• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

DI SMK NEGERI 1 STABAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

MELIANA M SIBARANI NIM. 5 1 0 3 3 1 1 0 2 1

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

Bangunan di SMK N 1 Stabat Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu bangnunan melalui penerapan strategi pembelajaran Genius

Learning pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat semester ganjil Tahun Ajaran 2014/2015

yang berjumlah 30 orang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus pembelajaran. Dimana siklus pertama mempelajari jenis-jenis kayu, sifat dan karateristik kayu serta kuat tarik dan tekan kayu. Dan siklus siklus kedua mempelajari keawetan kayu dan pemeriksaan jenis-jenis kayu secara visual sebagai bahan bangunan.

Hasil uji coba instrument yang dilakukan pada siklus pertama dari 35 soal diperoleh 28 soal yang valid dan dari data yang valid uji tingkat kesukaran didapat 7 soal yang mudah, 20 soal yang sedang dan 1 soal yang sulit. Uji daya beda didapat 3 soal sangat baik, 14 soal yang baik, 10 soal cukup dan 1 sukar. Uji reabilitas diperoleh 0,9314 (sangat tinggi). Pada siklus kedua dari 32 soal diperoleh 27 soal valid dan dari data yang valid uji tingkat kesukaran didapat 3 soal mudah, 24 soal sedang, uji daya beda didapat 2 sangat baik, 14 soal baik, 10 soal cukup dan 1 soal yang jelek. Uji reabilitas diperoleh 0.915 ( sangat tinggi). Penelitian ini dikatakan berhasil diukur berdasarkan indicator berdasarkan indicator rata-rata komulatif aktivitas dan hasil belajar siswa mendapat nilai 80 sekurang-kurangnya 80% di dalam kelas dengan baik dalam pemebelajaran Ilmu Bangunan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus I siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 8 siswa atau 26,67 % sedangkan aktivitas belajar didapat 75 % diakhir siklus I. Oleh karena itu perlu diadakan siklus II, dan hasil evaluasi pada siklus II menunjukan bahwa siswa yang mendapat nilai minimal 80 sebanyak 14 siswa atau 46,67% sedangkan aktivitas siswa didapat 87% diakhir siklus II. Dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Genius Learning untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ilmu Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Stabat Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Ajaran 2014/2015 membuktikan peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

Maka, dari hasil penelitian di atas pengajuan hipotesis yang menyatakan bahwa :

1. Penerapan Strategi Pembelajaran Genius Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan dapat diterima.

2. Penerapan Strategi Pembelajaran Genius Learning dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Bangunan dapat diterima.

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lingkungan Pembelajaran ... 15

Gambar 2.2 Diagram Strategi Pembelajaran Genius Learning . ... 17

Gambar 3.1 Model Penelitian tindakan kelas. ... 28

Gambar 4.1 Grafik aktivitas belajar siklus I. ... 50

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I. ... 52

Gambar 4.3 Grafik aktivitas belajar siklus II. ... 57

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karna atas

berkat dan kasih karunianya saya diberikan kesehatan sehingga saya dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan.

Proposal ini berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Genius Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Bangunan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Di SMK N 1 Stabat Tahun Ajaran 2014/2015”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

setulus-tulusnya kepada :

1. Tuhan YESUS KRISTUS yang memberikan segalanya untuk

menyelesaikan skripsi ini.

2. Teristimewa kepada Ayahanda J. Sibarani dan Ibunda R. Pangaribuan

yang tercinta, terima kasih yang tiada terhingga atas doa, dukungan,

arahan dan segala limpahan kasih sayang yang diberikan kepada penulis.

3. Drs. Ronald Butar-Butar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan,

bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan

proposal ini.

4. Prof. Dr. Abdul Hamid, K. M. Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

(8)

5. Drs. Asri Lubis, ST, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan UNIMED.

6. Dr. Zulkifli Matondang, M. Si. Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan UNIMED.

7. Drs. Nono Sebayang, ST, selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan UNIMED.

8. Ir. Meuthia Fadila, M. Eng., Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik.

9. Staf Tata Usaha Fakultas Teknik UNIMED.

10.Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan

yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis

melakukan perkuliahan.

