BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT XYZ merupakan perusahaan penyedia sistem integrator di Indonesia yang berdiri pada 4 Desember 1975. Pada awalnya PT XYZ berfokus pada sektor finansial yang mendistribusikan mesin Monroe serta hal yang berkaitan dengan sistem aplikasi perbankan. Setelah itu, PT XYZ beralih menjadi penyedia layanan yang berfokus pada system integration. PT XYZ juga menjadi salah satu perusahaan yang menyediakan komputerisasi pada industri keuangan dan perbankan di Indonesia.
Pada tanggal 8 Juli 2013, PT XYZ secara resmi tercatat dan terdaftar sebagai sekuritas syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT XYZ melakukan penawaran saham perdana dalam mengembangkan layanannya pada sektor finansial dan perbankan dalam meraih potensi pertumbuhan industri teknologi informasi di Indonesia.
Hingga saat ini, PT XYZ telah melayani berbagai pelanggan untuk berbagai bidang sektor bisnis, mulai dari bisnis perbankan, rumah sakit dan kesehatan, asuransi, pendidikan, telekomunikasi, department store, makanan dan minuman, dan sebagainya. Berikut pada Gambar 3.1 merupakan beberapa pelanggan yang telah menggunakan layanan jasa dari PT XYZ.
Gambar 3.1 Logo Beberapa Pelanggan dari PT XYZ Sumber: Website PT XYZ (2019)
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT XYZ memiliki visi yaitu menjadi penyedia jasa teknologi terkemuka yang memberikan nilai berkesinambungan bagi para pemangku kepentingan dan hasil positif bagi perusahaan. Lalu dalam mencapai visi perusahaan, PT XYZ memiliki misi yaitu menjadi mitra terpercaya melalui penyediaan solusi yang terbaik serta menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mengacu pada filosofi perseroan yang berguna dalam menjamin pertumbuhan yang berkesinambungan.
3.1.3 Etika Kerja Perusahaan
PT XYZ memiliki etika kerja CARE yaitu Competent, Active and Proactive, Reliable dan Empathetic. Berikut penjelasan dari etika kerja CARE tersebut.
1. Competent
PT XYZ selalu mengasah kompetensi diri karyawan agar dapat memberikan layanan dengan kualitas yang tinggi untuk pelanggan.
2. Active & Proactive
PT XYZ menyediakan solusi yang paling tepat secara aktif dan proaktif kepada karyawan.
3. Reliable
PT XYZ menjadi mitra bisnis yang andal dan sanggup menjalankan yang telah menjadi komitmen.
4. Empathetic
PT XYZ menunjukkan empati dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta mampu menyelaraskan solusi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
3.1.4 Jasa yang Dihasilkan Perusahaan
PT XYZ memberikan pelayanan jasa dan solusi di dalam bidang teknologi informasi untuk konsumennya. Berikut 4 kategori utama dalam pelayanan jasa yang dilakukan oleh PT XYZ untuk memenuhi kebutuhan konsumennya diantaranya:
1. Perangkat Keras dan Layanan Integrasi
PT XYZ menyediakan dan melakukan pengaturan perangkat keras teknologi informasi dan perangkat jaringan pada bisnis, serta memastikan agar peralihan jaringan sesuai dengan pengintegrasian dalam infrastruktur yang telah ada. Di dalam kategori ini meliputi infrastruktur jaringan, server enterprise termasuk juga midrange dan mainframe, storage enterprise serta solusi self service atau layanan mandiri.
2. Sistem Aplikasi dan Layanan Implementasi
PT XYZ memiliki kerangka solusi yang terintegrasi dengan baik dengan implementasi yang dapat mendukung bisnis konsumennya. Hal tersebut meliputi solusi perbankan, solusi high availability, solusi information management, business analytics, solusi enterprise business, service- oriented architecture (SOA), solusi virtualisasi dan sistem enterprise project management (EPM).
3. IT Consulting Services
PT XYZ memiliki tim konsultan teknologi informasi (TI) yang terdiri dari individu-individu yang berbakat dan menguasai bidangnya, memiliki pengetahuan global yang luas, memiliki pengalaman di bidang konsultan yang berdasarkan atas budaya profesionalisme yang tinggi, mampu mengadopsi praktik bisnis yang terbaik, memiliki sikap optimis serta terbuka dengan gagasan yang baru. Selain itu, tim konsultan TI juga akan membantu konsumennya di dalam mengidentifikasi solusi yang tepat
dibagi ke dalam 3 area yaitu IT Strategy atau IT planning services, IT project management consulting services dan IT operations consulting services.
