BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (Angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probobilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar. (Azwar,1997).
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Korelasional adalah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Melalui penelitian korelasional diupayakan menggambarkan hubungan antara dua variabel (Sugiyono, 2009).
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).
teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007).
Tabel 3.1 populasi dan sampel siswa kelas IX SMP N 1 Sumowono
Kelas Laki-Laki Perempuan
IX. 1 19 18
IX. 2 17 19
IX. 3 18 18
IX. 4 14 21
IX. 5 17 19
Jumlah 85 siswa 95 siswa
Populasi 180 siswa
Sampel Total 180 siswa
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi, sedang variabel teriakat adalah variabel yang dapat dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas ( Sugiyono, 2009). Variabel bebas adalah self efficacy dan variabel terikat adalah kecemasan menghadapi ujian nasional.
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam bagian ini disampaikan defeinisi operasional variabel penelitian, yang menjadi batasan dalam variabel penelitian agar tidak terjadi kesesatan dalam menentukan alat pengumpul data sehingga terhindar salah pengertian mengenai data-data yang akan dikumpulkan.
1. Self Efficacy
Self Efficacy merupakan kemampuan dan ketrampilan seseorang dalam memotivasi dan membimbing diri sendiri yang diyakini dapat membentuk perilaku tertentu yang sesuai dengan situasi dan masalah tertentu dengan melakukan kontrol pribadi dan kontrol lingkungan, sehingga dapat menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional
Kecemasan dalam menghadapi ujian adalah suatu perasaan yang dialami oleh siswa ketika berfikir bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi, sebagai dari perasaan khawatir berkaitan dengan menghadapi ujian nasional dan karena adanya tekanan-tekanan dan hambatan-hambatan dari lingkungan sekitar dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan menghadapi ujian nasional yang kompleks.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala sikap menggunakan media berupa daftar pertanyaan dan kemungkinan jawaban yang tersedia. Pengumpulan data ini dengan cara distribusi skala sikap diserahkan langsung kepada siswa kelas IX SMP N 1 Sumowono yang akan mengerjakan Ujian nasional.
dimodifikasi dari skripsi Tahalele (2005) sedangkan skala sikap kecemasan disusun berdasarkan teori Bakar dari skripsi Nurhidayati,(2004) yang dimodifikasi dari skripsi Nurhidayati. Metode skala sikap digunakan untuk memperoleh data tertentu.
Skala sikap self efficacy dengan kecemasan menghadapi ujian nasional memiliki kemungkinan empat (4) kategori jawaban yaitu :
SS : Jika pilihan adalah sangat setuju S : Jika jawabannya adalah setuju TS : Jika jawabannya tidak setuju
STS : Jika jawabannya adalah sangat tidak setuju
3.1 Kisi-kisi Skala Sikap Self Efficacy T a b e l
Aspek Indikator Item
favorabel Item unfavorabel Total Outcome Expectancy Suatu kemungkinan hasil dari suatu perilaku yaitu suatu perkiraan tingkah laku yang bersifat khusus.
Mengandung keyakinan sejauh mana perilaku tertentu akan
menimbulkan konsekuensi tertentu
2, 5, 11, 18, 25
9,15, 20, 24, 30 10 Efficacy Expectancy Menunjukkan bahwa harapan seseorang berkaitan dengan kesanggupan melakukan suatu perilaku yang dikehendaki.
1, 8, 17, 22, 28
6, 12, 16, 23, 29
10
Outcome Value
Nilai yang mempunyai arti dari konsekuensi-konsekue nsi yang terjadi bila suatu pilihan dilakukan dan seseorang harus mempunyai outcome Value yang tertingi untuk mendukung outcome expectancy yang dimiliki
3, 7, 14, 21, 27
4, 10, 13, 19, 26
10
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Skala Sikap Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional
Aspek Indikator Item
favorabel
Item unfavorable
Total
Fisiologis Ditandai dengan tekanan darah meningkat, kaki dan tangan terasa dingin, jantung berdebar-debar, muka tiba-tiba menjadi pucat, sering sakit perut, sulit tidur, mudah pusing, nafsu makan berkurang, sering kali terasa mual, gangguan pada maag dan sesak nafas.
1, 3, 4, 7, 10, 11, 30
2, 5, 6, 8, 9, 12, 14, 15
15
Psikologis Ditandai dengn mudah gelisah, tegang, bingung, dan mudah marah, merasa tidak berdaya, merasa tidak berguna, mudah tertekan, mudah kehilangan perhatian dan gairah, tidak percaya diri, ingin lari dari kenyataan, merasa tidak tentram dan tidak mampu menyesuaikan diri.
13, 16, 18, 21, 22, 24, 27, 28
17, 19, 20, 23, 25, 26,
29
15
Jumlah 15 15 30
3.6 Uji Coba Penelitian
Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, karena alat ukur yang tidak reliabel atau tidak valis akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subyek atau model dikenai tes ( Azwar, 2001).
Pengujian validitas item dan reliabilitas dilakukan setelah skala sikap Self-efficacy dan skala sikap kecemasan menghadapi ujian nasional diisi oleh responden dengan fasilitas program komputer SPSS release 16.0 for windows. Pernyataan validitas item dapat dilihat pada Corrected Item Total Correlation yang menurut Ali (1995) dapat dikatakan valid jika batasan r ≥ 0,20 dengan kategori sebagai berikut :
0,00 – 0,20 : tidak valid 0,21 – 0,40 : validitas rendah 0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi
0,81 -1,00 : validitas sangat tinggi
Menurut Azwar (2000) untuk menguji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, dikatakan reliable jika besarnya korelasi minimal α ≥ 0,070. Untuk
mengetahui reliabilitas alat ukur, α > 0.9 dikatakan sangat tinggi
α > 0.8 dikatakan tinggi
α > 0.7 dikatakan cukup tinggi α > 0.6 dikatakan rendah
α > 0.5 dikatakan rendah
α < 0.05 dikatakan sangat rendah
Validitas item skala kecemasan menghadapi ujian nasional dapat dilihat dari Corrected Item to Total Correlation skala kecemasan menghadapi ujian nasional nilai terendah 0,211 sedangkan nilai tertinggi r adalah 0,569 dengan demikian semua item dinyatakan valid.
Hasil analisis alpha reliabilitas skala self-efficacy diperoleh hasil x = 0,863, sehingga dapat dikatakan memiliki reliabilitas pada kategori Bagus. Dengan demikian instrumen penelitian dapat dinyatakan item-itemnya valid dan instrumennya reliabel untuk dipakai dalam penelitian ini.
Hasil analisis alpha reliabilitas skala kecemasan menghadapi ujian nasional diperoleh hasil x = 0,862, sehingga dapat dikatakan memiliki reliabilitas pada kategori Bagus. Dengan demikian instrumen penelitian dapat dinyatakan item-itemnya valid dan instrumennya reliabel untuk dipakai dalam penelitian ini. 3.7 Teknik Analisis Data