• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III SMART RESOURCE ADAPTATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III SMART RESOURCE ADAPTATION"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

SMART RESOURCE ADAPTATION

Smart Resource Adaptation (SRA) adalah Fitur baru yang dikembangkan oleh produsen perangkat Telekomunikasi yang berfungsi untuk mendeteksi besar paket data yang dialirkan dan selanjutnya menyediakan jumlah kanal sesuai dengan dibutuhkan. SRA membutuhkan proses pengaktifan agar dapat dipergunakan. Dan selanjutnya diperlukan proses pengujian untuk memastikan SRA telah berfungsi dengan baik.

3.1. Pengaktifan Fitur SRA

Pengaktifan SRA membutuhkan persyaratan minimum yang harus dipenuhi baik hardware maupun software. Persyaratan minimum tersebut adalah:

Tabel 3.1 Persyaratan Minimum SRA

Hardware PCU2

Software BSC Software RG10 EP9.1 License BSC level License on/off

Selain persyaratan minimum, dibutuhkan akses administrasi ke dalam jaringan berupa username dan password.

Tugas Akhir ini ditulis berdasarkan studi lapangan pada BSC FH_GOMBEL_01. Berikut adalah data potensi BSC FH_GOMBEL_01:

Tabel 3.2 Data Potensi BSC FH_GOMBEL_01

Jumlah Site Jumlah Cell

(2)

Cakupan BSC FH_GOMBEL_01 seperti terlihat pada peta berikut

Gambar 3.1 Peta Cakupan BSC FH_GOMBEL_01

BSC di atas dipilih dengan mempertimbangkan persyaratan minimum yang dibutuhkan untuk pengaktifan SRA. Pengaktifan SRA dilaksanakan pada tanggal 13-14 Oktober 2011.

Pengaktifan dan pengujian SRA mengikuti diagram alur berikut :

Gambar 3.2 Diagram Alur Pengaktifan dan Pengujian SRA

Start

Persiapan persyaratan minimum dan akses.

Aktif? Aktifkan

Selesai Lakukan pengujian

Periksa status fitur pada BSC

Tidak

Kirim Ping dengan ukuran paket 32 bytes, 200 byts dan 300 bytes

Rekam tampilan Network Monitor untuk tiap hasil Ping

Sukses ?

Ya Tidak

(3)

3.1.1. Pengaktifan Fitur SRA

Berikut adalah langkah-langkah pengaktifan SRA:

1. Masuk dalam jaringan dengan Username dan Password yang tersedia. 2. Memeriksa status license dengan command berikut:

SW7I:FEA,FULL:FEA=3429;

3. Jika status license tidak dalam kondisi ON, maka harus diubah menjadi ON dengan command berikut:

ZE7M:FEA=3429:ON; 4. Selesai.

3.2. Pengujian

Pengujian dibutuhkan untuk memastikan pengaktifan SRA telah sukses dan SRA dapat dipergunakan dengan baik.

3.2.1. Proses Pengujian

Pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian survei atau pengjuian dari pengalaman pengguna (User Perceive). Pengujian dilakukan dengan melakukan pengamatan melalui MS (Handset) pengguna.

Untuk melakukan pengujian ini, maka dibutuhkan peralatan sebagai berikut: a. MS (Handset) dengan kemampuan Multislot DL minimum 4 TS.

Hal ini dibutuhkan agar perbedaan sebelum dan setelah pengaktifan lebih jelas terlihat. Dalam hal ini menggunakan Handset BlackBerry Bold 9780. Selain memiliki GPRS Multislot Class 12 (dengan demikian berkemampuan multislot DL 4TS), Handset ini juga memiliki aplikasi Network Monitoring. Dengan aplikasi ini, dapat diketahui data lengkap penggunaan jaringan.

b. PC/Notebook yang terinstall aplikasi Blackberry Desktop Software. Berikut adalah langkah-langkah proses pengujian :

a. Pembangunan hubungan internet.