4. Business Process Managed Services
Business process managed services disediakan oleh anak perusahaan PT XYZ yang memiliki cakupan layanan berskala nasional yaitu lebih dari 125 titik layanan. Di dalam layanan ini terdiri dari field operation managed service, branch IT services, merchant IT services, IT operation managed services, IT application managed services, contact center services dan mobile and payment services.
3.1.5 Bidang Usaha PT XYZ
PT XYZ memiliki 7 pilar solusi di dalam mendukung pengintegrasian layanannya yang diantaranya:
1. Strategy and planning
Perencanaan teknologi informasi (TI) dibutuhkan untuk memberikan arahan yang jelas dalam TI agar selaras dengan transformasi bisnis. PT XYZ menyediakan tenaga ahli di dalam membantu penyusunan strategi dan rencana TI pada masing-masing kebutuhan dan prioritas klien dalam berbagai aspek TI. Layanan solusi yang diberikan meliputi digital transformation planning, IT strategy and planning, IT operation and governance, independent validation and verification (IVV), IT PMO set up and operation assistance, data center consulting dan data governance.
2. Customer experience platform and services
PT XYZ menyediakan platform dan layanan yang berbasis teknologi di dalam mengelola pelanggan serta memastikan bahwa pelanggan memiliki persepsi yang sesuai dengan harapannya. Layanan solusi yang diberikan meliputi e-channel, mobility, communication system and collaboration, customer relationship management (CRM), digital marketing, business process outsourcing dan branch IT services.
3. Digital insights
Digital insights merupakan solusi untuk mengatur data secara sistematis serta untuk mengembangkan peluang di dalam semua aspek. Layanan solusi yang diberikan meliputi big data and analytics, business performance intelligence dan artificial intelligence.
4. Digital core application platform and services
PT XYZ menyediakan platform dan layanan aplikasi digital dalam proses bisnis pada perusahaan berbasis digital. Layanan solusi yang diberikan meliputi banking solutions, enterprise resource planning (ERP), smart office, enterprise performance management (EPM), field operations, merchant IT services, IT application managed services dan IT operation managed services.
5. Integration platform and services
PT XYZ menyediakan platform dan layanan integrasi secara menyeluruh di dalam pelayanan sektor industri. Layanan solusi yang diberikan meliputi blockchain, internet of things (IoT), operating systems (OS) virtualization, database platform, software oriented architecture (SOA), container management dan API management.
6. Infrastructure platform and services
PT XYZ menyediakan infrastruktur dalam TI yang dibutuhkan dalam bisnis meliputi PC, perangkat keras jaringan serta server sebagai fasilitas penyimpanan data. Infrastruktur tersebut juga mencakup layanan yang diantaranya ICT infrastructure, colocation services, data center managed services, cloud services infrastructure as a service (IaaS), cloud services platform as a service (PaaS) dan disaster recovery as a service (DRaaS).
7. Security platform and services
PT XYZ memberikan pendekatan proaktif yang berguna untuk melindungi bisnis klien dari ancaman. Di dalam pendekatan tersebut terdapat solusi layanan yang meliputi security solutions dan managed security service provider (MSSP) atau security operation center (SOC).
3.2 Struktur Organisasi
Sumber: Data Perusahaan (2019)
Sumber: Data Perusahaan (2019)
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber: Data Perusahaan (2019)
3.3 Research Design
Menurut Zikmund et al (2013) research design adalah sebuah rancangan untuk menentukan metode dan prosedur dalam mengumpulkan serta menganalisa informasi yang diperlukan. Research design bertujuan untuk menyediakan sebuah kerangka kerja atau rencana yang akan dilakukan di dalam penelitian.
3.3.1 Research Data
Menurut Zikmund et al (2013) terdapat 2 jenis data yang digunakan di dalam sebuah penelitian yang diantaranya:
3.3.1.1 Primary data
Primary data merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti. Primary data dapat berupa survey atau melakukan interview dengan responden penelitian.
