• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PROSES PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA OLEH : SYAFRINA NOVI ELVIRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR PROSES PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA OLEH : SYAFRINA NOVI ELVIRA"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKITAN

SUMATERA BAGIAN UTARA

OLEH :

SYAFRINA NOVI ELVIRA 162102013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)
(3)
(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan dan Manfaat...3

1.3.1 Tujuan Penelitian...3

1.3.2 Manfaat Penelitian...3

1.4 Rencana Kegiatan...3

1.4.1 Jadwal Survey / Observasi...3

1.4.2 Rencana Isi...4

BAB II PT. PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA...6

2.1 Sejarah Ringkas...6

2.1.1 Visi...8

2.1.2 Misi...8

2.1.3 Motto...9

2.1.4 Nilai – nilai...9

2.2 Struktur Organisasi...9

2.3 Logo dan Nama Perusahaan...12

2.4 Uraian Tugas (job description)...14

2.5 Jaringan Usaha...16

2.6 Kinerja Terkini...17

2.7 Rencana Kegiatan...18

BAB III PROSES PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA...20

3.1 Pengertian Proses...20

(5)

v

3.5.2 Manfaat Laporan Arus Kas...23

3.6 Komponen Laporan Arus Kas...24

3.7 Metode Penyusunan Laporan Arus Kas...28

3.8 Proses Penyusunan Laporan Arus Kas pada PT. PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara...30

BAB IV PENUTUP...32

4.1 Kesimpulan...32

4.2 Saran...33

DAFTAR PUSTAKA...34

LAMPIRAN...35

(6)

vi

DAFTAR TABEL

NO. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Survei / Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir...4

(7)

vii

2/1 Struktur Organisasi...11 2.2 Logo PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara...12

(8)

i

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Proses Penyusunan Laporan Arus Kas (Cash Flow) pada PT. PLN (persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara”.

Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menghanturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya, kepada semua pihak yang terlibat. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Mutia Ismail, SE, MM, Ak Selaku Ketua Program Studi D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Abdillah Arif Nasution, SE, M.Si, Ak Selaku Sekretaris Program Studi D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(9)

ii

5. Ibu Dra. Naleni Indra, MM, Ak. CA, selaku Dosen Penguji yang sudah meluangkan waktunya untuk seminar tugas akhir ini.

6. Ayahanda Syafrizal dan Ibunda Elvi Yustina, serta Kakek, Nenek, dan Ibu terima kasih untuk doa yang tiada hentinya untuk penulis, yang telah setia, sabar, dan tulus dalam mendidik dan membesarkan penulis serta memberikan dukungan moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbatas, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir tepat pada waktunya.

7. Luthfi Nur Azis, motivator pribadi, yang tanpa henti selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis. Serta nasihat dan saran yang membuat penulis berusaha menjadi yang lebih baik lagi.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan, Reisa Amini Novia Putri, Rifani Ayyasi dan Winda Sari. Penulis sangat bersyukur atas kesempatan untuk bekerja sama dari awal hingga akhir perkuliahan ini bersama kalian. Terima kasih untuk semua canda tawa, kerja sama, dan dukungan yang saling kita berikan kepada satu sama lain dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

9. Buat teman-teman seangkatan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya. Terima kasih banyak karena selama ini kita menjalani pendidikan bersama dan juga banyak pengalaman-pengalaman yang kita lewati bersama sehingga membentuk kepribadian kita seperti sekarang.

(10)

iii

Demikian tugas akhir ini disusun dengan segala keterbatasan penulis. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan tugas akhir ini dimasa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukannya.

Medan, April 2019

Syafrina Novi Elvira 162102013

(11)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian suatu negara secara tidak langsung pastilah diikuti oleh perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat dan kompleks serta menimbulkan persaingan. Berbagai upaya dilakukan oleh setiap organisasi, instansi serta lembaga maupun perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya.

Perkembangan organisasi – organisasi pada umumnya ditandai dengan meningkatnya jumlah aktivitas dan juga kemajuan teknologi yang semakin maju dari waktu ke waktu, baik yang bergerak di bidang produksi maupun bidang jasa. Peranan listrik jadi sangat besar bahkan sudah menjadi bagian hidup, itu terbukti dengan aktivitas manusia sebagian besar menggunakan listrik sebagai alat penunjang kegiatannya.

