• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1.

Website

(Jonathan & Lestari, 2015) Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web ( WWW ) di dalam internet.

Sebuah halaman web biasanya berupa dokumen yang ditulis dalam format HTML ( Hyper Text Markup Language ), yang selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu sebuah protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser

.

Menurut Ahmadi dan Hermawan yang dikutip oleh (Nofyat et al., 2018) Internet adalah komunikasi jaringan komunikasi global

yang

menghubungkan seluruh komputer di dunia meskipun berbeda sistem operasi dan mesin.

Sedangkan Menurut Yuliatmoko berpendapat bahwa secara garis besar yang dikutip oleh (Istiono et al., 2016) website bisa digolongkan menjadi tiga bagian adalah sebagai berikut :

1. Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah.

2. Website Dinamis merupakan website yang memerlukan update sesering mungkin.

Contoh website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.

3. Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming user bisa berinteraksi dan beradu argument. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum.

Web terdiri dari dua komponen dasar yaitu :

a. Web Server

(2)

Menurut Fathansyah menerangkan bahwa pengertian web server adalah “Server Web (Web Server) merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu URL ke pemakai” (Astridefi et al., 2016).

b. Web Browser

Pengertian web browser menurut Winarno dan Utomo web browser adalah alat yang digunakan untuk melihat halaman web (Astridefi et al., 2016).

2.1.2. E-Government

(Surdin, 2016) Di Indonesia sendiri sejak dikeluarkannya Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E- government telah banyak daerah yang menerapkan e-government dalam pelayanan publik, ditandai dengan banyaknya lembaga-lembaga pemerintahan yang mulai memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi ini guna diaplikasikan sebagai media dalam memberikan kemudahan penyampaian informasi publik dan kemudahan pelayanan publik.

(Pratiwi & Muslihudin, 2018) “Government adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk mempermudahkan dalam penyampaian informasi dan dalam pembangunan nasional diharapkan agar kita mampu menghadapi perubahan dan

mampu memanfaatkan teknologi informasi dengan baik sesuai dengan kebijakan yang

dibuat oleh Pemerintah tertuang dalam UU No.11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.”

Menurut Indrajit (Surdin, 2017) visi e-government dilandasi pada empat prinsip-prinsip dasar, yaitu:

1. Memberikan perhatian penuh pada jenis-jenis pelayanan publik, dengan prioritas:

a. Memiliki volume transaksi yang besar dan melibatkan banyak sekali

sumber daya manusia.

(3)

b. Membutuhkan interaksi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat.

c. Memungkinkan terjadinya kerjasama pemerintah dengan swasta maupun LSM dan Perguruan Tinggi.

2. Membangun lingkungan yang kompetitif, dimana sektor swasta maupun LSM dapat berperan dalam pelayanan publik. Bahkan sektor swasta dan LSM dapat bersaing dengan pemerintah dan dapat melayani dengan lebih baik.

3. Memberikan penghargaan pada inovasi dan memngurangi ruang kesempatan pada kesalahan.

4. Memusatkan pada pencapaian efisiensi, yang dapat dinilai dengan besarnya manfaat dan pemasukan anggaran dari penggunaan e-government.

Menurut Andiranto yang dikutip oleh (Komtekinfo et al., 2015)

menunjukkan bahwa “adanya e-Government nyatanya telah memberikan beragam

manfaat, yaitu:

1. Memberikan kualitas pelayanan kepada stakeholder yaitu masyarakat, kalangan pengusaha dan industri, terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi pada berbagai kehidupan negara.

2. Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan kepemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.

3. Mengurangi secara signifikansi tentang total biaya administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah dan stakeholder untuk

keperluan aktivitas sehari-hari.

(4)

4. Memberikan peluang pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan yang baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat menjawab berbagai macam permasalahan yang dihadapi secara cepat dan sejalan dengan adanya perubahan serta tren yang ada.

6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan publik secara merata dan demokratis.

2.1.3

Bahasa Pemrograman

Menurut Sariadin Siallagan (Komtekinfo et al., 2015) “Bahasa pemrograman adalah suatu alat komunikasi standar untuk mengekspresikan instruksi kepada komputer. Layaknya bahasa manusia, bahasa itu juga memiliki tata tulis (syntax) dan aturan tertentu. Bahasa pemrograman memfasilitasi cara dan aturan yang dilakukan oleh programmer untuk menuliskan perintah menyimpan, mengkompilasi dan melihat hasil secara benar.”

