6
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem.
2.1.1. Pengertian Sistem.
Menurut Kadir (2014:61), sistem adalah “sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran jika dalam sebuah sistem terdapat sebuah elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem”.
Menurut Romney dan Steinbart (2016:3) Sistem (System) adalah
“serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem lebih besar”.
Menurut Mardi (2014:1) Sistem merupakan:
suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling berintegrasi satu sama lain. Sebuah sistem harus harus memiliki dua kegiatan ; pertama, adanya masukan (input) yang merupakan sebagai sumber tenaga untuk dapat beroprasinya sebuah sistem; kedua, adanya kegiatan operasional (proses) yang mengubah masukan menjadi keluaran,(output) berupa hasil operasi (tujuan/sasaran/target pengoprasian suatu sistem).
Sistem sebagai kumpulan/group dari bagian komponen apa pun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan. Sedangkan menurut Mulyadi (2016:4), “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
2.1.2. Karakteristik Sistem.
Menurut Jogianto dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:4) suatu sisitem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:
1. komponen sistem ialah suatu sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan bervariasi yang bersama-sama mencapai beberapa sasaran. Sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara teratur, tetapi terdiri atas unsur yang dapat dikenal dan saling melengkapi karena suatu maksud, tujuan dan sasaran.
2. Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem (Enviroment) adalah apapun diluar dari batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan energi dari sistem, sedaangkan lingkungan luar yang merugikan harus di tahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.
4. Sistem penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan yang lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu sistem ke sistem yang lainnya dengan melalui penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.
5. Sistem masukan (Input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroprasi.
Sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
6. Sistem keluaran adalah energi yang diolah, diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna untuk subsistem lain.
7. Sistem sasaran ialah suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai batasan sistem, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.1.3. Klasifikasi Sistem.
Menurut Krismiaji, (2015:4): sistem diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Sistem Tertutup (Closed systems)
yaitu sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Sistem tertutup tidak memiliki penghubung dengan pihak eksternal sehingga sistem ini tidak memiliki pengaruh dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada di luar batas sitem.
2. Sistem Relatif Tertutup (Relatively closed systems)
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali.
Sistem relatif tertutup memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan lingkungannya dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhaadap proses yang dilakukan sistem.
3. Sistem Terbuka (Open systems)
Yaitu sistem yag berinteraksi dengan lingkungannya dengan tidak terkendali.
Disamping memperoleh input dan output dari lingkungannya, sistem terbuka
juga memperoleh gangguan yang tidak terkendaliyang akan mempengarihi proses sistem.
4. Sistem Umpan Balik (Feedback control systems)
Yaitu sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya. Sebuah sistem dapat dirancang untuk memberikan umpan balik guna membantu sistem tersebut mencapai tujuannya.
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi.
Informasi merupakan hasil pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.
Menurut (Dermawan dan Fauzi 2013:13) sistem informasi merupakan:
kumpulan dari sub-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain, dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan, yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna. Sub-subsistem tersebut merupakan pengelompokan dari beberapa komponen yang lebih kecil, bagaimana mereka berkelompok bergantung pada interpretasi mereka.
2.1.5. Pengertian Akuntansi
Menurut Marshall B.Romney (2014:11), Akuntansi adalah proses indentifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi.
Sedangkan menurut Bahri (2016:2) akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksidengan cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui umum. Oleh karena itu, pihak yang berkepentingan atas perusahaan dapat menetahui posisi keuangan perusahaan serta hasil oprasi pada setiap waktu yang diperlukan,sehingga dapat mengambil keputusan maupun pemilihan dari berbagai tindakan alternatif di bidang ekonomi.
2.1.6. Pengertian Jurnal
Menurut Bahri (2016:26) jurnal adalah
pencatatan yang sistematis dam kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan. Jurnal merupakan langkah awal dalam sikluis akuntansi. Jurnal berbentuk kolom-kolom yang berisi tentang tanggal (date), nama rekening/ keterangan (account name), referensi (ref), debet dan kredit.
Semua transaksi yang terjadi maka secar utuh dicatat pada satu tempat. Jurnal adalah catatan berupa pendebetan dan pengkreditan atas pengaruh transaksi dan disertai penjelasan-penjelasan yang diperlukan untuk transaksi tersebut.