Mengingat pentingnya peranan tenaga listrik, di Indonesia organisasi tersebut dibentuk oleh pemerintah dengan nama Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau lebih lengkapnya PT. PLN (Persero) Indonesia. PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkit Sumatera Bagian Utara merupakan Kantor Induk Pembangkit Listrik di daerah Sumatera Utara.

Pada dasarnya setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari waktu ke waktu sehingga perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan perusahaan pada saat tertentu dan mengetahui apakah perusahaan mengalami keuntungan atau justru mengalami kerugian. Perusahaan

(12)

2

mengetahui hal tersebut melalui laporan keuangan. Laporan keuangan ini dapat digunakan untuk menilai hasil – hasil yang dicapai oleh perusahaan pada tahun sebelumnya dan juga dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk membuat kebijaksanaan pada tahun berikutnya.

Dalam ilmu akuntansi, terdapat lima laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kondisi ekonomi suatu perusahaan. Kelima laporan tersebut adalah laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan atau yang sering disebut neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Dari semua laporan keuangan yang ada, hanya laporan arus kas yang menyajikan ikhtisar terinci mengenai semua arus kas masuk dan arus kas keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama suatu periode.

Berdasarkan uraian diatas sudah jelas bahwa penyusunan laporan arus kas mempunyai peran penting dalam mendukung suatu perusahaan untuk mengelola keuangan dan memudahkan perusahaan dalam menyusun rencana keuangan tahun berikutnya. Maka dari itu, penulis akan membahas lebih dalam tentang proses laporan arus kas dan menuangkannya dalam bentuk laporan tugas akhir yang diberi judul “Proses Penyusunan Laporan Arus Kas pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah pokok yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :

1. Kebijakan apa yang di pakai dalam membuat laporan arus kas pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

(13)

2. Bagaimanakah proses penyusunan laporan arus kas pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui bagaimana sistematika penyusunan laporan arus kas pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

b. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan laporan arus kas pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

1.3.2 Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis, menambah ilmu pengetahuan penulis tentang laporan arus kas.

b. Bagi perusahaan, hasil laporan tugas akhir ini diharaplan dapat bermanfaat dan merupakan informasi yang dapat dijadikan bahan masukan dalam menilai efektifitas anggaran sebagai alat bantu pengendalian biaya operasional bagi manajemen perusahaan.

c. Bagi pihak-pihak lain, diharapan laporan ini dapat bermanfaat untuk mengetahui lebih dalam dan dapat dijadikan referensi mengenai laporan arus kas.

1.4 Rencana Kegiatan

1.4.1 Jadwal Survey / Observasi

Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkit Sumatera Bagian Utara.

(14)

4

Tabel 1.1

Jadwal Survey / Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan

Maret April Mei

III IV I II III IV I 1 Pengesahan tugas akhir

2 Pengeluaran judul 3 Pengeluaran izin riset

4 Penunjukan dosen pembimbing 5 Pengumpulan data

6 Penyusunan tugas akhir 7 Bimbingan tugas akhir 8 Penyelesaian tugas akhir

1.4.2 Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab yaitu, pendahuluan, profil PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, proses penyusunan laporan arus kas pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, dan penutup dimana satu sama lainnya saling berkaitan.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Masalah Penelitian yang menjabarkan tentang jadwal

(15)

survey/observasi dan rencana isi. Sehingga pembaca dapat mengetahui secara langsung sebab dalam penelitian yang dilakukan.

BAB II PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

Dalam bab ini diuraikan mengenai Sejarah Ringkas, Struktur Organisasi, Uraian Tugas (Job Description), Jaringan Usaha, Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Usaha.

Sehingga bab ini secara keseluruhan mengenalkan profil perusahaan kepada pembaca.

BAB III PROSES PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA Bab ini menjelaskan mengenai Laporan Arus kas dan bagaimana proses penyusunan arus kas

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran akan dibahas pada bab IV ini yaitu memberi penjelasan secara singkat mengenai topik – topik yang dibahas pada bab sebelumnya.

(16)

6 BAB II

PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

2.1 Sejarah Ringkas

Penyediaan tenaga listrik di Indonesia dimulai sejak didirikannya beberapa perusahaan milik swasta Belanda di berbagai daerah setelah Indonesia merdeka, yakni pada tanggal 27 Oktober 1945 dengan sebutan Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang, dan tanggung jawab untuk membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan lustrik ke seluruh Indonesia. Kemudian disusul dengan Keputusan Menteri PUTL No.

