• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DINAMIKA ORGANISASI INFORMAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KREATIVITAS GURU-GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN MINAHASA DAN KOTAMADYA MANADO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DINAMIKA ORGANISASI INFORMAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KREATIVITAS GURU-GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN MINAHASA DAN KOTAMADYA MANADO."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

^fW7

PENGARUH DINAMIKA ORGANISASI INFORMAL DAN KEPUASAN -'KERJA TERHADAP KREATIVITAS GURU GURU SMA NEGERI

Dl KA6UPATEN MINAHASA DAN KOTAMADYA MANADO

T E S I S

Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung Untuk

Memenuhi Sebagian dari Syarat Program Pasca Sarjana Bidang Studi Administrasi

Pendidikan

Oleh :

JAN F. MANTUR No. Pokok 404/A/XVI-8

FAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN OAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

PROF. DR. ACHMAD SANUSI, SH. MPA.

Pembimbing I

PROF. Dffi ENGKOSWARA, M. ED.

Pembimbing II

FAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

B A N D U N G

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

Bab I. PENDAHULUAN

A. Permasalahan •• 1

1. Latar belakang masalah ...

1

2. Rumusan masalah 8

B. Tujuan Penelitian

12

1. Tujuan umum

12

2. Tujuan khusus

13

C. Kegunaan penelitian

...

13

II. PENDEKATAN KONSEPTUAL TENTANG DINAMIKA

ORGANISASI INFORMAL, KEPUASAN KERJA DAN

KREATIVITAS

A. Beberapa konsep Administrasi

Pendidikan 15

B. Konsep-konsep dasar Perilaku

Organisasi

21

C. Eksistensi dan pengertian organisasi

Informal 30

D. Beberapa konsep tentang kepuasan

kerja

37

E. Konsep-konsep kreativitas individu

dan lembaga

34

vii

(4)

F. Kesimpulan teoritis 72

G. Hasil-hasil penelitian sebelumnya . . 76

III. PROSEDUR PENELITIAN

A. Populasi dan sampel 78

B. Metode penelitian ... 80

C. Anggapan dasar dan hipotesis ... 81

D. Validitas dan reliabilltas

instrumen . 82

E. Pengumpulan data penelitian ... 90

F. Pengolahan dan analisis data 92

G. Hasil pengolahan dan analisis data . . 93

H. Rangkuman hasil penelitian ... 110

IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan dan hasil penelitian ... 113

B. Pembahasan 115

C. Implikasi hasil penelitian • 124

D. Rekomendasi bag! penelitian

berikutnya 127

DAFTAR KEPUSTAKAAN 128

LAMPIRAN :

A. Instrumen yang digunakan 133

B. Hasil perhitungan ketepatan skala.vali-ditas daya pembeda dan reliabilltas

instrumen ... 151

C. Hasil pengolahan data survei

161

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Organisasi Formal dan Informal . •

33

2. Model hubungan kepuasan dengan prestasi

dari Porter dan Lawler ... 4-2

3. Hirarkhi kebutuhan menurut A.H.

Maslow 4-7

4-. Kebutuhan aktualisasi diri ditempat

teratas • • • • 4-8

5. Poligon frekwensi data dinamika orga

nisasi informal sekolah

94-6. Poligon frekwensi data kepuasan

kerja guru

95

7. Poligon frekwensi data kreativitas

guru

96

i x

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Proses Administrasi Pendidikan ... 17

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Perma3alahan

1. Latar Belakang masalah

Persoalan menyangkut produktivitas pendidikan me rupakan isyu yang muncul setiap saat, dari waktu ke waktu. Keadaan ini menunjukkan bahwa masalah produktivitas pen didikan tetap urgen dan perlu untuk dikaji terus menerus dalam rangka menemukan berbagai strategi pilihan yang da pat mengatasl persoalan-persoalan yang muncul.

Dalam konteks persoalan produktivitas pendidikan, komponen guru masih merupakan titik sasaran yang selalu dalam sorotan. Keberadaan guru yang langsung berada di garis terdepan dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan

dan pengajaran selalu disoroti oleh banyak pihak, mulai

dari orang tua, sampai pada pihak-pihak lain yang merasa-kan dampak dari hasil pendidimerasa-kan di mana guru berperan. Banyak persoalan yang dapat diangkat dari komponen guru tersebut. Persoalan-persoalan tersebut saling kait mengait satu sama lainnya, dan oleh karena itu diperlukan

kejeli-an, dalam mendeteksi maupun mengidentifikasikan mana yang perlu diprioritaskan untuk diatasi terlebih dahulu.

Dalam menghadapi persoalan tersebut di atas perlu adanya pengadministrasian atau penataan pendidikan itu sendiri. Adaministrasi pendidikan dipandang sebagai alat

1

(8)

yang vital untuk mencapai tujuan secara produktif

yaitu

efektif dan efisien. Oleh karena itu kriteria atau ukuran

keberhasilan pelaksanaan administrasi pendidikan adalah

produktivitas pendidikan.

Guru yang melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya

di sekolah tentu terkait langsung dengan mekanisme serta

keorganisasian dan manajemen pendidikan yang ada. Guru se

bagai pelaksana pendidikan terdepan tidak "berdiri

sen-diri" tetapi selalu dalam kebersamaan

dengan pihak-pihak

lainnya. Dengan kata lain, bahwa guru-guru berada

dalam

suatu sistem keorganisasian yang berlaku dalam

pengelola-an pendidikpengelola-an/sekolah.

Sistem keorganisasian yang ada dalam lembaga-

lem-baga pendidikan (sekolah-sekolah) bereksistensi

dengan

adanya dua hal pokok, yaitu (1) Adanya pengaturan -

peng-aturan secara formal yang mengharuskan adanya wadah/orga

nisasi untuk dimanfaatkan dalam melaksanakan berbagai

ke-giatan dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan.

Pewadahan secara formal ini, yang didasarkan pada adanya

aturan-aturan formal (menyangkut semua aspek yang

diperlu-kan) menghasilkan adanya orgasisasi-organisasi formal.

(2) Adanya kecendrungan "kesamaan" yang hidup dan berada

pada setiap guru misalnya adanya kesamaan latar belakang

sosial, ekonomi, kultural, kesamaan dalam minat, bakat,

(9)

3

nilai yang dianut. Kesamaan-kesamaan tersebut pada

gili-rannya menuju pada kebersamaan dalam arti cendrung "mewa-dahkanw kesamaan-kesamaan tersebut tanpa adanya

peraturan-peraturan yang mengikat semua aspek dan kegiatan. Adanya

seolah-olah aturan main dalam wadah itu secara spontan

berdasarkan pada kaidah-kaidah atau norma yang disepakati

bersama. Bentuk inilah yang disebut organisasi informal/

kelompok informal. Adanya kesempatan(waktu luang) yang ada

disekolah memungkinkan di-idakannya kontak-kontak informal

antara sesama guru. Terjadinya kontak-kontak secara infor

mal memungkinkan terjadinya saling tukar saran dan

penga-laman yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas sehari-hari.

Perwujudan kontak-kontak yang lebih cocok dinamakan kontak

profesional itu pada dasarnya akan mempunyai dampak pada

peningkatan kreativitas guru dalam melaksanakan tugas se

hari-hari di sekolah.

Perilaku kreatif dari guru-guru sangat diharapkan, sehingga mampu untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya, yang pada akhirnya mempengaruhi peningkatan produktivitas sekolah. Dilihat dari latar belakang pendidikan yang

di-syaratkan bagi guru-guru yang dipercayakan untuk menjadi

pendidik/pengajar pada SMA di Negara kita, jelas bahwa

me-reka dapat diasumsikan telah memiliki pengetahuan dan

ke-mampuan yang memadai untuk pelaksanaan tugas-tugasnya.

Dengan bermodalkan kemarapuan dan pengetahuan yang dimiliki

itu, maka dalam menghadapi berbagai tuntutan dan kebutuhan

(10)

4

yang ada (muncul) di sekolah sehubungan dengan pelaksanaan

tugas sehari-hari, guru-guru tersebut telah mampu untuk

dapat mengembangkannya sesuai dengan apa yang dituntut dan

dibutuhkan. Dengan kata lain bahwa pada diri guru-guru

di-harapkan telah terbentuk kemampuan untuk berinisiatif dan

mengkreasikan sendiri apa yang perlu dilaksanakan sehu

bungan dengan tugasnya di sekolah. Kondisi inilah

yang

menjadi harapan bagi guru-guru SMA yang ada dalam

upaya

meningkatkan kualitas pendidikan.

Kenyataan sering menunjukkan keadaan lain dari pa

da yang diharapkan. Banyak guru yang masih belum mampu un

tuk berinisiatif dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini

perlu dika^i secara cermat, mengapa guru-guru yang

sebenar-nya telah disiapkan dengan seperangkat kemampuan yang

di-perlukan, belum dapat bereksistensi sesuai dengan harapan

ideal. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Tentu

hal

ini dapat dicari dalam diri pribadi masing-masing guru,

ataupun di luar pribadi masing-masing guru tersebut.