1. Jurnal untuk pembelian barang
Persediaan xxxxxx
PPN Masukan xxxxxx
Hutang dagang xxxxxx
2. Jurnal untuk pembayaran hutang
Hutang dagang xxxxxx
Bank xxxxxx
3. Release Invoice
Piutang dagang xxxxxx
PPN keluaran xxxxxx
Pendapatan penjualan xxxxxx
HPP xxxxxx
Persediaan xxxxxx
4. Penerimaan Pembayaran Customer
Bank xxxxxx
Piutang dagang xxxxxx
5. Pembayaran PPN
PPN Keluaran xxxxxx
PPN Masukan xxxxxx
Bank xxxxxx
2.1.7. Pengertian Siklus Akuntansi Menurut Bahri siklus akuntansi adalah:
Tahapan-tahapan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan berikutnya. Siklus akuntansi dimulai dari bagaimana transaksi itu dicatat, bagaimana munculnya akun-akun pada jurnal dan bagaimana akun itu dinilai sertatersajinya dilaporan keuangan dan kembali pencatatan transaksi berikutnya seperti tahapan-tahapan sebelumnya.
2.1.8. Pengertian Sistem Akuntansi.
Menurut Mulyadi (2016:3) pengertian sistem akuntansi sebagai berikut:
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Adapun Menurut Mulyadi (2013:3) terdapat lima unsur pokok dalam sistem akuntansi, yaitu:
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.Formulir sering disebut dengan istilah dokumen karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam
(didokumentasikan) di atas secarik kertas. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar, cek, dan lain-lain.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan lain-lain.
3. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening-rekening tersebut disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
4. Buku Pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci semua data tentang debitur.
5. Laporan
Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi, dan lain-lain.
2.1.9. Pengertian Persediaan
Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan.
Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggannya.
Menurut (Meisak 2017:863) persediaan merupakan “suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun perseiaan ahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi”.
Menurut Standar Akuntansi [SAK] dalam Rahman (2013:102) persedian masuk ke dalam kategori aktiva, yang pengertiannya secara definitif adalah sebagai berikut.
1. Barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.
2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan[bahan baku, setengah jadi atau bahan yang tengah dalam proses pengiriman] atau
3. Berupa bahan atau perlengkapan [supplier] untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Pada umumnya, persediaan (inventory) merupakan barang dagangan yang utama dalam perusahaan dagang. Persediaan termasuk dalam golongan aset lancar perusahaan yang berperan penting dalam menghasilkan laba perusahaan. Secara umum istilah persediaan dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual. Dalam perusahaan dagang, persediaan merupakan barang-barang
yang diperoleh atau dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa mengubah barang itu sendiri
1. Sifat dari Persediaan
a. Current asset, disebutaset lancar karena umumnya perputaran persediaan kurang atau sama dengan satu tahun.
b. Jumlahnya bersar, khususnya dalam perusahaan dagangdan industry.
c. Memilikipenaruh ke laporan laba rugi dan neraca.
2. Metode Pencatatan Persediaan
Menurut Salim dan Wijaya (2015) Sistem pencatatan persediaan adalah
“suatu cara pengelolaan persediaan melalui proses pencatatan sehingga data mengenai persediaan dapat tersedia”. Adapun sistem pencatatan persediaan dapat digolongkan dalam beberapa sistem, seperti:
a. Periodik
Sistem periodik adalah sebuah sistem akuntansi yang berguna untuk persediaan dimana harga pokok penjualannya ditentukan pada setiap akhir periode akuntansi dengan melakukan koreksi atas catatan persediaan akhir, setelah dilakukannya penghitungan fisik persediaan akhir. Dalam sistem periodik, perhitungan fisik aktual atas barang-barang yang ada ditangan diadakan pada setiap akhir periode akuntansi ketika menyiapkan sebuah laporan keuangan.
b. Perpetual
Sistem perpetual adalah sebuah sistem akuntansi yang berguna untuk mencatat semua perubahan persediaan, baik pengurangan maupun
penambahan setiap transaksi pembelian dan penjualan pada saat terjadinya transaksi. Apabila dihubungkan dengan pengawasan persediaan maka sistem pencatatan ini akan jauh lebih baik dari sistem periodikal, karena dengan sistem ini setiap transaksi persediaan akan berpengaruh langsung pada perkiraan persediaan, sehingga dapat diketahui jumlah persediaan setiap saat baik jumlah kuantitas unit maupun total nilai dari setiap jenis persediaan ataupun setiap tingkat harga perolehan yang berbeda.
2.1.10. Pengertian XAMPP
Menurut (Wicaksono dalam Fridayanthie dan Mahdiati 2016:129) “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolahan data MYSQL di komputer lokal”.