013/PRT/73 yang menetapkan perubahan PLN dari Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi PERUM, sebagai satu – satunya Perusahaan Negara yang dibentuk oleh Pemerintah untuk membangkitkan atau menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik di seluruh Indonesia. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu maka dengan Penetapan Pemerintah No. 1 s/d 45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari listrik nasional. Sejarah membuktikan bahwa dalam suasana yang semangkin memburuk dalam hubungan Indonesia – Belanda pada tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden No. 163 yang memuat ketentuan nasionalisasi Perusahaan milik swasta Belanda sebagai perwujudan

(17)

pasal 33 ayat (2) UUD 1945.Sejak tahun 1955 di Medan, berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang SUMUT (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mulai dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh)dan tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PPUT No.

16/1/120 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan diubah. SUMUT, ACEH, SUMBAR, RIAU menjadi PLN Eksploitasi Tahun 1965 BPU PLN dibubarkan dengan Peraturan Menteri No. 9/PRT/1964 dan Peraturan Menteri No.

1/PRT/1965 menetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 kesatuan daerah eksploitasi I.

Kemudian dikeluarkan Keputusan Direksi PLN No. KPTS 009/DIR PLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN eksploitasi I dibagi menjadi 4 cabang dan satu sektor yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, Pematang Siantar (berkedudukan di Tebing Tinggi). Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan, dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh wilayah Republik Indonesia. PLN eksploitasi I SUMUT dirubah menjadi PLN ekesploitasi II SUMUT.

Kemudian dikeluarkan Keputusan Direksi PLN No. 178.K/010/DIR/2004 tanggal 24 Agustus 2004 tentang organisasi, PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran berubah menjadi PT PLN (Pesero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (PLN KITSBU).

(18)

8

Saat ini, PLN KITSBU memili 7 Unit Pelaksana Pembangkitan,yaitu : 1. UPK BELAWAN

2. UPHK MEDAN 3. UPDK PANDAN 4. UPDK PEKANBARU 5. UPK LABUHAN ANGIN 6. UPK NAGAN RAYA 7. UPK PANGKALAN SUSU

Adapun visi, misi, motto dan nilai – nilai pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, yaitu :

1. VISI

Diakui sebagai pengelola pembangkitan listrik kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi islami.

2. MISI

Adapun yang menjadi misi dari PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yaitu :

 Menjalankan usaha pembangkitan energi listrik yang efisien, andal, dan berwawasan lingkungan.

 Menerapkan tata kelola pembangkit kelas dunia dengan metode best practice.

(19)

 Mengembangkan sumber daya manusia serta menjadikan budaya

perusahaan sebagai tuntunan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

3. MOTTO

Litrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for a better life).

4. NILAI – NILAI - Saling percaya - Intergritas - Peduli - Pembelajar 2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaia tujuan perusahaan, untuk itulah maka struktur organisasi harus dirancang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keadaan perusahaan. Struktur organisasi yang diciptakan haruslah mampu menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara optimal. Dengan demikian struktur organisasi yang baik akan dapat membagi seluruh tugas, wewenang dan tanggung jawab serta mampu mengatur tata hubungan yang harmonis antar unit – unit organisasi yang ada dalam suatu perusahaan.

(20)

10

Pencapaian tata kelola perusahaan yang baik dilakukan dengan membenruk struktur organisasi yang menggambarkan garis pertanggungjawaban yang jelas, dengan unsur utama pelaksanaaan tata kelola perusahaan yakni General Manager.

Hubungan dan kerjasama dalam organisasi dituangkan dalam suatu struktur organisasi. Struktur organisasi adalah merupakan bagan yang memberikan gambaran secara skematis tentang penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur organisasi secara jelas dan terperinci.

Struktur organisasi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara pertama kali diatur didalam Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 178/K010/DIR/2004, tertanggal 24 Agustuas 2004.

Struktur organisasi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara adalah sebagai berikut :

(21)
(22)

12

2.3 Logo dan Nama Perusahaan

Logo atau lambang adalah suatu tanda, seperti luksian, dan lencana yang dibuat oleh setiap pribadi atau organisasi yang mempunyai arti atau maksud tertentu. Pada umumnya logo yang menjadi lambang perusahaan mempunyai makna. Bentuk dari logo itu sendiri tergantung dari kebijakan perusahaan dan sesuai dengan apa yang menjadi tugas perusahaan tersebut.

