• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat telah membawa banyak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat telah membawa banyak"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat telah membawa banyak pengaruh besar dalam perkembangan dunia perekonomian di Indonesia. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan yang ketat dalam dunia usaha dan adanya tuntutan konsumen akan produk dan jasa yang dikonsumsinya. Adanya persaingan yang ketat mengharuskan perusahaan untuk mengelola sumber daya secara efisien dan efektif agar perusahaan dapat tetap bertahan (RISWAN and Fasa, 2016). Sesuatu industri yang didirikan pastinya memiliki sesuatu tujuan tertentu. Salah satu tujuan berdirinya perusahaan adalah mencari laba (profit). Tujuan tersebut diharapkan supaya industri dapat tumbuh serta terus melaksanakan operasinya. Tetapi, ada hambatan yang nyatanya hendak dialami industri dalam upayanya buat mendapatkan laba. Salah satu hambatan yang hendak dialami industri merupakan persediaan, bila persediaan industri menghadapi suatu kendala maka akan terdapat hambatan dalam proses dalam proses produksi, pemasaran, serta pula pada investasi. Pastinya perihal ini hendak berakibat pada keahlian industri dalam menggapai tujuannya buat mendapatkan laba (Oktavianto et al., 2019).

Fonomena kasus yang terjadi pada perusahaan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk yang dimana mengindikasi adanya pelanggaran pencatatan/perhitungan laporan keuangan perusahaan yaitu terdapat dugaan overstatement sebesar Rp 4 triliun pada akun piutang usaha, persediaan dan asset tetap group AISA san

(2)

sebesar Rp 662 miliar pada penjualan serta Rp 329 miliar pada EBITDA Entitas Food. Selanjutnya terdapat juga dugaan aliran dana sebesar Rp 1,78 triliun dengan berbagaai skema dari Group AISA kepda pihak-pihak yang diduga terafiliasi dengan manajmen lama antara lain dengan menggunakan pencairan pinjaman AISA dari beberapa bank, dan pembiyaan beban pihak terafiliasi oleh group AISA. Serta terkait hubungan dan transaksi dengan pihak terafiliasi, tidak ditemukan adanya pengungkapan (disclosure) secara memadai kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) yang relevan.

Laporan keuangan ialah salah satu sumber data berarti yang bisa digunakan oleh pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan dibuatnya laporan keuangan ialah menyediakan data yang meliputi kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang mempunyai manfaat bagi pengguna laporan keuangan. Dimana para pemakai laporan keuangan disini mau mengetahui kinerja keuangan yang sudah dilakukan oleh manajemen ataupun sebagai pertanggung jawaban atas sumber energi yang sudah dipercayakan oleh pemilik kepada manajemen industri (Kadim, 2019).

Unsur- unsur yang disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen biasaya terdiri dari neraca, laporan laba- rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas. Tiap- tiap elemen tersebut mempunyai kedudukan yang berbeda, tetapi masih mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lainnnya.

Dalam penataan laporan keuangan tersebut pihak manajemen wajib dapat menyusun sistem serta prosedur yang cocok dengan tipe operasional industri supaya laporan keuangan yang dihasilkan bisa digunakan secara cepat serta tepat

(3)

oleh pemakainya. Dimana sistem serta prosedur yang kurang baik hendak mempengaruhi langsung terhadap posisi keuangan serta hasil usaha industri. Oleh sebab itu pihak manajemen wajib wajib menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Peraturan yang mengendalikan tentang kebijakan akuntansi di Indonesia diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan ataupun SAK.

Industri yang berpedoman SAK hendak menciptakan laporan keuangan yang baik, akurat, tidak menyesatkan untuk pengguna laporan keuangan. Sebab pada SAK sudah ada ketentuan terkait pengakuan, pengukuran serta metode akuntansi yang wajib dipatuhi oleh industri. Salah satu kebijakan akuntansi yang diatur dalam SAK salah satunya tentang persediaan industri (Kadim, 2019).

Persediaan merupakan salah satu sebutan yang sangat universal buat didengar serta diperbincangkan. Persediaan dapat ditemukan diperusahaan dagang serta industri manufaktur. Persediaan untuk industri dagang ialah bagian dari aktiva yang terdiri dari beberapa barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis wajar. Sedangkan bagi perusahaan manufaktur, persediaan adalah barang- barang yang ditujukan dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam aktivitas produksi. Persediaan pada manufaktur terdiri dari persediaan bahan baku( bahan mentah), persediaan barang dalam proses( barang setengah jadi), serta persediaan barang jadi (Siregar, 2017).