1. Menyalakan Handset dan memastikan MS berada dalam jaringan 2G GPRS.

2. Mengunci pilihan jaringan untuk GSM saja.

(4)

4. Menghubungkan Handset ke PC menggunakan kabel USB yang tersedia.

5. Melakukan hubungan internet dengan menggunakan Blackberry sebagai modem.

b. Pengaktifan aplikasi Network Monitor.

1. Membuka aplikasi Network Engineering Mode pada Blackberry. 2. Masuk ke dalam Cell Information.

c. Ping Data.

1. Pengambilan data Sebelum pengaktifan SRA.

i. Mengirimkan Ping dengan data ukuran 32 bytes (lebih kecil dari 250 bytes)

ii. Mengirimkan Ping dengan data ukuran 200 bytes (lebih kecil dari 250 bytes)

iii. Mengirimkan Ping dengan data ukuran 300 bytes (lebih besar dari 250 bytes)

2. Pengambilan data Setelah pengaktifan SRA.

i. Mengirimkan Ping dengan data ukuran 32 bytes (lebih kecil dari 250 bytes)

ii. Mengirimkan Ping dengan data ukuran 200 bytes (lebih kecil dari 250 bytes)

iii. Mengirimkan Ping dengan data ukuran 300 bytes (lebih besar dari 250 bytes)

d. Capture Data Network

Meng-capture data yang ditampilkan oleh aplikasi Network Monitor pada Blackberry pada setiap Ping yang dilakukan.

(5)

Gambar 3.4 Ping 200 bytes

Gambar 3.5 Ping 300 bytes

3.2.2. Hasil Pengujian

Untuk memastikan bahwa SRA telah berfungsi, maka perlu dibandingkan hasil pengujian sebelum dan setelah pengaktifan SRA. Untuk TBF yang mengalirkan data lebih kecil dari 250 bytes akan dialokasikan 1TS, sedangkan TBF yang mengalirkan lebih besar akan mendapat alokasi sesuai prosedur standar atau Multislot. Berikut adalah hasil-hasil capture pengujian:

a. Hasil SEBELUM SRA dan Ping data 32 bytes, 200 bytes dan 300 bytes.

(6)

b. Hasil SETELAH SRA dan Ping data 32 bytes dan 200 bytes.

Gambar 3.7 Capture Hasil Pengujian setelah SRA 32 dan 200 bytes.

c. Hasil SETELAH SRA dan Ping data 300 bytes.

Gambar 3.8 Capture Hasil Pengujian setelah SRA 300 bytes.

Keberhasilan pengaktifan SRA dapat dilihat pada penggunaan slot DL pada hasil capture.

a. Slot=7 menunjukan TS yang dialokasikan adalah TS ke-7

b. Slot=1234 menunjukan TS yang dialokasikan adalah TS ke-1,2,3 dan 4 c. Slot=4567 menunjukan TS yang dialokasikan adalah TS ke-4,5,6 dan 7 Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Sebelum diaktifkan SRA, pada Ping 32 bytes, 200 bytes dan 300 bytes data menunjukan penggunaan 4 TS.

2. Setelah diaktifkan SRA, pada Ping 32 dan 200 bytes data menunjukan penggunaan 1 TS. Sedangkan pada Ping 300 bytes data menunjukan penggunaan 4 TS.

(7)

3.3. Key Performance Indicator

Performansi jaringan keseluruhan diukur dengan melihat beberapa nilai indikator Utama performansi (Key Performansi Indicator).

Sistem secara otomatis akan menghitung tindakan-tindakan yang dilakukannya pada beberapa titik proses. Hasil penghitungan kemudian disimpan dalam parameter pengukuran yang disebut Counter. Sebagai contoh, setiap terjadi pembangunan TBF, maka system akan menghitung dan menyimpan hasil penghitungan dalam sebuah Counter bernama NBR_OF_DL_TBF.

Counter-counter ini selanjutnya dijadikan sebagai parameter pembetuk rumus KPI. Beberapa KPI inilah yang dijadikan indikasi tingkat performansi dari jaringan.

