LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT 2014
LAPORAN
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LAKIP)
2014
LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT | ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut (LP2BRL) TA 2014 dapat disusun dengan baik. LAKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap stake holders sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. LP2BRL sebagai salah satu instansi pemerintah dibiayai oleh anggaran negara diharuskan menyampaikan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara penelitian dan pengembangan perikanan budidaya rumput laut.
Dalam dokumen ini dilaporkan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja LP2BRL pada TA 2014. Kinerja LP2BRL diharapkan selalu berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumya, walaupun terdapat kemungkinan beberapa hal masih belum memenuhi target yang diharapkan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan pada tahun-tahun mendatang untuk mencapai visi dan misi LP2BRL.
Kami berharap agar Laporan Interim ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggungjawaban kepada stake holders dan memicu peningkatan kinerja organisasi LP2BRL.
Boalemo, Desember 2014 Kepala Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut
Petrus Rani Pong-Masak, S.Pi., M. Si.
LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT | iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan ini merupakan pertanggungjawaban capaian kinerja LP2BRL pada TA 2014 dikaitkan dengan Rencana Kinerja Tahun 2014 yang mengacu pada Rencana Strategis 2013-2014 LP2BRL dan Rencana Strategis Balitbang KP 2010-2014.
Pada tahun 2014 LP2BRL memperolah anggaran awal sebesar Rp. 12.117.438.000 yang bersumber dari Rupiah Murni (RM), selanjutnya pada tanggal 2 Oktober 2014 telah disahkan Revisi Anggaran dalam rangka Penghematan Anggaran Tahun 2014 sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2014, sehingga pagu anggaran berubah menjadi sebesar Rp. 8.874.717.000,-.
Dengan pagu anggaran tersebut, LP2BRL pada tahun 2014 melaksanakan sembilan output yang tertuang dalam RKAKL 2014 yaitu : Dokumen dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis litbang Iptek perikanan budidaya (002), Sarana dan Prasarana Litbang (003), Paket Teknologi Iptek Perikanan Budidaya (009), Produk Biologi Iptek Perikanan Budidaya (010), Data Informasi Iptek Perikanan Budidaya (013), Layanan Perkantoran (994), Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (996), Peralatan dan Fasilitas Perkantoran (997) dan Gedung/bangunan (998). Beberapa kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Sampai dengan akhir TA 2014, realisasi serapan anggaran LP2BRL adalah sebesar Rp. 8.558.757.535,- (96,44%) dari target Rp. 8.874.717.000,- (100%.), sehingga masih ada selisih sebesar (-3,56%) yang tidak tercapai, sedangkan angka capaian fisiknya mencapai 100%. Hal ini menunjukan bahwa secara umum kinerja LP2BRL masih dalam kategori baik.
Tabel 1. Realisasi Anggaran LP2BRL Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja pada akhir TA 2014
RM (Rp.) PNBP (Rp.) HLN (Rp.)
51 52 53 52 53 52 53
Pagu 966.878.000 2.051.695.000 5.856.144.000 0 0 0 0
Target 966.878.000 2.051.695.000 5.856.144.000 0 0 0 0
Realisasi 890.597.109 1.971.238.526 5.696.894.000 0 0 0 0
% 92,11 % 96,08 % 97,28 % 0 0 0 0
Total Pagu 8.874.717.000 0 0
Total Realisasi 8.558.757.535
96,44 %
0 0
0 0
1 | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut (LP2BRL) sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.39/MEN/2011 adalah Unit Pelaksana Teknis Eselon IV Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang penelitian dan pengembangan budidaya rumput laut yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya. LP2BRL berlokasi di Jalan Pelabuhan Etalase Perikanan, Desa Tabulo Selatan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.39/MEN/2011 tanggal 26 September 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan budidaya rumput laut dengan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. menyusun rencana program dan anggaran, memantau, mengevaluasi serta melakukan penyusunan laporan kegiatan penelitian dan non-penelitian;
2. melaksanakan penelitian budidaya rumput laut di bidang sumber daya, biologi, bioteknologi, ekologi dan lingkungan;
3. melaksanakan pengembangan teknologi budidaya rumput laut;
4. melaksanakan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi dan kerjasama penelitian dan pengembangan budidaya rumput laut;
5. mengelola prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan;
6. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut.
1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi LP2BRL dipimpin oleh seorang Kepala Loka dan dibantu oleh Kepala Urusan Tata Usaha; Sub Seksi Tata Operasional; Sub Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional.
1) Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana;
2) Sub Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan;
3) Sub Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan budidaya rumput laut, serta perpustakaan;
4) Kelompok jabatan fungsional (Peneliti dan Teknisi Litkayasa) mempunyai tugas melaksanakan:
2 | P a g e a. pelaksanaan penelitian budidaya rumput laut di bidang sumber daya, biologi, bioteknologi, ekologi dan lingkungan;
b. pengembangan teknologi budidaya rumput laut; dan
c. kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Gambar 1. Struktur Organisasi Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut
Dalam menjalankan tugasnya dalam penelitian dan pengembangan budidaya rumput laut, LP2BRL memiliki 1 (satu) kelompok peneliti yaitu Kelti Budidaya Rumput Laut yang memiliki tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang budidaya rumput laut. Dalam kerjanya Kelti berinteraksi dan bersinergi dengan bagian administrasi untuk mewujudkan operasional LP2BRL dalam rangka menghasilkan keluaran yang ditetapkan setiap tahun.
1.3 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM)
Kepala
Sub Seksi
Tata Operasional Kelompok Jabatan Fungsional
Sub Seksi Pelayanan Teknis Urusan Tata Usaha
Catatan :
Jumlah PNS dan CPNS = 20 Jumlah tenaga kontrak = 12
0
3
10
5
14
0 2 4 6 8 10 12 14 16
S3 S2 S1 D3 SLTA
Komposisi Pegawai Berdasar Pendidikan
3 | P a g e Gambar 2. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di LP2BRL
Gambar 3. Grafik Komposisi Berdasarkan Struktural dan Fungsional di LP2BRL
1.4 SISTEMATIKA LAKIP
Kata Pengantar Daftar Isi
4
9 7
Komposisi Berdasar Struktural dan Fungsional
Administrasi Peneliti Teknisi
4 | P a g e Daftar Tabel
Daftar Gambar Ringkasan Eksekutif Singkatan/Glosary
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.2 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 1.3 Keragaan SDM (Kekuatan SDM) 1.4 Sistematika LAKIP
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 Rencana Strategis 2010-2014 2.2 Rencana Kerja dan Anggaran TA 2014 2.3 Penetapan Kinerja TA 2014
III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Stakeholder Perspective 3.2 Costumer Perspective 3.3 Internal Process Perspective 3.4 Learn and Growth Perspective IV. PENUTUP
4.1 Permasalahan 4.3 Tindak lanjut 4.3 Saran
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
5 | P a g e
2.1 RENCANA STRATEGIS 2013-2014
Strategi untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Rencana Strategis LP2BRL 2013-2014
NO SASARAN INDIKATOR TARGET STRATEGI
2013 2014
1 Terlaksananya Litbang Iptek yang menghasilkan Usulan HKI, Produk Biologi, Komponen/Paket Teknologi Untuk
Pengembangan Perikanan Budidaya
Jumlah Usulan Hak Kekayaan Intelektual
- - Penguasaan Teknologi Budidaya Rumput Laut yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan
Penguasaan Teknologi Kebun Bibit Rumput Laut yang Unggul dan Berdaya Saing
Melakukan pemantauan dan pengumpulan data kondisi lingkungan perairan laut terkait perubahan iklim
Penguasaan alat dan instrumentasi untuk pemantauan parameter yang berpengaruh dalam budidaya rumput laut
Jumlah Produk Biologi 2 2
Komponen Teknologi - -
Jumlah Data dan Informasi 1 2
2. Meluasnya penyebaran dan pemanfaatan hasil litbang perikanan budidaya rumput laut melalui sosialisasi, temu konsultasi, promosi, komersialisasi, dokumentasi, dan publikasi
Jumlah Paket Teknologi Budiaya yang didiseminasikan
- 1 Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan pengembangan budidaya rumput laut melalui kegiatan pameran, seminar dan penerbitan media diseminasi (jurnal, bunga rampai, prosiding, leaflet dan brosur)
Mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian dan pengembangan dengan menyusun database hasil litbang
6 | P a g e
3. Meningkatnya kualitas dan kapabilitas Sumberdaya Litbang Budidaya Rumput Laut
Jumlah dokumen dukungan manajemen yang andal dan akuntabel
1 3 Meningkatkan
kemampuan peneliti dan pejabat fungsional lainnya melalui bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan
Meningkatkan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia
Pembuatan bengkel dan sarana kerja lainnya yang menunjang kegiatan penelitian dan
pengembangan budidaya rumput laut
Meningkatkan manajemen penelitian dan
pengembangan budidaya rumput laut
Meningkatkan kualitas, jumlah dan capaian hasil kegiatan penelitian dan pengembangan budidaya rumput laut sesuai dengan kebutuhan pengguna (user)
Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan kegiatan penelitian dan pengembangan budidaya laut
Meningkatkan tatalaksana penganggaran dengan menerapkan sistem penganggaran berbasis kinerja
Jumlah karya Tulis Ilmiah 3 4
7 | P a g e
2.2 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TA 2014
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN DIPA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN ANGGARAN 2014
I. DATA UMUM
1. NAMA SATKER :
LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT
2. KODE SATKER :
649679 3. UNIT ORGANISASI PELAKSANA :
BADAN LITBANG KELAUTAN DAN PERIKANAN 4. NAMA KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
:
PETRUS RANI PONG-MASAK, S.Pi., M.Si.
