• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Kompresi Lumbal II Di RST Dr. Soedjono Magelang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Kompresi Lumbal II Di RST Dr. Soedjono Magelang."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat jasmani

maupun rohani maka seluruh warga masyarakat Indonesia diminta untuk berperan

aktif dalam mewujudkannya. Meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan,

menjaga dan perduli terhadap lingkungan, serta pola hidup sehat dan bersih. Dan

juga ditambah adanya aspek sumber daya kesehatan seperti tempat berobat dan

pengetahuan tentang kesehatan yang cukup.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan ma syarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai

tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan

berkesinambungan (Depkes, 2006).

Pelayanan fisioterapi yang merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang dilakuka n oleh seorang fisioterapis yang memiliki pengetahuan

dasar dan atau ketrampilan melalui pendidikan formal di bidang fisioterapi dan

kepadanya diberikan kewenangan tertulis untuk melakukan upaya fisioterapi.

Fisioterapi sebagai salah satu profesi kesehatan dituntut untuk melaksanakan tugas

dan fungsinya secara profesional, efektif dan efisien.

Hal ini disebabkan oleh karena pasien/klien fisioterapi secara penuh

mempercayakan problematik atau permasalahan gangguan gerak dan fungsi yang

(2)

2

bertanggung jawab. Fisioterapi sebagai profesi mempunyai wewenang dan

tanggung jawab untuk menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan lingkup

kegiatan profesi fisioterapi. Guna meningkatkan kinerja profesi fisioterapi salah

satunya diperlukan standar profesi sebagai dasar setiap fisioterapis dalam

menjalankan profesinya. Dengan demikian sebagai petunjuk dalam menjalankan

profesi secara professional perlu disusun suatu pedoman yang disebut “Standar

Profesi Fisioterapi“, hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 23 tentang

Kesehatan. Dimana dinyatakan bahwa setiap tenaga kesehatan termasuk

fisioterapi berkewajiban untuk mematuhi standar profesinya (Depkes, 2007).

A. Latar Belakang

Nyeri P inggang Bawah (NPB) sering terjadi pada kehidupan sehari-hari dan

banyak pula penyebab dari penyakit tersebut. Bia sanya masyarakat menyebutnya

dengan sakit boyok atau encok. Berputarnya tulang belakang disaat tubuh sedang

membungkuk merupakan faktor penyebab yang rentan. Sekitar 22% keluha n

terjadi ketika mengangkat beban, 19% ketika berolahraga, dan sekitar 25% terjadi

berangsur-angsur tanpa diketahui penyebabnya (Nuartha, 1989). Nyeri pinggang

bawah (NPB) merupakan salah satu keluhan yang dapat menurunkan

produktivitas manusia. Sekitar 50-80% penduduk di negara industri pernah

mengalami nyeri pinggang bawah. Prosentasenya meningkat seiring dengan

bertambahnya usia. Nyeri pinggang bawah menghilangkan banyak jam kerja dan

membutuhkan banyak biaya untuk penyembuhannya (Haanen et a l, 1986, dalam

(3)

3

Seringkali penyebab dari penyakit tersebut seperti jatuh atau kecelakaan,

posisi tidur dan duduk ya ng salah. Biasanya pada kasus -kasus tertentu pada posisi

setelah terjadi kecelakaan seperti jatuh dengan posisi duduk dapat terjadi

kompresiatau penekanan pada tulang belakang. Pasien membiarkannya saja dan

tidak tahu harus berobat kemana, sehingga pengobatan dilakukan berpindah –

pindah. Karena dalam pengobatannya tidak tepat maka keluhan penderita akan

menjadi berlarut – larut. Tindakan seperti diatas jelas sekali salah, kondisi seperti

itu perlu mendapatkan pelayanan medis yang tepat dan benar termasuk

didalamnya pelayanan fisioterapi yang dapat berperan dalam mengurangi nyeri

dan menambah lingkup gerak sendi dengan pemberian program terapi,

diantaranya dengan modalitas IR (Infra Red) dan terapi latihan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah IR (Infra Red) dapat mengurangi nyeri pada kasus kompresi

lumbal II di RST dr.Soedjono Magelang?

2. Apakah Terapi Latihan Mc.Kenzie dapat meningkatkan lingkup gerak

sendi pada kasus kompresi lumbal II di RST dr.Soedjono Magelang?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah (1)

untuk mengetahui manfaat IR (Infra Red) dalam mengurangi nyeri, (2) untuk

meningkatkan LGS (Lingkup Gerak Sendi) setelah mendapatkan program

(4)

4

D. Manfaat

1. Bagi penulis untuk menambah ilmu pengetahuan pengetahuan dan

informasi menganai kompresi lumbal II.

2. Bagi pasien dan masyarakat memberikan informasi, pengetahuan,

penatalaksanaan fisioterapi dan edukasi kepada pasien terhadap kasus

kompresi lumbal II.

3. Bagi institusi rumah sakit untuk saling bertukar informasi mengenai

Referensi

Dokumen terkait

Zulham, Purnomo dan Apriliani (2007) telah melakukan penelitian tentang pengembangan klaster rumput laut Kabupaten Sumenep.. menggunakan metode survey dengan pendekatan

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana meningkatkan motivasi belajar bahasa Mandarin melalui media audio visual dapat efektif dan

mengajar dosen dengan prestasi belajar mahasiswa. Untuk mengetahui pengaruh antara komunikasi dosen dan mahasiswa. terhadap prestasi

Manajemen termotivasi untuk memperlihatkan kinerja yang baik dalam menghasilkan nilai atau keuntungan maksimal bagi perusahaan sehingga manajemen cenderung memilih

1.. Perlakuan untuk penelitian utama adalah sebagai berikut. Oleoresin yang digunakan sebanyak 1% dari total berat emulsi. Formulasi perlakuan tersebut dapat dilihat pada

Dengan kerendahan hati saya mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga tersusun skripsi dengan judul “Efek

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul IDENTIFIKASI POTENSI, PENILAIAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN LONGSORLAHAN SERTA ARAHAN KONSERVASI LAHAN DI KECAMATAN KARANGGAYAM

Analisis lain yang dilakukan adalah analisis hubungan antara sampel yang bersumber protein dari isolat protein kedelai atau yang difortifikasi dengan sumber protein hewani dan sampel