BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1.
Website(Jonathan & Lestari, 2015) Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web ( WWW ) di dalam internet.
Sebuah halaman web biasanya berupa dokumen yang ditulis dalam format HTML ( Hyper Text Markup Language ), yang selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu sebuah protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser
.Menurut Ahmadi dan Hermawan yang dikutip oleh (Nofyat et al., 2018) Internet adalah komunikasi jaringan komunikasi global
yangmenghubungkan seluruh komputer di dunia meskipun berbeda sistem operasi dan mesin.
Sedangkan Menurut Yuliatmoko berpendapat bahwa secara garis besar yang dikutip oleh (Istiono et al., 2016) website bisa digolongkan menjadi tiga bagian adalah sebagai berikut :
1. Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah.
2. Website Dinamis merupakan website yang memerlukan update sesering mungkin.
Contoh website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.
3. Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming user bisa berinteraksi dan beradu argument. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum.
Web terdiri dari dua komponen dasar yaitu :
a. Web Server
Menurut Fathansyah menerangkan bahwa pengertian web server adalah “Server Web (Web Server) merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu URL ke pemakai” (Astridefi et al., 2016).
b. Web Browser
Pengertian web browser menurut Winarno dan Utomo web browser adalah alat yang digunakan untuk melihat halaman web (Astridefi et al., 2016).
2.1.2. E-Government
(Surdin, 2016) Di Indonesia sendiri sejak dikeluarkannya Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E- government telah banyak daerah yang menerapkan e-government dalam pelayanan publik, ditandai dengan banyaknya lembaga-lembaga pemerintahan yang mulai memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi ini guna diaplikasikan sebagai media dalam memberikan kemudahan penyampaian informasi publik dan kemudahan pelayanan publik.
(Pratiwi & Muslihudin, 2018) “Government adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk mempermudahkan dalam penyampaian informasi dan dalam pembangunan nasional diharapkan agar kita mampu menghadapi perubahan dan
mampu memanfaatkan teknologi informasi dengan baik sesuai dengan kebijakan yangdibuat oleh Pemerintah tertuang dalam UU No.11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.”
Menurut Indrajit (Surdin, 2017) visi e-government dilandasi pada empat prinsip-prinsip dasar, yaitu:
1. Memberikan perhatian penuh pada jenis-jenis pelayanan publik, dengan prioritas:
a. Memiliki volume transaksi yang besar dan melibatkan banyak sekali
sumber daya manusia.
b. Membutuhkan interaksi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat.
c. Memungkinkan terjadinya kerjasama pemerintah dengan swasta maupun LSM dan Perguruan Tinggi.
2. Membangun lingkungan yang kompetitif, dimana sektor swasta maupun LSM dapat berperan dalam pelayanan publik. Bahkan sektor swasta dan LSM dapat bersaing dengan pemerintah dan dapat melayani dengan lebih baik.
3. Memberikan penghargaan pada inovasi dan memngurangi ruang kesempatan pada kesalahan.
4. Memusatkan pada pencapaian efisiensi, yang dapat dinilai dengan besarnya manfaat dan pemasukan anggaran dari penggunaan e-government.
Menurut Andiranto yang dikutip oleh (Komtekinfo et al., 2015)
menunjukkan bahwa “adanya e-Government nyatanya telah memberikan beragam
manfaat, yaitu:
1. Memberikan kualitas pelayanan kepada stakeholder yaitu masyarakat, kalangan pengusaha dan industri, terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi pada berbagai kehidupan negara.
2. Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan kepemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
3. Mengurangi secara signifikansi tentang total biaya administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah dan stakeholder untuk
keperluan aktivitas sehari-hari.
4. Memberikan peluang pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan yang baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat menjawab berbagai macam permasalahan yang dihadapi secara cepat dan sejalan dengan adanya perubahan serta tren yang ada.
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan publik secara merata dan demokratis.
2.1.3
Bahasa Pemrograman
Menurut Sariadin Siallagan (Komtekinfo et al., 2015) “Bahasa pemrograman adalah suatu alat komunikasi standar untuk mengekspresikan instruksi kepada komputer. Layaknya bahasa manusia, bahasa itu juga memiliki tata tulis (syntax) dan aturan tertentu. Bahasa pemrograman memfasilitasi cara dan aturan yang dilakukan oleh programmer untuk menuliskan perintah menyimpan, mengkompilasi dan melihat hasil secara benar.”
