LAMPIRAN 1
Kuesioner Penelitian Dan
Distribusi Kuesioner
1. KUESIONER
DAFTAR PERTANYAAN
ANALISIS PENGARUH PEER REVIEW, AUDIT TENURE, UKURAN KAP DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA
KAP DI MEDAN A. DATA DEMOGRAFIS
1. Nama Kantor Akuntan Publik ...
2. Jabatan/posisi Anda pada KAP saat ini
a. Partner c. Auditor Junior
b. Auditor Senior d. Lain – lain (Sebutkan) ...
3. Lama pengalaman kerja di bidang audit sampai saat ini :
...tahun...bulan
4. Keahlian khusus yang Anda miliki saat ini disamping :
a. Analisis sistem C. Konsultan Manajemen
b. Konsultan pajak d. Lain – lain (sebutkan) ...
5. Lama Anda menekuni keahlian tersebut : ...tahun ...bulan
6. Tingkat Pendidikan formal Anda
a. Pendidikan Pra Sarjana (setingkat D3, jika ada)
Program/bidang studi (akuntansi/manajemen, dll)
b. Pendidikan Sarjana (S1), gelar (misal : Drs, SE, dll)
Program/bidang studi (akuntansi/manajemen, dll)
c. Pendidikan Strata (S2), gelar (misal : Msi, MM, dll)
Program/bidang studi (akuntansi/manajemen, dll)
d. Pendidikan Strata (S3)
e. Program/bidang studi (akuntansi/manajemen, dll)
7. Apakah Anda mempunyai sertifikat/gelar professional lain yang
menunjang bidang keahlian (selain akuntan publik)
a. Ya, Sebutkan...
B. Pertanyaan Mengenai Pendapat Auditor
Bapak/Ibu/Sdr/i dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas pertanyaan – pertanyaan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara diceklis (√) dan disilang (x) untuk jawaban pilihan ganda . Jika menurut Bapak/Ibu/Sdr/i tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang paling mendekati. Skor jawaban dapat diberikan pada pilihan yang paling mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :
Skor 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 2 : Tidak Setuju (TS)
Skor 3 : Netral (N) Skor 4 : Setuju (S)
Skor 5 : Sangat Setuju (SS)
Instrumen Ukuran KAP 1. Jumlah Auditor di KAP Anda sebanyak:
a. 1 - 50 orang b. 51 - 60 orang c. 61 - 80 orang d. 81 - 100 orang e. Lebih dari 100 orang
2. Jumlah rekan di KAP Anda sebanyak: a. 1 - 2 orang
b. 3 - 4 orang c. 5 - 6 orang d. 7 - 10 orang
e. Lebih dari 10 orang
3. Jumlah Cabang KAP Anda sebanyak : a. Tidak ada
b. 1 - 2 cabang c. 3 - 4 cabang d. 5 - 6 cabang
e. Lebih dari 6 cabang
4. Selama 5 tahun terakhir, jumlah klien yang diaudit oleh KAP Anda Sebanyak: a. 1 - 25 klien
5. Selama 5 tahun terakhir, KAP Anda menghasilkan rata – rata total pendapatan tahunan sebesar :
a. Kurang dari 1 miliar Rupiah b. 1 miliar - kurang dari 10 miliar c. 10 miliar - kurang dari 50 milliar d. 50 miliar - kurang dari 100 miliar rupiah e. 100 miliar rupiah
Instrumen Audit Tenure
6 Apakah KAP Anda mempunyai periode perikatan audit dengan klien yang sama secara berkelanjutan selama ?
a. Lebih dari 10 tahun
b. 8 – 9 tahun
c. 6 – 7 tahun
d. 4 – 5 tahun
e. 1 – 3 tahun
7. Apakah KAP Anda mempunyai Partner yang bertindak sebagai penandatangan laporan auditor pada klien yang sama selama ?
a. Lebih dari 10 tahun
b. 8 – 9 tahun
c. 6 – 7 tahun
d. 4 – 5 tahun
e. 1 – 3 tahun
8. Apakah KAP anda mempunyai sebuah tim auditor yang melakukan audit pada klien yang sama secara berkelanjutan ?:
A. Lebih dari 10 tahun (LT) B. 8 – 9 tahun (MT)
C. 6 – 7 tahun (MT) D. 4 – 5 tahun (MT) E. 1 – 3 tahun (ST)
pada klien yang sama secara berkelanjutan ?: 10. Banyak klien sudah saya audit,
sehingga audit yang saya lakukan lebih baik
11. Walaupun sekarang jumlah klien saya banyak, audit yang saya lakukan belum tentu lebih baik dari sebelumnya.
12. Jika saya pernah mengaudit klien perusahaan besar, maka saya dapat melakukan audit lebih baik
13. Saya pernah mengaudit perusahaan yang telah go public, sehingga saya dapat mengaudit perusahaan yang belum go public lebih baik.
14. Saya terbiasa mengaudit perusahaan yang belum go public, sehingga belum tentu dapat menyadari kesalahan pada perusahaan yang telah go public.
Instrumen Pengetahuan 15. Setiap akuntan publik harus
memahami dan melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan Standar Akuntan Keuangan (SAK) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang relevan.
saya perlu memahami kondisi perusahaan klien.
17. Untuk melakukan audit yang baik,saya membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari tingkat pendidikan formal.
18. Selain pendidikan formal, untuk melakukan audit, saya tidak membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari kursus dan pelatihan khususnya dibidang audit.
19. Keahlian khusus yang saya miliki dapat mendukung proses audit yang saya lakukan
Instrumen Peer Review
20. Saya tidak membutuhkan telah dari klien seprofesi (sesama auditor) dalam tim untuk menilai prosedur audit yang telah saya lakukan.
21. Saya bersikap jujur untuk menghindari penilaian kurang dari rekan seprofesi (sesama auditor) dalam tim.
Instrumen Kualitas Audit 22. Kompensasi yang besar yang saya
terima mempengaruhi saya dalam melaporkan kesalahan klien
23. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien dapat menjadikan pelaporan audit lebih baik.
