• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah manajemen strategik visi dan m

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah manajemen strategik visi dan m"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Prilaku Organisasi

Oleh kelompok :

Didik Yudha P

Widya Aulia

Fahril

Ayu Ningtias

Ade Lestari

Fatimah

M. Fadly

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

Dengan segenap puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul : PRILAKU ORGANISASI

Penyusun yakin bahwa laporan ini disusun belum begitu sempurna atau masih banyak kesalahan baik dalam menyusun makalah ini.ada pepatah mengatakan “ Tiada Gading Yang Tak Retak” artinya segala sesuatu pasti ada kekurangan nya. Jadi walaupun pada laporan ini penyusun sudah berusaha semaksimal mungkin tpi masih banyak kesalahan dan kekurangan nya. Oleh karena itu somoga saudara-saudari dapat memakluminya.

Kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari saudara semua guna mencapai hasil yang maksimal dikemudian hari dan kami ucapkan banyak terima kasih terutama kepada Bpk. Syahrul SE. MM yang telah memberikan

kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata penyusun berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Pekan Baru, 26 april 2014

(3)

BAB 1

PRILAKU ORGANISASI

I.

APA YANG DILAKUKAN OLEH PARA MANAJER

Manajer menyelesaikan urusan dan pekerjaan melalui orang lain. Mereka mengambil keputusan, mengalokasi sumber daya, dan mengarahkan kegiatan orang lain untuk mencapai tujuan. Menejer melakukan pekerjaan mereka dalam organisasi. Organisasi adalah suatu unit (satuan) social yang dikoordinasi sengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama. Berdasarkan definisi ini, perusahaan manufaktur dan jasa adalah organisasi, demikian pula sekolah, rumah sakit, gereja, satuan militer, took eceran, kantor polisi, dan badan pemerintah local, negara bagian dan federal. Orang-orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orang lain dan bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi ini adalah manajer (meskipun kadang-kadang mereka disebut administrator, terutama dalam organisasi nirlaba).

FUNGSI MANAJEMEN

Pada awal abad duapuluh ini, seorang industrialis perancis bernama Hendry Fayol menulis bahwa semua manajer menjalankan lima fungsi menejemen: mereka merencanakan, mengorganisai, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan. Fungsi Perencanaan meliputi menentukan tujuan organisasi. Menetapkan suatu strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan dan mengembangkan suatu hirarki rencana yang menyeluruh untuk memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.

Para menejer juga bertanggung jawab untuk merancang truktur organisasi. Kita sebut fungsi ini Pengorganisaian. Fungsi ini mencakup penetapan tugas-tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa dan dimna keputusan harus diambil.

Semua organisasi terdiri dari orang-orang, dan adalah tugas menejemen untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan orang-orang ini. Inilah fungsi

(4)

Fungsi terakhir yang dijalankan oleh manajer adalah Pengendalian. Setelah tujuan-tujuan ditentukan, rencana-rencana dirumuskan, pengaturan structural digambarkan, dan orang-orang dipekerjakan, dilatih dan dimotivasi, masih ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang keliru. Untuk memastikan bahwa semua urusan berjalan seprti seharusnya, manajemen harus memantau kinerja

orgnisasi.kinerja yang sebenarnya harus dibandingkandengan tujuan-tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

PERAN MANAJEMEN

a. Peran Antar-Pribadi, semua manajer dituntut untuk menjalankan tugas-tugas yang sifatnya seremonial dan simbolis.ketika rekor sekolah tinggi menyerahkan ijazah pada hari wisuda atau seorang penyelia pabrik mengantarkan sekelompok siswa sekolah menengah meninjau pabrik, ia bertindak dalam peran pemimpin lambing (figurehead).

b. Peran Informasi, semua manajer menrima dan mengumpulkan informasi dari organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga diluar organisasi mereka sendiri. Lazimnya ini dilakukan melalui pembacaan majalah dan

berbincang-bincang dengan orang lain untuk mempelajari perubahan selera public, apa yang sedang direncanakan oleh para pesaing, dan sebgainya. Mintzberg menyebut ini sebagai peran pemantau. Para manajer juga bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan informasi kepada anggota-anggota organisasi.

c. Peran Keputusan, akhirnya mintzberg mengidentifikasi 4 peran yang berkisar pada pengambilan keputusan. Dalm peran wiraswasta, para manajer memprakarsai dan mengawasi proyek-proyek baru yang akan menyempurnakan kinerja organisasi.

