• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume gender dan politik global

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resume gender dan politik global"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Muhamad Wildan NIM : 135120407111026 Prodi : Hubungan Internasional

GENDER DAN POLITIK GLOBAL

Studi hubungan internasional tidak hanya berhenti pada analisis mengenai hubungan diantara negara-negara berdaulat. Tantangan-tantangan negara berdaulat dewasa ini terjadi karena proses-proses global yang tidak selalu bersumber hanya dari negara. Hal tersebut memunculkan perspektif-perspektif baru yang bersifat lebih soft power mulai banyak dibahas. Salah satunya adalah permasalahan gender dan feminisme, yang dianggap oleh para feminis sebagai gerakan pembebasan kaum wanita. Arahan baru yang terjadi juga meliputi pertumbuhan kepentingan dalam isu-isu gender dimana kaum feminis ingin mengembangkannya dalam studi hubungan internasional, karena feminisme melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh kebanyakan studi hubungan internasional.

Feminisme mulai muncul dalam dunia internasional pada tahun 1900an, dimana kemunculannya pada konferensi yang diadakan di Amerika serikat dan Inggris. Feminisme merupakan suatu sejarah mengenai perjalanan panjang perjuangan kaum perempuan dan pembentukan teori keperempuanan yang berasal dari pemahaman atas pengalaman empiris. Kemunculan teori feminis sendiri sebenarnya merupakan aksi kritis atas studi hubungan internasional yang terlalu Male Centric untuk mengubah tekanan struktural yang bermula dari pengalaman akan tekanan yang didapatkan perempuan. Feminisme ini sebenarnya diilhami oleh aliran Marxisme tradisional yang berawal pada adanya penindasan yang dilakukan oleh kaum borjuis sebagai pemilik modal dan alat produksi kepada kaum proletar yang merupakan kaum pekerja. Dari sinilah analisis mengenai adanya penindasan akan rasisme (kulit hitam oleh kulit putih), perempuan oleh laki-laki dan kaum homoseksual oleh kaum heteroseksual muncul. Dengan demikian pihak-pihak yang minor ini merasa tertekan dengan adanya diskriminasi yang dilakukan oleh pihak yang lebih mendominasi.

Dalam feminisme ada tiga pendekatan teoritis utama yaitu feminisme liberal, feminisme marxis atau sosialis dan feminisme radikal. Feminisme liberal lebih membahas tentang adanya persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Dalam perspektif ini feminis ingin membuat peran perempuan lebih terkenal dalam dunia politik daripada sebelum-sebelumnya. Sedangkan feminisme marxis beranggapan bahwa posisi seorang perempuan dalam struktur ekonomi, sosial dan politik dalam sistem kapitalis adalah lebih rendah dari laki-laki. Sistem kapitalis yang lebih potensial yang dipakai, ini berarti para laki-laki yang lebih bertenaga dipekerjakan dipabrik dan dibayar, namun para perempuan melakukan pekerjaan rumah tangga dan tidak dibayar. Satu-satunya solusi untuk dapat menyetarakan hak antara laki-laki dan perempuan adalah dengan menghancurkan sistem kapitalisme. Tekanan terhadap kaum perempuan tidak akan pernah ada habisnya apabila sistem kapitalis dan patriarki tidak dihilangkan. Dan yang terakhir adalah Feminisme Radikal. Ada anggapan bahwa kesetaraan antara laki-laki dengan perempuan telah hilang karena kebebasan perempuan telah dirampas oleh masyarakat patriarkiat.

(2)

Kaum feminis mengira pasti ada suatu alasan yang fundamental dari “kebutaan” terhadap masalah gender dalam studi Hubungan Internasional. Alasan tersebut adalah asumsi yang memisahkan antara gender dengan Hubungan Intrnasional. Proses-proses Internasional pada dasarnya adalah netral terhadap gender dan proses- proses Internasional tidaklah mempunyai efek-efek yang digenderkan, mulai dari ekonomi dan militer. Empirisme feminis mencatat bahwa negara-negara dan sistem antanegara secara mendasar merupakan struktur dominasi dan interaksi yang dilakukan atas dasar “genderalisasi”. Hegemonitas kemaskulinan dapat diasosiasikan dengan otonomi, kedaulatan, obyektifitas, universalisme, dan kemampuan berpikir. Sedangkan hegemonitas kefemininan dapat diasosiasikan dengan ketidakhadiran dari kualitas-kualitas tersebut. Pada prinsipnya, maternal feminis mengajukan ciri-ciri yang selalu diasosiasikan dengan keperempuanan di dalam hubungan-hubungan yang bersifat patriarkhat. Persoalan dalam pembangunan di dunia ketiga diakui pada akhirnya berkenaan dengan persoalan-persoalan yang dihadapi kaum perempuan. Perencanaan pembangunan atas dasar pemisahan gender dilakukan atas dasar konsepsi rasional bahwa karena perempuan dan pria memainkan peranan yang berbeda dalam masyarakat. Di dunia ketiga pada umumnya, perempuan yang berumah tangga dengan penghasilan rendah mempunyai triple peran yaitu sebagai pekerja reproduktif (termasuk tanggung jawab membesarkan selain melahirkan), sebagai penjamin akan terpeliharanya tenaga kerja dan reproduksi tenaga kerja yang produktif. Gerakan Women in Development (WID) yang muncul pada tahun 1970 pada dasarnya merupakan suatu gerakan solidaritas perempuan yang transnasional ke berbagai negara yang terkristal dari berbagai pengalaman telah mengalami kendala karena perbedaan-perbedaan sistem politik, ideologi, tingkat ekonomi, dan latar budaya yang menghambat dan mengisolasi kaum perempuan dari berbagai negara.

Referensi

Dokumen terkait

A Systemic Functional Linguistics (Sfl) Analysis Of Exposition Text As Teaching Material Written By Pre- Service Teacheri. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Keberadaan logam berta yang berlebihan di perairan akan mempengaruhi system respirasi organisme akuatik, sehingga pada saat kadar oksigen terlarut rendah dan

[r]

Analysis of Relevance of Mathematics Curriculum. Development by

AIPDA YULANDA MINDA H BRIPKA TEDY APRIADI BRIPKA I GDE MURDANA BRIPDA FADLI KURNIAWAN. BANIT LIDIK BRIPKA I WYN SUSILA A BRIGADIR ABDUL KADIR

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa masalah conduct anak remaja, khususnya remaja SMAN 2 Rangkasbitung dimasa COVID-19 ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius

Penulisan tesis yang berjudul “ PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT SETELAH PERKAWINAN DAN AKIBAT HUKUMNYA DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA” ini merupakan salah

Telah dikemukakan bahwa teori atribusi untuk mengembangkan penjelasan dari cara-cara kita menilai orang secara berlainan, bergantung pada makna apa yang kita hubungkan kesuatu