Penerapan Arsitektur Simply Modern Pada Bangunan Stasiun Kereta Api
Muhammad Bagus Al Anshory
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung Email: [email protected]
ABSTRAK
Simply yang memiliki arti secara sederhana atau sederhana akan coba diterapkan pada bangunan stasiun kereta api ini. Mulai dari bentukan massa bangunannya, elemen bangunannya, hingga bagaimana stasiun itu dibangun akan diterapkan secara modern dan maju.
Bentukan massa pada bangunan stasiun kereta api ini akan memiliki bentuk massa yang sederhana yang diambil dari bentuk - bentuk dasar seperti kotak dan lingkaran. Namun sebagian besar pada bangunan ini akan menggunakan bentuk dasar kotak. Terdiri dari beberapa massa yang nantinya akan menjadi satu kesatuan bentuk. Stasiun kereta api inipun nantinya akan menggunakan elemen - elemen bangunan yang modern namun tetap sederhana dalam bentukannya. Walaupun sederhana dalam bentukannya, namun secara keseluruhan akan tetap terlihat baik dan enak dipandang.
Dalam proses pembangunannya pun akan diterapkan dengan metode yang modern dan maju, sehingga akan mempercepat dalam proses pembangunan namun tetap sesuai dengan metoda membangun yang benar dan baik.
Kata Kunci : Stasiun Kereta Api, Sederhana, Modern.
ABSTRACT
Simply have mean doing as simple or simple, where will try it to apply to this railway station.
Start from the shape of building, building’s elements, until how it will be build applied in advance and modern way.
The shape of railway station will be have simple shape taken from basic form like square and circle. But mostly in building will using a basic form of square. Consist of several masses which will become a unity shape. This railway station will use modern elements but still have a simple in shape. Even have a simple in shape, but overall will still have a good looking.
In development process will be applied with modern and advanced methods, so that it will accelerate in development process but still accordance with the build development which is right and good.
Keywords: Train Station, Simple, Modern.
1. PENDAHULUAN
Transportasi adalah suatu sarana yang sangat dibutuhkan oleh masyrakat atau penduduk untuk melaksanakan aktifitas keseharian mereka. Rata-rata penduduk Indonesia lebih memilih untuk memiliki kendaraan transportasi sendiri ketimbang menggunakan transportasi umum. Bukan pilihan yang salah karena memang transportasi umum yang dimiliki oleh Indonesia tidak dapat menjangkau seluruh sudut kota khususnya kereta api, ditambah kurang baiknya kualitas sarana transportasi umum itu sendiri yang pada akhirnya terjadi kemacetan pada jalan-jalan seiring bertambahnya transportasi pribadi yang dimiliki oleh masyarakat.
Maka dari itu, salah satu upaya untuk mengurangi permasalahan tersebut yaitu memajukan transportasi umum yang ada menjadi lebih baik dan layak untuk menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Mulai dari kelayakan dan kualitas stasiunnya hingga jangkauan transportasi umumnya itu sendiri.
Lokasi Stasiun Kereta Api Abyakta Baswara terletak di Bandung, Jawa Barat. Dipilih karena berada di pusat kota yang mana stasiun ini akan menjadi pusat transportasi kereta api di Bandung.
2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANG
2.1 Deskripsi Proyek
Untuk lokasi proyek stasiun kereta api ini sendiri berada di Bandung, Jawa Barat. Tepatnya di Jl.
Kebon Kawung untuk stasiun bagian sebelah utara dan Jl. Stasiun Timur untuk stasiun bagian selatan.
Secara fisik, lokasi proyek ini di batasi oleh Jl. Kebon Kawung dan pertokoan di sebelah utara, Jl.
Stasiun Barat dan pasar, Bengkel Induk Damri di sebelah timur, dan pemukiman penduduk di sebelah barat.
Gambar 1. Lokasi Site
2.2 Konsep Tapak
Site di bagi menjadi 3 zona, yaitu zona publik, semi publik, dan zona privat..Area publik di desain agar mudah di akses oleh pengunjung, terutama pejalan kaki. Zona publik sebagian besar mencakup area lantai 1 bangunan yg dipusatkan sebagai retail utama. Untuk zona semi publik mencakup lantai 2 dimana area tersebut dipusatkan bagi para penumpang yang akan berangkat dan sebagian kecil retail seperti mini market dan drugstore. Untuk zona privat mencakup area boarding,arrival,skybridge, dan peron dimana hanya pengguna yang memiliki tiket atau akses khusus yang boleh berada di area tersebut. Sedangkan untuk zona servis di letakan di bagian samping tepat di lantai dasar gedung parkir agar tidak mengganggu fasad dan aktifitas pada bangunan itu sendiri. lihat Gambar 2.
