P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
BAGAIMANA NASIONALISME DAN PERSEPSI TENTANG PAJAK MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2
)1Asmawi Darmawan, 1Edi Mulyadi, 2Jarnawi Afgani Dahlan
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the relationship between independent variables and the dependent variable, which is used as the independent variable in the study, namely nationalism (X1) and perceptions of tax (X2) while the dependent variable is taxpayer compliance (Y). The way to solve the problem is to find out the relationship between nationalism and taxpayer compliance and perceptions of taxes with taxpayer compliance and the concurrent relationship between nationalism and perceptions about taxpayer compliance using quantitative methods. The chosen research respondents were the Rural and Urban Land and Building taxpayers in each Kelurahan in the Larangan City District of Tangerang. The results showed a significant relationship between nationalism and taxpayer compliance, and a significant relationship between perceptions of tax and taxpayer compliance and simultaneously nationalism and the perception of taxpayers had a significant relationship with taxpayer compliance.
From the results of this study, a further study is needed to improve taxpayer compliance in paying Rural and Urban Land and Building Taxes related to factors other than nationalism and perceptions of taxes, namely taxpayer compliance in registering, taxpayer compliance to deposit SPPT, compliance in calculation and payment of outstanding taxes and compliance with payments and arrears.
1Pascasarjana Universitas Islam Syekh-Yusuf
2Pendidikan Matematika UPI
Email :
asmawidarmawan@yahoo .com
Keywords: Nationalism, Perceptions, Perceptions Tax
A. PENDAHULUAN
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebagai sumber potensi pembangunan bagi daerah yang digunakan untuk pembangunan fasilitas sarana dan prasarana untuk menciptakan daya dukung masyarakat pada proses pembangunan diperlukan dedikasi yang tinggi dari aparatur pemerintah dalam mengelola pembangunan yang bersumber dari pajak daerah sebagai upaya mengoptimalkan penerimaan pajak daerah yaitu dengan meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap kepatuhannya dalam membayar pajak.
Saat ini kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak baru sebatas keperluan secara individu artinya wajib pajak yang mau membayar pajak karena adanya tuntutan
brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
provided by e Journals Directory Universitas Islam Syekh-Yusuf
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
sebagai salah satu syarat untuk mengembangkan usaha atau kebutuhan jual beli tanah bukan semata-mata pajak dibayarkan sebagai kewajiban untuk melaporkan kepemilikan tanah dan bangunan. Berdasarkan observasi pada objek penelitian terdapat persoalan yang menjadi suatu pembeda kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak khususnya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yaitu perbedaan tingkat pendidikan masyarakat dalam memahami persepsi bahwa pentingnya membayar pajak untuk pembangunan wilayah, selain itu tingkat ekonomi menjadi persoalan wajib pajak dalam membayar pajak, karena pajak yang dibayarkan memiliki nilai yang berbeda-beda berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak dan peruntukan bangunannya, persoalan tersebut tentunya menjadi suatu permasalahan bagi masyarakat dalam memahami tentang pajak yang berhubungan dengan keptuhannya dalam membayar pajak.
Wajib pajak harus mempunyai kesadaran akan kepatuhannya dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak, karena pajak yang dibayarkan diperuntukan untuk pembangunan secara umum, untuk mendukung berbagai macam aktivitas sosial masyarakat guna menuju hidup yang lebih baik lagi. Untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya pembayaran pajak yang digunakan untuk pembangunan, tentunya jiwa nasionalisme harus ditanamkan kepada seluruh masyarakat bukan hanya kepada wajib pajak.
Rasa nasionalisme yang tinggi akan membangun kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif terhadap pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat secara umum salah satunya dengan taat dan patuh terhadap kewajiban masyarakat untuk membayar pajak yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk pembangunan yang diperuntukan bagi kepentingan masyarakat.
