• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

37

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Pemasalahan

Tingkat kecelakaan mobil yang semakin banyak terjadi di Indonesia sudah pasti memberikan kerugian secara materi maupun non-materi kepada pihak-pihak yang mengalaminya. Hal itu disebabkan berbagai macam faktor seperti human error dan tidak luput juga kondisi mobil yang kurang perawatan ditengarai menjadi faktor utama penyebab kecelakaan. Sebagai contoh, kecelakaan bus di sekitaran Taman Safari, Puncak beberapa waktu lalu yang dikarenakan sistem pengereman tidak bekerja dengan baik sehingga menyebabkan banyak kerugian. Kerusakan pada mobil seperti rem blong merupakan kerusakan yang berakibat sangat fatal, bukan tidak mungkin jika nyawa menjadi taruhannya. Kondisi bengkel yang sering penuh dengan antrian membuat pengguna mobil malas membawa mobilnya ke bengkel untuk perawatan mengingat kesibukan yang terjadi di masyarakat.

Penelitian dan pengembangan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada mobil dapat dijadikan suatu solusi yang baik mengingat permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pengguna mobil. Dengan menyerap kemampuan dari seorang pakar di bidang kerusakan mobil dan menyimpannya ke dalam suatu basis pengetahuan lalu mengaplikasikannya ke dalam program komputer maka kepakarannya itu dapat digunakan setiap orang yang memiliki sistem pakar ini. Hal ini tentu saja menguntungkan dari segi efisiensi waktu dan efektivitas kerja.

(2)

Metode perhitungan bayes juga diterapkan pada sistem pakar ini untuk menghitung nilai kemungkinan yang terjadi dari setiap gejala kerusakan yang ditunjukan oleh mobil. Dengan adanya nilai kemungkinan akhir dari gejala-gejala yang ada diharapkan pengguna sistem pakar ini dapat mengambil keputusan yang terbaik dari solusi yang ditawarkan sistem pakar ini.

Sistem pakar dirancang dan diaplikasikan hanya dalam ruang lingkup yang sempit karena kepakaran itu hanya dalam hal tertentu saja dan tidak bisa menangani hal yang bersifat umum (Giarratano dan Riley, 2005: p5). Dengan mengambil ruang lingkup kerusakan yang terjadi pada mobil dan didukung data- data spesifik mengenai ruang lingkup ini, yang bertujuan agar sistem pakar ini dapat bekerja secara optimal dan memberikan solusi yang akurat.

3.1.1 Wawancara Dengan Pakar

Pada penelitian dan pengembangan sistem pakar ini, terlebih dahulu dilakukan wawancara dengan seorang pakar bernama bapak Gito Wardhono.

Beliau adalah seorang ahli di bidang kerusakan mobil yang sudah banyak menangani permasalahan-permasalahan pada mobil. Dalam wawancara ini, kami membahas mengenai kerusakan-kerusakan yang terjadi di mobil berdasarkan gejala-gejala yang ada, dan juga nilai-nilai kemungkinan dari setiap gejala yang timbul terhadap bagian-bagian tertentu yang menjadi peyebab kerusakan mobil.

3.1.2 Analisis Kuesioner

Analisis kusioner dilakukan untuk mengetahui prosentase kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan sistem pakar ini. Kuesioner ini disebarkan ke 20

(3)

orang pengguna mobil yang ada di Jakarta. Adapun hasil kuesioner tersebut dapat dilihat dibawah ini :

1. Dalam beraktifitas sehari-hari seberapa sering anda menggunakan mobil?

a) 1-2 kali seminggu b) 3-5 kali seminggu c) 6-7 kali seminggu

Gambar 3.1 Diagram Jawaban Survei 1 2. Sudah berapa lama anda memiliki mobil yang dipakai sekarang?

a) < 2 tahun b) 2 - 5 tahun c) > 5 tahun

Gambar 3.2 Diagram Jawaban Survei 2

(4)