3.3.1.2 Secondary data
Secondary data merupakan data yang telah dijadikan penelitian oleh peneliti sebelumnya. Secondary data diperoleh melalui berbagai media seperti informasi dari pemerintahan, buku pengetahuan, jurnal penelitian ilmiah dan majalah
Di dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah dari primary data dan secondary data. Primary data diperoleh melalui in-depth interview dan penyebaran kuesioner kepada karyawan PT XYZ. Kemudian, secondary data diperoleh dari beberapa sumber yaitu laporan tahunan PT XYZ, artikel di internet, jurnal penelitian serta buku pengetahuan.
3.3.2 Metode Penelitian
Menurut Zikmund et al (2013) di dalam metode penelitian terdapat 2 jenis penelitian yang diantaranya:
1. Quantitative research yaitu jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan pengukuran numerik dan pendekatan analisis.
2. Qualitative research yaitu jenis penelitian dengan melakukan penafsiran dengan akurat.
Kemudian, Zikmund (2013) juga menjelaskan terdapat 3 kelompok di dalam metode penelitian yang diantaranya:
1. Exploratory research
Metode penelitian yang memiliki tujuan untuk mengklarifikasi situasi yang ambigu atau untuk memberikan ide pada peluang bisnis.
2. Descriptive research
Metode penelitian ini untuk menggambarkan suatu karakteristik objek, orang, kelompok, organisasi dan lingkungan. Metode penelitian ini menjelaskan situasi menggunakan 5W+1H (who, what, when, where dan how).
3. Causal research
Metode penelitian ini dilakukan dengan membuat kesimpulan kausal dalam mengidentifikasi hubungan antara sebab dan akibat. Namun, causal research membutuhkan waktu yang lama dengan biaya pelaksanaan yang mahal.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis quantitative research karena data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang kemudian hasil dari data tersebut diukur secara numerik melalui pendekatan analisis. Kemudiaan, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah descriptive research. Hal tersebut untuk menjelaskan karakteristik dari karyawan yang bekerja di PT XYZ yang disertai dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu perceived organizational support, perceived supervisor support, perceived co-worker support dan turnover intention.
3.4 Ruang Lingkup Penelitian 3.4.1 Target Populasi
Menurut Zikmund et al (2013) populasi adalah semua orang yang terdapat di dalam suatu entitas dan memiliki karakteristik yang sama. Target populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT XYZ.
Sampel adalah sekumpulan individu dari sebuah populasi (Zikmund, 2013). Oleh karena itu, sampel penelitian ini adalah karyawan PT XYZ yang telah bekerja minimal 1 tahun dan sudah menjadi karyawan tetap.
3.4.2 Sampling Techniques 3.4.2.1 Probability Sampling
Probability sampling adalah setiap elemen yang sudah diketahui sebagai populasi dan yang bukan non-zero probability. Probability sample memiliki elemen secara acak dalam proses seleksi (Zikmund et al, 2013). Terdapat 5 teknik dalam probability sampling yang diantaranya:
1. Simple random sampling
Teknik untuk memastikan agar setiap elemen di dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sebuah sampel.
2. Systematic sampling
Teknik sampling dimana titik awal dipilih secara acak dan setiap angka n akan terpilih.
3. Stratified sampling
Teknik sampling dimana sekumpulan sampel acak sederhana dan kurang lebih sama dalam beberapa karakteristik diambil daripada setiap lapisan populasi.
4. Proportional stratified sample
Proportional stratified sample adalah sampel bertingkat dimana jumlah unit pada setiap sampel yang diambil dari setiap tingkat adalah sebanding dengan ukuran pada populasi tingkat tersebut.
5. Disproportional stratified sample
Disproportional stratified sample adalah sampel bertingkat dimana ukuran sampel pada setiap lapisan sampel dialokasikan ke dalam pertimbangan analitis.
6. Cluster sampling
Teknik pengambilan sampel yang efisien secara ekonomi dimana pada setiap pengambilan sampel primer bukan elemen individu pada populasi melainkan sekelompok elemen besar yang merupakan kelompok yang
7. Multi-stage area sampling
Sampling yang melibatkan penggunaan kombinasi antara 2 atau lebih probability sampling techniques.