25. Saya menjadikan SPAP sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan lapangan.
26. Saya tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien selama melakukan audit.
27. Saya selalu berusaha hati-hati dalam pengambilan keputusan selama melakukann audit.
Sumber : Harhinto (2004), Sarwoko (2010)
2. Distribusi Kuesioner
TABEL DISTRIBUSI KUESIONER
No. NAMA KAP
JUMLAH KUESIONER
KEMBALI
1 KAP Drs. Biasa Sitepu 2
2 KAP Chatim, Ajeng, Sugeng & Rekan 2
3 KAP Drs. Darwin Meliala 1
4 KAP Dorkas Rosmiaty, SE 1
5 KAP Edward L. Tobing, Madilah Bohori 3
6 KAP Erwin, Zikri & Togar 5
7 KAP Fachruddin & Mahyuddin 4
8 KAP Drs. Hadiawan -
(Cabang)
10 KAP Joachim Poltak Lian Michel & Rekan
(Cabang) 5
11 KAP Drs. Johan Malonda Mustika & Rekan
Cabang) 5
12 KAP Drs. Katio & Rekan 5
13 KAP Liasta, Nirwan, Syafruddin & Rekan
(Cabang) 2
14 KAP Drs. Meilina Pangaribuan 1
15 KAP Kanaka Puradireja & Rekan 5
16 KAP Sabar Setia -
17 KAP Drs. Selamat Sinuraya & Rekan 3
18 KAP Drs. Syahrun Batubara 5
19 KAP Drs. Syamsul Bahri, MM. Ak & Rekan 17
20 KAP Drs. Tarmizi Taher 2
21 KAP Dr. Wagimin Sendjaja, Ak, CA ,CPA 6
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
3. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.1Uji Validitas dan Realibilitas Peer Review
Correlations
Reliabilitas
Case Processing Summary
N % Cases Valid 71 100.0
Excludeda
Total 71 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Correlations
P20 P21 Skor_Total P20 Pearson Correlation 1 .688** .945**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 71 71 71
P21 Pearson Correlation .688** 1 .884** Sig. (2-tailed) .000 .000
N 71 71 71
Skor_Total Pearson Correlation .945** .884** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000
N 71 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
3.2Uji Validitas Dan Reliabilitas Audit Tenure
Correlations
Correlations
Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Skor_Total Pernyataan 1 Pearson Correlation 1 .182 .332** .365** .574**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliabilitas a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
3.3Uji Validitas dan Reliabilitas Ukuran KAP a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
3.4Uji Validitas Dan Realibilitas Pengalaman Auditor **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N % Cases Valid 71 100.0
Excludeda
Total 71 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
3.5Uji Validitas Dan Reliabilitas Pengetahuan Auditor **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N % Cases Valid 71 100.0
Excludeda
Total 71 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
3.6Uji Validitas Dan Reliabilitas Kualitas Audit
Correlations
Correlations
P22 P23 P24 P25 P26 P27 Skor_Total P22 Pearson Correlation 1 .615** .610** .615** .641** .616** .495**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 71 71 71 71 71 71 71 P23 Pearson Correlation .615** 1 .905** .852** .845** .905** .717**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 71 71 71 71 71 71 71 P24 Pearson Correlation .610** .905** 1 .839** .847** .883** .623**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 71 71 71 71 71 71 71 P25 Pearson Correlation .615** .852** .839** 1 .848** .906** .690**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 71 71 71 71 71 71 71 P26 Pearson Correlation .641** .845** .847** .848** 1 .848** .489**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 71 71 71 71 71 71 71 P27 Pearson Correlation .616** .905** .883** .906** .848** 1 .746**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 71 71 71 71 71 71 71 Skor_T
otal
Pearson Correlation .495** .717** .623** .690** .489** .746** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
Reliability
Case Processing Summary
N % Cases Valid 71 100.0
Excludeda
Total 71 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
LAMPIRAN 4
3.1 Uji Normalitas
Charts
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Peer_Review Audit_Tenure Ukuran_KAP Pengalaman Kualitas_Audit Pengetahuan
N 71 71 71 71 71 71
Normal Parametersa
Mean 6.35 6.24 6.86 17.59 20.25 22.62 Std. Deviation 1.604 1.996 1.846 2.906 2.247 2.245 Most Extreme
Differences
Grafik P-P Plot
3.3 Uji Regresi Berganda
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kualitas_Audit
Model Summaryb a. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Ukuran_KAP, Audit_Tenure, Pengalaman, Peer_Review
b. Dependent Variable: Kualitas_Audit
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 329.466 5 65.893 184.088 .000a
Residual 23.266 65 .358 Total 352.732 70
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno, 2004. Auditing, Jilid 1, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
Anantharaman, Divya, 2007. “How objective is peer review? Evidence from self-regulation of the accounting profession”, New York, Columbia Business School, Dissertation.
Arens, A.A., RJ. Elder, M.S. Beaslley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi, Jilid 1, Edisi 13, Erlangga, Jakarta.
Badjuri, Achmat, 2011. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Jawa Tengah. Semarang, Dinamika Keuangan dan Perbankan, Nopember 2011, Hal: 183 – 197”.
Carey, Peter and Roger Simnett, 2006. “Audit Partner Tenure And Audit Quality”, The Accounting Review, Vol. 81, No. 3, pp 656 – 676.
Casterella, Jeffrey R, Kevan L. Jensen, W. Robert Knechel, 2009, “Is Self-Regulated Peer Review Effective at Signaling Audit Quality ?”, The Accounting Review, Vol. 84, No. 3, pp 713 – 735.
Chen, Yan Shir, Joseph Hsu, Mei Ting Huang, Ping Sen Yang, 2013. “Quality, Size, And Performance Of Audit Firms”. The International Journal of Business and Finance Research, Vol. 7, No. 5.
Choi, Jong-Hag, Chansong Kim, Jeong – Bon Kim, Yoonseok Zhang, 2010. “Audit Office Size, Audit Quality, and Audit Pricing”, Auditing: A Journal of Practice & Theory Vol. 29, No. 1,pp. 73–97.
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.
Francis, Jere R. And Michael Dong Yu. 2009.”Big 4 Office Size and Audit Quality”. The Accounting Review, Vol. 84, No. 5, pp. 1521–1552.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi analisis multivariat dengan program SPSS, Edisi 4, Cetakan 4, BP UNDIP, Semarang.
Giri, Efraim Ferdinan, 2010. “Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (Kap) Dan Reputasi Kap Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor Di Indonesia”, Purwokerto, SNA XIII Purwokerto.
Harhinto, Teguh . 2004. ”Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur”. Semarang. Tesis Maksi : Universitas Diponegoro.
Kementerian Keuangan, 2014. Profil Kantor Akuntan Publik & Akuntan Publik
tentang Jasa Akuntan Publik”, Jakarta, Kementerian Keuangan.
Kramer, Stefan Thomas, Georgios Georgakopoulos, Ioannis Sotiropoulos, 2011. “Audit Firm Rotation, Audit Firm Tenure and Earnings Conservatism, Canada, Canadian Center of Science And Education”. International Journal of Business and Management, Vol. 6, No. 8; August 2011.
Institut Akuntan Publik Indonesia, 2015. Standar Profesi Akuntan Publik, Jakarta, Salemba Empat.
, 2015. Standar Pengendalian Mutu, Jakarta, Salemba Empat.
Indah, Siti Nur Mawar, 2010. “Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Semarang)”, Skripsi pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
Irawati, Nur, 2011. “Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Makassar”, Makasar, Skripsi, Universitas Hasanudin.
Mulyadi. 2008. Auditing. Jilid 1, Edisi 6, Jakarta, Salemba Empat.
Nugrahanti, Prasetya Trinandari. 2013. “Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Pergantian Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi Audit Di Bidang Industri Klien Dan Independensi Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit Serta Implikasinya Pada Kualitas Disclosure Laporan Keuangan (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Terdaftar Pada Bapepam-Lk)”. Bandung. Disertasi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Padjadjaran.
Variabel Moderating ( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)”. Jakarta. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah.