Bahasa pemrograman yang dipakai penulis dalam pembuatan website ini adalah :

1. HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Rio (Lestanti & Susana, 2016) HTML adalah Bahasa pemrograman

yang fleksibel di mana kita bisa meletakkan scrip dari bahasa pemrograman

seperti JAVA,Visual Basic,C dan lain-lain. Jika HTML tersebut tidak

mendukung suatu perintah pemrograman tertentu. Browser tidak

menampilkan kotak dialog”Syntax Error” jika terdapat penulisan

kode

yang

keliru pada scrip HTML sepanjang kode-kode yang kita tuliskan

merupakan kode-kode HTML tanpa penambahan kode-kode dari luar seperti

java. Oleh karena itu,jika terjadi syntax error pada skrip HTML, efek yang

paling jelas adalah HTML tersebut tak akan ditampilkan pada halaman jendela

browser.

(5)

2. PHP

(Firman, Wowor, & Najoan, 2016) PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode – kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML.

3. CSS

Menurut Sibero (Nofyat et al., 2018) PHP adalah pemrograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan.

4. JavaScrpit

Menurut Wahana (Misla, Hasan, & Kom, 2018) Javascript merupakan bahasa script website yang digunakan untuk menambah manipulasi script HTML dan CSS pada

sisi client/browser. Javascript juga mampu memberikan fungsionalitas lebih pada website, seperti validasi form, komunikasi dengan server, dan membuat website lebih.

5. JQuery

JQuery menurut Kadir (Misla et al., 2018) adalah pustaka yang dibangun diatas javascript, yang ditujukan agar perbuatan kode menjadi lebih ringkas dan konsekuensinyapun lebih cepat.

6. Codeigniter

(Istiono et al., 2016) Codeigniter adalah aplikasi open source berupa framework

dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun web dinamis

dengan menggunakan PHP.

(6)

Menurut Istiono (Istiono et al., 2016) Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu:

a. View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu

aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepsenetasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.

b. Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search) menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.

c. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian

model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan

data dari user kemudian untuk menerima apa yang aan diproses oleh

aplikasi.

(7)

Gambar dibawah ini adalah bentuk arsitektur dari framework codeigniter.

Sumber : (Istiono, 2016)

Gambar II.1.

Bentuk Arsitektur Framework Codeigniter

2.1.4. Basis Data

Menurut Abdul Kadir (Yusti, 2016), Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkaitan sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data (database) dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.

Untuk mengelola basis data (database) diperlukan perangkat lunak yang disebut Database Management System (DBMS).

Menurut Kustiyaningsih (Susanto, 2019), Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database computer, diperlukan system manajemen database seperti

MySQL Server.

(8)

Basis data yang digunakan pada website yang dibangun, yaitu : 1. MySQL

Menurut Istiono (Istiono et al., 2016) MySQL adalah “sebuah server database open source yang terkenal yang digunakan berbagai aplikasi trautama untuk server atau

membuat

WEB.”

Adapun beberapa teori tentang MySQL yang dipaparkan oleh Perangin-angin dalam jurnal Ambarita dkk, MySQL merupakan salah satu contoh produk RDBMS yang sangat popular di lingkungan Linux, tetapi juga tersedia pada Windows. Banyak situs web yang menggunakan MySQL sebagai database server (server yang melayani permintaan akses terhadap database). MySQL sebagai dB server juga dapat diakses melalui program yang dibuat dengan menggunakan Borland Delphi. Dengan cara seperti ini database dapat diakses secara langsung melalui program executable yang kita buat sendiri (Alfin Masruri, 2014).

1. PHP MyAdmin

Menurut Madcoms (Putra, 2016) PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi open source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL. Dengan menggunakan PhpMyAdmin, dapat membuat database, membuat tabel, menginsert, menghapus dan meng-update data dengan GUI dan terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual.

2. XAMPP

Menurut Riyanto (Kurniawan, 2018) mengemukakan bahwa, XAMPP

“merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan

sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, XAMPP

mengkombinasikan beberapa perangkat lunak berbeda ke dalam satu paket.”

