DOI: 10.17933/mti.v12i1.198 35
ANALISIS EFEKTIVITAS TOKO ONLINE PRODUK "PAKAIAN" ONLINE
PADA AKUN INFLUENCER DI MEDIA SOCIAL: STUDI KASUS
JAKARTA
ANALYSIS OF EFFECTIVENESS OF ONLINE STORE "CLOTHING" PRODUCTS ON SOCIAL MEDIA ACCOUNT: CASE STUDY JAKARTA
Putri Aliya Nabila1, Rifqi Luthfiansyah2, Ahmad Faykar Fasya3, Nur Aini Rakhmawati4
1,2,3,4Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Jl. Raya ITS, Keputih, Surabaya, Kota SBY, Jawa Timur, 60117
E-mail: putrialiya.nabila@gmail.com1, rifqirluthfiansyah@gmail.com2, deva1622@gmail.com3, nur.aini@is.its.ac.id4
Naskah diterima tanggal 17 November 2020, direvisi tanggal 16 Agustus 2021, disetujui pada tanggal 20 September 2021
Abstract
Social media users are always increasing from year to year, this also encourages people to open an online shop, because it is easier to find a market when selling on social media. Promotion on social media is something that must be done by online shop owners. There are many methods that can be used to promote on social media, but the focus of this research is the promotion method through the influencer social media comment column. How does promotion method through the influencer social media comment column affect the online store and how do social media users respond to the promotion method. The research method used a survey conducted on 25 respondents of online shop owners and 60 respondents to social media users with the AIDA approach (Attention, Interest, Desire, Action.). From the survey, you can later find how effective this promotional method is in increasing the number of sales and what is the response from social media users if there is an online store that promotes with this method. Based on the results of this survey, some feel that the promotion method is quite effective and social users are quite responsive to the promotions in the comments column.
Keywords: Promotion, Social Media, Influencer, Comment, AIDA
Abstrak
Pengguna media sosial dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal ini juga mendorong orang-orang untuk membuka toko online, karena lebih mudah untuk mencari pasar ketika berjualan melalui media sosial. Promosi di media sosial merupakan hal yang wajib dilakukan bagi para pemilik toko online. Banyak sekali metode-metode yang dapat dilakukan untuk melakukan promosi di media sosial, namun yang menjadi fokus penelitian ini adalah metode promosi melalui kolom komentar media sosial influencer. Bagaimana pengaruhnya terhadap toko online tersebut dan bagaimana tanggapan dari pengguna media sosial mengenai metode promosi tersebut. Metode penelitian menggunakan survey yang dilakukan kepada 25 responden pemilik toko online dan 60 responden pengguna media sosial dengan pendekatan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action.). Dari survei tersebut nanti bisa didapatkan seberapa efektifkah metode promosi tersebut dalam menaikan jumlah penjualan dan apa respon dari pengguna media sosial apa bila ada toko online yang melakukan promosi dengan metode tersebut. Berdasarkan hasil survei ini Sebagian merasa bahwa metode promosi tersebut cukup efektif dan pengguna sosial cukup responsive terhadap promosi yang ada di kolom komentar tersebut.
