• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. status perempuan terbukti menjadi objek komoditas yang dikonsumsi secara visual. Dari situ,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. status perempuan terbukti menjadi objek komoditas yang dikonsumsi secara visual. Dari situ,"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Representasi adalah gambaran mengenai realitas yang ditampilkan melalui kode-kode, symbol, makna dan tanda, serta ideology dari suatu kebudayaan. Dalam proses representasi, status perempuan terbukti menjadi objek komoditas yang dikonsumsi secara visual. Dari situ, diri perempuan yang berupa aspek sosial dan psikologisnya menjadi terpinggirkan, karena hanya memperhatikan dari segi visualnya saja. Sebuah representasi kemudian juga menciptakan definisi kecantikan, yang pada akhirnya dijadikan perbandingan oleh perempuan terhadap dirinya dengan perempuan lain yang ia lihat di televisi, internet, majalah, dan media lainnya.

Representasi berasal dari bahasa Inggris, representation, yang berarti penggambaran atau perwakilan gambaran. Secara sederhana, representasi dapat diartikan sebagai gambaran mengenai suatu hal yang terdapat di kehidupan yang digambarkan melalui suatu media Sedangkan representasi menurut Chris Barker adalah konstruksi sosial yang mengharuskan kita untuk mengeksplorasi pembentukan makna tekstual dan menghendaki penyelidikan tentang cara diberikannya makna pada beragam konteks. Representasi dan makna budaya memiliki materialitas tertentu. Mereka melekat pada bunyi, prasasti, objek, citra, buku, majalah dan program televisi. Mereka diproduksi, ditampilkan, digunakan dan dipahami dalam konteks sosial tertentu.

Fashion islami merupakan model yang disesuaikan dengan aturan kehidupan penganut agama Islam. Di dalam Al-Qur'an tertulis anjuran-anjuran dan kewajiban bagi orang muslim dalam model apapun yang ada nuansa islami. Contohnya Model hijab pada muslimah yang tertutup dan serba panjang menjadi ciri khasnya. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan,

(2)

feminim atau simple kini banyak dinikmati dengan balutan busana muslimah. Anak muda sekarang semakin suka dengan tren busana muslim, terutama busana muslim yang mengalami perubahan style secara modern. Busana muslimah yang biasa dikenal dengan sebutan jilbab atau berhijab, saat ini sudah menjadi tren baru dalam berpenampilan. Banyak mahasiswi yang menjadikan hijab sebagai busana kesehariannya. Bagi wanita karir, kini tidak takut lagi untuk mengenakan hijab sebagai busana kerja. Dan remaja putri pun tidak merasa terbatas untuk berekspresi,bahkan ibu-ibu kini bisa lebih berkreasi untuk memilih model hijab untuk keseharian dan menghadiri acara-acara tertentu. Terlihat religious tetapi tetap tampil modis, menjadi Muslimah yang Gaul, Smart dan mengerti fashion (Zulfikar,2017:17)

Dahulu, lingkungan kerja melarang seorang perempuan memakai hijab dianggap kuno, menghambat aktivitas dan, tertutup,terutama buat wanita karier. Hijab dianggap tidak mencerminkan sifat energik, aktif, modern, mobile, dan fashionable. Tapi saat ini sudah tidak sulit lagi menemukan perempuan muslim memakai hijab dalam lingkungan kerja, di kampus, sekolah, di mall-mall bahkan untuk kegiatan olah raga pun tidak membatasi wanita menggunakan hijab. Secara sosio-kultural, hijab telah masuk ke berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, hukum, social, politik, budaya, seni, dan lainnya (Zulfikar,2017:17)

Jaman sekarang banyak muncul pulic figure perempuan yang mengenakan hijab, bukan hanya memakai hijab akan tetapi mereka telah membuat beberapa model pada gaya hijab, Seperti halnya penggunaan ciput yang dipopulerkan oleh Marshanda, Dewi Sandra dengan hijab “Hana”

yang dibuat oleh artis Zaskia Adia Mecca dan hijab panjang yang dikenakan oleh Oki Setiana Dewi yang selalu ia pakai kemanapun. Ada pula dari kalangan desainer yaitu Dian Pelangi yang membawa hijab dapat dikenal sampai dunia internasional. Dari kalangan penulis yaitu Asma Nadia yang telah mengeluarkan banyak buku bernuansa, Islam dengan tema yang dapat diterima

(3)

kalangan manapun. Hal ini membuktikan bahawa hijab yang mereka gunakan bukan menjadi penghalang bagi para muslimah untuk berkarya dan melakukan aktivitas mereka. Hal tersebut menegaskan pada masyarakat bahwa hijab bukan lagi hal yang tabu, bukan lagi penghalang bagi muslimah yang ingin tampil modis tapi tetap berhijab dan bukan lagi penghalang bagi kaum muslimah untuk tetap berkarya seperti sosok gadis tionghoa menantu mendiang Ustad Arifin Ilham pada akun instagram @larissachou (Zulfikar,2017:18).

