• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. P U T U S A N Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. P U T U S A N Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

P U T U S A N

Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut di bawah ini, dalam sengketa antara:---

Nama : DRS. H. ELVIS RIZAL, M.Pd.;--- Kewarganegaraan : Indonesia;--- Tempat Tinggal : Jl. Teduh Bersinar Komplek Griya Fajar Mas Blok D No. 7 Makassar;--- Pekerjaan : Pensiunan (PNS);--- selanjutnya disebut PENGGUGAT;---

melawan:

Nama Jabatan : GUBERNUR SULAWESI SELATAN;--- Tempat Kedudukan : Jalan Jenderal Urip Sumoharjo No. 269, Kota Makassar;--- berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 180/076/B. Hkm & HAM, tanggal 2 Januari 2018, dalam hal ini diwakili oleh:--- 1. A. MUHAMMAD REZA, S.H.; Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil/Jabatan Kepala Biro Hukum dan HAM Setda Prov. Sulsel/NIP: 19601017 198610 1 002;--- 2. MARWAN MANSYUR, S.H., M.H.; Warga Negara Indonesia;

Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil/Jabatan Kepala Bagian Bantuan Hukum, Penyuluhan dan Tindak Lanjut pada Biro Hukum dan HAM Setda Prov. Sulsel/NIP: 19730914 200003 1 005;--- 3. NAOMI TONAPA, S.H.; Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil/Jabatan Kepala Sub Bagian Sengketa Hukum dan Perlindungan HAM pada Biro Hukum dan HAM Setda. Prov. Sulsel/NIP: 19640630 199403 2 001;--- 4. LABELLA NAKANAYA, S.H.; Warga Negara Indonesia; Pekerjaan

Pegawai Negeri Sipil/Jabatan Staf Biro Hukum dan HAM Setda. Prov. Sulsel/NIP: 19750704 200803 1 001;--- 5. LILY BAHTIAR, S.H., M.H.; Warga Negara Indonesia; Pekerjaan

Pegawai Negeri Sipil/Jabatan Staf Biro Hukum dan HAM Setda Prov. Sulsel/NIP: 19850625 201101 2 002;---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

6. HUSAM, S.H.; Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil/Jabatan Staf Biro Hukum dan HAM Setda Prov. Sulsel/NIP: 19860708 201504 1 002;--- 7. SRI FATMAWATI, S.H., M.H.; Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil/Jabatan Staf Biro Hukum dan HAM Setda. Prov. Sulsel/NIP: 19890513 201504 2 002;--- 8. IBRAHIM BANDO, S.H.; Warga Negara Indonesia, Pekerjaan

Advokat mitra kerja Gubernur/Pemda Prov. Sulsel;--- semuanya berkedudukan di Jalan Jend. Urip Sumoharjo Nomor: 269, Kota Makassar;--- selanjutnya disebut TERGUGAT;--- Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar tersebut;--- Telah membaca:--- 1. Penetapan Plh. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar Nomor:

98/PEN-DIS/2017/PTUN.Mks., tanggal 12 Desember 2017, tentang Lolos Dismissal;--- 2. Penetapan Plh. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar Nomor: 98/PEN/PTUN.Mks., tanggal 12 Desember 2017, tentang Penunjukkan Majelis Hakim;--- 3. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar Nomor: 98/PEN.PP/2017/PTUN.Mks., tanggal 13 Desember 2017, tentang Hari Pemeriksaan Persiapan;--- 4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara

Makassar Nomor: 98/PEN.HS/2017/PTUN.Mks., tanggal 10 Januari 2018, tentang Persidangan Terbuka untuk Umum;--- 5. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar Nomor: 98/PEN.K./2017/PTUN.Mks., tanggal 25 Januari 2018, tentang Perubahan Susunan Majelis Hakim;--- 6. Berkas Perkara Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks. beserta seluruh lampiran yang terdapat di dalamnya;---

TENTANG DUDUKNYA SENGKETA

Menimbang, bahwa Gugatan Penggugat, tanggal 11 Desember 2017, didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar pada tanggal 12 Desember 2017, dengan Register Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks, diperbaiki terakhir pada tanggal 10 Januari 2018, yang isinya sebagai berikut:---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

I. Objek Sengketa:--- Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: 888/10/2017/BKD, tanggal 18 Agustus 2017, tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil kepada Saudara Drs. H. Elvis Rizal, M.Pd., Nip. 19590703 198602 1 007, Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan; --- II. Kepentingan;---

Bahwa keputusan Gubernur Sulewesi Selatan No. 888/10/2017BKD sangat merugikan Pengggat, karena telah memeliki SK Pensiun No. 00314/ KEPKA/AZ/07/2017. Oleh karena diterbitkan SK Gubernur yang merupakan objek sengketa sangat merugikan Penggugat. Maka dari itu sangat beralasan untuk diajukan gugatan Sengket Tata Usaha Negata. Oleh Penggugat sesuai dengan ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN); --- III. Tenggang Waktu Pengajuan Gugatan:--- Bahwa Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No.888/10/2017/BKD diterbitkan tanggal 18 Agustus 2017 dan di terima oleh anak Penggugat 18 September 2017, di Biro Umum dan Perlengkapan. Dan diberikan kepada Penggugat tanggal 19 September 2017 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar. Oleh sebab itu, gugatan ini didaftarkan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar pada tanggal 12 Desember 2017, karena masih ada tenggang waktu. Gugatan Sengketa Tata Usaha Negara ini sesuai ketentuan dalam Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;--- IV. Alasan dan Dasar Gugatan (Posita);--- Adapun yang menjadi dasar dan alasan gugatan Penggugat dalam perkara ini adalah sebagai berikut:--- 1. Bahwa Penggugat adalah seorang pensiun PNS pada Kantar

