BAB V PENUTUP
1.1 Simpulan
Dari bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan konseling
dengan teknik permainan simulasi dapat meningkatkan kemandirian remaja secara
signifikan yang didukung dengan hasil analisis data diperoleh dari uji
Mann-Whitney post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh
hasil yaitu Asymp. Sign. 2-tailed 0,027<0,050 dengan mean rank post test
kelompok eksperimen sebesar 12,45 dan mean rank post test kelompok kontrol
sebesar 7,28. Selisih mean rank post test antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol sebesar 5,17 yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara
kelompok yang diberi layanan dengan kelompok yang tidak diberi layanan
bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi. Dari hasil uji
Mann-Whitney terhadap pre test dan post test kelompok eksperimen diperoleh hasil
Asymp. Sign. 2-tailed sebesar 0,000<0,050 dengan mean rank kemandirian pada
pre test adalah 5,50. Sedangkan mean rank pada post test adalah 15,50. Ada
peningkatan mean rank kelompok eksperimen sebesar 10, artinya ada peningkatan
kemandirian sebelum dan sesudah eksperimen.
64 1.2 Saran
1. Bagi pihak Balai Rehabilitasi
Bagi pengasuh dapat diketahui bahwa dari penelitian ini menunjukkan
bahwa kemandirian dapat ditingkatkan melalui permainan simulasi. Maka
sebaiknya pengasuh memperhatikan anak asuh yang masuk dalam kelompok
kontrol khususnya dan anak asuh secara keseluruhan yang kemandiriannya
kurang melalui bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi.
2. Bagi pihak anak asuh
Bagi anak asuh yang kemandiriannya rendah, mohon ditingkatkan dengan
cara mempraktekkan teknik permainan simulasi dengan teman satu kamar.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Dari penemuan penelitian ini, peneliti memberikan saran agar peneliti
selanjutnya lebih kreatif dalam menciptakan permainan untuk membantu
proses bimbingan. Topik yang dipakai hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan subjek dan teknik simulasi harus lebih diperlihatkan lagi. maka