• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Kepemimpinan Rasulullah Siddiq, Amanah, Fathanah, Tabliqh Terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Kepemimpinan Rasulullah Siddiq, Amanah, Fathanah, Tabliqh Terhadap"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

28 A. Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah pada bab sebelumnya, yaitu : Pengaruh Kepemimpinan Rasulullah Siddiq, Amanah, Fathanah, Tabliqh Terhadap Motivasi Kerja di Rumah Makan Ayam Goreng Nelongso, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitiann kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka), yang dibedakan menjadi data interval, yaitu data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang sudah diketahui dan data rasio, yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi.39

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian setelah memperoleh informasi maka di ambil kesimpulannya.40 Berdasarkan pada konsep penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu terdiri atas variabel bebas (independen) dan variabel terikat atau tidak bebas (dependen). maka konsep yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

39 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi (Jakarta : Erlangga,2013), 145.

40 Sugiono, Metode Peneltian Bisnis (Bandung : Alfabeta,2010), 58.

(2)

1) Variabel bebas (Kepemimpinan Rasulullah Siddiq, Amanah, Fathanah, Tabliqh)

Variabel bebas (variabel independen ) adalah variabel yang menjadi timbulnya variabel terikat.41 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah siddiq, amanah, fathanah dan tabliqh.

2) Variabel terikat (Motivasi Kerja)

Variabel terikat adalah variabel yang memberikan respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi kerja.

C. Populasi dan Sampel 1) Populasi

Populasi adalah wilayah umum yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulannya.42Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan rumah makan ayam nelongso di kota Malang.

2) Sampel

Sampel adalah suatu himpunan atau bagian (subset) dari jumlah dari unit populasi.43 Maka populasi dijadikan sampel. dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak acak atau sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti. Kriteria sampel yang

41 Sugiono, Metode Peneltian Bisnis, Cetakan Ke Sembilan, (Bandung : Alfabeta,2007)

42 Sugiono, Metode Peneltian Bisnis (Bandung : Alfabeta,2010), 115.

43 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi (Jakarta : Erlangga,2013),118.

(3)

diambil adalah 50 karyawan ayam goreng nelongso dengan masa kerja minimal tiga bulan.

D. Data dan Sumber Data 1. Data primer

Data yang didapat dari sumber pertama,44 misalnya dari individu atau perseorangan, seperti : hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi. Data primer yang diperoleh langsung dari kuesioner karyawan ayam goreng nelongso yang berkaitan dari kepemimpinan siddiq, amanah, fathanah, tabliqh dan motivasi kerja.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut,45 misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya, sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain.`Data sekunder dalam penelitian ini antara lain berasal dari internal lembaga mengenai gambaran umum rumah makan ayam goreng nelongso, sejarah singkat, dan jumlah karyawan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara sebagai teknik pencaharian dan pengumpulan informasi dilakukan dengan mendatangi secara langsung kepada

44 Husein Umar, “Metode Riset Bisnis (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Persada,2003),75.

45 Husein Umar, “Metode Riset Bisnis (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Persada,2003),75.

(4)

responden untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang diketahui bisa mengenai suatu kejadian, fakta, maupun pendapat responden.46

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan manajer atau pimpinan rumah makan ayam goreng nelongso.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respons terhadap daftar pertanyaan tersebut.47 Kuesioner di isi oleh karyawan yang telah menjadi sampel dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan siddiq, amanah, fathanah, tabliqh terhadap motivasi kerja.

Tabel 3.1 Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Dimana untuk jawaban responden diartikan, sebagai berikut:

a) Jawaban Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, sebagai jawaban dari kepemimpinan siddiq, amanah, fathanah, tabliqh dan motivasi kerja menunjukan arti sangat baik.