Munculnya nama @larissachou dikenal sebagai mualaf. Larissa chou yang menikah dengan Alvin Faiz ini menceritakan perjalanan hidupnya sampai berpindah keyakinan. Semua itu dituliskannya dalam sebuah buku yang diberi judul Rissa: Sebuah Pilihan Hidup. Menjadi mualaf, dan kemudian menikah dengan seorang anak ulama besar memang menjadi sebuah cerita yang menarik bagi Larissa Chou. Belum lagi konflik dengan keluarga besarnya saat mengetahui dirinya berpindah keyakinan. berawal dengan dikenal sebagai mualaf @larissachou juga sering mengisi acara seminar untuk menjadi tamu undangan.

Mualaf mengubah penampilan @larissachou untuk menjadi lebih islami terlebih dia juga menantu ulama besar Ustad Arifin Ilham, Tampilan busana @larissachou terlihat sangat fashion ketika mengenakan busana muslim, karena model busana yang dia pakai sangat stylish dan modis, mulai baju, kerudung, sepatu, dan tas yang enak dilihat atau dipandang, dengan memberikan contoh fashion berpakaian dan berhijab ini bisa menjadikan sebagai media dakwah untuk para muslimah dengan cara modern dan terlihat seru dan asik untuk dicoba.

Media massa yaitu media yang dipakai dalam suatu jenis komunikasi dimana pesan yang disebarkan untuk kebutuhan public. Da’i tidak terpaku dengan banyaknya Media dakwah yang bermunculan di salah satu media. Pengemasan dakwah dengan melalui media membuat dakwah terlihat actual dan factual sehingga dapat menarik minat mad’u, salah satu cara untuk

(4)

mengaktualkan dakwah adalah melalui media yang mengikuti perkembangan teknologi. Media dakwah adalah alat obyektif yang menjadi saluran yang menghubungkan ide dengan umat, suatu elemen yang utama yang menjadi urat nadi dalam totaliet dakwah (Ya’qub, 1992: 47).

Teknologi yang selalu berinovasi dari waktu ke waktu membuat aktifitas dakwah saat ini tidak cukup dengan menggunakan media-media tradisional, seperti ceramah dan pengajian yang masih menggunakan media komunikasi moral atau tutur. Perkembangan teknologi terjadi karena adanya globalisasi yang dapat mengikat manusia kedalam lingkaran yang terbatas sehingga tidak dapat di pungkiri bahwa media merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan manusia.

Globalisasi yang masuk mengakibatkan dakwah yang dilakukan secara tradisional di anggap membosankan dan kuno. Maka dari itu dibutuhkan media baru untuk meningkatkan kualitas dari dakwah tersebut. Untuk mengahadapi arus globalisasi yang mengembangkan berbagai macam media baru yang cepat dan efisien maka dakwah harus memanfaatkan teknologi tersebut untuk menyebarkan informasi yang bermuatan pesan-pesan dakwah dalam kehidupan manusia. Karena saat ini manusia dihadapkan pada suatu era, yang oleh para ahli masa depan dinamai era informasi, teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga terjadi ledakan informasi yang tanpa batas. Era ini ditandai oleh adanya dominasi teknologi informasi diseluruh bidang kehidupan manusia.(Kusnawan,2004: 104)

Instagram adalah salah satu aplikasi media sosial dari smartphone yang digunakan untuk membagi-bagikan foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang memungkinkan teman facebook kita memfollow akun instagram kita. Makin populernya instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk berbagi foto dan video membuat para Da‟i dan Dai‟ah turut membagikan pesan dakwahnya lewat instagram. Instagram merupakan salah satu media jejaring sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah, melalui instagram-lah

(5)

dakwah dibagikan dengan meg-upload video, sehingga para Mad‟u dapat melihat dan mendengar pesan-pesan dakwah yang disampaikan melalui video atau foto yang dibagikan di Instagram.