Karena sistem tidak membedakan penggunaan teknologi GPRS dan EGPRS dalam pembangunan TBF, maka dalam Tugas Akhir ini KPI kedua teknologi dihitung dalam satu formula. Untuk memudahkan, maka layanan GPRS/EGPRS ini disebut sebagai layanan PS.

Beberapa KPI pada layanan PS yang akan dipergunakan dalam Tugas Akhir ini adalah:

a. Tingkat penggunaan Resource 1. PDCH Blocking

2. PS Traffic

b. Tingkat kualitas Layanan

1. TBF Establishment Succes Rate 2. TBF Drop Rate

Berkaitan dengan penerapan SRA maka beberapa KPI tambahan adalah: a. Tingkat penggunaan SRA

1. SRA usage

2. Conversion Rate SRA to Multislot.

3.3.1. SRA Usage (Tingkat Penggunaan SRA)

SRA Usage adalah KPI yang menunjukan persentase penggunaan SRA terhadap keseluruhan TBF yang dibangun.

(8)

jumlah pengguna yang menggunakan aplikasi yang mengirimkan data dengan ukuran kecil semisal aplikasi Chat.

Rumus KPI SRA usage:

3.3.2. Conversion Rate SRA to Multislot

Conversion Rate SRA to Multislot adalah KPI yang menunjukan persentase jumlah TBF SRA yang berubah atau dikonversi menjadi Multislot berbanding jumlah TBF SRA.

Besaran KPI ini menunjukan konsistensi pengguna dalam penggunaan aplikasi yang mengirimkan data berukuran lebih kecil dari 250 bytes. Semakin kecil nilai KPI ini, menunjukan profil pengguna pada area yang dilayani adalah pengguna aplikasi yang mengirimkan data-data kecil semisal aplikasi Chat.

Jika nilai KPI ini besar, menunjukan data kecil yang dikirimkan hanyalah sebagai data permulaan yang dilanjutkan dengan pengiriman data besar.

Rumus Conversion Rate SRA to Multislot:

3.3.3. PDCH Blocking

PDCH Blocking adalah KPI yang menunjukan besar penolakan oleh sistem jaringan terhadap upaya pengguna mengakses jaringan PS.

Semakin besar nilai KPI ini, menunjukan keterbatasan ketersediaan kanal PS. Diharapkan setelah pengaktifan SRA nilai Blocking menjadi dibawah 10%.

Rumus PDCH Blocking: PDCH Blocking =

100 * (NO_RADIO_RES_AVA_UL_TBF) / (req_1_TSL_UL + req_2_TSL_UL + req_3_TSL_UL + req_4_TSL_UL + req_5_8_TSL_UL)

Conversion Rate SRA to Multislot = SPARE072238 / SPARE072237 SPARE072237: Jumlah penggunaan SRA

SPARE072238: Jumlah penggunaan SRA yang berubah/dikonversi menjadi Multislot SRA_USAGE = SPARE072237 / NBR_OF_DL_TBF

SPARE072237: Jumlah penggunaan SRA

(9)

3.3.4. TBF Establishment Success Rate

TBF Establishment Success Rate adalah KPI yang menunjukan tingkat keberhasilan pembangunan TBF setelah pengguna sukses mengakses jaringan PS.

Semakin besar nilai KPI ini, menunjukan semakin banyaknya pengguna yang dapat mengirimkan atau menerima aliran data. Besarnya nilai KPI ini menentukan besar Traffic PS/Payload. Untuk besar TBF ESR diharapkan diatas 95% tingkat keberhasilannya.

Rumus TBF Establishment Success Rate.

3.3.5. TBF Drop Rate

TBF Drop Rate adalah KPI yang menunjukan persentase jumlah jatuhnya hubungan TBF yang telah terbangun secara tidak normal dibandingkan jumlah TFB yang sukses terbangun.

Nilai KPI ini menunjukan tingkat kualitas jaringan PS. Nilai KPI untuk TBF Drop Rate diharapkan berada dibawah 3%.

