• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

Letak Geografis

Perkebunan kelapa sawit Gunung Sari Estate (GSE) PT. Ladangrumpun Suburabadi (LSI) berada di wilayah Desa Bayansari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Transportasi masuk ke wilayah kebun dari Ibukota Kabupaten Tanah Bumbu-Batulicin ke PT.

Ladangrumpun Suburabadi (LSI) berjarak ± 75 km, dari Ibukota Propinsi Kalimantan Tengah-Banjarmasin ke PT. Ladangrumpun Suburabadi (LSI) berjarak ± 200 km.

Batas lokasi Gunung Sari Estate PT. Ladangrumpun Suburabadi adalah sebelah Utara berbatasan dengan Angsana Estate, sebelah Timur berbatasan KKPA 1 Blok C Desa Persiapan Makmur dan KKPA Sebamban Kampung, sebelah Selatan berbatasan dengan kebun KKPA 1 Desa Purwodani dan KKPA 1 Desa Bayansari dan sebelah Barat berbatasan dengan kebun PT. Buana Karya Bakti (BKB). Secara geografis Gunung Sari Estate terletak pada koordinat diantara 115

0

33'34" BT-115

0

39'46" LS dengan ketinggian ± 15 meter di atas permukaan laut (m dpl). Peta kebun GSE dapat dilihat pada Lampiran 4.

Keadaan Tanah dan Iklim

Berdasarkan hasil analisis tanah yang dilakukan oleh Minamas Research Center (MRC) menunjukkan bahwa tanah di Gunung Sari Estate tergolong ke dalam ordo Oxisol dengan seri tanah MM-18 Petroferric Hapludox dan MM-19 Plinthic Hapludox.

Ciri-ciri seri tanah MM-18 Petroferric Hapludox yaitu memiliki regim

kelembaban Udik (tidak pernah kering selama 90 hari kumulatif setiap tahun pada

kedalaman 10-90 cm dari permukaan tanah). Pada kedalaman  125 cm terdapat

kontak petroferik (lapisan hasil akumulasi sesquioksida atau Fe-oksida yang

mengeras seperti batu). Sedangkan ciri-ciri seri tanah MM-19 Plinthic Hapludox

yaitu memiliki regim kelembaban Udik (tidak pernah kering selama 90 hari

kumulatif setiap tahun pada kedalaman 10-90 cm dari permukaan tanah). Pada

(2)

kedalaman  125 cm mempunyai  1 horison yang mengandung plintit (karatan- karatan besi yang telah mengeras seperti kerikil) sebesar  0.5 volumenya atau kontinyu. Kelompok seri tanah dan luas masing-masing seri tanah disajikan pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Daftar Jenis Tanah di Gunung Sari Estate SPT Jenis

Tanah Seri Tanah Luas

Ha %

1 Oxisol MM-18 Petroferric Hapludox 1 496 57 2 Oxisol MM-19 Plinthic Hapludox 1 121 43 Sumber Data : Hasil Survai Tanah Semi-Detil, Minamas Research Center (2006)

Gunung Sari Estate memiliki satuan peta lahan (SPL). Satuan peta lahan (SPL) merupakan hasil overlaping antara jenis tanah dengan topografi lahan.

Satuan peta lahan merupakan satuan unit terkecil dari lahan yang memiliki jenis tanah dan topografi/kemiringan lereng sama. Satuan peta lahan di Gunung Sari Estate terdiri dari 3 SPL dengan deskripsi seperti yang tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Daftar Satuan Peta Lahan di Gunung Sari Estate

SPL Keterangan Luas

Seri Tanah Lereng (%) Ha %

1 MM-18 3-8 912 35

2 MM-18 8-15 584 22

3 MM-19 3-8 1 121 43

Sumber Data: Hasil Survai Tanah Semi-Detil, Minamas Research Center (2006)

Hasil evaluasi kelas kesesuaian lahan pada masing-masing satuan peta lahan (SPL) di Gunung Sari Estate menunjukkan bahwa kelas lahan pada SPL 1 dan SPL 2 tergolong ke dalam kelas S3 (kurang sesuai/moderately suitable).

Sedangkan kelas lahan pada SPL 3 tergolong ke dalam kelas S2 (sesuai/suitable).

Kelas kesesuaian lahan untuk kelapa sawit di Gunung Sari Estate tergolong ke

dalam kelas S2 (sesuai/suitable) sampai dengan kelas S3 (kurang

sesuai/moderatly suitable). Peta luas dan jenis areal di Gunung Sari Estate dilihat

pada Lampiran 5.