2.1.11. Pengertian MYSQL
Menurut (Arief dalam Fridayanthie dan Mahdiati 2016:131) “MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya”. MySQL bisa dijalankan diberbagai platform misalnya windows linux, dan lain sebagainya.
2.1.12. Pengertian Java
Menurut (Hendra dkk, dalam Rusmana dkk, 2014:41) “java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan diberbagai perangkat komputer, termasuk pada ponsel atau dengan kata lain bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi”.
2.1.13. Pengertian Netbeans
Menurut (Wahana komputer dalam Rusman dkk, 2014:41)
Netbean merupakan salah satu proyek open source yang di sponsori oleh Sun Microsystem. Proyek ini berdiri tahun 2000 dan telah meenghasilkan 2 produk, yaitu NetBeans IDE dan NetBeans platform. NetBeans IDE merupakan produk yang digunakan melakukan pemrograman baik menulis kode, meng-compile, mencari kesalahan dan mendistribusikan program.
Sedangkan NetBean platform adalah sebuah modul yang merupakan kerangka awal/pondasi dalam membangun aplikasi dekstop yang besar.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
2.2.1 Pengertian UML (Unified Modeling Language)
Sukamto dan Shalahuddin (2016:133) menjelaskan tentang pengertian UML sebagai berikut “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemerograman berorientasi objek”.
UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifiksikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.
Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Structur Diagrams
Intraction Diagrams Behavior
Diagrams UML 2.3 Diagram
Composite Structure Diagram Component
Diagram Object Diagram
Class Diagram
Deployment Diagram Package Diagram
Activity Diagram
State machine Diagram
Interaction overview Diagram Use Case
Diagram
Timing Diagram Communication
Diagram Sequence Diagram
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:140)
Gambar II.1 Diagram UML 2.2.2. Pengertian Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:155), Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskrifsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalan nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami.
Simbol Deskripsi
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal di awal frase nama use case
Use case
UseCase1
Aktor / actor
Orang, sistem, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sisitem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun sistem dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor
Asosiasi / association
Komunikasi antar aktor dan usecase yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor
Ekstensi / extend
«extends»
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tampa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip inheritance pada pemerograman berorientasi objek; biasanya use case nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan , misal
Validasi username
«extends»
Validasi username Validasi user
«extends»
Arah panah mengarah pada usecase yang ditambahkan; biasanya use case yang menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use case yang menjadi induknya
Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum darilainnya, misal
Ubah data
Hapus data Mengolah data
Arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisai (umum)
«uses»
Menggunakan /include / uses Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini
Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case:
· Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan, misalpada kasus berikut:
Actor2
· Include berarti use case yang tambahan akan selalu melakukan pengecekan apaka use case yang ditambahkan telah dijalankan sebelum use case tambahan dijalankan, misal pada kasus berikut:
Validasi username
login
<<include>>
Validasi user
Ubah data
<<include>>
<<include>>
Kedua interpretasi di atas dapat dianut salah satu atau keduanya tergantung pada pertimbangan dan interpretasi yang dibutuhkan.
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:156)
Gambar III.2 Simbol Use Case Diagram
Sumber : Nawang, Kurniawati dan Duta (2017)
Gambar II. 3 Contoh Use Case Diagram 2.2.3. Pengertian Activity Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:161), Diagram aktivitas atau aktivity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Simbol Deskripsi
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal
Status awal
Aktivitas
ActionState1
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja
Percabangan/ decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan/ join
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi
Nama Swimlane
Nama Swimlane
Atau
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:162)
Gambar III.4 Simbol Activity Diagram
Sumber : Nawang, Kurniawati dan Duta (2017)
Gambar II. 5 Contoh Activity Diagram Login 2.2.4. pengertian Sequence Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:165), diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskrifsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.
Banyaknya diagram sekuenyang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.
Actor1 Atau
Nama aktor
Orang, proses,atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.
Simbol Deskripsi
Garis Hidup / lifeline
Menyatakan kehidupansuatu objek
Objek
Nama objek : nama kelas
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Waktu aktif Menyatakan objekdalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini aadalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya, misalnya
Maka cekStatusLogin() dan open() dilakukan di dalam metode login()
Aktor tidak memiliki waktu aktif
Pesan tipe creat Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat.
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi/
metode yang ada pada objek lain ataudirinya sendiri,
1: login() 2: cekStatusLogin()
3: open()
<<create>>
1 : nama_metode()
1: nama_metode()
Arah panah mengarah pada objekyang memiliki operasi / metode, karena ini memanggil oprasi / metodemaka operasi / metodeyang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi
Pesan tipe send
1 : masukan
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data / masukan / informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objekyang dikirimi.