Namun penelitian ini melakukan penelitian terhadap akun instagaram @larissachou dengan melihat dampak positif terhadap arus globalisasi yang semakin berkembang di Indonesia.

Masalah ini patut untuk di teliti karena dapat memotivasi muslimah dalam berhijab dan membuktikan bahwa dalam kegiatan apapun dengan berhijab tidak mengahalangin kita sebagai wanita muslimah untuk berkarya. Tidak semua muslimah berhijab tidak bisa berkarya, perempuan berhijab kerap digambarkan sebagai perempuan yang memancarkan kecantikan luar dalam. Seolah-olah hijab menjadi salah satu produk kecantikan bagi perempuan muslim. Seakan- akan menjadi standar baru kecantikan di Negara dengan populasi muslim terbesar di dunia ini.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka agar pembahasan penelitihan dapat terarah dengan baik dalam rumusan masalah ini adalah :

a. Bagaimana makna denotasi pesan dakwah tentang Fashion Islam dalam akun instagram

@larissachou ?

b. Bagaimana makna konotasi pesan dakwah tentang Fashion Islam dalam akun instagram

@larissachou?

c. Bagaimana makna mitos pesan dakwah tentang Fashion Islami dalam akun instagram

@larissachou

C. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui makna denotasi pesan dakwah tentang Fashion Islam dalam akun instagram @larissachou

(6)

b. Untuk mengatahui makna konotasi pesan dakwah tentang Fashion Islam dalam akun instagram @larissachou.

c. Untuk mengetahui mitos pesan dakwah tentang Fashion Islami dalam akun instagram

@larissachou.

D. Kegunaan penelitian

1. Kegunaan Teoritis, yakni untuk kemajuan ilmu pengetahuan di bidang komunikasi khususnya dalam kajian dakwah. Diharapkan penelitian ini dapat membantu kajian lebih lanjut sehingga menjadi lebih lengkap dalam kajian, penyelidikan, dan pengembangan paradigma media dakwah.

2. Kegunaan Praktis, yakni guna memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi khazanah ilmu komunikasi dan penyiaran islam khususnya melalui media massa.

E. Landasan Pemikiran a. Kerangka Teori

1. Teori Simiotika Komunikasi

Teori semiotika dikemukakan oleh Roland Barthes (1915-1980), dalam teorinya tersebut Barthes mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan, denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan pertanda pada realitas, menghasilkan makna eksplist, langsung, dan pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang didalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti (Nawiroh Vera, 2014: 26).

Roland Barthes adalah penerus pemikiran Saussure. Saussure tertarik pada cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat menentukan makna, tetapi kurang tertarik pada kenyataan bahwa kalimat yang sama bisa saja menyampaikan makna yang berbeda pada

(7)

orang yang berbeda situasinya. Roland Barthes meneruskan pemikiran tersebut dengan menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “order of signification”, mencakup denotasi (makna sebenarnya sesuai kamus) dan konotasi (makna ganda yang lahir dari pengalaman kultural dan personal). Di sinilah titik perbedaan Saussure 7 dan Barthes meskipun Barthes tetap menggunakan istila signifier-signified yang diusung Saussure (Alex Sobur, 2009: 70).

Barthes juga memiliki aspek lain dari penandaan yaitu “mitos” yang menandai suatu masyarakat. Mitos menurut Barthes terletak pada tingkat kedua penandaan, jadi setelah terbentuk sistem sign-signifier-signified, tanda tersebut akan menjadi penanda baru yang kemudian memiliki pertanda kedua dan membentuk tanda baru yang memiliki makna suatu tanda yang memiliki makna konotasi kemudian berkembang menjadi makna denotasi, maka makna denotasi tersebut akan menjadi mitos (Alex Sobur, 2009: 73).

b. Kerangka Konseptual

Fashion islami adalah model yang disesuaikan dengan aturan kehidupan penganut agama Islam. Di dalam Al-Qur'an tertulis anjuran-anjuran dan kewajiban bagi orang muslim dalam model apapun yang ada nuansa islami. Contohnya Model hijab pada muslimah yang tertutup dan serba panjang menjadi ciri khasnya. Kalau kita bicara fashion islami memang sangat disenangi para wanita muslimah. Kreasi dan inovasi selalu dikeluarkan oleh banyak orang agar selalu bisa tampil cantik dan mengikuti tren jaman. Contoh busana muslim sekarang sudah banyak produsen yang menggabungkan model dasar baju muslim dengan model busana dari luar negeri. Dan tidak sedikit dari produsen yang mempunyai slogan atau positioning untuk produknya.

