• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA JAWA TERHADAP BAHASAINDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMANEGERI 1 SERBAJADI SERDANG BEDAGAITAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA JAWA TERHADAP BAHASAINDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMANEGERI 1 SERBAJADI SERDANG BEDAGAITAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA JAWA TERHADAP BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA

NEGERI 1 SERBAJADI SERDANG BEDAGAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh

Wika Fitriana Siregar NIM 208111092

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk interferensi gramatikal BJ terhadap BI pada karangan narasi pada karangan narasi siswa. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi timbulnya interferensi BJ terhadap BI pada karangan narasi siswa tersebut. Target penelitian yang dipilih adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Serbajadi Serdang Bedagai.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh kesalahan berbahasa yang mengandung interferensi gramatikal BJ terhadap BI pada karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Serbajadi Serdang Bedagai. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Teknik ini digunakan dengan pertimbangan jumlah populasi siswa lebih dari 100 orang, sehingga dapat diambil sampel sebesar 25%. Data diperoleh dengan cara membuat instrument non-tes, yaitu mengarang. Mengarang dianggap mampu menjaring data yang dibutuhkan untuk dinalisis.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, interferensi morfologi terdapat dua tipe, yaitu interferensi unsur pembentuk kata dan interferensi proses morfologis. Kedua, faktor yang memengaruhi terjadinya interferensi BJ terhadap BI, yaitu faktor internal siswa, meliputi penutur bilingual berbahasa pertama atau bahasa ibu BJ, untuk menunjukkan suasana kedaerahan, dan untuk menghaluskan makna. Ketiga, frekuensi kemunculan interferensi gramatikal pada karangan narasi siswa adalah 43,33%.

(7)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kerangka Teoretis ... 8

1. Interferensi ... 8

a. Bentuk-bentuk Interferensi ... 12

b. Interferensi Gramatikal ... 12

1) Interferensi Morfologis ... 13

(8)

2. Karangan Narasi ... 19

a. Pengertian Karangan ... 19

b. Jenis-jenis Karangan ... 20

c. Karangan Narasi ... 20

B. Kerangka Konseptual ... 29

C. Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 32

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 32

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 34

D. Teknik Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian ... 35

E. Teknik Analisis Data Penelitian ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian... 38

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 41

1. Interferensi Morfologi ... 41

2. Latar Belakang Terjadinya Interferensi Bahasa Jawa dalam Tuturan Bahasa Indonesia ... 57

3. Tabel Frekuensi Kemunculan Interferensi Gramatikal Bahasa Jawa terhadap Bahasa Indonesia ... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Simpulan ... 63

(9)
(10)

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA N 1 Serbajadi ... 33 TABEL 4.1 Tipe – tipe Interferensi Bahasa Jawa terhadap Bahasa

Indonesia ... 39 TABEL 4.2 Jenis dan Frekuensi Unsur Pembentuk Kata dan

Penyebarannya ... 61 TABEL 4.3 Jenis dan Frekuensi Interferensi Pola Proses Morfologis

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setiap kelompok etnis tersebut memiliki kebudayaan dan bahasanya masing-masing. Sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika maka keanekaragaman tersebut tidak dipandang sebagai penghalang

kesatuan melainkan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Hal ini termanifestasi dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa bahasa daerah yang masih dipelihara dengan baik oleh pemakainya akan dihormati dan dipelihara oleh negara.

Untuk mempersatukan seluruh etnis dalam suatu bangsa dan mempermudah komunikasi maka dibutuhkan sebuah sarana komunikasi nasional. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Hal ini berarti bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi nasional bangsa kita. Bahasa Indonesia harus dikembangkan dan setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk turut membinanya, dan salah satu ranah pembinaan bahasa tersebut adalah ranah pendidikan.

(14)

mampu mengidentifikasi masalah tersebut berikut mencari pemecahan yang tepat. Tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah merupakan tuntutan kebutuhan manusia sejak lahir sampai akhir hayatnya. Dengan demikian, belajar merupakan tuntutan hidup sepanjang hayat manusia (long life learning). Dalam mempertahankan kehidupannya manusia harus mempunyai bekal kecakapan hidup (skill of life) yang dapat diperoleh melalui berbagai proses belajar, seperti belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar untuk menjadi diri sendiri (learning to be myself), dan belajar untuk hidup bersama (learning to live together).

Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 BAB II Pasal 3 menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

(15)

proses belajar mengajar di sekolah adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia berperan sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pelajaran bahasa Indonesia meliputi pembelajaran mengenai empat keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis merupakan keterampilan tertinggi, yakni keterampilan yang dianggap paling sulit. Lebih lanjut, kegiatan menulis menuntut gagasan yang tersusun logis, diekspresikan secara jelas, dan ditata secara menarik sehingga menulis merupakan kegiatan yang cukup kompleks (Tarigan, 1983: 8).

Sesuai dengan tujuan penulisan, tulisan dibedakan atas empat bentuk. Salah satunya adalah karangan narasi. Karangan narasi adalah bentuk karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang berhubungan, yang biasanya disusun menurut urutan waktu. Peristiwa yang disajikan boleh peristiwa yang benar-benar terjadi dan boleh pula yang bersifat khayal. Penulisan narasi bertujuan untuk menyajikan peristiwa-peristiwa kepada pembaca. Dalam penulisan karangan narasi tentu aspek-aspek kebahasaan menyertai prosesnya. Pada aspek-aspek kebahasan itu tentu terdapat pula aspek morfologi dan sintaksis.

Pada kenyataannya, kemampuan menulis belum dikuasai oleh siswa dengan baik, terlebih pada aspek gramatika yang meliputi morfologi dan sintaksis. Hal ini terbukti dari pencapaian hasil menulis siswa yang masih rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifin dengan judul “Gramatika

(16)

dinyatakan bahwa hasil pengajaran gramatika bahasa Indonesia tidak sesuai dengan harapan. Persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan hasil pengajaran gramatika tidak sesuai dengan tuntutan pengajaran bahasa yang komunikatif.

SMA Negeri 1 Serbajadi Serdang Bedagai merupakan sekolah yang mayoritas peserta didiknya berasal dari etnis Jawa. Pada proses belajar mengajar di sekolah ini bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Pada umumnya peserta didik di sekolah ini merupakan penutur bilingual, yakni penutur bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Pada penutur bilingual sering terjadi alih kode, yakni peristiwa peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya situasi. Selain itu peristiwa campur kode juga kerap terjadi, yakni peristiwa bercampurnya dua bahasa atau lebih. Secara khusus pada peserta didik di SMA Negeri 1 Serbajadi Serdang Bedagai alih kode dan campur kode terjadi antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.

Alih kode dan campur kode berkaitan sangat erat dengan interferensi. Interferensi merupakan perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan suatu bahasa dengan unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur bilingual. Salah satu jenis interferensi adalah interferensi gramatikal. Interferensi gramatikal mencakup aspek morfologi dan sintaksis.

Berdasarkan latar belakang tersebut diadakanlah penelitian dengan judul “Interferensi Gramatikal Bahasa Jawa terhadap Bahasa Indonesia dalam

(17)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Penguasaan aspek gramatika siswa masih rendah

2. Hasil menulis siswa khususnya dalam penguasaan aspek gramatika masih rendah

3. terjadinya alih kode antara bahasa Jawa dan bahasa Indonesia pada siswa SMA Negeri 1 Serbajadi Serdang Bedagai

4. terjadinya campur kode antara bahasa Jawa dan bahasa Indonesia

C. Batasan Masalah

Adapun masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah interferensi gramatikal bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia. Dalam hal ini penelitian difokuskan hanya pada aspek morfologi dan aspek sintaksis dalam karangan narasi siswa kelas X SMA.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. bagaimanakah kemampuan penguasaan aspek gramatika siswa kelas X SMA Negeri 1 Serbajadi Serdang Bedagai?

(18)

3. seberapa seringkah interferensi gramatikal bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia terjadi?