Banyak pula yang mempersalahkan pada iklim pengelolaan ya

ng sering dicap tidak kondusif bagi pengembangan

kreativi-tas. Pernyataan ini sering dikaitkan dengan adanya "biro

krasi yang ketat" dalam pelaksanaan tugas-tugas, sehingga

sulit untuk memperlihatkan adanya kreativitas. Adanya ik

lim pengelolaan yang terlalu formal sebagai manifetasi da

ri konsep birokrasi di sekolah yang terlalu ketat, cendrung

(11)

5

membawa guru-guru tenggelam pada hal-hal yang bersifat ru

tin belaka, sehingga membawa guru pada perilaku pasif,ti

dak berinisiatif, tidak berani mengemukakan inovasi dalam

melaksanakan tugas sebagai guru.

Perilaku kreatif yang diharapkan pada guru-guru ba

nyak pula ditentukan oleh interaksi dengan pihak lain.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas tentang adanya

or

ganisasi informal, maka dengan kondisi keinformalan itu

guru-guru diharapkan dapat keluar dari keterikatan

yang

kaku dan ketat. Organisasi informal dibidang pendidikan

dapat merupakan sarana untuk memunculkan ide-ide baru ya

ng sulit dimunculkan karena "dinding" birokrasi yang ketat.

Kondisi organisasi informal dalam organisasi pendidikan da

lam kenyataannya masih kurang diperhatikan, karena selalu

tenggelam dalam masalah-masalah yang lebih formal dan ru

tin.

Tesis ini mencoba mengkaji tentang pengaruh

kedina-mikan organisasi informal terhadap peningkatan kreativitas

guru di SMA Negeri Manado dan Minahasa.

Disamping faktor organisasi informal, faktor lain

yang juga berpengaruh terhadap kreativitas guru yaitu

an-tara lain "kepuasan kerja", Kepuasan kerja guru, sebagai

salah satu indikator utama dalam menunjang peningkatan

kreativitas guru. Theodore T. Herbert mengemukakan

bahwa,

"job satisfaction is .an individual's emotional

(12)

reaction to the job itself. Jadi kepuasan kerja adalah reaksi emosfonal yang sifatnya individual terhadap

peker-jaan itu sendiri ( 1981, p. 143).

Arthur A. Sloane (1983,

23), merumuskan bahwa "job satisfaction is positive feel

ing toward the job". Kepuasan yang diperoleh dari

peker-jaan yang ia lakukan merupakan bagian dari kepuasan

hidup-nya. Dengan kata lain bahwa kepuasan kerja dapat terwujud

dalam aktivitas individu pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawa^nya.

Setiap orang apakah ia sebagai petani, pedagang,

nelayan, guru dan sebagainya selalu mengharapkan kepuasan

dari pekerjaan yang dilakukannya. Dengan mengajar seorang

guru mengharapkan kebutuhannya terpenuhi. Adanya kepuasan

kerja dari guru -guru dimanifestasikan pada kreativitas dan inisiatif dalam menyelenggarakan kegiatan sehari-hari.

Dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja merupakan indikator

penting bagi peningkatan kreativitas guru.

Seorang guru merasa puas terhadap pekerjaannya, ka rena bekerja sebagai guru adalah :

a. Sesuai dengan bakat dan minat/perhatian serta

keahlian-nya.

b. Pekerjaan guru adalah pekerjaan mulia, karena mengabdi dalam bidang kemanusiaan.

c. Bekerja sebagai guru memberikan penghasilan yang cukup

(13)

7

d. Bekerja sebagai guru memberikan rasa aman dan

ketenang-an.

e. Dapat memberikan status sosial yang lebih tinggi. f. Pekerjaan guru adalah menantang untuk mengembangkan

diri.

g. Adanya pengawasan dari kepala sekolah yang sifatnya membantu setiap personil dalam melaksanakan tugasnya.

Organisasi informal dan kepuasan kerja merupakan variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas guru dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari.

Adanya hubungan yang intim/akrab, keterbukaan,

spontani-tas dan hubungan interpersonal yang hangat bebas dan sa ling menghargai serta adanya kepuasan kerja yang tinggi mendorong guru untuk berpikir produktif, berinisiatif dan berusaha untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pe laksanaan tugas sehari-hari. Hal ini tergantung dari per-sepsi guru terhadap situasi tersebut, serta peranannya dalam organisasi sekolah.

Ukuran bagaimana guru yang kreatif, setelah mene-laah beberapa sumber bacaan dapat dikemukakan beberapa Ci-ri guru yang kreatif adalah : BeCi-rinisiatif, penuh kreasi,

dinamis, penuh inovasi/gagasan, berani, kerja keras,

man-diri, fleksibel, elaborasi, originalitas, berkepribadian* berorientasi kuat ke masa depan, kemampuan untuk mengak -tualisasikan diri melalui berbagai kegiatan kreatif.

(14)

2. Rumusan masalah

Masalah pokok dalam penelitian ini menyangkut pe ningkatan kreativitas guru-guru SMA Negeri di Kotamadya Manado dan Kabupaten Minahasa dengan melihat dinamika or ganisasi informal dan kepuasan kerja sebagai indikator utama yang mempengaruhinya. Untuk jelasnya masalah pene litian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : "Bagaimana

pengaruh dinamika organisasi informal dan kepuasan kerja

terhadap peningkatan kreativitas guru-guru SMA Negeri

di

Kotamadya Manado dan Kabupaten Minahasa ?

Variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai be

rikut :

(1) Dinamika organisasi informal

Organisasi informal sekolah adalah suatu bentuk or ganisasi yang dimunculkan oleh adanya hubungan infor mal diantara perscnil-personil sekolah. Biasanya or ganisasi informal terbentuk dalam ukuran yang kecil

( merupakan peer group) atau kelompok informal.

Adapun ciri-ciri dari organisasi informal ialah.:

a) Adanya kedekatan dan keintiman antar anggota dalam

kelompok. Adanya kedekatan dan keintiman ternyata secara teoritik maupun empirik merupakan prasyarat bagi pengembangan kreativitas, inisiatif, keper-cayaan diri dan berpikir produktif pada tingkat

(15)

9

b) Keterbukaan dan Spontanitas adalah ciri organisasi

informal yang merupakan kriteria utama dalam meng-ukur produktivitas individual. Artinya keterbukaan dan spontanitas adalah ciri manusia yang paling

produktif, kreatif dan penuh inisiatif.

c) Hubungan atau komunikasi interpersonal yang hangat,

bebas dan saling menghargai merupakan ciri organi sasi informal yang mendorong pertumbuhan diri serta

keyakinan akan keberhasilan yang merupakan motiva-si intrinmotiva-sik bagi peningkatan produktivitas indi vidual, kelompok maupun organisasi.

Organisasi-organisasi informal sekolah tersebut dapat merupakan kelompok-kelompok kecil yang ter-bentuk di antara personil-personil sekolah seperti: Kelompok guru yang terbentuk karena adanya kesama

an tugas atau kesamaan dalam suatu bidang keahlian, misalnya kelompok guru IPA, kelompok guru IPS, ke lompok guru bahasa dan Iain-lain.

(2) Kepuasan Kerja,

Kepuasan kerja adalah reaksi emosianal yang individual terhadap pekerjaan itu sendiri. Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang anggota organisasi terhadap peker-jaannya yang menyangkut :

(a) Isi tugas, ruang lingkup pekerjaan, cara

kerja,

dan hasilnya.

(16)

(b) Lingkungan pekerjaan, yakni struktur organisasi,

hubungan informal dalam organisasi, sistem imbalan.

(c) Kebutuhan harga diri/pengakuan individu (

T.M.Fra-ser, hal.47).

3. Kreativitas

Kreativitas merupakan kebutuhan dasar bagi setiap

orang dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari.

Seorang guru dalam mengajar dituntut kreativitas yang

tinggi demi terwujudnya/tercapainya tujuan pendidikan.

Masalah kreativitas guru adalah sangat penting ter-utama bila dihubungkan dengan tugas guru sebagai pendidik untuk menyiapkan tenaga yang mampu, kreatif dan trampil dalam melaksanakan pekerjaan. Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan melihat dan membentuk kombinasi-kombina-si baru dari pengetahuan yang sudah dimilikinya baik dalam proses maupun dalam bertindak. Dengan kata lain kreativi tas adalah kemapuan menyusua, membentuk dan melahirkan ide

ide dan tindakan baru.

Ketiga variabel ini saling berkaitan satu dengan yang lain dalam suatu sistem organisasi sekolah yang me-merlukan pengembangan dalam rangka peningkatan produktivi tas pendidikan. Variabel organisasi informal guru dan ke puasan guru berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas

(17)

11

Variabel kreativitas guru sebagai variabel

depen-den ( Y ), sedangkan variabel independepen-den ialah organisasi

informal ( X1 ) dan kepuasan kerja ( Xp ). Sedangkan yang

dijadikan variabel antara adalah motivasi kerja, sedangkan

variabel kontrolnya adalah masa kerja dan jenis kelamin. Hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan ;

X. Dinamika organisasi informal

Kepuasan kerja

Kreativitas guru.

