• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita

ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa Al-Fithri)

Oleh :

Yadi Ruslan

1106278

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita

ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa Al-Fithri)

Oleh

Yadi Ruslan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Khusus

© Yadi Ruslan2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Yadi Ruslan 1106278

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita

ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa Al-Fithri)

Disetujui dan disahkan Oleh : Pembimbing I

Dra. Oom Sitti Homdijah, M.Pd NIP. 19610105 1983032 002

Pembimbing II

Drs. Budi Susetyo, M.Pd NIP. 19580907 198703 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i ABSTRAK

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASA AL-FITHRI

Oleh Yadi Ruslan (1106278)

Departemen Pendidikan Khusus FIP UPI Bandung

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai penerapan kedisiplinan di dalam kelas di SLB Al-Fithri. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Obserfasi dan dokumen tasi dengan pengujian keabsahan data yang digunakan yaitu Triangulasi Teknik. Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru, guru peket, orang tua peserta didik dan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai bagai mana peyusuan kedisiplinan, penerapan kedisiplinan, kendala dan cara menangani kendala dalam penerapan kedisiplinan serta evaluasi yang dilakukan dalam penerapan kedisiplinan di dalam kelas. Penyusunan program kedisiplinan dilakukan dengan cara penyusunan pada rapat sekolah, cara yang diterapkan dalam menerapkan kedisiplinan yaitu dengan cara pembiasaan, serta di lakukan dengan cara kontinyu setiap harinya, kendala yang dialami dalam penerapan kedisiplinan yaitu peserta didik yang lamban dalam pembelajaran dan ingatan, sehingga perlu dilakukan berulang dan terus menerus dalam menangani setiap kendala, evaluasi yang dilakukan berupa pengamatan dan pertanyaan yang di berikan terhadap peserta didik. Tanggapan guru mengenai penerapan kedisiplinan sudah dapat dikatakan maksimal karena setiap harinya peserta didik di latih dan di biasakan untuk bersikap disiplin baik di dalam kelas ataupun di lingkungan sekolah. Sedangkan menurut orang tua penerapan kedisiplinan di dalam kelas kelas dapat dikatakan cukup baik, karena sering terlihat peserta didik berdisiplin dalam kegiatan pembelajaran di sekolah maupun dirumah. Lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah sangat mendukung dan terlibat dalam penerapan kedisiplinan di dalam kelas, bahkan terdapat juga bentuk kerja sama yang di jalin dengan pihak keluarga dan lingkungan sekitar sekolah. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dalam penerapan kedisiplinan di SLB Al-Fithri sudah dapat di terapkan dengan baik, karena terlihat dari peserta didik sudah mengalami peningkatan dalam kedisiplinan.

(5)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i ABSTRACT

APPLICATION OF DISCIPLINE STUDENTS MENTALLY DISABLED LIGHT IN THE CLASS III

OUTSTANDING SCHOOL AL-Fitr

By Ruslan Yadi (1106278)

Department of Special Education FIP UPI Bandung

This study aims to describe the application of discipline in the classroom in SLB Al-Fitr. This research method uses descriptive research with a qualitative approach. Data was collected by interview. Obserfasi and documents tation to test the validity of the data used is triangulation technique. The research subjects in this study consisted of principals, teachers, teacher peket, parents of students and learners. This study aims to describe the like where peyusuan discipline, the application of discipline, constraints and how to deal with problems in the application of discipline and evaluation in the application of discipline in the classroom. Programming discipline done by the preparation of the meeting of the school, the way it is applied in applying the discipline that is by habituation, and be done by continuously every day, constraints experienced in the application of discipline that learners are slow in learning and memory, so it needs to be done repeatedly and continuously in dealing with any obstacle, evaluations conducted in the form of observations and questions were given to the learners. Teacher responses on the application of the discipline has to be said because the daily maximum of learners in training and make it a habit to be disciplined in the classroom or in the school environment. Meanwhile, according to the parent application of discipline in the classroom classes can be quite good, as is often seen disciplined learners in learning activities at school and at home. Family environment and school environment is very supportive and involved in the application of discipline in the classroom, even there is also a form of cooperation that intertwine with the family and the environment around the school. Research shows that in the application of discipline in SLB Al-Fitr can already be applied properly, as seen from the learners have experienced an increase in discipline.

