PER - 39/PJ/2011 TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YA

(1)

PER - 39/PJ/2011 TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YA

Contributed by Administrator Friday, 23 December 2011

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR : PER - 39/PJ/2011

TENTANG

TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENGGUNAKAN FORMULIR 1770S ATAU 1770SS SECARA e-FILING

MELALUI WEBSITE DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (www.pajak.go.id)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Â

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang :

- bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan teknologi

informasi serta meningkatkanÂ pelayanan kepada Wajib Pajak, perlu

diberikan kemudahan kepada Wajib Pajak dalam penyampaianÂ Surat Pemberitahuan Tahunan khususnya bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan formulirÂ 1770S atau 1770SS;

- bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dan dalam rangka melaksanakanÂ ketentuan Pasal 14 huruf g Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.03/2007 tentang Bentuk danÂ Isi

Surat Pemberitahuan, serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian, Penandatanganan dan PenyampaianÂ Surat Pemberitahuan sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan NomorÂ 152/PMK.03/2009,

perlu menetapkan Peraturan Direktur

Jenderal Pajak tentang Tata Cara PenyampaianÂ Surat

http://www.rumahpajak.com Powered by Joomla! Generated: 29 August, 2017, 01:50

(2)

Pemberitahuan

Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan Formulir 1770S atauÂ 1770SS secara e-Filing melalui Website Direktorat

Jenderal

Pajak (www.pajak.go.id);

Mengingat :

- Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan (LembaranÂ Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaÂ Nomor 3262)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16Â Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009

Nomor 62, Tambahan Lembaran NegaraÂ Republik Indonesia Nomor 4999);

- Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

(Lembaran Negara Republik IndonesiaÂ Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimanaÂ telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008

(Lembaran NegaraÂ Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia NomorÂ 4893);

- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.03/2007 tentang Bentuk

dan Isi Surat Pemberitahuan,Â Serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian, Penandatanganan, dan Penyampaian Surat PemberitahuanÂ sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 152/PMK.03/2009;

- Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2009 tentang

Tata Cara Penerimaan dan PengolahanÂ Surat Pemberitahuan Tahunan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal PajakÂ Nomor PER-1/PJ/2010;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

(3)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENGGUNAKAN FORMULIR 1770S ATAU 1770SS SECARA e-FILING MELALUI WEBSITE DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (www.pajak.go.id).

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang dimaksud dengan :

- Surat Pemberitahuan yang selanjutnya disebut SPT adalah Surat

yang oleh Wajib Pajak digunakan untukÂ melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

- SPT Tahunan adalah SPT Pajak Penghasilan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.

- Formulir SPT Tahunan 1770S adalah bentuk formulir SPT Tahunan

Pajak Penghasilan Wajib Pajak OrangÂ Pribadi bagi Wajib Pajak yang

mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja; dari dalamÂ negeri lainnya; dan/atau yang dikenakan Pajak

Penghasilan

final dan/atau bersifat final.

- Formulir SPT Tahunan 1770SS adalah bentuk formulir SPT Tahunan

Pajak Penghasilan Wajib PajakÂ Orang Pribadi bagi Wajib Pajak yang

mempunyai penghasilan hanya dari satu pemberi kerja denganÂ jumlah

penghasilan bruto dari pekerjaan tidak lebih dari Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah)Â setahun dan tidak mempunyai penghasilan

lain

kecuali penghasilan berupa bunga bank dan/atau bungaÂ koperasi.

- e-SPT adalah data SPT Wajib Pajak dalam bentuk elektronik yang

dibuat oleh Wajib Pajak denganÂ menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

- e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara onlineÂ dan real time melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) atau PenyediaÂ Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP).

- Electronic Filing Identification Number yang selanjutnya disebut

e-FIN adalah nomor identitas yangÂ diterbitkan oleh Kantor

(4)

Pelayanan Pajak kepada Wajib Pajak yang mengajukan permohonan untukÂ melaksanakan e-Filing.

- Bukti Penerimaan Elektronik adalah informasi yang meliputi nama,

Nomor Pokok Wajib Pajak, tanggal,Â jam, Nomor Tanda Terima Elektronik (NTTE) yang tertera pada hasil cetakan bukti penerimaan, dalamÂ hal e-Filing dilakukan melalui website Direktorat

Jenderal

Pajak, atau informasi yang meliputi nama,Â Nomor Pokok Wajib Pajak,

tanggal, jam, Nomor Tanda Terima Elektronik (NTTE) dan Nomor TransaksiÂ Pengiriman ASP (NTPA) serta nama Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), yang tertera pada hasilÂ cetakan SPT

lnduk,

dalam hal e-Filing dilakukan melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Application ServiceÂ Provider (ASP).

- Tanda Tangan Elektronik atau Tanda Tangan Digital adalah informasi elektronik yang dilekatkan,Â memiliki hubungan langsung

atau terasosiasi pada suatu informasi elektronik lain termasuk saranaÂ administrasi perpajakan yang ditujukan oleh Wajib Pajak untuk menunjukkan identitas dan status yangÂ bersangkutan.

- Kode verifikasi adalah sekumpulan angka atau huruf atau kombinasi

angka dan huruf yang di-generateÂ oleh Sistem Direktorat Jenderal

Pajak yang digunakan untuk keamanan dalam proses e-Filing melaluiÂ website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id).

- Notifikasi adalah pemberitahuan kepada Wajib Pajak mengenai status e-SPT yang disampaikan melaluiÂ e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id).