KETRAMPILAN YANG DIMILIKI MANAJEMEN

Robert Katz telah mengidentifikasi tiga ktrampilanmanajemen yang mutlak diperlukan yaitu:

1. Ketrampilan Teknis, meliputi kemampuan menerapkan pengetahuan khusus atau keahlian spesialisasi. Bila anda membayangkan ketrampilan yang dimiliki oleh kaum professional seperti misalnya insinyur sipil, konsultan pajak, atau dokter badan mulut,lazimnya anda memusatkan perhatian pada ketrampilan teknis mereka.

(5)

3. Ketrampilan Konseptual, para manajer harus mempunyai kemampuan mental untuk menganalisis dan mendialognosis situasi yang rumit. Inilah kemampuan konseptual. Misalnya, pengambilan keputusan menuntut para manajer untuk menemukan letak masalah, mengidentifikasi alternatif-alternatif yang dapat mengoreksi masalah itu, mengvaluasi alternative-alternatif, dan dan memilih alternative yang paling baik.

II.

MENGENAL PRILAKU ORGANISASI

Prilaku Organisasi (sering disingkat dengan Organizational Behavior OB) adalah suatu bidang studi menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan

struktur pada prilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Untuk meringkaskan definisi kita, OB ialah study mengenai (yang memperhatikan) apa yang dilakukan orang-orang dalam suatu organisasi dan bagaimana prilaku tersebut

mempengaruhi kinerja dari organisasi itu. Dan karena OB secara spesifik mempedulikan situasi yang diakaitkan dengan kekaryaan (employment), hendaknya anda tidak terkejut bila menemukan bahwa OB menekankan prilaku yang dikaitkan dengan pekerjaan, kerja, kemangkiran, keluar masuknya

karyawan, produktivitas, kinerja manusiawi dan manajemen.

TANTANGAN DAN PELUANG UNTUK OB

Pemahaman OB semakin penting bagi para manajer belum pernah menjadi sebelum ini. Suatu pandangan sepintas pada beberapa perubahan dramatis yang sekarang berlangsung dalam organisasi-organisasi mendukung pendapat ini. Misalnya, karyawan tertentu menjadi lebih tua, semakin banyak wanita dan bukan kulit-putih bekerja, pembuatan korporasi dan pemotongan biaya merusak ikatan loyalitas yang secara historis mengikat banyak pekerja pada majikan mereka dan pesaing global menurut para karyawan untuk menjadi lebih fleksibel dan belajar mengatasi perubahan cepat dan inovasi.

DISIPLIN ILMU YANG MENYUMBANG KEPADA BIDANG OB

(6)

Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan kadang mengubah perilaku manusia dan binatang lain. Para psikolog industri/ organisasi awal memperhatikan problem kelelahan, kebosanan, dan faktor-faktor lain yang relevan dengan kondisi kerja yang dapat mengalami kinerja kerja yang efesien.

Sosiologi, sosiologi mempelajari sosial dimana individu-individu mengisi peran-peran mereka, jadi sosiologi mempelajari orang-orang dalam hubungan dengan sesamanya manusia. Secara spesifik, sosiolog telah member sumbangan mereka yang terbesar kepada OB melalui studi mereka terhadap prilaku kelompok dalam organisasi, terutama organisasi yang formal dan rumit.

Psikologi sosial, adalah suatu bidang didalam psikologi, tetapi memadukan konsep-konsep baik dari psikologi maupun sosiologi. Psikologi sosial

memfokuskan pada pengaruh orang satu terhadap yang lain. Salah satu bidang utama bagaimana melaksanakannya dan bagaimana mengurangi hambatan penerimanya.

Antropologi, adalah studi tentang masyarakat untuk mempelajari mengenai manusia dan kegiatan mereka. Ahli antropologi mempelajari budaya dan lingkungan, misalnya, mereka telah membantu kita memahami

perbedaan-perbedaan nilai fundamental, sikap, dan prilaku diantara orang-orang pada negeri-negeri yang berlainan serta dalam organisasi yang berlainan.

Ilmu Politik, meskipun sering diremehkan, sumbangan ilmuwan politik penting dalam memahami prilaku dalam organisasi. Ilmu politik mempelajari prilaku individu dan kelompok dalam suatu lingkungan politik. Topic-topik disini mencakup penstrukturan konflik, alokasi, kekuasaan, dan bagaimana orang memanipulasi kekuasaan untuk kepentingan sendiri.