Sarwoko, Iman, 2010. “Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Pergantian Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi Audit Di Bidang Industri Klien Dan Independensi Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit Serta Implikasinya Pada Reputasi KAP (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Terdaftar Pada Bapepam-Lk”), Bandung, Disertasi, Universitas Padjadjaran.
Sinaga, Daud dan Imam Ghozali, 2012. “Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP Dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit”.
Septria, Yossi, 2012. “Pengaruh Independensi Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit, Studi Kasus Auditor Kap Di Sumatera Barat”, Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, Vol 7 No.2, ISSN 1858-3687 hal 78-100.
Sudarmanto, R. Gunawan, 2013. Statistik Terapan Berbasis Komputer Dengan Program IBM SPSS Statistics 19, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Umar, Husein, 2002. Metode Riset Bisnis, Jakarta, Gramedia.
Weiner, Jackie, 2012. “Auditor Size vs. Audit Quality: An Analysis of Auditor Switches”,Thesis.
Wulandari, Nova, M. Rasuli, Volta Diyanto, 2014. “Pengaruh Pengalaman, Pengetahuan, Audit Tenure Dan Peer Review Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Pekanbaru, Batam, Padang Dan Medan)”, JOM FEKON, Vol. 1 No. 2.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Desain penenlitan pada skripsi ini menggunakan penelitian hubungan
asosiatif sebab akibat (causal research) sehingga terdapat variabel independen
(variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Menurut Erlina
(2011) bahwa penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan
penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel
yaitu hubungan sebab akibat antara variabel dependen dengan variabel
independen.
Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survey.
Teknik survey adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan
pertanyaan – pertanyaan atau kuesioner kepada responden individu (Erlina, 2011).
3.2 Skala PengukuranVariabel dan Definisi Operasional
Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah peer review, audit
tenure, ukuran KAP, kompetensi auditor dan kualitas audit. Kompetensi akan
diproksikan dengan pengalaman dan pengetahuan. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah peer review, audit tenure, ukuran KAP, kompetensi auditor.
3.2.1 Skala Pengukuran Variabel 3.2.1.1 Variabel Independen
a. Peer Review
Peer Review merupakan telaah terhadap Kantor Akuntan Publik
(KAP) yang dilakukan oleh rekan KAP lainnya yang ditunjuk oleh
organisasi profesi akuntan publik di Indonesia yaitu IAPI. Hasil dari
telaah oleh rekan seprofesi adalah laporan peer review yang
memberikan opini terhadap KAP yang direview. Laporan peer
review dengan opini Clean menyatakan bahwa KAP yang direview
telah melakukan audit sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
mempertahankan standar manajemen mutu. Hillary and Lennox
(2005) dalam Anantharaman (2007) menyimpulkan bahwa opini
peer review dapat diterima sebagai indikator terpercaya kualitas
KAP dalam pasar auditing, dengan menunjukkan bahwa KAP
memperoleh kontrak dari klien setelah menerima laporan peer
review positif dan kehilangan klien setelah menerima laporan peer
review negatif.
Dalam penelitian ini, peer review diukur dengan menggunakan
kuesioner. Kuesioner tersebut mengukur peer review menggunakan
dimensi teknis dan hubungan auditor dengan rekan seprofesinya.
Dimensi tersebut digunakan untuk mengukur Peer review karena
memungkinkan terjadinya KAP memilih reviewer yang akan
dimana KAP mungkin memilih reviewer yang “ramah” sehingga
reviewer akan memberikan opini clean.
Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel
peer review adalah skala interval. Skala interval merupakan skala
pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk
yang diukur (Erlina, 2011). Skala interval selain menanyakan
responden untuk melakukan rangking preferensi terhadap variabel,
juga memberikan nilai (rate) terhadap preferensi variabel dengan
lima skala penilaian (Ghazali, 2005). Kuesioner maupun skala
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari
penelitian Harhinto (2004) yang berjudul pengaruh keahlian dan
independensi auditor terhadap kualitas audit (Studi Empiris pada
KAP di Jawa Timur).
Teknik penskalaan yang digunakan adalah skala likert. Menurut
Erlina (2011), Skala likert adalah skala yang didesain untuk menilai
sejauh mana subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang
diajukan. Skala likert digunakan untuk mengukur respon subjek yang
berupa sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
kejadian tentang kejadian atau gejala sosial ke dalam 5 poin skala
dengan interval yang sama. Variabel peer review, pengalaman dan
pengetahuan auditor serta kualitas audit diukur menggunakan skala
Likert dari 1 s/d 5 responden diminta memberikan pendapat setiap
Tabel 3.2 menunjukkan nilai untuk setiap pilihan jawaban.
Tabel 3.1 Nilai Jawaban
JAWABAN NILAI
SANGAT TIDAK SETUJU (STS)
TIDAK SETUJU (TS)
NETRAL (N)
SETUJU (S)
SANGAT SETUJU (SS)
1
2
3
4
5
Nilai jawaban ini berlaku juga untuk butir pertanyaan yang
sifatnya negatif, hanya saja jawaban responden dibalik. Jika
responden menjawab pertanyaan dengan nilai 5, maka jawaban
tersebut diubah menjadi nilai 1, nilai 4 diubah menjadi nilai 2, tetapi
nilai 3 tetap.
b. Audit Tenure
Audit Tenure merupakan jangka waktu atau masa perikatan
audit. Lamanya masa perikatan audit dihitung mulai dari
penandatangan kontrak perikatan audit hingga akhir masa kontrak
perikatan audit. Audit Tenure diukur dengan kuesioner yang mana
dimensi jangka waktu menjadi indikator pengukurannya dalam
Adapun kuesioner mengukur jangka waktu perikatan audit,
jangka waktu auditor mengaudit klien yang sama, jangka waktu
partner sebagai otorisator laporan auditor terhadap klien yang sama,
jangka waktu partner sebagai ketua tim auditor yang mengaudit
klien yang sama. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala
Interval dengan teknik penskalaan yang digunakan yaitu skala rating.
Skala rating adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
gejala atau fenomena sosial misalnya : ekonomi, iptek, instansi,
kinerja dosen, kegiatan PBM, kepuasan pelanggan, produktivitas
kerja, motivasi pegawai, dll. Kuesioner variabel audit tenure
diadopsi dari Sarwoko (2010).
Tabel 3.3 menunjukkan nilai skala rating untuk setiap pilihan
jawaban.
Tabel 3.2
Nilai Jawaban Audit Tenur
JAWABAN NILAI
SANGAT PANJANG (SP)
PANJANG (P)
CUKUP PANJANG (CP)
KURANG PANJANG (KP)
SANGAT TIDAK PANJANG (STP)
5
4
3
2
c. Ukuran KAP
Ukuran KAP merupakan besar atau kecilnya suatu KAP.