Gubernur Sulawesi Selatan dengan jabatan terakhir staf di Biro Umum dan perlengkapan. Berdasarkan SK Pensiun No.00314/ KEPKA/AZ/07/2017;--- 2. Bahwa pada tanggal 4 Januari 2017, Penggugat ditahan di lapas kelas 1 Makassar sampai saat ini;--- 3. Bahwa Penggugat pensiun sejak tanggal 2 Juli 2017,

berdasarkan SK Pensiun No. 00314/KEPKA/AZ/07/2017;---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

4. Bahwa Penggugat setelah pensiun tanggal 21 Juli 2017, Penggugat mengajukan surat permohonan pensiun kepada Gubernu rmelalui kantor BKD Prop. Sulawesi Selatan dan disetujui, setelah itu pihak BKD atas persetujuan Tergugat menyusulkan kepada BKN untuk dibuatkan SK Pensiun;--- 5. Bahwa SK Pensiun yang telah diusulkan oleh BKD Prop

Sulawesi Selatan, maka pihak BKN telah menerbitkan atau mengeluarkan SK Pensiun atas nama Presiden RI, pada tanggal 21 Juli 2017, tercantum atas nama Penggugat;--- 6. Bahwa setelah SK tersebut di tangan Penggugat dan untuk mengurus segala sesuatunya. Maka salah satu syarat untuk mendapatkan hak pensiun adalah adanya SK PP yang dibuat oleh pihak BKP menahan atau menghalang-halangi atau setidak-tidaknya menzolimi penggugat dan tidak menerbitkan SK PP tersebut yang di maksud tersebut di atas;--- 7. Bahwa Penggugat beberapa kali melayangkan surat, yaitu surat

permintaan pembuatan SK PP, Surat Somasi, dan terakhir surat keberatan kepada pihak Tergugat, akan tetapi sampai dimasukkan gugatan ini, SKPP yang di maksud belum diterbitkan oleh pihak BKD atas Tergugat;--- 8. Bahwa Penggugat sampai saat ini merasa sangat di rugikan oleh

kesewenang-wenangnya Tergugat dengan cara tidak mener-bitkan SKPP, sehingga Penggugat berkesimpulan bahwa Tergugat melakukan perlawanan hukum, melanggar hukum ASN, dan hak-hak asasi manusia serta melakukan pembodohan terhadap Pegawai yang telah mengabdi selama 31 tahun lebih;--- 9. Bahwa Tergugat a quo di samping telah melakukan pelanggaran

hukum, perbuatan melawan hukum, juga mengkebiri hak-hak Penggugat selalu Pensiun PNS;--- 10. Bahwa Penggugat patut mempertanyakan kepada Tergugat,

mengapa pada saat diusulkan SK pensiun Penggugat, Tergugat tidak merasa keberatan atau setidak-tidaknya memberi catatan atau usulan kepada pihak BKN untuk tidak menerbitkan SK Pensiun dengan alasan Penggugat melakukan tindak pidana korupsi;--- 11. Bahwa Penggugat merasa dizolimi atau ada dasar balas dendam Tergugat terhadap Penggugat, sehingga hal ini tidak pantas

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

Tergugat melakukan seperti ini, karena menurut Penggugat, Tergugatlah seharusnya mengayomi bawahannya tetapi bukan sebaliknya;--- 12. Bahwa Penggugat sudah melakukan upaya yang patut

dilaksanakan oleh Penggugat, tetapi sampai saat ini belum ada kejelasan pembuatan SKPP, sehingga salah satu cara untuk menempuh keadilannya itu dengan cara melakukan gugatan kepengadilan Tata Usaha Negara;--- 13. Bahwa pintu terakhir untuk menempuh keadilan, maka dengan

terpaksa Penggugat memohon kepada Hakim yang mulia yang memeriksa, mengadili perkara ini agar kiranya gugatan Penggugat diterima secara keseluruhan atau memohon keadilan yang seadil-adilnya;--- 14. Bahwa jabatan terakhir Penggugat adalah staf-staf abadi pada

Biro Umum dan Perlengkapan dan mengabdi sejak tahun 2012 sampai dengan 4 Januari 2017. Setelah itu tidak bekerja lagi setelah ditahan pihak Kejaksaan untuk melaksanakan putusan Mahkama Agung Republik Indoneisa (File Bukti Absensi Kehadiran yang dituangkan dalam daftar pembuktian);--- 15. Bahwa pada tanggal 15 September 2017, secara tiba-tiba Penggugat diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS sebagaimana putusan Gubernur No.888/10/17/BKD, tentang Pemberhentian Tidak dengan Hormat sebagai PNS atas nama Drs. H. Elvis Rizal, M.Pd., NIP. 19590703 198602 1 007, GOL. IV/B Staf-staf Ahli pada Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat Prop. Sulawesi Selatan, yaitu tanggal 31 Agustus 2014. Bahwa pada tanggal 31 Agustus 2014, Penggugat masih bertugas, menerima gaji dan aktif. Sebagaimana layaknya PNS (berdasarkan TMT pada SK Gubernur tersebut di atas No. 888/10/17/BKD);--- 16. Bahwa setelah menerima dan atau mengetahui keputusan Tergugat a quo, Penggugat mengajukan surat keberatan kepada Tergugat, sebelumnya itu didahului oleh surat permintaan pembuatan SKPP juga. Mengajukan surat somasi dan diantara surat-surat tersebut tidak pernah dibalas sama sekali/digubris oleh Tergugat;--- 17. Bahwa berdasarkan pasal 8 ayat (1), (2), dan (3),