Wajib pajak yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi akan merasa malu ketika tidak memenuhi kewajibannya membayar pajak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, karena pada esensinya apa yang dibayarkan oleh wajib pajak diperuntukan untuk pembangunan dan kepentingan dan dinikmati masyarakat secara luas.
Pemerintah Daerah Kota Tangerang melalui Badan Pendapatan Daerah berupaya untuk mengoptimalkan pemungutan dan merealisasikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di 13 (Tiga Belas) kecamatan khususnya di
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
Kecamatan Larangan Kota Tangerang. Pemerintah Daerah Kota Tangerang juga telah melakukan kemudahan pelayanan untuk membayar pajak bagi wajib pajak dengan menyediakan tempat pembayaran pajak di Bank BJB, Alfamart, indomaret, dan kantor pos agar wajib pajak mempunyai akses yang mudah untuk melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Berdasarkan data yang diperoleh, potensi wajib pajak di 8 (Delapan) Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Larangan awal tahun 2019 dapat dilihat berikut ini.
Tabel 1.
Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan tahun 2019 No Kelurahan Tahun 2019
Lembar Ketetapan 1 Larangan
Selatan 4,853 1,221,258,171 2 Cipadu 3,833 1,500,115,818 3 Kreo 3,806 2,539,724,941 4 Larangan
Utara 4,700 3,724,497,045 5 Gaga 4,552 1,415,002,095 6 Cipadu Jaya 4,094 2,568,017,001 7 Kreo Selatan 3,022 2,200,313,051 8 Larangan
Indah 2,738 1,955,727,253 Jumlah 31,598 17,124,655,375 Sumber : Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang 2019
Dengan demikian apabila melihat potensi wajib pajak yang berada di delapan kelurahan Kecamatan Larangan Kota Tangerang, apabila semua wajib pajak patuh dalam membayar pajak, maka akan berdampak pada sumber pendapatan asli daerah.
Hal tersebut tentunya dibutuhkan kesadaran melalui rasa nasionalisme dan persepsi yang sama antara wajib pajak dengan pemerintah di Kota Tangerang dalam mengelola pajak daerah.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu kajian yang komprehensif
“Bagaimanakah hubungan secara simultan nasionalisme dan persepsi tentang pajak dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan diwilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang ?”
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berjenis asosiatif untuk menjawab rumusan masalah penelitian dengan pembuktian hipotesis penelitian.
Adapun desain penelitiannya dapat dilihat berikut ini.
Gambar 1.
Desain Penelitian Keterangan :
X1 : variabel independent ke -1 (Nasionalisme).
X2 : variabel independent ke - 2 (Persepsi tentang pajak).
Y : variabel dependent (Kepatuhan wajib Pajak).
ryx1 : korelasi variabel nasionalisme dengan Kepatuhan wajib Pajak.
ryx2 : korelasi variabel persepsi tentang pajak dengan Kepatuhan wajib Pajak.
ryx1x2 : korelasi variabel nasionalisme dan persepsi tentang pajak dengan Kepatuhan wajib Pajak.
(epsilon) : variabel independent lainnya di luar variabel independent (X1, dan X2) yang berkorelasi dengan kepatuhan wajib pajak tapi tidak diteliti.
Sampel diambil dengan menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh ukuran sampel sebanyak 98 orang responden yang diambil secara acak dari wajib pajak yang berada diwilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang.
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian yang dituju yaitu kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut : 1) Angket (Kuesioner) : Peneliti menyebarkan kueisoner yang berkaitan dengan nasionalisme (X1), persepsi tentang pajak (X2) dan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan kepada 98 orang responden penelitian, 2) Dokumentasi (mengumpulkan data) : Yaitu mengumpulkan data-data yang diperlukan didalam penelitian berkaitan dengan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan
ryx1
ryx1x2 Y
X2
ryx2
X1
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Untuk kepentingan penelitian, data primer yang diperoleh dari jawaban responden akan dilakukan pengujian terlebih dahulu, yaitu pengujian validitas data, dan reliabilitas data. Untuk membuktikan hipotesis digunakan analisis 1) Korelasi produk moment dan korelasi berganda, 2) Koefisien determinasi dan 3) Regresi berganda.
C. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai 98 orang responden penelitian, dapat diperoleh informasi bahwa responden penelitian yang berasal dari Kelurahan Larangan Selatan sebanyak 21 orang responden (21,43%), Kelurahan Cipadu sebanyak 8 orang responden (8,16), Kelurahan Kreo sebanyak 7 orang responden (7,14), Kelurahan Larangan Utara sebayak 18 orang responden (18,37), Kelurahan Gaga sebanyak 15 orang responden (15,31), Kelurahan Cipadu Jaya sebanyak 15 orang responden (15,31), Kelurahan Kreo Selatan sebanyak 6 orang responden (6,12), Kelurahan Larangan Indah sebanyak 8 orang responden (8,16 %).
Sedangkan karakteristik 98 orang responden berdasarkan tingkat pendidikannya dapat diperoleh informasi bahwa yang berpendidikan SMA/Sederajat sebanyak 43 orang responden dengan persentasi sebesar 43,88 %, responden yang berpendidikan Strata Satu (S1) sebanyak 45 orang responden dengan persentasi sebesar 45,92 %, dan yang terakhir berpendidikan Pasca Sarjana sebanyak 10 orang responden dengan persentasi 10,20 %. Berdasarkan hasil analisis karakteristik responden secara kualitatif juga dapat diperoleh suatu informasi yang ditemukan objek penelitian, bahwa responden yang berpendidikan yang berada diatas SMA/sederajat mempunyai persepsi atau pemahaman tentang pajak yang cukup baik dimana responden menganggap bahwa kewajiban mereka untuk membayar pajak mengganggap suatu hal yang penting, bukan hanya bermanfaat bagi pembangunan wilayah secara umum akan tetapi secara khususnya juga mempunyai manfaat tersendiri karena dengan terbayarkannya pajak dapat mempermudah wajib pajak untuk mengurus kepentingan wajib pajak yang lainnya seperti untuk peminjaman uang ke bank dengan menjaminkan serifikat tanah, dimana salah satu syaratnya yaitu sudah terbayarkannya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
Karakteristik 98 orang responden penelitian berdasarkan penghasilan dapat diperoleh informasi bahwa, responden yang mempunyai penghasilan dibawah 5 juta perbulan sebanyak 31 orang responden dengan persentasi sebesar 31,63 %, responden berpenghasilan diatas 5 juta per bulan sebanyak 34 orang responden dengan persentasi sebesar 34,69 % dan responden yang berpenghasilan tentative (bisa dibawah atau diatas 5 juta) perbulan sebanyak 33 orang responden dengan persentasi sebesar 33,67 %.
Penghasilan responden atau wajib pajak ini secara temuan dilapangan tidak terlalu memberikan pengaruh terhadap kepatuuhan dalam membayar pajak, karena Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dianggap terjangkau sehingga tidak berdampak pada kebutuhan pokok yang harus dipenuhi sesuai dengan penghasilan responden atau wajib pajak.
Hasil analisis pengujian hipotesis yang pertama dengan menggunakan analisis prodact moment dan pengujian t hitung mengenai hubungan variabel nasionalisme (X1) dengan variabel kepatuhan wajib pajak (Y) diperoleh nilai korelasi sebesar 0,646 pada taraf signifikansi α 0,000, nilai signifikansi tersebut mempunyai nilai lebih kecil dari taraf kesalahan 5 %. Nilai korelasi tersebut setelah dimasukan kedalam pengujian t hitung diperoleh nilai sebesar 8,283. Untuk mengetahui signifikansi hubungan diantara variabel nasionalisme (X1) dengan variabel kepatuhan wajib pajak (Y) maka nilai t hitung dibandingkan dengan t-tabel pada pengujian 98 sampel dengan nilai 1,984 tingkat signifikansi 5%.