(3)

Rata-rata curah hujan tahunan di Gunung Sari Estate dalam kurung waktu periode 2002-2010 adalah 2 528 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 159 mm. Curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada bulan Juni dengan rata-rata 346 mm, sedangkan curah hujan terendah pada bulan September dengan rata-rata 110 mm. Menurut kelas iklim Schmidth-Ferguson, keadaan iklim di Gunung Sari Estate termasuk dalam tipe iklim B, yaitu daerah basah dengan vegetasi hutan hujan tropika. Dengan rata-rata bulan basah (BB) 9 dan rata-rata bulan kering (BK) 2 sehingga mencapai 22,22 %. Ketentuan tipa iklim A = 0.5-14.3 % dan tipe iklim B= 14.3-33.3 %. Data curah hujan tahun 2002-2010 dapat dilihat pada Lampiran 6.

.

Areal Konsesi dan Tata Guna Lahan

Gunung Sari Estate (GSE) bernaung dibawah PT. Ladangrumpun Suburabadi merupakan pemekaran dari Angsana Estate (ASE) yang dimulai pada tahun 2005, total luas HGU adalah 2 832 ha dengan planted seluas kebun 2 571 ha dan areal yang tidak diusahakan seluas 261 ha.

Gunung Sari Estate (GSE) terdiri atas 93 blok lama, pada bulan juli 2010 dipersempit menjadi 39 blok yang terbagi menjadi tiga divisi yaitu Divisi I, Divisi II, dan Divisi III. Divisi I dengan luas areal yang ditanam seluas 764.287 ha yang terdiri dari 26 blok lama yaitu E29-E40 dan F29-F41 sedangkan blok baru ada 11 blok yaitu E015-E019 dan F016-F021. Divisi II merupakan divisi yang paling luas yaitu dengan luas areal yang ditanam seluas 990.321 ha yang terdiri dari 34 blok lama E19-E28, F19-F28, G18-G23, H18-H22, dan I20-I22 sedangkan blok baru ada 15 blok yaitu E011-E014, F011-F015, dan G005-G010. Divisi III dengan luas areal yang ditanam seluas 816.740 ha yang terdiri dari 33 blok lama yaitu C09- C13, D08-D20, E06-E10, F05-F09, dan G04-G08 sedangkan blok baru ada 13 blok terdiri dari C006, D006-D011, E005-E006, F005-F006, dan G003-G004.

Keadaan Tanaman dan Produksi

Varietas tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di kebun Gunung Sari

Estate (GSE) adalah varietas Tenera, hasil persilangan Dura dan Pisifera yang

(4)

berasal dari Tenera Marihat (PPKS) dan Tenera Socfindo. Pola tanam yang digunakan untuk penanaman kelapa sawit di kebun Gunung Sari Estate (GSE) adalah pola tanam segitiga sama sisi dengan ukuran 9.2 m x 9.2 m x 9.2 m dengan standar populasi 136 tanaman/ha. Perubahan jumlah populasi tanaman dipengaruhi oleh serangan penyakit, roboh, terkena petir dan terkena longsor.

Populasi tanaman pertahun tanam di GSE dapat terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Populasi Tanaman Kelapa Sawit Berdasarkan Tahun Tanam di Gunung Sari Estate (GSE)

Tahun Tanam

Divisi I Divisi II Divisi III

Luas (Ha)

Jumlah Tanaman

Luas (Ha)

Jumlah Tanaman

Luas (Ha)

Jumlah Tanaman

1995 551.245 76 601

1996 85.996 11 445 439.076 51 345 385 45 191

1998 678.291 90 221 431.74 59 210

Total 764.287 101 666 990.321 127 946 816.74 104 401 Sumber Data: Kantor Besar Gunung Sari Estate (Mei, 2011)

Tanaman kelapa sawit di Gunung Sari Estate (GSE) merupakan tanaman menghasilkan (TM) yang ditanam pada beberapa tahun tanam yaitu 1995 (551.245 ha), tahun tanam 1996 (910.072 ha) dan tahun tanam 1998 (1 110.031 ha). Produksi dan Produktivitas TBS di Gunung Sari Estate (GSE) tahun 2006- 2010 disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Produksi dan Produkitivitas Tandan Buah Segar di Gunung Sari Estate Tahun Luas (Ha) Produksi

(ton)

Produktivitas (ton/ha/tahun)

Berat Janjang Rata-rata (kg)

2006 2 571 58 541 22.77 14.55

2007 2 571 53 175 20.68 15.13

2008 2 571 52 809 20.54 16.18

2009 2 571 43 680 16.99 21.17

2010 2 571 59 697 23.22 19.15

Mei-11 2 571 59 696 23.22 16.95

Sumber Data: Kantor Besar Gunung Sari Estate (Juni, 2011)

(5)

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Gunung Sari Estate (GSE) dipimpin oleh seorang Estate Manager yang bertanggungjawab dalam pengelolaan dan pengembangan seluruh kebijakan berdasarkan visi dan misi kebun. Estate Manager dibantu oleh 1 orang Senior Asisten, 2 orang Asisten dan 1 orang Kepala Administrasi (Kasie). Kasie bertanggungjawab terhadap semua urusan administrasi kebun dan bersama dengan senior asisten bertugas mengelola gudang dan traksi. Kepala administrasi membawahi para karyawan kantor besar. Struktur organisasi Gunung Sari Estate (GSE) dapat dilihat pada Lampiran 7.