36
PENDAHULUAN
Di Zaman yang serba digital ini, berjualan jadi lebih mudah untuk semua orang. Sekarang, banyak platform dibuat dan disediakan untuk berjualan secara online sehingga tidak perlu membuka lapak secara offline dan memperkecil biaya modal awal. karena itu, banyak orang yang memilih berjualan secara online. Aneka ragam hal dijual dari makanan, minuman, baju, pajangan, followers dan banyak hal unik lainnya yang dijual secara online. Tidak hanya barang atau produk, tapi juga ada yang menawarkan jasa. Karena banyak yang beralih ke jualan secara online ini, semua orang berlomba lomba untuk melakukan promosi untuk menawar dan menarik konsumen agar tertarik dengan produk atau jasa yang dijual. Perkembangan toko online melalui media internet semakin hari semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi karena pengguna internet di dunia semakin banyak, termasuk di Indonesia. Media internet telah menjadi salah satu sarana promosi produk yang memiliki prospek sangat baik saat ini, dimana melalui media internet penjual dapat menjangkau konsumen secara luas. Internet dan teknologi seluler menjadi kekuatan utama di balik kebangkitan media sosial, menyediakan teknologi platform untuk penyebaran informasi, pembuatan konten, dan komunikasi interaktif. Demi memanfaatkan keadaan dimana jual beli online sedang sangat diminati di Indonesia banyak ragam cara dilakukan untuk melakukan promosi. Media Sosial telah memudahkan siapa saja untuk membuat dan mendistribusikannya konten sendiri. Sebuah posting tweet, atau video instagram dapat diproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara Gratis. Pengiklan tidak perlu membayar media sosial tersebut sejumlah besar uang untuk menyematkan pesan mereka kecuali memang menggunakan fitur ads yang disediakan di media sosial tertentu. sekarang dapat membuat konten menarik mereka sendiri yang akan membuat penonton tertarik. Promosi di media sosial hadir dalam berbagai bentuk mulai dari endorse, paid promote, upload foto tentang hal yang dijual di media sosial. Akhir-akhir ini ada
cara baru yang cukup unik untuk melakukan promosi. Cara baru tersebut yaitu dengan melakukan promosi dikomentar para influencer atau dilaman yang sedang viral. Tujuan Penelitian
Memulai bisnis di media sosial hampir tidak mengeluarkan biaya, sehingga tidak perlu mengeluarkan modal untuk memulainya, dan ini memiliki dampak finansial yang besar pada bisnis tersebut. Berdasarkan data-data yang telah ada dibuktikan bahwa online shopping semakin hari semakin menjadi kebiasan bagi semua orang, dari semua toko online yang ada sebagian dari mereka melakukan promosi dengan cara yang berbayar seperti endorse, paid promote, dll. Tetapi penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh toko online melakukan promosi dengan cara gratis atau dengan cara promosi melalui kolom komentar pada akun-akun influencer di media sosial.
Kajian Literatur Sosial Media
Sosial media merupakan media untuk bersosialisasi dengan orang lain via internet. dalam arti luas, sosial media mengacu pada percakapan, distribusi, pembuatan konten, diseminasi, dan komunikasi di antara komunitas. Berbeda dengan media tradisional dan industri berbasis siaran, media sosial telah meruntuhkan batasan antara kepenulisan dan pembaca, sedangkan konsumsi informasi dan proses penyebaran secara intrinsik terkait dengan proses menghasilkan dan berbagi informasi (Zeng et al., 2010). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Smith dan Page (2015) menunjukkan bahwa penggunaan sosial media dari tahun 2005-2015 bertambah dengan pesat dari tahun ke tahun, penelitian ini membuktikan bahwa sosial media sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang. Media sosial juga menjadi sebuah wadah untuk mengekspresikan berbagai hal sehingga dapat membuat orang lain tertarik untuk melihat konten dari orang-orang tertentu yang memang berkualitas atau menghibur, dalam
37 kata lain media sosial menjadi tempat untuk
mencari ketenaran. Menurut (Forbes & Forbes, 2013) sosial media juga merupakan tempat untuk belanja secara online, dalam penelitiannya Forbes melakukan survei dimana responden diminta berdiskusi tentang jenis media sosial yang mereka gunakan saat mendapat rekomendasi yang mendorong mereka untuk membeli produk tersebut. 59% dari semua responden menggunakan Facebook sebagai alat media sosial mereka ketika mereka menerima rekomendasi produk. 37% dari semua pengguna menggunakan Twitter, yang merupakan hasil yang mengejutkan mengingat Twitter relatif baru di dunia media sosial meskipun dengan pertumbuhan yang cepat. Mungkin pada tahun 2013 aplikasi sosial media memang masih sedikit, disini membuktikan bahwa facebook sebagai media sosial paling populer, dan yang kedua ada twitter. Namun mungkin untuk sekarang facebook dan twitter sudah kalah popularitas jika dibandingkan dengan youtube atau instagram, meskipun demikian penelitian ini tetap berfokus pada twitter karena mungkin sebagai platform untuk melakukan jual beli masih tidak kalah dari media sosial yang lain.