11.Anwar Dalimunthe, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Stabat

atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

12.Erni Suryani, ST., selaku guru mata pelajaran Ilmu Bangunan di SMK

Negeri 1 Stabat.

13.Keluarga besarku “SIBARANI FAMILY” : Kakak (Lusiana A Sibarani)

beserta keponakan yang cantik-cantik ( Anggel marbun dan Gres Marbun)

dan abng-abng ku (Hendra Sibarani, Jefri Jaya Sibarani, Samuel sibarani

(+) ) yang telah memberikan motivasinya dalam menyelesaikan proposal

ini.

14.Sahabat-sahabat terbaikku : Riana Gultom, Agnes Gultom, Herti

Novitasari Situmeang, Lasty Sinaga, Lia Damanik yang telah banyak

(9)

15.Rekan-rekan mahasiswa dari berbagai angkatan, khususnya stambuk 2010

Vita situmeang, Jhon H Surbakti, Lilyanti sitorus, Nancy Baringbing, Togi

Pulungan, Semuel, Gerri, Lizon Willy, Fransiska Siregar, Siska Elvi

Yunita, Bronson, Togi Supriadi dan yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu namanya.

16.Seseorang yang telah menyayangiku Benget S Lumbantoruan yang telah

banyak memberikan saran masukan dan motivasi dalam menyelesaikan

proposal ini.

17.Teman-teman satu kost: junita, flora, Kak Osin, Kak Delima, Tina yamg

memberikan motivasi dalam menyelesaikan proposal ini.

Kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu peneliti

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Hanya doa yang dapat

peneliti persembahkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, semoga segala bantuan

yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapat balasan yang setimpal, dan

semoga skripsi ini bermanfaat kepada pembaca.

Medan, Desember 2014

Peneliti,

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ABSRAK. ... i

KATA PENGANTAR. ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

LAMPIRAN. ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KERANGKA TEORITIS, KRANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Hakikat Aktivitas Belajar Ilmu Bangunan ... 11

2. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bangunan ... 13

(11)

3. Strategi Genius Learning ... 15

1) Tahap-Tahap Pembelajaran Genius Learning ... 17

2) Kelebihan dan Kekurangan Strategi Genius Learning .. 23

B. Penelitian Relevan ... 23

C. Kerangka Konseptual ... 26

D. Pengajuan Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

B. Subjek Penelitian ... 31

C. Defenisi Operasional ... 31

D. Rancangan Penelitian ... 33

E. Kegiatan Penelitian ... 36

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 42

1. Tes Tertulis... 42

2. Angket ... 44

3. Observasi ... 44

G. Uji Coba Instrumen. ... 46

1. Hasil Uji Validitas Tes. ... 46

2. Hasil Uji Reabilitas . ... 48

3.Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 49

4.Hasil Uji Daya Beda... 50

(12)

BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 52

A.Siklus Pertama. ... 52

1. Perencanaan (Planing) ... 52

2. Pelaksanaan (Acting) ... 52

3. Tahap Pengamatan (Observation) ... 55

4. Tahap refleksi dan perencanaan ulang ... 60

B. Siklus Kedua. ... 61

1. Perencanaan (Planing) ... 61

2. Pelaksanaan (Acting) ... 62

3. Tahap Pengamatan (Observation) ... 63

4. Tahap refleksi dan perencanaan ulang ... 68

C. Pembahasan Hasil Penelitian. ... 69

BAB V Kesimpulan, Implikasi dan Saran ... 70

A. Kesimpulan. ... 70

B. Implikasi. ... 71

C. Saran. ... 71

(13)

Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan kelas Siklus Pertama ... 34