PT PLN (Pesero) sebagaimana perusahaan lainnya juga memiliki logo sebagai ciri perusahaan tersebut. Logo tersebut dapat berarti mewakili produk PT PLN (Persero) yaitu menjual arus listrik kepada masyarakat.

Bentuk dari Logo PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Logo PT PLN (Persero)

(23)

Makna dari logo PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut : a. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen – elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning melambangkan semangat yang menyala – nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

b. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan berserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

c. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran

(24)

14

dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya.Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia.

Disamping itu bitu juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan – insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.4 Job Description

Uraian Pekerjaan (Job Description) adalah suatu catatan penting yangmenjelaskan tentang suatu tugas, wewenang dan tanggung jawab suatu jabatan.

Berikut adalah job description pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara :

1. General Manager

Tugas General Manager pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yaitu jabatan yang bertanggung jawab untuk memastikan berjalannya kegiatan operasional pembangkit dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia secara efisien, efektif, dan sinergis.

(25)

2. Manajer Keuangan

Manajer Keuangan bertugas bertanggung jawab menjamin terlaksananya pengelolaan manajemen keuangan yang mencakup perencanaan, penyediaan dan pengendalian anggaran investasi dan operasi, aliran kas pendapatan, aliran kas pembiayaan dan terselenggaranya laporan keuangan sesuai dengan kaidah perusahaan dan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku sehingga mampu mencapai efektifitas pengelolaan keuangan.

3. Deputi Manajer Akuntansi

Deputi Manajer Akuntansi bertugas mengkoordinasikan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi serta mengidentifikasi dan memverifikasi transaksi sesuai standard akuntansi dan kebijakan akuntansi perusahaan (terkait dengan posting kode perkiraan).

4. Sub Supervisor Pengendalian Keuangan

Sub Supervisor Pengendalian Keuangan bertugas melakukan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan sumber daya keuangan, mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan program kerja keuangan.

5. Sub Supervisor Pengendalian Anggaran

Sub Supervisor Pengendalian Anggaran bertugas mengkoordinasikan penyusunan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk ditetapkan oleh PLN Pusat.

(26)

16

6. Sub Supervisor Akuntansi Umum dan Biaya

Sub Supervisor Akuntansi Umum dan Biaya bertugas mengevaluasi dan menganalisa saldo dan mutasi buku besar, mengkoordinasi penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi.

2.5 Jaringan Usaha

Jaringan usaha PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara adalah unit usaha listrik milik negara yang bergerak dalam kegiatan pembangkitan tenaga listrik dengan menggunakan pembangkit PLTA, PLTU, PLTD, PLTG, dan PLTGU yang tersebar di tiga provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utar, dan Riau. Keberadaan mesin pembangkit listrik merupakan tulang punggung sector ketenaglistrikan yang merupakan tugas PLN Pembangkitan Sumbagut, sebab dari sinilah semua rangkaian tugas penyediaan tenaga listrik diawali.

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, kegiatan tersebut berupa penyedia tenaga listrik yang diperoleh dari sejumlah aset pembangkitnya. Untuk pembangkit yang bertenaga thermal, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara memiliki aset mesin pembangkit sebanyak 59 unit, dengan rincian PLTG/U Belawan 10 unit, PLTG Paya Pasir 5 unit, PLTG Glugur 2 unit, PLTD Titi Kuning 6 unit, PLTD Leung Bata 24 unit, PLTG Teluk Lembu 1 unit, dan PLTD Teluk Dalam 11 unit serta PLTD Gunung Sitoli 13 unit.

(27)

Untuk yang bertenaga hydro (air) terdiri dari 13 PLTMH dan 3 PLTA. Untuk mikro hydro, memiliki kapasitas terpasang total sebesar 7,5 MW dengan daya tampung 6 MW dan untuk tenaga air adalah PLTA Sipanhoras, Tapanuli Tengah, yang beroperasi akhir tahun 2004 dengan jumlah pasokan sebesar 50 MW, PLTA Lau Renun, Dairi berkapasitas 82 MW yang beroperasi sejak akhir 2005 lalu.