Toko Online
Toko online adalah transaksi jual beli yang terhubung ke internet. berbelanja adalah proses dimana konsumen langsung membeli barang dan jasa dari penjual secara interaktif dan real time melalui internet dan tanpa perantara (Mujiyana & Elissa, 2013). Bisnis online muncul karena meningkatnya penggunaan Internet di komunitas, dengan demikian keberadaan Internet mulai bergeser dari konvensional ke online pembelian (Mujiyana & Elissa, 2013). Belanja di Toko online adalah pembelian yang dilakukan melalui internet sebagai media pemasaran dengan penggunaan situs sebagai katalog (Wardhana & Pradana, 2016). Salah satu keuntungan dari pembelian online bahwa pembeli dapat memilih produk di Katalog tanpa harus ke toko tersebut, pembeli juga dapat meminta tertentu desain, dapat melakukan pembayaran secara online. Banyak
orang yang mulai beralih ke toko online, mulai dari para penjual hingga para pembeli. Kemudahan menjual, membeli, transaksi dan ada banyak promo inilah yang membuat orang lebih memilih menjual dan membeli barang melalui toko online daripada toko konvensional. Toko online diperlukan untuk mengembangkan berbagai strategi untuk bertahan hidup industri ini karena persaingan yang semakin ketat. Mereka harus memikirkan cara menarik konsumen sehingga konsumen dapat melakukan pembelian online dari kisaran produk yang ditawarkan di toko online tersebut.
Toko Online setiap tahunnya selalu memiliki peningkatan penggunanya, mau itu penjual atau pembeli. konteks tren pertumbuhan toko online saat ini yang menggabungkan konsep pemasaran dan komunikasi. Pemasaran komunikasi mengacu pada semua bentuk komunikasi yang digunakan toko online untuk memberi tahu konsumen sesuatu dan memengaruhi pembelian perilaku pelanggan dan calon pelanggan. Toko online ini membuat kegiatan menjual dan belanja lebih praktik, banyak orang yang berjualan online sambil melakukan
pekerjaan lainnya karena
toko online mengehemat waktu dan tenaga kita
daripada kita menjual melalui
toko komvensional.
Toko online juga tidak membutuhkan modal yang besar karena tidak perlu menyewa lapak untuk berjualan sehingga modal relatif
lebih sedikit. Kemudahan
dalam dalam melalukan transaksi juga menjadi alasan orang-orang pindah ke toko online. Para pembeli bisa merasa lebih aman dalam melaukan transaksi secara online karena pembelian tidak bisa diselesaikan apabila barang belum dikirim. begitu juga sebaliknya, penjual tidak harus mengirimkan barang apabila pembeli belum melakukan
pembayaran. Banyak platform
toko online yang sudah tersedia diinternet. Media sosial pun bisa jadi platform atau sarana untuk toko online karena semakin banyak tempat untuk berjualan, customer akan semakin banyak. Di toko online ini kita tidak
38
hanya bisa menjual barang, namun kita dapat berjualan makanan, minuman dan obat-obatan. Melalui online shop, kita juga dapat menemukan berbagai macam variasi produk yang dapat dikategorikan berdasarkan merk, harga, terbaru, terfavorit dan lainnya.