Tabel 3.2 Pelaksanaan Tindakan kelas Siklus Kedua ... 35

Tabel 3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 36

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan Siklus I. ... 37

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan Siklus II. ... 37

Tabel 3.6 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 39

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siklus I. ... 49

Tabel 4.2 Hasil Tes Hasil Belajar Siklus I. ... 51

Tabel 4.3 Indikator Keberhasilan Pada Siklus I. ... 52

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siklus II. ... 56

Tabel 4.5 Hasil Tes Hasil Belajar Siklus II. ... 58

Tabel 4.6 Indikator Keberhasilan Pada Siklus II. ... 59

(14)

Lampiran 2 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I ... 84

Lampiran 3 Hand Out Siklus I. ... 91

Lampiran 4 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II ... 110

Lampiran 5 Hand Out Siklus II ... 117

Lampiran 6 Analisis Data Instrumen Penelitian Siklus I ... 135

Lampiran 7 Analisis Data Instrument Penelitian Siklus II . ... 147

Lampiran 8 Tes Kemampuan Siswa Siklus I. ... 158

Lampiran 9 Lembar Jawaban Tes Siklus I ... 165

Lampiran 10 Kunci Jawaban Tes Siklus I... 166

Lampiran 11 Tes Kemampuan Siswa Siklus II. ... 167

Lampiran 12 Lembar Jawaban Tes Siklus II... 172

Lampiran 13 Kunci Jawaban Tes Siklus II. ... 173

Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siklus I. ... 174

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Siklus II. ... 175

Lampiran 16 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 177

Lampiran 17 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 180

Lampiran 18 Media Pembelajaran Genius Learning ... 183

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki tugas menciptakan kesempatan yang luas kepada setiap

siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal, sesuai potensi yang dimiliki

dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 bahwa:

“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Mengingat betapa pentingnya sektor pendidikan dalam melaksanakan

pembangunan nasional jangka panjang, khusus pembangunan sumber daya

manusia, kita tidak dapat menutup mata dan telinga terhadap sektor pendidikan

yang mutunya masih tertinggal. Dan orang-orang arif dalam dunia pendidikan di

negara ini cukup respon atas berbagai masalah pendidikan. Mereka merekayasa

dan melaksanakan usaha peningkatan dan penyegaran.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah

menyempurnakan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 1999 kemudian kurikulum

2004 atau Kurikulum KTSP sudah makin disempurnakan yang dikembangkan

(16)

sesuai dengan satuan pendidikan, Kurikulum KTSP bertujuan untuk

mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,

dan peradaban dunia (Mulyasa, 2006). Lebih lanjut mutu pendidikan dirancang di

kurikulum 2013 demi mungembangkan mutu siswa di sekolah SMK dalam dunia

pendidikan.

SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang berfungsi untuk

menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan tingkat menengah pada

bidang masing–masing sesuai pasal 15 ayat 3 Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan yang mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja pada

bidang tertentu. Berikut adalah tujuan SMK sebagian dari system pendidikan

Indonesia, yaitu : (1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,

mampu bekerja, mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha

dan di dunia industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai kompetensi

dalam program keahlian yang dipilihnya. (2) Menyiapkan peserta didik agar

mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dalam program

keahlian yang diamatinya. (3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara

mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. (4) Membekali

(17)

keahlian yang dipilihnya. (5) Menjadi warga Negara yang produktif, aktif dan

kreatif.

Dengan mengacu pada tingkat sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga

kerja aktif yang benar-benar handal dan siap pakai, setiap calon tenaga kerja harus

lebih mempersiapkan diri lebih baik, tidak terkecuali lulusan sekolah menengah

kejuruan (SMK). Kualitas lulusan SMK yang memiliki kemampuan yang tinggi

didambakan oleh masyarakat/pihak pemakaian jasa lulusan. Kualitas lulusan

SMK dapat dianggap tinggi apabila pengetahuan, keterampilan dan sikap para

lulusnya berguna untuk perkembangan selanjutnya, baik di lembaga pendidikan

yang lebih tinggi maupun masyarakat khususnya dunia kerja.

