• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap mahasiswa memiliki keinginan untuk lulus dari perguruan tinggi,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap mahasiswa memiliki keinginan untuk lulus dari perguruan tinggi,"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap mahasiswa memiliki keinginan untuk lulus dari perguruan tinggi, baik diploma maupun sarjana. Pada kenyataannya tidak sedikit mahasiswa yang gagal menyelesaikan studinya. Dapat dikatakan bahwa fenomena mahasiswa yang masa studinya lebih dari 4 tahun adalah salah satu keadaan yang menuntut mahasiswa untuk jauh lebih fokus dalam menyelesaikan tugas akhir. Sebagian besar mahasiswa yang gagal menyelesaikan studinya ketika berada dalam fase akhir studi, yaitu penyusunan skripsi (http://www.edisicetak.joglosemar.co/).

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana. Karya tulis ilmiah tersebut berupa hasil penelitian mahasiswa di bawah bimbingan dosen yang biasa disebut dengan Dosen Pembimbing Skripsi (DPS). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) skripsi wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Dalam proses penyusunannya, mahasiswa dibebaskan untuk memilih tema yang sesuai dengan minatnya.

Mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah skripsi sering mengalami masa-masa sulit dalam menyusun skripsi. Ada mahasiswa yang merasa yakin dan percaya dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu yang cepat dengan hasil yang memuaskan dan ada juga mahasiswa yang kurang yakin dalam mengerjakan skripsi.

(2)

Penulisan skripsi yang berkualitas ditandai dengan tata tulis yang sesuai dengan standar baku (Hon, 2007) dan penggunaan metode penelitian yang tepat (Hensel, 2012). Selain itu, mahasiswa perlu manajemen waktu yang baik (Chandrasekhar, 2008). Idealnya mengerjakan skripsi tidak lebih dari 2 semester.

Namun, berdasarkan data ditemukan, bahwa tidak sedikit mahasiswa yang mengambil skripsi selama lebih dari 2 semester. Berikut Tabel 1, 2, dan 3 memaparkan jumlah mahasiswa Psikologi, Antropologi Budaya, dan Arkeologi UGM yang mengambil skripsi lebih dari 2 semester (Data akademik Fakultas Psikologi UGM, 2017; Data akademik Fakultas Ilmu Budaya UGM, 2017).

Tabel 1.

Jumlah Mahasiswa S1 Psikologi UGM yang Mengambil Skripsi Semester Genap T.A.

2016/2017 Lebih dari 2 Semester per Februari 2017

Tabel 1 memaparkan jumlah total mahasiswa dan jumlah mahasiswa yang masih mengambil skripsi dari angkatan 2010 hingga 2012 jurusan Psikologi UGM.

Berdasarkan Tabel 1 jumlah mahasiswa yang masih mengambil skripsi paling sedikit adalah angkatan 2011 dan yang paling banyak angkatan 2012.

Tabel 2.

Jumlah Mahasiswa S1 Antropologi Budaya UGM yang Mengambil Skripsi Semester Genap T.A. 2016/2017 Lebih dari 2 Semester per Februari 2017

Angkatan Total Mahasiswa Masih Skripsi

2010 196 23

2011 190 36

2012 207 63

Angkatan Total Mahasiswa Masih Skripsi

2010 55 6

2011 57 21

2012 54 22

(3)

Tabel 2 menunjukkan jumlah mahasiswa jurusan Antropologi Budaya UGM yang masih mengerjakan skripsi hampir sama antara angkatan 2011 dan 2012.

Tabel 3

Jumlah Mahasiswa S1 Arkeologi UGM yang Mengambil Skripsi Semester Genap T.A.

2016/2017 Lebih dari 2 Semester per Februari 2017

Tabel 3 menunjukkan jumlah mahasiswa jurusan Arkeologi UGM yang masih mengerjakan skripsi hampir sama antara angkatan 2010 dan 2011, yaitu sekitar 30% dari total keseluruhan mahasiswa tiap angkatan.

Terdapat indikasi bahwa masih ada mahasiswa yang belum memprioritaskan skripsi sehingga proses penyusunannya membutuhkan waktu lebih dari 2 semester. Terdapat beberapa penyebab mahasiswa belum memprioritaskan skripsi, diantaranya: kuliah sambil kerja, terlalu asyik menjadi aktivis, memperturutkan rasa malas, memilih aktivitas lain yang lebih mengasyikkan (http://www.mediacerita.com/) dan rendahnya rasa keterlibatan mahasiswa dalam proses pengerjaan skripsi (flow akademik) (Yuwanto, 2011).

Flow adalah sebuah kondisi psikologis seseorang ketika merasa dalam

situasi kognitif yang efisien, termotivasi, dan senang (Moneta & Csikzentmihalyi, 1996). Ghani dan Dhespande (1994) juga mengungkapkan bahwa flow merupakan konsentrasi yang menyeluruh saat menjalani kegiatan dan munculnya kenikmatan ketika menjalaninya. Seseorang dengan flow tinggi akan menikmati dan melakukan aktivitasnya dengan perasaan senang, fokus, dan nyaman (Csikszentmihalyi, 1991).

Angkatan Total Mahasiswa Jumlah

2010 41 14

2011 44 14

2012 48 31

(4)

Berdasarkan hasil penelitian Yuwanto (2011) yang menunjukkan bahwa stres akademik berkorelasi negatif dengan flow akademik, Yuwanto (2011) mengatakan flow berfungsi menghindarkan mahasiswa supaya tidak mengalami kejenuhan selama mengerjakan tugas sehingga tugas dapat diselesaikan dengan maksimal. Hal ini berarti mahasiswa diharapkan untuk memiliki flow tinggi dalam mengerjakan skripsi supaya mahasiswa dapat terus termotivasi untuk segera menyelesaikannya dan terhindar dari prokrastinasi.

Flow erat kaitannya dengan prokrastinasi. Prokrastinasi mengerjakan

skripsi merupakan perilaku maladaptif yang dilakukan mahasiswa kaitannya dengan penyelesaian tugas akademik (Ferrari & Phycyl, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Puspita (2014) menunjukkan bahwa semakin tinggi prokrastinasi maka akan semakin rendah flow akademik yang dimiliki mahasiswa. Hal ini didukung oleh penelitian Nakamura dan Csikszentmihalyi (2002) bahwa seseorang dengan flow tinggi menganggap aktivitas yang dilakukan menjadi prioritasnya sehingga dapat dikatakan kecenderungan mahasiswa untuk melakukan prokrastinasi rendah.

Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan adanya korelasi positif antara prokrastinasi dengan stres (Permatasari, 2016) dan efikasi diri (Wolters, 2003) namun berkorelasi negatif dengan self-esteem (Saleem & Rafique, 2011). Beberapa penyebab lainnya adalah beban kerja, manajemen waktu yang kurang tepat (Hussain & Sultan, 2010), tingkat motivasi (Balkis & Duru, 2009), perfeksionisme yang destruktif (Capan, 2010), dan rendahnya flow (Yuwanto dalam Putri, 2016).

(5)

Peneliti melakukan survei kepada 20 mahasiswa Psikologi UGM yang terdiri dari 15 mahasiswa angkatan 2013, 3 mahasiswa angkatan 2012, dan 2 mahasiswa angkatan 2011 di kampus Psikologi UGM. Dari survei tersebut, terdapat 11 dari 20 responden mengaku bahwa skripsi bukan menjadi prioritas utama. Hal ini mengindikasikan bahwa beberapa mahasiswa Psikologi UGM yang telah mengambil skripsi masih mementingkan kegiatan lainnya, padahal jelas bahwa skripsi merupakan syarat kelulusan. Kemudian, hanya ada 4 responden yang mengaku memiliki motivasi internal untuk benar-benar mengerjakan skripsi (mengadakan penelitian), dan 16 orang sisanya mengaku mengerjakan skripsi hanya untuk mengejar kelulusan.

Hasil survei juga memberikan informasi bahwa waktu yang diluangkan oleh mahasiswa dalam proses penyusunan skripsi relatif tidak konstan. Bahkan beberapa ada yang menyebutkan sudah beberapa hari tidak menyentuh skripsi. Beberapa penyebab mahasiswa tidak meluangkan waktunya untuk mengerjakan skripsi adalah sulitnya dosen untuk ditemui, ada kegiatan lain yang dirasa lebih penting, dan kurangnya konsentrasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa masih ada mahasiswa yang hanya memiliki flow rendah dibuktikan dengan aspek flow yang belum terpenuhi, yaitu kurangnya konsentrasi dan tidak memprioritaskan skripsi.

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi tingkat flow, salah satunya efikasi diri. Csikzentmihalyi (1991) mengatakan bahwa efikasi diri berperan penting untuk menentukan tinggi rendahnya flow. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2014) bahwa terdapat hubungan positif antara efikasi diri akademik dan flow akademik pada mahasiswa. Sebaliknya

(6)

seseorang yang memiliki efikasi diri yang rendah akan merasa cemas sehingga kondisi flownya rendah.

Penelitian lebih lanjut mengenai efikasi diri yang dilakukan oleh Hajesi dan Shahraray (2009) membuktikan bahwa efikasi diri memengaruhi mahasiswa dalam memilih kegiatannya. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa dalam menyusun skripsi mahasiswa memilih tema yang sesuai dengan kemampuan yang diyakininya. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi cenderung memiliki flow tinggi karena tantangan dalam menyusun skripsi dapat disesuaikan dengan

kapasitas yang ada pada dirinya. Skripsi jelas memiliki makna karena merupakan prasyarat kelulusan. Hal ini ditunjang dengan pernyataan Csikszentmihalyi dan Nakamura (2002) yang menyatakan bahwa apabila aktivitas yang dilakukan oleh seseorang memiliki makna dan tujuan yang jelas berarti memiliki flow tinggi.

Walaupun demikian, berdasarkan studi awal ditemukan bahwa masih ada mahasiswa yang hanya memiliki flow rendah ketika menyusun skripsi. Berdasarkan temuan inilah peneliti ingin menguji apakah terdapat hubungan efikasi diri dengan flow akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan flow akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

(7)

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan kajian dan wacana bagi perkembangan psikologi positif yaitu mengenai flow dan efikasi diri mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Selain itu, penelitian ini juga diharapakan dapat menjadi salah satu karya ilmiah yang bermanfaat sebagai bahan rujukan dalam penelitian lain terutama pada kajian bidang psikologi positif dan psikologi pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. Juga bagi mahasiswa khususnya yang sedang mengerjakan skripsi, penelitian ini dapat memberikan informasi terkait dengan flow akademik dan efikasi diri dan menambah ilmu pengetahuan mengenai hubungan antar kedua variabel tersebut.

Gambar

Tabel 1 memaparkan jumlah total mahasiswa dan jumlah mahasiswa yang  masih mengambil skripsi dari angkatan 2010 hingga 2012 jurusan Psikologi UGM
Tabel 2 menunjukkan jumlah mahasiswa jurusan Antropologi Budaya UGM  yang masih mengerjakan skripsi hampir sama antara angkatan 2011 dan 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi hak cipta juga dapat didaftarkan, namun tidak menjadi kewajiban bagi pencipta untuk mendaftarkan asil karya ciptaanya (Atsar, 2017). Pendaftaran hak cipta ini

Secara umum, pada generasi MV3 semua perlakuan iradiasi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dalam tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang, akan tetapi

Dalam penelitian ini akan dibandingkan hasil peramalan dengan menggunakan model Singular Spectrum Analysis (SSA) dengan model Fourier Series Analysis (FSA).. Kedua

8 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial dikatakan bahwa anak

Siswa Pelamar, menggunakan NISN dan password yang diberikan oleh Kepala Sekolah pada waktu verifikasi data di PDSS, login ke laman SNMPTN http://snmptn.ac.id untuk

Gambar L2.1 Ilustrasi Berat Jenis Tanah... Gambar L3.1 Ilustrasi Berat Isi

neraca perdagangan nonmigas pada Juni 2017 tercatat sebesar 1,96 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 1,07 miliar dolar

Supama, Yohanes, Kewenangan Kraton Yogyakarta dalam Pengaturan Penggunaan Tanah Kraton di Era Otonomi Daerah, Universitas Gadjah Mada ,Yogyakarta.. Tanah Sultan Grond) 12