85
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Pelaksanaan pengenaan sanksi terhadap pelanggaran disiplin PNS di
Pemerintah Kabupaten Boyolali tidak diskriminatif, hal ini terlihat dari
pengenaan sanksi disiplin yang tidak hanya dikenakan kepada golongan
rendah (I dan II), namun juga dikenakan kepada PNS dengan golongan III dan
IV. Sanksi yang diberikan sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan
oleh PNS tersebut. Walaupun demikian, pelanggaran-pelanggaran disiplin
masih saja terjadi dikalangan PNS Kabupaten Boyolali. Sejumlah upaya telah
dilakukan jajaran Pemerintah Kabupaten Boyolali guna menanggulangi
tindakan indisipliner PNS dilingkungannya, selain menegakkan
disiplin/aturan, bekerja sama dengan SKPD dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Boyolali.
2. Dalam melaksanakan disiplin PNS, Pemkab Boyolali menghadapi
hambatan-hambatan, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hambatan yang
bersifat internal, terkait dengan sejumlah aturan telah tersedia untuk ditegakan
dalam masalah indisipliner PNS dilingkungan Pemkab Boyolali, sedangkan
hambatan yang bersifat eksternal, merujuk kepada pelaku indisipliner, yakni
86
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang terpapar di atas, berikut saran-saran yang
penulis dapat ajukan.
1. Mengingat bahwa disiplin PNS sangat berperan dalam pelayanan publik dan
kinerja aparat negara, maka diharapkan segenap jajaran pimpinan di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali semakin tegas dan semakin rajin
dalam melakukan pengawasan terhadap bawahannya. Upaya-upaya terobosan
patut dipikirkan untuk mengenjot disiplin PNS.
2. Pemerintah Kabupaten Boyolali semakin gencar untuk melakukan sosialisasi
terhadap sanksi – sanksi bagi pelaku indisipliner. Hal ini sangat berguna agar
PNS dapat selalu mengingat sanksi-sanksi yang dapat diperoleh jika PNS