5. JABATAN KUASA PENGGUNA
ANGGARAN :
KEPALA LP2BRL 6. NAMA BENDAHARA
PENGELUARAN
:
NAIL
7. ALAMAT SATKER :
JALAN PELABUHAN ETALASE PERIKANAN, MANANGGU 96265, BOALEMO, GORONTALO
II. DATA KEUANGAN
1. JUMLAH ANGGARAN DIPA (APBN
MURNI) : Rp.
8.874.717.000,- 2. JUMLAH ANGGARAN
PLN/HIBAH
: Rp.
0,- + 3. JUMLAH SELURUHNYA : Rp.
8.874.717.000,-
8 | P a g e
2.3 PENETAPAN KINERJA TA 2014 Tabel 2. Penetapan Kinerja LP2BRL TA 2014
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
1 Meningkatnya kesejahteraan
masyarakat KP 1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 105
2 Pertumbuhan PDB Perikanan 7,25%
CUSTOMER PERSPECTIVE
2 Meningkatnya pemanfaatan hasil litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut oleh Masyarakat KP
3 Jumlah jejaring dan kemitraan Litbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut -
4 Jumlah hasil Litbang Perikanan Budidaya
Rumput Laut yang diadopsi oleh Masyarakat KP -
5 Jumlah pengguna hasil litbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut (Kelompok/Orang) 2/10
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3 Tersedianya kebijakan KP
yang implementatif 6 Rasio jumlah hasil kajian litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang dihasilkan
-
7 Jumlah rekomendasi litbang Perikanan Budidaya
Rumput Laut -
4 Tersedianya data dan informasi ilmiah litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
8 Jumlah data dan informasi ilmiah litbang
Perikanan Budidaya Rumput Laut 2
9 Jumlah karya tulis ilmiah litbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut 4
5 Terselenggaranya
modernisasi sistem produksi KP, pengolahan, dan
pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu
10 Jumlah komponen teknologi iptek Perikanan
Budidaya Rumput Laut -
11 Jumlah paket teknologi iptek Perikanan
Budidaya Rumput Laut 1
12 Jumlah produk biologi iptek Perikanan Budidaya
Rumput Laut 2
13 Jumlah model penerapan iptek Perikanan
Budidaya Rumput Laut -
14 Jumlah Inovasi litbang Perikanan Budidaya
Rumput Laut yang diusulkan HKI -
6 Terselenggaranya pengendalian litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
15 Proporsi litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program produk prospektif KP lainnya
80:20
LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE
7 Tersedianya SDM lingkup 16 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III 50%
9 | P a g e Puslitbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut yang kompeten dan professional
17 Jumlah Profesor Riset Bidang Perikanan
Budidaya Rumput Laut -
18 Jumlah peneliti/perekayasa berpendidikan S3 di
LP2BRL -
19 Proporsi jumlah pegawai fungsional litbang
Perikanan Budidaya Rumput Laut dibandingkan dengan total pegawai di Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut
42%
8 Tersedianya Sarpras yang terakreditasi di lingkup Puslitbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
20
Jumlah Parameter Uji Litbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut Yang Terakreditasi -
9 Terwujudnya good governance & clean government di lingkup Puslitbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
21 Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APEIP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di lingkup
Puslitbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
100%
22 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Puslitbang
Perikanan Budidaya Rumput Laut Nilai AKIP A 23 Nilai Inisiatif anti korupsi Puslitbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut 9
24 Nilai Penerapan RB Puslitbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut 80
10 Terkelolanya anggaran secara optimal di lingkup Puslitbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
25 Persentase penyerapan DIPA Puslitbang
Perikanan Budidaya Rumput Laut 96%
10 | P a g e
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Peta strategi menggambarkan berikut adalah peta strategi LP2BRL tahun 2014 :
Gambar 4. Peta Strategi LP2BRL
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Balitbang KP. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja Balitbang KP tahun 2014 dapat tercapai.