Menurut Wibowo dkk. dalam penelitian Hamid (2013) yang berjudul
“Pengaruh Tenur dan Ukuran KAP terhadap Kualitas Audit” ada
empat penentu ukuran KAP, yaitu:
1. Besarnya jumlah dan ragam klien yang ditangani KAP,
2. Banyaknya ragam jasa yang ditawarkan,
3. Luasnya cakupan geografis, termasuk afiliasi internasional,
dan
4. Banyaknya jumlah staf audit dalam suatu KAP.
Variabel ini diukur menggunakan kuesioner untuk mengetahui
KAP tersebut besar atau kecil. Beberapa penelitian terdahulu
meneliti ukuran KAP besar atau kecil menggunakan ukuran afiliasi
dengan Big 4 namun pada penelitian ini pengukuran variabel ukuran
KAP menggunakan kuesioner dengan dimensi klien, auditor,
partner, penghasilan dalam setahun, dan cabang. Skala pengukuran
variabel ini menggunakan skala interval dengan teknik penskalaan
skala rating. Kuesioner variabel ukuran KAP diadopsi dari Sarwoko
Tabel 3.3 menunjukkan nilai skala rating untuk setiap pilihan
jawaban.
Tabel 3.3
Nilai Jawaban Ukuran KAP
JAWABAN NILAI
SANGAT TIDAK BESAR (TB)
KURANG BESAR (KB)
CUKUP BESAR (CB)
BESAR (B)
SANGAT BESAR (SB)
1
2
3
4
5
d. Kompetensi Auditor
Menurut Novrizah (2010) Kompetensi merupakan suatu
karakteristik dan keterampilan individu yang mencerminkan
kemampuan potensialnya dalam melakukan suatu pekerjaan
superior. Variabel kompetensi auditor diukur dengan variabel
subproksi yaitu pengalaman dan pengetahuan auditor.
Pengetahuan merupakan ilmu yang diperoleh baik dari
pendidikan formal maupun nonformal. Tubbs (1992) dalam Badjuri
(2011) menyatakan auditor yang berpengalaman memiliki
keunggulan antara lain : (1) mereka lebih banyak mengetahui
kesalahan, (2) mereka lebih akurat mengetahui kesalahan, (3)
mereka tahu kesalahan tidak khas, (4) pada umumnya hal – hal yang
dan tujuan pengendalian internal dilanggar) menjadi lebih menonjol.
Pengalaman merupakan atribut penting auditor, (Meidawati,
2001).membuktikan bahwa auditor yang tidak berpengalaman lebih
banyak melakukan kesalahan disbanding dengan auditor yang sudah
berpengalaman.
Pengetahuan bagi auditor merupakan pengetahuan di bidang
akuntansi dan auditing serta pengetahuan khusus lainnya sehingga
akan membentuk keahlian seorang auditor. Pengalaman auditor
merupakan berapa lama seorang auditor menjadi auditor serta berapa
banyak tugas audit yang sudah dilakukan.
Variabel pengalaman dan pengetahuan auditor diukur
menggunakan kuesioner. Indikator pengukuran variabel pengalaman
auditor menggunakan dimensi lama melakukan audit, jumlah
perusahaan yang diaudit, jumlah klien, sedangkan variabel
pengetahuan auditor menggunakan dimensi pendidikan, standar
peraturan, dan pelatihan. Subvariabel pengalaman dan pengetahuan
auditor diukur menggunakan skala interval dengan teknik penskalaan
yaitu skala likert. Kuesioner variabel subproksi pengalaman dan
3.2.1.2 Variabel Dependen a. Kualitas Audit
De Angelo (1981) dalam Sinaga dan Ghazali (2012)
mendefinisikan kualitas audit adalah kemungkinan bahwa auditor
akan menemukan dan melaporkan pelanggaran terhadap sistem
informasi akuntansi klien. Variabel kualitas audit diukur
menggunakan skala interval dengan teknik penskalaan yaitu skala
likert.
Instrumen pertanyaan kualitas audit mengukur variabel tersebut
dari dimensi kualitas teknis. Indikator pengukuran kualitas teknis
adalah melaporkan semua kesalahan klien, dan memahami sistem
informasi akuntansi klien, komitmen yang kuat dan pekerjaan
lapangan yang tidak percaya pada pernyataan klien dan penambilan
keputusan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi
dari penelitian Harhinto (2004).
3.2.2 Definisi Operasional
Ringkasan definisi operasional dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi
sesama rekan
sangat
3.3 Populasi dan Prosedur Penentuan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa
orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik yang tertentu,
yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu yang
berkaitan dengan masalah penelitian (Erlina, 2011). Populasi penelitian ini
untuk variabel peer review, audit tenure, pengalaman dan pengetahuan
auditor serta kualitas audit adalah seluruh auditor independen yang bekerja
pada 21 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Medan (Direktori
IAPI, 2015).
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti dan digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi. Sampel yang dipilih dari populasi
dianggap mewakili keberadaan populasi. Adapun teknik pengambilan sampel
penelitian ini menggunakan Convenience sampling. Penelitian ini
menggunakan convenience sampling yang menetapkan sampel dengan mudah
sehingga sampel pada penelitian ini sebanyak 71 auditor yang bekerja pada
18 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Medan. Metode ini digunakan karena
peneliti tidak memiliki data pasti mengenahi jumlah auditor yang ada di
Kantor Akuntan Publik di Medan.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
jawaban koesioner dari responden yang akan dikirim secara langsung kepada
auditor dari beberapa KAP di Medan. Data sekunder adalah data yang sudah ada
atau tersedia dari sumber – sumber tertentu. Adapun pada penelitian ini untuk
variabel peer review, audit tenur, ukuran KAP dan kompetensi auditor
menggunakan data primer.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui metode kuesioner, yaitu menyebarkan daftar
pertanyaan (kuesioner) yang akan diisi atau dijawab oleh responden auditor pada
KAP di Medan. Kuesioner akan disebarkan ke seluruh auditor yang bekerja di
KAP yang aktif di kota Medan sebanyak 105 eksemplar untuk 21 KAP dimana
masing – masing KAP sebanyak 5 eksemplar. Pengukuran variabel-variabel
menggunakan instrumen berbentuk pertanyaan tertutup dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 27 pertanyaan.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrument (kuisioner) yang digunakan dalam penelitian ini harus diuji
validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji validitas dimaksudkan untuk
mengukur sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin
diukur (Umar, 2002). Jika periset menggunakan kuesioner dalam pengumpulan
data, kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji
validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis butir.
Korelasi yang digunakan adalah Person Product Moment.
Harga koefisien korelasi yang diperoleh dari analisis dibandingkan dengan
pengujian suatu instrument kuesioner dinyatakan valid apabila koefisien korelasi
(r) lebih besar dari r tabel, maka dinyatakan bahwa butir pernyataan tersebut valid
atau sah. Jika sebaliknya, koefisien korelasi (r) lebih kecil dari r tabel, maka butir
pernyataan dinyatakan invalid dan harus dihapus.
Jika alat ukur telah dinyatakan valid, tahap selanjutnya realibilitas alat
ukur tersebut harus diuji. Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2002).
Suatu alat ukur dikatakan memiliki realibilitas atau keajegan yang tinggi atau
dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan
(dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability)
(Sudarmanto, 2013). Selain itu, realibilitas menguji konsistensi kuisioner atau
stabilitas kuisioner jika digunakan dari waktu ke waktu. Reliabilitas instrument
penelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach’s
Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa
instrument penelitian tersebut handal atau reliabel (Ghozali, 2005).
