• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT

(Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)

Oleh:

Sulistia, Budiono, Wiratna Tri Nugraha

ABSTRAK

Produktivitas adalah kemampuan dalam menghasilkan produk secara kurun waktu yang dtentukan. Kurun waktu biasanya dihitung perkuartal, semester dan tahunan. Kapasitas produktivitas juga dilihat dari jumlah unit yang dihasilkan, kecepatan waktu yang mampu dihasilkan, serta kualitas produk yang sesuai dengan standar yang disepakati.

Maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan besarnya produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi khususnya pada gedung bertingkat sehingga dapat membandingkan produktivitas yang dihasilkan tenaga kerja pada tukang dan pekerja.

Hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai tenaga kerja di lapangan lebih besar dibandingkan dengan standar SNI 2015. Dapat dilihat pada perhitungan pekerjaan lainnya kecuali pada pekerjaan pembesian, dimana produktivitas yang dihasilkan lebih kecil dibadingan SNI 2015 yaitu untuk pekerja dan tukang besi adalah 0,0416, kepala tukang 0,0043 dan mandor adalah 0,0021 sedangkan untuk SNI adalah 0,070 untuk pekerja dan tukang besi, 0,007 untuk kepala tukang dan 0,004 untuk mamdor. Kata kunci : Produktivitas, Tenaga Kerja.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Produktivitas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan kinerja pada industri konstruksi. Peningkatan produktivitas akan mempengaruhi waktu pengerjaan, yang berdampak akan bertambahnya biaya, khususnya untuk biaya pekerjaan. Sehingga untuk mendapatkan harga yang sesuai untuk pelelangan maupun pelaksanaan dibutuhkan harga yang minimum guna mengefisiensikan termasuk upah pekerja serta bahan-bahan yang digunakan. Kendala yang utama yang terjadi pada perusahaan konstruksi dalam usaha pengembangan produktivitas pekerjaan konstruksi adalah belum adanya standar produktivitas yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengestimasi biaya dan jadwal pengukuran kegiatan konstruksi. Perusahaan konstruksi juga jarang melakukan pengukuran produktivitas aktual di lapangan. 1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Mendapatkan besarnya produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi khususnya pada gedung bertingkat. 2. Membandingkan produktivitas tenaga kerja pada

tukang dan pekerja.

1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengukuran produktivitas tenaga kerja dilakukan pada jenjang keahlian tukang dan pekerja.

2. Tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja yang standar.

3. Jenis pekerjaan, antara lain : a. Pekerjaan kolom lantai 2. b. Pekerjaan balok lantai 2.

c. Pekerjaan pelat lantai lantai 3. d. Pekerjaan dinding lantai 2.

4. Studi kasus mencakup pekerjaan yang di lakukan secara manual.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Struktur Bangunan Gedung Bertingkat

Bangunan gedung bertingkat adalah suatu konstruksi bangunan yang mempunyai lebih dari satu lantai. Yang tersusun dari bawah keatas. Bangunan yang tinggi tapi hanya mempunyai suatu lapis lantai tidak dapat disebut bangunan bertingkat, sebaliknya bangunan rendah yang mempunyai lapis lantai yang bersusun disebut bertingkat.

2.2. Definisi Manajemen

Definisi manajemen yang dikemukakan oleh Daft (2003) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumber daya organisasi.

2.3. Pengertian Proyek

Proyek (Muyadi Pudjosumarto, 1991) merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dapat direncanakan, yang didalamnya menggunakan sumber-sumber seperti biaya, tenaga kerja yang bertujuan untuk mendapatkan hasil di masa yang akan datang. Aktivitas proyek mempunyai saat mulai (starting point) dan saat berakhir (ending point).

(2)

2.4. Pengendalian Proyek Konstruksi

Pengendalian (R.J. Mockler, 1972) adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. 2.5. Penjadwalan Proyek

Merencanakan suatu proyek perlu adanya suatu penjadwalan untuk menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan yang sesuai dengan masing-masing tujuan yang akan dilaksanakan, keterkaitan suatu kegiatan dengan suatu kegiatan yang lainnya termasuk durasi dari kegiatan tersebut. Tentu pula harus diperhitungkan secara cermat biaya dan sumber daya serta peralatannya.