3. Apakah anda sering merasakan adanya gejala kerusakan yang tidak terduga selama perjalanan?

a) Ya, sering b) Jarang c) Tidak pernah

Gambar 3.3 Diagram Jawaban Survei 3

4. Jika mobil anda rusak apakah langsung dibawa ke bengkel?

o Ya, langsung

oTidak, nanti saja kalau saya tidak malas

Gambar 3.4 Diagram Jawaban Survei 4

(5)

5. Apakah anda merasa bahwa ke bengkel memakan waktu yang lama hanya untuk mendiagnosa kerusakan mobil anda?

a) Ya, sangat lama b) Ya, cukup lama c) Tidak, cukup cepat

Gambar 3.5 Diagram Jawaban Survei 5

6. Pernahkah bengkel yang anda datangi melakukan kesalahan diagnosa terhadap kerusakan mobil anda?

a) Ya, pernah b) Tidak pernah

Gambar 3.6 Diagram Jawaban Survei 6

(6)

7. Menurut anda apakah sudah tersedia alat bantu yang menunjang untuk mendeteksi kerusakan pada mobil?

a) Sudah b) Belum

Gambar 3.7 Diagram Jawaban Survei 7

8. Menurut anda perlukah alat yang bisa memprediksi kerusakan mobil?

a) Ya, perlu b) Tidak perlu

Gambar 3.8 Diagram Jawaban Survei 8

(7)

9. Jika perlu, dalam bentuk apa alat bantu tersebut?

a) Software b) Hardware

Gambar 3.9 Diagram Jawaban Survei 9

10. Jika perlu, apakah sistem pakar cocok diterapkan disini?

a) Ya, sangat cocok

b) Saya tidak tau apa itu sistem pakar c) Tidak perlu

Gambar 3.10 Diagram Jawaban Survei 10

(8)

3.2 Solusi yang Diusulkan

Dari analisis permasalahan yang ada, maka kami mengusulkan merancang suatu sistem yang dapat mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada mobil dengan menyerap ilmu-ilmu dari seorang pakar di bidang ini lalu memasukannya kedalam basis pengetahuan dan terakhir mengaplikasikannya kedalam suatu program komputer. Sistem yang dibangun ini merupakan suatu sistem yang berbasis sistem pakar yang bertujuan untuk mendiagnosa kerusakan pada mobil dan membantu pengguna aplikasi ini untuk mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan pada mobilnya berdasarkan nilai kemungkinan yang didapat dari perhitungan probabillitas bayes.

3.2.1 Akuisisi Pengetahuan

Untuk mengembangkan sistem pakar ini, perlu terlebih dahulu menyerap kemampuan dari seorang pakar. Untuk itu kami melakukan wawancara dengan seorang pakar bernama bapak Gito Wardhono yang masih bekerja di perusahaan X. Beliau adalah seorang ahli di bidang kerusakan mobil yang sudah banyak menangani permasalahan-permasalahan pada mobil. Kami juga melakukan studi literatur untuk melengkapi informasi dan data yang dibutuhkan.

3.2.2 Representasi Pengetahuan

Dalam pengembangan aplikasi sistem pakar ini, maka perlu dijelaskan mengenai hubungan antara kerusakan pada mobil dengan gejala-gejala yang menyertainya. Oleh karena itu, maka dibuatlah tabel yang menerangkan hubungan kerusakan mobil dengan gejalanya dan juga nilai kemungkinan dari setiap gejala yang ada untuk menyatakan peluang kerusakan ada pada bagian yang dimaksud

(9)

sehingga sistem pakar yang sedang dibangun ini bisa memberikan gambaran yang terbaik dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut disajikan dalam tabel 3.1

Tabel 3.1 Tabel Gejala Kerusakan dan Nilai Kemungkinannya.