Capaian indikator kinerja utama (IKU) Balitbang KP tahun 2014 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, berikut adalah pencapaian Sasaran Strategis (SS) LP2BRL pada TA 2014 :
11 | P a g e Tabel 3. Capaian IKU LP2BRL TA 2014
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
TW IV REALISASI TW IV
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
1 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP
1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 105 105
2 Pertumbuhan PDB Perikanan 7,25% 7,25%
CUSTOMER PERSPECTIVE
2 Meningkatnya pemanfaatan hasil litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut oleh Masyarakat KP
3 Jumlah jejaring dan kemitraan Litbang
Perikanan Budidaya Rumput Laut - -
4 Jumlah hasil Litbang Perikanan Budidaya
Rumput Laut yang diadopsi oleh Masyarakat KP
- -
5 Jumlah pengguna hasil litbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut (Kelompok/Orang) 2/10 2/10
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3 Tersedianya kebijakan
KP yang implementatif 6 Rasio jumlah hasil kajian litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang dihasilkan
- -
7 Jumlah rekomendasi litbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut - -
4 Tersedianya data dan informasi ilmiah litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
8 Jumlah data dan informasi ilmiah litbang
Perikanan Budidaya Rumput Laut 2 2
9 Jumlah karya tulis ilmiah litbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut 4 6
5 Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu
10 Jumlah komponen teknologi iptek Perikanan
Budidaya Rumput Laut - -
11 Jumlah paket teknologi iptek Perikanan
Budidaya Rumput Laut 1 1
12 Jumlah produk biologi iptek Perikanan
Budidaya Rumput Laut 2 2
13 Jumlah model penerapan iptek Perikanan
Budidaya Rumput Laut - -
14 Jumlah Inovasi litbang Perikanan Budidaya
Rumput Laut yang diusulkan HKI - -
6 Terselenggaranya pengendalian litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
15 Proporsi litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program produk prospektif KP lainnya
80:20 80:20
LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE
7 Tersedianya SDM lingkup Puslitbang Perikanan Budidaya Rumput Laut yang
16 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II
dan III 50% 50%
17 Jumlah Profesor Riset Bidang Perikanan
Budidaya Rumput Laut - -
12 | P a g e kompeten dan
profesional 18 Jumlah peneliti/perekayasa berpendidikan
S3 di LP2BRL - -
19 Proporsi jumlah pegawai fungsional litbang
Perikanan Budidaya Rumput Laut
dibandingkan dengan total pegawai di Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut
42% 42%
8 Tersedianya Sarpras yang terakreditasi di lingkup Puslitbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
20
Jumlah Parameter Uji Litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut Yang Terakreditasi
- -
9 Terwujudnya good governance & clean government di lingkup Puslitbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
21 Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APEIP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di lingkup Puslitbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
100% 100%
22 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Puslitbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
84,11 (setara Nilai AKIP
A)
84,11 (setara Nilai
AKIP A) 23 Nilai Inisiatif anti korupsi Puslitbang
Perikanan Budidaya Rumput Laut 7,75 8,08 24 Nilai Penerapan RB Puslitbang Perikanan
Budidaya Rumput Laut 80 75,52
10 Terkelolanya anggaran secara optimal di lingkup Puslitbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
25 Persentase penyerapan DIPA Puslitbang
Perikanan Budidaya Rumput Laut 96% 96,44%
Untuk mengukur capaian kinerja organisasi kita menggunakan penilaian dengan istilah Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK). Komponen perhitungan NKK terdiri dari atas 2 (dua) unsur, yaitu :
1. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS)
NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti Tabel berikut :
Tabel 4. Bobot IKU terhadap SS
No Validitas IKU Bobot
1 Lead input 0,1
2 Lead proses 0,2
3 Lag output 0,3
4 Lag outcome 0,4
13 | P a g e Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:
Tabel 5. Status capaian NPSS
Baik Sedang Buruk
Indeks Capaian > 100 % Indeks Capaian = 100% Indeks Capaian < 100 %
Untuk melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan menyepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS.
Tabel 6. Standar Status Kinerja Untuk NSS, NKP, Dan NPSS.
KLASIFIKASI STATUS NSS/NKP/NPSS
MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE
X<100% X>100% X>100% atau X<100% Buruk
X=100% X=100% - Sedang
X≥100% X≤100% X=90% Baik
Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah :
Maximixe adalah semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik;
Minimize adalah semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik;
Stabilize adalah semakin stabil (nilai mendekati target) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.
Hasil perhitungan NPSS LP2BRL dengan menggunakan Balanced Scorecard (BSC) sesuai dengan gambar berikut :
14 | P a g e Gambar 2. Hasil Status Capaian Realisasi IKU LP2BRL pada TA 2014
Capaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) LP2BRL tahun 2014 dari 10 SS dan 15 IKU yang telah selesai dilakukan evaluasi dan analisis bahwa secara umum SS dan IKU masih berwarna kuning karena capaian TA 2014 sebagian besar telah mencapai target tahunan SS. Hasil perhitungan capaian NPSS LP2BRL dapat dilihat pada Lampiran 1 dan didapat hasil 101%.
2. Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS)
NPIS merupakan nilai yang diberikan atas pelaksanaan inisiatif strategis (IS) yang melekat pada suatu IKU tertentu.
Status pencapaian inisiatif strategis (baik, sedang dan buruk) ditentukan berdasarkan jumlah inisiatif strategis yang dilakukan 100% dibanding dengan total inisiatif strategis yang berada dalam 1 (satu) IKU yang sama. Adapun status capaian IS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut :
Tabel 7. Nilai Indeks Status Capaian IS
15 | P a g e
Baik Sedang Buruk
Indeks Capaian > 100 % Indeks Capaian = 80-100% Indeks Capaian < 80 %
3. Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK)
Untuk mengukur capaian kinerja LP2BRL menggunakan penilaian dengan istilah Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK).
Komponen perhitungan NKK terdiri dari 2 (dua) unsur, yaitu : Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS). NKK diperoleh dari penjumlahan antara Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dengan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS).
Adapun status NKK yang ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut : Tabel 8. Nilai Indeks Status Capaian NKK
Baik Sedang Buruk
Indeks Capaian > 200 % Indeks Capaian = 180-200% Indeks Capaian < 180 %
Pencapaian kinerja keseluruhan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
Pencapaian kinerja dikatakan buruk jika NPSS buruk dan NPIS buruk
Pencapaian kinerja dikatakan sedang jika :
NPSS buruk dan NPIS baik, atau
NPSS baik dan NPIS buruk, atau
NPSS sedang dan NPIS sedang
Pencapaian kinerja dikatakan baik jika NPSS dan NPIS baik
Hasil capaian Nilai Kinerja Keseluruhan LP2BRL dapat dilihat di Lampiran 2 dan didapat hasil sebesar 196 %.
EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA
16 | P a g e 3.1 STAKEHOLDER PERSPECTIVE
Capaian kinerja LP2BRL pada perspektif pemangku kepentingan (Stakeholder Perspective) sebesar 100% yang berasal dari satu sasaran strategis yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP.
SASARAN STRATEGIS 1 : MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KP
Kesejahteraan masyarakat KP menjadi tolak ukur dari dampak keberhasilan program/kegiatan LP2BRL. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP terdiri 2 (dua) IKU sebagai berikut :
IKU 1. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
Merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima pembudidaya ikan (It) dengan indeks harga yg dibayar/dikeluarkan oleh pembudidaya (Ib), untuk konsumsi rumah tangganya dan keperluan dalam memproduksi produk perikanan. NTPi merupakan indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli pembudidaya ikan skala kecil di pedesaan dan juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk perikanan dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTPi, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli pembudidaya ikan.
IKU 2. Pertumbuhan PDB Perikanan
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan, termasuk didalamnya pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, adalah meningkatnya nilai PDB perikanan. Pertumbuhan PDB Perikanan dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan sumberdaya perikanan sebagai andalan dalam perekonomian nasional. PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun).
Tabel 9. Target dan Realisasi IKU TA. 2014 pada Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat KP
No IKU Target
Tahunan
Realisasi Tahunan
Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)
1 2 3 5 7
1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 105 105
2 Pertumbuhan PDB Perikanan 7,25% 7,25%
3.2 CUSTOMER PERSPECTIVE
Capaian kinerja LP2BRL pada perspektif pelanggan (customer perspective) di TA 2014 ini adalah sebesar 100% yang berasal dari 2 sasaran strategis berikut :
SASARAN STRATEGIS 2 : MENINGKATNYA PEMANFAATAN HASIL LITBANG PERIKANAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT OLEH MASYARAKAT KP
17 | P a g e Nilai sasaran strategis meningkatnya pemanfaatan hasil litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut oleh Masyarakat KP sebesar 100
%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut :
IKU 5. Jumlah pengguna hasil litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut (Kelompok/Orang)
Jejaring dan kemitraan penelitian dan pengembangan untuk identifikasi dan mendapatkan strategi penyelesaian permasalahan dan kendala pengelolaan sumber daya rumput laut. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah mencapai atau melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut :
Tabel 10. Target dan Realisasi IKU pada Jumlah pengguna hasil litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut (Kelompok/Orang)
No IKU Target
Tahunan
Realisasi Tahunan
Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)
1 2 3 5 7
5 Jumlah pengguna hasil litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut (Kelompok/Orang)
2/10 2/10
3.3 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Capaian kinerja Balitbang KP pada Internal Process Perspective sebesar 106,25% yang berasal dari 4 sasaran strategis yaitu : SASARAN STRATEGIS 3 : TERSEDIANYA KEBIJAKAN KP YANG IMPLEMENTATIF
Sasaran strategis 3 Tersedianya kebijakan KP yang implementatif, sebenarnya tidak dimiliki oleh LP2BRL karena diperkirakan pada TA 2014 ini LP2BRL belum mampu menghasilkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dapat dijadikan bahan kebijakan KP. IKU ini didefinisikan sebagai hasil kegiatan penelitian dan pengembangan perikanan budidaya rumput laut, termasuk didalamnya adalah hasil kepakaran atau buah pikiran para pakar atau peneliti LP2BRL yang disampaikan secara resmi dan tertulis oleh LP2BRL kepada pemangku kepentingan sebagai saran, masukan atau bahan pertimbangan untuk dijadikan bahan dalam penyusunan kebijakan KP.
