DI SMK NEGERI 1 STABAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
MELIANA M SIBARANI NIM. 5 1 0 3 3 1 1 0 2 1
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK
Bangunan di SMK N 1 Stabat Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu bangnunan melalui penerapan strategi pembelajaran Genius
Learning pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat semester ganjil Tahun Ajaran 2014/2015
yang berjumlah 30 orang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus pembelajaran. Dimana siklus pertama mempelajari jenis-jenis kayu, sifat dan karateristik kayu serta kuat tarik dan tekan kayu. Dan siklus siklus kedua mempelajari keawetan kayu dan pemeriksaan jenis-jenis kayu secara visual sebagai bahan bangunan.
Hasil uji coba instrument yang dilakukan pada siklus pertama dari 35 soal diperoleh 28 soal yang valid dan dari data yang valid uji tingkat kesukaran didapat 7 soal yang mudah, 20 soal yang sedang dan 1 soal yang sulit. Uji daya beda didapat 3 soal sangat baik, 14 soal yang baik, 10 soal cukup dan 1 sukar. Uji reabilitas diperoleh 0,9314 (sangat tinggi). Pada siklus kedua dari 32 soal diperoleh 27 soal valid dan dari data yang valid uji tingkat kesukaran didapat 3 soal mudah, 24 soal sedang, uji daya beda didapat 2 sangat baik, 14 soal baik, 10 soal cukup dan 1 soal yang jelek. Uji reabilitas diperoleh 0.915 ( sangat tinggi). Penelitian ini dikatakan berhasil diukur berdasarkan indicator berdasarkan indicator rata-rata komulatif aktivitas dan hasil belajar siswa mendapat nilai 80 sekurang-kurangnya 80% di dalam kelas dengan baik dalam pemebelajaran Ilmu Bangunan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus I siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 8 siswa atau 26,67 % sedangkan aktivitas belajar didapat 75 % diakhir siklus I. Oleh karena itu perlu diadakan siklus II, dan hasil evaluasi pada siklus II menunjukan bahwa siswa yang mendapat nilai minimal 80 sebanyak 14 siswa atau 46,67% sedangkan aktivitas siswa didapat 87% diakhir siklus II. Dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Genius Learning untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ilmu Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Stabat Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Ajaran 2014/2015 membuktikan peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
Maka, dari hasil penelitian di atas pengajuan hipotesis yang menyatakan bahwa :
1. Penerapan Strategi Pembelajaran Genius Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan dapat diterima.
2. Penerapan Strategi Pembelajaran Genius Learning dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Bangunan dapat diterima.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lingkungan Pembelajaran ... 15
Gambar 2.2 Diagram Strategi Pembelajaran Genius Learning . ... 17
Gambar 3.1 Model Penelitian tindakan kelas. ... 28
Gambar 4.1 Grafik aktivitas belajar siklus I. ... 50
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I. ... 52
Gambar 4.3 Grafik aktivitas belajar siklus II. ... 57
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karna atas
berkat dan kasih karunianya saya diberikan kesehatan sehingga saya dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Proposal ini berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Genius Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Bangunan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Di SMK N 1 Stabat Tahun Ajaran 2014/2015”.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
setulus-tulusnya kepada :
1. Tuhan YESUS KRISTUS yang memberikan segalanya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
2. Teristimewa kepada Ayahanda J. Sibarani dan Ibunda R. Pangaribuan
yang tercinta, terima kasih yang tiada terhingga atas doa, dukungan,
arahan dan segala limpahan kasih sayang yang diberikan kepada penulis.
3. Drs. Ronald Butar-Butar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan,
bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan
proposal ini.
4. Prof. Dr. Abdul Hamid, K. M. Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
5. Drs. Asri Lubis, ST, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan UNIMED.
6. Dr. Zulkifli Matondang, M. Si. Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan UNIMED.
7. Drs. Nono Sebayang, ST, selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan UNIMED.
8. Ir. Meuthia Fadila, M. Eng., Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik.
9. Staf Tata Usaha Fakultas Teknik UNIMED.
10.Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan
yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis
melakukan perkuliahan.
11.Anwar Dalimunthe, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Stabat
atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.
12.Erni Suryani, ST., selaku guru mata pelajaran Ilmu Bangunan di SMK
Negeri 1 Stabat.
13.Keluarga besarku “SIBARANI FAMILY” : Kakak (Lusiana A Sibarani)
beserta keponakan yang cantik-cantik ( Anggel marbun dan Gres Marbun)
dan abng-abng ku (Hendra Sibarani, Jefri Jaya Sibarani, Samuel sibarani
(+) ) yang telah memberikan motivasinya dalam menyelesaikan proposal
ini.