(9)

2.1.5. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Sommerville yang dikutip dalam jurnal (Putra, 2016) waterfall model merupakan salah satu model proses perangkat lunak yang mengambil kegiatan proses dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi, dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti analisis dan definisi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian unit, integrasi sistem , pengujian sistem, operasi dan pemeliharaan (Setyawati, 2013)

Sumber : Sommerville (Fitrajaya & Gadingrejo, 2015) Gambar II.2.

Tahapan Model Waterfall

Berikut ini penjelasan metode waterfall pada E-Govertment Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya. Dimana memiliki tahap-tahap utama dari waterfall model pada gambar II.2 memetakan kegiatan- kegiatan pengembangan dasar, Menurut Sommerville yang dikutip dalam jurnal (Rosyidah & Herwanto, 2015) yaitu: (Evy Oktaviana Saputri., 2016)

1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Analisis dan

definisi persyaratan

Perancangan sistem dan prangkat lunak

Implementasi dan pengujian

unit

Integrasi dan pengujian sistem

Operasi dan

pemeliharaan

(10)

Proses mengumpulkan informasi kebutuhan sistem/perangkat lunak melalui konsultasi dengan user system. Proses ini mendefinisikan secara rinci mengenai fungsi-fungsi, batasan dan tujuan dari perangkat lunak sebagai spesifikasi sistem yang akan dibuat.

2. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

Proses perancangan sistem ini difokuskan pada empat atribut, yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan detail (algoritma) prosedural. Yang dimaksud struktur data adalah representasi dari hubungan logis antara elemen-elemen data individua.

3. Implementasi dan Pengujian Unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Kemudian pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit program telah memenuhi spesifikasinya.

4. Integrasi dan Pengujian Sistem

Unit program/program individual diintegrasikan menjadi sebuah kesatuan sistem dan kemudian dilakukan pengujian. Dengan kata lain, pengujian ini ditujukan untuk menguji keterhubungan dari tiaptiap fungsi perangkat lunak untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi. Setelah pengujian sistem selesai dilakukan, perangkat lunak dikirim ke pengguna.

5.

Operasi dan Pemeliharaan

Tahap ini biasanya memerlukan waktu yang paling lama. Sistem diterapkan

(diinstall) dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari beberapa kesalahan

yang tidak diketemukan pada tahapan sebelumnya, perbaikan atas implementasi

(11)

unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan- persyaratan baru ditambahkan.

2.2. Teori Pendukung 2.2.1. Struktur Navigasi

Menurut Binanto (Astridefi et al., 2016) mengemukakan bahwa “Setiap rencana akan dibuat desainnya dan kemudian diproduksi menjadi produk jadi yang bersifat sementara. Di samping itu tahap ini mencakup perencanaan struktur navigasi yang baik untuk antarmuka penggunanya. Ada 4 struktur dasar yang digunakan yaitu linier, non linier, hirarki dan komposit”.

1. Linier

Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte informasi yang satu ke yang lainnya.

Sumber : Binanto (Ningrum & Kholil, 2015) Gambar II.3.

Struktur Navigasi Linier

2. Hirarki

Struktur dasar ini disebut juga struktur “linier dengan percabangan-percabangan”

karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang

terbentuk oleh logika isi.

(12)

Sumber : Binanto (Ningrum & Kholil, 2015) Gambar II.4.

Struktur Navigasi Hirarki

3. Non Linier

Pengguna akan melakukan navigasi dengan jelas melalui isi proyek dengan tidak terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sumber : Binanto (Ningrum & Kholil, 2015) Gambar II.5.

Struktur Navigasi Non Linier

(13)

2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menutut Al-Bahra (Evy Oktaviana Saputri., 2016) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah digram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Entity

digunakan untuk mendokumentasikan data dengan cara menentukan apa saja yang terdapat tiap entity dan bagaimana hubungan antara entity satu dengan lainnya.

Berikut ini komponen-komponen ERD menurut Al-Bahra (Rahmayu, 2016) adalah sebagai berikut :

1. Entitas (Entity)

Suatu kumpulan objek atau sesuatu yang dapat dibedakan atau dapat didefinisikan.

