Buku Manual
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (DIKLATPIMNAS) II
PTKI Se-Indonesia
Tahun 2021
Buku Manual
Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (DIKLATPIMNAS) II
PTKI Se-Indonesia
Tahun 2021
Buku Manual DIKLATPIMAS II PTKI Se-Indonesia
Editor:
Mohammad Andi Hakim (Kordinator Fasilitator) Cover:
Saifudin Djazuli Penerbit:
PANITIA PENYELENGGARA DIKLATPIMNAS II
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang No. 19 Th. 2002 All rights reserved
Cetakan Pertama, Oktober 2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah azza wa jalla yang telah memberikan nikmat iman, Islam, dan ihsan kepada kita sekalian sehingga dibumiNya yang indah nan agung, lahir dan batin kita masih dapat berselancar mengarungi skenarioNya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah saw., keluarga, sahabat, dan kita sebagai penerus estafet perjuangan baginda Nabi teladan purna umat manusia.
Covid-19 ternyata telah membuat hampir seluruh aktivitas akademik dan aktivisme mahasiswa berhenti sejak pertengahan Maret 2020. Kampus benar-benar menghadapi ketidakpastian. Kondisi ini membuat insan kampus harus berpikir keras untuk bisa beradaptasi dengan ketidakpastian (uncertainty). Mahasiswa juga dituntut agar dapat beradaptasi dengan cara hidup baru, termasuk pada ihwal kepempinan. Mahasiswa harus lebih banyak belajar sendiri, inovasi untuk adaptasi dimana mahasiswa diharapkan dapat memunculkan gagasan inovasi baru pemberi solusi, baik inovasi untuk adaptasi
maupun inovasi dan adaptasi perubahan perilaku hidup.
Sehingga pentingnya merespon zaman yang tidak menentu tersebut dengan terobosan kebaharuan model kepemimpinan mahasiswa.
Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) harus mampu menjawab tantangan era supremasi digital dengan penguasaan literasi teknologi yang mumpuni.
Namun pada sisi yang lain tidak boleh melepaskan diri dari pemahaman literasi keagamaan yang moderat. Rebranding model kepemimpinan tersebut yang kemudian dikembangkan pada gelaran Diklatpimnas ke II ini.
Melalui buku manual ini semoga peserta Diklatpimnas ke II Berbasis Daring-Luring dapat lebih memahami berbagai hal terkait proses pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan. Akhir kata, semoga buku ini dapat digunakan sebagai panduan peserta dalam rangka memaksimalkan seluruh aspek pendidikan dan pelatihan kepemimpinan mahasiswa PTKI sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Jakarta, Desember 2021
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i Daftar Isi... x
1. Tinjauan Teoretis DIKLATIMNAS II PTKI ... 1 2. Jadwal Kegiatan DIKLATPIMNAS II PTKI
Se Indonesia ... 18 3. Tata Tertib DIKLATPIMNAS PTKI
Se Indonesia II ... 27 5. Penutup ... 30
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (DIKLATPIMNAS) II
PTKI Se Indonesia
andemi virus corona Covid-19 telah membuat hampir seluruh kampus close down sejak pertengahan Maret 2020. Baru kali ini kampus benar-benar menghadapi ketidakpastian. Kondisi ini membuat insan kampus berpikir keras untuk bisa beradaptasi dengan ketidakpastian (uncertainty).
Mahasiswa juga dituntut agar dapat beradaptasi dalam kuliah gaya baru yaitu dengan kuliah daring, mahasiswa tertantang untuk lebih banyak belajar sendiri, inovasi untuk adaptasi dimana mahasiswa diharapkan dapat memunculkan gagasan inovasi baru pemberi solusi, baik inovasi untuk adaptasi maupun inovasi dan adaptasi perubahan perilaku hidup sehat yang memang harus benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menangani kondisi darurat ketidakpastian seperti ini pemerintah memberlakukan peraturan yang mengharuskan setiap orang untuk tetap berada di rumah saja. Peraturan yang dibuat berisikan beberapa hal, mulai
P
dari menerapkan physical distancing, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), himbauan untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah saja, bahkan hingga himbauan untuk tidak mudik di tengah pandemi Covid-19 ini. Jika mencoba untuk memaknai kondisi ini secara positif, physical distancing sebenarnya dapat dianggap sebagai sebuah kesempatan untuk melatih keterampilan yang ingin dikuasai, serta untuk mengembangkan hobi.
