1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pendidikan di Indonesia terus-menerus mengalami perubahan salah satunya pada tahun 2013 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 (K13). Meskipun demikian, dengan pembaharuan ini pembelajaran kurikulum 2013 tidak terlepas dari kekurangan salah satunya pembelajaran masih berpusat kepada guru. Oleh karena itu dalam kurikulum 2013 yang di dalamnya terdapat pembelajaran tematik terpadu. Menurut Majid (2017:89-90) Pembelajaran tematik memiliki karakteristik di antaranya yaitu pembelajaran berpusat kepada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu terlihat, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel dan menyajikan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran selain menyampaikan informasi kepada siswa, guru juga dituntut memberikan pendidikan karakter dan menjadi teladan bagi siswanya. Pada saat proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa ketika sedang menyampaikan informasi materi.
Pembelajaran yang menarik selalu disenangi dan diikuti siswa, sehingga pembelajaran tersebut terkesan menyenangkan dan tidak membuat siswa bosan di kelas. Apabila siswa tidak senang dengan pembelajaran nya, mereka pasti tidak memperhatikan materi yang sedang disampaikan oleh guru, sehingga siswa akan merasa jenuh, pasif di kelas, bosan, dan menghiraukan guru. Kondisi di lapangan yang ditemukan tidak semua sekolah dasar memiliki sarana dan prasarana yang lengkap untuk membatu proses pembelajaran, sedangkan ketika melakukan pembelajaran di luar kelas memerlukan waktu lebih untuk mengkondisikan siswa.
Model pembelajaran tematik di sekolah dasar memiliki karakteristik pembelajaran berpusat kepada siswa (Student Centered learning), memberikan pengalaman yang bersifat kontekstual pembelajaran secara
terpadu, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan bersifat fleksibel, menyajikan prinsip belajar sambil bermain.
Proses pembelajaran tematik juga sangat membutuhkan penggunaan media. Media pembelajaran menurut Depdiknas (2003) istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan kombinasi antara perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat belajar). Menurut Kristanto (2016:1) terdapat dua alasan mengapa menggunakan media pembelajaran yang pertama, karena kebutuhan akibat kebutuhan yang semakin kompleks maka hal yang perlu dipelajari juga semakin rumit. Media pembelajaran berfungsi untuk menyederhanakan sesuatu yang rumit agar mudah dipelajari. Kedua, ketersediaan media yang makin beragam, akibat perkembangan teknologi.
Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Oktober 2019 di SDN 2 Karangsuko, menurut guru kelas V dalam pembelajaran selalu menggunakan metode dan model yang bervariasi. Akan tetapi guru mengalami kesulitan dalam mengajar karena media yang digunakan cenderung gambar dan lingkungan sekitar. Karena di sekolah belum banyak media pembelajaran untuk tematik, akibatnya siswa menjadi kurang aktif dan kurang antusias dalam belajar. Selain itu, guru juga pernah menjelaskan materi dengan menampilkan video kemudian siswa mulai termotivasi untuk belajar. Akan tetapi video tersebut masih kurang melibatkan respon siswa secara aktif. Sebenarnya penggunaan media pada saat pembelajaran memiliki peranan penting dapat membuat kegiatan belajar lebih bervariasi, terlebih jika penggunaan media melibatkan respon siswa.
Namun kenyataannya, penggunaan lingkungan sekitar dan gambar sebagai media tidaklah cukup. Hal ini karena lingkungan sekitar dan gambar tidak
sepenuhnya menyediakan kebutuhan siswa dalam belajar. Oleh karena itu perlu adanya inovasi-inovasi media tematik berbasis teknologi yang bisa menarik respon siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Oktober 2019 di SDN 2 Karangsuko, kondisi di lapangan sarana dan prasarananya sudah cukup mewadahi. Namun di sekolah belum banyak media pembelajaran untuk tematik yang berbasis teknologi. Berdasarkan penelitian sebelumnya media yang berbasis teknologi memiliki daya tarik bagi siswa.
Contohnya, menarik perhatian siswa termasuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu pengembangan multimedia interaktif menjadi solusi terhadap permasalahan tersebut. Selain digunakan untuk pembelajaran yang bervariasi, multimedia interaktif yang dikembangkan ini dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah lebih baik. Kelebihan dari multimedia interaktif yaitu melibatkan respon siswa secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran tematik dapat tersampaikan dengan baik. Hal ini sejalan dengan pemikiran Susilana (dalam Lailiyah, 2018) keunggulan dari media interaktif yaitu: (1) menumbuhkan sifat rasa ingin tahu, (2) menumbuhkan kreativitas siswa, (3) adanya stimulus-respon siswa, (4) meningkatkan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan analisis kebutuhan tersebut dapat dikembangkan media pembelajaran berbasis teknologi. Karena hasil observasi dan wawancara awal diketahui bahwa di sekolah belum banyak media pembelajaran untuk tematik yang berbasis teknologi. Karena media yang ada disekolah untuk pembelajaran tematik yaitu gambar, video pembelajaran dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu peneliti membuat sebuah inovasi pengembangan multimedia interaktif sikair benaker pada tema 8 “lingkungan sahabat kita”
subtema 2 “perubahan lingkungan” pembelajaran 2. Multimedia interaktif Sikair Benaker “Siklus Air Bencana Kekeringan” adalah media yang dikembangkan dengan menggunakan aplikasi adobe flash dan di kemas berbentuk CD yang mengaitkan materi pembelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS. Multimedia interaktif sikair benaker ini juga efektif dan efisien.