Pada ERD, Entitas digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.

2. Relasi (Relationship)

Hubungan yang terjadi antara satu entitas atau lebih. Relasi diberi nama dengan kata kerja dasar. Sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Pada ERD, Relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.

3. Derajat Relasi (Relationship Degree)

Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi

dalam satu relasi. Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD:

a. Unary Relationship

Unary Relationship adalah model relasi yang terjadi di antara entity yang berasal

dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagairecursive relationship atau

relective relationship.

(14)

b. Binary Relationship

Binary Relationship adalah model relasi antar instansi-instansi (istances) dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama).

Relationshipini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

c. Ternary Relationship

Ternary Relationship merupakan relationship antara instansi-instansi dari tiga tipe entitas secara sepihak. Masing-masing entitas mungkin berpartisipasi satu atau banyak dalam suatu relationship ternary. Perlu dicatat bahwa relationship ternary tidak sama dengan tiga relationship binary.

d. Atribut

(Attribute) Atribut merupakan karakteristik dari entitas atau Relationship yang

menyediakan penjelasan detail entitas atau relation. Ada dua jenis atribut:

1. Identifier (key)

digunakan untuk menentukan suatu entitas secara unik (primary key).

2. Descriptor (nonkey attribute)

Digunakanm untuk menspesikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik. Pada umumnya atribut merupakan karakteristik dari entitas untuk relasi yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relasi tersebut.

3. Kardinalitas (Cardinality)

Menurut Simarmata (Zainab et al., 2018) “Kardinalitas suatu hubungan menyatakan sejumlah kejadian terkait untuk masing-masing dua entitas”.

Kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan baik minimum maupun

maksimum satu entitas yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal

entitas lain.

(15)

Jenis Derajat Kardinalitas menurut Simarmata (Zainab et al., 2018) : 1. One to One (1:1)

Hubungan satu-ke-satu (1:1) terjadi jika sebanyak satu kejadian dari suatu entitas A dihubungkan dengan satu kejadian entitas B.

2. One to Many / Many to One (1 : N / N : 1)

Tingkat hubungan satu ke banyak (1:N) adalah sama dengan banyak-kesatu (N:1). Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas A dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas B. Sebaliknya satu kejadian pada entitas B hanya dapat mempunyai satui hubungan.

3. Many to Many (M : N)

Hubungan banyak-ke-banyak (M:N) mempunyai arti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A.

2.2.3. LRS (Logical Record Structure)

Menurut Kusrini (Erawati, 2019) “LRS (Logical Record Structure) merupakan representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas pada diagram E-R”.

Menurut Ladjamudin (Hirmawan et al., 2016) terdapat dua aturan dalam

melakukan transformasi E-R Diagram ke Logical Record Structure (LRS). Dua

aturan tersebut yaitu:

(16)

1. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar kotak dan atribut berada didalam kotak.

2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bernama entity, kadang dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.

2.2.4. Implementasi dan Pengujian Web

Menurut Rosa dan Shalahuddin (Taufik, 2019)(Aprilia & Sardiarinto, 2018)

“Pengujian adalah satu set aktivitas yang direncanakan dan sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan.”

Rosa dan Shalahuddin (Aprilia & Sardiarinto, 2018) juga mengemukakan bahwa “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation)

(V&V).”

Tahapan pengujian secara keseluruhan menurut Rosa dan Shalahuddin (Aprilia & Sardiarinto, 2018) adalah:

1. Pengujian Unit Pengujian diawali dengan pengujian unit, dapat berupa kumpulan fungsi atau prosedur yang memiliki keterkaitan pada pemrograman terstruktur atau kelas pada pemrograman berorientasi objek.

2. Pengujian Integrasi Pengujian integrasi sebaiknya dilakukan bertahap untuk

menghindari kesulitan penelusuran jika terjadi kesalahan (error). Pengujian

integrasi merupakan pengujian penggabungan dari dua atau lebih unit pada

perangkat lunak.

(17)

3. Pengujian Sistem Setelah pengujian integrasi maka dilakukan pengujian sistem dimana unit-unit proses yang sudah diintegrasi diuji dengan antar muka yang sudah dibuat sehingga pengujian ini dimaksudkan untuk menguji sistem perangkat lunak secara keseluruhan.