Kerusakan Gejala Nilai Kemungkian

Fuel pump (p =0.5) - Mobil sukar menyala 0.7

- mesin tiba-tiba mati 0.2

Injector atau Karburator (p=0.33)

- kinerja mesin berkurang 0.4

- mesin tiba-tiba mati 0.2

- mesin sukar menyala 0.7

Mesin knocking/ngelitik (p=0.33)

- Terdapat bunyi ngelitik dari mesin 0.8

- Bbm boros 0.5

- kinerja mesin berkurang 0.4

Oli bocor (p=0.33) - ada rembesan oli 0.9

- indikator oli menyala 0.8

- suara mesin tidak stabil 0.4

Radiator (p=0.33) - mesin panas 0.9

- air di tabung reservoir berkurang 0.5 - air di radiator berkurang 0.6 Thermostat (p=0.5) - mesin dingin walau sudah berjalan

jauh

0.8

- kinerja mesin berkurang 0.4

Selang radiator (p=0.33) - mesin panas 0.9

- Air di radiator berkurang 0.6

(10)

- Ada rembesan air di kolong mobil 0.5

Tutup radiator (p=0.33) - mesin panas 0.9

- Air di radiator berkurang 0.6 - Air di tabung reservoir melebihi

batas penuh

0.5

Kipas Radiator (p=0.5) - Mesin bertambah panas saat mobil dalam keadaan macet (stationer)

0.9

Booster rem (p=0.5) - rem tidak pakem 0.5

- rem perlu diinjak dalam agar mobil berhenti

0.6

Sepatu rem (p=0.5) - timbul bunyi berdecit saat pedal rem ditekan

0.7

Master Rem (p=0.5) -Terdapat perbedaan tekanan saat menginjak pedal yang pertama dengan

yang kedua

0.8

- Rem tidak pakem 0.5

Shockbreaker (p=0.25) - terdapat suara gemuruh saat mobil melaju

0.2

- mobil berayun saat melewati polisi tidur

0.4

- terdapat suara gluduk-gluduk saat melewati jalan rusak

0.8

- Mobil tidak dapat menampung 0.7

(11)

beban banyak

Bearing (p=0.5) - terdapat suara gemuruh saat mobil melaju

0.2

- mobil tidak berayun saat melewati polisi tidur

0.6

Tie Rod (p=0.5) - ketika membelokan setir terdengar bunyi kasar

0.7

Velg (p=0.5) - setir mobil terasa goyang 0.9

Bushing Stabilizer (p=0.5)

- setir suka membelok dengan sendirinya

0.4

Plat Kopling (p=0.33) - gigi tidak bisa masuk saat mesin menyala

0.7

- Pedal kopling masih ada tekanan 0.2 - masih terdapat minyak transmisi

pada master kopling

0.6

Laher Kopling (p=0.5) - saat pedal kopling diinjak mengeluarkan suara seperti besi

beradu

0.8

Master kopling (p=0.33) - pedal kopling tidak memberikan tekanan saat diinjak

0.7

- tidak terdapat minyak transmisi 0.4 - gigi tidak bisa masuk saat mesin

menyala

0.7

(12)

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem pakar ini akan dibagi menjadi beberapa subsistem yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram

2. Perancangan Sequence Diagram 3. Perancangan Class Diagram 4. Perancangan Basis Pengetahuan 5. Perancangan Bayes

6. Perancangan Antarmuka

3.3.1 Perancangan Use Case Diagram

Diagram use case yang digunakan pada sistem pakar diagnosa kerusakan pada mobil terdiri dari dua aktor, yaitu pengguna sistem pakar ini dan program itu sendiri.

Baterai/Accu (p=0.33) - Mesin sukar menyala 0.7

- lampu redup/mati tiba-tiba 0.4

- suara klakson melemah 0.6

Perkabelan (p=0.5) - bagian-bagian kelistrikan lainnya tidak berfungsi normal

0.8

Dinamo Starter (p=0.5) - mesin sukar menyalak 0.7 - jika mesin sudah menyala lalu

dimatikan, maka sukar untuk menyala kembali.