Penjadwalan proyek harus mengetahui sebagai hasil tambahan dari rencana operasi tadi ialah aktifitas yang bersifat kritis dan non-kritis termasuk kelonggaran waktu (float) bagi tiap-tiap non-kritis.

2.6. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Untuk menyelenggarakan proyek, salah satu sumber daya yang menjadi faktor penentu keberhasilanya adalah tenaga kerja. Sama dengan sumber daya manusia, adalah perencanaan untuk peralatan dan material proyek, terutama bagi long delivery items, atau yang langka tersedia di lapangan.

2.7. Analisa

2.7.1. Maksud dan Tujuan

Untuk melakukan perhitungan agar pilihan yang diambil tepat dalam rangka usaha untuk melakukan suatu investasi modal, sebab apabila perhitungan salah, berarti akan gagal untuk memperoleh keuntungan. Oleh karena itulah, sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi terhadap suatu proyek, perlu dilakukan persiapan yang matang, perlu diadakan perhitungan percobaan, kemudian mengevaluasinya untuk menentukan hasil dari berbagai alternatif, dengan cara membandingkan biaya dan manfaat yang diharapkan dari masing-masing alternatif untuk sekarang dan dikemudian hari.

2.7.2. Metode BOW (Burgelijke Openbare Werken atau Pekerjaan Umum Sipil)

BOW adalah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan Dir. BOW pada tanggal 28 Februari 1921 nomor 5372 A pada jaman Belanda. Dalam analisa BOW, telah ditetapkan angka jumlah tenaga kerja dan bahan untuk suatu pekerjaan. Prinsip yang terdapat dalam metode BOW mencakup daftar koefisien upah dan bahan yang telah ditetapkan. Keduanya menganalisa harga (biaya) yang diperlukan untuk harga satuan pekerjaan bangunan. Dari koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan. Komposisi perbandingan dan susunan material serta tenaga kerja pada suatu pekerjaan sudah

ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan harga material dan upah yang berlaku pada saat itu. (Mukomuko,1985) 2.7.3. Harga Satuan SNI tahun 2015

SNI merupakan pembaharuan dari analisa BOW (Burgelijke Openbare Werken) 1921, dengan kata lain bahwasanya analisa SNI merupakan analisa BOW yang diperbaharui. Analisa SNI ini dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Dan Pengembangan Pemukiman. Sistem penyusunan biaya dengan menggunakan analisa SNI ini hampir sama dengan sistem perhitungan dengan menggunakan analisa BOW. Prinsip yang mendasar pada metode SNI adalah, daftar koefisien bahan dan upah tenaga sudah ditetapkan untuk menganalisa harga atau biaya yang diperlukan dalam membuat harga satu satuan pekerjaan bangunan. Dari kedua koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan. Komposisi perbandingan dan susunan material serta tenaga kerja pada satu pekerjaan sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan dengan harga material dan upah yang berlaku di pasaran.

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum

Perhitungan produktivitas merupakan perbandingan antara input dan output. Penerapan harga satuan dari produktivitas terletak pada input. Input yang digunakan pada produktivitas berupa durasi kerja. Tetapi pada harga satuan, input yang digunakan berupa upah tenaga kerja dan harga material. Setiap bagian biaya ini memiliki cara yang berbeda-beda dalam perhitungan. Dalam upah tenaga kerja, hal yang perlu diperhatikan adalah besar upah tenaga kerja/hari dilapangan. Sedangkan dalam memperhitungan biaya material, perlu diperhatikan material yang dapat digunakan secara berulang.

3.2. Metode Pembahasan

Metode pembahasan dan penjelasan tugas akhir ini membahas tentang pengukuran produktivitas tenaga kerja pada tiap jenjang keahlian tukang dan pekerja dari proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express pada pelaksanaan pekerjaan yang dijelaskan diatas.

3.3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian berasal dari :

1. Data Primer meliputi survey, wawancara, pengambilan foto (gambar) di proyek.

2. Data sekunder meliputi studi literatur, baik berupa buku yang telah dipublikasikan secara umum maupun dengan mengembangkan analisis yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, serta laporan mingguan dan laporan bulanan kemajuan proyek yang sebenarnya (data real).