Demikian juga dengan pendidikan SMK bangunan yang memiliki beberapa

mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik, salah satunya adalah Ilmu

Bahan bangunan. Dimana pembelajaran Ilmu Bangunan adalah penguasaan

teoritis, sikap dan keterampilan dalam melaksanakan, merencanakan, memilih

bahan dan memperbaiki bangunan. Dalam mata pelajaran Ilmu Bangunan, siswa

dituntut untuk mampu menerapkan spesifikasi dan karakteristik bahan kontruksi

bangunan yang berkualitas khususnya karakteristik kayu. Mengingat betapa

pentingnya pelajaran ini, seseorang calon tenaga kerja menengah di jurusan

bangunan diharapkan memilih kemampuan dasar yang kuat dalam bidang

tersebut.

Namun dalam berbagai usaha yang telah ditetapkan oleh pemerintah, pihak

sekolah masih tetap mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat keberhasilan

(18)

proses pembelajaraan. Dimana tenaga pendidik dominan masih memakai

pembelajaran yang konvensional dan berpusat kepada guru, sehingga siswa

kurang berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar dimana siswa kurang

berminat untuk membaca buku, mengantuk dan membuat keributan. Sehingga

proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik maka hasil belajar tidak

memuaskan.

Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan, bahwa hasil belajar

ilmu bangunan pada siswa kelas X Program Keahian Teknik Gambar Banguan di

SMK N 1 Stabat belum optimal, hal ini dilihat dari Hasil Ulangan Harian, seperti

tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Belajar Ilmu Bangunan DI SMK Negeri 1 Stabat

T. A Nilai Jumlah Siswa Persentase Keteramgan

(19)

Dari Daftar Kumpulan Nilai siswa kelas X mata pelajaran ilmu bangunan di

atas dapat dilihat bahwa persentase hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70 % sehingga

dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dominan belum tuntas. Hal ini terjadi

karena tidak adanya interaksi yang aktif antara guru dan siswa.

Dalam menciptakan interaksi yang aktif, seseorang guru harus mengetahui

tentang berbagai macam strategi mengajar agar tercapainya tujuan pengajaran.

Karena mengetahui berbagai macam strategi pengajaran merupakan pengetahuan

yang pokok dalam ilmu mengajar, seperti yang dikemukakan Slameto (2003),

“Mengajar adalah merupakan salah satu komponen dari kopetensi-kopetensi guru.

Dan setiap guru harus menguasainya serta terampil melaksanakan mengajar itu”.

Dengan demikian keterampilan mengajar untuk menerapkan Strategi yang

sesuai cendrung diharapkan sebagai kepandaian guru. Memilih dan menggunakan

strategi mengajar yang tepat, disesuaikan dengan masing-masing mata pelajaran

tertentu, serta situasi belajar mengajar pula. Dengan mempertimbangkan berbagai

faktor mengenai kebaikan dan kekurangan suatu strategi, Seseorang guru

diharapkan dapat memilih strategi pengajaran yang baik agar proses belajar

mengajar berjalan lancar dan efektif.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa.

Sebagaiman yang dikemukakan oleh Windura (2008) bahwa factor-faktor

rendahnya hasil belajar adalah : 1) Tidak bisa konsentrasi, 2) Tidak paham apa

(20)

menjadi jenuh sehingga tidak bisa belajar lebih banyak lagi, 5) Belajar monoton

dan individual.

Dari uraian di atas, siswa cendrung pasif di kelas karena kurang paham

terhadap apa yang dipelajari. Hal ini disebabkan oleh masih banyak guru

menggunakan pembelajaran yang konvensional dalam proses pembelajaran.

Umumnya pengajaran ini berpusat guru menjelaskan materi pelajaran dan siswa

hanya mendengarkan, diam, duduk dan mencatat. Oleh karena itu, siswa sulit

untuk berfikir untuk mencerna materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Akibatnya siswa menjadi pasif dan menimbulkan kebosanan dalam proses belajar

mengajar.