3.7 Teknik Analisis
3.7.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam
bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Statistik
deskriptif umumnya digunakan untuk memberi informasi mengenai varaibel
penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan berupa : frekuensi, tendensi
sentral (rata – rata, median, modus), dispersi (deviasi standar, variance) dan
Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran
mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara
lain : jabatan, lama pengalaman kerja, keahlian khusus, lama menekuni
keahlian khusus tersebut, latar belakang pendidikan, serta gelar profesional
lain yang menunjang bidang keahlian. Alat analisis data ini disajikan dengan
mengundang tabel distribusi frekuensi yang memaparkan kisaran teoritis,
kisaran aktual, rata-rata dari standar deviasi.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Dalam hal agar model regresi dalam penelitian ini memenuhi kriteria
BLUE (Best Linier Unbias Estimate) maka perlu dilakukan uji asumsi klasik
yang mencakup uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normallitas dalam
penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik (Indah,
2010).
Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan mellihat normal probability plot. Normal probability plot adalah
membandingkan distribusi kumulatif data yang sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2005). Dasar
disekitar garis diagonal sebagai representasi pada distribusi normal,
berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.7.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolineatitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen (Erlina,
2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan
nilai Variance Inflasing Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas bebas yang tidak dapat
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Model regresi yang bebas
multikolinearitas adalah yang mempunyai VIF = 10 dan nilai tolerance
= 0,1. untuk melihat variabel bebas dimana saja salinng berkorelasi
adalah dengan metode menganalisis matriks korelasi antar variabel
bebas. Korelasi yang kurang dari 0,05 menandakan bahwa variabel
bebas tidak terdapat multilinearitas yang serius (Ghozali,2005).
3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2005). Pengujian ada
cara melihat grafik plot nilai prediksi variabel dependen (ZPRED)
dengan residunya (SRESID).
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit)
maka terjadi heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta
titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka pada sumbu Y maka terjadi
homoskedastisitas (Ghozali, 2005).
3.8 Model Regresi linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah metode statistik atau
analisis yang digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi variabel
dependen berdasarkan dua atau lebih variabel independen (Erlina, 2011).
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel –
variabel bebas (independen) yaitu peer review, audit tenure, ukuran KAP,
pengalaman dan pengetahuan auditor terhadap variabel terikat (dependen)
yaitu Kualitas Audit. Adapun rumus regresi linier berganda :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5...+e
Keterangan :
Y = Kualitas Audit
a = Konstanta
b1,b2,b3,b4, b5 = Koefisien
X1 = Peer Review
X2 = Audit Tenure
X4 = Pengalaman Auditor
X5 = Pengetahuan Auditor
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan
dari variabel independen secara bersama-sama terhadap kualitas audit sebagai
variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R2).
Dimana R2 menjelaskan seberapa besar variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen.
3.9 Uji Hipotesis
Uji Hipotesis pada penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh
hubungan dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji hipotesis dalam
penelitian ini akan diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda
yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh peer
review, audit tenure, ukuran KAP dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit.
Untuk menguji hipotesis pengaruh peer review, audit tenure, ukuran KAP
dan Kompetensi auditor secara parsial maupun simultan terhadap kualitas audit,
digunakan pengujian hipotesis secara simultan dengan uji F dan secara parsial
dengan uji t.
3.9.1 Uji Simultan (Uji F)
Uji F ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara
bersama-sama (simultan) variable-variabel independen (bebas) terhadap
variable dependen (terikat). Pembuktian dilakukan dengan cara
dan derajat kebebasan (degree of freedom) untuk df1= n-k, df2 = (n-k-1)
dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel.
Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika F hitung> F tabel
(n-k-1) maka Ho ditolak maka secara statistik data yang digunakan membuktikan
bahwa semua variabel independen berpengaruh terhadap nilai variabel (Y).
Jika F hitung < F tabel (n-k-1) maka Ho diterima maka secara statistik data
yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen (X1 dan X2)
tidak berpengaruh terhadap nilai variabel (Y).
Selain itu uji F dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas value (p
value) dibandingkan dengan 0,05 (Taraf signifikansi α = 5%). Kriteria
pengujian yang digunakan adalah jika p value < 0,05 maka Ho ditolak dan
jika p value > 0,05 maka Ho diterima. Dengan tingkat signifikansi dalam
penelitian ini menggunakan alpha 5% atau 0,05 maka hasil uji F dapat
dihitung dengan bantuan program SPSS pada tabel ANOVA.
3.9.2 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing – masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan
antara t hitung dengan t tabel. Untuk menentukan nilai t tabel ditentukan
dengan tingkat signifikasi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) dimana
n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian
yang digunakan adalah jika t hitung > t tabel (n-k-1) maka Ho ditolak dan jika
Selain itu uji t tersebut dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas
value (p value) dibandingkan dengan 0,05 (Taraf signifikansi α = 5%).
Adapun Kriteria pengujian yang digunakan adalah Jika p value < 0,05 maka
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Dalam penelitian ini data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada
responden. Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP
di Medan. Adapun kuesioner telah disebar kepada auditor yang bekerja pada 21
KAP di Medan. Jumlah Kuesioner yang disebar sebanyak 105 eklsemplar kepada
21 KAP di Medan dengan masing – masing KAP diberi 5 eksemplar terkecuali
KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan sebanyak 15 eksemplar dan KAP Dr.
Wagimin Sendjaja, AK, CA, CPA sebanyak 10 eksemplar. Adapun kuesioner
sebanyak 34 eksemplar tidak dikembalikan oleh pihak KAP sementara itu,
sebanyak 71 kuesioner telah dikembalikan. Data yang dianalisis adalah data
kuesioner sebanyak 71 eksemplar yang telah diisi dan dikembalikan kepada
peneliti.
Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik responden yang akan
diteliti, dilakukan pengolahan data melalui perhitungan statistik deskriptif yang
meliputi perhitungan mengenai jumlah dan persentase auditor senior dan auditor
junior, lama pengalaman kerja, keahlian khusus, lama menekuni keahlian khusus
tersebut, latar belakang pendidikan, serta gelar profesional lain yang menunjang
4.2 Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan meneliti, memeriksa, membandingkan
data dan membuat intrepretasi untuk mengidentifikasi jawaban atas masalah yang
telah dirumuskan sebelumnya. “Tujuan analisis data adalah untuk menguji
hipotesis apakah jawaban teoritis yang terkandung dalam pernyataan hipotesis
didukung oleh fakta yang dikumpulkan dalam proses pengujian data” (Erlina,
2011).
4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis yang didasarkan pada hasil jawaban
yang diperoleh dari responden, dimana responden memberikan pernyataan dan
penilaian atas pernyataan – pernyataan yang diajukan oleh penulis. Kemudian
yang diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan,
selanjutnya dihitung persentasenya. Analisis deskriptif umumnya digunakan
untuk memberi informasi mengenai varaibel penelitian yang utama. Analisis
deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi
responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain : jabatan, lama
pengalaman kerja, keahlian khusus, lama menekuni keahlian khusus tersebut, latar
belakang pendidikan, serta gelar profesional lain yang menunjang bidang
keahlian.