SASARAN STRATEGIS 4 : TERSEDIANYA DATA DAN INFORMASI ILMIAH LITBANG PERIKANAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Nilai sasaran strategis tersedianya data dan informasi ilmiah Litbang perikanan budidaya rumput laut di LP2BRL pada TA 2014 sebesar 125 %. IKU berikut ini didefinisikan sebagai data informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi. Teknik menghitungnya yaitu jumlah data dan informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada Kepala Badan. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU sebagai berikut :
18 | P a g e
IKU 8. Jumlah data dan informasi ilmiah litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
IKU ini didefinisikan sebagai jumlah data informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi.
IKU 9. Jumlah karya tulis ilmiah litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
IKU ini didefinisikan sebagai tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan pada suatu jurnal atau prosiding dalam dan luar negeri. Teknik menghitungnya yaitu jumlah karya tulis ilmiah yang sudah diterbitkan dan disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada Kepala Badan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.
Adapun deskripsi capaian atas IKU diatas adalah sebagai berikut :
Tabel 12. Target dan Realisasi IKU TA 2014 pada Sasaran Strategis Tersedianya Data dan Informasi Ilmiah Litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut di LP2BRL
No IKU Target
Tahunan
Realisasi Tahunan
Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)
1 2 3 5 7
8 Jumlah data dan informasi ilmiah litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
2 2
9 Jumlah karya tulis ilmiah litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
4 5
SASARAN STRATEGIS 5 : TERSELENGGARANYA MODERNISASI SISTEM PRODUKSI KP, PENGOLAHAN, DAN PEMASARAN PRODUK KP YANG OPTIMAL DAN BERMUTU
Nilai sasaran strategis terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu sebesar 100 %. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU sebagai berikut :
IKU 11. Jumlah paket teknologi Iptek Perikanan Budidaya Rumput Laut
IKU ini adalah sebagai hasil kegiatan penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan yang memiliki kebaruan sebagian atau seluruhnya yang akan dipergunakan dalam mengembangkan sistem produksi, pengolahan dan pemasaran berbasis Iptek berupa paket teknologi. Pada tahun anggaran 2014 LP2BRL melaksanakan 1 (satu) kegiatan pengembangan yaitu Diseminasi Metode Vertikultur di Boalemo Prov. Gorontalo.
Teknik menghitungnya yaitu jumlah hasil kegiatan penelitian dan pengembangan di LP2BRL berupa paket teknologi. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.
19 | P a g e
IKU 12. Jumlah produk biologi Iptek Perikanan Budidaya Rumput Laut
IKU ini didefinisikan sebagai produk atau hasil kegiatan penelitian, rekayasa dan bioteknologi dalam bentuk “mahluk hidup” baik makro maupun mikroorganisme, misalnya : keturunan yang merupakan hasil seleksi atau persilangan varietas dan induk atau benih unggul. Teknik menghitungnya yaitu jumlah produk biologi hasil kegiatan penelitian yang mempunyai keunggulan dan telah disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada Kepala Badan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.
Tabel 13. Target dan Realisasi IKU TA 2014 pada Sasaran Strategis Terselenggaranya Modernisasi Sistem Produksi KP, Pengolahan dan Pemasaran Produk KP Yang Optimal dan Bermutu
No IKU Target
Tahunan
Realisasi Tahunan
Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)
1 2 3 5 7
11 Jumlah paket teknologi Iptek Perikanan Budidaya Rumput Laut
1 1
12 Jumlah produk biologi Iptek Perikanan Budidaya Rumput Laut
2 2
Dari tabel diatas, pada TA 2014 status IKU berwarna kuning 100 % karena target IKU telah tercapai semua.
SASARAN STRATEGIS 6 : TERSELENGGARANYA PENGENDALIAN LITBANG PERIKANAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Nilai sasaran strategis terselenggaranya pengendalian litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut sebesar 100 %. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 IKU yaitu proporsi litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut yang mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program produk prospektif KP lainnya.