Mahasiswa selain disibukkan dengan kuliah daring yang dapat menumbuhkan kemandirian dalam belajar sendiri, tentunya dapat pula menggali kreativitas dan inovasi mahasiswa. Seperti kreatifitas beberapa mahasiswa mengisi waktu senggangnya dengan mendaftar sebagai relawan digital covid-19, yang bertugas memverifikasi data yang masuk dari Dinas Kesehatan (Dinkes), lalu dikomunikasikan kepada Dinkes dan Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informasi) lalu data di publish. Selain itu dengan semakin banyaknya platform sosial media yang tersedia, seperti youtube, twitter, instagram juga tiktok sehingga hasil karya dari kreativitas mahasiswa tentunya dapat dibagikan secara luas dan dinikmati oleh orang banyak sehingga dapat memberikan dampak positif di tengah pandemi covid-19 ini. Diibaratkan walaupun manusia sekarang ini terpisah secara fisik, tetapi mereka semua terhubung dalam sosial media. Untuk memacu kreativitas mahasiswa, beberapa kampus mengadakan kegiatan melalui lomba-lomba seperti membuat poster, esai , video hingga kreasi cyber learning, dalam lomba tersebut pihak kampus memberikan hadiah bagi pemenangnya dengan demikian diharapkan semakin meningkatkan kreatifitas mahasiswa di tengah pandemi covid-19 ini.
Bukan hanya kreatifitas saja tetapi mahasiswa juga melalui adaptasi inovasi, mereka harus memunculkan gagasan inovasi baru pemberi solusi.
Beberapa inovasi yang telah dilakukan mahasiswa di tengah pandemi covid-19 ini seperti ditemukannya Automatic Nano Sterilizer dengan Automatic Nano Handwash dan Automatic Nano Cabin Healing yang berfungsi meningkatkan imun tubuh manusia dan pengobatan penyakit pada paru-paru. Beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan adanya alat tersebut di antaranya penyakit yang berhubungan dengan paru-paru, Asma, TBC, bronchitis, ISPA, dan tentunya COVID-19.
Ditemukan pula Bilik Disinfeksi berbasis ultraviolet untuk mencegah transmisi virus Covid-19. Dan masih banyak inovasi lain yang dilakukan mahasiswa sebagai wujud peduli terhadap kesehatan masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Masa-masa seperti inilah mahasiswa sebagai pembelajar yang tangguh untuk merespon setiap ketidakpastian baru, hadir dengan berbagai solusi serta kreatifitas dan inovasinya yang sangat dibutuhkan masyarakat. Tidak perlu menghasilkan maha karya besar yang sanggup membawa perubahan besar, namun justru karya sederhana yang kreatif dan inovatif, yang mampu menginspirasi serta dibutuhkan banyak orang. Dengan kreativitas dan inovasi inilah, mahasiswa untuk menjadi berguna bagi orang lain akan terealisasi. Ketidakpastian bisa datang kapan saja, respons cepat untuk beradaptasi menjadi kunci.
Kecakapan Abad 21 dan Kepemimpinan Mahasiswa Dari pemikiran tersebut di atas, memaksa mahasiswa untuk melakukan akselerasi pemahaman dan penguasaan terhadap teknologi. Keniscayaan Revolusi Industri 4.0 (four point zero) dan Society 5.0 (five point zero) benar-benar kita rasakan lebih cepat dan butuh proses adaptasi yang juga cepat. Skill abad 21 yang menghendaki kita untuk memiliki wawasan literasi digital sudah hari-hari ini kita lakukan;
Mahasiswa harus mampu mapan dengan Futere Skill (Keterampilan Masa Depan) antara lain; Cognitive Flexibility, Digital Literacy and Computational Thinking, Creative and Innovative Mindset, Emotional and Social Intelligence, yang terus-menerus perlu diasah selama proses belajar di kampus dan harus mampu ditunjukkan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan menjadi kata kunci agar mahasiswa mampu beradaptasi dengan baik;
Tidak kalah penting adalah wawasan moderasi beragama yang perlu terus di desiminasikan kepada setiap lapisan masyarakat. Bagi mahasiswa, signifikansi pengarusutamaan ini paling tidak dilandasi oleh tiga tujuan mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin.
Pertama, kehadiran agama untuk menjaga martabat manusia dengan pesan utama rahmah (kasih-sayang).
Kedua, pemahaman bahwa pemikiran keagamaan bersifat historis, sementara realitas terus bergerak secara dinamis, sehingga kontekstualisasi adalah keniscayaan, tidak justru terjebak pada teks yang melahirkan cara beragama yang ekslusif. Ketiga, tanggung jawab kita untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari siapa saja yang ingin merongrong kehormatanya.
Karakter dan kompetensi seorang pemimpin harus dipadu dengan baik agar kepemimpinan di semua lini kehidupan mendapatkan kepercayaan (trush) yang kuat dari masyarakat. Kreatifitas dan inovasi menjadi bekal yang harus diberikan kepada calon-calon pemimpin di era Indonesia yang yang sedang berubah.
Hadirnya profil calon pemimpin mahasiswa yang mampu menjawab tantangan dan peluang Indonesia sangat penting seraya ketrampilan membaca peta dunia global; Harus muncul figure pemimpin yang komitmen kepada keislaman dan keindonesiaan; Bukan pribadi yang terbelah.