Bahasa pemrograman yang dipakai penulis dalam pembuatan website ini adalah :
1. HTML (Hyper Text Markup Language)
Menurut Rio (Lestanti & Susana, 2016) HTML adalah Bahasa pemrograman
yang fleksibel di mana kita bisa meletakkan scrip dari bahasa pemrograman
seperti JAVA,Visual Basic,C dan lain-lain. Jika HTML tersebut tidak
mendukung suatu perintah pemrograman tertentu. Browser tidak
menampilkan kotak dialog”Syntax Error” jika terdapat penulisan
kode
yangkeliru pada scrip HTML sepanjang kode-kode yang kita tuliskan
merupakan kode-kode HTML tanpa penambahan kode-kode dari luar seperti
java. Oleh karena itu,jika terjadi syntax error pada skrip HTML, efek yang
paling jelas adalah HTML tersebut tak akan ditampilkan pada halaman jendela
browser.
2. PHP
(Firman, Wowor, & Najoan, 2016) PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode – kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML.
3. CSS
Menurut Sibero (Nofyat et al., 2018) PHP adalah pemrograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan.
4. JavaScrpit
Menurut Wahana (Misla, Hasan, & Kom, 2018) Javascript merupakan bahasa script website yang digunakan untuk menambah manipulasi script HTML dan CSS pada
sisi client/browser. Javascript juga mampu memberikan fungsionalitas lebih pada website, seperti validasi form, komunikasi dengan server, dan membuat website lebih.
5. JQuery
JQuery menurut Kadir (Misla et al., 2018) adalah pustaka yang dibangun diatas javascript, yang ditujukan agar perbuatan kode menjadi lebih ringkas dan konsekuensinyapun lebih cepat.
6. Codeigniter
(Istiono et al., 2016) Codeigniter adalah aplikasi open source berupa framework
dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun web dinamis
dengan menggunakan PHP.
Menurut Istiono (Istiono et al., 2016) Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu:
a. View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu
aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepsenetasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.
b. Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search) menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
c. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian
model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan
data dari user kemudian untuk menerima apa yang aan diproses oleh
aplikasi.
Gambar dibawah ini adalah bentuk arsitektur dari framework codeigniter.
Sumber : (Istiono, 2016)
Gambar II.1.
Bentuk Arsitektur Framework Codeigniter
2.1.4. Basis Data
Menurut Abdul Kadir (Yusti, 2016), Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkaitan sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data (database) dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.
Untuk mengelola basis data (database) diperlukan perangkat lunak yang disebut Database Management System (DBMS).
Menurut Kustiyaningsih (Susanto, 2019), Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database computer, diperlukan system manajemen database seperti
MySQL Server.
Basis data yang digunakan pada website yang dibangun, yaitu : 1. MySQL
Menurut Istiono (Istiono et al., 2016) MySQL adalah “sebuah server database open source yang terkenal yang digunakan berbagai aplikasi trautama untuk server atau
membuat
WEB.”
Adapun beberapa teori tentang MySQL yang dipaparkan oleh Perangin-angin dalam jurnal Ambarita dkk, MySQL merupakan salah satu contoh produk RDBMS yang sangat popular di lingkungan Linux, tetapi juga tersedia pada Windows. Banyak situs web yang menggunakan MySQL sebagai database server (server yang melayani permintaan akses terhadap database). MySQL sebagai dB server juga dapat diakses melalui program yang dibuat dengan menggunakan Borland Delphi. Dengan cara seperti ini database dapat diakses secara langsung melalui program executable yang kita buat sendiri (Alfin Masruri, 2014).
1. PHP MyAdmin
Menurut Madcoms (Putra, 2016) PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi open source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL. Dengan menggunakan PhpMyAdmin, dapat membuat database, membuat tabel, menginsert, menghapus dan meng-update data dengan GUI dan terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual.
2. XAMPP
Menurut Riyanto (Kurniawan, 2018) mengemukakan bahwa, XAMPP
“merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan
sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, XAMPP
mengkombinasikan beberapa perangkat lunak berbeda ke dalam satu paket.”
