• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengambil data laporan tahunan (annual report) pada emiten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengambil data laporan tahunan (annual report) pada emiten"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

35 A. Waktu dan Tempat Penelitian

Peneliti mengambil data laporan tahunan (annual report) pada emiten pertambangan dan agriculture yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Data dalam penelitian ini diambil dengan cara mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian hubungan kausal (causal effect).

Penelitian kausal merupakan penelitian untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh profitabilitas, leverage, size, dan growth terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah profitabilitas (ROA), leverage (DER), size (total asset) dan growth (sales growth). Sementara variabel dependennya yaitu pengungkapan Corporate Social Responsibility yang diukur menggunakan Corporate Social Responsibility Disclosure Indexs (CSRDI) dengan pendoman GRI versi 4 atau G4.

C. Definisi dan operasionalisasi variabel

Variabel penelitian adalah variabel yang menjadi pusat suatu penelitian atau faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah pengungkapan Corporate Social

(2)

Responsibility, sedangkan variabel independennya adalah profitabilitas, leverage, size dan growth.

1. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Wikipedia indonesia (2014) Corporate Sosial Responsibility merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang diantaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) diukur dengan menggunakan acuan pada indikator GRI (Grobal Reporting Initiative) versi 4 yang berjumlah 91 item indikator, yang terdiri dari :

1) Ekonomi, terdiri dari aspek: kinerja ekonomi, keberadaan pasar, dampak ekonomi tidak langsung dan praktik pengadaan

2) Lingkungan, terdiri dari aspek: bahan, energi, air, keanekaragaman hayati, emisi, efluen dan limbah, produk dan jasa, kepatuhan, transportasi, lain-lain, asesmen pemasok atas lingkungan, asesmen mekanisme pengaduan masalah lingkungan.

3) Sosial, terdiri dari aspek:

a) Sub kategori: praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, terdiri dari aspek: kepegawaian, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan

(3)

kerja, pelatihan dan pendidikan, keberagaman dan kesetaraan peluang, kesetaraan remunerasi perempuan dan laki-laki, asesmen pemasok terkait praktik ketenagakerjaan, mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan.

b) Sub Kategori: hak asasi manusia, terdiri dari aspek: investasi, non diskriminasi, kebebasan berserikat dan perjanjian kerja bersama, pekerja anak, pekerja paksa atau wajib pajak, praktik pengamanan, hak adat, asesmen pemasok atas hak asasi manusia, mekanisme pengaduan masalah hak asasi manusia.

c) Sub kategori: masyarakat, terdiri dari aspek: masyarakat lokal, anti korupsi, kebijakan publik, praktik monopoli dan hasilnya kepatuhan, asesmen pemasok atas dampak terhadap masyarakat, mekanisme pengaduan dampak terhadap masyarakat.

d) Sub Kategori: tanggung jawab atas produk, terdiri dari aspek: kesehatan dan keselamatan karyawan, aspek pelebelan produk dan jasa, aspek komunikasi pemasaran, privasi pelanggan, kepatuhan.

Pengukuran mengenai Corporate Social Responsibility Disclosure indexs (CSRDI) dilakukan berdasarkan indeks pengungkapan masing-masing perusahaan yang dihitung melalui jumlah item yang diungkapkan perusahaan dengan total jumlah item yang diungkapkan, yang dinotasikan dalam rumus sebagai berikut:

Keterangan :

CSRDI = Indeks pengungkapan perusahaan (CSR Disclosure Indeks) CSRDI =

(4)

n = Jumlah item yang diungkapkan k = Total jumlah item yang diungkapkan

Score 0 : Jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada daftar pertanyaan Score 1 : Jika perusahaan mengungkapkan item pada daftar pertanyaan 2. Variabel independen

a. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari kegiatan operasinya (Saidi, 2004 dalam Wardani 2013). Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). ROA adalah rasio antara laba bersih terhadap total aset. Rumus yang digunakan untuk mengukur variabel profitabilitas adalah sebagai berikut:

b. Leverage

Leverage adalah alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan (Sembiring, 2005).

Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Debt to Equity Ratio (DER). DER adalah rasio yang mengukur total kewajiban terhadap modal sendiri (shareholders equity). Rumus yang digunakan untuk mengukur leverage adalah:

(ROA) = laba bersih setelah pajak total asset

(DER) = total kewajiban

(5)

c. Size

Size merupakan suatu skala atau nilai dimana perusahaan dapat diklasifikasikan besar kecilnya besaran total aktiva, log size, nilai saham dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan yang diproksikan dengan log natural total aset, tujuannya agar mengurangi perbedaan yang signifikan antara ukuran perusahaan besar dan ukuran perusahaan kecil sehingga data total aset dapat terdistribusi normal. Rumus yang digunakan untuk mengukur variabel size adalah:

d. Growth

Growth merupakan tingkat pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan pertumbuhan penjualan perusahaan. Dalam penelitian ini growth ratio diukur dengan menggunakan pertumbuhan penjualan. Rumus yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan perusahaan (growth) adalah:

Keterangan:

Penjualant : Penjualan bersih (net sales) periode tahun berjalan Penjualant-1 : Penjualan bersih (net sales) periode tahun sebelumnya

= natural (total aset)

= Penjualan − Penjualan Penjualan

(6)

D. Variabel dan Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini variabel dan skala pengukuran yang digunakan telah dirangkum dalam bentuk tabel dibawah ini.

Tabel 3.1 Skala Pengukuran

No. Variabel Pengukuran Skala

1. CSR CSRDI = Rasio

2. Profitabilitas laba bersih setelah pajak total asset

Rasio

3. Leverage total kewajiban Rasio

4. Size natural (total aset) Rasio

5. Growth Penjualan − Penjualan Penjualan

Rasio

E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah perusahan pertambangan dan agriculture yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013 yang menerbitkan laporan tahunannya di www.idx.co.id.

Perusahaan pertambangan dan agriculture yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2013 terdiri dari beberapa sektor yaitu:

a. Sektor pertambangan batubara

Terdiri dari 21 perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2011-2013, yaitu PT. Adaro Energy Tbk, Atlas Resources Tbk, ATPK Resources Tbk, Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk, Berau Coal Energy Tbk, Baramulti Suksessarana

(7)

Tbk, Bumi Resources Tbk, Bayan Resources Tbk, Darma Henwa Tbk, Delta Dunia Makmur Tbk, Golden Energy Mines Tbk, Garda Tujuh Buana Tbk, Harum Energy Tbk, Indo Tambangraya Mega Tbk, Resource Alam Indonesia Tbk, Samindo Resources Tbk, Perdana Karya Perkasa Tbk, Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, Petrosea Tbk, Toba Bara Sejahtera dan Exploitasi Energi Indonesia Tbk.

b. Sektor pertambangan minyak dan gas bumi

Terdiri dari 7 perusahaan yaitu Ratu Prabu Energi Tbk, Bekanat Petroleum Energy Tbk, Elnusa Tbk, Energi Mega Persada Tbk, Surya Esa Perkasa Tbk, Medco Energi International Tbk, dan Radiant Utama Interinsco Tbk.

c. Sektor petambangan logam dan mineral lainnya

Terdiri dari 9 perusahaan, yaitu Aneka Tambang (Persero) Tbk, Cita Mineral Investindo Tbk, Citra Kebun Raya Agri Tbk, Central Omega Resources Tbk, Vale Indonesia Tbk, J Resources Asia Pasific Tbk, SMR Utama Tbk, Timah (Persero) Tbk dan Bumi Resources Mineral Tbk.

d. Sektor pertambangan batu-batuan

Terdiri dari 2 perusahaan, yaitu Citatah Tbk dan Mitra Investindo Tbk Perusahaan agriculture yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2013 terdiri dari beberapa sektor yaitu:

a. Sektor Perkebunan

Terdiri dari 15 perusahaan, yaitu PT. Astra Agro Lestari Tbk, PT Gozco Plantation Tbk, PT. PP London Sumatra Tbk, PT. Sampoerna Agro Tbk, PT.

Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk,

(8)

PT Tunas Baru Lampung Tbk, PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk, PT BW Plantation Tbk PT. Austindo nusantara jaya tbk, PT. Dharma Satya Nusantara Tbk, PT. Jaya Agra Wattie Tbk, PT. Multi Agro Gemilang Plantation Tbk, PT.

Provident Agro Tbk, dan PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk b. Sektor Perikanan

Terdiri dari 3 perusahaan, yaitu PT Inti Agri Resource Tbk, PT Dharma Samudra Fishing Industries Tbk, dan PT. Central Proteinaprima Tbk.

c. Sektor tanaman pangan

Terdiri dari 1 perusahaan, yaitu PT Bisi Internasional Tbk.

d. Sektor lainnya

Terdiri dari 1 perusahaan, yaituPT Bumi Teknokultura Unggul Tbk.

2. Sampel

Sampel perusahaan yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian, sampel dipilih dengan kriteria sebagai berikut:

1) Perusahaan pertambangan dan agriculture yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013

2) Perusahaan yang laporan tahunannya tersedia di website BEI selama periode 2011-2013.