(8)

Media sosial atau media massa lahir karena adanya proses komunikasi yang dapat membentuk konsep untuk diri kita sendiri sehingga memungkinkan kita untuk individu berinterkasi denga orang lain. Menurut effendi (2003) :

“komunikasi adalah proses dimana seseorang menyampaikan gagasan, mengandung arti, harapan melalui lambang tertentu, dilakukan penyamai pesan dan ditunjukan kepada penerima pesan.

Secara pradigmatis, komunikasi adalah proses penyampainnya suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat, atau prilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media sosial.

Luasnya penjelasan dalam bidang Komunikasi akibatnya proses komunikasi semakin meluas sehingga terbentuklah konsep komunikasi menjadi komunikasi massa yang bisa didefinisikan dalam tiga ciri (Severin dan James WT, 2008: 4):

1. Komunikasi massa diarahkan pada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonym

2. Pesan-pesan yang di sebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan bersifat sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beroprasi dalam sebuah organisasi yang komplek dan mungkin membutuhkan biaya yang besar.

Berinteraksi pada komunikasi massa biasanya membutuhkan proses media massa sehingga pesan dalam komunikasinya dapat disampaikan dengan baik karena media massa memiliki pengaruh yang tidak bisa di pandang sebelah mata. Karena manfaat media massa seperti radio, televisi, internet, dan media cetak merupakan saluran utama dalam penyebarluasan info-info atau pesan-pesan yang invasi kepada forum-forum masyarakat tertentu sebagai golongan yang sudah ketagihan di teknologi. Karena siaran-siaran melalui forum media massa cukup efektif dalam

(9)

menambah pengetahuan, pembentukan dan perubahan sikap, serta mendorong pembaharuan (Eduard Depadr, dkk., 1995: 13).

Dakwah melalui media massa menjadi lebih efektif karena lebih timbul efek pada penggunanya. Dan di balik keberhasilan dakwah melalui media internet, seorang komunikator (admin) dalam memberi tutorial, dan pemanfaatkan media sangatlah berpengaruh besar terhadap pengguna dan pengikut akun media sosial tersebut.

Dakwah melalui internet sudah banyak dilakukan oleh berbagai kalangan, baik dari kalangan mubaligh atau masyarakat biasa. Biasanya media sosial ini mereka manfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan atau ajakan untuk melakukan kebaikan sehingga dapat memudahkan masyarakat muslim untuk bisa menyebarkan ajaran islam. perkembangan media sosial yang dijadikan sebagai media untuk berdakwah semakin mempermudah masyarakat untuk mengkaji keisalaman. Munculnya media sosial di masyarakat membuat media ini menjadi primadona dari waktu kewaktu seperti sekarang. Media sosial yang semakin berkembang antaralain, Facebook, Twitter, Instagram, Line, Whatsapp, dan sebagainya.

Sekarang Pemanfaatan media sosial menjadi titik tekan dalam penelitian ini. Sejauh mana seorang komunikator (admin) dapat menjadi komunikator yang baik bagi pengikutnya, sehingga pesan yang disampaikan dapat menjadikan efek baik. Pemanfaatan media komunikasi dapat sukses apabila semua unsur yang digunakan dalam berkomunikasi baik. Media massa yang telah dijadikan sebagai obyek dalam penelitian ini adalah media sosial Instagram yang secara operasional media instagram merupakan alat bantu bagi da’i dalam menyampaikan pesan dakwahnya.

Instagram adalah media sosial yang digunakan untuk menggunggah foto atau video dan dijelaskan lewat caption. Instagram sebagai media dakwah menutut pengguna instagram untuk

(10)

secara aktif menggunakan seluruh aspeknya, baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga apa yang disampaikan lebih mudah dicerna dan diterima oleh masyarakat. Instagram adalah salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai media dakwah. Instagram adalah media sosial yang dicintai oleh banyak orang. Penggunaannya sangat beragam, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dari siswa hingga pebisnis. Media sosial, yang berfokus pada platform foto dan video, menjadi semakin populer hingga dapat dibandingkan dengan Facebook dan Twitter.

