• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa (PTK Pada Siswa Kelas X Jurusan Pema

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa (PTK Pada Siswa Kelas X Jurusan Pema"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pendidikan di Indonesia berkembang dengan baik. Pendidikan

selain untuk mencari ilmu juga berguna untuk meningkatkan sumber daya

yang berkualitas yang mampu bersaing dalam segala bidang terutama

dalam pendidikan. Dengan peningkatan kualitas pendidikan akan lebih

mudah meningkatkan kualitas pembelajaran.

Matematika merupakan ilmu dasar yang digunakan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan lain. Terutama dalam bidang

pendidikan, banyak pembelajaran yang menggunakan ilmu matematika.

Pelajaran matematika masih sulit dan membosankan bagi siswa.

Salah satu kemampuan yang diperlukan dalam pembelajaran yaitu

kemampuan komunikasi. Kemampuan ini mempengaruhi dalam

pembelajaran, baik komunikasi secara lisan maupun secara tertulis.

Pengembangan komunikasi juga menjadi salah satu tujuan pembelajaran

matematika dan menjadi salah satu standar kompetensi lulusan dalam

bidang matematika. Melalui pembelajaran matematika, siswa diharapkan

dapat mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untu memperjelas keadaan atau masalah (Permen Nomor 23

Tahun 2006).

Pentingnya kemampuan komunikasi dalam pembelajaran

(2)

pelajaran yang diberikan oleh guru dan meningkatkan prestasi belajar

siswa. Selain itu, komunikasi dalam pembelajaran matematika masih

kurang dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga berpengaruh

dalam prestasi belajar siswa.

Berdasarkan observasi pendahuluan diperoleh data tentang

kemampuan komunikasi matematika siswa kelas X Pemasaran SMK Batik

1 Surakarta yang terdiri dari 33 siswa, kemampuan siswa dalam

mengajukan pertanyaan sebanyak 4 siswa (12,12%), kemampuan

menjawab pertanyaan sebanyak 4 siswa (12,12%), kemampuan

mengemukakan ide matematika secara tertulis sebesar 7 siswa (21,21%),

kemampuan bekerja sama dalam kelompok sebesar 5 siswa (15,15%).

Siswa yang tuntas KKM ≥ 75 sebesar 5 siswa (15,15%). Dilihat dari

presentasi kemampuan komunikasi dan prestasi belajar matematika

tersebut masih rendah.

Banyak faktor yang mempengaruhi lemahnya komunikasi dan

prestasi dalam pembelajaran matematika antara lain : guru yang

menyampaikan pembelajaran masih konvensional, kurangnya minat siswa

dalam belajar matematika, pembelajaran yang masih terpusat pada guru,

siswa pasif dalam pembelajaran, dan faktor latar belakang siswa.

Berbagai usaha telah dilakukan guru matematika di SMK Batik 1

Surakarta dalam mengatasi masalah tersebut, seperti melakukan diskusi

dan tanya jawab dalam kelas. Namun, usaha tersebut belum mampu

meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa di kelas. Karena

(3)

siswa yang lain hanya pasif dan kurang komunikasi pembelajarannya.

Banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, mereka

berkomunikasi di luar materi matematika yang diajarkan.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, hendaknya guru mampu

memilih dan menerapkan model pembelajaran yang mampu merangsang

kemampuan komunikasi dan meningkatkan prestasi matematika siswa

dalam memahami pelajaran matematika. Dari model pembelajaran yang

ada, model pembelajaran yang menarik yaitu model pembelajaran

Auditory Intellectually and Repetition (AIR) dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL).

Model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR)

diartikan sebagai model pembelajaran yang menekankan tiga aspek, yaitu

auditory (belajar dengan mendengar), intellectually (belajar dengan

berfikir), dan repetition (pengulangan agar belajar menjadi lebih efektif)

(Erman, 2010:5). Dalam penelitian ini model pembelajaran AIR

dikombinasikan dengan pendekatan CTL yang terdiri dari asas-asas

pembelajaran CTL.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini yaitu :

1. Adakah peningkatan kemampuan komunikasi belajar matematika

setelah menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually and

(4)

Learning (CTL) pada siswa kelas X Pemasaran semester genap SMK

Batik 1 Surakarta tahun ajaran 2013/2014?”

2. Adakah peningkatan prestasi belajar matematika setelah menggunakan

model pembelajaran Auditory Intellectually and Repetition (AIR)

dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada

siswa kelas X Pemasaran semester genap SMK Batik 1 Surakarta tahun

ajaran 2013/2014?”

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum :

1. Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan prestasi belajar

matematika siswa kelas X Pemasaran semester genap SMK Batik 1

Surakarta tahun ajaran 2013/2014.

b. Tujuan Khusus :

1. Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan prestasi belajar

matematika siswa melalui model pembelajaran Auditory

Intellectually and Repetition (AIR) dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas X jurusan

Pemasaran semester genap SMK Batik 1 Surakarta tahun ajaran

2013/2014.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Memberikan peningkatan kualitas pembelajaran matematika,

utamanya dalam meningkatkan kemampuan konunikasi dan prestasi

(5)

Intellectually and Repetition (AIR) dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL).

b. Manfaat Praktis

1) Manfaat bagi siswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan siswa untuk memperbaiki

kualitas proses belajar.

2) Manfaat bagi guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan guru untuk memperbaiki

kualitas pembelajaran matematika.

3) Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sekolah untuk memperbaiki

kualitas layanan pembinaan berkelanjutan peningkatan

Referensi

Dokumen terkait

6.5.5 Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa Jika terjadi perubahan terhadap sarana dan peralatan produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan persyaratan

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLI-B8, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech

Ada beberapa metode modern yang bisa digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa Creative Problem Solving (CPS) (Afifah, 2011) disamping komunikasi dua

Berikut ini adalah Algoritma untuk menyisipkan I TEM ke dalam list, tepat sesudah simpul A, atau jika LOC = NULL, maka I TEM disisipkan sebagai simpul pertama dari list.. Misalkan

Tertib serta tatanan hukum Indonesia yang memilih sistem kodifikasi seperti yang berlangsung dewasa ini, secara historis tidak dapat dilepaskan dari tradisi hukum

Kelengkapan yang harus dibawa pada saat Pembuktian Kualifikasi adalah ”BERKAS ASLI” file Dokumen Penawaran (Dokumen Penawaran Harga, Administrasi dan Teknis) serta

Menunjuk surat Direktur Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor: 362/B3.4/KM/2018

Dalam e- commerce dikenal adanya B2B dan B2C yang bisa digunakan para pelanggan untuk turun langsung apabila ingin melakukan transaksi pembelian pada e-commerce atau