(3)

3.4. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Lapangan 2. Wawancara

3. Dokumentasi 3.5. Langkah Kerja

Langkah kerja dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :

a. Menentukan data yang diperlukan.

b. Studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.

c. Kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan

Pembangunan yang dilakukan membutuhkan diagram alir (flow chart) untuk mempermudah dalam perencanaan maupun perhitungannya. Flow chart ini dimulai dari penentuan dari fungsi bangunan yang akan didirikan, dalam hal ini bangunan yang direncanakan adalah gedung perhotelan. Kemudian dilanjutkan dengan mempelajari dan menentukan dasar-dasar teori yang dipakai, setelah itu mengidentifikasi bangunan yang direncanakan yang disertai dengan pengumpulan data yang dibutuhkan.

3.6. Data Umum Proyek

Adapun data umum dari proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express ini adalah : 1. Nama Proyek : Pembangunan Hotel Holiday Inn Express 2. Lokasi Proyek : Jalan Raya Pajajaran Bogor no. 37 3. Kuantitas Pekerjaan

 Deskripsi Proyek : Struktur Gedung 11 lantai  Luas Bangunan : 16.439,5 m2

 Luas Lahan : 1494,5 m2

4. Pemilik Proyek : PT.DWI PUTRI SELARAS 5. Sumber Dana : PT.DWI PUTRI SELARAS

6. Kontraktor Pelaksana : PT.BINTANG SEWU SEJAHTERA 7. Konsultan Perencana

 Bidang Arsitektur : PT. ARKITEKTON LIMATAMA

 Bidang Struktur : PT. KETIRA ENGINEERING CONSULTANS 8. Waktu Pelaksanaan : 600 hari kalender

a. Mulai : Agustus 2013 b. Selesai : April 2015 3.7. MetodePelaksanaan 1. Pekerjaan Bekisting 2. Pekerjaan Pembesian 3. Pekerjaan Pengecoran 4. Pekerjaan Dinding 4. PEMBAHASAN 4.1. Analisa

Proyek yang ditinjau adalah proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor. Jenis pekerjaan yang ditinjau pada pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan kolom lantai 2 2. Pekerjaan dinding lantai 2 3. Pekerjaan balok lantai 3 4. Pekerjaan pelat lantai 3

Dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, bahwa hanya tukang yang menghasilkan produk dan pekerja mendukung kelancaran pekerjaan tukang, sedangkan mendor sebagai pemberi instruksi dan mengawasi pekerjaan tukang dan pekerja di lapangan. Sesuai dengan hasil pengamatan di lapangan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah sebagai berikut :

1. Peralatan 2. Motivasi 3. Disiplin 4. Keahlian 5. Pengalaman 6. Asal Daerah

Parameter penting dalam penyelenggaraan proyek konstruksi, yang sering dijadikan sebagai sasaran proyek adalah anggaran, jadwal, dan mutu. Keberhasilan dalam menjalankan proyek tepat waktu, biaya, serta mutu yang telah direncanakan adalah salah satu tujuan terpenting bagi pemilik dan kontraktor. Pelaksanaan proyek yang tidak sesuai dengan rencana, dapat mengakibatkan keterlambatan proyek. Seperti yang terjadi pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor adalah keterlambatan yang diakibatkan oleh biaya, yaitu kurang lancarnya pembiayaan yang diberikan oleh pihak pemilik (owner) kepada pihak kontraktor yang berdampak pada durasi pelaksanaan proyek menjadi terlambat dari waktu yang direncakan. Karena katerlambatan yang terjadi pada pihak pemilik, maka pada pihak kontraktor tidak mengalami kesulitan karena hanya sebagai pihak yang melaksanakan sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemilik proyek.