Berikut adalah capaian IKU pada TA 2014 :
Tabel 14. Target dan Realisasi IKU TA 2014 pada Sasaran Strategis terselenggaranya pengendalian litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut
No IKU Target
Tahunan
Realisasi Tahunan
Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)
1 2 3 5 7
16 Proporsi litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut yang mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program produk prospektif KP lainnya
80% 80%
20 | P a g e
3.4 LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
Capaian kinerja BPOL pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Learn & Growth Perspective) rata-rata sebesar 100,05%, yang berasal dari 4 sasaran strategis berikut :
SASARAN STRATEGIS 7 : TERSEDIANYA SDM LINGKUP LP2BRL YANG KOMPETEN DAN PROFESIONAL
Nilai sasaran strategis tersedianya SDM LP2BRL yang kompeten dan profesional sebesar 100%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU sebagai berikut :
Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III (%)
Penempatan pejabat dalam jabatan sesuai dengan kompetensinya dilakukan melalui sistem penempatan menurut Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) yang merupakan jenis dan level kompetensi sebagai pra syarat keberhasilan pelaksanaan tugas suatu jabatan. Indeks Kesenjangan Kompetensi adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu dan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut. Teknik menghitungnya yaitu :
Menentukan kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu;
Melakukan pengukuran dengan membandingkan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut dengan rumus:
kompetensi pejabat sekarang dibanding kompetensi yang dibutuhkan dikali 100 persen
Dari pengukuran ini, Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III di LP2BRL adalah sebesar 50%.
Proporsi jumlah pegawai fungsional LP2BRL dibandingkan dengan total pegawai di LP2BRL
IKU ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah pegawai fungsional LP2BRL dengan jumlah total pegawai keseluruhan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
% 100
.
Tot
xP Jml
Peg Jabfung Jabfung
Keterangan
P
Jabfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional LP2BRLJml
Jabfung= Jumlah fungsional LP2BRLTot
Peg.= Jumlah total pegawai LP2BRLTabel 15. Target dan Realisasi IKU TA 2014 pada Sasaran Strategis Tersedianya SDM lingkup Loka Litbang Budidaya Rumput Laut yang Kompeten dan Profesional
No IKU Target
Tahunan Realisasi Tahunan
Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)
1 2 3 5 7
16 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III (%)
50 50
21 | P a g e 19 Proporsi jumlah pegawai fungsional
LP2BRL dibandingkan dengan total pegawai di LP2BRL (%)
42 42
SASARAN STRATEGIS 8 : TERSEDIANYA SARPRAS YANG TERAKREDITASI DI LINGKUP LP2BRL
Pada tahun 2014, LP2BRL belum memiliki Laboratorium yang terakreditasi sehingga Sasaran Strategis ini tidak termasuk dalam Penetapan Kinerja LP2BRL.
SASARAN STRATEGIS 9 : TERWUJUDNYA GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERNMENT DI LP2BRL
Dalam rangka mewujudkan good governance and clean government, LP2BRL telah mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut dalam pengelolaan organisasi. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur sasaran tersebut adalah :
Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APEIP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di lingkup Loka Litbang Budidaya Rumput Laut
Laporan hasil pemeriksaan pengawas memuat antara lain rekomendasi yang diberikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemui selama proses audit. Rekomendasi menjadi sangat penting dan prioritas untuk ditindak lanjuti sebagai langkah perbaikan, pertanggungjawaban dan cerminan komitmen unit kerja untuk memperbaiki dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi adalah prosentase atas tindak lanjut rekomendasi hasil temuan APIEP terhadap total rekomendasi yang ada di LP2BRL. Metode penghitungan yang digunakan adalah sebagai berikut :
x 100%
Keterangan :
ΣAPIEP : Jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di LP2BRL;
Σrekom –TL : Jumlah rekomendasi APIEP yang telah ditindaklanjuti;
Tot rekom : Total rekomendasi APIEP.
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Loka Litbang Budidaya Rumput Laut
22 | P a g e Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan visi atau misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Penilaian akuntabitias kinerja Balitbang KP dilakukan oleh inspektorat jenderal selaku aparat pengawas internal pemerintah. Hasil penilaian SAKIP Balitbang KP memperoleh Nilai 84,11 atau predikat A.
Nilai Inisiatif anti korupsi Loka Litbang Budidaya Rumput Laut
Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) ditujukan untuk mengukur apakah suatu instansi publik telah menerapkan sistem dan mekanisme yang efektif untuk mencegah dan mengurangi korupsi di lingkungan internalnya. PIAK merupakan self assessment atas inisiatif anti korupsi di suatu Kementerian/ Lembaga. Dalam hal ini, nilai PIAK KKP merupakan penilaian self assessment yang dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal terhadap inisiatif anti korupsi yang dilakukan oleh masing-masing unit Eselon I KKP dengan menggunakan kuesioner inisiatif anti korupsi, dan teknik menghitungnya sebagai berikut :
Self assessment atas Inisiatif Anti Korupsi berdasarkan kriteria penilaian yang dilakukan oleh KPK.