Suistinable Development Goals (SDGs) dan Visi Indonesia Emas 2045
Suistinable Development Goals (SDGs) berorientasi pada isu pembangunan sosial dan ekonomi.
Termasuk didalamnya kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, air, sanitasi, energi, lingkungan dan keadilan sosial. SDGs juga dikenal dengan tagline Transforming our World: the 2030 Agenda for Sustainable Development. Konsep SDGs sesungguhnya melanjutkan konsep pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir pada tahun 2015;
Sasaran dan tujuan dari SDGs termaktud dalam Paragraf 54 Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa A/RES/70/1 tanggal 25 September 2015. Proses yang dipimpin oleh PBB ini melibatkan 193 negara anggota dan masyarakat sipil global. Resolusi tersebut dirumuskan bersama para pemimpin dunia sebagai
Agenda Pembangunan Pasca-2015 (MDGs). SDGs dirumuskan untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata. Tujuan dan target tersebut meliputi 3 (tiga) dimensi pembangunan berkelanjutan, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi;
Momentum dan peluang dimiliki oleh Indonesia.
Indonesia menurut The McKensey akan mengalami bonus demografi, dimana usia produktif yang berkisar 15-64 tahun meningkat signifikan. Data dari Badan Pusat Statistik (2018) menunjukkan bahwa jumlah usia produktif Indonesia pada tahun 2015 mencapai 67,3 persen dari total jumlah penduduk sebesar 255,5 juta jiwa. Tren ini akan mengalami puncak kenaikan pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif naik menjadi 68,1 persen dari total 296,4 juta jiwa. Semakin, meningkatnya proporsi penduduk yang berusia 15-64 tahun, memperkuat presentase usia produktif;
Jumlah pemuda di Indonesia menurut BPS adalah yang terbesar mencapai 63,36 juta jiwa atau 1 dari 4 orang Indonesia adalah pemuda. Jumlah yang sangat signifikan, atau 2.6 kali lipat total populasi Australia atau dua kali lipat total populasi Malaysia di segala kelompok usia. Sebagaimana diketahui, tahapan awal bonus demografi bermula sejak 2012, memasuki tahapan puncak 2020-2024, dan akan mulai menurun di tahun 2030. Karenanya perlu adanya strategi pembangunan yang tepat untuk menyongsong Indonesia Emas 2045;
Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang memberikan mandat pembentukan Tim Koordinasi Nasional.
Indonesia merupakan negara yang aktif dalam menginisiasi dan memberikan komitmen besar untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Generasi muda Indonesia termasuk di dalamnya mahasiswa, harus mampu berperan sebagai gara depan dan pemimpin perubahan. Berkomitmen untuk mendukung kesepakatan global tersebut demi mewujudkan pembangunan yang adil, damai, dan memiliki nilai keberlanjutan agar tidak menjadi negara yang stagnan. Bentuk dari komitmen Indonesia dibuktikan dengan meluncurkan Rancangan Aksi Nasional (RAN) SDGs;
Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
Era Revolusi Industri 4.0 ditandai oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence), super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, dan inovasi.
Pada era ini semakin terlihat wujud dunia yang telah menjadi desa global tanpa batas. Revolusi Industri 4.0 memberikan dampak ekonomi, industri, pemerintahan dan politik, termasuk menuntut peran serta pemuda di dalamnya. Disisi lain, revolusi industri ini juga akan menghilangkan 800 juta lapangan kerja di seluruh dunia sehingga diestimasi terjadi sampai tahun 2030 karena digantikan oleh mesin. Hal ini bisa menjadi ancaman dunia termasuk bagi Indonesia sebagai negara yang
memiliki angkatan kerja dan angka pengangguran yang cukup tinggi;
Sementara itu, society 5.0 sendiri baru diresmikan pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai solusi atas revolusi industri 4.0 yang ditakutkan akan mendegradasi umat manusia. Society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industry 4.0 seperti Internet on Things, Artificial Intelligence, Big Data dan perangkat mesin digital untuk meningkatkan kualitas hidup manusia;
Harus kita akui bersama bahwa kondisi saat ini memaksa mahasiswa untuk melakukan akselerasi pemahaman dan penguasaan terhadap teknologi.
Keniscayaan Revolusi Industri 4.0 (four point zero) dan Society 5.0 (five point zero) benar-benar kita rasakan lebih cepat dan membutuhkan proses adaptasi yang juga cepat. Skill abad 21 yang menghendaki kita untuk memiliki wawasan literasi digital sudah hari-hari ini kita lakukan;
Pragmatisme mahasiswa
Pada sisi yang lain pragmatisme juga menjadi ancaman bagi millenial. Pragmatisme merupakan sifat atau ciri seseorang yang cenderung berfikir praktis, sempit dan instant. Orang yang mempunyai sifat pragmatis ini menginginkan segala sesuatu yang dikerjakan atau yang diharapkan ingin segera tercapai tanpa mau berfikir panjang dan tanpa melalui proses yang lama. Sehingga kadang hasilnya itu meleset dari tujuan awal;
Budaya instan inilah yang menghambat pemikiran mahasiswa untuk mengeksplorasi pemikirannya.