Undang-Undang No. 30 Tahun 2014, menjelaskan:---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

(1) Setiap keputusan dan/atau Tindakan harus ditetapkan dan/atau dibuat oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintah yang berwewenang;--- (2) Badan dan/atau Pejabat Pemerintah dalam Wewenang Wajib berdasarkan: a. Peraturan perundang-undangan dan, b. Asas Umum Pemerintah yang Baik (AUPB);--- (3) Pejabat Administrasi Pemerintah dilarang menyalagunakan

Kewenangannya dalam menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan//atau Tindakan;--- Pada pasal 9 ayat (1), (2), dan (4) Undang-Undang No. 30 Tahun 2014, menjelaskan:--- (1). Setiap Keputusan dan/atau Tindakan wajib berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB);--- (2). Peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:--- a. peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar Kewenangan; dan--- b. peraturan perundangan-undangan yang menjadi dasar

dalam menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/ atau Tindakan;--- (4). Ketiadaan atau ketidakjelasan peraturan prundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, tidak menghalangi Badan dan/atau Pejabat Pemerintah yang berwewenang untuk menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan sepanjang memberikan kemanfatan umum dan sesuai dengan Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB);--- Selanjutnya pada Pasal 1 ayat (1) dan (2), Undang-Undang No. 30 Tahun 2014, menjelaskan: (1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintah dilarang menyalagunakan wewenang, (2) Larangan penyalagunaan wewenang sebagaimana dimaksud pada pasal (1) meliputi:--- a. Larangan melampaui Wewenang;--- b. Larangan mencampuradukan Wewenang dan/atau;--- c. Larangan bertindak sewenang-wenang;--- 18. Bahwa adapun alasan pemberhentian Penggugat tidak dengan

hormat sebagai PNS, sebagaimana diputuskan oleh Gubernur No. 888/10/17/BKD tentang pemberhentian sebagai PNS yaitu

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

pada tanggal 31 Agustus 2014, Penggugat dijatuhi hukum penjara oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia dan telah berkekuatan hukum tetap, sehingga perbuatan Pidana penggugat melanggar ketentuan berdasarkan Undang-Undang ASN;--- 19. Bahwa keputusan Gubernur atau Tergugat a quo No. 888/10/ 17/BKD, yang ditandatangani tertanggal 18 Agustus 2017 adalah suatu keputusan tata usaha negara yang tidak sesuai asas-asas pemerintah yang baik, khususnya asas kepastian hukum dan asas ketidak cermatan, oleh karena salah satu dasar penerbitan keputusan Gubernur yaitu dalam penulisan konsedaran pertimbangan cacat hukum;--- 20. Hukum Pidana berdasarkan Putusan PN Nomor: 36/Pid.Sus.

Kor/2012/PT.Mks.;--- 21. Bahwa sangat berdasar dan beralasan hukum untuk dinyatakan

batal keputusan Gubernur No. 888/10/17/BKD tentang pember-hentian tidak dengan hormat atas nama Tergugat, selain merugikan Penggugat juga bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, khususnya Asas Kepastian Hukum yang menuntut agar setiap perbuatan yang diambil oleh aparatur pemerintahan harus selalu didasarkan pada aturan-aturan hukum yang berlaku yang menuntut ketelitian dan kecermatan serta bertentangan dengan UUD 1945 pasal 28 (1) sebagai mana juga diatur dalam pasal 53 ayat 2 huruf a dan b, Undang-undang No. 9 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;--- V. Petitum/Tuntutan:--- Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka dengan ini Penggugat mohon kiranya Majelis Hakim yang mulia yang memeriksa, mengadili, dan memutuskan perkara ini, selanjutnya berkenan menjatuhkan putusan yang isinya yang berbunyi:--- 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;--- 2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Gubernur No. 888/10/17/BKD, Tentang Pemberhentian Tidak dengan Hormat sebagai PNS atas nama Drs. H. Elvis Rizal, M.Pd., NIP. 19590703 1986021007, Gol. IV/b Staf-Staf Ahli Biro Umum dan Perlengkapan, Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 18 Agustus 2017;---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut surat Keputusan Gubernur No. 888/10/17/BKD tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai PNS atas nama Drs. H. Elvis Rizal, M.Pd. NIP. 19590703 1986021007, Gol. IV/b, tertanggal 18 Agustus 2017;--- 4. Mewajibkan terhadap Tergugat mengembalikan kedudukan dan

hak-hak Penggugat sebagai pensiunan PNS sesuai perundang-undangan yang berlaku;--- 5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam perkara ini;--- Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat tersebut di atas, Tergugat mengajukan Jawaban, tanggal 15 Januari 2018, yang diajukan pada persidangan tanggal 17 Januari 2018, yang isinya sebagai berikut:---

Dalam Eksepsi:--- 1. Bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar belum/tidak berwenang memeriksa gugatan Penggugat bahwa oleh karena:--- a. Penggugat belum mengajukan keberatan kepada atasan

Tergugat sebagai Pejabat yang berhak menghukum, maupun mengajukan banding administrasi kepada Badan Pertimbangan ASN, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang menyatakan bahwa:--- Pasal 129:--- (1) Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya

administratif ;--- (2) Upaya administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) terdiri dari keberatan dan banding administratif;--- (3) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum dengan memuat alasan keberatan dan tembusannya disampaikan kepada pejabat yang berwenang menghukum ; --- (4) Banding administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan kepada badan pertimbangan ASN ;--- (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai upaya administratif dan badan pertimbangan ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) diatur denganPeraturan Pemerintah ;--- b. Keputusan Tata Usaha Negara objek gugatan a quo yang

diterbitkan oleh Tergugat (Gubernur Sulawesi Selatan) bukanlah

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

objek gugatan yang dapat diajukan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (berikut perubahannya):--- Pasal 2:--- Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-Undang ini:--- a. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan

hukumperdata;--- b. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat umum;--- c. Keputusan Tata Usaha Negara yang masih memerlukan persetujuan;--- d. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan

berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana;--- e. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;--- f. Keputusan Tata Usaha Negara mengenai tata usaha Tentara