Berdasarkan kondisi yang dikemukakan di atas, maka perlu dikembangkan

strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, mengingat

hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa strategi pembelajaran yang

dilakukan oleh guru masih berorientasi kepada guru sehingga kegiatan belajar

mengajar belum menekankan aktivitas siswa, sehingga siswa tidak berperan aktif

dalam belajar dan menemukan pengalaman sendiri.

Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru sebagai tenaga pendidik

haruslah melakukan upaya dalam membantu siswanya. Salah satu upaya untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan

strategi Genius Learning. Menurut Gunawan (2012) strategi Genius Learning ini

merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan anak sebagai pusat dari

proses pembelajaran, sebagai subyek pendidikan dan menciptakan lingkungan

(21)

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar setiap siswa. Lebih lanjut diungkapkan

oleh Gunawan (2012) bahwa,

“Strategi Genius Learning dalam pembelajaran membantu anak didik untuk

bisa mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. Proses pembelajaran yang diawali dengan mengenali dan mengerti kebutuhan anak didik. Sekaligus strategi ini suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas proses pembelajaran, upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kerja memori, konsep diri, kepribadian, emosi, perasaan, pikiran, gaya belajar, teknik memori, teknik membaca, teknik mencatat dan teknik belajar lainya”.

Dengan diterapkannya strategi Genius Learning diharapkan dapat

mempermudah siswa dalam mempelajari Ilmu Bangunan sehingga

kesulitan-kesulitan dan kejenuhan dalam Proses belajar mengajar akan lebih baik.

Pembelajaran dengan menerapkan strategi Genius Learning akan membantu anak

didik untuk mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya

belajar mereka masing-masing. Inilah yang diharapkan yakni anak didik yang

aktif, kreatif dan mandiri.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik dan mempunyai keinginan

mengetahui tentang pengunaan strategi Genius Learning dalam upaya

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga peneliti mengadakan

(22)

B.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka peneliti mengidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar Ilmu Bangunan belum mencapai sesuai ketuntasan yang

diharapkan.

2. Siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

3. Strategi pembelajaran yang digunakan masih berorientasi kepada guru

(konvensional) yang kurang bervariasi dalam proses pembelajaran.

4. Kurangnya keberanian siswa untuk mengungkapkan idea atau pendapat.

5. Guru belum menerapkan Strategi Genius Learning dalam pembelajaran Ilmu

Bangunan.

C.Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi masalah ini

yaitu :

1. Penerapan strategi pembelajaran Genius Learning dalam meningkatkan

aktivitas belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan pada siswa kelas X

semester ganjil program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1

Stabat Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Penerapan strategi pembelajaran Genius Learning dalam meningkatkan

hasil belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan pada siswa kelas X semester

ganjil program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1 Stabat

(23)

D.Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah melalui penerapan strategi pembelajaran Genius Learning dapat

meningkatkan aktivitas belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan pada siswa kelas

X semerter ganjil program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1

Stabat Tahun Ajaran 2014/2015?

2. Apakah melalui penerapan strategi pembelajaran Genius Learning dapat

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan pada siswa kelas X

semerter ganjil program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1

Stabat Tahun Ajaran 2014/2015?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan

melalui penerapan strategi pembelajaran Genius Learning pada siswa kelas X

program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1 Stabat Tahun Ajaran

2014/2015.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan

melalui penerapan strategi pembelajaran Genius Learning pada siswa kelas X

program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1 Stabat Tahun Ajaran

(24)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada, antara lain:

1. Untuk Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan : Sebagai bahan referensi untuk

mata kuliah Ilmu Bangunan khususnya jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

2. Untuk sekolah SMK Negeri I Stabat: sebagai bahan referensi atau pedoman

dalam meningkatkan pembelajaran sekolah.

3. Untuk guru : Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

masukan bagi lembaga pengelolah pendidikan, khususnya guru bidang

keahlian Teknik Bangunan dalam upaya peningkatan mutu lulusan SMK serta

hasil belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan siswa SMK Negeri I Stabat.