Sehingga mereka tidak lagi berfikir kritis ketika menghadapi sebuah masalah. Dunia pendidikan tidak membenarkan hal tersebut tapi hal tersebut sudah mengakar dalam diri mahasiswa;
Biasanya sifat ini identik dengan orang yang kurang penyabar dan ambisius. Orang yang ambisius ini selalu melakukan sesuatu atau melakukan perubahan secara cepat. Sehingga tidak heran kalau orang seperti ini mempunyai keinginan yang keras dan tidak mau dikalahkan oleh orang lain. Tapi, sifat ambisius ini cenderung bersifat ke hal yang negatif, mereka melakukan segala macam cara untuk mencapai keinginannya;
Radikalisme dan Moderasi Beragama
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2018 di 18 kota/ kabupaten di Indonesia menunjukkan bahwa ancaman radikalisme-ekstremisme di kalangan kaum muda berusia 15-24 sangat mengkhawatirkan. Meskipun sikap moderat masih cukup mewarnai, Haider S Bamualim mengingatkan bahwa tren konservatisme dengan ciri scriptural plus komunal juga menguat. Fakta lapangan menunjukkan bahwa pola tersebut muncul saat kaum muda menggunakan dalil Al-Quran dan hadis dengan pemahaman yang literal. Namun pada saat yang bersamaan tidak diikuti dengan kontekstualisasi makna
teks sesuai dengan sebab munculnya ayat atau hadis tersebut;
Fakta lain yang lebih mengejutkan adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah dilakukan riset di 16 18 kota/ kabupaten di Indonesia tentang literatur keislaman Generasi Milenial, hasilnya menunjukkan bahwa generasi milenial sangat memiliki minat untuk melakukan akses terhadap literatur keagamaan. Letak masalahnya adalah terletak pada pilihan topik, di mana jihad dan khilafah paling banyak diminati;
Dua hasil riset di atas juga nampak sejalan dengan keadaan di dunia virtual. Konten dan pesan-pesan radikalis-ekstremis, meskipun telah banyak upaya pemblokiran dilakukan, tampaknya kamuflasenya semakin beragam. Demikian pula dengan jumlah viewer- nya; dalam hitungan jam jumlahnya sangat signifikan.
Kasus terbaru yang memprihatinkan adalah kontroversi penghapusan konten video tentang jihad transendental di kalangan milenial yang dilakukan oleh salah satu institusi pendidikan tinggi terbesar pelat merah akibat tekanan dari kalangan salafi-radikalis;
Berangkat dari kenyataan sebagaimana tergambar di atas, perbincangan tentang perspektif moderasi dalam pemahaman teks-teks keagamaan dan kehidupan praksis sosial bagi mahasiswa sangat penting untuk dilakukan.
Bagaimana perspektif moderasi dalam pemahaman teks- teks keagamaan ini bukan hanya menjadi standar operasional dalam kajian tetapi juga merasuk dan membudaya dalam kehidupan praksis sosial. Tantangan lain yang lebih nyata adalah bagaimana perspektif moderasi dalam pemahaman teks-teks keagamaan dan
kehidupan praksis sosial ini menjadi life style bagi kalangan milenial yang tengah lelap dengan pola kehidupan disruptif;
Tujuan Diklatpimnas adalah
1. Mengembangkan wawan ke-Islaman dan ke- Indonesiaan serta tata dunia global;
2. Mengembangkan wawasan kepemimpinan untuk menyelesaikan problem-problem keagamaan dan kebangsaan;
3. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan organisasi dan kepemimpinan sehingga mampu berperan menyepesaikan masalah-masalah kebangsaan, keagamaan dan social kemasyarakatan.
Terget Diklatpimnas adalah calon pemimpin mahasiswa yang berjiwa pemimpin yang berkarakter dan kompeten.
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Diklatpimnas) PTKI Se Indonesia ke II ini adalah Rebranding Kepemimpinan Mahasiswa TEMA KEGIATAN
TUJUAN & TARGET
PTKI: Penguatan Literasi Keagamaan, Moderasi, dan Teknologi di Era Supremasi Digital
Output kegiatan adalah Aktivis Mahasiswa berjiwa pemimpin yang berkarakter dan kompeten.