Dalam penggunaan multimedia interaktif dapat digunakan secara klasikal dan
individual. Selain itu, pengembangan multimedia interaktif sikair benaker dapat memaksimalkan penggunaan fasilitas di sekolah.
Media pembelajaran tersebut terinspirasi dari penelitian Lutfianah (2012) tentang media animasi siklus air yang berbasis teknologi. Persamaan dalam penelitian ini yaitu membahas materi siklus air dan menggunakan media berbasis teknologi sedangkan perbedaan penelitian ini yaitu membahas materi dampak dari siklus air. Selain itu media pembelajaran tersebut juga terinspirasi dari penelitian Andreanto (2019) tentang pengembangan media pembelajaran siklus air menggunakan maket Balekambang. Penelitian tersebut menggunakan media berbentuk 3D yang menyerupai dengan tempat wisata Balekambang dapat dimanfaatkan untuk merancang sebuah konsep materi pembelajaran siklus air. Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini adalah sama-sama media untuk materi siklus air dan perbedaannya adalah menggunakan media berbasis teknologi dan tidak menggunakan media berbasis teknologi.
Berdasarkan latar belakang maka dikembangkan media pembelajaran yang menarik minat belajar siswa, sehingga dapat mengangkat judul penelitian
“Pengembangan Multimedia Interaktif SIKAIR BENAKER “Siklus Air Bencana Kekeringan” Untuk Pembelajaran Tematik Tema 8 Subtema 2 Kelas V Sekolah Dasar”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengembangan multimedia interaktif SIKAIR BENAKER “Siklus Air Bencana Kekeringan” untuk pembelajaran tematik tema 8 subtema 2 kelas V sekolah dasar?
C. Tujuan Penelitian dan pengembangan
Mendeskripsikan pengembangan multimedia interaktif SIKAIR BENAKER
“Siklus Air Bencana Kekeringan” untuk pembelajaran tematik tema 8 subtema 2 kelas V sekolah dasar
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Spesifikasi dari produk media pengembangan multimedia interaktif terdapat 2 bagian yaitu:
a. Konstruk multimedia interaktif Bahasa Indonesia
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapa tpada teks nonfiksi
4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi
Indikator:
3.8.1 Mengidentifikasi urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi mengenai peristiwa bencana kekeringan
3.8.2 Membaca urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi
4.8.1 Menceritakan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi
4.8.2 Menanggapi urutan peristiwa dan tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks nonfiksi mengenai bencana kekeringan
IPA
3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan makhluk hidup
4.8 Membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai sumber
Indikator:
3.8.1 Menguraikan siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan makhluk hidup
3.8.2 Membandingkan siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan makhluk hidup
4.8.1 Mendesain karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai sumber
4.8.2 menggambar karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai sumber
IPS
3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa
Indikator:
3.3.1 Menguraikan peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial
3.3.2 Membagi peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial
4.3.1 Mengerjakan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial
4.3.2 Menunjukkan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial
b. Konten/ isi multimedia interaktif 1. Cover
2. Judul media, berisikan judul yaitu tema 8 “lingkungan sahabat kita”
subtema 2 “perubahan lingkungan” pembelajaran 2 kelas V Sekolah Dasar dengan background gambar lingkungan bencana kekeringan 3. Video animasi, siklus air dan dampaknya bagi kehidupan di bumi
terhadap peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat
4. Kuis 5. Evaluasi
E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Penelitian pengembangan ini penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran tematik di sekolah dasar menjadi pembelajaran yang ideal untuk siswa. Pengembangan yang dilakukan ini juga dapat menambah
wawasan bagi guru dalam berinovasi mengembangkan media pembelajaran yang menarik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
F. Asumsi dan Batasan Penelitian dan Pengembangan a. Asumsi
Beberapa asumsi yang mendasari pengembangan multimedia interaktif siklus bencana kekeringan yaitu :
1. SDN 2 Karangsuko menggunakan kurikulum 2013 2. Terdapat proyektor LCD dan komputer/laptop 3. Guru dan siswa bisa menggunakan komputer/laptop 4. Terdapat sound system
5. Terdapat materi siklus air bencana kekeringan pada tema 8 subtema 2 kelas V sekolah dasar
b. Batasan Penelitian
Guna mengantisipasi meluasnya pembahasan maka diperlukan adanya batasan masalah agar lebih terarah, maka yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :
1. Media ini dikhususkan untuk tema 8 subtema 2 pembelajaran 2 kelas V sekolah dasar dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.
2. Media ini berbasis audio visual yang harus menggunakan proyektor LCD
3. Media ini hanya menggunakan laptop
4. Uji coba produk terbatas pada siswa kelas V sekolah dasar 5. Penelitian hanya dilakukan pada satu kelas saja
G. Definisi Operasional 1. Pengembangan
Pengembangan adalah proses pembaruan produk baru atau penyempurnaan dari produk yang sudah ada.
2. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mempermudah menyampaikan informasi
menyampaikan informasi atau materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa yang dikemas secara menarik, informatif dan fleksibel.
3. Multimedia interaktif Sikair Benaker
Multimedia interaktif sikair benaker yang dikembangkan menggunakan berbagai aplikasi salah satunya adobe flash berupa video animasi peristiwa siklus air bencana kekeringan digunakan untuk pembelajaran tematik tema 8 subtema 2 pembelajaran 2 sekolah dasar.
4. Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema yang di dalamnya mengaitkan beberapa mata pelajaran yang disusun secara sistematis dengan menggunakan strategi dalam penyampaiannya serta didukung dengan media dan sumber belajar