Dari hasil perbandingan antara nilai t hitung dengan nilai t-tabel dapat diketahui bahwa nilai t-hitung nilainya lebih besar dibandingkan dengan nilai t-tabel.
Dengan demikian berdasarkan rancangan uji hipotesis penelitian yang telah dijelaskan pada bab metode penelitian, maka hipotesis penelitian pertama yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif nasionalisme dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang dapat diterima kebenarannya.
Selain mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara nasionalisme dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang, dapat juga diketahui besarnya hubungan diantara kedua variabel tersebut. Dimana berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi bahwa besarnya hubungan antara nasionalisme dengan
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang yaitu sebesar 41,7 %. Nilai tersebut memberikan pengertian lain bahwa adanya variabel lain yang mempunyai hubungan dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak selain dari nasionalisme atau sering disebut sebagai variabel epsilon yaitu sebesar 58,3 %.
Keberadaan variabel tersebut salah satunya yaitu variabel bebas lainnya dalam penelitian ini yaitu variabel persepsi masyarakat tentang pemahamannya terhadap Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Keberadaan variabel lainya diluar nasionalisme dan persepsi tentang pajak tidak bisa diketahui secara mendetail, dikarenakan keberadaannya pada penelitian ini dibatasi.
Kemudian selain besarnya hubungan diantara kedua variabel, dapat juga diprediksikan perubahan dari variabel kepatuhan wajib pajak peningkatannya, dimana berdasarkan hasil analisis regresi linear antara variabel nasionalime (X1) dengan kepatuhan wajib pajak (Y) bahwa prediksi perubahan variabel kepatuhan wajib pajak memenuhi persamaan Y = 12,674 + 0,714 X1. Nilai persamaan regresi tersebut dapat diinterprestasikan bahwa setiap peningkatan satu unit skor dari variabel nasionalisme (X1), maka variabel kepatuhan wajib pajak dapat meningkat sebesar 0,714 ditambah dengan nilai konstan sebesar 12,674. Prediksi perubahan dari kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang harus memperhatikan faktor nasionalisme yaitu 1) Kebanggan masyarakat di Kecamatan Larangan Kota Tangerang sebagai bagian dari warga negara Indonesia, dan 2) Masyarakat ikut berperan aktif dalam pembangunan daerah di Wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang dengan membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Hasil analisis pengujian hipotesis yang kedua dengan menggunakan analisis prodact moment dan pengujian t hitung mengenai hubungan variabel persepsi tentang pajak (X2) dengan variabel kepatuhan wajib pajak (Y) diperoleh nilai korelasi sebesar 0,540 pada taraf signifikansi α 0,000, nilai signifikansi tersebut mempunyai nilai lebih kecil dari taraf kesalahan 5 %. Nilai korelasi tersebut setelah dimasukan kedalam pengujian t hitung diperoleh nilai sebesar 6,291. Untuk mengetahui signifikansi hubungan diantara variabel persepsi tentang pajak (X2) dengan variabel kepatuhan
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
wajib pajak (Y) maka nilai t hitung dibandingkan dengan t-tabel pada pengujian 98 sampel dengan nilai 1,984 tingkat signifikansi 5%.
Dari hasil perbandingan antara nilai t hitung dengan nilai t-tabel dapat diketahui bahwa nilai t-hitung nilainya lebih besar dibandingkan dengan nilai t-tabel.
Dengan demikian berdasarkan rancangan uji hipotesis penelitian yang telah dijelaskan pada bab metode penelitian, maka hipotesis penelitian kedua yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif persepsi tentang pajak dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang dapat diterima kebenarannya.