1. Berintegritas (termasuk anti korupsi) 2. Berkomitmen kebangsaan tinggi 3. Moderat dalam beragama
4. Paham tantangan kontemporer (teknologi, demokrasi, HAM, gender, lingkungan hidup, ekstremisme)
5. Terampil dalam menganalisis social hingga ke mental model
6. Terampil berkomunikasi, lobby, dan menjalin kerjasama (networking).
OUTPUT KEGIATAN
Peserta kegiatan ini adalah aktivis mahasiswa PTKI berjumlah 80 orang dengan kriteria sebagai berikut:
1. Minimal Mahasiswa Semester IV;
2. Mempunyai motivasi yang kuat untuk mengembangkan wawasan kepemimpinan;
3. Sedang/pernah menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan intra kampus;
4. Laki-laki dan perempuan;
5. Tersebar di seluruh wilayah nusantara;
6. Tidak terlibat atau menjadi bagian dari organisasi anti Pancasila dan NKRI;
7. Mendapat rekomendasi dari WR/WK Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKI.
1. Mahasiswa dan Perubahan Sosial: Refleksi dan Proyeksi
2. Maqashid asy-Syari’ah: Nilai-nilai yang Diperjuangkan Islam
3. Prinsip-prinsip dan Nilai-nilai Dasar dalam Moderasi Beragama
4. Islam dan Pancasila
5. Tantangan Indonesia Kontemporer (2021-2030) dalam Bidang Politik dan Demokrasi
PESERTA KEGIATAN
MATERI-MATERI
6. Tantangan Indonesia Kontemporer (2021-2030) dalam Bidang Ekonomi
7. Tantangan Indonesia Kontemporer (2021-2030) dalam Bidang Kebudayaan
8. Tantangan Indonesia Kontemporer (2021-2030) dalam Bidang LingkunganHidup dan Perubahan Iklim
9. Tantangan Indonesia Kontemporer(2021-2030) dalam Revolusi Industri 4.0 (Media Sosial)
10. Genealogi Ekstremisme/Radikalisme dan Ancaman bagi Indonesia
11. Islam, HAM dan Gender
12. Iceberg Model Analysis (Otto Scharmer)
13. Teori-teori Kepemimpinan dan 5 Level Leadership ala Jhon C. Maxwell
14. Belajar dari Kepemimpinan Soekarno, Hatta, dan Gus Dur
15. Teknik Lobby dan Negosiasi untuk Kepemimpinan Transformatif
16. Teknik Networking Building untuk Kepemimpinan Transformatif
17. Dan lain-lain
• Menemukan prinsip nilai dalam hidup yang tanpa nilai itu hidup tidak mulia
• Menerjemahkan prinsip nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
• Merumuskan prinsip nilai sebagai mental model (paradigma) dalam hidup bersama
PROSES DIKLAT
• Memahami isu dan tantangan kontemporer yang dihadapi umat manusia hari ini dan ke depan (teknologi, demokrasi, HAM, gender, lingkungan hidup dan perubahan iklim, esktremisme, dll)
• Mampu menggunakan menggunakan alat-alat analisis untuk memahamipersoalan sosial kontemporer hingga ke mental model (paradigma) dan akarstruktur yang menjadi basis pergerakan
• Memahami pola-pola kepemimpinan, mulai dari otoritarianisme hingga 5 level leadership ala Jhon C. Maxwell
• Terampil dalam berkomunikasi yang tepat, lobby, negosiasi, dan membangun jejaring dan kerjasama
Merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7525 tahun 2020 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa PTKI. Adapun subjek materi dari masing- masing jenis beserta sebaran JPL-nya diatur dalam jadwal kegiatan.
KURIKULUM
Pendekatan yang digunakan dalam Diklat ini adalah partisipatoris dengan metode:
• Ceramah
• Diskusi
• role play,
• social presenting theatre,
• world café,
• studi film,
• studi kasus,
• studi lapangan,
• diskusi kelompok,
• Bai’at
• dll.
Kegiatan Diklatpimnas akan dilaksanakan selama 10 hari dengan pembagian sebagai berikut:
1. Penyampaian Materi dalam Bentuk Online tanggal 6-12 Desember 2021 bertempat di kediaman/kampus masing-masing
2. Penyampaian Materi dalam Bentuk Offline tanggal 13-15 Desember 2021 bertempat di Serang Banten (akan ditentukan kemudian) WAKTU & TEMPAT
METODE PELATIHAN
Evaluasi terhadap peserta dilakukan dalam rangka penilaian dan penetapan kelulusan. Jumlah jam pelajaran kegiatan sertifikasi ini adalah 100 jpl. Syarat minimal jumlah kehadiran peserta untuk dinyatakan lulus adalah 90%. Format penilaian terhadap peserta menggunakan bobot pre-test 15%, partisipasi 25%, post-test 20%, dan Proyek Perubahan 40%. Standar kualifikasi kelulusan rata-rata nilai tertimbang 70-100. Jika terdapat peserta yang tidak mengikuti sesi lebih dari 8 jpl dan nilai akhir kurang dari 60 dinyatakan tidak lulus.