0.6

(13)

Gambar 3.11 Use Case Diagram

3.3.1.1 Definisi Aktor

Berikut adalah table definisi aktor yang menjelaskan siapa saja yang terlibat di dalamnya

Tabel 3.2 Definisi Aktor

No Aktor Deskripsi

1. Pemilik Kendaraan (pengguna)

Pemilik kendaraan (pengguna) adalah orang yang menggunakan aplikasi sistem

(14)

pakar ini dimana ia akan memilih gejala apa yang dialaminya yang disediakan oleh sistem pakar yang sedang dibuat .

2. Program Program disini bertindak sebagai penjelas dari jalannya aplikasi ini dari awal gejala di pilih pengguna sampai hasil diagnosa sistem pakar keluar.

3.3.1.2 Definisi Use Case

Berikut adalah definisi use case yang menjelaskan apasaja yang dilakukan oleh sistem

Tabel 3.3 Definisi Use Case

No Use Case Deskripsi

1. Pengolahan Data Gejala Use Case Pengolahan Data dan gejala adalah use case yang dilakukan oleh pengguna saat memillih gejala dan dilakukan oleh program saat gejala dipilih.

2. Pengolahan Data Kerusakan

Use Case Pengolahan Data Kerusakan dilakukan oleh program untuk mengolah data dan informasi kerusakan

3. Pengolahan Knowledge Use Case ini dilakukan oleh

(15)

Base (Basis Aturan) program untuk mengolah basis pengetahuan

4. Diagnosa Use Case Diagnosa adalah Use Case yang dilakukan oleh pengguna saat memperoleh hasil diagnosa dan program saat mengolah hasil diagnosa sistem pakar

3.3.2 Perancangan Sequence Diagram

Gambar 3.12 Sequence Diagram

Pengguna yang akan melakukan diagnosa kerusakan mobil akan memasukan gejala yang akan diolah oleh basis aturan. Setelah itu basis aturan akan memberikan informasi kerusakannya dan nilai kemungkinan kebenaran hasil diagnosa sistem pakar kepada pengguna.

(16)

3.3.3 Perancangan Class Diagram

Gambar 3.13 Class Diagram

3.3.4 Perancangan Basis Pengetahuan

Dalam membangun suatu sistem pakar ini, perlu dilakukan pembuatan basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan sekumpulan dari pengetahuan yang dihubungkan dengan suatu permasalahan yang digunakan dalam sistem kecerdasan buatan. Basis pengetahuan berisi kaidah-kaidah yang akan

(17)

digunakan untuk penarikan kesimpulan. Dalam perancangan basis pengetahuan ini digunakan kaidah produksi sebagai sarana untuk representasi pengetahuan. Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk pernyataan JIKA [premis] MAKA [konklusi].

Pada perancangan basis pengetahuan sistem pakar ini premis adalah gejala-gejala yang terjadi pada mobil dan konklusi adalah kerusakan yang terjadi pada mobil, sehingga bentuk pernyataannya adalah JIKA [gejala] MAKA [kerusakan]. Bagian premis dalam aturan produksi dapat memiliki lebih dari satu proposisi yaitu berarti pada sistem pakar dengan domain ini dalam satu kaidah dapat memiliki lebih dari satu gejala. Gejala-gejala tersebut dihubungkan dengan menggunakan operator logika DAN. Bentuk pernyatannya adalah :

JIKA [gejala 1]

DAN [gejala 2]

DAN [gejala 3]

MAKA [kerusakan]

Adapun contoh beberapa kaidah produksi untuk kerusakan mobil adalah sebagai berikut :

Kaidah 1 :

JIKA Mobil sukar menyala tetapi tidak terdengar lemah MAKA Fuel Pump rusak

Kaidah 2 :

JIKA Mobil sukar menyala tetapi tidak terdengar lemah DAN Mesin tiba-tiba mati

MAKA Fuel Pump rusak Kaidah 3 :

(18)