3.4.2.2 Non-Probability Sampling
Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dimana unit sampel yang dipilih berdasarkan dengan personal judgement atau convinience. Probabilitas pada setiap anggota populasi yang dipilih tidak diketahui (Zikmund et al, 2013). Menurut Zikmund et al (2013) terdapat 4 teknik sampling yang diantaranya:
1. Convinience sampling
Prosedur sampling dengan cara mengumpulkan sekelompok orang atau unit yang paling mudah didapatkan.
2. Judgement sampling
Judgement sampling adalah sebuah teknik non-probability sampling dimana sampel yang dipilih berdasarkan dengan penilaian terhadap diri sendiri sesuai dengan karakteristik dari anggota sampel.
3. Quota sampling
Prosedur sampling dengan cara memastikan bahwa sub-grup dari suatu populasi mempresentasikan karakteristik yang diinginkan oleh peneliti.
4. Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampling dimana responden awal dipilih melalui metode probabilitas, serta responden tambahan didapatkan melalui informasi responden awal.
Berdasarkan penjelasan mengenai , peneliti memutuskan bahwa penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel probability technique yaitu ada sampel sudah diketahui sebagai populasi dan yang bukan non-zero probability.
Hal ini dikarenakan peneliti hanya menggunakan beberapa sampel dari seluruh anggota populasi yaitu karyawan tetap di PT XYZ. Selain itu, hal ini berdasarkan syarat responden yang digunakan di dalam penelitian ini, sehingga tidak semua anggota populasi akan dipilih. Seluruh anggota populasi dengan menggunakan simple random sampling yaitu memastikan setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Kemudian, peneliti menggunakan simple random sampling karena sampel yang dipilih berdasarkan dengan karakteristik yang sesuai pada anggota dari sampel. Peneliti menentukan karakteristik yaitu karyawan tetap di PT XYZ.
3.4.3 Sampling Size
Menurut Malhotra (2012) sampling size jumlah elemen yang akan diambil untuk digunakan dalam penelitian. Dalam menentukan sampling size melibatkan pertimbangan secara kualitatif dan kuantitatif.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Sumber dan Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan primary data dan secondary data sebagai metode pengambilan data. Primary data diperoleh secara langsung oleh peneliti melalui in-depth interview dan menyebarkan kuesioner kepada karyawan PT XYZ. Kemudian, secondary data diperoleh secara tidak langsung melalui sumber dari jurnal penelitian internasional, buku pengetahuan dan artikel di internet.
3.5.2 Metode Pengumpulan Data
Menurut Zikmund et al (2013) metode pengumpulan data dibagi menjadi 2 kategori yang diantaranya:
1. Observation research adalah proses sistematis dengan merekam pola perilaku seseorang, objek dan kejadian-kejadian secara langsung yang dapat dilihat oleh peneliti.
2. Survey research adalah metode pengumpulan data melalui proses interview dengan sampel berdasarkan dengan perilaku sampel yang telah diamati.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode survey research yakni peneliti melakukan in-depth interview dengan beberapa narasumber, lalu selanjutnya peneliti menyebarkan kuesioner kepada karyawan di PT XYZ.
3.6 Periode Penelitian
Periode pengisian kuesioner untuk pre-test dilakukan pada tanggal 6 hingga tanggal 13 November 2019. Pre-test ini dilakukan untuk menguji validitas
dan reliabilitas dari variabel yang akan peneliti gunakan di dalam penelitian ini.
Jumlah responden dalam pre-test ini adalah sebanyak 30 orang.
Setelah melakukan pre-test, peneliti selanjutnya melakukan penyebaran kuesioner untuk main-test. Periode pengisian kuesioner main-test dilakukan pada tanggal 13 November hingga 1 Desember 2019. Jumlah responden dalam main- test ini adalah sebanyak 140 orang.
3.7 Skala Pengukuran Kuesioner Penelitian
Menurut Ghozali (2018) likert scale adalah pemberian skala pengukuran yang dilakukan oleh responden untuk memberikan nilai berdasarkan dengan pendapatnya. Skala penilaian yang diberikan dimulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju sesuai dengan pentunjuk yang ditentukan.
