry2 - 0,32
v I
•
v2 V
ry2.1 =0,10
[image:48.595.82.456.250.558.2]106
3. Analisis Kesamaan Dua Rata-rata.
Hipotesis ketiga yaitu : Tidak terdapat perbedaan
yang berati tentang setiap variabel dilihat dari kategori:
Ijazah duru, masa kerja guru dan jenis kelamin guru.
Hipotesis ini dijabarkan lagi lebih khusus menjadi
sub-sub hipotesis :
a. Tidak terdapat perbedaan yang berarti dalam dinamika
organisasi informal sekolah antara guru laki-laki
de
ngan guru perempuan.
H v^Lk V^Pr
A :Vlk
+
^Pr
Uji hipotesis ini menggunakan
t-test dengan
kri
teria : terima H jika -t1
i di mana t1
__ ^
didapat
dalam daftar distribusi t dengan dk ( n1 * n2 - 2).
Untuk harga-harga t lainnya ditolak.
Hasil perhitungan (lihat lampiran) menunjukkan
bahwa tj..
« 0,89 yang ternyata berada dalam daerah
penerimaan hipotesis. Untuk "tdaf^ar (q qq) dk 158
-2,33. Criteria : Hipotesa diterima jika tj^
berada
diantara -2,33 dengan 2,33. Ternyata bahwa hipotesis
diterima
yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbeda
an yang berarti dalam organisasi informal sekolah an
tara guru laki-laki dengan guru perempuan.
b. Tidak terdapat perbedaan yang berarti dalam dinamika
organisasi informal sekolah antara guru yang bermasa
kerja kurang dari lima tahun dengan guru yang bermasa ker
ja lebih dari lima tahun (
5 tahun dengan
5 tahun).
' ^
5 tahun
m^
5 tahun
A
'/S
5tahun ^/5 tahun
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa t^^
• 2,97
yang ternyata berada dalam daerah penerimaan hipotesis.
Jadi hipotesis diterima.
c) Tidak terdapat perbedaan yang berarti dalam dinamika
organisasi informal sekolah antara guru yang berijazah
Sarjana pendidikan dengan guru yang berijazah sarjana.
muda/Diploma 3.
H : Xsp - ^mDp
A :Xsp
*
USmDp
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tjjitung * °*'2
ternyata masih berada dalam daerah penerimaan hipotesis.
Jadi hipotesis diterima.
d) Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara kepuasan
kerja guru laki-laki dengan kepuasan kerja guru perem
puan.
H : Xlk ^Pr
A : ^Lk * Xpt
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa titling "
0f3A
yang ternyata masih berada dalam daerah penerimaan peneri
maan hipotesis. Jadi hipotesis diterima, dan menolak
hi
108
e) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang kepuasan
kerja guru yang berijazah sarjana pendidikan dengan
yang berijazah sarjana muda pendidikan dan diploma pen
didikan.
H :Xsp "XsmDp
A ;-^Sp ** u SmDp
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa "thitung " 1*"^
yang berarti masih berada dalam daerah penerimaan hipote
sis. Jadi hipotesis diterima.
f) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang kepuasan
kerja antara guru yang bermasa kerja kurang dari
lima
tahun dengan guru yang bermasa kerja lima tahun lebih.
H :
/^
5 tahun
*
S*
5 tahun
A :
/"
5 tahun
** -^ 5 tahun
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa "tj^tung" °»?9
ternya masih berada dalam daerah penerimaan hipotesis.
jadi hipotesis diterima.
g) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang kreativi
tas antara guru ^.aki-laki dengan guru perempuan.
H :Xlk * Xpt
A :Xlk * Xpt
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa "^hitung * °'^2
yang ternyata masih berada dalam daerah penerimaan hipote
sis. Jadi hipotesis diterima.
h) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang kreativi
tas antara guru yang berijazah sarjana pendidikan
de
ngan yang berijazah SARMUD pendidikan/Diploma pendidi
kan.
