BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Pohan (2017) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Periode 2011- 2015)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan sampel berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas dapat dikategorikan cukup baik meskipun kinerja perusahaan setiap tahun mengalami fluktuasi.
Kristanty (2017) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinreja Keuangan Pada Perusahaan Farmasi Yang Go Public”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji bagaimana analisis laporan keuangan dapat digunakan mengukur kinerja perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh dan teknik yang dipergunakan merupakan analisis kuantitatif maupun kualitatif yang dipergunakan untuk perhitungan atas rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa PT Tasiho Pharmaceutical Indonesia Tbk memiliki kinerja yang baik dapat dilihat banyaknya rasio keuangan yang diatas rata-rata industri bila dibandingkan dengan perusahaan farmasi lainnya.
Tanor (2015) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk”.
Hasil penelitian menunjukan, likuiditas Bank Artha Graha mampu memenuhi
kewajiban jangka pendek yang dimiliki. Hasil solvabilitas memperlihatkan
kemampuan bank dalam permodalan yang dimiliki mampu untuk menutupi
penurunan maupun kerugian. Hasil profitabilitas memperlihatkan bank memiliki hasil
rasio yang terus meningkat. Ketiga rasio keuangan sesuai dengan standar yang ditentukan BI. Kondisi keuangan Bank Artha Graha masih dalam keadaan baik dan dapat memenuhi kewajiban terhadap pihak ketiga. Manajemen Bank Artha Graha sebaiknya terus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, agar tidak terjadi penurunan yang dapat menyebabkan bank menjadi tidak sanggup untuk menyelesaikan masalah keuangan yang ada nantinya
.Sagita (2017) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Vens Beauty Di Surabaya”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang diukur berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas secara umum menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang baik, namun berdasarkan rasio aktivitas menujukkan bahwa perusahaan kurang efisien meskipun mengalami peningkatan setiap tahunnya.
B. Pentingnya Laporan Keuangan dan Analisis Rasio
Manajemen adalah sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi perusahaan. Pada perusahaan berbentuk perseroan, manajemen akan mempertanggungjawabkan hasil operasinya pada pemegang saham. Hasil operasi selama periode tertentu umumnya dilaporkan dalam bentuk informasi akuntansi yang meliputi informasi tentang kekayaan (company wealth), penghasilan ( income ), dan kejadian – kejadian ekonomi ( economic events ) yang mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan yang terangkum dalam laporan keuangan. Laporan keuangan itu nantinya akan digunakan oleh pengguna ( user ) sebagai alat bantu untuk membuat keputusan. Adapun tujuan dari dibuatnya laporan keuangan adalah sebagai berikut : Menurut SAK No. 1 dalam Harahap ( 2003:125–126 ), tujuan laporan keuangan adalah :
“ Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
peubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam mengambil keputusan “.
Dengan pendekatan yang agak berbeda, Kreso dan Waygant dalam Suta (2000:106–107), mendefinisikan bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan :
1. Informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan investasi maupun kredit.
2. Informasi yang berguna dalam menaksir prospek arus kas.
3. Informasi mengenai sumber daya yang dimiliki perusahaan, hak kepemilikan akan sumber daya tersebut, serta perubahan yang terjadi.
Dari dua pendapat tentang tujuan laporan keuangan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan utama dari sebuah laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi terutama bersifat keuangan bagi pihak – pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan baik dalam bentuk keputusan investasi maupun yang lainnya dan agar pembuat keputusan tidak menderita kerugian atau paling tidak mampu menghindarkan kerugian yang lebih besar.
Terdapat tiga jenis laporan keuangan yang sering digunakan yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan aliran kas.
1. Neraca
Merupakan ringkasan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan pada waktu tertentu. Dengan demikian neraca keuangan merupakan “snapshot” gambaran kekayaan perusahaan pada saat tertentu. Karena fokus pada titik tertentu, neraca keuangan biasanya dinyatakan neraca per tanggal tertentu. Neraca disusun berdasarkan persamaan aset = kewajiban + modal saham. Sisi kiri meringkas kekayaan yang dimiliki perusahaan sementara sisi kanan meringkas sumber dana yang dipakai untuk membeli aset tersebut.
2. Laporan laba Rugi
Laporan laba rugi meringkaskan aktivitas perusahaan selama periode tertentu.
Kerena itu laporan keuangan perusahaan ditulis sebagai laporan laba rugi untuk
tahun yang berakhir 31 Desember xxxx, yang berarti laporan ini menyajikan
ringkasan aktivitas selama satu tahun. Laporan laba rugi sering dianggap sebagai
laporan yang paling penting dalam laporan tahunan. Laporan ini diharapkan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan, risiko, fleksibilitas keuangan, dan kemampuan operasional perusahaan.