Dalam penelitian ini menggunakan likert scale 1-5. Pengukuran likert scale pada variabel perceived organizational support, perceived supervisor support, perceived co-worker support dan turnover intention terdapat nilai yang paling rendah yaitu pada angka 1 (satu) dengan keterangan “Sangat Tidak Setuju” dan nilai yang paling tinggi yaitu pada angka 5 (lima) dengan keterangan “Sangat Setuju”. Berikut skala pengukuran kuesioner penelitian pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert Scale
Skala Keterangan
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak setuju
3 Netral
4 Setuju
5 Sangat setuju
Sumber: Ghosh et al (2018)
3.8 Definisi Operasional Variabel
Menurut Zikmund et al (2013) definisi operasional variabel adalah sebuah proses identifikasi skala pengukuran untuk menilai variabel di dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Penelitian Definisi Measurement Jurnal Referensi Skala
1. Perceived Organizational Support
Perceived Organizational Support adalah tingkat kepercayaan karyawan bahwa organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli
terhadap kesejahteraan dari karyawan (Robbins & Judge, 2013)
Perusahaan saya peduli dengan pekerjaan saya.
“Mediating Effects of Perceived Environment Support and
Knowledge Sharing between Self-Efficacy and Job Performances of SME Employees”
Na-Nan et al (2019)
Likert Scale (1-5) Perusahaan saya peduli dengan
kesejahteraan saya.
Perusahaan saya mendukung karyawan untuk memahami nilai pada diri karyawan sendiri.
Perusahaan memberlakukan semua karyawan dengan baik.
2. Perceived Supervisor Perceived supervisor support sebagai Atasan saya selalu menghargai “Mediating Effects of
No. Variabel Penelitian Definisi Measurement Jurnal Referensi Skala karyawan tentang bagaimana
supervisor menganggap masukan dari karyawan layak didengarkan serta memperhatikan kesejahteraan karyawan
(Eisenberger et al, 2002 dalam Ghosh et al, 2018)
Atasan saya tertarik dengan saran yang saya berikan.
Environment Support and Knowledge
Likert Scale (1-5) Atasan saya peduli dengan berbagai
hal mengenai pekerjaan saya.
Atasan saya memperhatikan
kesejahteraan di luar pekerjaan saya.
3. Perceived
Co-Worker Support
Perceived co-worker support mnunjukkan penghargaan sosial yang diperoleh karyawan dari sesama karyawan yang ekerjasama satu sama lain sebagai anggota tim dalam tempat kerja
(Malhotra et al, 2017)
Rekan kerja saya memberikan dukungan ketika saya menemui masalah di tempat kerja.
“Mediating Effects of Perceived Environment Support and Knowledge Sharing between Self- Efficacy and Job Performances of SME Employees”
Na-Nan et al (2019)
Likert Scale (1-5) Rekan kerja saya mendorong saya
untuk menerapkan kemampuan yang saya miliki untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Rekan kerja saya berbagi
pengalaman yang bermanfaat untuk membantu pekerjaan saya.
No. Variabel Penelitian Definisi Measurement Jurnal Referensi Skala Rekan kerja saya memberikan
saran untuk meningkatkan keterampilan kerja saya.
4. Turnover Intention Turnover intention mengacu pada kemauan individu secara sadar untuk keluar dari organisasi
(Griffeth, 2000 dalam Ghosh et al, 2018)
Saya mungkin akan berhenti dari pekerjaan saya tahun depan.
“Exploring The Relative and Combined Influence of Mastery-Approach Goals and Work Intrinsic Motivation on Turnover Intention”
Dysvik & Kuvaas (2009)
Likert Scale (1-5) Saya mungkin akan mencari
pekerjaan baru tahun depan.
Saya tidak melihat banyak prospek masa depan di perusahaan ini.
Saya mungkin akan mencari pekerjaan baru secara aktif dalam tiga tahun kedepan.
Sumber: Jurnal Utama dan Jurnal Pendukung
3.8.1 Independent Variable
Independent variable adalah variabel yang mempengaruhi dependent variable (Zikmund, 2013). Pada penelitian ini termasuk di dalam independent variable yaitu perceived organizational support, perceived supervisor support dan perceived co- worker support.