H :
s*/Sv "
XsmDp
A :/^Sp "/^SmDp
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa "thitung -2,96
yang berarti masih berada dalam daerah penerimaan hipote
sis. Jadi hipotesis diterima.
i) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang kreativi
tas antara guru yang bermasa kerja kurang dari lima ta
hun dengan guru yang bermasa kerja lima tahun
lebih.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa "t^-tung " 2»75
ternyata lebih besar dari tdaftar berada di luar daerah
penerimaan hipotesis. Dengan demikian hipotesis ditolak.
Dari hasil analisis tersebut di atas, dapat dikemu
kakan
bahwa
hipotesis (
a
s/d h.)
dapat disimpulkan bah
wa tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang
variabel-variabel dilihat dari kategori : Jenis kelamin, Ijazah,
masa kerja. Sedangkan hipotesa ( 1) yang berbunyi tidak
terdapat perbedaan yang berarti tentang kreativitas
an
tara guru yang bermasa kerja kurang dari lima tahun
de
ngan yang bermasa kerja lebih dari lima tahun. Ini menun
110
H. Rangkuman Basil Pengolahan Data
Dari rangkaian proses pengolahan dan analisis data
yang dilakukan, maka hasil pengolahan data tersebut dapat
dirangkumkan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengolahan data diperoleh skor rata-rata ja
waban responden guru terhadap dinamika organisasi in
formal adalah 75,38 atau 3,02. Ini berarti bahwa taraf
perkembangan dinamika organisasi informal adalah posi
tif. Demikian pula skor rata-rata variabel kepuasan
kerja guru adalah 75,14 atau 2,97. Ini berarti
bahwa
guru-guru merasa puas terhadap pekerjaannya. Begitu pu
la skor rata-rata kreativitas guru « 77,55 a/tau 3,10,
dengan demikian dapat dikatakan bahwa taraf kreativitas
guru adalah positif.
2. Hubungan fungsional antara variabel kreativitas guru
terhadap dinamika organisasi informal sekolah diperoleh
persamaan sebagai berikut :
Y - 33,38 + 0,59X1
Ternyata hubungan fungsional ini berpola linier dan sig
nifikan.
Sedangkan hubungan fungsional antara variabel krea
tivitas guru dengan kepuasan kerja diperoleh persamaan
Y - 60,98 + 6,17X2
Ternyata hubungan fungsional ini berpola linier dan
signifikan.
111
3. Derajat keterkaitan antara variabel, dinamika organi
-sasi informal sekolah, kepuasan kerja guru dan kreati
vitas guru adalah :
a. Pengaruh atau kontribusi relatif dinamika organisa
si informal sekolah terhadap kreativitas guru sebe
sar r - 0,65 atau daya determinasinya = 42%.
Besar-nya kontribusi relatif ini signifikan pada taraf
nyata
0,05
yang berarti bahwa pengaruh dinamika
organisasi informal sekolah terhadap kreativitas gu
ru tidak dapat diabaikan.
b. Pengaruh atau kontribusi relatif kepuasan kerja ter
hadap kreativitas guru r = 0,32 atau daya determina sinya - 28,09 Besarnya kontribusi ini signifikan pada taraf nyata 0,05, yang berarti bahwa pengaruh kepuasan kerja kepuasan kerja guru terhadap kreati vitas guru, tidak dapat diabaikan.
c. Korelasi antara antara dinamika organisasi informal
sekolah dengan kepuasan kerja guru adalah r -0,57.
Daya determinasinya - 32,49%
d. Korelasi parsil antara dinamika organisasi informal
sekolah(diraana kepuasan kerja guru konstan) dengan
kreativitas guru adalah r « 0,88 atau atau daya de
terminasinya « 77,44%
e. Secara ganda (majemuk) pengaruh atau kontribusi re
112
guru terhadap peningkatan kreativitas guru adalah se
besar r» 0,63 atau daya determinasinya * 40%. Kontri
busi relatif tersebut signifikan pada taraf nyata
cK.