MENGEMBANGKAN SUATU MODEL OB

Suatu Ikhtisar, adalah suatu model abstraksidari realitas suatu pperwakilan yang disederhanakan dari suatu gejala dunia-nyata.

Variabel Bergantung, suatu tanggapan yang dipengaruhi oleh variable bebas (independen). Produktivitas suatu organisasi adalah produktif jika organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya, dan mencapainya dengan merubah masukan menjadi keluaran dengan biaya paling rendah

(7)

pelatihan. Keluar masuknya karyawan juga penarikan diri yang permanen secara sukarela atau tidak sukarela dari organisasi.

Kepuasan Kerja, suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakin seharusnya mereka terima.

(8)

BAB 2

DASAR-DASAR PRILAKU INDIVIDUAL

1. KARAKTERISTIK BIOGRAFIS

Karakteristik pribadi-misalnya umur, jenis kelamin, dan status perkawinan yang objektif dan mudah diperoleh dari catatan.

Usia

Kemungkinan besar hubungan antara usia dan kinerja merupakan isu yang makin penting selama desawarsa yang akan dating. Mengapa?

Sekurang-kurangnya karena tiga alasan. Pertama, ada keyakinan yang meluas bahwa kinerja merosot dengan merosotnya usia. Kedua, realita bahwa angkatan kerja menua, misalnya usia 55 dan yang lebih tua merupakan sector yang berkembang paling cepat dari angkatan kerja antara tahun 1990 dan 2005, peringkat mereka

diharapkan melonjak 43.7 persen. Alasan ke tiga, perundang-undangan amerika baru-baru inimenyatakan bahwa, untuk segala maksud dan tujuan, menyatakan pensiunan yang bersifat perintah sebgai melanggar hokum. Kebanyakan pekerja dewasa ini tidak lagi harus pension di usia 70 tahun.

Jenis Kelamin

Beberapa isu mengawali lebih banyak debat, kesalah pahaman, dan pendapat-pendapat tanpa-dukungan mengenai apakah kinerja wanita sama dengan kinerja pria ketika bekerja. Ada bukti bahwa tempat terbaik untuk memulai adalah dengan pengakuan bahwa terdapat beberapa, jika da, perbedan-perbedaan penting antara pria dan wanita yang mempengaruhi kinerja mereka. Misalnya, tidak ada perbedaan yang konsisten pria-wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas atau kemampuan belajar. Satu masalah yang nampaknya menbedakan antar jenis kelamin, saatnya karyawan mempunyai anak-anak prasekolah, adalah pilihan atas jadwal kerja. Ibu-ibu yang berkerja lebih mungkin untuk memilih perkerjaan paruh-waktu, jadwal kerja lentur (fleksibel) dan telekomuting (mengerjakan pekerjaan kantor dirumah) agar bias menampung tanggung jawab terhadap keluarga. Peran historis wanita dalam perawatan anak dan sebgai pencari nafkah skunder dengan pasti telah berubah sejak 1970an, dan sebagai besar pria, mempunyai kepentingan yang sama seperti wanitadalam hal perawatan harian dan masalah-masalah yang dikaitkan dengan perawatan anak.

(9)

Tidak cukup studi untuk menarik kesimpulan mengenai dampak status perkawinan pada produktivitas. Namun riset yang konsistenmenunjukkan bahwa karyawan yang menikah lebih sedikit ambisinya, mengalami pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka dari pada rekan sekerjanya yang bujangan. Perkawinan memaksakan peningkatan tanggung jawab yang dapat membuat suatu perkerjaan yang tetap menjadi lebih berharga dan penting. Tetapi pertanyaan tentang alasanya tidaklah jelas. Sangat mungkin bahwa karyawan yang tekun dan puas lebih besar kemungkinannya terdapat pada karyawan yang

menikah.