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Berdasarkan jabatan responden terdiri dari dua yaitu auditor senior dan
auditor selama 3 tahun lebih, sedangkan auditor junior merupakan auditor yang
bekerja kurang dari 3 tahun.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Jabatan Jumlah Persentase
Auditor Senior 24 34 Auditor Junior 47 66
Jumlah 71 100
Sumber : data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden auditor senior
sebanyak 24 orang atau sebesar 34 %, responden auditor junior sebanyak 47 orang
atau sebesar 66 %.
2. Karakteristik Berdasarkan Lama Pengalaman Kerja
Berdasarkan lama pengalaman kerja penggolongan reponden terdiri dari
tiga golongan, yaitu pengalaman kerja < 1 tahun, pengalaman kerja 1 – 3 tahun,
dan pengalaman kerja > 3 tahun.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan LamaPengalaman Kerja
Lama Pengalaman
Kerja
Jumlah Persentase
< 1 tahun 6 9
1 – 3 tahun 41 57
> 3 tahun 24 34
Jumlah 71 100
Sumber : data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa auditor dengan pengalaman
kerja 1–3 tahun sebanyak 41 orang atau sebesar 57 %, auditor dengan
pengalaman kerja >3 tahun sebanyak 24 orang atau sebesar 34 %.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Keahlian Khusus
Berdasarkan karakteristik keahlian khusus terdiri dari 5 kriteria yaitu,
Analisis sistem, konsultan pajak, konsultan manajemen, lainnya dan yang tidak
memiliki keahlian khusus.
Tabel 4.4
Karaketrisstik Responden Berdasarkan Keahlian Khusus
Keahlian
Khusus Jumlah Persentase
Analisis Sistem 10 14 Konsultan Pajak 13 18 Konsultan
Manajemen 7 10
Lain – lain 4 6
Tidak Memiliki
keahlian khusus 37 52
Jumlah 71 100
Sumber : data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa auditor yang memiliki
keahlian khusus sebanyak 34 orang atau sebesar 48 % yang terdiri dari analisis
sistem sebanyak 10 orang atau 14 persen, konsultan pajak sebanyak 13 orang atau
sebesar 18 %, konsultan manajemen sebanyak 7 orang atau 10 %, lain – lain
sebanyak 4 orang atau sebesar 6 %, sedangkan auditor yang tidak memiliki
keahlian khusus sebanyak 37 orang atau sebesar 52 % dari total responden.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Memiliki Keahlian Khusus
Berdasarkan karakteristik lama memiliki keahlian khusus, kriterianya
Tabel 4.5
Karaketrisstik Responden Berdasarkan Lama Memiliki Keahlian Khusus
Lama Memiliki Keahlian Khusus
Jumlah Persentase
< 1 tahun 2 6
1-3 tahun 19 56
4-5 tahun 10 29
> 5 tahun 3 9
Jumlah 34 100
Sumber : data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa lama auditor memiliki
keahlian khusus kurang dari 1 tahun (< 1tahun) sebanyak 2 orang atau sebesar
6%, 1-3 tahun sebanyak 19 orang atau sebesar 56 %, 4-5 tahun sebanyak 10
orang atau 29 % dan lebih dari lima tahun ( > 5 tahun) sebanyak 3 orang atau
sebesar 9%.
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, responden dibagi menjadi 4 golongan
yaitu D3, S1, dan S2 dan S3.
Tabel 4.6
Karaketrisstik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat
Pendidikan Jumlah Persentase
D3 1 2
S1 63 88
S2 7 10
S3 0 0
Jumlah 71 100
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa auditor dengan tingkat
pendidikan D3 sebanyak 1 orang atau sebesar 2 % dari total responden sebanyak
50 orang, auditor dengan tingkat pendidikan S1 sebanyak 63 orang atau sebesar
88 % dan auditor dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 5 orang atau sebesar
10%.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Sertifikat
Memiliki sertifikat keahlian atau profesional bagi seorang auditor
merupakan nilai tambah dan kualitas bagi auditor serta membuktikan bahwa
auditor telah diakui. Adapun sertifikat yang dimiliki auditor yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah CPAI (Certified Professional Auditor
Indonesia), CA (Chartered Accountant) dan Brevet A&B.
Berdasarkan Karakteristik kepemilikan sertifikat, responden dibagi
menjadi dua yaitu memiliki sertifikat dan tidak memiliki sertifikat.
Tabel 4.7
Karaketrisstik Responden Berdasarkan Kepemilikan Sertifikat
Kepemilikan
Sertifikat Jumlah Persentase
Ya 17 24
Tidak 54 76
Jumlah 71 100
Sumber : data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa auditor yang memiliki
sertifikat keahlian atau profesional sebanyak 17 orang atau sebesar 24 %dan yang
tidak memiliki sertifikat keahlian atau profesional sebanyak 54 orang atau sebesar
4.2.1.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam
bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Statistik
deskriptif umumnya digunakan untuk memberi informasi mengenai varaibel
penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan berupa : frekuensi, tendensi
sentral (rata – rata, median, modus), dispersi (deviasi standar, variance) dan
pengukur – pengukur bentuk (measures of shape) (Erlina, 2011). Berikut
disajikan hasil analisis statistik deskriptif .
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Peer_Review 71 4 10 6.35 1.604 Audit_Tenure 71 4 12 6.24 1.996 Ukuran_KAP 71 5 12 6.86 1.846 Pengalaman 71 12 24 17.59 2.906 Pengetahuan 71 15 25 20.25 2.477 Kualitas_Audit 71 17 29 22.62 2.245 Valid N (listwise) 71
Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa jumlah responden
(N) ada 71. Dari 71 responden ini variabel peer review memiliki nilai minimum 4,
nilai maksimum 10, nilai rata - rata 6,35 dengan standar deviasi 1,604. Audit
Tenure memiliki nilai minimum 4, nilai maksimum 12, nilai rata - rata 6,24
dengan standar deviasi 1,996. Ukuran KAP memiliki nilai minimum 6, nilai
Auditor memiliki nilai atau skor minimum 12, nilai maksimum 24, nilai rata - rata
17,59 dengan standar deviasi 2,906. Pengetahuan Auditor memiliki nilai
minimum 15, nilai maksimum 25, nilai rata - rata 20,25 dengan standar deviasi
2,477. Kualitas Audit memiliki nilai minimum 17, nilai maksimum 29, nilai rata –
rata 22,62 dengan standar deviasi 2,245.
4.2.2 Hasil Analisis Uji Kualitas Data 4.2.2.1 Hasil Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana suatu alat
pengukur atau instrumen pertanyaan dapat mengukur apa yang ingin diukur.