(18)

Berdasarkan variabel-variabel tersebut, dirumuskan

masalah-m salah penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana pola hubungan fungsional antara kedinamikan organisasi informal dan kepuasan kerja dengan pening -katan kreativitas guru ?

b. Dilihat dari aspek dinamika organisasi informal, maka dapat dilihat bagaimana kontribusi kedinamikan organi sasi informal terhadap peningkatan kreativitas guru ? c. Bagaimana kontribusi kepuasan kerja terhadap peningka

tan kreativitas guru.

d. Bagaimana derajat kaitan dan daya determinasi antara dinamika organisasi informal, kepuasan kerja dan krea tivitas guru-guru ?

e. Bagaimana ukuran kesamaan rata-rata setiap variabel pe nelitian dilihat dari kategori : masa kerja, latar be-lakang pendidikan, jenis kelamin ?

f. Bagaimana implikasi setiap variabel penelitian terhadap produktivitas sekolah ?

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapat-kan gambaran tentang bagaimana interaksi fungsional dan de rajat keterkaitan antara variabel-variabel dinamika kelom

pok informal, kepuasan kerja guru dan peningkatan kreativi

(19)

13

2. Tujuan khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : a. Mendapatkan gambaran empirik mengenai pola hubungan

fungsional antara dinamika organisasi informal dan ke puasan kerja dengan kreativitas guru-guru.

b. Untuk mendapatkan ukuran derajat keterkaitan antara kedinamikan organisasi informal, kepuasan kerja dengan kreativitas guru-guru.

c. Untuk mendapatkan gambaran deskriptif tentang kreati vitas guru-guru SMA dilihat dari : latar belakang pen didikan, masa kerja dan jenis kelamin.

d. Mendapatkan gambaran tentang implikasi dari setiap va riabel penelitian terhadap produktivitas pendidikan.

C. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan yang cukup berarti untuk hal-hal berikut ini : Pertama, dilihat dari aspek praktisnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan urunan positf bagi

peker-jaan-pekerjaan dalam bidang profesi pendidikan. Disamping

itu diharapkan pula penelitian ini dapat bermanfaat bagi

sistem sekolah dalam upaya peningkatan produktivitasnya ,

minimal bagi sekolah-sekolah yang ada kesamaannya dengan

sekolah yang dijadikan obyek penelitian.

(20)

Kedua, dilihat dari aspek teoritis penelitian ini berguna

bagi pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan, khususnya

prilaku organisasi. Penelitian ini dapat menambah

konsep-konsep yang dapat diterapkan dalam upaya

"pengadministra-sian" kegiatan-kegiatan di sekolah dimana guru-guru

dipan-dang sebagai sumber daya yang tak dapat diremehkan.

Guru-guru yang dapat memanfaatkan situasi ( hubungan-hubungan

informal dalam organisasi sekolah ) demi kepentingan

pen-d'dikan anak-anaknya akan memberikan kontribusi yang ber-makna dalam proses pendidikan itu sendiri.

Disamping itu secara individual guru-guru mempunyai

kemungkinan untuk lebih mempertajam daya imajinasinya ser

ta daya ciptanyadalam upaya berpacu dengan kondisi kebu

tuhan pengembangan pendidikan. Penelitian terhadap varia-bel-variabel yang telah dikemukakan di atas akan sangat besar manfaatnya dalam menemukan konsep-konsep yang

nanti-nya dapat digunakan dalam mengadopsi ataupun mengkreasikan

inovasi-inovasi dibidang pendidikan.

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat apakah ada

kontribusi yang nyata dari dinamika organisasi informal

dan kepuasan kerja terhadap peningkatan kreativitas guru.

Jika ternyata ada kontribusi atau hubungan yang positif,

maka dapat dikatakan bahwa kreativitas guru dalam mengajar

banyak ditentukan oleh kedinamikan organisasi informal dan

(21)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

Dalam

bab ini akan dikemukakan

hal-hal yang men

cakup, perencanaan penelitian sampai dengan pelaksanaan

pengumpulan data. Berturut-turut akan diketengahkan : (a)

Populasi dan Sampel, (b) Metode penelitian, (c) Anggapan

Dasar dan Hipotesa (d) Validitas dan Reliabilltas.

A. Populasi dan Sampel

Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini me

liputi keseluruhan karakteristik yang menyangkut organisa

si informal sekolah, Kepuasan kerja guru dan Kreativitas

guru. Adapun yang menjadi unit populasi dalam penelitian ini adalah semua guru termasuk kepala sekolah SMA di Ka

bupaten Minahasa dan Kotamadya Manado, dengan perincian :

Kabupaten Minahasa 16 SMA Negeri dan Kotamadya Manado ada

7 SMA, yaitu SMA 1 sampai dengan 7.

Unit sampel ialah setiap guru SMA Negeri. Ukuran sampel berdasarkan teknik analisis binomial populasi dan hanya dibatasi pada guru-guru tetap.

Penentuan ukuran sampel menggunakan rumus yang di

kemukakan oleh Tuckman. ( Tuckman, 1978, hal.232) yaitu :

n = (Z/e)2 (P) (1 - P)

Perhitungan ukuran sampel dapat dilihat pada lampiran te

sis ini.

78

(22)

TABEL 3

GURU TETAP SEBAGAI ANGGOTA POPULASI

s ss s ~ b ss xa ss ss 3= b: s= sc = i= = t= r= xx:: = =:ss3£: = x==:s:=;s:: S C S = S S S B S S S S 3 S B S = S S C a

L o k a s i Guru tetap

Laki-laki Perempuan Jumlah

: s B r s s £ s s s B s s = c a s = = ::=.== = = = = = = = = :: s = = = s s b b e s s i :es==je = =:x=«»!

M i n a h a s a 215 183 398

M a n a d o 157 117 274

J u m l a h 372 300 672

Sumber: Kanwil Depdikbud Prop. Sulut, September 1986,

TABEL 4

PROPORSI ANGGOTA SAMPEL

p c a e s a s s s = s s c = a = s s = s s s s s B & = = = B s s B s r : = s s s a s i

L o k a s i

Minahasa

Manado

Jumlah

Guru tetap

Laki-laki

57

37

88

Perempuan : s s > » 8 S

44

28

72

Jumlah

s s s r s s s s s t s s i i

95

65

160

Penentuan sampel yang hanya dibatasi pada guru-gu ru tetap, alasannya ialah keikatan disiplin organisasional

dari guru tidak tetap adalah relatif kurang. Guru-guru ti

dak tetap proporsinya kecil sehingga tidak mempengaruhi

[image:22.595.102.494.136.554.2]
(23)

80

dan sewaktuwaktu dapat diganti. Guru tidak tetap waktu

-nya di sekolah kurang, sehingga-sulit diharapkan untuk da

pat lebih banyak berinteraksi dan saling tukar menukar

in-formasi dengan teman-teman guru dalam bentuk kelompok in

formal guru di sekolah.

B. Metode Penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

ana-litik dengan maksud agar memperoleh gambaran empirik

menge-nai keadaan yang tengah berlangsung pada saat penelitian

ini berlangsung.

Teknik pengumpulan data, digunakan teknik angket/

kuesioner yang dilengkapi dengan teknik wawancara dan

do-kumenter. Selanjutnya data lapangan yang diperoleh

diana-lisis, baik secara kuantitatif berdasarkan informasi

sta-tistik maupun secara kualitatif berdasarkan interpretasi

terhadap hasil-hasilnya. Keadaan yang sedang berlangsung

tersebut berkenaan dengan variabel-variabel yang menjadi

pusat perhatian studi ini.

Untuk maksud pengujian hipotesis, digunakan metode

statistik inferensial yaitu :

a. Analisis regresi untuk mengetahui hubungan fungsional

antar variabel penelitian.

b. Analisis korelasi untuk mengetahui tingkat derajat

ke-terkaitan dan daya determinatif dari setiap variabel.

c. Analisis kesamaan dua rata-rata untuk setiap variabel.

(24)

C. Anggapan Dasar dan Hipotesa

Suatu penelitian perlu dilandasi oleh anggapan

da-sar/asumsi-asumsi, sebagai pangkal tolak dalam penyusunan

hipotesis.

Dalam penelitian ini, yang menjadi anggapan dasar

adalah :

1. Setiap individu cendrung berkelompok sesuai dengan la

tar belakang sosial ekonomi, minat serta bakat yang di

miliki dan kesamaan dalam tujuan.

2. Adanya organisasi informal sekolah yang efektif memungkin

kan intensitas tatap muka yang lebih besar yang dapat

dimanfaatkan untuk membahas masalah kependidikan.

3. Produktivitas organisasi sekolah ditentukan oleh antara

lain kreativitas guru, sarana dan prasarana sekolah ya

ng ada.

4. Kreativitas guru sebagai pendidik dan pengajar di se

kolah, ditentukan oleh kemampuan dan motivasi kerja

serta kondisi dan situasi organisasi informal.

5. Rasa puas terhadap pekerjaan, cendurng untuk meningkat

kan kreativitas guru dalam pekerjaan.