(6)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 7

1. Landasan Kedisiplinan ... 7

a. Pengertian Kedisiplinan ... 7

b. Unsur-unsur Kedisiplinan ...8

c. Pentingnya Kedisiplinan ...15

d. Cara Menanamkan Kedisiplinan ...18

2. Anak Tunagrahita Ringan ... 19

a. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan `...19

b. Dampak Ketunagrahitaan ...19

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

B. Pembahasan ... 54

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 61

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ...64

LAMPIRAN ...67

(7)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. KISI-KISI INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Tabel 3.2. KISI-KISI WAWANCARA

(9)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pentingnya pendidikan bukan hanya dipahami masyarakat sebagai perwujudan hak

dari setiap warga negara, namun pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi pengembangan

diri individu dimana peserta didik diharapkan dapat merealisasikan seluruh potensinya.

Baik bagi anak pada umumnya maupun anak berkebutuhan khusus, terutama bagi anak

Tunagrahita yang tidak dibedakan dalam memperoleh pendidikan walaupun mereka

memiliki keterbatasan baik secara kecerdasan dan penyesuaian tingkah laku. Namun hal

ini dapat dilihat dalam UU RI NO. 2O tentang sistem Pendidikan Nasianal, pasal 5 (2) ditegaskan bahwa ‘warga Negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, atau social yang berhak memperoleh pendidikan khusus.

Proses pembelajaran tidak hanya meliputi aspek kognitif melainkan banyak aspek

yang dipelajari seperti halnya kemandirian, kepatuhan, sopan santun, kerjasama, sosial,

kebudayaan, kedisiplinan dan banyak hal lainnya yang terjadi dalam proses pembelajaran.

Itu semua tidak hanya pada anak umumnya melainkan bagi anak berkebutuhan khusus.

Anak Tunagrahita tidak menitik beratkan pada aspek kognitif melainkan pada aspek yang

lain seperti kedisiplinan, kemandirian, kepatuhan, sopan santun, dan lainnya.

Oleh karena itu pendidikan bagi anak Tunagrahita pada saat ini lebih diarahkan pada

pembentukan kecakapan kegiatan hidup sehari – hari. Artinya pendidikan lebih

disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sesuai dengan potensi dan budaya

masyarakat. Pendidikan anak berkebutuhan khusus, khususnya anak Tunagrahita

hendaknya mengarah pada penguasaan sejumlah kecakapan dan keterampilan yang sesuai

dengan bakat, minat, potensi, kondisi lingkungan dan kebutuhan lingkungan yang sesuai

dengan karakteristik anak tunagrahita.

Dalam proses pembelajaran bagi anak Tunagrahita seharusnya ada salah satu aspek

yang diterapkan terlebih dahulu untuk menunjang pembelajaran yang lainnya yaitu sikap

disiplin. Sikap disiplin sangatlah penting dikuasai terlebih dahulu oleh Anak Berkebutuhan

(10)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tunagrahita dapat dipelajari dan ditanamkan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran

sikap disiplin bagi anak Tunagrahita membutuhkan waktu dan pengulangan secara

kontinyu, baik itu dalam pembelajaran sikap disekolah ataupun sikap dilingkungan

keluarga dan lingkungan masyarakat.

Peran serta orang tua dalam penerapan sikap disiplin sangatlah penting, karena

lingkungan dan peran serta orangtualah yang akan menentukan keberhasilan anak dalam

bersikap disiplin baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah. Sikap

disiplin dari lingkungan rumah akan mendukung pembelajaran sikap disiplin di sekolah.

Sehingga anak mampu bersikap disiplin karena sikap ini telah diterapkan terlebih dahulu

di lingkungan rumah dimana anak lebih banyak menghabiskan waktunya.

Namun pada kenyataannya, masih banyak anak yang tidak mengutamakan sikap

disiplin, baik itu di lingkungan rumah ataupun di lingkungan sekolah. Anak belum terbiasa

menerapkan sikap disiplin dikarenakan faktor–faktor yang masih belum diperhatikan oleh

keluarga ataupun lingkungan peserta didik kurang begitu dilirik dan dijadikan bahan

utama baik dalam pembelajaran di sekolah ataupun di lingkungan rumah. Sehingga

pemahaman sikap bagi anak-anak dalam pembelajaran kedisiplinan kurang menunjang.

Oleh karna itu, sikap disiplin seharusnya dijadikan acuan utama dalam proses

pembelajaran. Contohnya dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Anak masih kurang

disiplin sehingga proses pembelajaran menjadi terganggu, oleh karena itu penerapan sikap

disiplin di dalam kelas harus diperhatikan oleh guru serta ditunjang dengan sikap disiplin

yang dilakukan oleh pihak keluarga.

Banyak siswa yang tidak disiplin di dalam kelas seperti tidak mentaati peraturan

yang ada di dalam kelas, datang terlambat, berjalan-jalan di dalam kelas, mengobrol di

saat pembelajaran, menggagu temannya, tidak fokus dan tidak memperhatikan guru saat

mengajar. Hal tersebut adalah sebagian kecil yang terjadi di lapangan saat proses

pembelajaran berlangsung.