46 Husein Umar, “Metode Riset Bisnis (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Persada,2003),92.

47 Husein Umar, “Metode Riset Bisnis (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Persada,2003),93.

(5)

b) Jawaban Setuju (S) dengan skor 4, sebagai jawaban dari kepemimpinan siddiq, amanah, fathanah, tabliqh dan motivasi kerja menunjukkan arti baik.

c) Jawaban Ragu-ragu (R) dengan skor 3, sebagai jawaban dari kepemimpinan siddiq, amanah, fathanah, tabliqh dan motivasi kerja menunjukkan arti netral.

d) Jawaban Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, sebagai jawaban dari kepemimpinan siddiq, amanah, fathanah, tabliqh dan motivasi kerja menunjukkan arti buruk.

e) Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1, sebagai jawaban dari kepemimpinan siddiq, amanah, fathanah, tabliqh dan motivasi kerja menunjukkan arti sangat buruk.

F. Definisi Operasional dan Indikator

Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel yang didefenisikan secara operasional sehingga dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam melakukan penelitian. Dalam definisi operasional variabel diperlukan adanya indikator dan beberapa butir pertanyaan yang harus ditentukan untuk mengukur variabel penelitian secara akurat.

Tabel 3.2

Definisi Operasional dan Indikator No Variabel Pengertian Indikator

Kepemimpinan 1 Siddiq

)

Siddiq berarti “jujur”

atau “benar” dimana yang tidak berbicara apapun selain kebenaran dan tidak pernah berdusta.

- Tidak ingkar janji

- Tidak mengelabui hak &

kewajiban karyawan - Transparan

- Mengarahkan karyawan bekerja dengan sesuai

(6)

2 Amanah )

Amanah berarti “dapat dipercaya” dalam hal ini, amanah adalah tidak mengurangi atau menambah sesuatu dari yang seharusnya.

- Tidak mengurangi perjanjian yang telah disepakati

- Tidak menambah sesuatu yang disepakati

- Bekerja secara profesional - Tidak menyalahgunakan

kekuasaan 3 Fathanah

)

Fathanah dapat diartikan

“cerdas” atau memahami secara mendalam dalam segala hal yang terjadi dalam tugas dan kewajiban.

- Mampu menjaga

profesionalisme - Kreatif dan inovatif

- Mampu mengatasi

perubahan yang terjadi - Mampu memahami tentang

administrasi dan keuangan

4 Tabliqh )

Tabliqh secara bahasa berarti

“menyampaikan”, Tabligh juga berarti mengajak sekaligus memberikan contoh untuk melaksanakan ketentuan ajaran islam.

- Mampu berargumentasi

- Mampu membidik

segmentasi pasar - Aspiratif dan responsif - Mampu memahami target

daya beli yang tepat

5 Motivasi kerja (Y)

Motivasi kerja adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam uasaha untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Menurut George dan Jones motivasi kerja adalah, semangat kerja yang ada pada diri karyawan

yang membuat

karyawan tersebut dapat bekerja secara optimal untuk mencapai tujuan tertentu

Arah perilaku adalah perilaku yang di pilih karyawan untuk di tunjukan agar menjadi lebih berguna Tingkat usaha adalah seberapa keras karyawan bekerja untuk menunjukan bahwa perilakunya berguna bagi perusahaan

Tingkat kegigihan adalah ketika menghadapi jalan buntu seberapa keras karyawan menunjukan perilaku yang dipilihnya dengan baik

1. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah serangkaian upaya dari pemimpin dalam mempengaruhi dan menggerakan bawahannya sedemikian rupa sehingga para bawahannya dapat bekerja sama dengan baik, bersemangat untuk

(7)

mencapai tujuan. Penelitian ini terdiri dari empat variabel yaitu siddiq, amanah, fathanah dan tabliqh Yaitu:

a. Shiddiq (jujur)