4. Pengujian Penerimaan Pengujian penerimaan perangkat lunak oleh pelanggan (customer) atau user (pemakai perangkat lunak) digunakan untuk mengetahui kepuasan pelanggan atau user terhadap perangkat lunak yang sudah dibuat.

Pengujian untuk validasi memiliki beberapa pendekatan menurut Rosa dan Shalahudin (Aprilia & Sardiarinto, 2018) yaitu sebagai berikut:

a. Black-Box Testing (pengujian kotak hitam) Merupakan pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi- fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah:

1. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi

(password) yang benar.

(18)

2. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.

2.2.5. Penelitian Terkait

Menurut Afandi,dkk (2013:1) Prima Game adalah sebuah toko yang melayani berbagai macam kebutuhan game dan terdapat banyak layanan-layanan untuk game. Dengan sistem yang masih bersifat konvensional, sangat kurang efektif dan kuarang efisien dalam proses pengolahan data penjualan, rental dan servis game. Maka perlu adanya sistem informasi untuk lebih mengefektifkan proses pengolahan data di Prima Game Metode yang digunakan adalah : Pustaka, Observasi, Analisis, perancangan, Pengujian, Implementasi. Sistem yang dibangun diharapkan dapat lebih mengefektifkan proses pengolahan data penjualan, servis game dan mempermudah pengolahan data di Toko Prima Game yang sebelumnya masih menggunakan sistem konvensional menjadi terkomputerisasi.

Menurut Nugroho dan Siang (2015,50) Aturan pelayanan servis sepeda

motor diawali dengan penyerahan sepeda motor konsumen pada petugas,

kemudian konsumen menunggu hingga proses servis selesai. Permasalahan

yang terjadi di bengkel Naga Mulya Motor adalah ruang tunggu yang

berbeda dengan ruang servis. Akibatnya, pelanggan tidak mengetahui

kegiatan yang dilakukan bengkel, dan pengelola bengkel kadang lupa

memberi tahu pelanggan bahwa sepeda motornya dapat diambil karena telah

(19)

selesai diservis. Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem informasi untuk

memvisualisasikan status sepeda motor yang diservis. Status sepeda motor

berupa status antri, servis dan selesai. Program dibuat menggunakan jaringan

wifi yang terdapat pada server laptop sehinga dapat menampilkan 2 keadaan

pada layar yang berbeda. Layar utama digunakan sebagai server yang

diakses oleh admin untuk melakukan proses administrasi servis. Layar kedua

diletakkan di ruang tunggu yang digunakan untuk menampilkan status

sepeda motor kepada pelangan. Hasil penelitian berupa sebuah sistem yang

dapat memvisualisasikan status sepeda motor yang sedang diservis sehingga

pelanggan yang berada di ruang tunggu mengetahui apakah sepeda motor

yang di servis telah selesai.

Gambar

Gambar dibawah ini adalah bentuk arsitektur dari framework  codeigniter.

Referensi

Dokumen terkait

Perkawinan siri dalam praktiknya dianggap tetap sah dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukun islam, tetapi dalam hal ini akan mengakibatkan kerugian bagi pihak istri dan anak

Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk memutuskan keefektifan ventilasi atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus campak banyak terjadi pada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan cakupan imunisasi kelurahan yang rendah, insiden

Berdasarkan uraian di atas, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Hubungan Paparan Debu Kayu di Lingkungan Kerja terhadap

ekosistem pedesaan di Indonesia, apalagi di setiap kawasan hutan alam yang masih utuh, seperti kawasan taman nasional, memiliki keanekaragaman hayati pangan dan obat

1. Tujuan: Pada audit Keuangan untuk menentukan luas pengujian audit substantif, pada audit operasional untuk menevaluasi efisiensi dan efektifitas struktur pengendalian intern

Diharapkan perjanjian kredit daring yang dibuat dengan klausul-klausul tertentu dapat memberikan keamanan bagi pihak kreditur sebagai penyelenggara layanan pinjam

diberikan sesuai dengan kebutuhan menjelaskan pada indikator ini didominasi oleh 42 responden atau 70% menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa pelayanan yang