2.6 Kinerja Terkini

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara pertama kali diatur didalam Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 178.K010/DIR/2004, tertanggal 24 Agustus 2004. Dan menetapkan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara sebagai induk dari pembangkit – pembangkit yang terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. UPHK (Unit Pemeliharaan Pembangkitan) MEDAN 2. UPK (Unit Pelaksana Pembangkitan) BELAWAN

a. ULPL Glugur b. ULPL Titi Kuning c. ULPL Paya Pasir

3. UPK ( Unit Pelaksana Pembangkitan) NAGAN RAYA a. ULPL Leung Bata

b. ULPL Pulo Pisang c. ULPL Cot Toeng

4. UPDK (Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan) PANDAN

(28)

18

a. ULPL Sipan Sinaporas b. ULPL Renun

5. UPK (Unit Pelaksana Pembangkitan) LABUHAN ANGIN

6. UPDK (Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan) PEKAN BARU a. ULPL Koto Panjang

b. ULPL Teluk Lembu c. ULPL Dun

7. UPK (Unit Pelaksana Pembangkitan) PANGKALAN SUSU 2.7 Rencana Kegiatan

PT. PLN (Persero) Unit IndukPembangkitan Sumatera Bagian Utara dalam menjalankan aktivitas usahanya senantiasa melihat prospek kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang.

Hal ini dapat dilihat dari rencana-rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan agar semakin meningkatnya prospek kerja yang dihasilkan, yaitu :

1. Perekrutanpegawaibaru yang

berpotensibertujuanuntukmewarnaidinamikapengelolaanperusahaa

n yang

dariwaktukewaktuakanmengalamiperubahanmenjadiperusahaan yang lebihbaik.

2. Rencana kegiatan penghijauan disetiap unit induk PLN Pembangkitan yang tersebar diseluruh SUMBAGUT yang

(29)

bertujuan untuk pelestarian lingkungan serta bermanfaat juga oleh masyarakat setempat.

(30)

26 BAB III

PROSES PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

Berdasarkan hasil penelitian yang berupa data dan informasi yang diterima penulis, maka penulis mendapatkan gambaran umum mengenai proses penyusunan Laporan anggaran pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai laporan arus kas, penulis akan menguraikan terlebih dahulu mengenai laporan keuangan secara umum dikarenakan laporan arus kas merupakan salah satu komponen dari laporan keuangan.

3.1 Pengertian Proses

Proses merupakan urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau di desain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat – sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.

Menurut definisinya, proses adalah serangkain langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat dilakukan berulang kali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika diadopsi, setiap tahap secara konsisten mengarah pada hasil yang diinginkan.

(31)

3.2 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi sebuah perusahaan yang memberikan informasi keuangan suatu perusahaan yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Menurut PSAK I (2015:1.3) laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Komponen laporan keuangan lengkap menurut PSAK I (2015:1.3) terdiri dari :

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode.

2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode.

3. Laporan perubahan ekuitas selama periode.

4. Laporan arus kas selama periode.

5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain.

6. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membat penyajian kembali pos – pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos – pos dalam laporan keuangannya.

3.3 Pengertian Kas dan Setara Kas

Secara umum, kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari asset. Yang termasuk dalam

(32)

28

akun kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank.

Kas adalah aset keuangan yang juga merupakan instrumen keuangan.

Instrumen keuangan didefinisikan sebagai kontrak yang menimbulkan aset keuangan pada satu entitas dan liabilitas keuangan atau kepentingan ekuitas pada entitas lain. Kas yang merupakan aset paling likuid, adalah media standar pertukaran dan dasar untuk mengukur dan mencatat item – item lain.

Setara kas merupakan investasi jangka pendek dan sangat likuid yang mudah dikonversikan menjadi kas dan sangat dekat dengan jatuh tempo sehingga tidak ada risiko signifikan dari perubahan suku bunga.

Menurut PSAK 2, setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

3.4 Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan ringkasan terperinci dari semua arus kas masuk dan arus kas keluar, atau sumber – sumber dan penggunaan kas selama periode tersebut.

3.5 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas 3.5.1 Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan utama dari laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan selama satu periode.

(33)

Untuk mencapai tujuani ini, laporan arus kas harus melaporkan sebagai berikut :

1) Pengaruh kas dari operasi selama satu periode 2) Transaksi investasi

3) Transaksi pendanaan

4) Kenaikan atau penurunan neto kas selama suatu periode

Pelaporan sumber, penggunaan dan kenaikan atau penurunan neto kas membantu investor, kreditor, dan pihak lain mengetahui apa yang terjadi pada sumber daya yang paling likuid dalam perusahaan.