JIKA Mesin tiba-tiba mati MAKA Fuel Pump rusak Kaidah 4 :

JIKA Mobil sukar menyala tetapi tidak terdengar lemah DAN kinerja mesin berkurang

MAKA Injector atau Karburator rusak Kaidah 5 :

JIKA Mesin mati tiba-tiba DAN kinerja mesin berkurang

MAKA Injector atau Karburator rusak Kaidah 6 :

JIKA kinerja mesin berkurang

MAKA Injector atau Karburator rusak Kaidah 7 :

JIKA Mobil sukar menyala tetapi tidak terdengar lemah DAN Mesin tiba-tiba mati

DAN kinerja mesin berkurang

MAKA Injector atau Karburator rusak Kaidah 8 :

JIKA Terdapat bunyi ngelitik dari mesin MAKA Mesin Knocking/Ngelitik Kaidah 9 :

JIKA Terdapat bunyi ngelitik dari mesin

(19)

DAN BBM boros

MAKA Mesin Knocking/Ngelitik Kaidah 10 :

JIKA Kinerja mesin berkurang DAN BBM boros

MAKA Mesin Knocking/Ngelitik Kaidah 11 :

JIKA BBM boros

MAKA Mesin Knocking/Ngelitik Kaidah 12 :

JIKA Terdapat bunyi ngelitik dari mesin DAN BBM boros

DAN Kinerja mesin berkurang

MAKA Mesin Knocking/Ngelitik Kaidah 13 :

JIKA Indikator oli menyala MAKA Oli Bocor Kaidah 14 :

JIKA Indikator oli menyala DAN Ada rembesan oli

MAKA Oli Bocor Kaidah 15 :

JIKA Indikator oli menyala

(20)

DAN Suara mesin kasar MAKA Oli Bocor Kaidah 16 :

JIKA Ada rembesan oli DAN Suara mesin kasar

MAKA Oli Bocor Kaidah 17 :

JIKA Ada rembesan oli MAKA Oli Bocor Kaidah 18:

JIKA Suara mesin kasar MAKA Oli Bocor Kaidah 19 :

JIKA Indikator oli menyala DAN Ada rembesan oli DAN Suara mesin kasar

MAKA Oli Bocor Kaidah 20 :

JIKA Mesin panas

MAKA Radiator rusak Kaidah 21 :

JIKA Mesin panas

DAN Air di radiator berkurang MAKA Radiator rusak

(21)

Kaidah 22 : JIKA Mesin panas

DAN Air di reservoir berkurang MAKA Radiator rusak Kaidah 23 :

JIKA Air di radiator berkurang MAKA Radiator rusak Kaidah 24 :

JIKA Air di radiator berkurang DAN Air di reservoir berkurang

MAKA Radiator rusak Kaidah 25 :

JIKA Air di reservoir berkurang MAKA Radiator rusak Kaidah 26 :

JIKA Mesin panas

DAN Air di radiator berkurang DAN Air di reservoir berkurang

MAKA Radiator rusak Kaidah 27 :

JIKA Mesin tetap dingin walau sudah berjalan jauh MAKA Thermostat rusak

Kaidah 28 :

JIKA Kinerja mesin berkurang

(22)

MAKA Thermostat rusak Kaidah 29 :

JIKA Mesin tetap dingin walau sudah berjalan jauh DAN Kinerja mesin berkurang

MAKA Thermostat rusak Kaidah 28 :

JIKA Air di radiator selalu berkurang MAKA Selang Radiator bocor Kaidah 29 :

JIKA Terdapat rembesan air di kolong mobil MAKA Selang Radiator bocor Kaidah 30 :

JIKA Air di radiator selalu berkurang

DAN Terdapat rembesan air di kolong mobil MAKA Selang Radiator bocor

Kaidah 31 : JIKA Mesin panas

DAN Air di tabung reservoir terisi penuh MAKA Tutup radiator rusak

Kaidah 32 :