Nasional Indonesia;--- g. Keputusan Komisi Pemilihan Umum baik di pusat maupun di

daerah mengenai hasil pemilihan umum;--- 2. Bahwa Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar

Nomor: 36/Pen-Dis/2017/PTUN.Mks., tanggal 22 Mei 2017 jo. Nomor: 37/Pen-Dis/2017/PTUN.Mks., tanggal 22 Mei 2017, yang menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk

Verklaard) yang telah berkekuatan hukum tetap dengan

pertimbangan hukum sebagaimana yang Tergugat uraikan pada angka 1 huruf a dan huruf b di atas;---

Dalam Pokok Perkara:--- Bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat sebagaimana yang diuraikan dalam gugatannya adalah tidak benar dan tidak berdasar hukum oleh karena:---- 1. Penerbitan obyek gugatan (Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 888/10/2017/BKD tentang Pemberhentian Tidak Dengan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil Kepada Saudara Drs. H. Elvis Rizal, M.Pd., NIP. 19590703 198602 1 007, Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan) telah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, yaitu:--- a. Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara:--- Pasal 87:--- (1) ... ;--- (2) ... ;--- (3) ... ;--- (4) PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:---

a. ... ;--- b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau tindak pidana umum;--- c. ... ;--- b. Pasal 250 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017

tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil:--- Pasal 250:--- PNS diberhentikan tidak dengan hormat apabila:--- a. ... ;--- b. dipidana dengan pidana penjara atau kurungan berdasarkan

putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan Jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan Jabatan dan/ atau pidana umum;--- c. ... ;--- c. Penerbitan objek gugatan a quo diproses berdasarkan surat

Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana Nomor 182/214/B.Ortala, tanggal 4 April 2017, yang menjelaskan bahwa pada hari kamis tanggal 4 Januari 2017, Penggugat telah menerima Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan karena telah melakukan penyalahgunaan jabatan (tindak pidana korupsi). Berita acara dimaksud adalah Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 2494 K/Pid.Sus/2013, tanggal 13 Agustus 2014,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

jo. Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor: 36/Pid.Sus. Kor/2012/PT.Mks., tanggal 30 Juli 2012 jo. Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 37/Pid.Sus/2011/PN.Mks., tanggal 26 Maret 2012;--- d. Dalam Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 2494 K/Pid.Sus/ 2013, tanggal 13 Agustus 2014, Kasasi Terdakwa (Penggugat dalam perkara ini) ditolak dan menyatakan bahwa Terdakwa karena terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam dakwaan primair, secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “korupsi secara bersama-sama”, serta menjatuhkan pidana penjara selama 4 (empat) tahun 6 (enam) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 200.000.00,- (dua ratus juta rupiah) ;--- Berdasarkan keseluruhan uraian pada bagian eksepsi dan jawaban pokok perkara, dengan ini Tergugat memohon kiranya Yang Mulia Majelis Hakim berkenan memeriksa, mengadili, dan menjatuhkan putusannya atas perkara ini dengan:--- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima, dan membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara;--- Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat tersebut di atas, Penggugat mengajukan Replik secara lisan pada persidangan tanggal 17 Januari 2018, yang menyatakan pada pokoknya bertetap pada Gugatannya semula, dan Tergugat pun mengajukan Duplik secara lisan pada persidangan tanggal 17 Januari 2018, yang menyatakan pada pokoknya bertetap pada Jawabannya semula; ---

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Gugatannya, Penggugat mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda P-01 sampai dengan P-12C, yang perinciannya sebagai berikut: --- 1. Bukti P –01 : Fotokopi sesuai dengan asli, Petikan Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 4092/106/C.41.86, tanggal 27 Juni 1986, tetang pengang-katan Calon Pegawai Negeri Sipil, atas nama Drs. Elvis Rizal; --- 2. Bukti P – 02 : Fotokopi sesuai dengan asli, Kutipan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 08895/106.D1/C.41.87., tanggal 31 Desember 1987, pe-ngangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil, atas nama Drs. Elvis Rizal; ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

3. Bukti P – 03 : Fotokopi sesuai dengan asli, Keputusan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara, Nomor: 13-20/ 12133/KEP/X/1993, tanggal 25 Juli 1994, tentang pengangkatan Drs. Elvis Rizal dalam Gol. Ruang III/c, dalam Jabatan Guru Dewasa;--- 4. Bukti P – 04 : Fotokopi sesuai dengan asli, Keputusan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Reppublik Inonesia Nomor: 2276/106.D2/ C.42/1998, tanggal 26 Pebruari 1998, tentang pengang-katan Drs. Elvis Rizal dalam Gol. Ruang III/d, Jabatan/Unit Kerja Pemb. Pimp. pada Subag NPRP Bag. Perencanaan Kanwil Depdikbud Prop. Sulsel;--- 5. Bukti P – 05 : Fotokopi sesuai dengan asli, Petikan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: PD. 823.4-53, tanggal 17 Mei 2005, tentang pengangkatan Drs. Elvis Rizal dalam Gol. Ruang IV/a, Jabatan Kep. Balai Pengembangan Teknologi Komunikasi Pend. pada Unit Kerja Dinas Pendidikan Prop. Sulsel;--- 6. Bukti P – 06 : Fotokopi sesuai dengan asli, Petikan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: PD. 823.4-47, tanggal 17 Mei 2009, tentang pengangkatan Drs. Elvis Rizal dalam Gol. Ruang IV/b, Jabatan Kep. Balai Pengembangan Teknologi Komunikasi pada Unit Kerja Dinas Pendidikan Prop. Sulsel;- 7. Bukti P – 07 : Fotokopi dari fotokopi, Petikan Keputusan Presiden