3.8.2.1 Perceived Organizational Support
Menurut Robbins & Judge (2013) perceived organizational support adalah tingkat kepercayaan karyawan bahwa organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan dari karyawan. Variabel ini diukur menggunakan likert scale dari 1 sampai 5. Skala 1 menunjukkan rendahnya tingkat perceived organizational support karyawan di perusahaan dan skala 5 menunjukkan tingginya tingkat perceived organizational support karyawan di perusahaan.
3.8.2.2 Perceived Supervisor Support
Ghosh et al (2018) mendefinisikan perceived supervisor support sebagai persepsi yang dimiliki karyawan tentang bagaimana supervisor menganggap masukan dari karyawan layak didengarkan serta memperhatikan kesejahteraan karyawan. Variabel ini diukur menggunakan likert scale dari 1 sampai 5. Skala 1 menunjukkan rendahnya tingkat perceived supervisor support karyawan di perusahaan dan skala 5 menunjukkan tingginya tingkat perceived supervisor support karyawan di perusahaan.
3.8.2.3 Perceived Co-Worker Support
Menurut Malhotra et al (2007) dalam Ghosh et al (2018) perceived co- worker support menunjukkan penghargaan sosial yang diperoleh karyawan dari sesama karyawan yang bekerjasama satu sama lain sebagai anggota tim di dalam tempat kerja. Variabel ini diukur menggunakan likert scale dari 1 sampai 5. Skala 1 menunjukkan rendahnya tingkat perceived co-worker support karyawan di perusahaan dan skala 5 menunjukkan tingginya tingkat perceived co-worker support karyawan di perusahaan.
3.8.3 Dependent Variable
Dependent variable adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh independent variable (Zikmund, 2013). Pada penelitian ini termasuk di dalam dependent variable adalah turnover intention.
3.8.3.1 Turnover Intention
Griffeth (2000) dalam Ghosh et al (2018) menyarankan bahwa turnover intention mengacu pada kesediaan dan kemauan secara sadar pada setiap individu untuk keluar dari organisasi. Variabel ini diukur menggunakan likert scale dari 1 sampai 5. Skala 1 menunjukkan rendahnya tingkat turnover intention karyawan di perusahaan dan skala 5 menunjukkan tingginya tingkat turnover intention karyawan di perusahaan.
3.9 Teknik Pengumpulan Analisis Data 3.9.1 Uji Instrumen
3.9.1.1 Uji Validitas
Menurut Ghozali (2018) uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner, maka kuesioner dapat dikatakan valid adalah jika pertanyaan pada kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam melakukan uji validitas, terdapat beberapa pengukuran untuk mengukur validitas antar variabel yang diantaranya:
Tabel 3.3 Tabel Pengukuran Uji Validitas No. Ukuran Validitas Nilai Diisyaratkan
1. Kaiser Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling
Adequacy
Nilai KMO ≥ 0.5
Nilai KMO mengindikasikan bahwa analisis faktor telah valid, melainkan jika nilai KMO < 0.5
mengindikasikan bahwa faktor yang telah di analisis tidak valid. (Hair et al., 2010).
Sebuah Indeks yang digunakan untuk menguji kecocokan model
analisis.
2. Bartlett's Test of Sphericity Jika hasil uji nilai signifikan menyatakan ≤ 0.5 maka
menunjukkan bahwa adanya korelasi yang cukup antar variabel (Hair et al., 2010).
Merupakan sebuah uji statistik yang biasanya digunakan dalam menguji sebuah hipotesis.
Bartlett’s test of sphericity ditunjukkan dengan (r =1) yang memiliki arti bahwa variabel mempunyai relasi atau tidak mempunya relasi (r = 0).
No. Ukuran Validitas Nilai Diisyaratkan
3. MSA Nilai MSA ≥ 0,5
Nilai MSA harus melebihi angka dari 0,5 baik secara keseluruhan maupun individual variable. Jiks, variabel memiliki nilai MSA kurang dari 0,5 maka harus dihilangkan dari faktor analisis, satu demi satu, dimulai dari variabel yang memiliki MSA terendah (Hair et al., 2010)
Teknik MSA berfungsi untuk mengukur derajat interkorelasi dari
beberapa variabel dan mengukur kelayakan pada analisis faktor
(Hair et al.,2010)
2. Bartlett's Test of Sphericity Sebuah indikator dapat dikatakan valid jika memiliki factor loading sama dengan nilai 0.50 atau factor loading ≥ 0,5 (Hair et al., 2010).