Rumus TBF Drop Rate:

TBF TBF Drop Rate =

100 * (sum((nbr_of_ul_tbf + nbr_of_dl_tbf - ul_tbf_establishment_failed - dl_tbf_establishment_failed - ul_egprs_tbf_rel_due_no_resp - dl_egprs_tbf_rel_due_no_resp) - decode(ave_dur_ul_tbf_sum,0,0,ave_dur_ul_tbf_den) - decode(ave_dur_dl_tbf_sum,0,0,ave_dur_dl_tbf_den) - ul_tbf_rel_due_to_flush-dl_tbf_rel_due_to_flush - ul_tbf_rel_due_to_suspend-dl_tbf_rel_due_to_suspend - ul_tbf_releases_due_dtm-dl_tbf_releases_due_dtm ) ) / (sum(nbr_of_ul_tbf+nbr_of_dl_tbf - ul_tbf_establishment_failed - dl_tbf_establishment_failed - ul_egprs_tbf_rel_due_no_resp - dl_egprs_tbf_rel_due_no_resp) ) TBF Establishment Success Rate =

100 – 100 * (Sum(DL_TBF_Establishment_Failed +

DL_EGPRS_TBF_REL_DUE_NO_RESP) + sum(UL_TBF_Establishment_Failed + UL_EGPRS_TBF_REL_DUE_NO_RESP) ) / (sum(Nbr_Of_DL_TBF + Nbr_Of_UL_TBF))

(10)

3.3.6. PS Traffic.

PS Traffic adalah KPI yang menunjukkan besarnya data yang melewati jaringan PS.

Semakin besar nilai KPI ini, menunjukan besarnya pemanfaatan jaringan untuk layanan PS. Besarnya nilai ini ditentukan oleh besarnya ketersediaan kanal PS dan tingkat kecepatan aliran data (Throughput).

PS Traffic = sum( a.rlc_data_blocks_ul_cs1 *20 ;CS1 + a.rlc_data_blocks_ul_cs2 *30 ;CS2 + decode(b.coding_scheme,11,(xx)*36,0) ;CS3 + decode(b.coding_scheme,12,(xx)*50,0) ;CS4 )/1024

Gambar

Gambar 3.1 Peta Cakupan BSC FH_GOMBEL_01
Gambar 3.5 Ping 300 bytes
Gambar 3.7 Capture Hasil Pengujian setelah SRA 32 dan 200 bytes.

Referensi

Dokumen terkait

Perkara ini telah ditegaskan sendiri oleh al-Ghazal i di dalam kitabnya al-Musta s f a dengan mengatakan sekiranya Isti h s a n bermaksud berpaling daripada

Hasil jumlah iterasi dalam satu kali konvergen terhadap jumlah varian data training pada metode improved semi supervised k-means dengan k-means Pada pengujian ketiga

Dengan menggunakan bilangan asli kita dapat menghitung banyaknya buku yang kita miliki, kendaraan yang melalui suatu jalan, orang-orang yang berada dalam suatu ruang

Konsep LGBT sebagai bahaya juga dikuatkan dengan narasumber yang “berkuasa” atas diskursus keamanan nasional, yaitu Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. Demikian pula ketika LGBT

Berdasarkan hasil pelaksanaan lesson study pada mata kuliah Kajian Prosa Fiksi di STKIP Muhammadiyah Kotabumi sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam

Penulis memilih warna dominan hijau dan orange, hijau memberi kesan fresh pada rubrik ini tetapi tetap masuk dalam konsep karna halaman ini membahas pramuka, sedangkan

Keragaan TBM yang kurang jagur umumnya terdapat pada: (i) areal dengan Mucuna bracteata belum menutup dengan penuh, (ii) kastrasi belum tepat, (iii) pengendalian gulma yang

Danamon menerima penghargaan Best Phone Banking Machine, Best Mobile Banking dan The Most Consistent Bank in Service Excellence 2009 untuk konsistensi bank dalam