Senior asisten bertugas untuk mengelola emplasemen, traksi dan gudang (bersama dengan kasie) serta mengorganisasikan para asisten divisi. Selain itu senior asisten juga menjadi penanggungjawab sementara (PJS) kebun apabila Estate Manager sedang tidak berada di kebun. Asisten divisi bertanggungjawab terhadap semua kegiatan, baik kegiatan administrasi maupun kegiatan operasional yang ada di divisi yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan pekerjaan, asisten divisi dibantu oleh mandor dan kerani divisi. Mandor bertugas mengorganisir dan mengawasi kinerja karyawan kebun, sedangkan kerani divisi bertugas mengurus seluruh kegiatan administrasi di lapangan.

Status karyawan di kebun Gunung Sari Estate (GSE) terdiri atas karyawan staf dan karyawan non staf. Karyawan staf meliputi Estate Manager, senior asisten, asisten divisi dan kepala administrasi. Sedangkan karyawan non staf meliputi karyawan kantor besar, karyawan traksi, karyawan divisi dan karyawan harian.

Fasilitas Kesejahteraan Karyawan

Gunung Sari Estate (GSE) memberikan fasilitas-fasilitas untuk

kesejahteraan para karyawan. Kebun memiliki sebuah kantor besar, kantor divisi

di setiap divisi, poliklinik di setiap divisi, pos pengamanan, sarana pendidikan,

rumah karyawan, air, listrik, sarana ibadah (mesjid dan gereja), penitipan anak

(TPA), sarana olahraga. Fasilitas rumah diberikan adalah perumahan staf terletak

di emplasemen Angsana Estate, sedangkan perumahan karyawan terletak di

(6)

sekitar kantor divisi masing-masing. Rumah staf merupakan bangunan permanen, sedangkan rumah karyawan adalah bangunan semi permanen. Rumah karyawan terdiri dari dua tipe yaitu: tipe satu rumah (G1) untuk mandor 1, kerani divisi dan mantri, sedangkan tipe dua rumah (G2) untuk karyawan pada umumnya.

Fasilitas air dan listrik dikelola oleh masing-masing divisi. Perumahan staf dikelola oleh emplasemen aliran listrik selama 24 jam, sedangkan perumahan karyawan di tiap divisi mendapat aliran listrik selama 7 jam untuk hari biasa dan 8 jam untuk hari libur. Fasilitas sarana ibadah yang diberikan berupa mesjid di tiap divisi dan gereja hanya ada di divisi II saja. Sarana olahraga berupa lapangan voli, tenis, bulutangkis dan lapangan bola.

Sarana pendidikan yang difasilitasi oleh kebun adalah Play Group,

Sekolah Dasar (SD) yang berada di divisi III Angsana Estate, Sekolah Menengah

Pertama (SMP), dan memberikan fasilitas penitipan anak yang ada pada masing-

masing divisi. Selain itu, kebun juga menyediakan fasilitas bus sekolah, pelajaran

tambahan atau bimbingan belajar gratis, tunjangan pendidikan dengan

membebaskan biaya sekolah, tunjangan kesehatan gratis berupa poliklinik pada

masing-masing divisi, tunjangan beras bagi karyawan tetap (SKU), tunjangan hari

raya (THR) dan bonus akhir tahun. Upah pokok untuk karyawan SKU sesuai

dengan upah minimum regional (UMR) yaitu Rp 1 126 000/bulan atau sekitar 45

040,-/hari kerja. Selain itu, karyawan staf dan karyawan SKU juga mendapatkan

asuransi jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). Data karyawan yang ada di

Gunung Sari Estate terlihat pada Lampiran 8.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV

Untuk membuktikan pengendalian closed loop matrix converter sebagai drive motor induksi 3 fase, simulasi Simulink dilakukan menggunakan software Matlab dengan beban 4

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) b. membuat lembar observasi aktivitas siswa dan guru c. mempersiapkan tes hasil belajar belajar untuk mengetahui

Oleh sebab itu pemerintah Indonesia sudah mengupayakan untuk mengimbangi akan peningkatan kebutuhan produksi sumber energi listrik, untuk pemerintah telah

Hari kesebelas, saya mendapatkan tugas untuk membantu bagian produksi perangkat lunak untuk membuat user manual yang nantinya user manual ini ditujukan kepada

36 28 Februari 2019 Pada magang pada hari ke-36 membuat ini saya kembali ke tableau untuk membuat dashboard produk, dengan membuat beberapa worksheet yaitu urutan

ODP Pole adalah sebuah kotak terminal kabel fiber optik yang di pasang pada tiang kabel telepon yang berfungsi sebagai tempat untuk membagi core serat optic dari kabel utama

Setelah didapat satu bagian yang merupakan wajah, proses selanjutnya adalah mengambil ( cropping ) wajah tersebut dari gambar input dengan ukuran yang sesuai dengan posisi wajah