Pasal 2

Wajib Pajak Orang Pribadi yang memenuhi kriteria untuk menyampaikan SPT Tahunan menggunakan Formulir SPT Tahunan 1770S atau Formulir SPT Tahunan 1770SS dapat menyampaikan SPT Tahunan secara e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id).

Pasal 3

(1)

(5)

Wajib

Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan secara e-Filing melalui website Direktorat Jenderal PajakÂ (www.pajak.go.id)

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 harus memiliki e-FIN.

(2) e-FIN

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak berdasarkanÂ permohonan Wajib Pajak atau kuasanya.

(3)

Permohonan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan secara :

- on-line melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id);

atau - langsung

ke Kantor Pelayanan Pajak terdekat dengan menggunakan formulir sesuai LampiranÂ Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan

bagian

yang tidak terpisahkan dariÂ Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

(4) Dalam

hal permohonan disampaikan secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana dimaksudÂ pada ayat (3) huruf b, Wajib Pajak atau

kuasanya harus :

- menunjukkan asli kartu identitas diri Wajib Pajak atau kuasanya; dan

- menyampaikan

surat kuasa bermeterai dan fotokopi identitas diri Wajib Pajak dalam halÂ permohonan disampaikan oleh kuasa Wajib Pajak.

(5)

Permohonan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggap lengkap dan benar dalam hal :

- nama

dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang tercantum sesuai dengan nama dan NomorÂ Pokok Wajib Pajak (NPWP) dalam Master File Nasional

Direktorat Jenderal Pajak; dan

- memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

(6)

Pasal 4

Kantor Pelayanan Pajak harus menerbitkan e-FIN paling lama :

- 3 (tiga) hari kerja, dalam hal permohonan e-FIN disampaikan

secara on-line melalui website DirektoratÂ Jenderal Pajak (www.pajak.go.id);

atau

- 1 (satu) hari kerja, dalam hal permohonan e-FIN disampaikan secara langsung ke Kantor PelayananÂ Pajak,

sejak permohonan diterima dengan lengkap dan benar.

Pasal 5

e-FIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 disampaikan kepada Wajib Pajak atau kuasanya dengan :

- dikirimkan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa

kurir dengan bukti pengiriman suratÂ ke alamat Wajib Pajak yang tercantum pada Master File Nasional Direktorat Jenderal Pajak, dalam halÂ permohonan e-FIN disampaikan secara on-line melalui

website

Direktorat Jenderal PajakÂ (www.pajak.go.id); atau

- disampaikan secara langsung, dalam hal permohonan e-FIN disampaikan secara langsung ke KantorÂ Pelayanan Pajak.

Pasal 6

(1) Untuk

(7)

terdaftar sebagai Wajib Pajak e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id),Â Wajib Pajak yang sudah mendapatkan

e-FIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus mendaftarkanÂ diri paling

lama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkannya e-FIN.

(2)

Pendaftaran

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui website Direktorat Jenderal PajakÂ (www.pajak.go.id) dengan mencantumkan

:

- alamat surat elektronik (e-mail address); dan - nomor telepon genggam (handphone), untuk pengiriman kode verifikasi dan notifikasi.

(3) Dalam

hal Wajib Pajak yang sudah mendapatkan e-FIN tetapi tidak mendaftarkan diri sebagai WajibÂ Pajak e-Filing melalui Website Direktorat

Jenderal Pajak (www.pajak.go.id)

sampai batas waktu yangÂ ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) atau e-FIN hilang sebelum Wajib Pajak mendaftarkanÂ diri

sebagai Wajib Pajak e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id), WajibÂ Pajak dapat mengajukan kembali permohonan e-FIN

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

Pasal 7

(1) Wajib

Pajak yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak e-Filing melalui website Direktorat Jenderal PajakÂ (www.pajak.go.id) dapat menyampaikan

SPT Tahunan dengan cara mengisi e-SPT dengan benar,Â lengkap dan jelas.

(2) Wajib

Pajak yang telah mengisi e-SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meminta kode verifikasiÂ pada website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id).

(8)

(3) SPT

Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibubuhi tanda tangan elektronik atau tanda tanganÂ digital dengan cara memasukkan kode

verifikasi yang didapat dari Direktorat Jenderal Pajak.

(4) Dalam

hal SPT Tahunan menunjukkan status kurang bayar, Nomor Transaksi Penerimaan NegaraÂ (NTPN) atas pembayaran PPh Pasal 29 harus diisikan

pada e-SPT sebagai bukti pembayaran yang telahÂ divalidasi.

(5) Wajib

Pajak mendapatkan notifikasi setiap menyampaikan SPT Tahunan secara e-Filing melalui websiteÂ Direktorat Jenderal Pajak

(www.pajak.go.id)

(6) Dalam

hal e-SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan lengkap oleh Direktorat JenderalÂ Pajak, kepada Wajib Pajak diberikan Bukti

Penerimaan Elektronik sebagai tanda terima penyampaianÂ SPT Tahunan.

Pasal 8

Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) wajib menyampaikan keterangan dan/atau dokumen lain terkait SPT Tahunan yang tidak dapat disampaikan secara e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id)

ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar apabila diminta oleh Kantor Pelayanan Pajak dalam rangka memenuhi kewajiban perpajakan.

Pasal 9

Penyampaian e-SPT secara e-Filing melalui Website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id)

dapat dilakukan setiap saat dengan standar Waktu Indonesia Bagian

(9)

Barat.

Pasal 10

Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 2012.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktorat Jenderal Pajak ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 23 Desember 2011 DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

ttd.

A. FUAD RAHMANY NIP 195411111981121001