Oleh karena sebagian besar individu mengelola buku cek dan mempersiapkan pengembalian pajak dengan basis kas, mereka dapat memahami informasi yang dilaporkan dalam laporan arus kas.

3.5.2 Manfaat Laporan Arus Kas

Bagi para investor, kreditor, dan lainnya, laporan arus kas sangat bermanfaat untuk menilai :

1) Kemampuan entitas dalam memperoleh arus kas di masa depan laporan arus kas lebih baik dibandingkan data akrual. Paha pihak pemakai dapat membuat prediksi mengenai jumlah, waktu dan ketidakpastian mengenai arus kas di masa depan dengan memeriksa hubungan antar pos pada laporan arus kas.

2) Kemampuan entitas untuk membayar deviden dan memenuhi kewajiban. Dengan melihat laporan arus kas maka perusahaan dapat memastikan jumlah/nominal kas perusahaan untuk

(34)

30

membayar sejumlah kewajiban seperti membayar gaji karyawan, melunasi hutang atau membayar deviden. Para investor dan pemakai informasi keuangan lainnya tertarik pada laporan arus kas karena menggambarkan arus kas dalam kegiatan bisnis.

3) Alasan atas perbedaan antara angka laba bersih dan kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi. Keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis dapat dilihat dari laba bersih yang didapatkan. Sehingga informasi atas laba bersih juga sangat dibutuhkan oleh para pihak – pihak pemakai laporan keuangan.

4) Transaksi – transaksi investasi dan pendanaan kas selama periode tersebut. Jumlah aset dan kewajiban sewaktu – waktu dapat berubah dikarenakan faktor – faktor tertentu. Dengan memeriksa transaksi investasi dan pendanaan, pemakai informasi akan dapat mengetahui penyebab perubahan kedua akun tersebut.

3.6 Komponen Laporan Arus Kas

Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas dalam tiga kategori utama, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

(35)

Sebagaimana yang dinyatakan oleh PSAK No. 2 sebagai berikut :

Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang kemungkinan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga jenis aktivitas tersebut.

Berdasarkan pernyataan di atas maka laporan arus kas terdiri dari tiga komponen utama yaitu sebagai berikut :

1. Kas Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba neto.

Menurut PSAK No. 2 Tahun 2015 mendefinisikan jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengendalikan sumber pendapatan dari luar.

Oleh karena itu, arus kas dari aktivitas operasi pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memperngaruhi penetapan laba atau rugi.

(36)

32

Beberapa contoh aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 Tahun 2015, antara lain :

- Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa

- Penerimaan kas dari royalty, fee, komisi, dan pendapatan lain - Pembayaran kas kepada pemasok baran dan jasa

- Pembayaran kas kepada karyawan

- Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya

- Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi

- Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan

2. Kas Aktivitas Investasi

Aktivitas Investasi meliputi pembuatan dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (utang dan ekuitas) dan aset tetap.

Menurut PSAK No. 2 Tahun 2015 menyatakan bahwa aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan

(37)

dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

Beberapa contoh aktivitas investasi menurut PSAK No. 2 Tahun 2015, antara lain :

- Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri

- Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjag lainnya

- Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain

- Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan) - Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward

contracts, option contracts, dan swap contracts, kecuali apabila

kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan 3. Kas Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan mencakup pos – pos liabilitas dan ekuitas. Pos tersebut meliputi :

1) Perolehan sumber daya dari pemilik dan memberikan imbal hasil atas investasi.

2) Pinjaman uang dari kreditor dan membayar jumlah yang dipinjam.

(38)

34

Menurut PSAK No. 2 Tahun 2015 menyatakan bahwa aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta kompensasi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus masa depan oleh para pemasok modal entitas.

Beberapa contoh dari aktivitas pendanaan menurut PSAK No. 2 Tahun 2015, antara lain :

- Penerimaan kas dari entitas saham atau instrumen modal lainnya - Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau

menebus saham perusahaan

- Penerimaan dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, dan pinjaman lainnya

- Pelunasan pinjaman

- Pembayaran kas oleh penyewa untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan

3.7 Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Dalam Penyusunan laporan arus kas, harus dapat menggambarkan secara rinci aliran dana kas masuk dan keluar perusahaan pada periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk menyelesaikan laporan arus kas, dibutuhkan metode penyusunan laporan arus kas, yang akan membantu dalam menyelesaikan kesulitan saat penyusunan laporan arus kas.