Kemudian besarnya hubungan antara pesepsi tentang pajak dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi yaitu sebesar 29,2 %. Nilai tersebut memberikan pengertian lain bahwa adanya variabel lain yang mempunyai hubungan dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak selain dari persepsi tentang pajak atau sering disebut sebagai variabel epsilon yaitu sebesar 70,8 %. Keberadaan variabel tersebut salah satunya yaitu variabel bebas lainnya dalam penelitian ini yaitu variabel nasionalisme. Keberadaan variabel lainya diluar nasionalisme dan persepsi tentang pajak tidak bisa diketahui secara mendetail, dikarenakan keberadaannya pada penelitian ini dibatasi.
Prediksi perubahan dari variabel kepatuhan wajib pajak dapat diramalkan peningkatannya, dimana berdasarkan hasil analisis regresi linear antara variabel persepsi tentang pajak (X2) dengan kepatuhan wajib pajak (Y) memenuhi persamaan Y
= 20,138 + 0,555 X1. Nilai persamaan regresi tersebut dapat diinterprestasikan bahwa setiap peningkatan satu unit skor dari variabel persepsi tentang pajak (X2), maka akan direspon secara positif oleh variabel kepatuhan wajib pajak dengan nilai 0,555 ditambah dengan nilai konstan sebesar 20,138. Prediksi perubahan dari kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang harus memperhatikan faktor peningkatan persepsi tentang pajak yaitu peningkatan mengenai 1) Pengetahuan tentang tata cara pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan, 2) Pemahaman mengenai pembangunan disuatu wilayah tergantung pada kewajiban wajib pajak dalam membayar pajak, dan 3) Minat untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan.
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
Hasil analisis korelasi berganda variabel nasionalisme (X1) dan persepsi tentang pajak (X2) dengan kepatuhan wajib pajak diperoleh nilai korelasi sebesar sebesar 0,717 dan hasil perhitungan uji F (hitung) untuk membuktikan hipotesis secara simultan diperoleh nilai F (Hitung) sebesar 50,306, nilai F (Hitung) tersebut lebih besar dari nilai F (tabel) sebesar 3,09. Berdasarkan pernadingan nilai f-hitung dan f tabel tersebut maka dapat ditarik suatu interprestasi yang sesuai dengan rancangan uji hipotesis penelitian yang tertuang pada bab metode penelitian yaitu terdapat hubungan yang positif secara simultan nasionalisme dan persepsi tentang pajak dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang dengan demikian pengujian hipotesis yang ketiga dapat diterima kebenarannya.
Sedangkan berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi dapat diperoleh informasi bahwa secara bersamaan nasionalisme (x1) dan persepsi tentang pajak (x2) mempunyai hubungandengan kepatuhan wajib pajak (Y) sebesar 51,4 %, nilai tersebut memberikan suatu interprestasi bahwa masih adanya variabel bebas lainnya (Epsilon) selain variabel nasionalisme (x1) dan persepsi tentang pajak (x2), yang berhubungan dengan variabel kepatuhan wajib pajak (Y) di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis regresi berganda memberikan interprestasi bahwa nasionalisme (x1) danpersepsi tentang pajak (x2) secara bersama- sama berhubungan dengan kepatuhan wajib pajak (Y) dengan persamaan Y = 3,122 + 0,567 X1 + 0,349 X2. Persamaan regresi ini memberikan suatu pengertian bahwa apabila nilai nasionalisme (X1) ditingkatkan sebesar satu unit skor maka akan direspon secara positif oleh kepatuhan wajib pajak sebesar 0,567 dan ditambah nilai konstan sebesar 3,122, sama halnya dengan nilai persepsi tentang pajak (X2) apabila meningkat sebesar satu unit skor maka akan direspon secara postif sebesar 0,349 oleh kepatuhan wajib pajak dan ditambah dengan nilai konstan sebesar 3,122. Dengan demikian peningkatan yang dari setiap variabel bebas yang direspon oleh kepatuhan wajib pajak akan meramalkan peningkatan dari faktor kepatuhan wajib pajak yaitu 1) kepatuhan wajib pajak dalam mendaftar diri sebagai wajib pajak, 2) Kepatuhan wajib pajak dalam menyertoakn SPT pajak, 3) Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang dan 4) Kepatuhan dalam pembayaran dan tunggakan.