Adapun uji validitas yang dilakukan dalam penelitian adalah uji validitas
untuk setiap butir pernyataan menggunakan korelasi pearson dengan tingkat
signifikansi 5 % atau 0,05 yang membandingkan rhitung dengan rtabel dengan
kriteria valid jika rhitung > rtabel. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil uji
validitas variabel peer review dengan sampel sebanyak 71 responden.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Peer Review
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan 1 0,945 0,233 Valid
Pernyataan 2 0,884 0,233 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa butir pernyataan 1
variabel peer review memiliki nilai rhitung sebesar 0,945 lebih besar dari nilai
rtabel sebesar 0,233 sehingga butir pernyataan 1 dinyatakan valid. Butir
sebesar 0,233 sehingga butir pernyataan 2 juga dinyatakan valid. Tabel
dibawah ini menunjukkan hasil uji validitas variabel Audit Tenure dengan
sampel sebanyak 71 responden.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Audit Tenur
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan 1 0,574 0,233 Valid
Pernyataan 2 0,698 0,233 Valid
Pernyataan 3 0,795 0,233 Valid
Pernyataan 4 0,774 0,233 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa butir pernyataan
variabel audit tenur sebanyak 4 butir masing – masing memiliki rhitung > rtabel
yaitu sebesar 0,233 sehingga setiap butir pernyataan audit tenur dinyatakan
valid. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil uji validitas variabel Ukuran
KAP dengan sampel sebanyak 71 responden.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Ukuran KAP
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan 1 .a 0,233 Tidak Valid
Pernyataan 2 0,753 0,233 Valid
Pernyataan 3 0,648 0,233 Valid
Pernyataan 4 0,648 0,233 Valid
Pernyataan 5 0,672 0,233 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa satu dari lima butir
pernyataan variabel ukuran KAP tidak valid. Butir pernyataan tersebut
adalah pernyataan mengenai jumlah auditor yang dimiliki KAP yang ada di
skor 1 sehingga tidak dapat diuji validitas. Butir pernyataan tersebut
dibuang atau dihapus untuk pengujian data selanjutnya. Tabel dibawah ini
menunjukkan hasil uji validitas variabel Pengalaman Auditor dengan
sampel sebanyak 71 responden.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Pengalaman Auditor
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan 1 0,600 0,233 Valid
Pernyataan 2 0,734 0,233 Valid
Pernyataan 3 0,640 0,233 Valid
Pernyataan 4 0,663 0,233 Valid
Pernyataan 5 0,562 0,233 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan
variabel pengalaman auditor memiliki nilai rhitung > rtabel sehingga variabel
pengalaman auditor dinyatakan valid. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil
uji validitas variabel Pengetahuan Auditor dengan sampel sebanyak 71
responden.
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Pengetahuan Auditor
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan 1 0,556 0,233 Valid
Pernyataan 2 0,690 0,233 Valid
Pernyataan 3 0,689 0,233 Valid
Pernyataan 4 0,698 0,233 Valid
Pernyataan 5 0,568 0,233 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan
pengalaman auditor dinyatakan valid. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil
uji validitas variabel Kualitas Audit dengan sampel sebanyak 71 responden.
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Kualitas Audit
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan 1 0,495 0,233 Valid
Pernyataan 2 0,717 0,233 Valid
Pernyataan 3 0,623 0,233 Valid
Pernyataan 4 0,690 0,233 Valid
Pernyataan 5 0,489 0,233 Valid
Pernyataan 6 0,746 0,233 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan
variabel kualitas audit memiliki nilai rhitung > rtabel sehingga variabel kualitas
audit dinyatakan Valid.
4.2.2.3 Hasil Uji Reliabilitas
Uji Realibilitas dilakukan setelah melakukan uji validitas terhadap
instrumen pernyataan dan hanya instrumen pernyataan yang dinyatakan
valid yang dapat diuji reliabilitas. Uji Reliabilitas dilakukan untuk
mengukur konsistensi alat pengukur untuk mengukur apa yang ingin diukur.
Pengujian realibilitas menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha. Suatu
instrument dinyatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha > 0,60.
Tabel 4.15 Audit Tenure 0,660 4 Reliabel
Ukuran KAP 0,607 4 Reliabel
Pengetahuan Auditor 0,928 5 Reliabel
Kualitas Audit 0,957 6 Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha atas
variabel peer review sebesar 0,806, variabel audit tenure sebesar 0,660, variabel
Ukuran KAP sebesar 0,607, variabel Pengalaman Auditor 0,875, variabel
Pengetahuan 0,928, variabel Kualitas Audit sebesar 0,957 sehingga dapat
disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner semua variabel ini reliabel karena
mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan
mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan
kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.2.3.1 Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel terikat dan
variabel bebas terdistribusi secara normal. Jika data instrument penelitian
terdistribusi secara normal maka telah memenuhi model regresi yang baik. Untuk
menguji normalitas data penelitian ini menggunakan Normal Probability Plot
yang membandingkan data distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Grafik Normal Probability Plot
yang berdistribusi normal menunjukkan pola atau titik – titik menyebar disekitar
Gambar 4.1
Normal Probability Plot
Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik – titik atau pola
menyebar disekitar diagonal dan mengikuti diagonal tersebut sehingga data
penelitian telah terdistribusi normal dan juga telah memenuhi model regresi yang
baik.
4.2.3.2 Hasil Uji Multikolinearitas
Suatu model regresi yang baik selain data terdistribusi secara normal juga
tidak mengalami Multikolinearitas. Multikolinearitas merupakan korelasi antara
tidaknya multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan
nilai Variance Inflasing Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas bebas yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang mempunyai VIF
<10 dan nilai tolerance > 0,1. Tabel berikut menyajikan hasil uji multikolinearitas.
Tabel 4.16
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 7.998 1.238
Peer_Review .296 .177 .212 .976 1.025 Audit_Tenure .093 .037 .083 .947 1.056 Ukuran_KAP -.033 .043 -.027 .896 1.116 Pengalaman .315 .083 .408 .927 1.079 Pengetahuan .339 .097 .375 .969 1.032 a. Dependent Variable: Kualitas_Audit
Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai VIF setiap variabel
dibawah 10 dan nilai tolerance setiap variabel lebih besar dari 0,1 sehingga tidak
terdapat hubungan atau korelasi antara satu variabel bebas dengan variabel bebas
lainnya. Dari tabel diatas dapat dinyatakan bahwa data penelitian tidak mengalami
multikolinearitas sehingga model regresi yang ada layak dipakai dalam
4.2.3.3 Hasil Uji Heterokesdatisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain (Ghozali,2005). Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain berbeda, maka disebut heterokesdatisitas dan jika tetap disebut
homokesdatisitas. Model regresi yang layak dalam memprediksi kualitas audit
adalah model regresi yang tidak mengalami heterokesdatisitas.
Pengujian heterokesdatisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik
scatter plot dengan melihat nilai prediksi dependen variabel (ZPRED) dengan
residunya (SRESID). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka
terjadi heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka pada sumbu Y maka terjadi homoskedastisitas
(Ghozali, 2005). Gambar berikut menampilkan pola titik – titik untuk mengetahui
Gambar 4.2
Scatter Plot Uji Heterokesdatisitas
Berdasarkan Grafik 4.2 menunjukkan pola titik – titik pada grafik scatter
plot tersebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik diatas maupun dibawah titik nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti
pada model regresi penelitian ini tidak terjadi heterokesdatisitas, sehingga model
regresi layak dipakai untuk memprediksi Y.