(39)

Secara umum, metode penyusunan ada dua, yaitu : 1. Metode Langsung

Metode langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan. Dalam metode ini akun beban penyusutan, beban deplesi, bahan amortisasi, keuntungan dan kerugian, utang dikeluarkan dari komponen aktivitas operasi. Metode pembuatan laporan arus kas dengan metode langsung sumber datanya adalah buku kas bank dan buku kas kecil.

2. Metode Tidak Langsung

Ada 2 sumber data yang digunakan untuk membuat laporan arus kas, yaitu laporan laba rugi periode berjalan, neraca periode berjalan dengan neraca sebelumnya. Metode tidak langsung memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi, disinilah kelebihan dari metode ini.

Dalam metode tidak langsung, arus kas aktivitas operasional, arus kas aktivitas investasi, dan arus kas aktivitas pendanaan disusun berdasarkan pada laporan laba rugi dan neraca. Pada metode arus kas tidak langsung, perhitungan dimulai dari bawah ke atas pada laporan laba rugi, atau dimulai dari pendapatan bersih.

(40)

36

PT PLN (Persero) Unit IndukPembangkitan Sumatera Bagian Utarasendirimenyusunlaporanaruskasdenganmemakaimetodelangsung dimanametodeinilangsungmenggolongkanaktivitaskasperusahaan.

3.8 Proses Penyusunan Laporan Arus Kas

Perusahaan memperoleh informasi untuk mempersiapkan laporan arus kas dari beberapa sumber, yaitu :

1) Laporan posisi keuangan komparatif 2) Laporan laba rugi tahun berjalan 3) Data transaksi yang dipilih

Sedangkan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang merupakan kantor induk tidak membuat laporan arus kas, melainkan hanya membuat proyeksi dan pengendalian arus kas untuk mempertanggung jawaban arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow). Laporan arus kas hanya dibuat oleh kantor pusat PT PLN.

Berikut proses penyusunan proyeksi dan pengendalian arus kas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara :

1. RKAP

2. Diterbitkan dalam bentuk SKKO

3. Membuat cash budgeting (rencana pembayaran dalam 1 tahun anggaran)

4. Dropping bulanan ke pusat

5. Menyusun anggaran kas operasi ke pusat per bulan

(41)

6. Melakukan pembayaran bulanan 7. Menyusun cash flow

(42)

32 BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan khususnya PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

4.1 Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Arus kas masuk PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara hanya sedikit, karena perusahaan tesebut tidak bergerak dalam distribusi tetapi bergerak di bidang pembangkitan listrik.

2. PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara tidak membuat laporan arus kas karena merupakan kantor induk, tidak kantor pusat.

3. PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara hanya membuat proyeksi dan pengendalian arus kas.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis akan memberikan saran dengan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki dan keterbatasan data yang penulis dapatkan pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

(43)

Bagian Utara. PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara sebaiknya juga membuat laporan arus kas seperti yang ada di dalam laporan keuangan. Jadi tidak hanya kantor pusat saja yang membuat laporan aruskas.

(44)

44

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, Rina. 2015. Analis Laporan Arus Kas Sebagai Untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada PT Bakrie Telekom Tbk. Jurusan Akuntansi Universitas Pasir Pengaraian.

Subani, 2015. Analisis Arus Kas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada KUD Sido Makmur Lumajang. STIE Widya Lumajang.

Hery. 2017. Teori Akuntansi, Pendekatan Konsep dan Analisis. PT Grasindo, Jakarta.

Wehantouw, Andre B. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas Operasi, Investasi, dan Pendanaan pada PT. Gudang Garam Tbk”. Jurnal EMBA. Vol.3 No. 1:806 – 817.

Peraturan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 0036.P/DIR/2016 Tentang Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT. PLN (Persero).