Influencer
Influencer adalah seseorang yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat karena kapasitas yang dia miliki. Kapasitas yang dimaksud ini adalah memiliki otoritas, pengetahuan dan memiliki audiens. Artis media sosial ini mengacu pada individu yang menjadi terkenal melalui media sosial mereka kehadirannya, seperti yang terkenal dari film, musik, dan TV acara. Saat mempelajari efek jenis baru ini selebriti, telah ditemukan bahwa konsumen memiliki keterhubungan yang lebih kuat dengan mereka (Tran & Strutton, 2014) dan mereka menganggapnya lebih otentik (Stefanone et al,2010). Namun, bentuk selebritis menjadi alternatif yang kita lihat saat ini berada di luar kategori tradisional, yang merupakan fenomena yang bisa dibilang dimulai dengan munculnya bintang TV. Saat ini, menggunakan influencer untuk branding telah menjadi elemen penentu kampanye pemasaran di media sosial. Banyak toko online yang meminta bantuan influencer untuk mempromosikan barang jualan mereka. (Jin et al., 2019)
Promosi
Promosi merupakan unsur utama dalam hal pemasaran yang bertujuan untuk menaikkan jumlah pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat oleh konsumen atau pedagang (Kotler dan Keller, 2017). Promosi juga merupakan salah satu faktor kesuksesan dari suatu program marketing yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang suatu produk (Tjiptono, 2019). Dari kedua definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah salah satu cara yang dilakukan pada saat melakukan pemasaran agar dapat mempengaruhi minat beli konsumen yang nantinya dapat meningkatkan penjualan dari suatu perusahaan yang menjual
baik produk atau jasa. Promosi juga bisa disebut fungsi komunikasi yang dilakukan oleh suatu penjual agar dapat menarik minat beli dari konsumen.
Promosi di media sosial
Media sosial telah menjadi konteks yang sangat berharga dalam pemasaran karena aksesibilitas kepada orang dan fungsi-fungsinya. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, promosi adalah kegiatan, proses untuk membuat, komunikasi, menyampaikan, dan pertukaran produk yang mempunyai nilai untuk customer, klien, partner, dan masyarakat. Pandangan klasik bahwa organisasi dapat mencapai tujuan itu menggunakan marketing-mix yang isinya adalah. 4P: Product, Price, Promotion dan Place (atau distribusi) (Tuten, Tracy, 2018). Promosi di media sosial digunakan untuk melibatkan customer pada lokasi social online dimana para pelanggan secara alami menghabiskan waktu. Dengan adanya social media marketing membuat promosi semakin lebih mudah untuk dilakukan. Biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar apalagi jika melakukan promosi via kolom komentar tidak akan mengeluarkan biaya sedikitpun.
METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang kami gunakan adalah dengan menggunakan survey data kuantitatif menggunakan dengan indikator AIDA sesuai dengan yang ada di buku (Kotller, 2009), Teknik yang digunakan adalah purposive sampling yaitu dimana responden harus memiliki akun media sosial. Berdasarkan penelitian (Sugiyono, 2017) jumlah responden yang layak adalah antara 30 sampai 100 responden, oleh karena itu kami memilih untuk menargetkan 60 respoden dari pengguna media sosial dan 25 responden dari toko online. Berikut adalah variabel dan indikator-indikator yang di survei.
39 Tabel 1. Definisi Variabel
Variabel Indikator Teknik
Pengukuran Attention (Merupakan bentuk perhatian dan kesadaran terhadap promosi.) Perhatian terhadap profile picture Skala 1-4 (1: Tifak setuju, 4: Sangat setuju) Perhatian terhadap informasi yang disajkan Interest (Merupakan ketertarikan yang muncul pada pengguna media sosial terhadap promosi.) Tertarik terhadap produk yang ditawarkan Skala 1-4 (1: Tifak setuju, 4: Sangat setuju) Tidak merasa terganggu terhadap promosi Desire (Keinginan yang timbul dikarenakan ketertarikan terhadap promosi.) Menanyakan harga produk Skala 1-4 (1: Tifak setuju, 4: Sangat setuju) Menanyakan cara pemesanan Action (Tindakan yang dilakukan pengguna media sosial terhadap produk yang dipromosikan.) Membeli produk setelah melihat promosi Skala 1-4 (1: Tifak setuju, 4: Sangat setuju) Mengajak orang lain untuk membeli produk
Dalam penelitian ini akan berfokus pada penggunaan aplikasi media sosial yaitu twitter, Instagram, tiktok, facebook dan lain lain. Sampel yang diambil terdiri dari Toko Online yang aktif. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana sebuah toko online melakukan promosi secara online. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan satu tahap, yaitu pengisian kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan pada 25 toko online dan 60 pengguna media sosial dengan membagikan form pada pemilik toko online dan pengguna media sosial secara umum. Pertanyaan dalam survei toko online difokuskan untuk mengetahui media sosial yang digunakan untuk melakukan promosi dan mengetahui efektivitas promosi pada kolom komentar influencer. Untuk pernyataan survei pengguna media sosial difokuskan pada pandangan promosi pada kolom komentar dimata pengguna media sosial secara umum.
Pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner merupakan pertanyaan tertutup, yaitu model pertanyaan yang sudah disediakan pilihan jawaban, sehingga responden hanya memilih jawaban yang sudah tersedia dan sesuai dengan pendapatnya.
Pengumpulan data kuesioner dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu dengan berfokus pada 25 Toko Online dan 60 Pengguna media sosial. Data penelitian yang diperoleh nantinya akan dianalisa. Semua kuesioner yang diperoleh, sebanyak 85 kuesioner dapat digunakan untuk dianalisis lebih lanjut.
Hasil Pengumpulan Data
Hasil dari pengumpulan data melalui form yang dibagikan kepada 60 pengguna media sosial adalah sebagai berikut.
Rentan Usia : 18-21 tahun
Tingkat Pendidikan : dari mulai SMA sampai S1
Kota/ Tempat Tinngal : Cakupan wilayah seluruh Indonesia
Frekuensi Belanja Online : Rata-rata sebesar 2.67 dari skala 1 sampai 4 (1:Tidak sering, 4 : Sangat sering) Hasil dari pengumpulan data melalui form yang dibagikan kepada 25 Toko Online adalah sebagai berikut.
Bidang Bisnis: Makanan, Pakaian, Jasa Skala Usaha: Usaha Mikro
Cangkupan Wilayah Layanan: Jabodetabek
Metode Analisis Data
Data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif. Dari data kuesioner, akan di analisis dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu pengolahan data yang bertujuan untuk memberikan gambaran dan deskripsi bagaimana informasi yang dimiliki. Hal pertama dalam pengumpulan data yaitu melakukan pengamatan sebelum mengadakan survei. Pengamatan ini menggunakan hasil data yang menjadi fokus penelitian. Kedua melakukan survei dengan membagikan kuesioner. Kuesioner digunakan untuk
40
mengetahui kuantitas dari efektifitas toko online dalam melakukan promosi. Ketiga menganalisa data kuesioner. Dalam tahap ini, dapat diketahui hasil kuesioner yang telah dibagikan. Kemudian data tersebut akan dibuat dalam bentuk deskriptif dengan table untuk membandingkan efektivitas.
Gambar 1. Alur Pelaksanaan Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang didapat dari penelitian yang dilakukan adalah analisis jawaban dari para responden yaitu pemilik toko online dan pengguna media sosial(Nabila et al., 2020).
Gambar 2. Persebaran Media Sosial
Gambar diatas adalah persebaran media sosial yang digunakan oleh responden pengguna media sosial. dapat diambil kesimpulan bahwa pengguna instagran yang paling besar sebanyak 76.7%.