(4)

4.2. Analisa Data Lapangan

Penjelasan mengenai data lapangan yang didapatkan pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express akan dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1. Analisis data lapangan pekerjaan kolom lantai 2

No. Jenis Pekerjaan Volume Satuan 1. Pekerjaan Pembesian

 Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 13855,006 12 8 1154,584 54 54 6 3 Kg Hari Jam Kg Orang Orang Orang Orang 2. Pekerjaan bekisting  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 209,10 12 8 17,425 12 1 1 1 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang 3. Pekerjaan pengecoran  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 16,245 11 8 1,477 6 1 1 1 M3 Hari Jam M3 Orang Orang Orang Orang

Tabel 4.2. Pekerjaan dinding lantai 2

No. Jenis Pekerjaan Volume Satuan 1. Pekerjaan Pemasangan

Bata Merah

 Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 284,249 14 8 20,304 7 3 1 1 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang 2. Pekerjaan Pemasangan Bata Hebel 15 cm  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 828,20 21 8 39,438 15 5 1 1 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang 3. Pekerjaan Pemasangan Bata Hebel 20 cm  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 72,94 6 8 12,156 4 2 1 1 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang 4. Pekerjaan Plaster dan

Acian

 Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 1185,38 24 8 49,391 10 5 1 1 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang

(5)

Tabel 4.3. Pekerjaan balok dan pelat lantai 3

4.3. Perhitungan Produktivitas Tenaga Kerja

Perhitungan produktivitas tenaga kerja pada setiap jenis pekerjaan yang ditinjau pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor adalah sebagai berikut :

4.3.1. Pekerja dan Tukang

Produktivitas tenaga kerja =

Jam kerja efektif/hari x kebutuhan tenaga kerja Volume pekerjaan/hari

4.3.2. Kepala tukang

Produktivitas tenaga kerja = 0,1 x produktivitas tukang

4.3.3. Mandor

Produktivitas tenaga kerja = 0,5 x produktivitas kepala tukang No. Jenis Pekerjaan Volume Satuan

1. Pekerjaan Pembesian  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 58042,124 60 8 967,369 68 68 7 4 Kg Hari Jam Kg Orang Orang Orang Orang 2. Pekerjaan bekisting  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 1373,82 45 8 30,529 21 11 2 2 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang 3. Pekerjaan pengecoran  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 319,807 14 8 22,843 38 7 1 2 M3 Hari Jam M3 Orang Orang Orang Orang

(6)

Tabel 4.4. Hasil Perhitungan produktivitas tenaga kerja

o Pekerjaan kolom lantai 2

No. Jenis Pekerjaan Volume Satuan 1. Pekerjaan Pembesian

 Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor  Hasil produktivitas tenaga kerja  Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 13855,006 12 8 1154,584 54 54 6 3 0,0416 0,0416 0,0043 0,0021 Kg Hari Jam Kg Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang 2. Pekerjaan bekisting  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor  Hasil produktivitas tenaga kerja 209,10 12 8 17,425 12 1 1 1 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang  Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 2,7546 2,7546 0,2754 0,1377 Orang Orang Orang Orang 3. Pekerjaan pengecoran  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor  Hasil produktivitas tenaga kerja  Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 16,245 11 8 1,477 6 1 1 1 32,502 32,502 3,250 1,625 M3 Hari Jam M3 Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang 2. Pekerjaan Pemasangan Bata Hebel 15 cm  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor  Hasil Produktivitas tenaga kerja  Pekerja  Tukang  Kepala Tukang  Mandor 828,20 21 8 39,438 15 5 1 1 1,8256 1,8256 0,1825 0,0913 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang No. Jenis Pekerjaan Volume Satuan

1. Pekerjaan Pemasangan Bata Merah

 Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor  Hasil produktivitas tenaga kerja  Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 284,249 14 8 20,304 7 3 1 1 3,1522 3,1522 0,3152 0,1576 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang o Pekerjaan dinding lantai 2

(7)

o Pekerjaan balok dan pelat lantai 3. Pekerjaan Pemasangan

Bata Hebel 20 cm  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor  Hasil produktivitas tenaga kerja  Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 72,94 6 8 12,156 4 2 1 1 1,9743 1,9743 0,1974 0,0987 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang 4. Pekerjaan Plaster dan

Acian

 Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor  Hasil produktivitas tenaga kerja  Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 1185,38 24 8 49,391 10 5 1 1 1,1338 1,1338 0,1134 0,0567 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang

No. Jenis Pekerjaan Volume Satuan 1. Pekerjaan Pembesian

 Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor  Hasil produktivitas tenaga kerja  Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 58042,124 60 8 967,369 68 68 7 4 0,2067 0,2067 0,0207 0,0103 Kg Hari Jam Kg Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang 2. Pekerjaan bekisting  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor  Hasil produktivitas tenaga kerja  Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 1373,82 45 8 30,529 21 2 2 2 3,9306 3,9306 0,3931 0,19 65 M2 Hari Jam M2 Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang 3. Pekerjaan pengecoran  Volume pekerjaan  Durasi

 Jam kerja efektif/hari  Volume pekerjaan/hari  Jumlah tenaga kerja

 Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor  Hasil produktivitas tenaga kerja  Pekerja  Tukang  Kepala tukang  Mandor 319,807 14 8 22,843 38 7 1 2 2,8017 2,8017 0,2802 0,1401 M3 Hari Jam M3 Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang

(8)

4.4. Koefisien SNI 2015

Berikut ini adalah koefisien yang didapatkan dari SNI 2015. Tabel 4.5. Analisa SNI 2015

No. Kebutuhan Volume

Indeks Satuan 1. 10 kg pembesian dengan besi polos atau besi ulir

Bahan

- Besi beton (polos/ulir) 10,500 kg

- Kawat beton 0,150 kg Tenaga kerja - Pekerja 0,070 OH - Tukang besi 0,070 OH - Kepala tukang 0,007 OH - Mandor 0,004 OH

2. 1 m2 pemasangan bekisting untuk kolom Bahan

- Kayu kelas III 0,040 M3

- Paku 5 cm – 12 cm 0,400 Kg

- Minyak bekisting 0,200 Liter

- Balok kayu kelas II 0,015 M3

- Plywood tebal 9 mm 0,350 Lbr

- Dolken kayu galam, φ (8-10) cm, panjang 4 m 2,000 Batang Tenaga kerja

- Pekerja 0,660 OH

- Tukang besi 0,033 OH

- Kepala tukang 0,033 OH

- Mandor 0,033 OH

3. 1 m2 pemasangan bekisting untuk balok Bahan

- Kayu kelas III 0,040 M3

- Paku 5 cm – 12 cm 0,400 Kg

- Minyak bekisting 0,200 Liter

- Balok kayu kelas II 0,018 M3

- Plywood tebal 9 mm 0,350 Lbr

- Dolken kayu galam, φ (8-10) cm, panjang 4 m 2,000 Batang Tenaga kerja

- Pekerja 0,660 OH

- Tukang besi 0,330 OH

- Kepala tukang 0,033 OH

- Mandor 0,033 OH

4. 1 m2 pemasangan bekisting untuk pelat lantai Bahan

- Kayu kelas III 0,040 M3

- Paku 5 cm – 12 cm 0,400 Kg

- Minyak bekisting 0,200 Liter

- Balok kayu kelas II 0,015 M3

- Plywood tebal 9 mm 0,350 Lbr

- Dolken kayu galam, φ (8-10) cm, panjang 4 m 6,000 Batang Tenaga kerja

- Pekerja 0,660 OH

- Tukang besi 0,330 OH

- Kepala tukang 0,033 OH

(9)

5. 1 m3 beton mutu f’c = 26,4 MPa (K 300), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,52 Bahan - PC 413,000 Kg - PB 681,000 M3 - KR (maksimum 30 mm) 1021,000 M3 - Air 215,000 Liter Tenaga kerja - Pekerja 1,650 OH - Tukang besi 0,275 OH - Kepala tukang 0,028 OH - Mandor 0,083 OH

6. 1 m2 dinding bata merah campuran spesi 1 PC : 4 PP Bahan

- Bata merah 70,000 Buah

- PC 11,500 Kg - PP 0,043 M3 Tenaga kerja - Pekerja 0,300 OH - Tukang besi 0,100 OH - Kepala tukang 0,010 OH - Mandor 0,015 OH