Masa Kerja

Karakteristik biografis terakhir yang kita telaah adalah masa kerja. Dengan kecualian isu beda pria-wanita, agaknya tidak ada isu yang lebih merupakan subjek pokok kesalah pahaman dan spekulasi dari pada dampak senioritas pada kinerja. Riset yang menghubungkan masa kerja dengan kemangkiran sangatlah blak-blakan, secara konsisten studi-studi menunjukan bahwa senioritas berkaitan negative dengan kemangkiran. Memang, baik seringnya absen maupun dalam total hari yang hilang saat bekerja, masa kerja merupakan variable penjelas tunggal yang paling penting. Masa kerja juga merupakan variabel yang ampuh dalam menjelaskan keluar masuknya karyawan. “ Secara konsisten ditemukan bahwa masa kerja berhubungan negatif dengan keluar masuknya karyawan dan telah dikemukakan sebgai salah satu peramal tunggal paling baik tentang keluar masuknya karyawan”. Bukti menunjukan bahwa masa kerja dan kepuasan saling berkaitan positif. Memang, bila usia dan masa kerja diperlukan secara terpisah, tampaknya masa kerja akan merupakan peramal yang lebih konsisten dan mantap dari kepuasan kerja dari pada usia kronologis.

2. KEMAMPUAN

Bahwa semua orang mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam hal kemampuan yang membuatnya relatif unggul atau rendah asal dibandingkan orang-orang lain dalam melakukan tugas atau kegiatan tertentu. Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Seluruh kemampuan seseorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

(10)

intelektual umum seseorang. Dilemma utama yang dihadapi oleh para majikan yang menggunakan uji kemampuan, mental untuk seleksi, promosi, pelatihan dan keputusan personalia yang serupa adalah bahwa mereka mungkin mempunyai suatu dampak negatif pada kelompok-kelompok ras dan etnis. Bukti menunjukan bahwa beberapa kelompok minoritas mendapatkan skor rata-rata yang lebih rendah dari pada orang kulit putih sampai sebanyak satu devisi standar pada tes kemampuan verbal, numeric, dan ruang.

Kemampuan Fisik, yang khusus memiliki makna penting untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang kurang menuntut ketrampilan dan yang lebih

terbakukan dengan sukses. Kemampuan fisik yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan serupa. Misalnya, pekrjaan yang keberhasilannya menuntut stamina, kecekatan tangan, bakat-bakat serupa menuntut manajemen untuk mengenali kapabilitas fisik seorang karyawan.

3. KEPRIBADIAN

Kepribadian yaitu total jumlah dari seorang individu beraksi dan berinteraksi dengan orang lain. Ketika kita berbicara tentang kepribadian, kita tidak memaksudkan bahwa seorang mempunyai pesona, suatu sikap positif terhadap hidup, wajah yang tersenyum atau seorang finalis untuk dalam kontes. Bila para psikolog berbicara mengenai kepribadian, mereka maksudkan sutau konsep dinamis yang menggambarkan pertumbuhan dan pengembangan dari sitem psikologis keseluruhan dari seseorang.

Determinan Kepribadian

Kepribadian seorang dewasa umumnya sekarang dianggap terbentuk dari baik faktor keturunan maupun lingkungan, yang diperlunak oleh kondisi dan situasi.

Keturunan, merujuk kefaktor-faktor yang ditentukan pada saat pembuahan. Sosok fisik, daya tarik wajah, kelamin, temperamen, komposisi ototdan reflex.

Lingkungan, diantara faktor-faktor yang menekan pada pembentukan kepribadian kita adalah budaya kita dibesarkan, pengkondisian dini, norma-norma diantara keluarga,teman-teman dan kelompok-kelompok sosial serta penaruh lain yang kita alami.

(11)

4. PEMBELAJARAN

Belajar adalah apa yang kita lakukan disekolah. Suatu definisi yang dapat diterima baik secara umum dari belajar adalah setiap perubahan yang relatif p ermanen dari prilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman. Ironisnya, kita dapat mengatakan bahwa perubahan-perubahan prilaku menyatakan pembelajaran telah terjadi dan bahwa pembelajaran merupakan suatu perubahan perilaku.

Pengkondisian Klasik, suatu tipe pengkondisian dimana seorang individu menanggapi beberapa rangsangan yang tidak akan slalu menghasilkan respon semacam itu.

Pengkondisian Operan, suatu tipe pengkondisian dimna prilaku sukarela yang diinginkan menyebabkan suatu ganjaran atau mencegah suatu hukuman. Prilaku sukarela atau prilaku yang dipelajri sebgai kontras terhadap refleksif atau tak dipelajari. Kecendrungan untuk mengulangi prilaku semacam itu dipengaruhi oleh penguatan atau tiadanya penguatan yang ditimbulkan oleh

konsekkuensi-konsekuensi prilaku tersebut.