Berdasarkan self assessment tersebut, maka dapat diprediksi nilai yang mungkin dicapai oleh KKP nantinya pada saat dinilai KPK.
Nilai akhir merupakan gabungan dari penilaian kuantitatif dan kualitatif, dengan kisaran nilaidari 0-10 (tertinggi 10 dan terendah 0). Kedelapan indikator utama diturunkan dalam bentuk kuesioner yang terdiri dari 68 pertanyaan.
Setiap pertanyaan dalam kuesioner diisi oleh peserta PIAK dengan melampirkan bukti-bukti untuk mendukung validitas jawaban. Untuk Indikator Inovasi, peserta PIAK menyertakan laporan kualitatif yang berisikan laporan tentang inovasi upaya pencegahan korupsi yang dilakukan, di luar dari hal-hal yang telah dijadikan bukti pendukung jawaban terhadap kuesioner di 8 indikator utama.
Penilaian akhir diperoleh dari gabungan antara penilaian terhadap indikator utama dan indikator inovasi.
Penilaian ini akan digabungkan dengan tetap memperhatikan bobot indikator yang sudah ditetapkan.
Skala penilaian, berada pada selang 0 sampai 10, yang artinya semakin mendekati 0 berarti peserta PIAK semakin rendah inisiatif antikorupsi dan semakin mendekati 10 semakin tinggi inisiatif antikorupsi yang dimiliki oleh instansi peserta PIAK.
Nilai penerapan RB LP2BRL
Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di lingkungan LP2BRL pada hakekatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang pelaksanaan dilakukan melalui program-program meliputi : 1). Manajemen perubahan, 2). Peraturan perundang-undangan, 3). Penataan organisasi, 4). Penataan tata laksana, 5). Penataan SDM aparatur, 6). Pengutan pengawasan internal, 7). Penguatan akuntabilitas kinerja, 8). Peningkatan kualitas pelayanan publik dan 9) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
Berikut adalah capaian IKU sasaran strategis 11 :
Tabel 16. Target dan Realisasi IKU TA 2014 pada Sasaran Strategis Terwujudnya Good Governance & Clean Government di LP2BRL
No IKU Target Realisasi Nilai Sasaran
23 | P a g e Tahunan Tahunan Strategis / NSS
(Toleransi 0%)
1 2 3 5 7
21 Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APEIP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di lingkup Loka Litbang Budidaya Rumput Laut
100% 100%
22 Nilai AKIP LP2BRL 84,11 84,11 23 Nilai Inisiatif Anti Korupsi Loka
Litbang Budidaya Rumput Laut 7,75 8,08 24 Nilai Penerapan RB Loka Litbang
Budidaya Rumput Laut 80 75,52
SASARAN STRATEGIS 10 : TERKELOLANYA ANGGARAN SECARA OPTIMAL DI LP2BRL
Nilai sasaran strategis terkelolanya anggaran secara optimal lingkup LP2BRL pada TA 2014 ini sebesar 100,46%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut :
Prosentase penyerapan DIPA LP2BRL
Pelaksanaan anggaran harus dikelola secara optimal sesuai rencana yang ditetapkan. Hingga TA 2014 penyerapan anggaran LP2BRL sebesar Rp. 8.558.730.535,- setara dengan 96,44% dari target yang ditetapkan yaitu 96,01%.
Tabel 17. Target dan Realisasi IKU TA 2014 pada Sasaran Strategis Terkelolanya Anggaran Secara Optimal di LP2BRL
No IKU Target
Tahunan
Realisasi Tahunan
Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)
1 2 3 5 7
25 Prosentase penyerapan DIPA
LP2BRL 96,01% 96,44%
RM (Rp.) PNBP (Rp.) HLN (Rp.)
51 52 53 52 53 52 53
Pagu 966.878.000 2.051.695.000 5.856.144.000 0 0 0 0
Target 966.878.000 2.051.695.000 5.856.144.000 0 0 0 0
Realisasi 890.597.109 1.971.238.526 5.696.894.900 0 0 0 0
% 92,11% 96,08% 97,28% 0 0 0 0
Total Pagu 8.874.717.000 0 0
Total Realisasi 8.558.730.535
96,44%
0 0
0 0
24 | P a g e
BAB IV PENUTUP
4.1 PERMASALAHANPelaksanaan kegiatan selama TA 2014 berjalan dengan baik dan tidak ditemui permasalahan yang berarti.
1 | P a g e