6. Kreativitas guru merupakan fungsi produktivitas sekolah.

7. Dalam proses belajar mengajar, peranan guru sangat

me

nentukan keberhasilan sekolah dalam meningkatkan

(25)

82

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah se bagai berikut :

(1) Hubungan fungsional antara variabel Dinamika Organisa

si informal dan variabel kepuasan kerja dengan krea tivitas guru berpola linier, mempunyai arah positif dan signifikan.

(2) Derajat keterkaitan dan daya determinatif antara

va

riabel dinamika organisasi informal, kepuasan kerja kreativitas guru, cukup signifikan.

(3) Bila dilihat dari segi masa kerja di sekolah yang

ber-sangkutan, umur dan jenis kelamin guru tentang setiap

variabel penelitian tidak terdapat perbedaan berarti.

D. Validitas dan Reliabilltas Instrumen Pengumpul Data

1• Instrumen Pengumpul Data

Untuk menguji hipotesis-hipotesis yang tertera di atas, maka data yang dibutuhkan adalah skor dari

variabel-variabel sebagai berikut : 1) Dinamika organisasi informal

(X-j) 2) Kepuasan kerja (Xp) dan 3) Kreativitas guru ( Y ).

Dalam penelitian ini teknik pengumpul data yang di gunakan adalah angket dengan jawaban tertutup. Adapun pe-nilaiannya dengan menggunakan Skala Likert dengan rentang

skala 4-0(43210) untuk pernyataan positif

dan

0 12 3 4 untuk pernyataan negatif. Untuk mengukur varia

bel dinamika organisasi informal digunakan instrumen buatan

(26)

83

sendiri dengan mengacu pada konsep teori yang dikemukakan

oleh beberapa ahli antara lain : Keith Davis dan Newstrom,

Edgar Schein, Theodore T. Herbert dan beberapa ahli lain.

Adapun aspek-aspek instrumen tersebut adalah :

(1) Alasan untuk berkelompok,

(2) Tujuan berkelompok,

(3) Pertemuan-pertemuan informal, (4) Spontanitas dan ke

terbukaan dalam menerlma gagasan,

(5) Kesamaan persepsi

terhadap program pendidikan antara anggota kelompok, (6)

PartiBipasi/ keterlibatan anggota kelompok dalam kebijakan

sekolah,

(7) fleksibilitas dalam berkelompok dan keinti

man, (8) Bentuk-bentuk komunikasi interpersonal, (9)

Kon-ten yang dikomunikasikan, (10) Struktur organisasi, (11)

Iklim/suasana yang kondusif, (12) Pengakuan dari pimpinan.

Pengukuran untuk variabel kepuasan kerja guru di

lakukan dengan menggunakan instrumen buatan sendiri dengan

berpedoman pada model Minnesota satisfaction questionaire

(MSQ) dari Weis dkk (1976), disesualkan dengan situasl

pendidikan di Indonesia. Disamping itu penyusunan instru

men ini didasarkan pada beberapa konsep yang dikemukakan

oleh para ahli seperti : Konsep teori kebutuhan dari

Mas-low (lima tingkatan kebutuhan). Konsep teori dua faktor

dari Frederick Herzberg. Disamping itu pula digunakan kon

sep dari Katz dan Van Maamen (1977) yang mengemukakan tiga

komponen penting tentang kepuasan kerja yaitu :

(27)

84

terhadap interaksi. Dalam hal ini menyangkut hubungan de

ngan rekan sekerja, para penyelia dan orang-orang

lain

dalam lingkungan pekerjaan. (3) Kepuasan terhadap

kebijak-an-kebijakan organisasi. Dalam hal ini berhubungan dengan faktor-faktor kontektual yang menyangkut pengupahan, pro-mosi, keamanan.

Selain beberapa konsep tersebut di atas, penyusunan instrumen ini didasarkan pula pada kriteria tentang ke

puasan kerja guru sebagaimana yang penulis kembangkan pa

da bab II tentang konsep kepuasan kerja. Instrumen

ini

berbentuk angket berskala lima.

Pengukuran variabel kreativitas guru menggunakan

instrumen buatan sendiri dengan mengacu pada instrumen

yang dikemukakan oleh Eugene Raudsepp dan instrumen

yang

dikembangkan oleh Utami Munandar. Beberapa item pernyataan

dimodivikasl serta dikembangkan sendiri sesuai dengan ma

salah yang diteliti dan kondisi pendidikan di Indonesia.

Penyusunan dan pengembangan instrumen ini didasarkan pula

pada beberapa. konsep tentang kreativitas, antara lain kon

sep yang dikemukakan oleh Glover (1982), konsep tentang

prilaku kreatif yang dikemukakan oleh Clark (1983) dan da

ri Ruggiero (1984).

Dari konsep tentang perilaku kreatif yang dikemuka

kan oleh ahli-ahli tersebut di atas dapat diidentifikasi

beberapa karakteristik dari kreativitas. Dari karakteristik

(28)

tersebut kemudian disusun instrumen penelitian.

Adapun karakteristik instrumen tersebut

adalah :

(1) Keterbukaan atas pengalaman baru (2) Fleksibilitas da

lam berpikir dan merespon, (3) Mampu mengembangkan gagasan

gagasan asli, tidak meniru (orisinil), (4) Berminat

pada

kegiatan-kegiatan yang kreatif, (5) Percaya pada

gagasan

sendiri, tidak mudah dipengaruhi orang lain, (6) mampu

me-nyesuaikan diri, (7) Pekah terhadap lingkungan dan masalah

kehidupan sehari-hari, (8) Menghargai dan toleran terhadap

pendapat orang lain, (9) Berani, (10) Tekun dan tidak

de-pat bosan, (11) Panjang akal(tidak kehabisan akal), ( 12)

Kaya akan inisiatif, (13) Memiliki stabilitas emosi

yang

tinggi, (14) Menggunakan waktu yang luang untuk kegiatan

yang bermanfaat (15) Selalu bersikap kritis terhadap pen

dapat yang muncul, (16) Senang mengajukan pertanyaan,(17)

Memiliki kesadaran etik dan moral yang tinggi,

(18)Terta-rik pada hal-hal yang hakiki, (19) Mampu untuk memforcast

perubahan, (20) Berorientasi kuat ke masa depan dan

masa

kini, (21) Kemampuan berimajinasi tentang proses pendidi

kan, (22) Mampu mengaktualisasikan diri melalui berbagai

kegiatan kreatif.

Seperti halnya dengan instrumen variabel dinamika

organisasi informal, variabel kepuasan kerja, maka instru

men kreativitas guru terdiri dari 25 pernyataan di mana

(29)

86

2. Uji Coba Alat Pengumpul Data

Prasurvey dalam rangka uji validitas dan reliabi litas instrumen diadakan pada tanggal 19 sampai dengan

25 Mei 1986 pada guru-guru SMA Negeri di Kotamadya Manado

dan Kabupaten Minahasa yang diwakili oleh : (1) SMA Nege

ri Kawangkoan untuk kabupaten Minahasa dan (2) SMA Negeri

I Manado untuk kotamadya Manado. Masing-masing sekolah

di-ambil 15 dan 20 Orang sebagai responden.

Data prasurvei ini dianalisis untuk mengetahui va

liditas dan reliabilitas instrumen penelitian. Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat itu. Validitas suatu alat ukur

(instrumen) akan atau mungkin terjadi bilamana instrumen

itu tepat mengukur variabel-variabel atau obyek yang

di-teliti. Masri Singarimbun (1981,hal. 87) mengemukakan,

suatu alat ukur(instrumen) harus mencerminkan variabel

tau konsep yang akan diukur. Melalui pengujian

validitas

dapat diketahui apakah suatu instrumen dapat digunakan

atau tidak.

Untuk mengetahui tingkat kemampuan diskriminasi

suatu item dalam membedakan guru yang memperoleh skor

tinggi dan guru yang memperoleh skor rendah berdasarkan

persepsi mereka tentang dinamika organisasi informal, ke

puasan kerja, dan kreativitas guru. Pengujian validitas

instrumen dilakukan dengan jalan menghitung daya pembeda

(30)

skor-skor kelompok tinggi dengan skor-skor kelompok

ren-dah. Hal ini dilakukan dengan cara mengurutkan responden

yang menjadi sampel menurut besar kecilnya nilai yang di-peroleh, yaitu dari yang paling tinggi sampai yang paling

rendah, Kemudian dari jumlah yang tersusun menurut nilai

diambil 27% responden yang memiliki nilai tinggi, dan 27%

responden yang memiliki nilai rendah.

Sebelum sampai pada pengujian tersebut, lebih

da-hulu diuji ketepatan skala dari masing-masing item.

1. Ketepatan skala setiap item.

Untuk mengetahui ketepatan skala setiap item

di-pergunakan perhitungan sebagai berikut: Variabel Kreati

vitas.