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada Direktorat PTKI dengan melibatkan unsur UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten sebagai penyelenggara.
Evaluasi ini dilakukan berdasarkan laporan dan informasi panitia, narasumber, peserta, masyarakat, dan/atau praktisi.
KELULUSAN
Jadwal Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (DIKLATPIMNAS) II PTKI Se Indonesia
Tahun 2021
egiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (DIKLATPIMNAS) PTKI Ke II Se Indonesia pada tanggal 6 hingga 15 Desember 2021. Jadwal kegiatan sesi dalam jaringan (Daring) bisa dilihat pada tabel beirkut.
K
NO WAKTU MATERI PEMATERI MODERATOR FASILITATOR
Hari Pertama, Senin, 06 Desember 2021 1 07.30 -
08.30
Pembukaan M. Andi Hakim,
M.Hum 2 08.30-
10.30
Penampilan Seni Mahasiswa UIN SMH Banten
Tim UIN SMH Banten
Salim Rosyadi, M.Ag
Pembacaan
Ayat Suci Alquran
Iis Sholihat
Sekapur Sirih
Rektor UIN SMH Banten
Prof. Dr. KH.
Wawan Wahyudin, M.Pd
Fitri Raya, M.Ek
Laporan
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam
Prof. Dr.
Suyitno, M.
Ag
Ubaidillah, M.Pd.I
Sambutan
Wakil Gubernur Banten
H. Andika Hazrumy, S.Sos., M.A.P
Sambutan
Menteri Agama RI oleh Direktur
Prof. Dr.
Muhammad Ali
Ramdhani,
Jenderal Pendidikan Islam sekaligus Membuka Acara
S.TP, M.T
Penutup/Doa Dr. Dede
Permana, MA 5 10.30-
12.30
Orientasi Diklatpimnas (Filosofi, tujuan, tata tertib)
H.M. Sidik Sisdiyanto, M.Pd
Dr. Eko Wahyu Wibowo, M.Hum
4 12.30 - 13.30
Ishoma
4 13.30 - 15.30
Pre Test M. Andi Hakim, M.Hum (Kordinator Fasilitator)
5 15.30 - 16.30
Maqashid asy-Syari’ah
Marzuki Wahid (Rektor ISIF Cirebon)
Dr. Dedi Sunardi, M.H
6 16.30- 17.30
Review Materi dan Penugasan
Fasilitator
Hari Ke-2, Selasa, 07 Desember 2021
No Waktu Materi Pemateri Moderator Fasilitator 1 07.30 -
08.30
Apersepsi, Presentasi Penugasan
M. Andi Hakim, M.Hum
Salim Rosyadi, M.Ag
UIN SMH Banten
2 08.30- 10.30
Islam dan Pancasila
Prof. Drs. KH.
Yudian Wahyudi, MA., Ph.D (Kepala BPIP RI)
Dr. Dede Permana, MA
Abdul Qodir, MA
3 10.30- 12.30
Prinsip- prinsip dan Nilai-nilai Dasar dalam Moderasi Beragama
Drs. Lukman Hakim Saifudin, M.Si
M. Andi Hakim, M.Hum
Jamaludin, M.E
4 12.30 - 13.30
Ishoma
5 13.30 - 15.30
Islam, HAM dan Gender
Dr.Ida Fauziyah, M.Si (Menteri Ketenaga Kerjaan RI)
Dr. Iin Ratna Sumirat, M.H
Dr. Dedi Sunardi, M.H
6 15.30 - 16.30
Refleksi dan Penugasan
Fasilitator Dr. Anita, M.Hum
Hari Ke-3, Rabu, 08 Desember 2021
No Waktu Materi Pemateri Moderator Fasilitator 1 08.00-
10.00
Genealogi Ekstremisme/
Radikalisme dan Ancaman bagi
Indonesia
KH. Yahya Chalil Tsaquf (Katib Am PBNU)
H.M. Sidik Sisdiyanto, M.Pd
Ahmad Habibi Syahid, MA
2 10.00- 12.00
Tantangan Indonesia Kontemporer (2022-2030) dalam Bidang Politik dan Demokrasi
Ahmad Syaltut, Ph.D
Dr. Dedi Sunardi, M.H.
Dr. Deni Iriadi, M.Pd
3 12.00 - 13.00
Ishoma
4 13.00- 15.00
Interpersonal Skill
Dr. H.