Dengan fitur menarik seperti filter, Instagram Story, IGTV dan fitur jaringan lainnya, pesona Instagram dapat membuat hati penggunanya berdetak lebih cepat. Ketika pertama kali diluncurkan pada 2010, Instagram mengklaim memiliki 25.000 pendaftar akun.

c. Kerangka Oprasional

Sebagaimana kerangka berfikir teoritis dan konseptual diatas, maka peneliti membuat kerangka berfikir operasional yang berlandaskan teori semiotika Roland Barthes. Dengan demikian untuk menemukan nilai-nilai religiousitas dalam film ini diperlukan analisis, yang mana peneliti menggunakan Analisis semiotika Roland Barthes maka peneliti membuat kerangka berfikir sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Oprasional Akun instagram

@larissachou

Pesan Dakwah Denotasi

Konotasi

Mitos

(11)

Dari pengertian diatas maka religiousitas dalam islam menyangkut 5 hal, yaitu Aqidah, akhlak (ihsan), amal, ibadah dan pengetahuan. Yang mana Aqidah menyangkut hubungan kepada Allah, Rosul dan MalaikatNya, Akhlak merupakan spontanitas terhadap prilaku dan rangsangan yang datang padanya, amal merupakan menyangkut hubungan antara manusia dengan sesama, ibadah menyangkut hubungan antar manusia dengan Allah SWT, dan ihsan pun merupakan bagian dari akhlaq. (Jalaluddin, 2002) Akan tetapi penulis fokus kepada penelitian Amal (prilaku), yakni memfokuskan penelitian terhadap hubungan manusia satu kepada manusia yang lainnya, yang mana nantinya akan menghasilkan nilainilai religiousitas.

d. Hasil penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referansi dalam penyusunan penelitian ini.

Penelitian ini dibuat oleh :

Vellyana Paraswati pada tahun 2017 dengan judul “Dimensi Dakwah melalui Media Instagram (Analisis Isi pada Akun Instagram @fuadbakh)” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran admin sebagai dai dalam akun instagram @fuadbakh, respon mad’u, metode dakwah dan pesan dakwah yang disampaikan oleh akun instagram @fuadbakh. Penelitian ini bertitik tolak pada dimensi dakwah yang mencangkup dai, mad’u, metode, pesan, dan media.

Untuk mendalami penelitian ini menggunakan teori citra da’i dan teori S-M-C-R Berlo untuk menjawab semua permasalah yang ada dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Metode ini digunakan untuk menganalisis, menguraikan, memahami dan menjelasan tentang permasalahan dimensi dakwah yang terdapat dalam penelitian ini. Penelitian ini menempuh langkah-langkah sebagai berikut: menentukan metode penelitian, menentukan jenis dan sumber data, menentukan teknik pengumpulan data, dan menganisis data untuk memperoleh hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran

(12)

admin sebagai da’i dalam instagram @fuadbakh sangat besar. Da’i dalam akun @fuadbakh merupakan pengingat akan perbaikan akhlak serta pola hidup masyarakat agar lebih baik.

Sebagai motivasi untuk orang lain agar ikut berkontribusi dalam dakwah islam

Yang kedua, penelitian Ulfa Fauziah Zahra, 2016. Media sosial Instagram sebagai Media Dakwah (Analisis isi pesan dakwah terhadap akun instagram islamicposter). Akun islamiposter ialaha salah satu akun instagram yang berisikan konten-konten islami. Namun, yang berbeda dari akun islamicposter dibandingkan dengan akun instagram lainnya yaitu akun islamicposter menggunakan desain visual yang menarik. Dari total 200 postingan pada akun instagram periode 1 Juni 2016 sampai 30 Juni 2016 diambil sebanyak 20 sampel postingan yang dijadikan sebagai data untuk di analisis, terdapat pesan dengan kategori ibadah sekitar 8 postingan. Dan pesan dengan kategori akhlak sekitar 8 postingan.

e. Langkah- Langkah Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan oleh peneliti yakni paradigma alamiah yang fokusnya terletak pada kenyataan jamak yang dapat di ibaratkan sebagai susunan lapisan kulit bawang, atau seperti sarang, tetapi yang saling membantu satu dengan lainnya. Setiap lapisan menyediakan perspektif kenyataan yang berbeda dan tidak ada lapisan yang dapat dianggap lebih benar dari yang lain. Fenomena tidak dapat berkonvergensi ke dalam suatu bentuk saja, yaitu bentuk kebenaran, tetapi berdivergensi dalam berbagai bentuk, yaitu bentuk kebenaran jamak. Selanjutanya, lapisan-lapisan itu tidak dapat diuraikan atau dipahami dari segi variable bebas dan terikat secara terpisah, tetapi terkait secara erat dan membentuk suatu pola kebenaran.