Gambar 2. Zoning Site Lt.1 dan 2
2.3 Elaborasi Tema
Stasiun Kereta Api Abyakta Baswara ini akan menjadi bangunan transportasi dengan dua fungsi yaitu, transportasi kereta sebagai fungsi utama dan retail sebagai fungsi penunjang. Bangunan yang akan dibangun akan bersifat modern dan mengikuti perkembangan jaman. Yang dimaksud mengikuti perkembangan jaman adalah menyiapkan bangunan yang menyikapi segala hal yang maju mulai dari teknologi bangunannya seperti fasad nya yang menggunakan bahan material yang berteknologi maju atau modern, fasilitas -fasilitas dan pelayanan yang modern dalam menyikapi bahwa stasiun bukan hanya sebagai tempat perhentian dan pemberangkatan kereta namun juga sebagai tempat aktifitas masyarakat modern seperti nongkrong anak muda,perbelanjaan, dan lain - lain.
Tema yang dipilih adalah ’’Simply Modern Architecture’’ yaitu membangun bangunan dengan form sederhana namun tetap memberikan visualisasi yang indah pada bangunannya dengan cara bermain dengan material bangunan dan penempatan massanya sehingga memberikan efek yang indah dipandang pada bangunan. Form sederhana bukan berarti hanya berbentuk kotak, karena bentuk dasar seperti bulat,lingkaran,segitiga pun sederhana.
2.4 Konsep Gubahan Massa
Dimulai Dengan Bentuk Kotak Yang Sederhana,Sesuai Dengan Temanya Yaitu “Simply Modern Architecture” Maka Bentuk Massa Bangunan Stasiun Ini Nanti Akan Berbentuk Simple Atau Sederhana. Karena Fungsi Dari Bangunannya Nanti Tidak Hanya Sebagai Stasiun Melainkan Dengan Retail Sebagai Fungsi Penunjangnya Maka Bangunan Akan Ditingkatkan Menjadi 2 Lantai Dengan Fungsi Retail Lebih Banyak Dipusatkan Di Lantai 2. Lalu dilakukan metode substraksi dan penyesuaian sesuai dengan desain yang telah diambil. Atap sebagai bentuk yang menghubungkan
stasiun baru dan lama yang bersifat heritage, sehingga terlihat bahwa bangunan stasiun baru dan lama adalah satu kesatuan walaupun bangunanya terpisah. Dan juga sebagai tempat jembatan penyebrangan bagi para penumpang menuju peron. lihat Gambar 3.
Gambar 3. Konsep Gubahan Massa
3. HASIL DAN RANCANGAN
3.1 Ruang Luar
Pada bangunan Stasiun Kereta Api Abyakta Baswara olahan ruang pada bagian luar bangunan terdiri dari, open space dengan bangku atau tempat duduk outdoor tepat di bagian depan dan sekitar site yang memungkinkan para penumpang dapat bersantai terlebih dahulu apabila waktu keberangkatan masih lama. Selasar yang menghubungkan antara bagian depan bangunan yang langsung berhadapan dengan jalan utama dengan bangunan stasiun akan memberikan kenyamanan pada para pengguna stasiun, sehingga terhindar dari panas sinar matahari serta air hujan. lihat Gambar 4 dan 5.
Gambar 4. Blok Plan
Gambar 5. Perspektif Open Space
3.2 Ruang Dalam
Pada bangunan Stasiun Kereta Api Abyakta Baswara olahan ruang pada bagian dalam bangunan terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 diperuntukan khusus retail - retail dengan berbagai macam barang maupun makanan khas Bandung yang dijual, sehingga para pengunjung yang akan pergi dan ingin membawa cinderamata khas Bandung tidak perlu lagi keluar dari area stasiun. Terdapat pula sebagian ruang kantor pengelola stasiun dan juga area penunjang lainnya seperti café, atm center,dll. Pada lantai 2 stasiun, difungsikan sebagai area yang dikhususkan bagi para calon penumpang mulai dari hall utama, CTM (Cetak Tiket Mandiri), ruang tunggu VIP bagi tamu khusus seperti presiden maupun tamu kenegaraan, serta area penunjang lainnya seperti foodcourt, minimarket,dll. lihat Gambar 6,7, dan 8.
Gambar 6. Denah Lantai 1
Gambar 7. Perspektif Interior
Gambar 8. Denah Lantai 2
3.3 Fasad Bangunan
Pada fasad bangunan Stasiun Abyakta Baswara ini yang dimana pola bangunannya mengambil bentuk - bentuk dasar seperti bulat,kotak,dll seusai dengan temanya yaitu Simply Modern Architecture, maka untuk memberikan kesan indah dan tidak monoton pada bagian dinding luar kita beri secondary skin berupa cladding yang berpola.
Gambar 9. Perspektif Eksterior
Selain sebagai penyaring sinar matahari yang berlebih, cladding pun berguna sebagai penambah kesan menarik dan artistik pada bangunannya. Pada dinding bangunan stasiun ini, cladding yang digunakan berbahan dasar Alucabond. Dengan bahan Alucabond ini selain lebih murah dibandingkan bahan - bahan cladding yang lain, bahan ini pun lebih mudah untuk dibentuk
Gambar 10. Detail Fasad
3.4 Rancangan Struktur dan Material 3.4.1 Struktur Pondasi
Struktur bagian bawah berupa fondasi tiang pancang yang berfungsi menyalurkan beban dari bangunan menuju tanah, kemudian fondasi tiang pancang tersebut diikat dengan sloof beton bertulang
dan poer. Untuk pondasi tiang pancang menggunakan mini pile sebanyak 4 (empat) buah dengan diameter 30 cm di setiap titik pondasinya. Proses pemasangan fondasi menggunakan vibrator hammer.