4. apakah penyebab munculnya interferensi gramatikal bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui tingkat penguasaan aspek gramatika bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Serbajadi Serang Bedagai 2. untuk mengetahui hasil menulis siswa kelas X SMA Negeri 1 Serbajadi

Serdang Bedagai khususnya pada aspek gramatika

3. untuk mengetahui intensitas kemunculan interferensi gramatikal bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia

4. untuk mengetahui penyebab kemunculan interferensi gramatikal bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia

F. Manfaat Penelitian

(19)

1. Manfaat Teoretis

a. Secara teoretis dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan siswa menggunakan aspek gramatikal Bahasa Indonesia

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia untuk mengajarkan lebih terinci aspek gramatikal bahasa Indonesia

b. Sebagai referensi ilmiah bagi peneliti yang lain di masa yang akan datang

c. Sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan untuk penelitian lanjutan dalam bidang yang relevan

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai interferensi gramatikal bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia pada karangan narasi siwa kelas X SMA Negeri 1 Serbajadi Serdang Bedagai, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk interferensi morfologi BJ ke dalam BI terdapat dua tipe interferensi, yaitu sebagai berikut :

a. Interferensi unsur pembentuk kata yang meliputi :

1. fonem awal /k/, /t/, dan /s/ luluh menjadi proses nasal dengan prefiks N-

2. pembentukan ke-an ‘terlalu’,

3. pembentukan sufiks –an untuk membentuk kata kerja b. Interferensi Proses Morfologis yang meliputi :

1. prefiksasi Ke + Verba

2. reduplikasi ulang dasar + an, dan

3. pelesapan afiks utuh dengan pola (-) KD (-) 4. proses pertukaran kata

(21)

a. Kebiasaan penutur menggunakan bahasa daerah (bahasa Jawa) sebagai bahasa pertama

b. Untuk menunjukkan nuansa kedaerahan c. Untuk menghaluskan makna

3. Persentase kemunculan interferensi gramatikal bahasa Jawa terhadap Bahasa Indonesia dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Serbajadi Serdang Bedagai adalah 43,33%.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa interferensi gramatikal BJ ke dalam BI pada karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Serbajadi Serdang Bedagai jenisnya sangat beragam. Usaha-usaha yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut.

1. Bagi Pembaca

Masih banyak kesalahan berbahasa Indonesia di dalam praktik penulisan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya pembaca memerhatikan dan memahami struktur kebahasaan yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

2. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhayi, dkk. 1985. Interferensi Gramatikal Bahasa Jawa dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia.

Agustien, dkk. 1999. Buku Pintar Bahasa dan Sastra Indonesia. Semarang: CV. Aneka Ilmu

Alwi, Hasan, dkk. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Alwasilah, Chaedar. 1985. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Badudu, J. S. 1986. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta. Rineka Cipta.

Chaer, A. dan Agustina, L. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:Balai Pustaka

Keraf, Gorys. 1994. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, Harimurti. 1989. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia.

Jakarta: Gramedia.

Kosasih, H. E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung : Yrama Widya.

Kusno, B.S. 1986. Pengantar Tata Bahasa Indonesia. Bandung:

Murdianingsih. 2004. Skripsi: “Interferensi Bahasa Jawa dalam Pemakaian Bahasa Indonesia pada rubrik “Gayeng Semarang” di Surat kabar Suara Merdeka”. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ramlan, M. 1987. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.

Suwadji, dkk. 1986. Morfosintaksis Bahasa Jawa. Yogyakarta: Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia.

(23)

. 1986. Cakrawala Bahasa Indonesia I. Jakarta: Gramedia Pusataka Umum.

. 1989. Komposisi. Flores: Nusa Indah.

Gambar

TABEL 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA N 1 Serbajadi .......................... 33
GAMBAR 2.1 Bagan Interferensi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing ....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, pihak RSUD Brebes perlu mempertimbangkan adanya penerapan sistem antrian dengan model yang baru yaitu Model Multiple Channel Query System

Peningkatan Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD Tarakanita Kota Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan Menggunakan Media Gambar Seri.. Skripsi Universitas Sanata

Informasi keuangan di atas diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten (Persero) Tbk ("Bank") dan Entitas Anaknya tanggal

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dengan judul penelitian yang dilakukan adalah

Di dalam hasil percobaan ini saya ingin memberikan keterangan beberapa hasil yang saya coba didalam menentukan pH dari berbagai larutan mulai dari asam kuat, asam lemah, basah

Jadi, yang dimaksudkan judul skripsi ini adalah penulis ingin mengetahui bagaimana proses pemberian bantuan untuk siswa yang memiliki rendah diri dalam mengatasi

Berdasarkan survey awal yang dilakukan terhadap 10 orang anggota DPR RI Fraksi “X” periode 2009-2014 terkait dengan motif sosial yang dimiliki : terdapat 30% memiliki

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikan keefektifan model pengajaran advance organizer dalam meningkatkan