JIKA Air di radiator berkurang

DAN Air di tabung reservoir terisi penuh MAKA Tutup radiator rusak

Kaidah 33 :

(23)

JIKA Air di tabung reservoir terisi penuh MAKA Tutup radiator rusak Kaidah 34 :

JIKA Mesin panas

DAN Air di radiator berkurang

DAN Air di tabung reservoir terisi penuh MAKA Tutup radiator rusak

Kaidah 35 :

JIKA Mesin menjadi panas saat macet MAKA Kipas Radiator rusak Kaidah 36 :

JIKA Rem tidak pakem

MAKA Booster Rem rusak Kaidah 37 :

JIKA Rem perlu diinjak dalam agar mobil berhenti MAKA Booster Rem rusak

Kaidah 38 :

JIKA Rem tidak pakem

DAN Rem perlu diinjak dalam agar mobil berhenti MAKA Booster Rem rusak

Kaidah 39 :

JIKA Timbul bunyi berdecit saat direm MAKA Sepatu Rem sudah aus Kaidah 40:

(24)

JIKA Terdapat perbedaan tekanan saat injakan pedal rem pertama dengan kedua

MAKA Master Rem rusak Kaidah 41 :

JIKA Terdapat perbedaan tekanan saat injakan pedal rem pertama dengan kedua

DAN Rem tidak pakem

MAKA Master Rem rusak Kaidah 42 :

JIKA Terdapat suara gemuruh saat mobil melaju MAKA Bearing rusak

Kaidah 43 :

JIKA Terdapat suara gemuruh saat mobil melaju DAN Mobil berayun saat melewati polisi tidur

MAKA Shockbreaker rusak Kaidah 44 :

JIKA Terdapat suara gemuruh saat mobil melaju DAN Mobil berayun saat melewati polisi tidur

DAN Terdapat suara gluduk-gluduk saat melewati jalan rusak MAKA Shockbreaker rusak

Kaidah 45 :

JIKA Terdapat suara gemuruh saat mobil melaju DAN Mobil berayun saat melewati polisi tidur DAN Mobil tidak dapat menampung beban banyak

(25)

MAKA Shockbreaker rusak Kaidah 46 :

JIKA Terdapat suara gemuruh saat mobil melaju

DAN Terdapat suara gluduk-gluduk saat melewati jalan rusak MAKA Shockbreaker rusak

Kaidah 47 :

JIKA Terdapat suara gemuruh saat mobil melaju

DAN Terdapat suara gluduk-gluduk saat melewati jalan rusak DAN Mobil tidak dapat menampung beban banyak

MAKA Shockbreaker rusak Kaidah 48 :

JIKA Terdapat suara gemuruh saat mobil melaju DAN Mobil tidak dapat menampung beban banyak

MAKA Shockbreaker rusak Kaidah 49 :

JIKA Mobil berayun saat melewati polisi tidur MAKA Shockbreaker rusak

Kaidah 50 :

JIKA Mobil berayun saat melewati polisi tidur

DAN Terdapat suara gluduk-gluduk saat melewati jalan rusak MAKA Shockbreaker rusak

Kaidah 51 :

JIKA Mobil berayun saat melewati polisi tidur

DAN Mobil tidak dapat menampung beban banyak

(26)

MAKA Shockbreaker rusak Kaidah 52 :

JIKA Mobil berayun saat melewati polisi tidur

DAN Terdapat suara gluduk-gluduk saat melewati jalan rusak DAN Mobil tidak dapat menampung beban banyak

MAKA Shockbreaker rusak Kaidah 53 :

JIKA Terdapat suara gluduk-gluduk saat melewati jalan rusak MAKA Shockbreaker rusak

Kaidah 54 :

JIKA Terdapat suara gluduk-gluduk saat melewati jalan rusak DAN Mobil tidak dapat menampung beban banyak

MAKA Shockbreaker rusak Kaidah 55 :

JIKA Mobil tidak dapat menampung beban banyak MAKA Shockbreaker rusak

Kaidah 56 :