Tabel 1

PENGUJIAN KETEPATAN SKALA ITEM NOMOR 15

SS S TT TS STS

Frekwensi ( f )

1 6 7 17 4

Proporsi ( p )

0,028 0,171 0,2 0,485 0,114

p kumulatif(pk)

0,028 0,199 0,399 0,884 0,998

titik tengah(pk)

0,014 0,113 0,299 0,642 0,941

nilai z -2,20 -1,21 -0,53 +0,36 +1,56 nilai z + 2,20 0 0,99 1,67

2,56

3,76

z dibulatkan 0 1 2 3 4

2. Untuk mengetahui apakah item pernyataan itu mempunyai daya pembeda, yaitu dapat membedakan reponden

[image:30.595.103.510.276.639.2]
(31)

88

yang mempunyai skor/nilai tinggi dan yang rendah, maka di

lakukan dengan menggunakan penggujian t. Rumus

perhitung-annya adalah sebagai berikut : ( Edwards, 1957 : 152 ).

t =

XT " XR

'R

n n

Di bawah ini disajikan contoh perhitungan dan pe

ngujian t untuk pernyataan nomor 16.

TABEL 2

PERHITUNGAN PENGUJIAN t PERNYATAAN NOMOR 16

Kategori jawaban

i

X

Kelompok Tinggi

" • j

Kelompok Rendah

f

fxT

fXj

f

fXR

-f4

SS 0 — ,i _ _ _

4 _ 1.44

S 1 1 — > . 3 3 0,48

TT 2 3 6 0,27 1 2 1,96

ST 3 3 9 1,47 - -

-STS 4 1 4 2,8 — — •

Jumlah 8 19 4.4 8 5 3.88

Notasi

nT

fxT

fxT

nR

fXR

fx|

XT ~

Sm —

19

- 2,3

= 0,62

8 - 1

2,3 - 0,6

0,62

+

_______

8 8

X » 5_ =0,6

AR

ST

82 .

______

- 0,5

R

8-1

4,5

t signifikan pada tk. 0,999

Hasil perhitungan untuk setiap item dapat

dilihat

pada lampiran.

[image:31.595.98.516.268.642.2]
(32)

Setelah diadakan pemeriksaan ketepatan skala se

tiap item atau pernyataan dan hasil perhitungan analisis

item untuk menguji t (daya pembeda) kelompok tinggi

dan

kelompok rendah, diperoleh masing-masing untuk setiap va

riabel 25 item yang memadai atau memenuhi persyaratan se

bagai alat ukur dalam penelitian ini. Dan 25 item inilah

yang diedarkan kepada responden penelitian.

Selanjutnya untuk uji reliabilitas instrumen dina

mika organisasi informal diperoleh indeks reliabilitas

keseluruhan r * 0,85 sedangkan thitunK Y&ng diperoleh

adalah 9,23 sedangkan batas nilai kritis dengan t 0,05/2

dan n = 35 - 2 adalah 1,70. Ini berarti korelasinya sig

nifikan. Kesimpulannya instrumen ini reliabel.

Hasil perhitungan untuk uji reliabilitas

variabel

kepuasan kerja guru, hasil perhitungan menunjukkan

bahwa

koefisien korelasinya r adalah 0.96 "t^.^

yang diper

oleh adalah18.38 sedangkan batas nilai kritis t 0,05/2 ;

33 ( t kriteria ) dimana t kriteria • 1,70. Ini berarti

korelasinya signifikan. Kesimpulannya instrumen ini

re

liabel.

Hasil perhitungan untuk uji reliabilitas

variabel

kreativitas guru, hasil perhitungan menunjukkan bahwa ko

efisien korelasinya r adalah sebesar 0,79 ^hi-tung vanS

diperoleh adalah 7,36 sedangakan nilai kritis = 1,70. Ini

berarti korelasinya signifikan. Kesimpulannya instrumen

ini reliabel.

(33)

90

E, Pengumpulan Data Penelitian

Sesuai dengan permasalahan, maka jenis data yang

dibutuhkan dalam rangka penelitian ini meliputi tiga va

riabel pokok sebagaimana telah dikemukakan pada bab I.

Waktu Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan selama

ku

rang lebih 2 bulan, yakni pada bulan Juni sampai dengan

bulan Agustus 1986. Untuk mengumpulkan data dari setiap

sekolah, diperlukan masing-masing 5 hari termasuk

perja-lanan pulang pergi dari lokasi.

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin

dari pihak-pihak yang berkepentingan yaitu :

1. Rektor Intitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung

dengan surat Rektor, Nomor 1324 dan 1325/PT.25 R.l/N/

1986. Tanggal 8 Maret 1986.

2. Surat Kepala Direktorat SOSPOL Propinsi Daerah Ting

kat

I Jawa Barat, Nomor 070.2/1406. tertanggal

20

Maret 1986.

3. Surat Direktorat SOSPOL Propinsi Daerah Tingkat I

Sulawesi Utara,

Nomor 2890/SD - IV/V - 86, tertanggal

10 Mei 1986.

4. Surat Rektor IKIP Bandung, nomor 3216/PT.25. R,I/N/

1986, tetanggal 19 Mei 1986.

(34)

Sulawesi Utara, No.2890/SD-IV/V-86, tanggal 10 Mei

1986.

4. Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Propinsi Sulawesi Utara, No. 646 /I 16. 1/

1986, tanggal 30 Mei 1986.

Berdasarkan rekomendasi dari Kantor Wilayah Depar

temen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sulawesi Utara ,

maka dihubungi sekolah-sekolah yang menjadi obyek peneli

tian yaitu ; Kabupaten Minahasa 16 sekolah, Kotamadya Ma

nado 7 sekolah untuk membicarakan sekitar pelaksanaan pe

ngumpulan data. Pelaksanaan pengumpulan data diusahakan

tidak mengganggu kegiatan-kegiatan pokok sekolah.

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti, tanpa menggunakan tenaga pembantu. Data dikumpulkan

mela-lui angket/kuesioner dan dilengkapi dengan wawancara

ke

pada kepala sekolah dan data dokumenter. Dari 22 sekolah

yang ada ditetapkan dua sekolah sebagai tempat pelaksana

an prasurvei, yaitu SMA Negeri Kawangkoaan di Kabupaten

Minahasa, dan SMA Negeri I Manado di Kotamadya Manado.

Setelah data prasurvei selesai dikumpulkan,

kemudi-an dikemudi-analisis untuk mengetahui apakah semua instrumen

me-menuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Berdasarkan

hasil pengecekan peneliti, ternyata semua kuesioner yang telah diisi memenuhi syarat untuk diolah. Setelah dianali

(35)

92

reliabilitas, dengan demikian pengumpulan data selanjut -nya dapat dilanjutkan.

F. Pengolahan dan Analisis Data

PersJapan. Sebelum dilakukan pengolahan data, di

lakukan langkah-langkah persiapan sebagai berikut :

1. Verifikasi data. Lembaran jawaban yang telah di-isi harus diperiksa untuk menentukan apakah data yang di peroleh itu dapat diolah selanjutnya. Untuk itu dilakukan dua langkah verifikasi sebagai berikut :

a. Kelengkapan jawaban. Sebelum lembaran jawaban

diperiksa untuk diberi nilai, maka perlu diperiksa,apakah

jawabannya telah lengkap.

b. Konsistensi jawaban. Setelah diperiksa keleng

kapan jawabannya, maka verifikasi yang kedua ialah

menge-nai konsistendi jawabn

Setalah diperiksa ternyata tidak ada satupun lem

baran kuesioner yang rusak atau tidak lengkap atau keliru pengisiannya. Hal ini rupanya disebabkan oleh karena pe-ngisian kuesioner diawasl langsung oleh peneliti, sehing

ga apabila menemui kesulitan dalam pengisian langsung

di-tanyakan pada peneliti.

2. Pemberian nilai jawaban. Berdasarkan isian pada

lembar jawaban, peneliti memberikan kode dan skor - skor

pada setiap pilihan jawaban untuk setiap aitem. Skor-skor

(36)

itu berkisar antara 0 s/d 4 untuk setiap aitem, dan

dibe-rikan sesuai dengan kunci jawaban yang disediakan. Hasil

skoring pada setiap aitem kemudian dijumlah menurut jenis

variabel yang ada, Dengan demikian diperoleh skor mentah

masing-masing variabel untuk setiap anggota sampel.

Perhitungan-perhitungan dilakukan untuk mencari ra

ta-rata, simpangan baku (SD), Variansi, Uji-t, Uji

norma-lltas, linieritas, regresi dan korelasi. Pengetesan para meter dilakukan melalui tes statistik untuk mengetahui es-timasi dan signifikansi data, seperti signifikansi regre si dan korelasi. Proses menjumlah, mengurang, mengali,mem-bagi, mencari akar, mencari rata-rata, simpangan baku,kua-drat, mencari -£.T£ dilakukan dengan menggunakan kalkulator

ilmiah jenis fx 3600 P. Prosedur tersebut dapat dilihat

pada lampiran.

Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil pe

ngolahan data dan analisis. Adapun rumus-rumus yang digu

nakan dalam perhitungan-perhitungan di atas, seperti rata-rata, simpangan baku, regresi, korelasi, uji normalitas ,

uji linieritas menggunakan formula-formula yang terdapat

dalam buku metoda Statistik (1982) dan teknik analisa Re

gresi dan korelasi(1983) karangan Sujana,

G. Hasil Pengolahan dan Analisis Data

1. Distribusi Data

(37)

94

untuk menentukan apakah teknik analisis parametrik

bisa

digunakan atau tidak. Hasil pengolahan data setiap varia

bel dapat dilihat pada distribusi-distribusi data berikut

ini.