Mustadin Taggala, Spsi., M.Si (Sekjend Perkumpul an Keluarga Besar Taman Siswa)
As'ari, M.Si. M Iman Wahyudi, M. Kom
5 15.00 - 16.00
Refleksi dan Penugasan
Fasilitator Fandy Adpen
Lazzavitamsi, M.H
Hari Ke-4, Kamis, 09 Desember 2021
No Waktu Materi Pemateri Moderator Fasilitator 1 07.00 -
08.00
Refleksi, Presentasi Penugasan
Abdul Qodir, M.Pd.I
Jamaludin, M.E UIN SMH Banten
2 08.00- 10.00
Tantangan Indonesia Kontempor er (2021- 2030) dalam Bidang Kebudayaa n
Zastrow Al Ngatawi (Makara Center)
Dr. Helmy BU, M.Hum
M. Andi Hakim, M.Hum
3 10.00- 12.00
Pendidikan Anti Korupsi Mahasiswa, dan Masa Depan Indoinesia
Dr. A.
Ghufron (Komisi Pemberantas an Korupsi RI)
Abdul Qodir, M.Pd.I
Salim
Rosyadi, M.Ag
4 12.00 - 13.00
Ishoma
5 13.00- 15.00
Tantangan Indonesia Kontempor er (2021- 2030) dalam Revolusi Industri 4.0 (Media Sosial)
Hasanuddin Ali (Alvara Research Center)
As'ari, M.Si. Fitri Raya, M.Ek
6 15.00 - Refleksi Fasilitator Ahmad Habibi Ubaidillah,
16.00 dan Penugasan
Syahid, MA M.Pd.I
Hari Ke-5, Jumat 10 Desember 2021
No Waktu Materi Pemateri Moderator Fasilitator 1 07.00 -
08.00
Refleksi, Presentasi Penugasan
M. Andi Hakim,M.Hu m
Jamaludin, M.E UIN SMH Banten
2 08.00- 10.00
Mahasiswa dan Perubahan Sosial:
Refleksi dan Proyeksi
Dr. Rumadi, MA
(Lakpesdam NU)
Dr. E. Zainal Muttaqin, M.H
Abdul Qodir, MA
3 10.00- 12.00
Peran Mahasiswa dalam Konteks Kepemimpi nan Nasional
Juri
Ardiantoro, Ph.D (Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik).
Dr. Ali Muhtarom, M.Si.
Jamaludin, M.E
4 12.00 - 13.00
Ishoma Dr. Dedi
Sunardi, M.H 5 13.00 -
15.00
Belajar dari Kepemimpi nan Soekarno, Hatta, dan Gus Dur
Dr. A. Suaedy Dr. Ade Fakih Kurniawan, M.Ud
Dr. Anita, M.Hum
6 15.00 - 16.00
Refleksi dan Penugasan
Fasilitator Dr. Deni Iriadi, M.Pd
Hari Ke-6, Sabtu, 11 Desember 2021
No Waktu Materi Pemateri Moderator Fasilitator 1 07.00 -
08.00
Refleksi, Presentasi Penugasan
Ahmad Habibi Syahid, MA
Ubaidillah, M.Pd.I
UIN SMH Banten
2 08.00 - 10.00
Teknik Networking Building untuk Kepemimpi nan Transforma tif
Abdurrohma n (Stafsus Menteri Agama RI)
Dr. Dedi Sunardi, M.H
Ahmad Habibi Syahid, MA
3 10.00 - 12.00
Kepemimpi nan Pemuda dan Mahasiswa Menyambut Indonesia Emas 2045
Zainudin Amali (Menteri Pemuda dan Olahraga RI)
As'ari, M.Si. Dr. Deni Iriadi, M.Pd
12.00 - 13.00
Ishoma 4 13.00 -
15.00
Politik Kebangsaan Pasca Reformasi dan Reposisi Gerakan Mahasiswa
Ace Hasan Sadili (Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI)
Dr. Dede Permana, M.H
M Iman Wahyudi, M. Kom
5 15.00 - 16.00
Refleksi dan Penugasan
Fasilitator Fandy Adpen
Lazzavietamsi,
M.H.
Hari Ke-7, Minggu 12 Desember 2021 1 07.00 -
24.00
Proyek / Tugas Mandiri
Jadwal kegiatan sesi luar jaringan (Luring) akan disampaikan kemudian.
Tata Tertib Kegiatan Pendidkan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (DIKLATPIMNAS) II PTKI Se Indonesia
Tahun 2021
ompetensi pemimpin mahasiswa tentu tidak terbatas pada penguasaan terhadap pengetahuan, melainkan juga karakter dan sikap baik yang harus dimiliki. Dalam mendukung visi tersebut tentu penting untuk dilakukan model pelatihan dengan standar dan tata tertib yang baik dan kontekstual.
Sehingga dalam pelatihan ini beberapa hal telah dirumuskan sebagai tata tertib, antara lain:
K
TATA TERTIB DALAM JARINGAN (DARING) DIKLATPIMNAS 2021
Setiap peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Setiap peserta wajib berkomitmen untuk mengikuti kegiatan secara khidmat dan profesional.
Setiap peserta wajib menjaga perilaku sopan santun baik saat live zoom maupun saat tatap muka.
Setiap peserta wajib mentaati seluruh tata tertib yang berlaku.