Gambar 11. Sistem Pondasi dan Potongan Prinsip
3.4.2 Struktur Pondasi
Struktur bagian tengah atau badan untuk bangunan stasiun utama menggunakansistem struktur rangka berupa kolom dengan ukuran 30 x 30, balok induk dengan ukuran 50x45, dan balok anak dengan ukuran 40x35. Sedangkan untuk plat lantainya menggunakan plat lantai pre-cast. Untuk gridnya menggunakan 6m x 6m dengan ketinggian antar lantai 7m (lantai 1 ke 2) dan 5m (lantai 2 ke atap) .
Gambar 12. Sistem Pondasi dan Potongan Prinsip
3.4.3 Struktur Atap
Struktur bagian atas atau atap untuk bangunan stasiun utama menggunakansistem struktur single truss atau flat truss yang dibagi menjadi dua bagian depan dan belakang dengan panjang 30m dan bentang 20m di setiap bagiannya. Struktur atap ini bertumpu pada kolom sesuai dengan grid bangunannya itu sendiri. Lapisan penutup atap menggunakan material atap zincalume dan lapisan insulasi panas yang terdiri wiremesh untuk menyerap panas matahari.
Gambar 13. Tampak Samping Barat Stasiun Utara
Gambar 14. Sistem Atap Single Truss / Flat Truss
3.5 Rancangan Utilitas
3.5.1 Utilitas Air Bersih dan Air Kotor
Gambar 15. Skema Utilitas Air Bersih danUtilitas Air Kotor
3.5.2 UtilitasElektrikal
Gambar 16. Skema Utilitas Elektrikal
KETERANGAN
KETERANGAN
3.5.3 UtilitasPenanggulangan Kebakaran
Gambar 17. Skema Utilitas Penanggulangan Kebakaran
3.5.4 UtilitasPenanggulangan Kebakaran
Gambar 18. Skema Utilitas Penanggulangan Kebakaran
3.5.4 UtilitasPenanggulangan Kebakaran
Gambar 19. Skema Utilitas Penanggulangan Kebakaran
4. SIMPULAN
Dalam menerapkan tema Arsitektur Simply Modern, bangunan Stasiun Kereta Api Abyakta Baswara menggunakan pengolahan tampak dan bentuk massa. Dengan material tampak menggunakan Cladding yang berbahan dasar Alucabond sehingga mudah dalam pembentukan pola finishing warna yang dicetak (molding) secara pra-fabrikasi. Metode otomasi pra-fabrikasi bertujuan untuk membentuk panel-panel yang memiliki kompleksitas dan jumlah unit yang cukup tinggi dalam waktu yang singkat dan pengerjaan yang presisi. Penerapan pada bentuk massa dibuat secara sederhana dengan bentuk - bentuk dasar sebagai patokan seperti kotak,bulat,dll . Bentuk pola fasad dibuat semenarik mungkin untuk tetap memberikan visualisasi bangunan yang cantik namun tetap sederhana.
Perbedaan lebar atap pada stasiun ini menandakan perbedaan ruang di dalam nya dimana atap akan semakin melebar menuju bagian atau area yang lebih privat. Dengan bentuk dan fungsinya ini, maka Stasiun Abyakta Baswara dapat menjadi role mode bagi stasiun - stasiun kereta api maupun transportasi yang lain sehingga dapat memajukan dunia sarana transportasi yang ada di Indonesia.
KETERANGAN
KETERANGAN
KETERANGAN
UCAPAN TERIMA KASIH
Banyak sekali bantuan dan bimbingan yang telah penyusun dapatkan dalam proses pengumpulan data, analisis, hingga penyusunan laporan ini. Maka dari itu kiranya penyusun mengucapkan terima kasih kepada pembimbing Tugas Akhir Arsitektur ITENAS serta Pengelola Stasiun Kereta Api Bandung yang telah membantu menunjang terselesaikannya mata kuliah Tugas Akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Neufert, Ernest. (1996). Data Arsitek Jilid 1, Data Arsitek Jilid II, Data Arsitek Jilid III;
terjemahan Sunarto Tjahjadi & Ferryanto Chaidir; Jakarta : Erlangga
[2] Chiara, De Joseph. (1983). Time Saver Standard for Building Types. Singapore. Mcgraw - Heal Inc
[3] Ching, Frank. (1943). Architecture Form, Space, and Order. New Jersey. John Wiley and Sons Inc [4] Engel, Heino; (1997); Structure Systems; Germany; Hatje Cantz Verlag
[5] Adler, David. (1999). Metric Handbook Planning And Design Data; Oxford Auckland Boston Johannesburg Melbourne New Delhi
[6] C. Antoniades, Anthony. (1990). Poetic of Architecture: Theory of Design.
[7] KEP.U/LL.104/I/1/KA-2012, PT. Kereta Api Indonesia, 2012 [8] Standarisasi Fasilitas Pos Kesehatan PT. Kereta Api Indonesia, 2012