JIKA Terdapat suara gemuruh saat mobil melaju DAN Mobil berayun saat melewati polisi tidur

DAN Terdapat suara gluduk-gluduk saat melewati jalan rusak DAN Mobil tidak dapat menampung beban banyak

MAKA Shockbreaker rusak Kaidah 57:

JIKA Ketika membelokan setir terdengar bunyi kasar

(27)

MAKA Tie Rod rusak Kaidah 58 :

JIKA Setir goyang

MAKA Velg harus di balancing Kaidah 59 :

JIKA Setir suka membelok dengan sendirinya MAKA Bushing Stabilizer rusak Kaidah 60 :

JIKA Gigi sukar masuk saat mesin menyala MAKA Plat Kopling rusak

Kaidah 61 :

JIKA Gigi sukar masuk saat mesin menyala

DAN Pedal kopling tidak memberikan tekanan saat diinjak MAKA Master Kopling rusak

Kaidah 62 :

JIKA Gigi sukar masuk saat mesin menyala DAN Tidak terdapat minyak transmisi

MAKA Master Kopling rusak Kaidah 63 :

JIKA Pedal kopling tidak memberikan tekanan saat diinjak MAKA Master Kopling rusak

Kaidah 64 :

JIKA Pedal kopling tidak memberikan tekanan saat diinjak DAN Tidak terdapat minyak transmisi

(28)

MAKA Master Kopling rusak Kaidah 65 :

JIKA Tidak terdapat minyak transmisi MAKA Master Kopling rusak Kaidah 66 :

JIKA Gigi sukar masuk saat mesin menyala

DAN Pedal kopling tidak memberikan tekanan saat diinjak DAN Tidak terdapat minyak transmisi

MAKA Master Kopling rusak Kaidah 67 :

JIKA Pedal kopling saat diinjak mengeluarkan suara seperti besi beradu MAKA Laher Kopling rusak

Kaidah 68:

JIKA Mesin susah menyala dan terdengar lemh MAKA Baterai/Accu rusak

Kaidah 69:

JIKA Mesin susah dinyalakan DAN Lampu redup

MAKA Baterai/Accu rusak Kaidah 70:

JIKA Mesin susah dinyalakan DAN Suara klakson lemah

MAKA Baterai/Accu rusak Kaidah 71:

(29)

JIKA Lampu redup

MAKA Baterai/Accu rusak Kaidah 71:

JIKA Lampu redup

DAN Suara klakson lemah MAKA Baterai/Accu rusak Kaidah 71:

JIKA Suara klakson lemah

MAKA Baterai/Accu rusak Kaidah 72:

JIKA Mesin susah dinyalakan DAN Lampu redup

DAN Suara klakson lemah MAKA Baterai/Accu rusak Kaidah 73 :

JIKA Saat mesin dimatikan lalu dinyalakan lagi mesin tidak mau menyala

MAKA Dinamo Starter rusak Kaidah 74 :

JIKA Mesin susah dinyalakan

DAN Saat mesin dimatikan lalu dinyalakan lagi mesin tidak mau menyala

MAKA Dinamo Starter rusak

(30)

3.3.5 Perancangan Bayes

Untuk dapat memberikan suatu nilai kemungkinan bahwa solusi yang diberikan itu benar, maka sistem pakar ini juga dilengkapi dengan perhitungan probabilitas bayes.

3.3.6 Perancangan User Interface

Dalam pembuatan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada mobil, terdapat satu halaman utama dimana semua kegiatan yang terjadi pada proses diagnosa kerusakan mobil ada pada halaman tersebut.

Gambar 3.14 Rancangan User Interface

3.4 Pendekatan yang Digunakan

3.4.1 Perhitungan Dengan Teorema Bayes

List gejala List gejala List gejala List gejala List gejala

Hasil diagnosa Nilai Bayes

(31)

Dimana :

p(Hi | E ) adalah probabilitas hipotesis (Hi) benar jika diberikan evidence (fakta) E.

p(E |Hi) adalah probabilitas munculnya evidence (fakta) E jika diketahui hipotesis Hi benar.

p(Hi) adalah probabilitas hipotesis Hi tanpa memandang evidence (fakta) apapun.