Setelah menggunakan purposive sampling, maka diperoleh sampel sebanyak 42 perusahaan yang telah memenuhi kriteria sampel.

(9)

Tabel 3.2

Kriteria Sampel Penelitian

Keterangan

Jumlah emiten Jumlah Perusahaan pertambangan dan agriculture yang di

BEI selama tahun 2011-2013

59

Laporan tahunan perusahaan tidak tersedia di website BEI

selama tahun 2011-2013 (17)

Jumlah Sampel 42

Sumber : data sekunder F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Dalam penelitian ini data didapatkan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id yakni dengan mengambil data laporan tahunan (annual report) perusahaan pertambangan dan agriculture pada tahun 2011-2013 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (teknik dokumentasi).

Disamping itu peneliti juga menggunakan penelitian kepustakaan yakni memperoleh data yang berkaitan dengan topik yang sedang diteliti melalui berbagai literature seperti jurnal, buku, tesis, skripsi dan situs internet.

G. Metode Analisis

Sesuai dengan penelitian kausal, maka selanjutnya peneliti akan melakukan analisis data dengan melakukan uji analisis regresi berganda, uji

(10)

asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain uji asumsi normalitas, autokorelasi, multikoliniearitas, dan heteroskedastisitas dan uji hipotesis yaitu uji F dan uji t.

1. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan regresi berganda untuk menggambarkan hubungan beberapa variabel, sehingga suatu variabel dapat diprediksikan dari variabel yang lain. Bentuk persamaan dalam penelitian ini adalah:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e Keterangan:

Y = Corporate Social Responsibility

α = konstanta

β1- β4 = koefisien regresi

X1, X2, X3, X4= profitabilitas (ROA), leverage (DER), size Ln (total aset), growth (growth sales)

e = error

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data layak untuk dianalisis. Tujuannya untuk menghindarkan terjadinya estimasi yang bias, karena tidak semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskesdasitisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

(11)

uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013). Dasar pengambilan keputusan uji statistik dengan Kolmogrov-Smirmov Z (1-Sampel K-S) yaitu:

1) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka H0 ditolak.

Hal ini berarti data residual terdistribusi tidak normal.

2) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka H0 diterima.

Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent variabel). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2013). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Multikolinearitas diihat dari nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

(12)

dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu DurbinWatson test (DW test), Langrange Multiplier test (LM test), uji statistik Q dan run test. Pada penelitian ini cara yang dipakai untuk mendeteksi autokorelasi adalah DurbinWatson test (DW test).

d. Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatter plot (nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID), Gletjer test, Park test, dan White test. Dalam Penelitian ini heteroskedastisitas dideteksi dengan melihat scatter plot.

(13)

3. Uji Kelayakan Model

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Semakin besar nilai koefisien determinasi pada model menyatakan bahwa semakin kuat hubungan antar variabel independen dan dependen dalam model (Ghozali, 2013).

b. Uji F

Uji pengaruh simultan (fit model) bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hasil F-test ini pada output spss dapat dilihat pada ANOVA. F tabel dihitung dengan cara df= k- 1, dan df= n-k, k adalah jumlah variabel dependen dan independen.

1) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka H0 diterima, artinya terdapat tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.

(14)

4. Uji Hipotesis a. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen . Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) atau sama dengan nol. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1) Bila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima, artinya terdapat tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.

Gambar

Tabel 3.1  Skala Pengukuran

Referensi

Dokumen terkait

Kewajiban memiliki Underlying Transaksi untuk Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah oleh Pihak Asing kepada Bank di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud

Pengembangan Soal Tes Potensi Akademik Numerik Penerimaan Siswa Baru SMP Berbantuan Media Berbasis Wireless Application Protocol Java 2 Micro Edition (J2ME); Indra

Mahasiswa mampu menyusun sebuah karya ilmiah sederhana dalam bentuk dan isi yang baik, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

ARB merupakan golongan obat yang bekerja sangat efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi seperti hipertensi renovaskular dan

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa untuk uji penampakan, uji mudah hancur, uji warna, uji gramatur, dan uji daya serap air yang paling memenuhi standar SNI 0103:2008

Penelitian terdahulu tentang “Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Pada PTUN Yogyakarta” (Novita Retnaning Winastuti, dkk, 2011) membahas tentang pembangunan

Masalah pengolahan data (kesegaran data/up to date) dan penyimpanan data merupakan masalah utama yang selalu menjadi perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja dari