Hasibuan, MSP (2001, hlm. 190) mengemukakan bahwa:Kedisiplinan adalah

kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan

norma-norma sosial yang berlaku. Sehingga kedisiplinan sangat penting dan menjadi acuan

(11)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anak Tunagrahita itu dapat berdisiplin, namun fenomena yang ditemukan di

lapangan masih banyak anak yang tidak dapat bersikap disiplin. Misalnya, ketika

pembelajaran di dalam kelas berlangsung anak tidak dapat dikondisikan dengan baik,

mengganggu temannya, bermain di dalam kelas, jalan-jalan di dalam kelas, dan anak

sering menujukan sikap-sikap yang menyalahi aturan di kelas. Sehingga anak tersebut

tidak dapat disiplin baik dalam peraturan ataupun sikapnya.

Beberapa permasalahan yang dihadapi anak tunagrahita dalam proses pembelajaran

sikap kedisiplinan, yaitu kurangnya perhatian terhadap pembelajaran sikap disiplin. Hal ini

dilihat dari pelaksanaan di sekolah yang sering kali mengalami hambatan, diantaranya

program yang belum dapat memenuhi kebutuhan siswa. Hal ini menimbulkan kesulitan

siswa dalam pembelajaran ataupun penerapan sikap disiplin di dalam kelas. Sehingga

sering kali anak tidak disiplin di dalam kelas, karena ketidaktahuan dan kurangnya

pemahaman anak mengenai sikap kedisplinan.

Anak tunagrahita tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama, latihan dan

bantuan secara berulang-ulang dalam merealisasikan setiap aspek pembelajaran yang

diberikan oleh guru. Dengan metode yang tepat, akan dapat meningkatkan proses

pembelajaan dan motivasi siswa. Dengan demikian, metode yang tepat akan dapat

menutupi keterbatasan-keterbatasan yang mungkin menghambat kualitas proses dan hasil

mengenai kedisiplinan di dalam kelas. Sehingga kedisiplinan pada anak tunagrahita

dibutuhkan agar anak mampu mentaati peraturan-peraturan di lingkungan sosial dan dapat

diterima dengan baik oleh lingkungan masyarakat di masa mendatang.

Disiplin bisa membentuk kepribadian yang baik pada anak untuk memahami

peraturan, sehingga ia pun akan mengerti kapan saat yang tepat untuk melaksanakan

peraturan. Sedangkan peraturan itu sendiri ada dalam keseharian hidup anak. Namun,

kondisi kepribadian anak yang masih membutuhkan pengaturan yang baik dari pihak

sekolah ataupun pihak keluarga yang berada di lingkungan anak.

Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN

KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASA AL-FITHRI”

(12)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fokus masalah penelitian ini berkaitan dengan bagai mana anak dapat berdisiplin di

dalam kelas seperti: anak dapat mematuhi peraturan di dalam kelas, mengikuti kegiatan di

dalam kelas, tidak main-main di dalam kelas, tidak menggangu di dalam kelas dan datang

tepat waktu, sehingga berdasarkan Penelitian ini, maka peneliti mengajukan pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penyusunan program untuk meningkatkan kedisiplinan Peserta Didik

Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI ?

2. Bagaimanakah pelaksananan penerapan kedisiplinan kedisiplinan Peserta Didik

Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI ?

3. Bagaimanakah kendala–kendala pendidik dalam menerapkan kedisiplinan Peserta

Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI ?

4. Bagaimanakah cara pendidik untuk mengatasi kendala-kendala dalam menerapkan

kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar

Biasa AL-FITHRI ?

5. Bagaimanakah evaluasi penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas

III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI ?

6. Bagaimanakah bentuk kerjasama yang dilakukan guru dengan Orang tua dalam

menerapkan kedisiplinan ?

C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Dari uraian latar belakang dan fokus masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana penyususnan program untuk

meningkatkan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di

lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.

Penelitian ini berkaitan dengan bagaimana anak dapat berdisiplin di dalam kelas

seperti: anak dapat mematuhi peraturan di dalam kelas, mengikuti kegiatan di dalam

kelas, tidak main-main di dalam kelas,tidak menggangu di dalam kelas, datang tepat

(13)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan penerapan kedisiplinan Peserta

Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.

c. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kendala-kendala pendidik dalam

menerapkan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan

Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.

d. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana cara pendidik untuk mengatasi

kendala-kendala dalam menerapkan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan

kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.

e. Untuk memperoleh gambaran tentang evaluasi penerapan kedisiplinan Peserta

Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.

f. Untuk memperoleh gambaran tentang bentuk kerjasama yang dilakukan guru

dengan Orang tua dalam menerapkan kedisiplinan.