2.1.5. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Sommerville yang dikutip dalam jurnal (Putra, 2016) waterfall model merupakan salah satu model proses perangkat lunak yang mengambil kegiatan proses dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi, dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti analisis dan definisi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian unit, integrasi sistem , pengujian sistem, operasi dan pemeliharaan (Setyawati, 2013)
Sumber : Sommerville (Fitrajaya & Gadingrejo, 2015) Gambar II.2.
Tahapan Model Waterfall
Berikut ini penjelasan metode waterfall pada E-Govertment Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya. Dimana memiliki tahap-tahap utama dari waterfall model pada gambar II.2 memetakan kegiatan- kegiatan pengembangan dasar, Menurut Sommerville yang dikutip dalam jurnal (Rosyidah & Herwanto, 2015) yaitu: (Evy Oktaviana Saputri., 2016)
1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Analisis dan
definisi persyaratan
Perancangan sistem dan prangkat lunak
Implementasi dan pengujian
unit
Integrasi dan pengujian sistem
Operasi dan
pemeliharaan
Proses mengumpulkan informasi kebutuhan sistem/perangkat lunak melalui konsultasi dengan user system. Proses ini mendefinisikan secara rinci mengenai fungsi-fungsi, batasan dan tujuan dari perangkat lunak sebagai spesifikasi sistem yang akan dibuat.
2. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
Proses perancangan sistem ini difokuskan pada empat atribut, yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan detail (algoritma) prosedural. Yang dimaksud struktur data adalah representasi dari hubungan logis antara elemen-elemen data individua.
3. Implementasi dan Pengujian Unit
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Kemudian pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit program telah memenuhi spesifikasinya.
4. Integrasi dan Pengujian Sistem
Unit program/program individual diintegrasikan menjadi sebuah kesatuan sistem dan kemudian dilakukan pengujian. Dengan kata lain, pengujian ini ditujukan untuk menguji keterhubungan dari tiaptiap fungsi perangkat lunak untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi. Setelah pengujian sistem selesai dilakukan, perangkat lunak dikirim ke pengguna.
5.
Operasi dan Pemeliharaan
Tahap ini biasanya memerlukan waktu yang paling lama. Sistem diterapkan
(diinstall) dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari beberapa kesalahan
yang tidak diketemukan pada tahapan sebelumnya, perbaikan atas implementasi
unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan- persyaratan baru ditambahkan.
2.2. Teori Pendukung 2.2.1. Struktur Navigasi
Menurut Binanto (Astridefi et al., 2016) mengemukakan bahwa “Setiap rencana akan dibuat desainnya dan kemudian diproduksi menjadi produk jadi yang bersifat sementara. Di samping itu tahap ini mencakup perencanaan struktur navigasi yang baik untuk antarmuka penggunanya. Ada 4 struktur dasar yang digunakan yaitu linier, non linier, hirarki dan komposit”.
1. Linier
Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte informasi yang satu ke yang lainnya.
Sumber : Binanto (Ningrum & Kholil, 2015) Gambar II.3.
Struktur Navigasi Linier
2. Hirarki
Struktur dasar ini disebut juga struktur “linier dengan percabangan-percabangan”
karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang
terbentuk oleh logika isi.
Sumber : Binanto (Ningrum & Kholil, 2015) Gambar II.4.
Struktur Navigasi Hirarki
3. Non Linier
Pengguna akan melakukan navigasi dengan jelas melalui isi proyek dengan tidak terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sumber : Binanto (Ningrum & Kholil, 2015) Gambar II.5.
Struktur Navigasi Non Linier
2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menutut Al-Bahra (Evy Oktaviana Saputri., 2016) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah digram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Entity
digunakan untuk mendokumentasikan data dengan cara menentukan apa saja yang terdapat tiap entity dan bagaimana hubungan antara entity satu dengan lainnya.
Berikut ini komponen-komponen ERD menurut Al-Bahra (Rahmayu, 2016) adalah sebagai berikut :
1. Entitas (Entity)
Suatu kumpulan objek atau sesuatu yang dapat dibedakan atau dapat didefinisikan.
Pada ERD, Entitas digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.
2. Relasi (Relationship)
Hubungan yang terjadi antara satu entitas atau lebih. Relasi diberi nama dengan kata kerja dasar. Sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Pada ERD, Relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.
3. Derajat Relasi (Relationship Degree)
Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi
dalam satu relasi. Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD:
a. Unary Relationship
Unary Relationship adalah model relasi yang terjadi di antara entity yang berasal