Republik Indonsia Nomor: 00314/KEPKA/AZ/07/17, tentang Pemberian Kenaikan Pangkat Pengabdian, Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil yang mencapai Batas Usia Pensiun, tanggal 21 Juli 2017, atas nama Drs. Elvis Rizal, M.Pd.;--- 8. Bukti P – 08 : Fotokopi sesuai dengan asli, Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: 888/10/2017/BKD, Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil Kepada Saudara Drs. H. Elvis Rizal, M. Pd. NIP. 19590703 198602 1007 Pegawai Negaeri Sipil Pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, tanggal 18 Agustus 2017;--- 9. Bukti P – 09 : Fotokopi sesuai dengan asli, Surat Drs. Elvis Rizal, M.Pd., tanggal 21 Oktober 2017, Perihal: Permohonan Permintaan SK Pensiun, ditujukan kepada Kepala BKD Provinsi Sulawesi Selatan;---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

10. Bukti P – I0 : Fotokopi sesuai dengan asli, Surat Drs. Elvis Rizal, M.Pd., November 2017, Perihal: Somasi, ditujukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah Prop. Sulsel;--- 11. Bukti P – 11 : Fotokopi sesuai dengan asli, Surat Drs. Elvis Rizal, M.Pd., tanggal 14 November 2017, Perihal: Surat Keberatan, ditujukan kepada Gubernur Sulawesi Selatan;--- 12. Bukti P-12 A : Fotokopi sesuai fotokopi, Rekapitulasi Kehadiran PNS/CPNS Biro Umum dan Perlengkapan Setda Prov. Sulawesi Selatan Bulan Januari - Desember 2014;--- 13. Bukti P-12 B : Fotokopi sesuai fotokopi, Laporan Pembayaran Tunjangan Daerah Biro Umum dan Perlengkapan Mei – Desember 2015;--- 14. Bukti P-12 C : Fotokopi sesuai fotokopi, Laporan Pembayaran Tunjangan

Daerah Biro Umum dan Perlengkapan Januari – Desember 2016;--- Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Jawabannya, Tergugat mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda T-1 sampai dengan T-12, yang perinciannya sebagai berikut ; --- 1. Bukti T - 1 : Fotokopi sesuai dengan aslinya, Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: 888/10/2017/BKD, Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil Kepada Saudara Drs. H. Elvis Rizal, M.Pd. NIP. 19590703 198602 1 007 Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, tanggal 18 Agustus 2017;--- 2. Bukti T - 2 : Fotokopi sesuai Salinan, Putusan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor: 2494.K/PID.SUS/2013, tanggal 13 Agustus 2014;--- 3. Bukti T - 3 : Fotokopi sesuai dengan aslinya, Surat Drs. Elvis Rizal, M.Pd., 3 November 2017, Perihal: Somasi, ditujukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah Prop. Sulsel;--- 4. Bukti T - 4 : Fotokopi sesuai dengan asli, Surat Drs. Elvis Rizal, M.Pd., tanggal 14 November 2017, Perihal: Surat Keberatan, ditujukan kepada Gubernur Sulawesi Selatan;--- 5. Bukti T - 5 : Fotokopi dari fotokopi, Berita Acara, tanggal 04 Januari 2017, Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Nomor: 2494 K/PID.SUS/2013, tanggal 13 Agustus 2014 ;---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

6. Bukti T – 6 : Fotokopi sesuai dengan aslinya, Petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 00314/KEPKA/ AZ/07/17, Tentang Pemberian Kenaikan Pangkat Pengab-dian, Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun, tanggal 21 Juli 2017, atas nama Drs. Elvis Rizal, M.Pd.;--- 7. Bukti T –7 : Fotokopi sesuai dengan aslinya, Surat Kepala Biro Umum

dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Nomor: 8824/03/TU, tanggal 05 Januari 2017, Perihal: Penyampaian Berkas Usul Pensiun An. Drs. Elvis Rizal, M.Pd. NIP. 19590703 198602 1 007 pada Biro Umum dan Perlengkapan;--- 8. Bukti T – 8 : Fotokopi sesuai dengan aslinya, Surat Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Nomor: 823.3/060/B.Ortala, tanggal 25 Januari 2017, Perihal: Usul Kenaikan Pangkat Pengabdian Dan Pemberhentian dengan Hormat sebagai PNS dengan Hak Pensiun;--- 9. Bukti T – 9 : Fotokopi sesuai dengan aslinya, Surat Sekretaris Daerah

atas nama Gubernur Sulawesi Selatan, Nomor: 882.4/1148/BKD, tanggal 1 Maret 2017, Perihal: Usul kenaikan pangkat pengabdian dan pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun An. Sdr. dr. Suraya Rahman M. Nip: 19570731 198403 2 003, dkk 34 (Tiga Puluh Empat) orang, nomor urut 29 atas nama Drs. Elvis Rizal;--- 10. Bukti T – 10 : Fotokopi sesuai dengan aslinya, Surat Pengantar Nomor : D.III-13759/Adm 4c/273000/17, ditujukan Kepada Drs.Elvis Rizal, M.Pd., NIP.19590703 198602 1 007/131594098, tanggal 11 September 2017;--- 11. Bukti T – 11 : Fotokopi sesuai dengan aslinya, Surat Kepala Biro Umum

dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Pemerintah Sulawesi Selatan, Nomor: 182/407/TU, tanggal 23 Maret 2017, Perihal: Penyampaian, ditujukan kepada Kepala Biro Organisasi & Kepegawaian Setda Prov. Sulawesi Selatan;-- 12. Bukti T – 12 : Fotokopi sesuai dengan aslinya, Surat Kepala Biro

Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Nomor:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

182/214/B.ORTALA, tanggal 4 April 2017, ditujukan kepada Kepala badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan;--- Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat tidak mengajukan saksi, walaupun telah diberi kesempatan yang patut oleh Majelis Hakim;---

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat mengajukan masing-masing Kesimpulannya pada persidangan tanggal 21 Februari 2018;---

Menimbang, bahwa akhirnya para pihak dalam perkara ini menyatakan tidak mengajukan sesuatu lagi dan mohon Putusan; --- Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi di persidangan dalam perkara ini selengkapnya tercatat dalam Berita Acara Persidangan dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Putusan ini; ---

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Penggugat, tanggal 11 Desember 2017, sebagaimana telah diuraikan pada bagian „Tentang Duduknya Sengketa‟ Putusan ini;--- Menimbang, bahwa Tergugat mengajukan Jawaban yang di dalamnya memuat eksepsi, tanggal 15 Januari 2017, sebagaimana selengkapnya telah diuraikan pada bagian „Tentang Duduknya Sengketa‟ Putusan ini;---

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat mengajukan bukti-bukti sebagaimana diuraikan dalam bagian „Tentang Duduknya Sengketa‟ Putusan ini, selengkapnya tercatat dan terlampir dalam Berita Acara Persidangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Putusan ini;--- Menimbang, bahwa objek dalam sengketa tata usaha negara ini ialah: “Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: 888/10/2017/BKD, tanggal 18 Agustus 2017, tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil kepada Saudara Drs. H. Elvis Rizal, M.Pd., Nip. 19590703 198602

1 007, Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan” (vide

Bukti P-08 = Bukti T-1, selanjutnya disebut objek sengketa);--- Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat mengajukan eksepsi, maka sebelum pertimbangan atas pokok sengketanya, terlebih dahulu akan dipertimbangkan eksepsi Tergugat, sebagai berikut di bawah ini;--- I. Dalam Eksepsi;--- Menimbang, bahwa Tergugat mendalilkan yang pada pokoknya Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar tidak/belum berwenang memeriksa Gugatan Penggugat dengan alasan:---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

a. Penggugat belum mengajukan upaya administratif atas terbitnya objek sengketa a quo sesuai ketentuan Pasal 129 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;--- b. Objek sengketa a quo termasuk Keputusan Tata Usaha Negara yang

dikecualikan sesuai ketentuan Pasal 2 huruf e Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;--- Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan bantahan yang menyatakan pada pokoknya bertetap pada Gugatannya semula;--- Menimbang, bahwa pertimbangan hukum terhadap eksepsi Tergugat di atas ialah sebagai berikut:--- Menimbang, bahwa Pasal 48 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara berbunyi:---

(1) Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi wewenang oleh atau berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan secara administratif sengketa Tata Usaha Negara tertentu, maka sengketa Tata Usaha Negara tersebut harus diselesaikan melalui upaya administratif yang tersedia;--- (2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan

menyele-saikan sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jika seluruh upaya administratif yang bersangkutan telah digunakan;--- Menimbang, bahwa dalam Penjelasan Pasal 48 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dijelaskan: “... Dari peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan dapat dilihat apakah terhadap suatu Keputusan Tata Usaha Negara itu terbuka atau tidak terbuka kemungkinan untuk ditempuh suatu upaya administratif”;---

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 48 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara beserta Penjelasannya tersebut di atas, diperoleh kaidah atau norma hukum mengenai adanya kewajiban hukum untuk terlebih dahulu menempuh seluruh upaya administratif dalam penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara, apabila dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dikeluarkannya/diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) tersebut terdapat pengaturan yang memungkinkan penyelesaian sengketa melalui upaya administratif;---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

Menimbang, bahwa dengan demikian ketentuan Pasal 48 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, diterapkan bagi sengketa Tata Usaha Negara yang dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar terbitnya KTUN yang digugat itu telah diatur mengenai upaya administratif, sehingga secara penafsiran a contrario, ketentuan Pasal 48 ayat (2) tersebut tidak berlaku/tidak mengikat bagi sengketa Tata Usaha Negara yang dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar terbitnya KTUN yang digugat itu tidak diatur adanya upaya administratif;--- Menimbang, bahwa objek sengketa a quo ialah Keputusan Tergugat selaku Pejabat Pembina Kepegawaian di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang berisi mengenai pemberhentian tidak dengan hormat Penggugat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, karena Penggugat telah dijatuhi hukuman atas tindak pidana korupsi berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;---

Menimbang, bahwa dengan mencermati objek sengketa a quo, diketahui mengenai sengketa antara Penggugat dan Tergugat ialah termasuk sengketa Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), sebagaimana dimaksud Penjelasan Pasal 129 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang berbunyi: “ Yang dimaksud sengketa Pegawai ASN adalah sengketa yang diajukan oleh pegawai ASN terhadap keputusan yang dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian terhadap seorang pegawai”;--- Menimbang, bahwa ketentuan upaya administratif dalam penyelesaian sengketa Pegawai ASN diatur dalam Pasal 129 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, yang berbunyi:-- (1) Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif;--- (2) Upaya administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari

keberatan dan banding administratif;--- (3) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum dengan memuat alasan keberatan dan tembusannya disampaikan kepada pejabat yang berwenang menghukum;--- (4) Banding administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan

kepada badan pertimbangan ASN;--- (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai upaya administratif dan badan

pertimbangan ASN sebagaimana dimaksud ayat (2) dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah;--- Menimbang, bahwa dengan merujuk kepada ketentuan Pasal 129 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, upaya administratif merupakan sarana yang harus ditempuh dalam

