• Tidak ada hasil yang ditemukan

T0 562011026 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T0 562011026 BAB III"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Desain

simulasi

rancangan

system monitoring

Acces point Client 1 Client 2 Client 3 Admin Server Antena modifikasi Monitoring jaringan firewall

Gambar 3.1 desain simulasi rancangan system

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa admin dapat mengakses server

bahkan dari luar dari jaringan yang disebarkan oleh acces point server

jaringan wireless. Dengan menambahkan antenna modifikasi maka

admin dapat melakukan monitoring jaringannya di luar jangkauan

(2)

8 3.3 Proses perancangan

3.3.1 Pengumpulan bahan

Sebelum memulai pembuatan

antenna

kaleng berikut

adalah peralatan yang perlu dipersiapkan:

1.

Sebuah kaleng yang mempunyai panjang 13,3 cm dan

diameter 10 cm

Gambar 3.2 kaleng sebagai bahan utama

2.

WLan Card Wi-Fi 802,11b

atau

802,11g

3.

Kabel coaxial

yang panjangnya sebaiknya tidak lebih

dari 15 meter

Gambar 3.3. Wlan card dan kabel coaxial

(3)

9

5.

Konektor N Plug

(

TNC Plug Connector RG 58

CRMPG

) yang digunakan untuk

menghubungkan ke kabel

6.

Konektor N (TNC Connector segel chasis)

7.

Baut dan mur (untuk menempelkan

konektor N

ke

Antena kaleng)

8.

Lempengan

pipa

kuningan

yang

gulungannya

berdiameter 2,5-

-4 mm, bisa

juga menggunakan kawat tembaga yang diambil dari

kabel listrik.

Gambar 3.4 Konektor N Male dan N Female

Alat bantu lainnya yang diperlukan:

1.

Gergaji besi atau pisau untuk memotong kaleng

yang terlalu panjang.

2.

Mistar (penggaris) untuk mengukur panjang dan

lebar kaleng.

3.

Lakban (perekat) untuk merekatkan

konektor

dengan

kabel

.

4.

Tang (penjepit) untuk mengencangkan mur

dengan baut.

(4)

10

3.3.2 Perancangan antenna

Potong kaleng jika panjangnya masih melebihi 13,3

cm menggunakan gegraji atau pisau, dan buat lubang

menggunakan bor tau obeng untuk melubangi kaleng

dengan jarak dari dasar kaleng sepanjang 4,4 cm

Gambar 3.5. kaleng yang digunakan

(5)

11 dengan kaleng menggunakan mur dan baut menggunakan tang atau tangan. Bentuk akhir dari hasil pemasangan mur dan baut pada kaleng

Gambar 3.6 .Pemasangan tembaga dan konektor N female pada kaleng

(6)

12 Langkah selanjutnya adalah memasang kabel n male ke

kabel coaxial. Pertama kupas terlebih dahulu kabel yang akan

dihubungkan ke konektor. Perhatikan dengan baik, karena di dalam kabel coaxial terdapat pelindung berbentuk serabut yang tidak boleh ikut masuk ke dalam ketika pemasangan kabel konektor

Gambar 3.8 pemasangan konektor n male ke coaxial

(7)

13 Gambar 3.9. Pemasangan konektor sma

Kemudian masukkan jarum ke tengah konektor yang akan dijadikan sebagai penghubung ke konektor yang terdapat pada wireless card. Usahakan pemasangan jarum ini rata. Sehingga konektor untuk memudahkan mencolokkan ke Wlan card, apabila tidak rata maka kita akan kesulitan dalam pemasangannya ke wlan card.

(8)

14 Setelah selesai pemasangan konektor SMA masukkan semua konektor ke dalam Wlan card dan perancangan

antenna sudah selesai

Gambar

Gambar 3.1 desain simulasi rancangan system
Gambar 3.2 kaleng sebagai bahan utama
Gambar 3.4  Konektor N Male dan N Female Alat bantu lainnya yang diperlukan:
Gambar 3.5. kaleng yang digunakan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan ini, menurut Nuraini (2013:97), lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan dan dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang

Balanced Scorecard mempunyai tujuan dan pengukuran yang tidak hanya merupakan penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan yang ada, tetapi merupakan sistem

No Nama lokal Nama ilmiah Famili Bagian yang digunakan Manfaat/Khasiat Habitus Tipologi Habitat perjumpaan Frekuensi Lokasi RW 05 RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT 6 32

Presentasi pada international conference Hasil penelitian akan dipresentasikan dalam konferensi internasional. Networking nasional dan internasional Terjalinnya kerjasama

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, sediaan milk cleanser yang dihasilkan belum layak untuk digunakan karena walaupun memiliki estetika yang baik tetapi nilai pHnya

Suprijono (2009:79) memberi penjelasan batasan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) yaitu konsep belajar di mana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam

Dari hasil pengujian – pengujian yang telah dilakukan, mekanisme terjadinya kegagalan pada u – fire tube adalah beban mekanik dari lumpur berminyak dan pemanasan yang

Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain jika partikel-partikelnya saling bertumbukan. Tumbukan yang terjadi akan menghasilkan energi untuk memulai terjadinya