1.1. DistribuBl Data Dinamika Organisasi Informal

Uji normalitas distribusi frekwensi skor dinamika

organisasi informal ( X1 ) dengan menggunakan uji chi

kua-drat

(JC)2

(uji distribusi normal)-(Sujana, 1982 hal.298).

2 2

Dari hasil perhitungan diperoleh

__X

sebesar 4,77

JC

daftar (0 99) dengan dk - 5 adalah 15,1. Hal ini menyata

kan bahwa distribusi ini berasal dari distribusi normal.

Distribusi datanya dapat dilihat pada grafik poligon

beri-Gambar 5. Poligon frekwensi data dinakika organisasi in

formal sekolah.

[image:37.595.99.529.244.701.2]
(38)

1»2. Distribusi Data Kepuasan Kerja guru

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh rata-rata

74,14 dan simpangan baku 7,42 Chi kuadrat 11,82 yang ter

nyata lebih kecil dari chi kuadrat daftar /Q q«v

dengan

dk » 5 adalah 15,1. Hal ini menyatkan bahwa distribusi ini berasal dari distribusi normal. Distribusi datanya dapat dilihat pada poligon frekwensi berikut ini :

4*

.,6 S£5 &/,5 b$,S 7W5 755 <X?,5 fy.

Gambar 6 : Poligon frekwensi data Kepuasan kerja guru.

1.3. Distribusi Data Kreativitas Guru

Dari hasil perhitungan, diperoleh rata-rata 77,55

dan simpangan baku 7,36 Perhitungan uji normalitas,

di

peroleh chi kuadrat 3,95 Ternyata chi kuadrat hitung le

[image:38.595.87.519.120.565.2]
(39)

96

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data

untuk variabel kreativitas guru berasal dari distribusi

normal.

4o

55

s o

2*

Jo

15

ro

• °*? $</.5 fy,S

l3~~~*

7&S

fa* #9,5 _?$5 &£

'

Gambar 7 : Poligon frekwenBi data kreativitas guru

Dari ketiga distribusi data mengenai Dinamika

or

ganisasi informal, kepuasan kerja guru dan kreativitas,

guru, ternyata semua menunjukan bahwa distribuslnya ber

asal dari distribusi normal. Dengan demikian untuk pengu jian selanjutnya dapat digunakan analisis parametrik.

Misalnya untuk analisis regresi. Disamping pengujian nor

malitas juga masih perlu diuji linieritasnya.

Dari hasil pengujian normalitas -terhadap variabel

dinamika organisasi informal sekolah,

diperoleh hasil

[image:39.595.109.538.138.656.2]
(40)

adalah T * 75,38 atau 3,02. Kepuasan kerja guru diperoleh

X - 74,14 atau 2,97. Sedangkan Kreativitas guru-guru di peroleh X » 77,55 atau 3,10.

Dilihat secara keseluruhan taraf sikap guru -guru SMA Negeri di Kabupaten Minahasa dan Kotamadya Manada ter hadap dinamika organisasi informal sekolah termasuk po

sitif, begitu pula tentang kreativitas guru adalah positif,

sedangkan sikap guru terhadap kepuasan kerja menunjukkan

bahwa guru-guru merasa puas.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa sikap guru terhadap dinamika organisasi informal dan kepuasan kerja berkontribusi terhadap kreativitas guru. Ini dapat diarti kan bahwa dinamika organisasi informal sekolah dan kepua san kerja guru mutlak diperlukan.

2. Pengujian Hipotesa

Dalam bab III telah dikemukakan bahwa dalam pene litian ini ada tiga hipotesis utama yang akan diuji :

a. Hubungan fungsional antara variabel dinamika organisasi informal sekolah, kepuasan kerja guru dengan kreativi tas guru berpola linier dan signifikan.

b. Derajat keterkaitan dan daya determinatif antara varia

bel dinamika organisasi informal, kepuasan kerja, krea

(41)

98

c. Bila dilihat dari segi masa kerja di sekolah yang

ber-sangkutan, umur dan jenis kelamin guru tentang setiap

variabel penelitian tidak terdapat perbedaan

berarti.

Masing-masing hipotesis ini diuji dengan mengguna

kan teknik analisis statistik sebagai berikut :

Hipotesis pertama : menggunakan analisis regresi.

Hipotesis kedua

: menggunakan analisis korelasi.

Hipotesis ketiga

: menggunakan uji kesamaan dua rata-ra

ta atau t-test.

1. Analisis Regresi

Hipotesis pertama diperinci menjadi dua hipotesis

yang lebih khusus lagi sebagai berikut :

a) Hubungan fungsional antara

dinamika

organisasi

in

formal sekolah dengan kreativitas guru berpola linier

dan signifikan

Notasl statistiknya ;

H : Y - 01 + ©2X1

A : Hubungan non linier (simpel)

Berdasarkan perhitungan (lihat lampiran) hubungan fung

sional antara variabel Y terhadap variabel X1 ( Y atas

X1) diperoleh persamaan regresi :

Y

- 33,38 + 0,59 X,

(42)

Setelah diketahui persamaan regresi, maka selanjut

nya diuji linieritas dan signifikansinya.

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa untuk

keber-arian regresi Y atas X1. F^-tung adalah 115,97 lebih besar

Fdaftar(0 95) dk * 1/158 adalan 3,91. Hal ini berarti bah

wa koefisien regresi Y atas X1 signifikan pada selang

ke-percayaan 95 % (^ 0,05). Untuk uji linieritas, Fj^ung »

-0,96 lebih kecil dari Fdaftar dk 35/125 - 1,.55(dengan

in-terpolasi). Hal ini berarti bahwa pola hubungan

fungsi-onalnya linier.

b. Hubungan fungsional antar kepuasan kerja dengan kreati vitas guru berpola linier dan signifikan.

Notasi Statistiknya :

H : Y - © + 0

A : Hubungan non linier (simpel)

Berdasarkan perhitungan (lihat lampiran) regresi

Y atas Xp diperoleh persamaan :

^

- 71,84 + 0,25X2

Setelah diketahui persamaan regresi selanjutnya diuji sig

nifikansinya. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa untuk

keberartian regresi Y atas X«.

Phitune adalal1 101t12 lebih

besar dari Pdaftar(0 qc dk 1/158 adalah 3,91. Hal ini ber

arti koefisien regresi T atas X2 adalah signifikan pada

(43)

100

Untuk uji linieritas, F^

--0,57 lebih

kecil

dari Pdaftar dk36 /126 - 1,49. Hal ini berarti bahwa re

gresi berbentuk linier.

Dari hasil kedua pengujian koefisien dan linieritas

di atas, ternyata bahwa koefisien regresi tersebut dapat

dipakai untuk analisis parameter statistik, seperti ana

lisis korelasi.

2. Analisis Korelasi

Setelah diketahui hubungan fungsional antara varia

bel Y (derajat partisipasi) atas X1 (dinamika organisasi

informal) dan Y atas X2 (kepuasan kerja guru), maka

lang-kah selanjutnya perlu diketahui berapa kuat(derajat)

hu

bungan antara variabel-variabel tersebut. Untuk mengeta

hui "derajat hubungan" antara variabel-variabel tersebut

diperlukan analisis korelasi.

Hipotesis kedua dapat diperinci menjadi

hipotesis-hipotesi yang lebih khusus sebagai berikut :

a. Tidak terdapat hubungan antara dinamika organisasi in

formal sekolah dengan kreativitas guru.

H j/y1

« 0

dan

A

:_/>?^

+

0

b. Tidak terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan

kreativitas guru.

H

_/>!__

- 0

dan

A

\J?2

^ 0

(44)

c. Tidak terdapat hubungan antara dinamika organisasi in formal sekolah dengan kepuasan kerja guru.

H ?/y12 "0

dan

A

: J> y<\2 i

0

d. Tidak terdapat hubungan antara dinamika organisasi in

formal dengan kreativitas guru di mana kepuasan kerja

konstan.

H

\^/>

yu2 - 0

dan

A :

J>

y1 ^2

+

0

e. Tidak terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan

kreativitas guru di mana dinamika organisasi informal

konstan.

H :^y2#1 " °

dan

A :^/?y2#1

+

°

f. Tidak terdapat hubungan majemuk antara dinamika organi

sasi informal, kepuasan keraja dan kreativitas guru.

TJntuk keperluan perhitungan koefisien korelasi r . antara variabel-variabel tersebut dipergunakan rumus :

rXY

n£XY - (EX ) (EY )

' J • m

\J{ii2x2 - (XX)2J/nSY2 - (ZTY)^

( Sujana, 1983 : 38 )

Untuk menentukan taraf signifikan tidaknya

haraga-harga r diperlukan uji keberartian koefisien korelasi

ru-musnya sebagai berikut (pengolahan

data

terlampir).

r]/n

- 2

1 -

Td

(45)

102

Koefisien korelasi dianggap signifikan jika t-hitung le

bih besar dari t-tabel pada derajat kebebasan » n - 2 dan

0,05.