Pola inilah yang terlu ditelaah dengan lebih menekankan pada verstehen atau pengertian daripada untuk keperluan prediksi dan kontrol (Lexy, 2019: 54)

(13)

2. Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotika, yaitu Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti sederetan objek di media massa ataupun sastra. metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat, post positivisme, digunakan untuk meniliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankana makna dari pada generalisasi.”(Sugiyono, 2012:9)

Dengan metode ini akan difokuskan pada analisis pesan dakwah fashion islami dalam akun instagram @larissachou. Semiotika mempelajari tentang tanda-tanda yang mempnyai arti.

“Analisis Semiotika merupakan teknik untuk mengkaji tanda atau the study of signs ini terkait dari makna kata semiotika itu sendiri berasal dari bahasa yunani semion yang bermakna tanda.”

(Nasrullah, 2013: 228). Analisis semiotika dalam penelitian berdasarkan teori Roland Barthes.

Dengan menggunakan teori ini diharapkan penulis dapat menganalisis quote yang ada pada akun instagram @larissachou dengan tanda (semiotika). Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni data yang digunakan merupakan data kualitatif (data yang tidak terdiri dari angka-angka) melainkan berupa gambaran dan kata-kata. Adapun secara terminologi pendekatan kualitatif adalah metode yang mana hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan dilapangan (Sugiono, 2012: 8).

3. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Jenis data analisis simiotika yang menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui wawancara,

(14)

kumpulan video, kata-kata yang di tulis pada caption dan kolom komentar. Jenis data tersebut didapatkan dengan mengamati perkembangan yang terjadi pada akun Instagram @larissachou.

Secara kualitatif jenis data tersebut adalah:

a. Peran admin atau da’i yang memanfaatkan media instagram sebagai media dakwah.

b. Teknik penyampaian atau metode dakwah yang digunakan oleh akun Instagram

@larissachou

c. Pesan-pesan dakwah yang terdapat pada akun @larissachou.

Sumber Data

Sumber data adalah subjek dimana peneliti mengambil data. Dalam penelitian ini sumber datanya terbagi menjadi:

a. Sumber data primer adalah peneliti dapatkan dari akun instagram @larissachou yang berisikan konten postingan mengenai fashion islami masakini, observasi dan wawancara mengenai respon terhadap isi dari konten akun instagram @larissachou.

b. Sumber data sekunder adalah peneliti dapatkan melalui dokumentasi, literatur seperti buku, jurnal ilmiah, internet, skripsi dan dokumen-dokumen yang peneliti dapatkan melalui obyek penelitian.

4. Teknik penentuan Informa dan Informan

1) Informa Dan Unit Analis

a. Key Informan : Admin pada akun instagram yaitu Larissa Chou

b. Informan : followers @larissachou yaitu Nur Syifa Alfiyani, Alda Suci Kurniati, Yuliarti, Eva Damayanti

2) Teknik Penentuan Informan

(15)

Dalam menentukan informan menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu penentuan informan tidak didasarkan atas strata, kedudukan, pedoman atau wilayah tetapi didasarkan pada adanya tujuan dan pertimbangan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalah dan penelitian (Sugiono, 2012: 85).

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini. Peneliti memperoleh data dengan menggunakan beberapa teknik yaitu:

a. Studi observasi

Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari segala fenomena (kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah di rumuskan (Mahmud, 2011: 168). Teknik mengumpulan data ini memberikan kemudahan kepada peneliti karena akan menggambarkan situasi secara jelas dan menyeluruh. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi obyektif akun instagram @larissachou.

b. Studi wawancara

Wawancara dilakukan melalui tanya jawab. Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh hasil yang berupa data yang diinginkan saat penelitian. Data yang dihimpun berupa tulisan maupun audiovisual. Wawancara ini dilakukan epada obyek penelitian supaya mendapatkan data yang valid dan teruji kebenarannya.

c. Studi dokumentasi

Pengumpulan dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen yang berupa buku, jurnal, arsip, laporan penelitian, data audio visual berupa foto atau video. Studi dokumentasi di gunakan untuk memperoleh keterangan lebih lengkap mengenai obyek penelitian yang akan diteliti.