Setiap peserta wajib melaksanakan seluruh prosedur yang telah ditetapkan.
Setiap peserta wajib mengerjakan seluruh tugas yang diberikan.
Setiap peserta wajib menjaga nama baik; diri dan almamaternya; menghormati dan menghargai peserta lain, panitia, fasilitator, asesor, moderator, dan narasumber.
Setiap peserta wajib melakukan registrasi kepesertaan
Setiap peserta wajib memiliki nomor WA aktif dan masuk dalam WAG Angkatan maupun WAG kelompok.
Setiap peserta wajib memiliki akun di aplikasi Zoom dan menginstalnya di komputer/laptop masing-masing.
Setiap peserta wajib melakukan registrasi untuk setiap hari (Nomor Urut.Nama; ex: 1. SUBAGJA);
link akan dibagikan setiap sehari sebelum kegiatan via WAG.
Live show Zoom meeting akan aktif 30-20 menit sebelum sesi I dimulai dan 10-5 menit saat sesi lanjutan di hari yang sama.
Setiap peserta wajib bergabung zoom meeting tepat waktu.
Toleransi keterlambatan hanya berlaku di 7 menit.
Aplikasi zoom merekam dengan detail masuk- keluarnya peserta berikut durasi keikutsertaannya.
Keterlambatan bergabung dalam live show Zoom meeting memilki konsekuensi sanksi.
Setiap peserta wajib menyelesaikan tugas mandirinya tepat waktu; sistem akan merekam waktu pengiriman tugas.
Setiap peserta wajib berpakaian warna hitam- putih dan berjas almamater untuk hari senin- jumat, batik untuk hari sabtu-ahad, dan bersepatu pantofel.
Bagi laki-laki wajib berdasi dan berpeci hitam.
Bagi perempuan wajib berjilbab warna hitam untuk hitam putih; dan pada saat mengenakan batik, warna jilbab menyesuaikan.
Bagi laki-laki, baju wajib (saat seragam hitam putih) dimasukkan dan mengenakan gasper/sabuk.
Setiap peserta wajib memastikan kuota data mencukupi selama kegiatan daring berlangsung dan mengidentifikasi jaringan yang stabil.
Setiap peserta wajib menyalakan kamera video saat kegiatan berlangsung.
Setiap peserta wajib tampak dalam video saat kegiatan sedang berlangsung.
Setiap peserta wajib mematikan (mute) audio, dan dan dapat menyalakannya saat diminta/diizinkan oleh narasumber/ moderator/ asesor/ fasilitator/
panitia.
Peserta wajib hadir dalam room masing-masing saat diskusi kelompok (breakout) dilakukan.
Saat ingin bertanya atau menyampaikan pendapat peserta dapat menekan risehand (untuk live interactive) atau melalui bilik chat.
Pada saat live zoom, bagi yang hendak izin meninggalkan forum untuk kepentingan darurat wajib meminta izin kepada fasilitator (co-host) melalui bilik chat dengan tetap menyalakan zoom serta kamera video.
Bagi yang hendak meninggalkan sesi karena alasan darurat wajib meminta izin kepada fasilitator melalui WAG di kelompok masing- masing.
Jika meninggalkan sesi lebih dari 8 jpl dan nilai akhir kurang dari 60 maka dinyatakan tidak lulus.
Pada saat live zoom peserta wajib menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19.
TATA TERTIB SESI LUAR JARINGAN (LURING) DIKLATPIMNAS 2021
Peserta wajib datang tepat waktu di lokasi acara.
Peserta wajib telah divaksin minimal dosis pertama
Peserta telah melakukan tes swab Antigen
Peserta wajib membawa seragam hitam-putih lengkap, baju batik, pakaian olahraga lengkap, dan pakaian beribadah lengkap.
Peserta wajib memakai masker dan membawanya dalam jumlah secukupnya.
Peserta wajib menjaga kesehatan dan membawa obat-obatan serta suplemen yang dibutuhkan.
Peserta wajib menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19.
Demi mencegah resiko penyebaran virus, peserta tidak diperkenankan membawa (atau dijenguk oleh) keluarga, saudara, atau teman ke dalam kamar hotel selama acara berlangsung; kecuali
bagi penyandang disabilitas dalam batas kebutuhannya.
Penutup
emikian buku manual kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (DIKLATPIMNAS) II PTKI Se Indonesia tahun 2021 untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan.
Dalam penyusunan buku manual ini, tim fasilitator berupaya menyajikan deskripsi yang jelas dan komprehensif terkait dengan penyelenggaraan program Diklat Kepemimpinan Mahasiswa Nasional dengan metode Blended Learning (Hybrid) yang baik dan berkualitas. Sehingga mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kecapakan dalam keilmuan, karakter dan keterampilan sebagai pemimpin mahasiswa PTKI yang berkualitas.