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
D. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan nasionalisme dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang, perubahan nilai kepatuhan wajib pajak dapat diprediksikan melalui peningkatan nilai nasionalisme.
2. Terdapat hubungan yang signifikan persepsi tentang pajak dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang, perubahan nilai kepatuhan wajib pajak dapat diprediksikan melalui peningkatan nilai persepsi tentang pajak.
3. Terdapat hubungan yang signifikan nasionalisme dan persepsi tentang pajak secara simultan dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang, perubahan nilai kepatuhan wajib pajak dapat diprediksikan melalui peningkatan nilai nasionalisme dan persepsi tentang pajak.
Rekomendasi dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Pemerintah Daerah Kota Tangerang secara umum dan Pemerintah Kecamatan Larangan secara khusus agar bisa menjaga jiwa nasionalisme warganya melalui program yang bisa meningkatkan jiwa patriotisme dalam upaya kehidupan berbangsa dan bernegara, hal tersebut akan meningkatkan pendapatan daerah pada sektor Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan karena berdasarkan hasil penelitian bahwa nasionalisme mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak di Kecamatan Larangan Kota Tangerang.
2. Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang sebagai instansi pemerintah yang berwenang dalam pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kota Tangerang untuk lebih memperhatikan persepsi tentang pajak dengan cara meningkatkan kesadaran wajib pajak melalui kegiatan penyampaian informasi dan sosialisasi secara objektif untuk meningkatkan pengetahuan dan fungsi Pajak serta ketentuan perpajakan yang berlaku khususnya mengenai perhitungan, pelaporan
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
dan tata cara pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan secara tepat waktu dan benar.
3. Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang semaga instansi yang berwenang dalam mengelola Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dapat membuat suatu sistem perpajakan yang sesuai dengan keinginan dan memudahkan wajib pajak dalam melaksanakan kepatuhan dan kewajibannya dalam membayar pajak seperti dalam proses pembangunan yang bersumber dari hasil pajak harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan yang dimaksudkan dengan memberikan kemudahan yaitu kemudahan wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak.
4. Dilakukan penelitian lanjutan dari hasil penelitian ini, khususnya penelitian yang berkaitan dengan faktor-faktor kepatuhan wajib pajak yaitu kepatuhan dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan SPPT, kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang dan kepatuhan dalam pembayaran dan tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kecamatan Larangan Kota Tangerang.
E. DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2009. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Apriani Purnamasari, Umi Pratiwi, Sukirman. 2016. Pengaruh Pemahaman, Sangsi Perpajakan, Tingkat Kepercayaan pemerintah terhadap Hukum, Serta Nasionalisme terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar PBB-P2 (Studi pada Wajib Pajak PBB-P2 di Kota Banjar). Universitas Jenderal Sudirman.
Chotib dan Djazuli. 2007. Kewarganegaraan Menuju Masyarakat Madani. Ghalia Indonesia.
Jakarta.
C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia. (Edisi Revisi). Bumi Aksara. Jakarta.
Daina Robežniece & Māris Jurušs (2003) Tax Policy in Latvia on the Eve of Enlargement, Baltic Journal of Economics, 4:1, 116-120, DOI: 10.1080/1406099X.2003.10840403.
Diah, Wahyu Dijayanti dan Noer Sasongko. 2016. Pengaruh Pemahaman, Sangsi Perpajakan, Tingkat Kepercayaan pada Pemerintah dan Hukum terhadap Kepatuhan dalam Membayar Wajib Pajak (Studi Wajib Pajak Pada Masyarakat di Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan Surakarta). Seminar Nasional Peran Profesi Akuntansi Dalam Penanggulangan Korupsi, ISSN 2460-0784.