PEMBELAJARAN SOSIAL

Pandangan bahwa kita dapat belajar baik lewat pengamatan maupun pengalaman langsung ini telah disebut sebagai teori pembelajaran. Walaupun teori pembelajaran sosial merupakan suatu perpanjangan dari pengkondisian operan- yaitu teori itu mengandalkan perilaku sebagai fungsi dari konsekuensi-teori itu juga mengakui eksistensi pembelajran observasional (lewat pengamatan) dan pentingnya persepsi dalam belajar. Prose-proses berikut ini ketika manajemen menyusun program pelatihan karyawan yang akan memperbaiki dengan signifikan kemungkinan berhasilnya program itu:

1) Proses Perhatian (atentional procceses), orang hanya belajar dari seorang model bila mereka mengenali dan menaruh perhatian pada perwajahannya yang menentukan. Kita cendrung sangat dipengaruhi oleh model-model yang menarik, berulang-ulang ada, penting bagi kita, atau serupa dengan kita dalam perkiraan kita.

2) Proses Penahanan (retention process), pengaruh suatu model akan bergantung pada betapa baik individu mengingat tindakan model itu setelah model itu tidak ada lagi.

(12)

4) Proses penguatan (reinforcement process), individu-individu akan dimotivasi untuk memperlihatkan prilaku bermodel jika seandinya rangsangan positif atau ganjaran.

Pembentukan Prilaku, memperkuat secara sistematis tiap langkah berturutan yang menggerakkan seorang individu lebih mendekati respon yang dirugikan.

Beberapa Penerapan Organisasional Yang Spesifik

Menggunakan Lotere Untuk mengurangi Kemangkiran, manajemn dapat merancang program-program untuk mengurangi kemangkian dengan memanfaatkan teori belajar.

Tunjangan Sehat Lawan Tunjangan Sakit, kebanyakan organisasi memberikan karyawan tetap mereka dengan cuti sakit upah sebagai bagian dari program tunjangan karyawan

Disiplin Karyawan, pada suawaktu-waktu semua manajer harus menangani seorang karyawan yang tidak patuh, terlambat dating ditempat kerja, mencuri barang milik perusahaan dan berprilaku serupa yang membuat masalah.

Mengembangkan Program Pelatihan, kebanyakan suatu organisasi memiliki suatu tipe program pelatihan yang sistematis. Teori pembelajaran sosial menawarkan panduan semacam itu. Teori ini mengatakan kepada kita bahwa pelatihan hendaknya menawarkan suatu model untuk merebut perhatian yang dilatih, membrikan sifat-sifat motivasional, membantu yang dilatih agar membekas apa yang telah dipelajari untuk digunakan kelak, memberikan kesempatan untuk mempraktikkan prilaku yang baru.

(13)

BAB 3

PERSEPSI DN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

INDIVIDUAL

PERSEPSI

Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indra mereka agar memberikan makna bagi

lingkungan mereka. Mengapa persepsi itu penting dalam OB, semata-mata karena prilaku orang-orang didasarkan pada persepsi mereka mengenai realitas itu, bukan mengenai realitas itu sendiri.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi persepsi

a. Pelaku Persepsi, bila seorang individu memandang pada suatu objek dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat

dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari prilaku perspsi itu sendiri. Diantara karakteristik pribadi yang relevan yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan, atau minat, pengalaman masalalu dan pengharapan.

b. Target atau objek, karakteristik-karakteristik dari target yang akan diamati dapat memperngaruhi apa yang dipersepsikan. Orang yang keras suaranya lebih mungkin untuk diperhatikan dalam suatu kelompok dari pada mereka yang pendiam. Karena target tidak dipandang dalam keadaaan terisolasi, hubungan suatau target dengan latar belakangnya mempengaruhi persepsi, seperti kecendrungan kita untuk mengelompokkan benda-benda yang berdekatan atau yang mirip.

c. Situasi, unsure-unsur lingkungan sekitar kita jga sangat mempengaruhi persepsi kita. Saya mungkin tidak memperhatikan seorang wanita berusia 25-tahun dalam gaun malam dan makeup yang tebal disuatu klub malam pada sabtu malam. Tapi wanita yang sama yang bersolek dan berpakaian semacam itu untuk kelas manajemen senin pagi, pasti akan menarik perhatian saya dan perhatian seluruh kelas. Waktu adalah dimana suatu objek atau peristiwa itu dilihat dapat mempengaruhi perhatian, sperti juga lokasi, cahaya, panas atau sejumlah faktor situasional.