Kriteria : terima H jika -t^ _ w2 )/t<Ct(l-1/2

c<) dan dk = n - 2. Dalam hal lain H ditolak. Untuk pe

ngujian korelasi parsil juga menggunakan kriteria tersebut dengan dk • n - k - 1. Juga korelasi majemuk menggunakan

kriteria terima H jika pMtung lebih besar dari Pdaftar>

dimana dk pembilang » k dan dk penyebut « n - k - 1 dan

c<r« 0,05. Dalam hal lainnya H ditolak.

Untuk menhitung korelasi parsil digunakan rumus :

P 0 .

ry1 - ry2 r12

y. 12

V

( 1- r22 )( 1. r22 )

( Sujana, 1984 : 371 )

Untuk menghitung korelasi jamak digunakan rumus :

2 2

/r + r — 2 r r r

p

s \ / yx1

V3c2

yx1

yx2 xi x2

1 - (0.50)2

Untuk menghitung taraf signifikan korelasi jamak

digunakan rumus _:

R /k

(Sujana,1984 :370).

(1 - R2)/( n - k -1 )

(46)

Dari hasil perhitungan

korelasi (lihat lampiran )

antara variabel dinamika organisasi informal dengan krea

tivitas guru r -« 0,65

Sedangkan koefisien determinasinya

adalah 42,25 %. Uji keberartian korelasi diperoleh tj..

*10,75 ternyata lebih besar dari "tdaftar(e qc) dengan dk

158 diperoleh

1,65 (dengan interpolasi). Ini berarti hi

potesis ditolak dan menerima alternatif. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara dinamika organisasi informal dengan kreativitas gu

ru.

Korelasi antara kepuasan kerja dengan kreativitas

guru berdasarkan hasil perhitungan adalah r • 0,32. se

dangkan koefisien determinasinya adalah 10,24% . Uji ke

berartian korelasi diperoleh t*^.

-4,47 ternyata le

bih besar dari *daf+ar(e 05) dengan dk • 158 diperoleh

1,65 (dengan interpolasi). Ini berarti hipotesis ditolak

dan menerima alternatif. Dengan kata lain koefisien kore

lasi signifikan pada taraf nyata c?C

m

0*05.

Korelasi

antara

dinamika organisasi infor

mal dengan kepuasan kerja diperoleh r « 0,47. Koefisien

determinasi adalah - 22,09

Koefisien korelasi signifi

kan hasil uji keberartian menunjukkan "&,..

6,70 ada

lah lebih besar dari tdaftar(0 95) * 1'6^. Ini berarti hi

potesis ditolak dan menerima alternatif. Dengan kata lain

(47)

1C4

Korelasi parsil antara dinamika organisasi

infor

mal dengan kreativitas guru, di mana kepuasan kerja

ber-sifat konstan adalah : Hasil perhitungan r - 0,73 Koefi

sien determinasi - 53,29# Uji keberartian korelasi diper

oleh thitung -23,53 ternyata lebih besar dari tdaftar(0,95)

dengan dk 157 diperoleh 1,65. Ini berarti hipotesis dito

lak dan menerima alternatif. Dengan kata lain koefisien

korelasi signifikan pada taraf nyata

*C »

0,05.

Korelasi parsil antara kepuasan kerja dengan krea

tivitas guru, di mana dinamika organisasi informal

bersi-fat konstan adalah 0,10 ternyata lebih kecil dari tdaftar

(0,95) dengan dk 157 diperoleh 1,65. Ini berarti hipotesis

diterima dan tolak alternatif. Dengan kata lain koefisien

korelasi parsial tidak signifikan. Korelasinya rendah.

Korelasi

majemuk antara dinamika organisasi infor

mal, kepuasan kerja dan kreativitas guru adalah 0,64 Ko

efisien determinasi = 40,96%. Uji keberartian korelasi

-X1 X2 dengan Y. Korelasinya signifikan karena hasil uji

keberartian menunjukkan Phitung - 52,36 adalah jauh le

bih besar dari *daftar(0t95) dengan 157 - 3,06. Ini ber

arti hipotesis ditolak dan terima alternatif. Dengan kata

lain koefisien korelasi majemuk signifikan pada taraf nya

ta 0,05.

Dari ke enam hipotesis tersebut, ternyata bahwa

(48)

Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah pengujian

hipotesis, ternyata hanya satu hipotesis yang diterima se

dangkan lima lainnya ditolak. Hal ini menunjukkan

bahwa

terdapat kaitan antara variabel-variabel, dinamika organ

sasi informal sekolah, kepuasan kerja guru dan kreativitas

guru. Koefisien korelasi antara variabel dapat dilihat pa

da gambar berikut :

12"

\

ry1 - 0,65

. i-.

Y

h

ry1.2 = 0,73

Ry 12 * °»64

#>

t

0,47

ry2 - 0,32

v I

v2 V

ry2.1 =0,10

[image:48.595.82.456.250.558.2]
(49)

106

3. Analisis Kesamaan Dua Rata-rata.

Hipotesis ketiga yaitu : Tidak terdapat perbedaan

yang berati tentang setiap variabel dilihat dari kategori:

Ijazah duru, masa kerja guru dan jenis kelamin guru.

Hipotesis ini dijabarkan lagi lebih khusus menjadi

sub-sub hipotesis :

a. Tidak terdapat perbedaan yang berarti dalam dinamika

organisasi informal sekolah antara guru laki-laki

de

ngan guru perempuan.

H v^Lk V^Pr

A :Vlk

+

^Pr

Uji hipotesis ini menggunakan

t-test dengan

kri

teria : terima H jika -t1

i di mana t1

__ ^

didapat

dalam daftar distribusi t dengan dk ( n1 * n2 - 2).

Untuk harga-harga t lainnya ditolak.

Hasil perhitungan (lihat lampiran) menunjukkan

bahwa tj..

« 0,89 yang ternyata berada dalam daerah

penerimaan hipotesis. Untuk "tdaf^ar (q qq) dk 158

-2,33. Criteria : Hipotesa diterima jika tj^

berada

diantara -2,33 dengan 2,33. Ternyata bahwa hipotesis

diterima

yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbeda

an yang berarti dalam organisasi informal sekolah an

tara guru laki-laki dengan guru perempuan.

b. Tidak terdapat perbedaan yang berarti dalam dinamika

organisasi informal sekolah antara guru yang bermasa

(50)

kerja kurang dari lima tahun dengan guru yang bermasa ker

ja lebih dari lima tahun (

5 tahun dengan

5 tahun).

' ^

5 tahun

m^

5 tahun

A

'/S

5tahun ^/5 tahun

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa t^^

• 2,97

yang ternyata berada dalam daerah penerimaan hipotesis.

Jadi hipotesis diterima.

c) Tidak terdapat perbedaan yang berarti dalam dinamika

organisasi informal sekolah antara guru yang berijazah

Sarjana pendidikan dengan guru yang berijazah sarjana.

muda/Diploma 3.

H : Xsp - ^mDp

A :Xsp

*

USmDp

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tjjitung * °*'2

ternyata masih berada dalam daerah penerimaan hipotesis.

Jadi hipotesis diterima.

d) Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara kepuasan

kerja guru laki-laki dengan kepuasan kerja guru perem

puan.

H : Xlk ^Pr

A : ^Lk * Xpt

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa titling "

0f3A

yang ternyata masih berada dalam daerah penerimaan peneri

maan hipotesis. Jadi hipotesis diterima, dan menolak

hi

(51)

108

e) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang kepuasan

kerja guru yang berijazah sarjana pendidikan dengan

yang berijazah sarjana muda pendidikan dan diploma pen

didikan.

H :Xsp "XsmDp

A ;-^Sp ** u SmDp

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa "thitung " 1*"^

yang berarti masih berada dalam daerah penerimaan hipote

sis. Jadi hipotesis diterima.

f) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang kepuasan

kerja antara guru yang bermasa kerja kurang dari

lima

tahun dengan guru yang bermasa kerja lima tahun lebih.

H :

/^

5 tahun

*

S*

5 tahun

A :

/"

5 tahun

** -^ 5 tahun

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa "tj^tung" °»?9

ternya masih berada dalam daerah penerimaan hipotesis.

jadi hipotesis diterima.

g) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang kreativi

tas antara guru ^.aki-laki dengan guru perempuan.

H :Xlk * Xpt

A :Xlk * Xpt

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa "^hitung * °'^2

yang ternyata masih berada dalam daerah penerimaan hipote

sis. Jadi hipotesis diterima.

(52)

h) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang kreativi

tas antara guru yang berijazah sarjana pendidikan

de

ngan yang berijazah SARMUD pendidikan/Diploma pendidi

kan.

H :

s*/Sv "

XsmDp

A :/^Sp "/^SmDp

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa "thitung -2,96

yang berarti masih berada dalam daerah penerimaan hipote

sis. Jadi hipotesis diterima.

i) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang kreativi

tas antara guru yang bermasa kerja kurang dari lima ta

hun dengan guru yang bermasa kerja lima tahun

lebih.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa "t^-tung " 2»75

ternyata lebih besar dari tdaftar berada di luar daerah

penerimaan hipotesis. Dengan demikian hipotesis ditolak.