Tabel 2. Hasil Deskriptif Jawaban Pengguna
Media Sosial
No Pernyataan Rata-Rata
Jawaban Responden
1 Memperhatikan profile 3.13
picture dari akun online shop tersebut
2 Membaca informasi yang diberikan oleh online shop tersebut
3.21
3 Tertarik terhadap informasi yang diberikan sehingga mengunjungi akun online shop tersebut
3.01
4 Tidak merasa tertanggu saat ada promosi online shop di kolom komentar
2.16
5 Menanyakan harga produk setelah melihat promosi di kolom komentar
2.33
6 Menanyakan cara pemesanan setelah melihat promosi di kolom komentar
2.25
7 Membeli produk setelah melihat promosi di kolom komentar
2.11
8 Mengajak orang lain untuk membeli produk tersebut
1.85
Berdasarkan hasil rata-rata jawaban responden dengan pernyataan berdasarkan AIDA (Attention, Interest, Desie, Action), untuk variable attention disini digunakan pernyataan yang terkait dengan perhatian pengguna media sosial terhadap promosi yang dilakukan pada kolom komentar akun influencer untuk pernyataan satu dan dua diperoleh rata-rata nilai 3.13 dan 3.21 berdasarkan skala (1: Tidak Setuju, 4: Sangat Setuju), dapat disimpulkan untuk variabel Attention bahwa dari 60 responden sudah berpendapat setuju dalam arti lain para responden sudah sadar akan adanya promosi di kolom komentar akun influencer.
Selanjutnya untuk variabel Interest yang dijadikan indikator adalah ketertarikan pengguna media sosial terhadap informasi promosi yang disajikan di kolom komentar akun influencer untuk pernyataan tiga memperoleh rata-rata 3.01 yang dapat
Pengamatan pada responden Pembagian Kuesioner Analisa Data Kuesioner Pembuatan hasil penelitian
41 diartikan bahwa responden memiliki
ketertarikan jika ada promosi di kolom komentar sedangkan untuk poin empat memiliki rata-rata nilai 2.16, membuktikan bahwa responden masih merasa terganggu terhadap promosi yang dilakukan di kolom komentar. Hasil dari variabel Interest adalah responden sudah memiliki ketertarikan tetapi masih tertanggu dengan adanya promosi di kolom komentar influencer.
Selanjutnya untuk variabel Desire membahas tentang keinginan dari para pengguna media sosial untuk mencari informasi yang lebih dari promosi yang dilakukan disini digunakan dua indikator yaitu menanyakan harga dan menanyakan cara pemesanan. Rata-rata dari poin lima sebesar 2.33, dan untuk poin keenam sebesar 2.25, dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi di kolom komentar tidak terlalu berpengaruh dengan variabel Desire.
Variabel yang terakhir dari hasil deskriptif jawaban responden adalah Action. Variabel ini mengukur tindakan yang dilakukan oleh responden setelah melihat promosi yang ada pada kolom komentar, hasil rata-rata dari kedua indikator untuk variabel Action 2.11 dan 1.85, hasil ini memiliki skor yang lebih kecil dibandingkan variabel-variabel sebelumnya. Nilai rata-rata jawaban per variabel juga makin menurun dari mulai Awareness, Interest, Desire, dan Action dibuktikan bahwa sebagian besar pengguna media sosial ketika melihat ada promosi di kolom komentar influencer sudah sadar adanya hal promosi tersebut namun belum memiliki ketertarikan, keinginan dan melakukan tindakan terhadap promosi tersebut. Seluruh variabel dan indikatornya diambil berdasarkan buku Kotler dan Keller (2009).Variabel ini mengukur Tindakan yang dilakukan oleh responden setelah melihat promosi yang ada pada kolom komentar
Gambar 3. Persebaran penggunaan media sosial
oleh toko online
Gambar diatas merupakan persebaran penggunaan media sosial oleh toko online(Nabila et al., 2020). Pilihan media sosial diatas untuk mengetahui platform yang paling banyak digunakan oleh Toko Online untuk melakukan promosi. Kesimpulan dari gambar 3 yaitu dari 25 toko online yang telah mengisi kuesioner, sebanyak 64% toko Online menggunakan Instagram untuk melakukan promosi dan 28% toko online menggunakan Twitter serta sisanya terbagi antara Platform Tiktok dan Facebook.
Terdapat beberapa bidang usaha yang digeluti oleh 25 toko Online, seperti Makanan, Pakaian, dan Jasa. Untuk cakupan wilayah, kami memilih toko Online yang berada di
Kota Jakarta.