Persepsi Orang Lain

(14)

bila individu-individu mengamati prilaku, mereka menentukan apakah itu disebabkan faktor internal dan eksternal. Telah dikemukakan bahwa teori atribusi untuk mengembangkan penjelasan dari cara-cara kita menilai orang secara berlainan, bergantung pada makna apa yang kita hubungkan kesuatu prilaku tertentu. Prilaku yang disebabkan faktor internal adalah prilaku yang diyakini berada dibawah kendali pribadi diri individu itu. Prilaku yang disebabkan faktor eksternal dilihat sebagai hasil dari sebab-sebab luar yaitu: orang itu dilihat sebagai terpaksa berprilaku demikian karena situasi. Ada satu kecendrungan bagi para individu untuk menganggap keberhasilan mereka karena disebabkan faktor-faktor internal seperti kemampuan atau usaha, sementara menyatakan bahwa ketidak keberhasilan itu disebabkan karena kegagalan pada faktor eksternal seperti keberuntungan.

Salah satau penemuan baru yang sangat menarik dari teori atribusi adalah bahwa ada kekeliruan atau prasangka yang menyimpangkan atau memutar balaik atribusi. Kekeliruan atribusi mendasar adalah kecendrungan meremehkan

pengaruh faktor-faktor eksternal dan membesar-besarkan pengaruh faktor-faktor internal ketika melakukan penilaian mengenai prilaku orang lain. Misalnya cukup hanya bukti mengemukakan bahwa bila membuat pertimbangan atau penilaian mengenai prilaku orang lain, kita mempunyai kecendrungan untuk meremehkan pengaruh faktor diluar dan melebih-lebihkan faktor internal. Prasangka layanan diri adalah kecendrungan bagi individu untuk menghubungkan suskses mereka sendiri dengan faktor internal sementara menyalahkan faktor eksternal atas kegagalan mereka.

Jalan Pintas Yang Sering Digunakan Dalam Menilai Orang Lain

Mempersepsikan dan menafsirkan apa yang dilakukan orang lain merupakan suatu beban. Akibatnya, individu-individu mengembangkan teknik-teknik untuk

membuat tugas itu lebih mudah dikelola

Persepsi Selektif, orang-orang secara selektif menafsirkan apa yang mereka saksikan berdasarkan kepentingan, latar belkang, pengalaman dan sikap. Mengapa beberapa orang ditegur oeleh atsannya untuk melakukan sesuatu yang bila

dilakukan oleh karyawan lain tidak akan diperhatikan. Karena kita tidak dapat mengamati semua yang berlangsung disekitar kita.

(15)

Orang-orang dalam organisasi selalu saling menilai. Manajer harus menilai kinerja anaka buahnya. Kita mengevaluasi beberapa banyak upaya dicurahkan oleh rekan sekerja kita dalam pekerjaan mereka.

Wawanca Karyawan, suatu masukan utama dalam masalah siapa dipekerjakan dan siapa ditolak dalam setiap organisasi adalah wawancara karyawan

(imployment interview). Adil untuk mengatakan bahwa sedikit orang dipekerjakan tanpa wawancara.

Pengharapan Kinerja, bukti dalam jumlah yang mengesankan memperagakan bahwa orang-orang akan mengupayakan untuk mensahihkan (validasi) persepsi mereka terhadap realitas, bahkan bila persepsi ini keliru. Istilah nujuman

memenuhi diri sendiri adalah bila seseorang mempersepsi secara tak akurat orang kedua dan ekpetasi-ekpetasi yang dihasilkan menyebabkan orang kedua ini berprilaku dengan cara-cara yang konsisten dengan persepsi yang asli.

Evaluasi Kinerja, masa depan seorang karyawan erat terikat pada penilaiannya, promosi, kenaikan upah, dan diterukan kekaryaannya merupakan hasil yang jelas.

Upaya Karyawan, masa depan seorang individu dalam suatu organisasi biasanya tidak bergantung pada kinerja saja. Dalam banyak organisasi, tingkat upaya seorang karyawan dinilai sangat penting. Jika itu benar, seperti sementara orang mengatakan bahwa, lebih banyak pekerja karena sikap yang buruk dan kurangnya disipllin dari pada karena kurangnya kemampuan, maka penilaian dari upaya seorang karyawan mungkin meruppakan pengaruh utama pada mas depannya dalam organisasi itu.

Kesetian Karyawan, suatu pertimbangan penting lain yang dilakukan para manajer mengenai karyawan adalah apakah karyawan itu setiakepada organisasi. Sedikit organisasi menghargai karyawan, terutama mereka dalam tingkat

manajerial, yang secara terbuka meremehkan perusahaan.

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan kepputusan yang optimal adalah rasional. Artinya, dia membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas-batas tertentu. Rasional jga bias diartikan rujukan terhadap pilihan yang konsisten dan

memaksimalkan nilai.

(16)

MODEL RASIONAL, model pengambilan keputusan yang menggambarkan bagaimna para individu hendaknya berprilaku untuk memaksimalkan hasil. Model pengambilan keputusan rasional adalah sebgai berikut:

a. Tetapkan masalah

b. Identifikasi criteria keputusan c. Alokasi bobot pada criteria d. Kembangkan alternatif e. Evaluasi alternative f. Pilihan alternatif terbaik

MODEL ASUMSI, model pengambilan keputusan rasional yang diatas mengandung asumsi. Secara singkat asumsi-asumsi tersebut adalah:

a. Kejelasan masalah, masalahnya harus jelas dan tidak mendua. Pengambilan keputusan diasumsikan memiliki informasi lengkap sehubungan dengan situasi keputusan.

b. Pilihan-pilihan diketahui, diasumsikan bahwa pengambilan keputusan dapat mengidentifikasi semua criteria yang relevan dan dapat

mendaftarkan semua laternatif yang dapat dilihat.

c. Pilihan yang jelas, rasionalitas mengasumsikan bahwa criteria dan laternatif dapat diperingkatkan dan ditimbang untuk mencerminkan arti pentingnya.

d. Pilihan yang konstan, keputusan yang spesifik itu konstan dan bahwa beban yang ditugaskan kepada merak itu stabil sepanjang waktu. e. Tidak ada batasan awktu atau biaya,

f. Pelunasan maksimum, pengambilan keputusan rasional akan memilih alternative yang menghasilkan nilai yang dirasakan paling tinggi.

Berikut ini adalah peninjauan suatu bukti yang besar untuk memberikan deskripsi yang lebih akurat tentang bagaimana sesungguhnya kebanyakan keputusan dalam organisasi diambil.

Rasionalitas Terbatas, para individu mengambil keputusan dengan merancang bangun model-model yang disederhanakan yang menyuling cirri-ciri hakiki darimasalah tanpa menangkap semua kerumitannya.

(17)

ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Individu dapat mengguanakan tiga kriteria yang belainan dalam mengambil pilihan yang etis.

Yang pertama adalah Utilitarian, dimana keputusan-keputusan diambil sedemikian untuk memberikan kebaikan terbesar bagi jumlah terbesar. Tujuan utilitarianisme adalah memberikan kebaikan untuk yang terbesar untuk jumlah yang terbesar.

Yang kedua kriteria Etis lain adalah menekan pada hak. Criteria ini mempersilahkan individu untuk mengambil keputusan yang kosnsisten dengan kebebasan dan keistimewaan mendasar seperti dikemukakan dalam dokumen-dokumen seperti Piagam Hak Asasi.

Referensi

Dokumen terkait

Ketahuilah, bahwa si isteri dari orang laki-laki yang dzakarnya dipotong tinggal kedua biji pelirnya, maka tidak ada ‘iddah apapun bagi si isteri, dengan syarat si isteri tidak

• User menekan tombol OK, dan sistem akan melakukan penyimpanan atribut filter untuk digunakan selanjutnya. Skenario

Selain itu adanya ancaman yang dilakukan oleh pelaku sehingga korban menjadi tertekan dan takut untuk menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang lain dan

Pada penulisan jurnal penulis telah membuat perancangan publikasi informasi melalui website di Kecamatan Talang Padang, permasalahaan di kecamatan ini cara penyampaian informasi ke

Program utama pengembangan agribisnis komoditas unggas sangat terkait dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Guna menjamin penyediaan pasokan d.o.c. ayam ras yang

Pada siklus ini siswa membahas tentang menyajikan model masalah nyata (kontekstual) dengan limit fungsi. Lembar Kerja Siswa sudah peneliti desain agar siswa

Model pembelajaran inkuiri menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (2011) terdiri dari 4 fase yaitu: 1) fase pertama, siswa disajikan bidang penelitian berupa fenomena

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas kerja praktek hingga akhir,