Siddiq berarti “jujur” atau “benar” dimana yang tidak berbicara apapun selain kebenaran dan tidak pernah berdusta. Dalam menjalankan kepemimpinannya Rasulullah Saw selalu menunjukan kejujuran. Beliau menyakini bahwa membohongi para pengikutnya sama dengan mengkhianati mereka. Adapun indikator dari sifat siddiq (jujur) yaitu:

a) Tidak ingkar janji

b) Tidak mengelabui hak dan kewajiban karyawan yaitu pemimipin harus memberikan hak karyawan setelah karyawan tersebut melaksanakan kewajibannya

c) Transparan yaitu pemimpin harus menyampaikan semua informasi kepada karyawan sehingga tidak ada yang disembunyikan.

d) mampu mengarahkan ke kebaikan yaitu seorang pemimpin tersebut mampu membimbing agar tidak curang ataupun ingkar janji.

b. Amanah (dapat dipercaya)

Amanah berarti “dapat dipercaya” dalam hal ini, amanah adalah tidak mengurangi atau menambah sesuatu dari yang seharusnya atau dari yang telah disepakati. Amanah juga dapat berarti benar-benar dapat dipercaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik- baiknya. Adapun indikator dari amanah yaitu:

(8)

a) Tidak mengurangi perjanjian yang telah disepakati: yaitu pemimipin harus amanah dengan perjanjian yang telah disepakati contohnya seperti perjanjian antar relasi kerja.

b) Tidak menambah sesuatu: yang disepakati yaitu seorang pemimipin tidak boleh menambahkan sesuatu diluar kesepakatan tanpa adanya persetujuan terlebih dahulu.

c) Bekerja secara profesional: yaitu pemimipin tidak hanya memerintahkan karyawan untuk bekerja akan tetapi ia harus bekerja dengan baik dalam pekerjaannya.

d) tidak penyalahgunaan artinya seorang pemimpin tidak menyalahgunakan kekuasaannya sebagai pemimpin.

c. Fathanah (cerdas)

Fathanah dapat diartikan “cerdas” atau memahami secara mendalam dalam segala hal yang terjadi dalam tugas dan kewajiban. Adapun indikator fathanah yaitu:

a) Mampu menjaga profesionalisme: yaitu pemimipin dalam bekerja selalu bersikap profesional.

b) Kreatif dan inovatif: yaitu pemimipin harus kreatif dan inovatif dalam mengatur strategi bisnis.

c) Mampu mengatasi perubahan yang terjadi: yaitu pemimipin harus cepat tanggap dalam perubahan.

d) Dapat melakukan administrasi artinya pemimpin dapat melakukan administrasi dengan rapi, termasuk akad dan data keungan.

d. Tabligh (menyampaikan)

(9)

Tabliqh secara bahasa berarti “menyampaikan” Tabligh juga berarti mengajak sekaligus memberikan contoh untuk melaksanakan ketentuan- ketentuan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari Adapun indikator tabligh yaitu:

a) Mampu berargumentasi.

b) Mampu membidik segmentasi pasar: yaitu pemimipin harus membuat strategi pemasaran yang tepat.

c) Aspiratif dan responsif : yaitu aspirasi yang disampaikan sesuai dengan aspirasi yang diterima dari karyawan dan pemimpin langsung menanggapi aspirasi tersebut.

d) Target artinya seorang pemimpin harus mampu menentukan target guna untuk mengembangkan perusahaan.

2. Motivasi Kerja (Y)

Motivasi kerja adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam uasaha untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan. George dan Jones menyatakan bahwa elemen motivasi ada yaitu arah perilaku, tingkat usaha, dan tingkat kegigihan.

a. Arah perilaku adalah perilaku yang di pilih oleh karyawan untuk di tunjukan agar menjadi lebih berguna sehingga membuat karyawan tersebut termotivasi, dapat diukur dengan karyawan selalu datang tepat waktu, karyawan selalu menyelesaikan tugas yang diberikan karyawan mau membantu rekan kerjanya apabila dibutuhkan.

b. Tingkat usaha adalah seberapa keras karyawan bekerja untuk menunjukan bahwa perilakunya berguna untuk perusahaan, contohnya,

(10)

karyawan termotivasi untuk bekerja lebih keras agar tujuan perusahaan tercapai

c. Tingkat kegigihan adalah ketika menghadapi jalan buntu seberapa keras karyawan akan menunjukan perilaku yang dipilihnya dengan baik, seperti apabila ada masalah, karyawan berusaha untuk memecahkan masalah, karyawan berani mengutarakan idenya.

G. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji kevalidan atau kebenaran pada setiap instrumen yang dibuat untuk kuesioner sehingga hasil yang di dapat oleh peneliti baik dan benar. Setelah dilakukan uji validitas jika terdapat poin-poin yang tidak relevan maka harus dibuang atau diganti.48 Atau skala pengukuran disebut apabila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan.49 Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dengan metode product moment dengan rumus sebagai berikut:

r = ) )

)) ))

Keterangan :

r = koefesien korelasi

x = skor tiap butir pertanyaan

48 Husein Umar, “Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. (Eds. Kedua)” (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada,2008),166.

49 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi (Jakarta : Erlangga,2013),172.

(11)

y = skor total n = jumlah sampel

Suatu instrumen dinyatakan valid jika mempunyai r hitung lebih besar dari pada r tabel, sebaliknya instrumen dinyatakan tidak valid jika r hitung kurang valid dari r tabel.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk menguji suatu instrumen tersebut konsisten dan stabilitas skor (skala pengukuran ) yang digunakan untuk pengumpulan data. Pada pengujian ini berguna juga untuk menetapkan instrumen yang ada di kuesioner bisa digunakan lebih dari satu kali pada seseorang yang sama.50 Atau menunjukan konsisten dan stabilitas dari suatu skor atau skala pengukuran.51 rumus yang digunakan untuk reabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus alpha cronboch.

Rumus yang digunakan yaitu:

r11 =

)

) keterangan :

r11 = reabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan

= jumlah variabel butir yang dikuadratkan = jumlah varian total yang dikuadratkan

50 Husein Umar, “Metode Penelitian UntukSkripsi Dan Tesis Bisnis. (Eds. Kedua)” (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada,2008),169.

51 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi (Jakarta : Erlangga,2013),175.

(12)

Apabila r hitung lebih besar daripada r tabel, maka data yang digunakan adalah reliabel, sabaliknya jika r hitung lebih kecil jika dibandingkan dengan r tabel, maka data yang dipergunakan tidak reliabel.

3. Rentang Skala

Rentang skala digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti yaitu kepemimpinan siddiq, amanah, fathanah, tabliqh dan motivasi kerja, dengan rumus sebagai berikut:52

RS=(n(m-1))/m Keterangan:

RS = Rentang Skala n = Jumlah sampel

m = Jumlah alternatif jawaban tiap sampel

Berdasarkan rumus tersebut dan jumlah sampel yang ada maka didapatkan perhitungan sebagai berikut:

RS=(50 (5-1))/5 = 40

Berdasarkan perhitungan diperoleh rentang skala sebesar 40, dengan demikian skala penelitian setiap kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.3 Rentang Skala

Rentang Skala Pelatihan Kerja Kinerja Karyawan

50-89 Sangat Buruk Sangat Buruk

90-139 Buruk Buruk

140-189 Cukup Cukup

190-239 Baik Baik

52 Husein Umar, “Metode Riset Bisnis (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Persada,2001),225.

(13)

240-279 Sangat Baik Sangat Baik

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Tujuan analisis regresi berganda adalah untuk memperkirakan perubahan respons pada variabel terikat terhadap beberapa variabel bebas.53 Untuk menganalisis data penelitian ini maka dilakukan beberapa uji, yaitu:

1. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan matematis antara variabel output atau dependen (Y) dengan satu atau beberapa variabel input atau independen (X).

hubungan matematis digunakan sebagai suatu model regresi yang digunakan untuk memprediksi nilai ouput berdasarkan nilai input tertentu.