4.3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah metode statistik atau analisis yang
digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi variabel dependen berdasarkan
dua atau lebih variabel independen (Erlina, 2011). Analisis ini digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh variabel – variabel bebas (independen) yaitu peer
review, audit tenure, ukuran KAP, pengalaman dan pengetahuan auditor dalam
memprediksi variabel terikat (dependen) yaitu Kualitas Audit apabila variabel
independen mengalami kenaikan dan penurunan, juga untuk mengetahui arah
masing variabel independen berhubungan positif atau negatif. Adapun rumus
regresi linier berganda :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5...+e
Keterangan :
Y = Kualitas Audit
a = Konstanta
b1,b2,b3,b4, b5 = Koefisien
X1 = Peer Review
X2 = Audit Tenure
X3 = Ukuran KAP
X4 = Pengalaman Auditor
Tabel 4.17
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 7.998 1.238
Peer_Review .296 .177 .212 Audit_Tenure .093 .037 .083 Ukuran_KAP -.033 .043 -.027 Pengalaman .315 .083 .408 Pengetahuan .339 .097 .375 a. Dependent Variable: Kualitas_Audit
Dari tabel 4.17 diatas maka persamaan regresi yang terbentuk dari uji ini
adalah
Y = 7.998 + 0,296 X1 + 0,093 X2 – 0,033 X3 + 0,315 X4 + 0,339 X5 + e
Persamaan diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
a. Nilai Konstanta yang diperoleh sebesar 7.998 artinya jika kualitas audit tidak
dipengaruhi oleh peer review , audit tenure, ukuran KAP, pengalaman auditor
dan pengetahuan auditor maka akan meningkatkan kualitas audit sebesar
7.998.
b. Nilai koefisien regresi variabel X1 (Peer Review) diperoleh sebesar 0,296
dengan arah koefisien positif, artinya jika peer review naik satu satuan, maka
akan meningkatkan kualitas audit sebesar 0,296 dengan syarat variabel lainnya
c. Nilai koefisien regresi variabel X2 (Audit Tenure) diperoleh sebesar 0,093
dengan arah koefisien positif, artinya jika audit tenure naik satu satuan, maka
akan meningkatkan ketepatan kualitas audit sebesar 0,093 dengan syarat
variabel lainnya konstan.
d. Nilai koefisien regresi variabel X3 (Ukuran KAP) diperoleh sebesar -0,033
dengan arah koefisien negatif, artinya jika Ukuran KAP naik satu satuan,
maka akan menurunkan ketepatan kualitas audit sebesar 0,033 dengan syarat
variabel lainnya konstan.
e. Nilai koefisien regresi variabel X4 (Pengalaman Auditor) diperoleh sebesar
0,315 dengan arah koefisien positif, artinya jika pengalaman auditor naik satu
satuan, maka akan menaikkan ketepatan kualitas audit sebesar 0,315 dengan
syarat variabel lainnya konstan.
f. Nilai koefisien regresi variabel X3 (Pengetahuan Auditor) diperoleh sebesar
0,339 dengan arah koefisien negatif, artinya jika pengetahuan auditor naik satu
satuan, maka akan menaikkan ketepatan kualitas audit sebesar 0,339 dengan
syarat variabel lainnya konstan.
Adapun besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat
diketahui dengan melihat adjusted koefisien determinasi (adjusted R2). Adjusted
R2 merupakan koefisien determinasi yang disesuaikan dengan jumlah variabel
Tabel 4.18 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1 .966a .934 .929 .598 a. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Ukuran_KAP, Audit_Tenure, Pengalaman, Peer_Review
b. Dependent Variable: Kualitas_Audit
Dari tabel diatas, diperoleh adjusted R2 sebesar 0,929 artinya variasi peer
review, audit tenure, ukuran KAP, pengalaman auditor dan pengetahuan auditor
dapat menerangkan variabe terikatl kualitas audit sebesar 92,9 % dibulatkan
menjadi 93 % dan sisanya 7 % ditentukan oleh variasi lain diluar model penelitian
ini.
4.4 Hasil Uji Hipotesis
4.4.1 Hasil Uji Simultan (Uji F)
Uji F ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara
bersama-sama (simultan) variable-variabel independen (bebas) terhadap
variable dependen (terikat). Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika F
hitung > F tabel (n-k-1) maka Ho ditolak maka secara statistik data yang
digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen berpengaruh
terhadap nilai variabel (Y). Jika F hitung < F tabel (n-k-1) maka Ho diterima
variabel independen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel (Y). Untuk
melihat variabel independen berpengaruh secara signifikan dapat dilihat
dengan signifikansi setiap variabel independen dengan taraf signifikansi 5 %
atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka pengaruh variabel independen tidak
signifikan dan jika signifikansi < 0,05 maka pengaruh variabel independen
signifikan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai F dan signifikansi
secara simultan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.19
Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 329.466 5 65.893 184.088 .000a
Residual 23.266 65 .358 Total 352.732 70
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Ukuran_KAP, Audit_Tenure, Pengalaman, Peer_Review b. Dependent Variable: Kualitas_Audit
Berdasarkan tabel diatas nilai Ftabel sebesar 2,354 dengan menggunakan
tingkat keyakinan 95% dan tingkat segnifikan 0,05, df 1= jumlah variable – 1 = 6
-1 = 5 dan df 2 (n-k-1) atau 71-5-1 = 65, hasil diperoleh untuk Fhitung sebesar
184.088. Pada tabel 4.20 nilai F hitung < F tabel (184,088 > 3,340) maka Ho
ditolak artinya Peer Review, Audit Tenure, Ukuran KAP, Pengalaman Auditor,
Pengetahuan Auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas
4.4.2 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing – masing variabel
independen yaitu Peer Review, Audit Teure, Ukuran KAP, Pengalaman Auditor,
dan Pengetahuan Auditor terhadap variabel dependen yaitu Kualitas Audit. Uji t
dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel dengan tingkat
signifikasi 5%. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika t hitung > t tabel
(n-k-1) maka Ho ditolak dan jika t hitung < t tabel (n-(n-k-1) maka Ho diterima. Nilai t
tabel dengan df = n – k – 1 = 65 maka nilai t tabel diperoleh sebesar 1,997 .
Selain itu uji t tersebut dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas value
(p value) dibandingkan dengan 0,05 (Taraf signifikansi α = 5%). Adapun Kriteria
pengujian yang digunakan adalah Jika p value < 0,05 maka Ho ditolak dan jika p
value > 0,05 maka Ho diterima. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa koefisien
regresi, nilai t dan signifikansi secara parsial adalah sebagai berikut:
Tabel 4.20 Hasil Uji Parsial (uji t)
Coefficientsa a. Dependent Variable: Kualitas_Audit