1 : keluaran
Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.
Pesan tipe destroy
<<destroy>>
x
Menyatakan bahwa suatu objek mengakhiri hidup objekyang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016: 165-167) Gambar III.6 Simbol Sequence Diagram
2.2.5. Pengertian Deployment Diagram
Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:
a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device, node, dan hardware.
b. Sistem client/server misalnya seperti gambar berikut:
browser
client server
Php server Components Business process
printer
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:154)
Gambar II.7 Diagram Deployment Sistem Client/Server c. Sistem terdistribusi murni
d. Rekayasa ulang aplikasi
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram deployment:
Simbol Deskripsi
Package
Package
Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih node
Nama_node
Node Biasanya mengacu pada perangkan keras
(haredware), perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri (software),jika di dalam node disertakan komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka maka komponen yang diikutsertakan harus sesuai dengan komponen yang telah didefinisikan sebelumnya pada diagram komponen.
Kebergantungan / dependency Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai
Link Relasi antar node
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:154 )
Gambar III.8 Simbol Deployment Diagram 2.2.6. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:50)
ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Herry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakanadalah notasi dari Chen.
Menurut (Fridayanthie dan Mahdiati 2016:132) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model teknik pendekatan yang menyatakan atau menggambarkan hubungan suatu model. Didalamhubungan tersebut dinyatakan yang utama dari ERD adalah menunjukan objek data (Entity) dan hubungan (Relationship), yang ada pada entity berikutnya.
Simbol Deskripsi Entitas / entity
Nama_entitas
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penanaman entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel
Atribut
Nama_atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas
Atribut kunci primer
Nama_kunci primer
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu klom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama) Atribut multinilai / multivalue
Nama_kunci primer Nama-atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dyang dapat memiliki nilai lebih dari satu.
Relasi
Relasi yang menghubungkanantar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja
Asosiasi / association
N
Penghubnung antara relasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakai
Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B maka
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:50-51)
Gambar III.9 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD) 1. Kardinalitas Relasi
a. Satu ke satu (One to One)
Setiap elemen dari entitas A berhubungan paling banyak dengan elemen pada entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap elemen B berhubungan paling banyak satu elemen pada entitas A.
E1 R E2
1 1
b. Satu ke Banyak (One to Many)
Setiap elemen dari entitas A berhubungan dengan maksimal banyak elemen pada entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari entitas B berhubungan dengan paling banyak satu elemen di entitas A.
E1 R E2
1 M
c. Banyak ke Satu (Many to One)
Setiap elemen dari entitas A berhubungan paling banyak satu elemen pada entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari entitas B berhubungan dengan maksimal banyak elemen di entitas A.
E1 R E2
M 1
d. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Setiap elemen dari entitas A berhubungan maksimal banyak elemen pada entitas B demikian sebaliknya.
E1 R E2
M M
2. Participation Constraint
Menjelaskan apakah keberadaan suatu entitytergantung pada hubungannya dengan entiti lain.
Terdapat dua macam Participation Constraint yaitu:
a. Total Participation Constraint yaitu:
Keadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain. Di dalam diagram ER digambarkan dengan dua garis penghubung antar entity dan relationship.
b. Partial Participation yaitu:
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungan dengan entity lain. Didalam diagram ER digambarkan dengan satu garis penghubung.
2.2.7 Logical Record Structure (LRS)
Menurut (Simarmata dan paryudi dalam Fridayanthie dan Mahdiati 2016:132) Logical Record Structure (LRS) adalah “representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan foreigen key (FK).
Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record Structure) berdasarkan Entity Relationship Diagram (ERD):
a. Jika relasinya satu ke satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua entits yang ada atau menyatukan kedua entitas tersebut.
b. Jika relasinya satu ke banyak, maka foreign key di letakan pada entitas many.
c. Jika relasinya banyak ke banyak, maka dibuat “file konektor” yang berisi dua foreign key yang berasal dari kedua entitas.
2.2.8. Black_box Testing (Pengujian kotak hitam)
Menurut ( Rizky, Soetam dalam Fridayanthie dan Jimmy 2016:66) “black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga paratester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:275-276) Black box Yaitu
“menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi- fungsi, masukan, dan keluarandari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misal untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah:
1. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar.
2. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalanya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.