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

penyelesaian sengketa Pegawai ASN, dan berdasarkan Pasal 129 ayat (5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara juga ditegaskan bahwa ketentuan lebih lanjut (pelaksanaan) dari upaya administratif tersebut akan diatur dalam Peraturan Pemerintah; hal ini menunjukkan mengenai Pasal 129 ayat (1) sampai ayat (4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara bukanlah norma atau kaidah hukum yang dapat langsung diterapkan, tetapi memerlukan peraturan perundang-undangan pelaksanaannya yang berupa Peraturan Pemerintah;---

Menimbang, bahwa Pasal 134 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan yang pada pokoknya peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, termasuk Peraturan Pemerintah mengenai upaya administratif, harus ditetapkan paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara diundangkan, dan faktanya sampai gugatan ini diajukan, Peraturan Pemerintah mengenai upaya administratif sengketa Pegawai ASN belum ditetapkan;---

Menimbang, bahwa oleh karena Pasal 129 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara belum dapat diterapkan sebelum ditetapkannya Peraturan Pemerintah pelaksanaannya, sesuai ketentuan Pasal 139 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, untuk menentukan ada atau tidaknya sarana penyelesaian melalui upaya administratif akan merujuk kepada peraturan pelaksanaan yang menjadi dasar penerbitan objek sengketa a quo;---- Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa a quo, diperoleh fakta hukum mengenai penerbitan objek sengketa tersebut bukanlah dalam rangka pemberhentian PNS atas dasar penjatuhan hukuman disiplin sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, oleh karenanya ketentuan upaya administratif yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, tidak dapat diterapkan dalam sengketa Pegawai ASN antara Penggugat dengan Tergugat;-- Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa a quo, diketahui fakta hukum mengenai dasar penerbitan objek sengketa a quo ialah Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara jo. Pasal 250 huruf b Peraturan Pemerintah

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, yang mana dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil pun tidak diatur mengenai upaya administratif sebagai tindak lanjut Pasal 129 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;--- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut di atas, maka ketentuan Pasal 48 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Pasal 129 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, belum dapat diterapkan dalam sengketa a quo;-- Menimbang, bahwa Pasal 2 huruf e Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara menentukan yang pada pokoknya tidak termasuk pengertian KTUN menurut Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara, yaitu KTUN yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;---

Menimbang, bahwa dengan mencermati objek sengketa a quo (vide Bukti P-08 = Bukti T-1), diketahui dasar hukum Tergugat menerbitkan objek sengketa a quo ialah Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara jo. Pasal 250 huruf b Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, yang mana tidak langsung berdasarkan atas pertimbangan atau amar putusan peradilan pidana yang telah berkekuatan hukum tetap;---

Menimbang, bahwa dengan demikian tindakan hukum Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa a quo dilakukan dalam rangka menjalankan amanat peraturan perundang-undangan, yaitu Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara jo. Pasal 250 huruf b Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;--- Menimbang, bahwa di samping itu, diperoleh fakta hukum adanya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 00314/KEPKA/AZ/2017, tanggal 21 Juli 2017 (vide Bukti P-07 = Bukti T-6), berupa keputusan pensiun atas nama Penggugat, yang terbit sebelum objek sengketa a quo, sehingga sangatlah penting dilakukan pengujian keabsahan objek sengketa a quo terkait adanya keputusan sebagaimana dimaksud Bukti P-07 = Bukti T-6 tersebut;---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut di atas, ketentuan Pasal 2 huruf e Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, tidak dapat diterapkan dalam sengketa a quo;---

Menimbang, bahwa dengan demikian, sengketa a quo merupakan sengketa Pegawai ASN yang menjadi kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikannya sesuai ketentuan Pasal 47 dan Pasal 50 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;--- Menimbang, bahwa objek sengketa a quo diterbitkan Tergugat selaku Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga merupakan fakta hukum yang tidak perlu dibuktikan lagi (notoir feiten), secara relatif, sengketa a quo menjadi kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar sesuai ketentuan Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;--- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum sebagaimana diuraikan di atas, Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar berwenang untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa a quo, oleh karenanya eksepsi Tergugat mengenai hal tersebut haruslah dinyatakan ditolak;--- Menimbang, bahwa dengan ditolaknya eksepsi Tergugat mengenai Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar tidak berwenang memeriksa sengketa a quo, dan selama pemeriksaan di persidangan tidak diperoleh fakta hukum mengenai formalitas gugatan, baik terkait tenggang waktu maupun kepentingan Penggugat untuk pengajuan gugatan, yang dapat berakibat hukum kepada tidak diterimanya Gugatan a quo, maka selanjutnya akan dipertimbangkan pokok sengketanya;--- II. Dalam Pokok Sengketa;---

Menimbang, bahwa untuk tidak mengulangi hal yang sama, maka maksud Gugatan Penggugat dan bantahan Tergugat dalam Jawabannya, ialah sebagaimana telah diuraikan dalam „Tentang Duduknya Sengketa‟ Putusan ini;--

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 21 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