4. Untuk siswa : Dapat menerima materi pelajaran dengan lebih menarik dan

menyenangkan. Dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran Ilmu Bangunan.

5. Bagi peneliti lain : Sebagai bahan masukan bagi penelitian yang relevan

dikemudian hari dan sebagai bahan informasi dalam pemilihan strategi

(25)

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka ditarik beberapa

kesimpulan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Penerapan strategi pembelajaran genius learning dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari observasi aktivitas kegiatan

belajar mengajar pada siklus I dengan 75 menjadi 87.

2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan strategi

pembelajaran Genius Learning adalah mengalami peningkatan, yaitu dari

siklus I dengan rata-rata 75 meningkat menjadi 87 pada siklus II dengan

mengalami peningkatan sebesar 12 %. dari hasil peningkatan hasil belajar

tersebut berarti penerapan strategi pembelajaran genius learning pada ilmu

bangunan dengan kompetensi dasar menerapkan spesifikasi dan karakteristik

kayu untuk kontruksi bangunan mengalami peningkatan. Oleh karena itu,

penerapan strategi pembelajaran genius learning dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 tabat Tahun Pelajaran 2014/2015.

(26)

Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa tahapan-tahapan strategy

genius learning dari pengajuan hipotesis pertama dapat diterima. Bahwa tahapan

dari strategi ini seperti: menciptakan suasana kondusif dan positif dengan senam

otak untuk menarik perhatian siswa. Selanjutnya indikator lain yaitu

menghubungkan dengan mengajukan pertanyaan yang mengarah kemateri yang

akan dipelajari sehingga dari indikator ini siswa mau menjawab sesuai

pemahamannya walaupun siswa belum terbiasa sehingga masih banyak siswa

yang tidak bertanya. Indikator lain yaitu gambaran besar yang ditunjukan oleh

guru menyatakan cakupan semua materi yang akan disampaikan dalam bentuk

peta konsep. Indikator pembelajaran selanjutnya adalah tetapkan tujuan, inidikator

ini siswa dituntut untuk mengeluarkan pendapatnya dengan apa yang akan dicapai

oleh siswa ke dalam kertas yang berupa goal setting. Indikator inti dari strategi ini

adalah memasukan informasi dari gambaran besar yang ditampilkan oleh guru.

Indikator aktivasi adalah proses yang membawa siswa kepada satu tingkat

pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang telah diajarkan sebelum

dilaksanakan ke indikator selanjutnya. Indikator demonstrasi, guru memberikan

umpan balik/feedback kepada kelompok sehingga siswa dituntut untuk bertanya

dan menjawab sesuai materi yang diajarkan. Indikator penutup dari strategi ini

adalah ualngi dan jangkaran, dimana siswa yang membuat kesimpulan mengenai

materi yang diajarkan dengan melaksanakan teknik donat dan operan kertas ide

yang pada akhirnya mendapatkan kesimpulan dari materi dan disempurnakan oleh

(27)

bangunan dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Dari pengajuan hipotesis kedua dapat diterima. Bahwa tahapan strategi ini

dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu bangunan. Seperti tahapan awal dengan

senam otak dimana dapat menarik perhatian siswa untuk siap memulai proses

pembelajaran, tahapan menghubungkan materi dengan pemahaman siswa,

walaupun dapat dilihat dalam lampiran masih ada siswa yang belum aktif bertanya

dan menjawab. Tahap selanjutnya yaitu gambaran besar dengan peta konsep.

Tahap masukan informasi adalah tahapan dimana menuntut pengetahuan dan

pemahaman siswa terhadap materi. Tahapan aktivasi, dilakukan untuk mengetahui

pemahaman siswa dengan menjawab pertanyaan dari lembar aktivasi. Selanjutnya

tahapan demonstrasi yaitu kelompok diuji langsung untuk mengetahui bagaimana

pemahaman, pengetahuan dan aplikasi oleh siswa tersebut. Hingga tahap terakhir

yaitu menggunakan teknik donat dan operan kertas untuk menyimpulkan materi

pembelajaran oleh siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Maka perlu kiranya

menjadi bahan pertimbangan kepada guru maupun orang tua untuk mendukung

seluruh kegiatan belajar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar ilmu

bangunan. Strategi yang dapat dilakukan guru dalam memperbaiki aktivitas

belajar siswa adalah memberikan dukungan kepada siswa melalui penghargaan,

membuat siswa merasa bertanggungjawab, mengarahkan siswa untuk mencapai

tujuan yang realistis.

Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana

belajar yang lebih baik, kondusif dan positif demi tercapainya hasil belajar yang

(28)

penggunaan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dengan

mengembangkan pola pikir dan keterampilannya lebih dioptimalkan walaupun

tidak sepenuhnya harus meninggalkan metode pembelajaran demonstrasi yang

sudah diterapkan selama ini.

Penerapan strategi pembelajaran Genius Learning menjadi salah satu bukti

bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa dan guru untuk

mengembangkan potensi yang ada di dalam diri siswa sehingga hasil belajar yang

didapat akan lebih optimal dan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

1. Dalam upaya meningkatkan aktivitas hasil belajar ilmu bangunan

hendaknya guru menekankan untuk lebih bekerja keras lagi menerangkan

tahapan-tahapan genius learning terutama pada tahapan menghubungkan

dan tahap demonsrtasi.

2. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar ilmu bangunan hendaknya guru

memperhatikan tahapan dari menciptakan suasana kondusif, tahapan

hubungkan dan demonstrasi yang mengarah ke pemahaman, pengetahuan

(29)

diharapkan pihak sekolah dan guru menerapkan strategi pembelajaran

Genius Learning.

4. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan dan menjelaskan

tahapan-tahapan strategi pembelajaran genius learning sebelum memulai

pebelajaran di kelas.

5. Bagi guru dan calon guru yang hendaknya menerapkan strategi Genius

Learning ini disarankan agar memiliki persiapan yang baik dan terlebih

dahulu memperkenalkan strategi pengajaran ini kepada siswa, sehingga

pembelajaran dapat berjalan dengan waktu yang lebih efektif dan efsien.

6. Untuk penelitian lanjutan dengan variabel yang relevan hendaknya dapat

memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dengan membuat

perencanaan penelitian yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang

diinginkan.

7. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat memperhitungkan waktu

yang dibutuhkan untuk setiap tahapan dan benar-benar dapat

menyesuaikan alokasi waktu yang ada dengan rencana pembelajaran yang

telah disesuaikan dengan RPP.

(30)

75

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Betaria Sebayang, 2010. Penerapan Strategi Genius Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirahusaan Di Kelas XI SMK Swasta Bersama Berastagi T.P 2010/2011. Skripsi FE.

UNIMED. Medan.

Dimyanti dan Mudjiono 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Durmanauw, J. F. 1994. Mengenal Kayu. Semarang : Kanisius.

Gunawan, Adi. 2012. Genius Learning Strategi. Jakarta : Kompas Gramedia.

Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : rineka cipta.

Sudjana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

UUR. 1. No. 2 Tahun 1989, Bab I. Pasal I.

Gambar

Gambar 2.1 Lingkungan Pembelajaran  ....................................................................
Gambar Bangunan Di SMK N 1 Stabat Tahun Ajaran 2014/2015”.
tabel dibawah ini :

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode inside- outside circle dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran PKn materi Peraturan

Hasil sidik ragam profil darah ayam petelur pada penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun marigold, 5% tepung bunga marigold, serta campuran

Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah. Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Pengawasan Pembangunan

Ungkapan/ idiom adalah satuan bahasa, baik ber- bentuk kata, frasa, maupun klausa yang maknanya sudah tidak dapat dirunut kembali dari makna denotasi unsur-unsur yang

[r]

dirasakan anak-anak usia prasekolah saat dilakukan tindakan pemasangan infus. yang dirawat di

Sugiyono (2011: 335) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan