1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Fisika
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran jurusan IPA yang terbilang sulit dipahami. Namun pelajaran Fisika juga bisa menjadi keahlian kita ketika kita bisa belajar dengan sungguh-sungguh. Fisika berasal dari kata “physic” yang artinya alam. Jadi ilmu Fisika yaitu sebuah ilmu pengetahuan di mana di dalamnya mempelajari tentang sifat dan fenomena alam atau gejala alam dan seluruh interaksi yang terjadi di dalamnya. Untuk mempelajari fenomena atau gejala alam, Fisika menggunakan proses dimulai dari pengamatan, pengukuran, analisis dan menarik kesimpulan. Sehingga prosesnya lama dan berbuntut panjang, namun hasilnya bisa dipastikan akurat karena Fisika termasuk ilmu eksak yang kebenarannya terbukti.
Beberapa Pengertian Fisika Menurut Ahli
Menurut KBBI, Fisika yaitu ilmu tentang zat dan energi seperti panas, bunyi, cahaya dan sebagainya. Selain itu pengertian Fisika lainnya juga disampaikan oleh Hough D Young yang mengatakan bahwa Fisika adalah suatu ilmu yang sangat dasar dari berbagai ilmu pengetahuan lain. Menurut ensiklopedia, Fisika adalah ilmu yang di dalamnya mempelajari benda dan gerakannya serta manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Berdasarkan sejarah, Fisika adalah ilmu tertua karena ilmu ini diawali dengan kegiatan mengamati benda - benda yang ada di langit, periodenya, bagaimana usianya dan lintasannya. Oleh sebab itu, Fisika merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang paling dasar dan banyak digunakan sebagai dasar untuk ilmu - ilmu lain yang berkaitan.
1.2 Tujuan Mempelajari Fisika
Tujuan mempelajari ilmu Fisika yaitu agar kita dapat mengetahui bagian dasar dari
benda dan mengerti interaksi antar benda - benda, serta mampu untuk menjelaskan
mengenai fenomena alam yang terjadi. Dari beberapa pengertian Fisika menurut para
ahli, maka dapat dikatakan bahwa konsep - konsep dasar Fisika tidak hanya mendukung
2
perkembangan ilmu Fisika saja, namun juga mendukung perkembangan ilmu lain dan teknologi. Ilmu Fisika menunjang riset murni dan terapan. Beberapa ahli geologi dalam risetnya menggunakan metode gravimetric, akustik, listrik dan mekanika. Selain itu peralatan modern di rumah sakit juga menerapkan ilmu fisika. Ahli astronomi juga membutuhkan ilmu Fisika, begitu pula dengan ahli meteorologi, oseanologi dan seismologi.
Di zaman modern sekarang ini ilmu Fisika tentu dapat diterapkan di berbagai bidang yang ada di dunia. Bahkan, ilmu kedokteran pun dapat menggunakan ilmu Fisika sebagai dasar pengetahuan dan dasar bertindak. Ilmu fisika terbagi menjadi dua, yaitu fisika modern dan fisika klasik. Fisika modern muncul setelah penemuan Albert Einstein mengenai atom dan sebagainya. Sementara itu, fisika klasik merujuk pada bunyi, gerak dan lain-lain.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi tugas akhir semester satu mata kuliah Fisika Dasar, juga bertujuan untuk ;
1. Mengetahui perkembangan ilmu Fisika dalam bentuk energi kalor
2. Mengetahui perkembangan ilmu Fisika dalam bentuk energi elektromagnetik 3. Mengetahui perkembangan ilmu Fisika dalam bentuk energi cahaya
4. Mengetahui perkembangan ilmu Fisika dalam bentuk energi alternatif
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Ilmu Fisika dalam Bentuk Energi Kalor
1. Mesin Kalor
Mesin kalor atau panas adalah sistem yang melakukan konversi panas atau energi termal untuk pekerjaan mekanik. Hal ini dilakukan dengan membawa suatu zat yang bekerja dari suhu tinggi ke keadaan suhu yang lebih rendah. Gagasan dasar dibalik penggunaan mesin kalor bahwa kalor bisa diubah menjadi energi mekanik hanya jika kalor dibiarkan mengalir dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu rendah. Selama proses ini, sebagian kalor diubah menjadi energi mekanik ( sebagian kalor digunakan untuk melakukan kerja ), sebagian kalor dibuang pada tempat yang bersuhu rendah. Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi pada mesin kalor tampak seperti gambar 1 di samping.
Berdasarkan gambar tersebut, suhu tinggi ( T
H) dan suhu rendah ( T
C) dikenal juga dengan julukan suhu operasi mesin ( suhu = temperature ). Kalor yang mengalir dari tempat bersuhu tinggi diberi symbol Q
H, sedangkan kalor yang dibuang ke tempat bersuhu rendah diberi symbol Q
C. Ketika mengalir dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu rendah, sebagian Q
Hdiubah menjadi energi mekanik ( digunakan untuk melakukan kerja / W ), sebagian lagi dibuang sebagai Q
C. Sebenarnya sangat diharapkan bahwa semua Q
Hbisa diubah menjadi W, tetapi pengalaman sehari - hari menunjukkan bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi. Selalu saja ada kalor yang terbuang. Dengan demikian, berdasarkan hukum kekekalan energi, bisa disimpulkan bahwa Q
H= W + Q
C.
Gambar 1 : Skema mesin kalor Sumber
http://www.scribd.com/doc/33020667/
MESIN-KALOR
4 2. Mesin Pendingin ( Refrigenerator )
Kalor dapat dipaksakan mengalir dari benda dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada sistem. Peralatan yang bekerja dengan cara seperti ini disebut mesin pendingin ( refrigenerator ), contohnya lemari es dan pendingin ruangan ( air conditioner ).
Berdasarkan gambar 2, dengan melakukan usaha ( W ) pada sistem ( pendingin ), sejumlah kalor Q
2diambil dari reservoir bersuhu rendah T
2( misalnya, dari dalam lemari es ). Kemudian, sejumlah kalor Q
1dibuang ke reservoir bersuhu tinggi T
1( misalnya, lingkungan di sekitar lemari es ). Ukuran kemampuan sebuah mesin pendingin dinyatakan sebagai koefisien daya guna ( koefisien performansi ) yang diberi lambang K
pdan dirumuskan dengan persamaan:
K
p= Q
2/ W
K
p= Q
2/ ( Q
1– Q
2)
Jika gas yang digunakan dalam mesin pendingin adalah gas ideal, maka :
K
p= T
2/ ( T
1– T
2)
Lemari es dan pendingin ruangan memiliki koefisien performansi dalam jangkauan 2 sampai 6.
Semakin tinggi nilai Kp, semakin baik mesin pendingin tersebut.
B. Perkembangan Ilmu Fisika dalam Bentuk Energi Elektromagnetik
1. Menara BTS a. Efek Termal
Level batas radiasi elektromagnetik yang diperbolehkan menurut standar WHO ( World Health Organization ) adalah 4,5 watt/m2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 900 MHz dan 9 watt/m2 untuk frekuensi 1800 MHz. Level maksimum yang dikeluarkan oleh
Gambar 2 : Skema kerja mesin pendingin ( refiregenerator )
Sumber http://www.scribd.com/doc/33010667/MESIN- KALOR
5
IEEE ( Institute of Electrical and Electronic Engineers ) 6 watt/m2 untuk frekuensi 900 MHz dan 12 watt/m2 untuk frekuensi 1800 MHz.
Berdasarkan pengukuran di lapangan, pada jarak sekitar 1 meter dari jalur pita pancar utama menara BTS yang berfrekuensi 1800 MHz, diketahui bahwa total radiasi yang dihasilkan sebesar 9,5 watt/m2. Jika tinggi pemancarannya sekitar 12 meter, maka orang yang berada di bawahnya terpapar radiasi sebesar 0,55 watt/m2. Secara teoritis, jumlah ini memang tidak berbahaya.
Meskipun hitungan secara matematis menunjukkan bahwa efek negatif pemancar berfrekuensi tinggi ini relatif kecil, beberapa negara justru mulai memperhatikannya secara serius.
Menurut Joachim Schuz, peneliti dari Universitas Mainz, Jerman, efek termal dan radiasi pemancar seluler merupakan wacana yang sedang diteliti secara intensif. Beberapa negara seperti Jerman, Austria, Spanyol dan Prancis, telah meneliti efek radiasi elektromagnetik frekuensi tinggi dalam kaitannya dengan kesehatan.
Di samping efek radiasi, pemancar berfrekuensi tinggi ini juga menghasilkan efek termal di sekitar pemancarnya. Semakin tinggi frekuensi suatu pemancar, semakin tinggi pula panas yang dihasilkan. Sebagai contoh, pemancar berfrekuensi 1900 MHz dapat menghasilkan panas sampai 200 derajat Celcius dalam radius dua meter.
b. Jangan Cemas
Membahas dampak radiasi gelombang radio terhadap kesehatan manusia, tidak lepas dari energi yang dihasilkan oleh perangkat tersebut. Pancarannya selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik. Hal ini dapat ditunjukkan dalam spektrum elektromagnetik.
2. Microwave Oven
Dalam spektrum elektromagnetik, dikenal adanya gelombang mikro. Gelombang
mikro ( microwave ) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi supertinggi ( Super
High Frequency, SH F), yaitu di atas 3 GHz ( 3 x 10
9Hz ). Jika gelombang mikro diserap
oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada benda tersebut. Jika makanan
menyerap radiasi gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak dalam waktu singkat.
6
Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada RADAR ( Radio Detection and Ranging ), untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 10
10Hz seperti tergambar berikut :
Gelombang Mikro dalam Spektrum Elektromagnetik
Microwave oven adalah sebuah peralatan dapur yang menggunakan radiasi gelombang mikro untuk memasak atau memanaskan makanan. Bagian utama microwave oven umumnya terdiri atas sebuah magnetron, sebuah magnetron control circuit ( usually with a microcontroller ), sebuah waveguide, dan sebuah ruang pemasak. Alat ini bekerja dengan memancarkan radiasi gelombang mikro, biasanya pada frekuensi 2,45 GHz ( dengan panjang gelombang 12,24 cm ), melalui makanan. Molekul air, lemak dan gula dalam makanan akan menyerap energi dari gelombang mikro tersebut dalam sebuah proses yang disebut pemanasan dielektrik. Kebanyakan molekul adalah dipol listrik, yang berarti mereka memiliki sebuah muatan positif pada satu sisi dan sebuah muatan negatif di sisi lainnya, dan oleh karena itu mereka akan berputar pada saat mereka mencoba mensejajarkan diri mereka dengan medan listrik yang berubah-ubah yang diinduksi oleh pancaran gelombang mikro.
Gerakan molekuler inilah yang menciptakan panas.
Pemanasan oleh oven ini sangat efektif terhadap air, namun tidak begitu dengan
lemak, gula dan es. Pemanasan dengan menggunakan microwave oven kadang - kadang
dijelaskan salah sebagai resonansi dari molekul air, hal ini terjadi hanya pada frekuensi yang
jauh lebih tinggi, di sekitar 10 Gigaherts.
7
Microwave meskipun disinyalir menimbulkan gelombang elektromagnetik yang cukup besar. Akan tetapi, gelombang elektromagnetik tersebut tidak dapat tembus ke luar karena tertahan oleh tabung logam pada microwave sehingga tubuh pun aman dari paparan radiasi elektromagnetik. Karena itu, untuk lebih amannya, usahakan peralatan elektromagnetik tersebut terpisah agak jauh dari tubuh pengguna. Lama kontak juga hendaknya diusahakan seminimal mungkin. Artinya, gunakan microwave hanya untuk keperluan tertentu yang mendesak seperti menghangatkan makanan. Tidak kalah penting, ikuti petunjuk penggunaan dengan baik seperti yang tertera di buku manual.
C. Perkembangan Ilmu Fisika dalam Bentuk Energi Cahaya Hologram ( Difraksi Cahaya )
Salah satu fitur keamanan pada kartu kredit, surat izin mengemudi ( SIM ), paspor, dan banyak jenis kartu pengenal lainnya adalah peraga variabel yang gambarnya berubah jika kartu tersebut dimiringkan.
Peraga variabel seperti itu sering disebut hologram, yang berupa sejenis foto yang memberikan kedalaman dan perspektif pada gambarnya. Hologram dibuat dengan membuat sinar laser berpencar dari satu objek menjadi emulsi. Sekali hologramnya terbentuk, bayangan objeknya dapat diciptakan dengan menerangi hologramnya dengan cahaya laser yang sejenis.
Bayangan yang terbentuk akan sangat menarik karena memiliki kedalaman sehingga dapat dilihat dengan berbagai perspektif atau sudut pandang atas hologramnya.
Hologram dianggap sebagai penangkal pemalsuan yang ideal untuk kartu kredit dan
jenis kartu pribadi lainnya. Tetapi hologram ini memiliki beberapa kelemahan yaitu
bayangan holografik dapat menjadi jelas jika dilihat dalam cahaya laser, yang koheren dan
datang dari satu arah saja. Tetapi bayangannya kabur apabila dilihat dengan cahaya yang
8
biasanya pada pertokoan. Cahaya yang terbaur merupakan cahaya yang tidak koheren dan datang dari segala arah. 2 hologram mudah dipalsukan karena hologram merupakan foto objek yang sesungguhnya. Pemalsu cukup membuat model objeknya dan menempelkan hologram pada kartu kredit palsu
Umumnya kartu kredit berisi grafik variable optics ( optically variable graphic – OVG) yang menghasilkan bayangan melalui difraksi cahaya terbaur oleh kisi yang ditanamkan dalam alatnya. Kisi ini mengirimkan ratusan bahkan ribuan orde yang berbeda. Seseorang yang membuat kartu tersebut akan menangkap sebagian orde dan cahaya yang bergabung menciptakan bayangan maya seperti pada logo kartu kredit.
Memang, versi awal peraga variabel ini pada kartu kredit merupakan hologram sebenarnya. Akan tetapi, penggunaan hologram sebagai suatu upaya keamanan ternyata kurang begitu berhasil karena dua alasan. Alasan pertama, hologram ini sifatnya gelap, kabur, dan sulit dilihat dalam penerangan yang terdapat pada kebanyakan toko.
Alasan kedua, dan yang jauh lebih buruk, hologram ini mudah digandakan oleh para pemalsu.
Sekarang peraga variabel ini sudah terang, tajam, dan mudah dilihat pada penerangan yang biasa ada di sebuah toko. Yang lebih baik lagi, peraga variabel saat ini sangat sulit dipalsukan.
Difraksi dan Teori Gelombang dari Cahaya
Difraksi adalah penyebaran ketika cahaya tersebut keluar dari satu celah sempit. Akan tetapi,
bukan saja penyebaran yang terjadi, malah cahaya ini menghasilkan pola interferensi yang
disebut pola difraksi. Sebagai contoh, ketika cahaya monokromatik dari sumber yang jauh (
atau laser ) lewat melalui sebuah celah sempit kemudian ditangkap oleh layar, cahaya ini
akan menghasilkan pola difraksi pada layar tersebut seperti pola. Pola ini terdiri atas maksima
sentral yang lebar dan intens ( sangat terang ) ditambah sejumlah maksima yang lebih sempit
9
Gambar 3 : PLTB
Sumber : http://jendeladenngabei.wordpress.com
dan kurang intens ( yang disebut maksima sekunder atau sisi ) pada kedua sisinya. Di antara maksima ini terdapat sejumlah minima.
D. Perkembangan Ilmu Fisika dalam Bentuk Energi Alternatif
1. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin ( PLTB )
Konsumsi energi fosil dalam pemenuhan energi listrik sangat besar dan lambat laun menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Dampak buruk yang paling terasa saat ini adalah global warming ( pemanasan global ). Semakin banyaknya dampak buruk yang timbul akibat penggunaan energi fosil ini, menyebabkan banyak negara membangun dan mengembangkan berbagai pembangkit listrik dengan energi alternatif. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga bayu / angin ( PLTB ).
Pembangkit listrik tenaga bayu / angin ( PLTB ) merupakan pembangkit listrik yang dapat mengonversi energi angin menjadi energi listrik. Energi angin memutar turbin angin / kincir angin ( Gambar 3 ). Turbin angin yang berputar menyebabkan berputarnya rotor generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik.
Sebuah turbin angin lebih menyerupai baling - baling pesawat ketimbang turbin uap atau rotor gas. Menurut Fay dan Golomb ( 2002 ), “The wind turbine blades are long and slender; the tip of the blade moves at a speed muchgreater than the wind speed.”
Turbin angin bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari kecepatan angin. Sebuah baling - baling mesin ini dirancang untuk menghasilkan daya dorong yang besar
sehingga turbin angin dapat menghasilkan listrik. Namun demikian, pisau bentuk turbin angin
sangat mirip itu sebuah baling-baling pesawat.
10
a. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin ( PLTB )
Komponen-komponen PLTB terdiri dari beberapa bagian. Berikut komponen- komponen PLTB beserta fungsinya :
1) Blades ( Bilah Kipas )
Kebanyakan turbin angin mempunyai dua atau tiga bilah kipas. Angin yang mengembus menyebabkan turbin tersebut berputar.
2) Brake ( Rem )
Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis, dengan tenaga listrik atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat.
3) Controller ( Alat Pengontrol )
Alat pengontrol ini menstart turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25 km / jam, dan mematikannya pada kecepatan 90 km / jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90 km / jam, karena angin terlalu kencang dapat merusakkannya.
4) Gear Box ( Roda Gigi )
Roda gigi menaikkan putaran dari 30 - 60 rpm menjadi kira-kira 1.000 - 1.800 rpm yaitu putaran yang biasanya diisyaratkan untuk memutar generator listrik.
5) Generator
Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang alternator arus bolak balik.
6) High-Speed Shaft ( Poros Putaran Tinggi ) Menggerakkan generator.
7) Low Speed Shaft ( Poros Putaran Rendah )
Poros turbin yang berputar kira - kira 30 - 60 rpm.
8) Nacelle ( Rumah Mesin )
Rumah mesin ini terletak di atas menara. Di dalamnya berisi gear box, poros putaran
tinggi / rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
11 9) Pitch ( Sudut Bilah Kipas )
Bilah kipas bisa diatur sudutnya untuk mengatur kecepatan rotor yang dikehendaki, tergantung angin terlalu rendah atau terlalu kencang.
10) Rotor
Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor.
11) Tower ( Menara )
Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton, rangka besi. Karena kencangnya angin bertambah dengan ketinggian, maka makin tinggi menara makin besar tenaga yang didapat.
12) Wind Direction ( Arah Angin )
Turbin yang menghadap angin, desain turbin lain ada yang mendapat embusan angin dari belakang.
13) Wind Vane ( Tebeng Angin )
Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.
14) Yaw Drive ( Penggerak Arah )
Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari belakang tak memerlukan alat ini.
15) Yaw Motor ( Motor Penggerak Arah )
Motor listrik yang menggerakkan penggerak arah.
12
Komponen-komponen PLTB
Sumber : http://www.alpensteel.com/article b. Prinsip Kerja PLTB
Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan beberapa turbin angin sehingga dapat menghasilkan listrik. Pada mulanya, energi angin memutar sudut - sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator yang letaknya di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi putar rotor menjadi energi listrik dengan prinsip hukum Faraday, yaitu bila terdapat penghantar di dalam suatu medan magnet, maka pada kedua ujung penghantar tersebut akan dihasilkan beda potensial.
Ketika poros generator berputar, maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya dihasilkan tegangan dan arus listrik.
Besarnya energi listrik yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya :
1) Rotor ( kincir ) : rotor turbin sangat bervariasi jenisnya, diameter rotor akan berbanding lurus dengan daya listrik. Semakin besar diameter smeakin besar pula listrik yang dihasilkan, dilihat dari jumlah sudut rotor ( baling-baling ), sudut dengan jumlah sedikit berkisar antara 3 - 6 buah lebih banyak digunakan.
2) Kecepatan angin : kecepatan angin akan memengaruhi kecepatan putaran rotor akan
menggerakkan generator.
13
3) Jenis generator : generator terbagi dalam beberapa karakteristik yang berbeda, generator yang cocok untuk Sistem Konversi Energi Angin ( SKEA ) adalah generator yang dapat menghasilkan arus listrik pada putaran rendah.
Karena energi angin tidak tersedia sepanjang hari, maka ketersediaan listrik juga tidak menentu. Oleh karena itu, digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu, kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang. Contoh sederhana alat penyimpan energi listrik ini adalah aki mobil.
c. Potensi Energi Angin di Indonesia
Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbaru yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA ( World Wind Energy Association ), total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin dunia telah mencapai 254.000 MW atau 254 GW.
Jumlah tersebut sudah merupakan penambahan 16.546 MW selama enam bulan pertama tahun 2012. Hal ini menunjukkan 10 persen lebih sedikit jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011, yaitu terdapat penambahan yaitu terdapat penambahan 18.405 MW.
Total installed Capacity 2010-2012 ( MW )
Kapasitas pembangkit listrik tenaga bayu
Sumber : www.sustainablebusiness.com
14
Berdasarkan laporan akhir tahun 2011 The World Wind Energy Association ( WWEA ), Indonesia menempati urutan ke-84 dalam kaitan total kapasitas pembangkit listrik tenaga bayu ( PLTB ) serta penambahan kapasitas di tahun 2011. Peringkat ini merosot, pada akhir 2010 menempati peringkat 74. Di akhir tahun 2011, total kapasitas PLTB yang dimiliki oleh Indonesia hanya 1,4 MW dan tidak ada penambahan kapasitas jika dibandingkan tahun 2010.
Pada akhir tahun 2007 telah dibangun kincir angin pembangkit di empat lokasi masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka PLTB ditargetkan mencapai 250 MW pada tahun 2025. M. Najib Habibie meneliti potensi energi angin di wilayah Sulawesi dan Maluku, meliputi 12 stasiun pengamatan, yaitu : Stasiun Tolitoli, Kayuwatu, Majene, Hasanudin, Gorontalo, Kendari dan Naha di Maluku ( lima stasiun pengamatan ) meliputi Stasiun Tual, Saumlaki, Bandaneira, Ambon dan Ternate.
Dalam kajian ini, diolah data dari tujuh stasiun observasi di Sulawesi dan lima stasiun observasi di Maluku didapatkan kecepatan rata - rata harian daerah yang memenuhi syarat untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin yaitu Makassar, Naha, Saumlaki, Banda Neira dan Tual. Kelima daerah tersebut memilik rata - rata kecepatan harian antara 2,6-3,1 m / s. Frekuensi jumlah hari yang memiliki kecepatan lebih dari 2,5 m / s pada kelima stasiun ini pun sangat tinggi Antara 52,7 - 81,3 persen artinya jika turbin yang digunakan adalah yang bisa berputar dengan kecepatan angin 2,5 m / s, maka turbin akan menghasilkan energi listrik selama 193 - 297 hari dalam setahun.
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa daerah yang paling berpotensi dikembangkan masing-masing yaitu Tual, Saumlaki, Banda Neira dan Naha dengan potensi 11.861,4, 5.797,7, 4.727,8 dan 3.455,8 wattday / year. Frekuensi jumlah hari yang memiliki kecepatan lebih dari 2,5 m / s pada stasiun ini pun sangat tinggi Antara 81,3 - 52,7 persen artinya jika turbin yang digunakan adalah yang bisa berputar dengan kecepatan angin 2,5 m / s, maka turbin akan menghasilkan energi listrik selama 193 - 297 hari dalam setahun. Tual, Banda Neira, dan Saumlaki berada berada di Maluku Barat Daya, ketiga daerah ini merepresentasikan keadaan kepulauan yang ada di sekitarnya yang berada di Laut Banda.
Pulau - pulau tersebut merupakan pulau kecil yang dikelilingi laut dan umumnya memiliki topografi yang hampir rata.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan tinjauan meteorologi
pada data harian selama enam tahun ( 2003-2008 ) di Sulawesi, Maluku dapat
15
direkomendasikan empat lokasi yang potensial untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin yaitu di Tual, Naha, Saumlaki, dan Banda Neira dengan potensi energi angin yaitu berkisar antara 3455,8 s/d 11861,4 watt day / tahun. Dari keempat lokasi tersebut, Tual merupakan lokasi yang paling berpotensi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin.
d. Prinsip-prinsip Fisika dalam PLTB
Karena turbin mengurangi sebagian energi kinetik dalam aliran angin, kecepatan angin berkurang menjadi Vt pada turbin dan nilai yang lebih rendah dari Vw hilir turbin, yang disebut daerah bangun. Turbin listrik P kemudian adalah produk dari laju aliran massa melalui turbin, ρVtA, dan pengurangan energi kinetik dari angin,
V
2/2 – V
1/2
Udara mengalami tekanan naik yang sangat kecil dibandingkan dengan tekanan atmosfer. Ini memberikan penurunan tekanan diseluruh turbin angin jumlah ρ ( V
2– V
2) A/2 gaya dorong aksial ρ ( V
2– V
2) A / 2 tetapi gaya ini juga harus sama dengan pengurangan momentum aliran angin, ρVtA( V.Vw ). Kemudian berikut bahwa Vt adalah rata-rata V dan Vur.
V
1=
1/
2( V + V
w)
Daya P dapat dirumuskan dalam V dan V
wP =
1/
2pV
3A
(1+𝑉𝑚 /𝑉)22 (1−𝑉𝑤 /𝑉)Faktor dalam tanda kurung memiliki nilai maksimum 16 / 27 ketika Vw = V / 3, dalam hal ini 8 / 9 dari energi kinetik angin telah diubah oleh turbin angin. Akibatnya daya turbin angin tidak bisa melebihi batas :
p≤
1627 12𝑝𝑉𝐴 persamaan lain yang dapat digunakan sebagai berikut :
p =
1/
2 .C.p.A.v
31Dengan :
P = potensi energi angin ( watt day / year ) C = konstanta Betz
konstanta Betz adalah konstanta yang harganya 16 / 27 = 59,3%
16 A = luas satuan rotor ( dianggap 1 m
2) v
1= kecepatan angin rata-rata harian ( m / s ) p = kerapatan udara rata-rata ( kg / m
2) kerapatan udara diformulasikan sebagai berikut : ρ = p/ R.T
Dengan :
ρ = kerapatan udara ( kg / m
3) P = tekanan udara ( Pa )
R = konstanta gas 287,05JKg
-1K
-1T = temperatur udara ( K )
2. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ( PLTMH ) a. Pengertian Mikrohidro
Mikrohrido atau yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro ( PLTMH ), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan ( head ) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama, yaitu air ( sebagai sumber energi ), turbin dan generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air ( head ). Semakin tinggi jatuhan air, maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik.
Di samping faktor geografis ( tata letak sungai ), tinggi jatuhan air dapat pula
diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Air
dialirkan melalui sebuah pipa pesat ke dalam rumah pembangkit yang pada umumnya
dibangun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi
mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh
sebuah generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar,
misalnya dengan ketinggian air 2,5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt. Relatif kecilnya
energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi
pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan
17
pengoperasian mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA di bawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah - daerah terpencil dan pedesaan.
b. Komponen-komponen Besar dari Sebuah Skema Mikrohidro
Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama dalam pemuatan PLTMH yaitu air ( sebagai sumber energi ), turbin dan generator. Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan dengan ketinggian tertentu menuju rumah instalasi ( rumah turbin ). Pada rumah tersebut ( power house ) instalasi air tersebut akan menumbuk turbin, dipastikan turbin akan menerima langsung energi dari air dan mengubahnya menjadi energi mekanik yang menyebabkan berputarnya poros turbin. Poros tersebut kemudian ditransmisikan ke generator dengan menggunakan kopling. Kemudian dari generator akan dihasilkan energi listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan pada rumah-rumah masyarakat sekitar ataupun untuk keperluan lainnya. Di bawah ini diperlihatkan gambar dari komponen PLTMH.
Gambar 4 : Komponen-komponen BEsar dari sebuah Skema Mikrohidro (Sumber :http://dreamindonesia.wordpress.com/tag/komponen-pitmly/)
18
Intake
Sumber:http://dreamindonesia.wordpress.com/t ag/komponen-pitmly/
Sand Trap
Sumber:http://dreamindonesia.wordpress.com/tag/ko mponen-pitmly/
Headrace
Sumber:http://dreamindonesia.wordpress.com/tag/ko mponen-pitmly/
Head Tank
Sumber:http://dreamindonesia.wordpress.com/tag/ko mponen-pitmly/
1. Diversion Weir dan Intake
Dam / bendungan pengalih dan intake. Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai ( “intake”
pembuka ) ke dalam sebuah bak pengendap ( setting basin ) atau perangkap pasir ( sand trap ).
2. Settling Basin ( Bak Pengendap )
Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partíkel - partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen – komponen berikutnya dari dampak pasir.
3. Headrace ( Saluran Pembawa )
Saturan pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang
disalurkan.
19
PenstockSumber:http://dreamindonesia.wordpress.com/tag/ko mponen-pitmly/
Head Tank
Sumber:http://dreamindonesia.wordpress.com/tag/ko mponen-pitmly/
4. Headtank ( Bak Penenang ) atau Forebay
Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran air antara sebuah pensctock dan headrace, dan untuk pemisahanakhir kotoran dalam air seperti pasir,kayu-kayuan.
5. Penstock ( Pipa Pesat )
Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah Turbin.
6. Turbin dan Generator
Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya, turbin mengubah energi kinetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik. Di bawah ini salah satu contoh gambar turbin :
c. Prinsip Kerja PLTMH
PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air per
detik yang ada pada aliran air saluran irigasi, sungai, atau air terjun. Aliran air ini akan
memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya
menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Skema prinsip kerja pembangkit listrik
terlihat pada gambar berikut ini :
20
Gambar Pembangkit listrik tenaga air umumnya
( Sumber :http://konversi.wordpress.com/2010/05/01/sekilas-mengenai-pembangkit-listrik-tenaga-air-pita/