Menimbang, bahwa berkaitan dengan hal tersebut di atas, melalui pemeriksaan di persidangan terungkap fakta-fakta/fakta-fakta hukum sebagai berikut:--- a. bahwa Penggugat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil pada

tanggal 26 Juni 1986 (vide Bukti P-01), diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada tanggal 31 Desember 1987 (vide Bukti P-02), dengan Golongan/Ruang III/a dan bertugas sebagai Guru SMTA pada STM Kristen sub. Rantepao;--- b. bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Badan Administrasi

Kepegawaian Negara, Nomor: 13-20/12133/KEP/X/1993, tanggal 25 Juli 1994, Penggugat diangkat dalam Jabatan Guru Dewasa dengan Golongan/Ruang III/c (vide Bukti P-03), selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 2276/106.D2/C.42/1998, tanggal 26 Pebruari 1998, Penggugat diangkat dalam Jabatan Pemb. Pimp. pada Subag NPRP Bag. Perencanaan Kanwil Depdikbud Prop. Sulsel dengan Golongan/Ruang III/d (vide Bukti P-04);--- c. bahwa berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: PD. 823.4-53, tanggal 17 Mei 2005, Penggugat diangkat dalam Jabatan Kep. Balai Pengembangan Teknologi Komunikasi Pend. pada Unit Kerja Dinas Pendidikan Prop. Sulsel dengan Golongan/Ruang IV/a (vide Bukti P-05), selanjutnya berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: PD. 823.4-47, tanggal 17 Mei 2009, Penggugat diangkat dalam Golongan Ruang IV/b (vide Bukti P-06);--- d. bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor: 2494.K/PID.SUS/2013, tanggal 13 Agustus 2014, Penggugat dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan dijatuhi pidana penjara selama 4 (empat) tahun 6 (enam) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta Rupiah) (vide Bukti T-2);--- e. bahwa berdasarkan Berita Acara, tanggal 04 Januari 2017 (vide Bukti

T-5, merupakan fotokopi dari fotokopi, tetapi tidak dibantah Penggugat di persidangan), diketahui Penggugat menjalani hukuman sesuai Putusan sebagaimana Bukti T-2;---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 22 dari 27 halaman Putusan Nomor: 98/G/2017/PTUN.Mks.

f. bahwa berdasarkan Surat Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Nomor: 8824/03/TU, tanggal 05 Januari 2017 (vide Bukti T-7), Surat Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Nomor: 823.3/060/B.Ortala, tanggal 25 Januari 2017 (vide Bukti T-8), dan Surat Sekretaris Daerah atas nama Gubernur Sulawesi Selatan, Nomor: 882.4/1148/BKD, tanggal 1 Maret 2017 (vide Bukti T-9), diketahui adanya proses pengusulan kenaikan pangkat pengabdian dan pemberhentian dengan hormat dengan hak pensiun untuk atas nama Penggugat;--- g. bahwa berdasarkan Surat Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Nomor: 182/407/TU, tanggal 23 Maret 2017 (vide bukti T-11), dan Surat Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Nomor: 182/214/B.ORTALA, tanggal 4 April 2017 (vide Bukti T-12), diketahui adanya proses mengenai status kepegawaian Penggugat sehubungan Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan sebagaimana Bukti T-5;--- h. bahwa berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor:

00314/KEPKA/AZ/07/17, tanggal 21 Juli 2017, Penggugat memperoleh kenaikan pangkat pengabdian dan pemberhentian dengan hormat dengan hak pensiun dengan Golongan/Ruang IV/c (vide Bukti P-07 = Bukti T-6);--- i. bahwa berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: 888/10/2017/BKD, tanggal 18 Agustus 2017 (vide Bukti P-08 = Bukti T-1/objek sengketa), Penggugat diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil;--- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diuraikan di atas, diketahui fakta hukum mengenai adanya dua proses pemberhentian Penggugat dari Pegawai Negeri Sipil, yaitu:--- a. proses pemberhentian dengan hormat dengan hak pensiun sebagaimana ditunjukkan Bukti T-7, Bukti T-8, Bukti T-9, dan kemudian terbit Keputusan Pensiun Penggugat sebagaimana Bukti P-07 = Bukti T-6, dan;---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Referensi

Dokumen terkait

Suffian tersenyum, memandang Adelia yang dilihat tidak keruan sejak mengetahui status dirinya dalam keluarga Datuk Aman Zainal dan Datin Hanim.. “Tapi janji, adik takkan

Baca petikan prosa tradisional di bawah dengan teliti, kemudian jawab soalan-soalan yang berikutnya dengan menggunakan ayat anda sendiri.. Kata sahibulhikayat, maka tersebutlah

Baca petikan cerpen di bawah dengan teliti, kemudian jawab soalan-soalan yang berikut dengan menggunakan ayat anda sendiri.. Aku menjeling ke tubuh

Dipetik daripada Drama Bukan Gila dalam antologi Sejadah Rindu Kementerian Pendidikan Malaysia (i) Apakah kuasa yang ada pada rakyat terhadap sistem yang dicipta oleh

Namun demikian, mengapa emak masih juga tidak mahu menerima Faridah sebagai isteriku dan menantu mereka yang baik. “Dia gadis

Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa ikan kerapu bebek memiliki kandungan protein bermutu tinggi yaitu dikarenakan daging ikan kerapu bebek mengandung

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, namun hal tersebut tidak serta merta dapat ditafsirkan bahwa Tergugat II telah memerintahkan kepada Tergugat I datang ke rumah

Perbandingan campuran udara dan bensin yang tepat agar dapat dinyalakan dengan sempurna menurut ilmu kimia adalah 15 bagian udara harus dicampur, dengan 1 bagian bensin dalam