2. Manfaat penelitian

Dari penelitian ini, penulis berharap dapat memecahkan masalah dan pertanyaan

pertanyaan yang terdapat di fokus masalah sehingga hasiln laporan penelitian ini

dapat bermanfaat, adapun manfaat tersebut diantaranya adalah:

a. Manfaat Teoritis

1. Sebagai karya ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan

bagi lembaga pendidikan khusus pada khususnya.

2. Untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai penerapan kedisiplinan

Anak Tunagrahita di dalam kelas di SLB Al-Fithri.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis

Sebagai sumber untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman

mengenai penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di

lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.

3. Bagi Institus /Sekolah lain

Sebagai sumber studi banding penerapan kedisiplinan Peserta Didik

Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI, bagi

(14)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi Pembaca

Untuk menambah studi pustaka mengenai penerapan kedisiplinan Peserta

(15)

1

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif, yaitu sifat pendekatan yang ditekankan pada sifat alamiah,

spotan dan wajar. Data dikumpulkan peneliti dengan memasuki lapangan

yang akan diteliti.

Menurut Sugiono (2013: 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuandan kegunaan tertentu.

Berdasarkan pada tujuan peneltian, penulis mencoba menggunakan

metode yang dianggap sesuai untuk memecahkan masalah ini. Adapun

metode yang dimaksud adalah metode deskriptif kualitatif. Dasar

pemikiran penggunaan metode peneletian deskriptif kualitatif karena

masalah yang terjadi pada saat sekarang yaitu masalah yang terjadi pada

masa sekarang yaitu masalah yang terjadi pada saat penelitian

berlangsung. Maka dari itu akan terlihat hubungan antara peneliti dan

objek yang diteliti.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian mengenai Penerapan kedisiplinan anak tunagrahita ringan kelas

III didalam kelas di SLB Al-fithri, maka penulis beranggapan bahwa

metode deskriptif kualitiatif lebih cocok digunakan dalam penelitian ini

dengan pertimbangan yaitu:

1. Data yang dikumpulkan bersifat deskriptif yaitu berupa tindakan subjek

yang dalam hal ini subjeknya adalah pesertadidik mengenai Penerapan

kedisiplinan peserta didik tunagrahita ringan kelas III di lingkungan

Sekolah Luar Biasa Al-Fithri.

2. Data ini menggambarkan peristiwa yang dialami dan tidak dapat

dimanipulasi, artinya peristiwa-peristiwa tersebut berlangsung apa

(16)

2

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Teknik Pengumpulan Data

Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dengan tujuan

utama dari penelitian ini adalah mendapat data. Teknik pengumpulan data

menitik beratkan kepada perekaman situasi yang terjadi dalam konteks

masalah yang dibahas. Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak

sebagai peneliti dan sebagai instrumen penting dalam penelitian yaitu

peneliti menjadi perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis,

penafsir data, dan menjadi pelapor penelitiannya.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 309) dalam penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),

sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada

observasi berperan serta (participan observation), wawancara mendalam

(in dept interview) dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan langsung terhadap subjek dimana sehari-hari mereka

berada dan biasa melakukan aktivitasnya.

Observasi dilakukan terhadap siswa dalam kegiatan

pembelajaran kemandirian dasar di sekolah. Obsevasi ditujukan untuk

memperoleh data yang aktuan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai keadaan

atau situasi dari masalah yang diamati tentang upaya guru dalam

mengaplikasikan Penerapan Kedisiplinan di Dalam Kelas di SLB -

Alfithri. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat

secara langsung, selain melakukan pengamatan peneliti ikut serta

dalam kegiatan yang dilakukan oleh sumber data. Hal ini bertujuan

(17)

3

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

partisipasif yang artinya peneliti turut serta secara langsung

berinteraksi dengan anak.

Dalam hal ini yang menjadi sasaran wawan cara adalah seagai

berikut :

a. Keadaan sarana dan prasarana di SLB Al-Fithri

b. Pelaksanaan kedisiplinan peserta didik di SLB Al-Fitri

c. Pelaksanaan kedisiplinan siswa didalam kelas di Kelas III

SDLB Al-Fithri

2.Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung

melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara yang dilakukan

bersifat mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara

jelas dari informan tentang Penerapan Kedisiplinan Anak

tunagrahita Ringan kelas III di Dalam Kelas di SLB - Alfithri.

Wawancara dilakukan terhadap guru yang memberi

pelajaran sikap kedisiplinan di SLB – AlFithri.