0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa sebanyak 40% variabel
kreativitas guru - guru SMA Negeri di Kabupaten Minaha
sa dan Kotamadya Manado ditentukan oleh dinamika orga
nisasi informal sekolah dan kepuasan kerja guru Itu
sendiri . Sedangkan sekitar 60% ditentukan oleh va
riabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam peneli
tian ini.
3. Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang dinamika
organisasi informal sekolah, kepuasan kerja guru dili
hat dari jenis kelamin, ijazah guru dan masa kerja.
Sedangkan tentang kreativitas guru tidak terdapat per
bedaan yang berarti kalau dilihat dari jenis kelamin .
Tetapi kalau dilihat dari Ijazah guru dan masa kerja
antara guru yang bermasa kerja kurang dari lima
tahun
(<. 5 tahun) dengan yang bermasa kerja lebih dari lima
tahun (> 5 tahun) menunjukkan tMt
-2,73 *daftar
(0,99) dk - 158, ternyata thit
berada diluar pene
rimaan hipotesis. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa guru yang bermasa kerja lebih dari 5 tahun lebih
kreatif dari guru yang bermasa kerja kurang dari lima
tahun. Dalam hal ini pengalaman mengajar berperan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
American Association of School Administration, In-service Education for school Administration, Saduran Wasty Soemanto, 1982, Usaha Nasional Surabaya.
Amien Mohamad, Peranan Kreativitas dalam Pendidikan, Ana
lisis Pendidikan, Depdikbud, Jakarta,1980.
Arasteh,A. Reza, Josephine Arasteh, Creativity in the
life Cycle, E.J. Bril Leiden, 1961H
ArietijSilvano, Creativity : The Magic Synthesis, Basic
Books Inc. Publisher, New York, 1981
Bactiar W. Harsya, Kreativitas : Usaha memelihara Kehi
dupan budaya, Analisis Kebudayaan No.2 1980/1981 Ja
karta •
BarronjPrank, Creativity and personal Freedom, Van
Nos-trand company, Inc, New York, 1968
BiondirAngelo
M, The Creative Process, D.O.K Publishers,
InC.Buffalo, New York,
W/'->.
BrewsterjGhiselin (ed), The Creative Process, A Mentor
Book , California, 1960.
BrucetJoyce dan Marsha Weil, Models of
Teaching,Prentice-Hall, Inc, New Jersey, 198TH
CastaldiJP.D., T.J. Sergiovani, Organization and
Human
Behavior: Locus on School, McGraw Hill Book Company,
New York, 1969.
Castetter, William B., The Personnel Punction in Educa
tional Administration, third edition, 1981.
Cribbin,J,J., Leadership ; Strategies for Organizational
Effectiveness, AMACOM, New York, 1981.
Darji Darmodiharjo, Peranan -Guru dalam Peningkatan
Mutu
Pendidikan, Analisis Pendidikan, DEPDIKBUD, Jakarta,
i w :
Davis,K., Newstrom, Human Behavior at Work : Organization
Behavior, McGraw Hill Book Company New York, 1985.
DuBrin,Andrew J. Foundations of Organization Behavior,
Prentice Hall, Inc. Eglewood Cliffs, N.J. 1984.129
Engkoswara H, Menata Peningkatan Kualitas Manusia Indo
nesia Inggal Landas, IKIP Bandung, 1984.
Fakry M. Gaffar, Komunikasi Organisasi, Teori dan Proses Bandung, 1982.
Plippo, Edwin B., John J. Cogan, Kenneth R. Howey, In-troduction to the foundations of education, by
pren-tice-Hall Inc., 1979.
Foster,John, Creativity and Teacher, MacMillan,Education
Ltd, London, 1971.
Ghiselin,,B., Creativity Process, The New American Library,
1962.
Gellerman, Saul W., Motivation and Productivity, by The
American Management Association, Inc., 196p.
Gibson, James L., John M Ivancevich, James H. Donnelly,
Organization Structure, processes, Behavior, 1973* Business publications, Inc.
Gilmore, J.V, The productive personality, Albion publi
shing CO, San Fransisco 1974.
<