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 (Revisi 2008) persediaan didefinisikan sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa; dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi

(4)

atau pemberian jasa. Metode akuntansi persediaan yang berlaku di Indonesia berdasarkan PSAK No. 14 (Revisi 2008) terdapat dua macam metode akuntansi persediaan yaitu metode First In First Out (FIFO) dan metode rata-rata tertimbang atau metode weighted average.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh antara perputaran persediaan, margin laba kotor, harga pokok penjualan dan likuiditas terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan diantaranya yaitu (Oktavianto et al., 2019) yang menyimpulkan bahwa variabel margin laba kotor dan variabilitas persediaan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Ayem and Harjanta, 2018) menyimpulkan bahwa Secara simultan variabel ukuran perusahaan, variabilitas persediaan, kepemilikan manajerial, leverage keuangan, dan laba sebelum pajak secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan.

Peneltian yang dilakukan oleh (Shofyah et al., 2019) menyimpulkan bahwa, variabel variabilitas harga pokok penjualan , variabilitas persediaan, Rasio Lancar dan rasio perputaran persediaan secara simultan berpengaruh terhadap Metode Akuntansi Persediaan pada perusahaan manufaktr yang terdaftar di BEI tahun 2015 – 2017. Serta penelitian yang dilakukan oleh (Kadim, 2019) menyimpulkan bahwa variabel rasio lancar, perputaran persediaan dan margin laba kotor berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI tahun 2013 – 2015.

(5)

Dari uraian fenomena diatas membuat peneliti tertarik untuk meneliti terkait faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan metode persediaan akuntansi dalam suatu perusahaan, kemudian yang menjadi pembeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu dilihat dari objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei serta tahun yang terbaru yaitu pada tahun 2019.

Selain itu yang menjadi alasan bagi peneliti melakukan penelitian dan menguji pengaruh dari variable perputaran persediaan, margin laba kotor, financial leverage dan likuiditas yaitu berdasarkan penelitian sebelumnya

bahwasanya variable-variabel tersebut diuji pada perusahaan sektor farmasi dan perusahaan dagang.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat dirumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Perputaran Persediaan berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan ?

2. Apakah Margin Laba Kotor berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian Persediaan ?

3. Apakah Financial Leverage berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan ?

4. Apakah Likuiditas berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan ?

(6)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris mengenai:

1. Pengaruh perputaran persediaan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.

2. Pengaruh margin laba kotor terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.

3. Pengaruh Financial Leverage terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.

4. Pengaruh Likuiditas terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini hasil yang diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, pemahaman serta informasi mengenai pengaruh perputaran persediaan, margin laba kotor, financial leverage dan likuiditas terhadap pemilihan metode penilaian

persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi baru untuk dilakukannya Kembali penelitian yang sama di tahun yang akan datang serta dapat memberikan informasi bagi perusahaan dalam hal pemilihan metode penilaian persediaan yang akan digunakan oleh perusahaan.

2. Manfaat Praktis

Penlitian ini diharapkan dapat menjelaskan dan memberikan bukti empiris terhadap pengaruh perputaran persediaan, margin laba kotor, financial

(7)

leverage dan likuiditas terhadap pemilihan metode penilaian persediaan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada pihak-pihak yang berkepntingan sehingga dapat menambah wawasan tentang pengaruh perputaran persediaan, margin laba kotor, financial leverage dan likuiditas terhadap pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Referensi

Dokumen terkait

Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi. Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen

PGN mempunyai komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan senantiasa memberikan perhatian, kualitas, waktu dan keamanan sesuai dengan standar pelayanan

Hasil penelitian ini dpat disimpulkan bahwa rendemen tepung kimpul 28% sedangkan kacang tholo 91%, penerimaan konsumen terhadap mie kering yang disukai Kimpul fortifikasi tholo

Penelitian yang lain digunakan untuk membunuh kutu Eriophyidae pada tanaman jarak pagar, dengan bahan alami yaitu belerang dan kapur yang mengandung bahan baku

Dari rencana pada masterplan Bandar Udara Pinang Kampai Dumai didapat kekuatan rencana perkerasan PCN 40 F/C/X/U untuk pesawat beroperasi maksimum yaitu Boeing 737-400

Umur merupakan indikator kedewasaan seseorang yang mengacu pada pengalaman dan tindakannya. 37 Semakin lama hidup maka semakin banyak pengalaman, pengetahuan, serta

laki dapat bekerja sama dalam berbagai Analisis Bidang Politik, Pemerintahan dan Keamanan.. Dengan kata lain,

Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Tera Petshop diantaranya adalah masalah dalam pengolahan data yang masih belum terkomputerisasi, belum adanya bukti