Dalam hal ini yang menjadi sasaran wawan cara adalah seagai

berikut :

a. Kepala sekolah SLB Al-fithri

b. Guru Kelas III SDLB I

c. Guru kelas III SDLB II

d. Guru peket sekolah SLB Al-Fithri

e. Orang Tua siswa I

3.Studi Dokumentasi

Selain sumber manusia melalui observasi dan wawancara,

teknik sumber lainnya sebagai pendukung yaitu

dokumen-dokumen tertulis yang resmi maupun tidak resmi. Dokumen

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk

(18)

4

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk mendukung dan menambah kepercayaan

terhadap pembuktian suatu kejadian.

Data yang ingin diperoleh melalui metode ini adalah

struktur organisasi di SLB Al-Fithri, keadaan guru, siswa, sarana

prasarana, dan data-data mengenai lingkungan fisik maupun

administratif yang terdapat di dalamnya serta dokumen berupa

foto dan video hasil selama obserfasi yang dilakukan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga

teknik pengumpulan data tersebut sangat sesuai dengan masalah

yang akan diteliti yaitu tentang Penerapan kedisiplinan Peserta

Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar

Biasa Al-Fithri.

Tabel 3.1 .KISI-KISI INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

N

o

Pertanyaan

Penelitian Dimensi Indikator Subjek

Teknik

ringan kelas III di

(19)

5

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

an di

ringan kelas III di

(20)

6

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidik dalam

menerapkan

kedisiplinan peserta

didik Tunagrahita

ringan kelas III di

lingkungan Sekolah

ringan kelas III di

lingkungan Sekolah

5 Bagaimanakah cara

pendidik untuk

ringan kelas III di

lingkungan Sekolah

Pola asuh 1. Pelaksanaan

(21)

7

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru dengan

Orang tua dalam

menerapkan

kedisiplinan ?

rumah

2. Penerapan

Kedisiplinan

(22)

8

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel. 3.2 KISI-KISI WAWANCARA.

A. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No Narasumber Indikator Ket

1. Kepala

Sekolah

1. Pihak yang terlibat dalam penyusunan tata tertib

Sekolah

2. Konten yang tertulis dalam tata tertib Sekolah

3. Kesesuaian rancangan tata tertib Sekolah dengan

visi, misi dan tujuan Sekolah

4. Cara Sekolah menyebarluaskan tata tertib Sekolah

5. Cara membangun tanggung jawab warga Sekolah

dalam mentaati tata tertib Sekolah

6. Cara Sekolah mengikutsertakan Orang tua siswa

dalam pelaksanaan tata tertib Sekolah

7. Peran Guru dalam pelaksanaan tata tertib Sekolah

8. Tindakan Sekolah dalam mengatasi pelanggaran tata

tertib Sekolah

9. Kerjasama Sekolah dengan pihak Orang tua.

10.Pihak yang terlibat dalam penyusunan tata tertib

Sekolah

11.Proses evaluasi tata tertib Sekolah

2. Walikelas I

& II

1. Sikap dan tingkah laku siswa di Sekolah

2. Sikap dan tingkah laku siswa di dalam kelas

3. Peran guru dalam penerapan tata tertib Sekolah

4. Peran guru dalam penerapan tata tertib kelas

5. Kerjasama guru dengan pihak Orang tua

6. Upaya guru menangani pelanggaran tata tertib

Sekolah

7. Ketentuan seragam Sekolah

8. Tata tertib yang menjadi kebanggaan

(23)

9

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10.Sikap dan tingkah laku siswa di kelas

3. Guru piket 1. Peran guru piket dalam penerapan tata tertib Sekolah

2. Tindakan guru piket dalam menangani pelanggaran

tata tertib Sekolah

3. Hambatan dalam penerapan tata tertib Sekolah

1.Orang tua

Siswa

1. Pelaksanaan sikap disipplin di lingkungan rumah

2. Pandangan mengenai tata tertib di Sekolah

3. Pengenalan tata tertib Sekolah

4. Sikap dan tingkah laku siswa di Sekolah

5. Pelanggaran tata tertib di Sekolah

6. Tindakan Sekolah dalam menangani pelanggaran

tata tertib Sekolah

Tabel. 3.3. PENGAMATAN TATA TERTIB SEKOLA

No Aspek yang diamati Keterangan

1. Mencatat siswa yang terlambat ke dalam buku

piket

2. Menegur siswa yang melakukan pelanggaran

3. Memberi hukuman sesuai dengan pelanggaran

4. Mengontrol seluruh kelas

(24)

10

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4. pengamatan di dalam kelas