7. 1 m2 dinding HB 20 campuran spesi 1 PC : 4 PP Bahan - HB 20 12,5 Buah - PC 24,260 Kg - PP 0,077 M3 - Besi akur ϕ = 8 mm 0,280 M3 Tenaga kerja - Pekerja 0,300 OH - Tukang besi 0,150 OH - Kepala tukang 0,015 OH - Mandor 0,015 OH

8. 1 m2 dinding HB 15 campuran spesi 1 PC : 4 PP Bahan - HB 15 12,5 Buah - PC 18,200 Kg - PP 0,582 M3 - Besi akur ϕ = 8 mm 0,280 M3 Tenaga kerja - Pekerja 0,360 OH - Tukang besi 0,120 OH - Kepala tukang 0,012 OH - Mandor 0,018 OH

9. 1 m2 plasteran campuran spesi 1 PC : 4 PP Bahan - PC 6,240 Kg - PP 0,024 M3 Tenaga kerja - Pekerja 0,300 OH - Tukang besi 0,150 OH - Kepala tukang 0,015 OH - Mandor 0,015 OH

(10)

10. 1 m2 acian Bahan - PC 3,250 Kg Tenaga kerja - Pekerja 0,200 OH - Tukang besi 0,100 OH - Kepala tukang 0,010 OH - Mandor 0,010 OH

4.5. Analisa Perbandingan Koefisien di lapangan dengan SNI 2015.

Untuk mempermudah perbandingan yang terjadi pada SNI dan hasil perhitungan , maka dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 4.6. Perbandingan koefisien di lapangan dengan SNI 2015

No. Pekerjaan

Koefisien

Satuan Perhitungan SNI 2015

1. 10 kg pembesian dengan besi polos atau besi ulir

- Pekerja 0,0416 0,070 OH

- Tukang besi 0,0416 0,070 OH

- Kepala Tukang 0,0043 0,007 OH

- Mandor 0,0021 0,004 OH

2. 1 m2 pemasangan bekisting untuk kolom

- Pekerja 2,7546 0,660 OH

- Tukang besi 2,7546 0,033 OH

- Kepala Tukang 0,2754 0,033 OH

- Mandor 0,1377 0,033 OH

3. 1 m2 pemasangan bekisting untuk balok

- Pekerja 3,9306 0,660 OH

- Tukang besi 3,9306 0,330 OH

- Kepala Tukang 0,3931 0,033 OH

- Mandor 0,1965 0,033 OH

4. 1 m2 pemasangan bekisting untuk pelat lantai

- Pekerja 3,9306 0,660 OH

- Tukang besi 3,9306 0,330 OH

- Kepala Tukang 0,3931 0,033 OH

- Mandor 0,1965 0,033 OH

5. 1 m3 beton mutu f’c = 26,4 MPa (K 300), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,52

- Pekerja 2,8017 1,650 OH

- Tukang besi 2,8017 0,275 OH

- Kepala Tukang 0,2802 0,028 OH

- Mandor 0,1401 0,093 OH

6. 1 m2 dinding bata merah campuran spesi 1 PC : 4 PP

- Pekerja 3,1522 0,300 OH

- Tukang besi 3,1522 0,100 OH

- Kepala Tukang 0,3152 0,010 OH

- Mandor 0,1576 0,015 OH

7. 1 m2 dinding HB 20 campuran spesi 1 PC : 4 PP

- Pekerja 1,9743 0,300 OH

- Tukang besi 1,9743 0,150 OH

- Kepala Tukang 0,1974 0,015 OH

- Mandor 0,0987 0,015 OH

8. 1 m2 dinding HB 15 campuran spesi 1 PC : 4 PP

- Pekerja 1,8256 0,360 OH

- Tukang besi 1,8256 0,120 OH

- Kepala Tukang 0,1825 0,012 OH

(11)

9. 1 m2 plasteran campuran spesi 1 PC : 4 PP - Pekerja 1,1338 0,300 OH - Tukang besi 1,1338 0,150 OH - Kepala Tukang 0,1134 0,015 OH - Mandor 0,0567 0,015 OH 10. 1 m2 acian - Pekerja 1,1338 0,200 OH - Tukang besi 1,1338 0,100 OH - Kepala Tukang 0,1134 0,010 OH - Mandor 0,0567 0,010 OH

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari produktivitas yang telah dianalisis maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Produktivitas tenaga kerja pada setiap jenjang keahlian dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yaitu peralatan (barbending, vibrator, air compretion dan lain-lain), motivasi, disiplin, keahlian (terampil dan tidak terampil), pengalaman dan asal daerah. 2. Dalam menyelesaikan proyek kontruksi pembangunan

Hotel Holiday Inn Express ini yang digunakan tenaga kerjanya adalah tenaga kerja harian dan tenaga kerja borongan.