Menunjukkan besarnya korelasi suatu indikator dengan tujuan untuk menentukan validitas pada setiap indikator dalam
menggabungkan setiap variabel.
Sumber: Ghozali (2018) 3.9.1.1 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2018) uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator pada sebuah variabel. Kuesioner dapat dikatakan reliabel adalah ketika jawaban responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner konsisten atau stabil pada setiap pernyataan. Pada program SPSS untuk mengukur realiabilitas adalah dengan menggunakan uji statistik cronbach’s alpha yaitu dimana sebuah variabel dapat dikatakan reliabel apabila mencapai nilai pada
3.8.2 Uji Asumsi Klasik 3.9.2.1 Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2018) uji multikolonieritas adalah untuk menguji apakah model regresi terdapat adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Ketika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel tersebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal merupakan variabel independen yang mempunyai nilai korelasi dengan variabel independen lainnya memiliki nilai yang sama yaitu nol.
Nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) digunakan untuk melihat apakah terjadi multikolinieritas. Pada umumnya, nilai yang digunakan dalam menunjukkan tidak adanya multikolinieritas adalah VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,10 (Ghozali, 2018).
3.9.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2018) uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah model regresi memiliki ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ketika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka akan disebut homokedastisitas.
Namun apabila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka akan disebut heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang heteroskedastisitas atau model yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Terdapat 2 cara dalam mendeteksi mengenai ada atau tidaknya heterokedastisias yang diantaranya:
1. Jika terdapat titik-titik pada scatter plot seperti membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, lalu menyempit), maka dapat dikatakan bahwa adanya heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas serta tidak ada titik-titik yang menyebar di bagian atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dikatakan bahwa tidak adanya heterokedastisitas.
3.9.2.3 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018) uji normalitas adalah untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Kemudian, uji t dan f adalah ketika nilai residual mengikuti distribusi normal dengan melihat pada grafik histogramnya. Jika asumsi tersebut dilanggar, maka uji statistik akan dinyatakan tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil.
Menurut Ghozali (2018) uji normalitas dapat dideteksi melalui penyebaran data pada sumbu diagonal dalam grafik atau dengan melihat grafik histogram dari residualnya yaitu dimana ketika terdapat data yang menyebar pada sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal dalam grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut sudah memenuhi asumsi normalitas. Namun, ketika data menyebar jauh daripada arah garis diagonal dalam grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut belum memenuhi asumsi normalitas.
3.8.3 Uji Model
3.9.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2018) uji koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model di dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol 0 dan 1. Jika nilai R2 berjumlah kecil memiliki arti bahwa kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen yang akan terbatas. Namun, ketika nilai koefisien mendekati 1 yang berarti bahwa variabel independen hampir semua memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
3.8.4 Uji Hipotesis
3.9.4.1 Uji Regresi Linear Sederhana
Menurut Ghozali (2018) analisis regresi linear sederhana adalah untuk mengukur hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Pada umumnya regresi untuk mengukur hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan memprediksikan nilai rata-rata dari variabel berdasarkan dengan variabel independen.
3.9.4.2 Uji Regresi Linear Berganda
Menurut Ghozali (2018) analisis regresi linear berganda adalah untuk mengukur hubungan antara 2 variabel atau lebih, serta untuk menunjukkan arah hubungan di antara variabel dependen dan variabel independen. Dalam variabel dependen diasumsikan bahwa mempunyai probabilistik. Melainkan variabel independen diasumsikan mempunyai nilai yang tetap.
3.8.5 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Menurut Ghozali (2018) uji statistik t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pada satu variabel independen secara individual di dalam menerangkan variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol atau seperti berikut.
1. H0 : bi = 0, berarti apakah variabel independen bukan sebagai suatu penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. HA : bi ≠ 0, berarti bahwa variabel tersebut merupakan suatu penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
3.8.6 Uji Signifikan Parameter Serentak (Uji Serentak Statistik f)
Menurut Ghozali (2018) uji statistik f bertujuan untuk menunjukkan keseluruhan pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji statistik f dilakukan melalui f hasil hitung bersama dengan f menurut tabel yaitu jika fhitung > ftabel, maka H0 ditolak dan HA diterima.