• n adalah jumlah hipothesis yang mungkin

Contoh 1:

Jika sebuah mobil mengalami gejala mesin panas. Dan sistem pakar ini menghitung nila kemungkinan bahwa radiator yang rusak dengan cara :

Kemungkinan mesin panas jika radiator yang rusak

 p(mesin panas | radiator) = p(MP | R) = 0.9

Kemungkinan terkena radiator tanpa memandang gejala apapun

 p(radiator) = p(R) = 0.33

Kemungkinan air di tabung reservoir berkurang jika radiator rusak

p(air di tabung reservoir |radiator) = p(AResK|SR) = 0.5

Kemungkinan terkena selang radiator tanpa memandang gejala apapun

 p(radiator) = p(R) = 0.33

Kemungkinan air radiator berkurang jika radiator rusak

(32)

p(air radiator berkurang | radiator) = p(ARadK|R) = 0.6

Kemungkinan tutup radiator rusak tanpa memandang gejala apapun

p(radiator) = p(R) = 0.33

Kemungkinan radiator yang rusak karena mesin panas adalah : P(radiator | mesin panas) =

=

=

Angka ini memberi arti bahwa kerusakan di bagian radiator dengan keyakinan 0.45 dalam skala 0-1. Setelah pengamatan lebih lanjut, ternyata ditemukan gejala baru, yaitu air di tabung reservoir berkurang., maka perhitungannya menjadi : Kemungkinan radiator yang rusak karena mesin panas dan air di tabung reservoir berkurang adalah:

P(radiator | mesin panas, air di tabung radiator berkurang) =

=

=

Dan setelah pengamatan yang lebih lanjut lagi, didapat gejala/bukti baru, yaitu air di radiator berkurang. Maka perhitungannya menjadi :

(33)

Kemungkinan radiator yang rusak karena mesin panas dan air di tabung reservoir berkurang dan air radiator berkurang adalah:

P(radiator | mesin panas, air di tabung reservoir berkurang, air di radiator berkurang) =

= =

Dengan melihat gejala-gejala yang ada dan dari hasil tersebut terlihat bahwa kerusakan memang benar terjadi pada bagian radiator. Hal ini memberikan tingkat kepercayaan bahwa bagian radiator yang rusak sebesar 100%.

Gambar

Gambar 3.2 Diagram Jawaban Survei 2
Gambar 3.3 Diagram Jawaban Survei 3
Gambar 3.5 Diagram Jawaban Survei 5
Gambar 3.7 Diagram Jawaban Survei 7
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sekarang ini, setelah sempat menyaksikan pengalaman-peng- alaman negara industri maju, para peninjau dapat mengatakan bahwa pembatasannya Goethe dalam pengembangan kemanusiaan

50 WIDODO Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Dusun Silirkrombang RT. 002 Seneporejo Siliragung 8.250.000- 51 DESI PUTRI

SJSN menjadi solusi mewujudkan solidaritas sosial dalam penyediaan pem- biayaan kesehatan yang berkesinam- bungan, teralokasi secara adil, dan ter- manfaatkan secara berhasil guna

Unit Kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menguji sampel bahan, produk setengah jadi dan produk jadi

5. Prinsip kerja mesin pengering tipe bak diawali dengan mengalirnya udara sekeliling memasuki saluran udara, yang selanjutnya dipanaskan oleh tungku pemanas. Udara panas

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah menerapkan aplikasi berbasis website untuk mempermudah pasien dalam melakukan pendaftaran di klinik serta

Elyaflar kompozit içerisine uygun geometrilerde yerleştirilerek, kompozitin çekme gibi yüklemelere farklı yönlerde farklı yanıtlar vermesi sağlanır