Kieso, Weygandt Warfield, 2017. Intermediate Accounting, Edisi IFRS by: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Subramanyam. 2010Analisa Laporan Keuangan , Edisi Kesepuluh, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

(45)

PROYEKSI DAN PENGENDALIAN ARUS KAS UNIT : PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara I. REALISASI/PROYEKSI TRANSAKSI UNIT (dalam Rupiah) JANFEBTOTAL 1. ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI(103.326.827.501) (199.616.822.338) (302.943.649.839) PENERIMAAN KAS DARI PELANGGAN- 124.300.027 124.300.027 - PENERIMAAN PENJUALAN- - - PENERIMAAN PENJUALAN- RESTITUSI PENERIMAAN PENJUALAN- - PENERIMAAN USAHA LAINNYA- - - PENERIMAAN USAHA LAINNYA RESTITUSI PENERIMAAN USAHA LAINNYA- - PENERIMAAN UJL- - - PENERIMAAN UJL- RESTITUSI PENERIMAAN UJL- - PENERIMAAN BIAYA PENYAMBUNGAN- - - PENERIMAAN BIAYA PENYAMBUNGAN- RESTITUSI PENERIMAAN BIAYA PENYAMBUNGAN- PENERIMAAN DI LUAR USAHA- 124.300.027 124.300.027 PENERIMAAN INSTANSI VERTIKAL- PEMBAYARAN KAS KEPADA PEMASOK(78.460.124.667) (188.285.603.795) (266.745.728.462) PEMBELIAN TENAGA LISTRIK(20.267.880.186) (10.293.042.137) (30.560.922.323) SEWA PEMBANGKIT(33.399.494.946) (84.933.312.263) (118.332.807.209) SEWA PEMBANGKIT - BAHAN BAKAR MINYAK(61.830.751.585) (61.830.751.585) SEWA PEMBANGKIT - MINYAK PELUMAS, CAMPURAN & BHN KIMIA- SEWA PEMBANGKIT - GAS ALAM(33.399.494.946) (23.102.560.678) (56.502.055.624) SEWA PEMBANGKIT - BATU BARA & GASIFIKASI BATU BARA- SEWA PEMBANGKIT - PANAS BUMI & ALTERNATIF- SEWA PEMBANGKIT - AIR- BAHAN BAKAR & PELUMAS(858.111.599) (12.638.924.582) (13.497.036.181) BAHAN BAKAR MINYAK(200.478.976) (4.252.450.503) (4.452.929.479) MINYAK PELUMAS, CAMPURAN & BHN KIMIA- (1.114.493.939) (1.114.493.939) GAS ALAM- (6.614.919.162) (6.614.919.162) BATU BARA & GASIFIKASI BATU BARA(315.253.623) (315.253.623) PANAS BUMI & ALTERNATIF- BAHAN BAKAR & PELUMAS - AIR(342.379.000) (657.060.978) (999.439.978) PEMELIHARAAN(19.952.360.833) (75.622.767.783) (95.575.128.616) PEMELIHARAAN - MATERIAL(5.504.286.401) (11.461.375.991) (16.965.662.392) PEMELIHARAAN - JASA(14.448.074.432) (64.161.391.792) (78.609.466.224) BEBAN ADMINISTRASI(3.944.694.842) (4.740.136.407) (8.684.831.249) BEBAN ADMINISTRASI NIAGA- - - PENGELOLAAN PELANGGAN- PEMBACAAN METER- BEBAN PENAGIHAN (COLECTION FEE)-

URAIAN CASHCODEREALISASI 2018

Gambar

Gambar 2.2  Logo PT PLN (Persero)

Referensi

Dokumen terkait

Minat merupakan keinginan siswa untuk mempelajari sesuatu yang didasari dari rasa tertarik terhadap suatu hal, minat yang terwujud dari diri sendiri sangat mempengaruhi

Dalam perjalanan hidupnya, Mlayawidada dan S. Ngaliman merupakan seorang abdi dalem keraton yang diberi tugas untuk mengembangkan karawitan dan tari sebagai unsur

Matematik terhadap materi yang dipelajari karena tidak adanya usaha yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru dan kurangnya usaha

Katılımcılar ile yapılan görüşmelerle pilates eğitici eğitiminde temel alan bilgi ve becerileri, iletişim becerileri, uygulama bilgi ve becerileri, ortam düzenleme

Stasiun III nilai INP terbesar ditemukan pada jenis Avicennia alba (Api-api hitam)dan pada Stasiun V nilai INP didominasi olehjenis Avicennia marina (Api-api putih)

Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 huruf a seluas 7.887.848,14 ha tersebar Kabupaten Asmat, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Boven Digoel,

Untuk mencapai kondisi tersebut, maka penyelenggaraan ketahanan pangan ditujukan untuk: (1) Meningkatkan kemampuan memproduksi pangan secara mandiri; (2) Menyediakan

Upon approval and understanding given by Customer as referred to in point 12, 13, and 14 above , Customer hereby harmless BCA Syariah from all claims, lawsuits, demands, and/or