No Aspek yang diamati Keterangan

Kerajinan

1. Terlambat hadir dalam proses pembelajaran

2. Ketidak hadiran di Sekolah

3. melaksanakan piket

4. Menaruh tas di kelas

5. Menaruh sepatu di rak sepatu

Kerapihan

6. Menggunakan sepatu tidak sesuai ketentuan

7. Memakai seragam tidak sesuai ketentuan

8. Mencat rambut

9. Memakai baju ketat

10. Memakai tali sepatu warna-warni

Khusus peserta didik putra

11. menggunakan gesper

12. menggunakan dasi

13. Memakai celana ketat

(25)

11

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15. Rambut gondrong

Khusus peserta didik putri

16. Penggunaan rok yang tidak sesuai

17. Make up berlebihan

18. Tidak memakai jilbab sesuai hari

19. Penggunaan rok yang tidak sesuai

Kelakuan

1. Tidak sopan terhadap guru

2. Berada di luar kelas saat KBM

3. Mengeluarkan kata tidak sopan

4. Membuang sampah sembarangan

Di dalam kelas

1. Datang tepat waktu

2. Baris didepan kelas

3. Kerapihan kuku

4. Kerapihan baju

5. Mengucapkan salam

6. Berdoa sebelum belajar

7. Menyimpan tas di meja sendiri

8. Membawa buku pelajaran

9. Menyiapkan peralatan belajar sendiri

10. Mengikuti instruksi guru

11. Memperhatikan pembelajaran dengan baik

12. Tidak jalan jalan di dalam kelas

saatpembelajaran

13. Tidak menggangu teman saat pembelajaran

14. Tidak mengobrol saat pembelajaran

15. Tidak main-maian di dalam kelas

16. Tidak makan didalam kelas

(26)

12

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18. Tidak menangis saat pembelajaran

C. Analisis Data

Sugiyono(2009: 244) berpendapat bahwa analisis data adalah proses untuk

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

observasi, dan dokumentasi sehingga mudah untuk dipahami dan temuan yang

didapat diinformasikan kepada orang lain secara rinci. Analisis data dalam penelitian

ini menggunakan teori Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013, hlm246-253) yang

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara terus menerus

sampaituntas, sehingga datanya sampai jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data

reduction, data display, dan conclusion drawing, penjelasan dari setiap aspek tersebut

yaitu sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data ialah perangkuman, pemilihan hal-hal yang pokok/penting,

dan segaligus sebagai penyederhana. Oleh karena itu, data yang telah di rekduksi

dapat memberikan gambaran jelas kepada peneliti untuk melakukan

pengumbpulan data selanjutnya.

2.

Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data adalah penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dari

berbagai informasi dari lapangan. Penelitian kualitatif dalam penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan sejenisnya.

3. nclusion Drawing (Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,

dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

(27)

13

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji keabsahan data kualitatif meliputi uji, credibility (validitas internal),

transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability

(objektivitas). Teknik keabsahan data yang akan dilakukan peneliti adalah uji

credibility (validitas) agar dapat mempertanggung jawabkan data secara benar dan

akurat, maka pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan beberapa teknik yaitu

dengan teknik triangulasi.

Teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memampaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data tadi, berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan sesuai informan yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda. Ini bisa dicapai dengan jalan membandingkan data dari hasil pengamatan

dengan data hasil wawancara. Teknik triangulasi digunakan untuk mengecek data

yang diperoleh dari sumber data utama, yaitu hasil observasi partisipasi, data hasil

wawancara serta data hasil studi dokumentasi. Untuk menilai apakaha data yang

diperoleh dari lapangan itu valid, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara seksama

dan teliti sebab data yang shahihlah yang dapat dianalisis. Digunakannya teknik

triangulasi ini bertujuan untuk saing mempertegas diantara data yang telah

dikumpulkan.

Meleong (2011, hlm.330) menyatakan bahwa keabsahan data tersebut dapat dicapai dengan jalan, antara lain :

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2) Membandingkan apa yang dikatakan orang lain di depan umum dengan apa yang dilakukannya secara pribadi, 3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, 4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, 5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Jadi pengujian keabsahan data dalam penellitian ini adalah menggunakan teknik

triangulasi sumber yaitu dengan cara menyatakan kebenaran data yang diperoleh

dengan cara wawancara, observasi tidak hanya kepada satu sumber untuk

meyakinkan.