Gambar 4. Penggunaan Metode untuk
Promosi di Media Sosial
Gambar 5. Penggunaan Metode untuk Promosi di
Media Sosial (2)
Pada Gambar 4. dan 5. dapat dilihat metode yang digunakan oleh toko Online untuk promosi di media sosial. Dilihat dari 25 responden yang telah mengisi kuesioner,
42
didapatkan bahwa Ads dan Endorse merupakan metode yang paling banyak dipilih pada pilihan Tidak Pernah oleh lebih dari 15 responden toko online. Upload Story menjadi metode yang paling banyak digunakan oleh toko online dengan pilihan Selalu yang paling banyak diantara metode lainnya. Untuk Promosi di Kolom komentar menjadi metode yang hampir seimbang antara yang selalu memakai dengan tidak pernah tetapi kebanyakan dari toko online pernah mencoba menggunakan metode Promos di Kolom Komentar.
Tabel 3. Hasil Deskriptif Jawaban Toko Online
untuk Promosi di Kolom Komentar
No Pernyataan Rata – rata
Jawaban Responden
1 Mendapat Insight yang
tinggi 2.52
2 Menambah jumlah pengikut 2.52 3 Menambah Peminat 2.44 4 Meningkatkan Penjualan 2.48 5 Lebih menguntungkan
dibanding metode promosi yang lain
2.56
Gambar 6. Grafik Pernyataan Mendapat Insight
yang Tinggi
Berdasarkan hasil rata rata jawaban responden, untuk pernyataan pertama yaitu Mendapat insight yang tinggi berkaitan dengan promosi di kolom komentar Influencer untuk pernyataan pertama diperoleh rata rata 2.52 berdasarkan skala (1: Tidak Setuju, 4: Sangat Setuju), dapat disimpulkan untuk pernyataan pertama dari 25 toko Online berpendapat cukup setuju bahwa promosi melalui kolom komentar influencer dapat membuat insight yang tinggi pada toko Online yang dimiliki.
Gambar 7. Grafik Pernyataan Menambah Jumlah
Pengikut
Selanjutnya untuk pernyataan kedua yaitu Menambah jumlah pengikut. Dari 25 toko online yang telah mengisi kuesioner, diperoleh rata rata sebesar 2.52. Dapat disimpulkan untuk pernyataan kedua, dari 25 toko Online berpendapat cukup setuju bahwa promosi melalui kolom komentar influencer dapat menambah jumlah pengikut walau tidak berpengaruh cukup besar.
Gambar 8. Grafik Pernyataan Menambah Peminat
Selanjutnya untuk pernyataan ketiga yaitu Menambah Peminat. Diperoleh rata rata sebesar 2.44 dari 25 toko Online yang telah mengisi kuesioner. Dari 25 toko Online kebanyakan berpendapat cukup setuju mengenai promosi melalui kolom komentar Influencer yang dapat menambah peminat toko Online.
Gambar 9. Grafik Pernyataan Meningkatkan Penjualan
Untuk penyataan keempat yaitu meningkatkan penjualan, diperoleh rata rata sebesar 2.48. Dilihat dari rata rata tersebut, untuk 25 toko Online memilih cukup setuju dengan penyataan bahwa jika melakukan promosi melalui kolom komentar Influencer dapat meningkatkan penjualan walau tidak terlalu besar.
43 Gambar 10. Grafik Lebih menguntungkan
dibanding metode lain
Untuk pernyataan terakhir yaitu lebih menguntungkan menggunakan metode promosi lewat kolom komentar dibandingkan dengan metode lain. Dari 25 toko Online yang telah mengisi, didapatkan rata rata sebesar 2.56. Sebagian besar toko Online yang telah mengisi berpendapat cukup setuju bahwa promosi lewat kolom komentar Influencer lebih menguntungkan, karena hemat dan pengguna media sosial yang tidak tahu toko tersebut akan menyadari toko tersebut.