Dari hasil analisis tersebut di atas, dapat dikemu

kakan

bahwa

hipotesis (

a

s/d h.)

dapat disimpulkan bah

wa tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang

variabel-variabel dilihat dari kategori : Jenis kelamin, Ijazah,

masa kerja. Sedangkan hipotesa ( 1) yang berbunyi tidak

terdapat perbedaan yang berarti tentang kreativitas

an

tara guru yang bermasa kerja kurang dari lima tahun

de

ngan yang bermasa kerja lebih dari lima tahun. Ini menun

(53)

110

H. Rangkuman Basil Pengolahan Data

Dari rangkaian proses pengolahan dan analisis data

yang dilakukan, maka hasil pengolahan data tersebut dapat

dirangkumkan sebagai berikut :

1. Dari hasil pengolahan data diperoleh skor rata-rata ja

waban responden guru terhadap dinamika organisasi in

formal adalah 75,38 atau 3,02. Ini berarti bahwa taraf

perkembangan dinamika organisasi informal adalah posi

tif. Demikian pula skor rata-rata variabel kepuasan

kerja guru adalah 75,14 atau 2,97. Ini berarti

bahwa

guru-guru merasa puas terhadap pekerjaannya. Begitu pu

la skor rata-rata kreativitas guru « 77,55 a/tau 3,10,

dengan demikian dapat dikatakan bahwa taraf kreativitas

guru adalah positif.

2. Hubungan fungsional antara variabel kreativitas guru

terhadap dinamika organisasi informal sekolah diperoleh

persamaan sebagai berikut :

Y - 33,38 + 0,59X1

Ternyata hubungan fungsional ini berpola linier dan sig

nifikan.

Sedangkan hubungan fungsional antara variabel krea

tivitas guru dengan kepuasan kerja diperoleh persamaan

Y - 60,98 + 6,17X2

Ternyata hubungan fungsional ini berpola linier dan

signifikan.

(54)

111

3. Derajat keterkaitan antara variabel, dinamika organi

-sasi informal sekolah, kepuasan kerja guru dan kreati

vitas guru adalah :

a. Pengaruh atau kontribusi relatif dinamika organisa

si informal sekolah terhadap kreativitas guru sebe

sar r - 0,65 atau daya determinasinya = 42%.

Besar-nya kontribusi relatif ini signifikan pada taraf

nyata

0,05

yang berarti bahwa pengaruh dinamika

organisasi informal sekolah terhadap kreativitas gu

ru tidak dapat diabaikan.

b. Pengaruh atau kontribusi relatif kepuasan kerja ter

hadap kreativitas guru r = 0,32 atau daya determina sinya - 28,09 Besarnya kontribusi ini signifikan pada taraf nyata 0,05, yang berarti bahwa pengaruh kepuasan kerja kepuasan kerja guru terhadap kreati vitas guru, tidak dapat diabaikan.

c. Korelasi antara antara dinamika organisasi informal

sekolah dengan kepuasan kerja guru adalah r -0,57.

Daya determinasinya - 32,49%

d. Korelasi parsil antara dinamika organisasi informal

sekolah(diraana kepuasan kerja guru konstan) dengan

kreativitas guru adalah r « 0,88 atau atau daya de

terminasinya « 77,44%

e. Secara ganda (majemuk) pengaruh atau kontribusi re

(55)

112

guru terhadap peningkatan kreativitas guru adalah se

besar r» 0,63 atau daya determinasinya * 40%. Kontri

busi relatif tersebut signifikan pada taraf nyata

cK.

0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa sebanyak 40% variabel

kreativitas guru - guru SMA Negeri di Kabupaten Minaha

sa dan Kotamadya Manado ditentukan oleh dinamika orga

nisasi informal sekolah dan kepuasan kerja guru Itu

sendiri . Sedangkan sekitar 60% ditentukan oleh va

riabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam peneli

tian ini.

3. Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang dinamika

organisasi informal sekolah, kepuasan kerja guru dili

hat dari jenis kelamin, ijazah guru dan masa kerja.

Sedangkan tentang kreativitas guru tidak terdapat per

bedaan yang berarti kalau dilihat dari jenis kelamin .

Tetapi kalau dilihat dari Ijazah guru dan masa kerja

antara guru yang bermasa kerja kurang dari lima

tahun

(<. 5 tahun) dengan yang bermasa kerja lebih dari lima

tahun (> 5 tahun) menunjukkan tMt

-2,73 *daftar

(0,99) dk - 158, ternyata thit

berada diluar pene

rimaan hipotesis. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa guru yang bermasa kerja lebih dari 5 tahun lebih

kreatif dari guru yang bermasa kerja kurang dari lima

tahun. Dalam hal ini pengalaman mengajar berperan.

(56)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

American Association of School Administration, In-service Education for school Administration, Saduran Wasty Soemanto, 1982, Usaha Nasional Surabaya.

Amien Mohamad, Peranan Kreativitas dalam Pendidikan, Ana

lisis Pendidikan, Depdikbud, Jakarta,1980.

Arasteh,A. Reza, Josephine Arasteh, Creativity in the

life Cycle, E.J. Bril Leiden, 1961H

ArietijSilvano, Creativity : The Magic Synthesis, Basic

Books Inc. Publisher, New York, 1981

Bactiar W. Harsya, Kreativitas : Usaha memelihara Kehi

dupan budaya, Analisis Kebudayaan No.2 1980/1981 Ja

karta •

BarronjPrank, Creativity and personal Freedom, Van

Nos-trand company, Inc, New York, 1968

BiondirAngelo

M, The Creative Process, D.O.K Publishers,

InC.Buffalo, New York,

W/'->.

BrewsterjGhiselin (ed), The Creative Process, A Mentor

Book , California, 1960.

BrucetJoyce dan Marsha Weil, Models of

Teaching,Prentice-Hall, Inc, New Jersey, 198TH

CastaldiJP.D., T.J. Sergiovani, Organization and

Human

Behavior: Locus on School, McGraw Hill Book Company,

New York, 1969.

Castetter, William B., The Personnel Punction in Educa

tional Administration, third edition, 1981.

Cribbin,J,J., Leadership ; Strategies for Organizational

Effectiveness, AMACOM, New York, 1981.

Darji Darmodiharjo, Peranan -Guru dalam Peningkatan

Mutu

Pendidikan, Analisis Pendidikan, DEPDIKBUD, Jakarta,

i w :

Davis,K., Newstrom, Human Behavior at Work : Organization

Behavior, McGraw Hill Book Company New York, 1985.

DuBrin,Andrew J. Foundations of Organization Behavior,

Prentice Hall, Inc. Eglewood Cliffs, N.J. 1984.
(57)

129

Engkoswara H, Menata Peningkatan Kualitas Manusia Indo

nesia Inggal Landas, IKIP Bandung, 1984.

Fakry M. Gaffar, Komunikasi Organisasi, Teori dan Proses Bandung, 1982.

Plippo, Edwin B., John J. Cogan, Kenneth R. Howey, In-troduction to the foundations of education, by

pren-tice-Hall Inc., 1979.

Foster,John, Creativity and Teacher, MacMillan,Education

Ltd, London, 1971.

Ghiselin,,B., Creativity Process, The New American Library,

1962.

Gellerman, Saul W., Motivation and Productivity, by The

American Management Association, Inc., 196p.

Gibson, James L., John M Ivancevich, James H. Donnelly,

Organization Structure, processes, Behavior, 1973* Business publications, Inc.

Gilmore, J.V, The productive personality, Albion publi

shing CO, San Fransisco 1974.

<

Gambar

TABEL4
Tabel1
TABEL2
Gambar 5. Poligon frekwensi data dinakika organisasi in
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Selasa tanggal Enam Belas bulan Agustus tahun Dua ribu sebelas , yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pendidikan

Tema Pelapukan Untuk Membangun Keterampilan Proses Sains Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu..

IKO PRATAMA : Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon di Kawasan Hutan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat, dibimbing oleh Delvian dan Kansih

[r]

Dalam tulisan ini akan dikaji mengenai pengembangan bahan ajar matematika sekolah berbasis masalah terbuka untuk memfasilitasi pencapaian kemampuan berpikir kritis dan kreatif

No.KK No.KK No.KK No.KK NIK NIK NIK NIK NAMA NAMA NAMA NAMA TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR TEMPAT LAHIR TEMPAT LAHIR TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR TANGGAL LAHIR TANGGAL LAHIR UMUR UMUR

Berdasarkan penjabaran data di atas, peneliti ingin mengetahui motif remaja Surabaya dalam mengakses media sosial Instagram dalam akun @indozone.id di Surabaya sebagai pengguna

Obat Herbal Yang Tepat Untuk Gatal Eksim Berbintik Di Kulit, Gejala alergi pada kulit diantarnya adalah kulit terasa gatal, kulit merah berbintik bintik, kulit menjadi menebal