(28)

14

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek-aspek yang berperan penting dalam membantu proses penelitian

kualitatif adalah tahap-tahap penelitian, usaha inilah yang nantinya dapat memberikan

gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, analisis

data, penafsiran data hingga penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian

dapat dijelaskann sebagai berikut :

1. Menyusun Rancangan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyusun rancangan

penelitian yang diajukan pada Dewan Skripsi dan disetujui untuk mengikuti

seminar proposal penelitian, selanjutnya peneliti melakukan konsultasi dan

bimbingan untuk melengkapi dan menyempurnakan rancangan penelitian kepada

Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II. Kegiatan tersebut merupakan

awal dari serangkaian proses penelitian yang berjudul PENERAPAN

KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI

SEKOLAH LUAR BIASA SLB AL – FITHRI.

2. Memilih Tempat Penelitian

Pemilihan latar penelitian ini berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap

progam-program untuk anak tunagrahita. Hal ini didasarkan pada keadaan SLB

Al-fithri yang berada di daerah lingkungan warga.

3. Mengurus Perizinan

Kegiatan ini bersipat administratif yang dimulai dari jurusan Pendidikan Luar

Biasa,. Kemudian merekomendasikan kepada kepala SLB Al-Fithri, untuk

mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

4. Mempersiapkan Perlengakapan Penelitian

Dalam menyiapkan perlengkapan, meliputi perlengkapan segala sesuatu

yang berkenaan untuk membantu dan mempermudah kelancaran dalam proses

pengumpulan data yang akurat, diantaranya meliputi pedoman observasi,

pedoman wawancara, dokumentasi serta peralatan lainnya yang dibutuhkan

dalam proses penelitian.

F. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLB AL-FITHRI Kabupaten Bandung yang

(29)

15

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

(30)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai

Penerapan Kedisiplinan Anak Tunagrahita Ringan di dalam Kelas Di kelas III di SLB

Al-Fithri, maka di peroleh simpulan sebagai berikut:

Penyusunan program kedisiplinan bagi peserta didik Tunagrahita ringan kelas

III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI, dalam penyusunannya banyak

melibatkan pihak seperti Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Kurikulum,

guru kelas, komite serta perwakilan dari Orang tua.

Pelaksananan kedisiplinan bagi peserta didik Tunagrahita ringan kelas III di

lingkungan Sekolah Luar Biasa AL–FITHRI sudah berjalan dan dilaksanakan dengan

ketat dan secara kontinyu. Karena dalam pelaksanaannya mengacu kepada peraturan

dan tata tertib yang berlaku.

Adapun kendala-kendala yang di dapat selam penerapan kedisiplina di SLB

Al-fithri ialah seperti berikut:

1. Masih ada Peserta didik masih kurang dalam ingatan dalam bedisiplin di dalam

kelas sehingga masih harus di instruksikan.

2. Peserta didik masih belum dapat mandiri secara pribadi sehingga masih

membutuhkan bantuan orang tua dan guru dalam kebutuhannya baik pribadi

ataupun secara umum.

3. Peserta didik masih kurang dapat menerima intruksi dengan baik, sehingga dalam

pengintruksikan masih harus berulang dan beberapa kali dalam penyampaiannya.

4. Peserta didik masih melanggar peraturan- peraturan di dalam kelas seperti

membawa makan, mainan, dan dll. Sehingga guru harus memeriksa dan

mengambil mainan atau makanana yang di bawa terlebih dahuli sebelum

(31)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kordinasi guru dan orang tua peserta didik masih kurang terjalin dengan baik di

atara beberapa orang tua, sehingga masih ada orang tua yang membiarkan

anaknya membawa maiana atau makanan kedalam kelas.

6. Kurangnya guru beserta kelas, mengakibatkan kelas menjadi satu antara kelas III

dan kelas IV sehingga kelas menjadi kurang kondusip.

Cara yang di lakukan guru dalam menangani kendala-kendala yang ada ialah

berusaha meminimalisir kendala-kendala yang di dapat, dalam pelaksanaannya di

lakukan dengan secara mengulang kembali semua aspek yang di terapkan secara

kontinyu dalam penerapannya dan dilakukan terus menerus sampai peserta didik

paham dan mengerti mengenai kedisplinan dan penerapannya.

Koordinasi dan penerapan yang di lakukan diharapkan kendala-kendala yang di

alami oleh guru dalam pelaksanaan kedisiplina menjadi mudah dan terminimalisir.

Eevaluasi yang di lakukan dalam penerapan kedisiplinan anak Tunagrahita

ringan kelas III didalam kelas di SLB AL-FITHRI. yaitu dengan cara di lakukannya

evaluasi kegiatan harian yang di catat pada buku penghubung, selanjutnya evaluasi

yang di lakukan guru dalam pelaksanaan pengisian rapot tengah semester dan akhir

taun.

Serta kerjasama Guru dan Orang tua dalam menerapkan kedisiplinan anak di

lingkungan rumah akan dapat mempengaruhi terhadap perkembangan anak dalam

proses kedisiplinan di lingkungan sekolah khususnya di dalam kelas .