Dwiyanto, Agus. 2006. Mewujudkan Good Governance Melayani Publik. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
Ema dan Mukhtar Widodo. 2000. Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif. Ayyrrouz.
Yogyakarta.
Hanurawan, F. 2007. Pengantar Psikologi Sosial. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Malang.
H. Pasalong. 2013. Kepemimpinan Birokrasi. Alfabeta. Bandung.
Hugh McLeod. 2015. Christianity and nationalism in nineteenthcentury Europe, International journal for the Study of the Christian Church, 15:1, 7-22, DOI:
10.1080/1474225X.2015.1020009.
H, Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
J. Supranto, 2009. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh Jilid 2. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Kusumawardani, Anggraeni., Faturochman. 2004. Nasionalisme. Buletin Psikologi.
Luthans, Fred. 2005. Organizational Behavior 10th Edition. Alih Bahasa: Vivin Andhika, dkk. Andi. Yogyakarta.
Mardiasmo. 2001. Perpajakan Edisi Revisi. Andi Offset. Yogyakarta.
Miftah Thoha. 2004. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Musfiqon, HN. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Prestasi Pustaka. Jakarta.
Mukul G. Asher. 2002. The Role of Property Tax in Fiscal Decentralization in Indonesia, Policy and Society, 21:2, 26-41, DOI: 10.1016/S1449-4035(02)70007-6.
Najla Ulfah Salsabila. 2018. Pengaruh Religiusitas, Nasionalisme, Kepercayaan kepada Otoritas dan Tax Amnesty terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empris pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta). Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Nurhayati, M. 2013. Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 5, No. 2.
Peraturan Walikota Tangerang Nomor 136 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Nomor 47 tahun 2014 tentang Tata Cara Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Vida Maliene , Daiva Cibulskiene & Virginija Gurskiene (2005) The Lithuanian real estate taxation system in the context of Alien countries, International Journal of Strategic Property Management, 9:1, 17-32
P-ISSN E-ISSN : :
1907-5693 2684-8856
Virginia Maestri. 2013. Imputed rent and distributional effects of housingrelated policies in Estonia, Italy and the United Kingdom. Baltic Journal of Economics, 13:2, 37- 60, DOI: 10.1080/1406099X.2013.10840532.
Robbins, P. Stephen dan Mary Coulter. 2010. Manajemen, diterjemahkan oleh Bob Sabran, Wibi Hardani. Erlangga. Jakarta.
Siti Kurnia Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia : Konsep dan Aspek Formal. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Sujatmiko Dwi Setiono. 2018. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepatuhan Pajak Bumi dan Bangunan (Studi empris di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman).
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi Kualitatif Kuantitatif (Mixed Methods).
Alfabeta. Bandung.
_________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D) Best Seller. Alfabeta. Bandung.
Soegito, AT dkk. 2006. Pendidikan Pancasila. UPT MKU UNNES. Semarang
Saulius Raslanas , Edmundas Kazimieras Zavadskas & Artūras Kaklauskas. 2010. Land value tax in the context of sustainable urban development and assessment. Part i policy analysis and conceptual model for the taxation system on real property, International Journal of Strategic Property Management, 14:1, 73-86, DOI:
10.3846/ijspm.2010.06.
Subhan Juniar Adithama, Yuwanto, Lusia Astrika. 2015. Persepsi Masyarakat terhadap Kewajiban Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.
Diponegoro Journal Of Social And Political Of Science Tahun 2015, Hal. 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php.
Taniredja, Tukiran dkk. 2013. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Alfabeta.
Bandung.
Widodo, Joko.2010. Analisis Kebijakan Publik. Bayumedia. Malang.
Yennita Asriyani dan Karona Cahya Susena. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu.
Jurnal Ekombis Riview. Volume 2 Nomor 2 ISSN : 2338-8412.