3. Hasil perhitungan produktivitas tenaga kerja di lapangan lebih besar dibandingkan dengan analisa SNI 2015, seperti pada pekerjaan pemasangan bekisting, pengecoran dan pekerjaan dinding.

5.2. Saran

1. Dalam pemilihan tenaga kerja khususnya tukang lebih memperhatikan latar belakang yang dimiliki, karena akan berakibat pada produktivitas yang dihasilkan. 2. Kebutuhan tenaga kerja lebih diperhatikan, akan

menggunakan tenaga kerja harian atau borongan yang akan berakibat pada pembiayaan yang membengkak akibat banyaknya jumlah tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dirjen Bina Marga dan Pekerjaan Umum, Satuan Harga Analisa Pekerjaan, Jakarta, 2015.

2. Evrianto, Wulfram I., Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta, 2005.

3. Fahmi, Irham, Manajemen Produksi dan Operasi, Alfabeta, Bandung, 2014.

4. Hill, Mc. Graw, Professional Construction Management, Erlangga, Jakarta 1990.

5. Lenggogeni, Irika Widiasanti, Manajemen Konstruksi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013.

6. Pudjosumarto, Mulyadi, Evaluasi Proyek, Liberty, Yogyakarta, 1991.

7. Ratnasari, Produktivitas Tenaga Kerja Pada Bangunan Gedung Bertingkat Di Wilayah Kota Bogor, Skripsi, Universitas Pakuan, Bogor, 2008. 8. Soeharto, Iman, Manajemen Proyek Jilid 2, Erlangga,

2002.

9. Sulistia, Supriyatno, Proyek Pembangunan Hotel Holiday Inn Express, Laporan Kerja Praktek, Universitas Pakuan, Bogor, 2015.

RIWAYAT PENULIS

1. Sulistia, ST. Alumni (2015) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan Bogor. 2. Ir. Budiono, MT. Staf Dosen Program Studi

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.

3. Ir. Wiratna Tri Nugraha, MT. Staf Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.

Gambar

Tabel 4.1. Analisis data lapangan pekerjaan kolom  lantai 2
Tabel 4.3. Pekerjaan balok dan pelat lantai 3
Tabel 4.4.   Hasil Perhitungan produktivitas tenaga  kerja
Tabel 4.5. Analisa SNI 2015

Referensi

Dokumen terkait

Hal inilah yang kemudian dijadikan latar belakang bagi pendekatan arsitektur kontekstual yang diambil sebagai upaya perancangan Pasar Seni di Sangiran agar didapatkan keselarasan

Selanjutnya menurut Tola dan Furqon (Suharsaputra, 2010:67) ciri-ciri sekolah efektif adalah (1) tujuan sekolah dinyatakan secara jelas dan spesifik, (2) pelaksanaan

Pencarian giok yang dilakukan di daerah penggunungan Singgah Mata menjadi permasalahan baru bagi pemerintah, karena sebagian dari para pencari ini tidak memperhatikan

mate, made a pursuing flight to pursue uapon detecting a mate, hovering and touching the perched female for courting, mounting and grasping the female, flew in tandem to

proficiency students write mostly simple sentences with a single subject

Diagnosa keperawatan Intoleransi aktivitas b.d banyaknya alat monitor yang terpasang evaluasi di lakukan jam 14.10 wita S: pasien mengatakan dapat beristirahat dengan

PENGARUII KITALII'AS PELAYAI-AN DAN IIARGA TERIIADAP KEPTJASAN PEI,ANGGAI{ DAN DAMPAKI'iYA TERHADAP. WORD OF MOUTH TAMTJ HOTEL CAT,IFORI\'IA

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat disimpulkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode hands on learning