Dari nilai rata rata semua pernyataan, tidak terjadi perbedaan yang jauh. Hal tersebut bisa terlihat untuk menjadi efektivitas promosi melalui kolom komentar Influencer dari sudut pandang toko Online. Banyak toko Online yang berpikir bahwa promosi melalui kolom komentar bisa jadi lebih menguntungkan tetapi dampak yang diberikan tidak terlalu besar mulai dari memambah pengikut hingga meningkatkan penjualan.
PENUTUP Simpulan
Kesimpulan kami berdasarkan hasil penelitian tentang efektivitas promosi melalui kolom komen Influencer di media sosial merupakan cara yang cukup efektif. Dari hasil survei kami kepada 25 pemilik toko Online kami mendapatkan jawaban hampir semua toko Online peminat dan pembelinya bertambah. Bertambahnya peminat dan pembeli toko Online berdasarkan jawaban dari toko Online yang rata-rata nya 2,44 dalam penambahan peminat dan 2,48 dalam penambahan pembeli. Penambahan tersebut terjadi dikarenakan para pengguna media sosial membaca dan memperhatikan informasi yang disebarkan oleh toko Online kolom komentar Influencer di media sosial. Hal tersebut kami ketahui dari hasil survei kami kepada 60 pengguna media sosial dan rata rata
jawaban mereka adalah menjawab setuju. Namun beberapa responden hanya membaca informasi yang disebarkan tetapi tidak membeli barang yang dijual oleh toko Online ataupun menyebarkan informasi dikolom komentar tersebut.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian kami yang diperoleh hasil yang meunjukan melakukan promosi melalui kolom komentar media sosial Influencer cukup efektif, dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan mengkonfirmasi ulang tentang hal tersebut dengan responden yang lebih banyak saat melakukan survei serta pertanyaan yang lebih spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Forbes, L. P., & Forbes, L. P. (2013). Does Social Media Influence Consumer Buying Behavior? An Investigation Of Recommendations And Purchases. Journal of
Business & Economics Research (JBER).
https://doi.org/10.19030/jber.v11i2.7623 Jin, S. V., Muqaddam, A., & Ryu, E. (2019).
Instafamous and social media influencer marketing. Marketing Intelligence and
Planning.
https://doi.org/10.1108/MIP-09-2018-0375
Kotler dan Keller. (2017). Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT.Indeks,. Jakarta. In e –
Jurnal Riset Manajemen.
Kotller, K. &. (2009). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 13 Jakarta:Erlangga. In Jakarta. Mujiyana, M., & Elissa, I. (2013). ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
PEMBELIAN VIA INTERNET PADA TOKO ONLINE. J@TI UNDIP : JURNAL
TEKNIK INDUSTRI.
https://doi.org/10.12777/jati.8.3.143-152 Nabila, P. A., Luthfiansyah, R., Fasya, A. F., &
Rakhmawati, N. A. (2020). Survei Pengguna
Media Sosial dan Pemilik Toko Online dalam Promosi di Kolom Komentar Influencer.
https://doi.org/10.5281/ZENODO.4314665 Sugiyono. (2017). Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Penerbit Alfabeta. In Jurnal
Akuntansi.
Tjiptono, F. (2019). Strategi Pemasaran Edisi 3.
Yogyakarta: Andi.
Tran, G. A., & Strutton, D. (2014). Has Reality Television Come of Age as a Promotional
44
Platform? Modeling the Endorsement Effectiveness of Celebreality and Reality Stars. Psychology and Marketing.
https://doi.org/10.1002/mar.20695
Tuten, Tracy, L. S. (2018). Social Media Marketing Strategy. In Sage Publications. Wardhana, A., & Pradana, M. (2016). Determinan
Viral Marketing pada Top Brand Online Shop di Indonesia. MIMBAR, Jurnal Sosial
Dan Pembangunan.
https://doi.org/10.29313/mimbar.v32i1.1572 Zeng, D., Chen, H., Lusch, R., & Li, S. H. (2010).
Social media analytics and intelligence. In
IEEE Intelligent Systems.