B. SARAN

Berdasarkan temuan dan simpulan dari penelitian ini, maka peneliti

memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah.

Alangkah baiknyan apabila Implementasi nilai-nilai kedisiplinan lebih

ditingkatkan serta lebih ditegaskan kembali, agar dalam penerapan hukuman lebih

terarah dan maksimal. di lingkungan sekolah hendaknya melibatkan orang tua

(32)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR

BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Guru

Hendaknya mengoptimalkan kembali peraturan yang telah berjalan didalam

kelas dengan secara menempel peraturan tertulis di dalam kelas, pemberian

penghargaan kepada peserta didik yang melaksanakan kedisiplinan di dalam kelas

secra setaiap minggunya agar peserta didik lebih termotifasi dengan adanya

penghargaan yang di berikan guru.

3. Bagi orang tua

Dalam penerapan kedisiplinan anak dilingkungan rumah alangkah

baiknya dilakukan dan di jalankan dengan penuh kasih sayang. Serta kerja sama

antara guru dan orang tua dapat berjalan dan terjalain dengan baik agar tidak

terjadinya miskomunikasi dalam penerapan kedisiplinan yang di berikan Orang

(33)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Sudrajat. (2008). Disiplin Siswa di Sekolah.Diakses dari

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/04/disiplin-siswa-disekolah/. Pada tanggal 02 Desember 2013, Jam 20.06 WIB.

Andree Tiono Kurniawan. (2011). Hubungan Motivasi, Disiplin, dan Variasi Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sains pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Tesis.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Branata, SA. Pengertian-Pengertian Dasar Pendidikan Luar

Biasa,Bandung:Fa-Sumatra1975.

Divinyi, J. (2003). Dicipline Your Kids, Jakarta : Bhuana Ilmu Populer

Doni Koesoema A. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di

Zaman Global.Jakarta: PT Grasindo

Emzir.(2009). Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif,

Jakarta:Raja Grafindo

Hurlock, Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan. Bandung: Airlangga. (1978). Perkembangan Anak. Bandung: Airlangga.

Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 2. Edisi Keenam.

Penerjemah: Dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.

Khalsa, SN.(2008). Pengajaran Disiplin & Harga Diri : Strategi, Anekdot,dan

Pelajaran

Mangunsong, F (2009). Psikologi & Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Jilid 1).

Mulyono Abdurrahman. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta : PT. RinekaCipta.

Nizar, IAI (2009). Membentuk dan Meningkatkan Disiplin Anak Sejak Dini, Jogjakarta : DIVA

(34)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prijodarminto, S. (1993). Disiplin ; Kiat Menuju Sukses, Jakarta : Pradnya

Soedjinah. (1984). Praktek Keguruan. Proyek balai penataran guru tertulis

Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung:Refika Aditama

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Toeti Soekamto. (1996). Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran.

Jakarta : Depdikbud.

Toeti Soekamto.(1996). Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Jakarta :

Depdikbud. yang Efektif untuk Pengelolaan Kelas yang Sukses.

Jakarta : Indeks

(35)

Yadi Ruslan, 2015

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN

SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI

Gambar

Tabel 3.1 .KISI-KISI INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Tabel. 3.2 KISI-KISI WAWANCARA.
Tabel. 3.3. PENGAMATAN TATA TERTIB SEKOLA
Tabel 3.4. pengamatan di dalam kelas

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian Niswah (2016) yang berjudul “Tingkat Kemampuan Komunikasi Antar Profesi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Dokter dan Farmasi

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai F hitung sebesar 1,58 < 2,76 nilai F tabel jadi dapat disimpulkan bahwa minat, usia, dan lama mengajar secara

Berdasarkan hasil analisis sulfur, didapati bahwa kandungan sulfur total pada daerah bukan sesar yang diwakili oleh lapisan landai dan lapisan curam adalah rendah yaitu: 0,37%

Based on the findings, it can be concluded that the third year students of SMAN 1 Narmada have difficulties in understanding passive voice especially in four

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dimensi kepribadian Big Five dengan tingkat burnout pada perawat IGD rumah sakit di Yogyakarta. Dimensi kepribadian big five

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut yakni variabel Pengetahuan Komunikasi (X1) dengan Unjuk Kerja

Dalam kaitannya dengan tarif impor Tiongkok, keyakinan ini membantu Trump memilih tindakan yang paling sejalan dengan kepentingan AS untuk menghadapi pencurian

Nakon što se dobiju podaci iz ultrazvučnih senzora i detektira se da li je parkirno mjesto slobodno ili ne, podaci se šalju na Web server. Komunikacija između servera i Raspberry