3. Laporan Aliran Kas
Laporan aliran kas meringkas aliran kas masuk dan keluar perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan kas diperlukan karena dalam beberapa situasi, laporan laba rugi tidak cukup akurat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Laporan aliran kas mempunyai dua tujuan, yaitu : memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu dan memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu.
Dari laporan keuangan yang ada, hanya menyediakan data yang relatif mentah.
Pihak – pihak yang berkepentingan terutama investor ataupun calon investor membutuhkan informasi ( data mentah yang diolah ). Informasi yang dibutuhkan tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu perlu dilakukan analisis laporan keuangan dengan menggunakan teknik analisis rasio keuangan. Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio – rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini, dan kemungkinannya dimasa depan ( Syamsuddin, 2004:37 ).
Rasio – rasio keuangan dihitung dengan menggunakan atau menggabungkan angka – angka di neraca dengan/atau angka – angka pada laporan laba rugi. Terdapat beberapa jenis rasio keuangan yang sering digunakan, yaitu sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas
Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia ( Syamsuddin, 2004:42 ).
Terdapat beberapa cara pengukuran tingkat likuiditas, diantaranya yaitu :
a. Current Ratio
Current ratio merupakan salah satu rasio finansial yang sering digunakan.
Tingkat current ratio dapat ditentukan dengan jalan membandingkan antara current asset dengan current liabilities ( Syamsuddin, 2004:43 ).
b. Quick Ratio
Quick ratio hampir sama dengan current ratio hanya saja jumlah persediaan (inventory ) sebagai salah satu komponen dari aktiva lancar harus dikeluarkan (Syamsuddin, 2004:45 ).
2. Rasio Utang / leverage
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang total utangnya lebih besar dibandingkan dengan total asetnya. Adapun beberapa rasio diantaranya yaitu :
a. Debt Ratio
Rasio ini mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur.
Semakin tinggi debt ratio semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan perusahaan (Syamsuddin, 2004:54).
bilities CurrentLia
ets CurrentAss io
CurrentRat
bilities CurrentLia
Inventory ets
CurrentAss
QuickRatio
s TotalAsset
lities TotalLiabi DebtRatio
b. The Debt Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan (Syamsuddin, 2004:54 ).
3. Rasio Profitabilitas
Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing – masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva, dan modal sendiri. Pengukuran ini ditekankan pada profitabilitas, karena untuk dapat melangsungkan hidupnya suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan atau profitable. Tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar ( Syamsuddin, 2004:59 ). Adapun beberapa perhitungan rasionya antara lain :
a. Return on Investment
Pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaaan suatu perusahaan (Syamsuddin, 2004:63)
b. Return on Equity
Return on Equity merupakan pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan ( baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen ) atas modal yang mereka investasikan didalam perusahaan.
rEquity Stockholde
bt LongTermDe Ratio
DebtEquity
s TotalAsset
axes ofitAfterT stment Net
turnOnInve Pr
Re
Secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan perusahaan (Syamsuddin,2004:64 )
Keseluruhan penjelasan tersebut, maka dapat dipastikan bahwasanya laporan keuangan dan analisis rasio sangatlah penting dan diperlukan oleh berbagai pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan dalam hal membantu pengambilan suatu keputusan manajemen. Laporan keuangan merupakan data yang relatif mentah dan masih belum sepenuhnya memberikan informasi yang dibutuhkan. Maka analisis laporan keuangan dengan menggunakan teknik analisis rasio, membantu menggambarkan kondisi suatu perusahaan dimasa lalu, saat ini, dan kemungkinannya dimasa depan. Dapat dikatakan bahwa antara laporan keuangan dengan analisis rasio keuangan mempunyai hubungan yang saling melengkapi.
C. Metode Perbandingan Analisis Rasio Keuangan
Analisis laporan keuangan sangat penting bagi pembandingan rasio keuangan.
Sehingga adanya data pembanding dapat melihat perbedaan pos-pos dalam laporan keuangan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan dari periode-periode sebelumnya. Syamsuddin (2004:39) menyatakan bahwa pada dasarnya ada dua acara yang dapat dilakukan dalam membandingkan rasio keuangan perusahaan, yaitu
“cross sectional approach” dan “time series analysis”.
a. Cross Sectional Approach
Suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan.
Pendekatan ini dimaksdkan untuk mengetahui seberapa baik atau buruk suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya.
rEquity Stockholde
axes ofitAfterT ty Net
turnOnEqui Pr
Re