(16)

6. Teknik penentuan Keabsahan Data

Keabsahan Data Instrumen Penelitian, Keabsahan data dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat kepercayaan yang berhubungan dengan seberapa jauh tingkat keberhasilan hasil penelitian, memperjelas dan mengungkapkan data menggunakan fakta yang aktual di lapangan.

Kualitatif keabsahan data dalam penelitian sifatnya lebih sejalan seiring dengan proses penelitian tersebut berlangsung. Sejak awal pengambilan data keabsahan data kualitatif harus dilakukan, yakni semenjak reduksi data, display data dan menarik kesimpulan ataupun verifikasi. Dari analisis data tersebut akan diperoleh gambaran serta hasil yang mendalam mengenai Dakwah Di Media Intagram (analisis akun instagram @larissachou).

7. Analisi Data

Analisi data merupakan proses menyusun dan mencari secara sistematis data yang di peroleh dari catatan lapangan, hasil wawancara, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke katagorikan, menjabarkan ke dalam unitmelakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh orang lain maupun diri sendri ( sugiono,2012: 244). Data yang diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalisis secara kualitatif, yang analisis datanya dilakukan secara sistematis tepat dan mendalam. Hal ini dilakukan dengan langkah-langkah:

1. Memeriksa semua data yang terkumpul, baik melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, termasuk tahap editing dan penyortiran kepada data yang tidak diperlukan.

2. Mengklasifikasi data-data yang telah terkumpul sesuai dengan jenis masalah yang akan di jawab dalam penelitian.

3. Menganalisa data sesuai dengan tujuan penelitian.

(17)

4. Menyimpulkan hasil pembahasan dan penelitian sehingga dapat diperoleh jawaban terhadap masalah-masalah yang terdapat dalam penelitian.

Menurut Miles and Huberman (1984) dalam Sugiono merumuskan ada 3 analisis data, diantaranya:

a) Reduksi Data (Data Reduction)

Adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b) Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

c) Verifikasi (Conclusing Drawing)

Adalah menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi juga bisa tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan (Sugiono, 2012: 246-253).

8. Lokasi dan Rencana Jadwal Penelitian a) Lokasi

Penelitian ini di laksanakan pada akun @larissachou salah satu akun instagram bermuatan fashion islami wanita. Sajian pesan dakwahnya berbentuk postingan instagram.

b) Rencana Jadwal Penelitian

(18)

Tabel.1 Rencana Penelitian

No Jadwal Waktu

1. Pencarian Judul 1 Oktober 2020

2. Observasi 1-10 November 2020

3. Bimbingan Proposal Skripsi 12-5 Desember 2020

4. Pencarian Data Januari 2021

5. Penulisan Data Februari 2021

6 Analisis Data Maret 2021

7. Penulisan Skripsi April 2021

8. Sidang Munaqosah Agustus 2021

Tabel 1.2 Rencana Penelitian

Gambar

Tabel 1.2 Rencana Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Kita sama sekali tidak boleh membiarkan diri kita membuat suatu keputusan atau mencapai suatu kesimpulan tanpa jumlah bukti yang telah ditentukan oleh Tuhan; jika bukti

yang lebih pada bentuk dan keterhubungan antara bentuk dan makna. Terakhir, hubungan antara bentuk dan fungsi lebih mudah dipahami pembelajar dalam

Usporedba Hrvatske s drugim tranzicijskim zemljama čija se tržišta kapitala općenito smatraju nerazvijenima i nisko likvidnima pokazuje nepovoljan položaj, zbog čega ovo

Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam. Menyusun penjelasan menjadi

Adhi Karya, pada Tugas Akhir Terapan ini akan dibahas tentang metode pelaksanaan pekerjaan, perhitungan volume pekerjaan, penentuan sumber daya dan kapasitas produksi

Beban hidup yang harus dipikul oleh Jembatan Sipait adalah beban dari kendaraan bermotor 1 lajur 2 arah (2 x 3.5m) dengan tambahan trotoar pada tiap sisi dengan lebar 1

Pada perhitungan beban angin, beban yang bekerja adalah berupa beban terpusat arah melintang horizontal yang terjadi pada setiap titik simpul jembatan. Besaran