Dengan analisis regresi, akan diperoleh variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Selain itu, analisis regresi dapat memprediksi nilai variabel dependen dari variabel independen. Regresi linier berganda di rumuskan sebagai berikut:54

Di mana:

Y = Variabel Dependen

b0 = Intercept/Konstanta

X1, X2, X3 … Xn = Variabel Independen

53 Sofyan Yamin dan Heri Kurniawan, “SPSS Complete: Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS,” eds. 2, (Jakarta: Salemba Infotek, 2014), 81.

54 Ibid, 82

(14)

b1, b2, b3, … bn = Koefisien Regresi

e = Error/Residu

2. Pengujian Hipotesis a. Uji t (regresi parsial)

Uji t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.55 Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (a = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:56

1) Jika nilai signifikan > 0,05 dan < dari . Hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikan ≤ 0,05 dan > dari . Maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji F (Uji Simultan)

Uji F ini digunakan untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara dua atau lebih variabel terikat secara simultan.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (a = 5%). Adapun kriteria dalam uji F adalah sebagai berikut:57

55 Imam Ghozali, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21,”

(Semarang:Undip,2013), 97.

56 Sugiono, Metode Peneltian Bisnis (Bandung : Alfabeta,2010), 255.

57 Sugiono, Metode Peneltian Bisnis (Bandung : Alfabeta,2010), 257.

(15)

1) Jika tingkat signifikan lebih besar dari pada tingkat keyakinan (a = 0,05) dan nilai > dari . Maka seluruh variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependennya.

2) Jika tingkat signifikan lebih kecil dari pada tingkat keyakinan (a = 0,05) dan nilai < . Maka seluruh variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependennya.

c. Koefisien Determinan (R2)

Pengujian yang berguna untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. R2 mempunyai nilai 0 dan 1 (0 < R2 < 1 maka semakin besar variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R2, maka semakin kecil variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen.58Beberapa sifat R2 sebagai berikut:

1) Besarannya tidak pernah negative 2) Batasannya adalah 0 ≤ R2 ≤ 1

58 Ibid, 52.

Gambar

Tabel 3.1  Skala Likert  No  Pernyataan  Skor  1  Sangat Setuju (SS)  5  2  Setuju (S)  4  3  Ragu-ragu (R)  3  4  Tidak Setuju (TS)  2
Tabel 3.3  Rentang Skala

Referensi

Dokumen terkait

DATA PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI DENGAN PEMAPARAN BUNYI ANJING TANAH TERMANIPULASI.. PADA PEAK FREQUENCY

SOLIHUDIN NON PNS SMP HARAPAN BANGSA KOTA TANGERANG BANTEN LULUS... YETI SUMIATI NON PNS SDN KUNCIRAN 5 KOTA TANGERANG

Menyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat melalui pengelolaan dan penyampaian pemberitaan/ informasi serta kerja sama / kemitraan dengan media massa dalam rangka pembentukan

Berdasarkan hasil rerata tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah daun yang memberikan rerata terbaiknya pada perlakuan E 2 A 2 (konsentrasi EM 4 sebanyak 50

Studi ini menunjukkan bahwa ada 7 (tujuh) variabel yang merupakan faktor prediktif bagi keberhasilan transformasi BPD di Indonesia pada tahun 2024, yaitu perspektif

13 Demikian halnya ‘Abd al-Wahhab Khallaf menjelaskan bahwa objek ijtihad berlaku dalam empat hal: pertama, problematika yang tidak ada nas-nash yang

Prior to the actual cause of death data collection, tool testing will be conducted to assess the speci fi city and sensitivity of the Verbal Autopsy questionnaire used in IMRSSP

Kenyataan permasalahan yang dialami guru terkait pemanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA Biologi di SMP adalah minimnya pemahaman guru dan