14.Sahabat-sahabat terbaikku : Riana Gultom, Agnes Gultom, Herti
Novitasari Situmeang, Lasty Sinaga, Lia Damanik yang telah banyak
15.Rekan-rekan mahasiswa dari berbagai angkatan, khususnya stambuk 2010
Vita situmeang, Jhon H Surbakti, Lilyanti sitorus, Nancy Baringbing, Togi
Pulungan, Semuel, Gerri, Lizon Willy, Fransiska Siregar, Siska Elvi
Yunita, Bronson, Togi Supriadi dan yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu namanya.
16.Seseorang yang telah menyayangiku Benget S Lumbantoruan yang telah
banyak memberikan saran masukan dan motivasi dalam menyelesaikan
proposal ini.
17.Teman-teman satu kost: junita, flora, Kak Osin, Kak Delima, Tina yamg
memberikan motivasi dalam menyelesaikan proposal ini.
Kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu peneliti
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Hanya doa yang dapat
peneliti persembahkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, semoga segala bantuan
yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapat balasan yang setimpal, dan
semoga skripsi ini bermanfaat kepada pembaca.
Medan, Desember 2014
Peneliti,
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
ABSRAK. ... i
KATA PENGANTAR. ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
LAMPIRAN. ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah... 8
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KERANGKA TEORITIS, KRANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11
A. Kerangka Teoritis ... 11
1. Hakikat Aktivitas Belajar Ilmu Bangunan ... 11
2. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bangunan ... 13
3. Strategi Genius Learning ... 15
1) Tahap-Tahap Pembelajaran Genius Learning ... 17
2) Kelebihan dan Kekurangan Strategi Genius Learning .. 23
B. Penelitian Relevan ... 23
C. Kerangka Konseptual ... 26
D. Pengajuan Hipotesis ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
B. Subjek Penelitian ... 31
C. Defenisi Operasional ... 31
D. Rancangan Penelitian ... 33
E. Kegiatan Penelitian ... 36
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 42
1. Tes Tertulis... 42
2. Angket ... 44
3. Observasi ... 44
G. Uji Coba Instrumen. ... 46
1. Hasil Uji Validitas Tes. ... 46
2. Hasil Uji Reabilitas . ... 48
3.Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 49
4.Hasil Uji Daya Beda... 50
BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 52
A.Siklus Pertama. ... 52
1. Perencanaan (Planing) ... 52
2. Pelaksanaan (Acting) ... 52
3. Tahap Pengamatan (Observation) ... 55
4. Tahap refleksi dan perencanaan ulang ... 60
B. Siklus Kedua. ... 61
1. Perencanaan (Planing) ... 61
2. Pelaksanaan (Acting) ... 62
3. Tahap Pengamatan (Observation) ... 63
4. Tahap refleksi dan perencanaan ulang ... 68
C. Pembahasan Hasil Penelitian. ... 69
BAB V Kesimpulan, Implikasi dan Saran ... 70
A. Kesimpulan. ... 70
B. Implikasi. ... 71
C. Saran. ... 71
Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan kelas Siklus Pertama ... 34
Tabel 3.2 Pelaksanaan Tindakan kelas Siklus Kedua ... 35
Tabel 3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 36
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan Siklus I. ... 37
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan Siklus II. ... 37
Tabel 3.6 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 39
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siklus I. ... 49
Tabel 4.2 Hasil Tes Hasil Belajar Siklus I. ... 51
Tabel 4.3 Indikator Keberhasilan Pada Siklus I. ... 52
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siklus II. ... 56
Tabel 4.5 Hasil Tes Hasil Belajar Siklus II. ... 58
Tabel 4.6 Indikator Keberhasilan Pada Siklus II. ... 59
Lampiran 2 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I ... 84
Lampiran 3 Hand Out Siklus I. ... 91
Lampiran 4 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II ... 110
Lampiran 5 Hand Out Siklus II ... 117
Lampiran 6 Analisis Data Instrumen Penelitian Siklus I ... 135
Lampiran 7 Analisis Data Instrument Penelitian Siklus II . ... 147
Lampiran 8 Tes Kemampuan Siswa Siklus I. ... 158
Lampiran 9 Lembar Jawaban Tes Siklus I ... 165
Lampiran 10 Kunci Jawaban Tes Siklus I... 166
Lampiran 11 Tes Kemampuan Siswa Siklus II. ... 167
Lampiran 12 Lembar Jawaban Tes Siklus II... 172
Lampiran 13 Kunci Jawaban Tes Siklus II. ... 173
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siklus I. ... 174
Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Siklus II. ... 175
Lampiran 16 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 177
Lampiran 17 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 180
Lampiran 18 Media Pembelajaran Genius Learning ... 183
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki tugas menciptakan kesempatan yang luas kepada setiap
siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal, sesuai potensi yang dimiliki
dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang
dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 bahwa:
“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Mengingat betapa pentingnya sektor pendidikan dalam melaksanakan
pembangunan nasional jangka panjang, khusus pembangunan sumber daya
manusia, kita tidak dapat menutup mata dan telinga terhadap sektor pendidikan
yang mutunya masih tertinggal. Dan orang-orang arif dalam dunia pendidikan di
negara ini cukup respon atas berbagai masalah pendidikan. Mereka merekayasa
dan melaksanakan usaha peningkatan dan penyegaran.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah
menyempurnakan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 1999 kemudian kurikulum
2004 atau Kurikulum KTSP sudah makin disempurnakan yang dikembangkan
sesuai dengan satuan pendidikan, Kurikulum KTSP bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia (Mulyasa, 2006). Lebih lanjut mutu pendidikan dirancang di
kurikulum 2013 demi mungembangkan mutu siswa di sekolah SMK dalam dunia
pendidikan.
SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang berfungsi untuk
menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan tingkat menengah pada
bidang masing–masing sesuai pasal 15 ayat 3 Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan yang mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja pada
bidang tertentu. Berikut adalah tujuan SMK sebagian dari system pendidikan
Indonesia, yaitu : (1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,
mampu bekerja, mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha
dan di dunia industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai kompetensi
dalam program keahlian yang dipilihnya. (2) Menyiapkan peserta didik agar
mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dalam program
keahlian yang diamatinya. (3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. (4) Membekali
keahlian yang dipilihnya. (5) Menjadi warga Negara yang produktif, aktif dan
kreatif.
Dengan mengacu pada tingkat sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga
kerja aktif yang benar-benar handal dan siap pakai, setiap calon tenaga kerja harus
lebih mempersiapkan diri lebih baik, tidak terkecuali lulusan sekolah menengah
kejuruan (SMK). Kualitas lulusan SMK yang memiliki kemampuan yang tinggi
didambakan oleh masyarakat/pihak pemakaian jasa lulusan. Kualitas lulusan
SMK dapat dianggap tinggi apabila pengetahuan, keterampilan dan sikap para
lulusnya berguna untuk perkembangan selanjutnya, baik di lembaga pendidikan
yang lebih tinggi maupun masyarakat khususnya dunia kerja.
Demikian juga dengan pendidikan SMK bangunan yang memiliki beberapa
mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik, salah satunya adalah Ilmu
Bahan bangunan. Dimana pembelajaran Ilmu Bangunan adalah penguasaan
teoritis, sikap dan keterampilan dalam melaksanakan, merencanakan, memilih
bahan dan memperbaiki bangunan. Dalam mata pelajaran Ilmu Bangunan, siswa
dituntut untuk mampu menerapkan spesifikasi dan karakteristik bahan kontruksi
bangunan yang berkualitas khususnya karakteristik kayu. Mengingat betapa
pentingnya pelajaran ini, seseorang calon tenaga kerja menengah di jurusan
bangunan diharapkan memilih kemampuan dasar yang kuat dalam bidang
tersebut.
Namun dalam berbagai usaha yang telah ditetapkan oleh pemerintah, pihak
sekolah masih tetap mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat keberhasilan
proses pembelajaraan. Dimana tenaga pendidik dominan masih memakai
pembelajaran yang konvensional dan berpusat kepada guru, sehingga siswa
kurang berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar dimana siswa kurang
berminat untuk membaca buku, mengantuk dan membuat keributan. Sehingga
proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik maka hasil belajar tidak
memuaskan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan, bahwa hasil belajar
ilmu bangunan pada siswa kelas X Program Keahian Teknik Gambar Banguan di
SMK N 1 Stabat belum optimal, hal ini dilihat dari Hasil Ulangan Harian, seperti
tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Belajar Ilmu Bangunan DI SMK Negeri 1 Stabat
T. A Nilai Jumlah Siswa Persentase Keteramgan
Dari Daftar Kumpulan Nilai siswa kelas X mata pelajaran ilmu bangunan di
atas dapat dilihat bahwa persentase hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70 % sehingga
dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dominan belum tuntas. Hal ini terjadi
karena tidak adanya interaksi yang aktif antara guru dan siswa.
Dalam menciptakan interaksi yang aktif, seseorang guru harus mengetahui
tentang berbagai macam strategi mengajar agar tercapainya tujuan pengajaran.
Karena mengetahui berbagai macam strategi pengajaran merupakan pengetahuan
yang pokok dalam ilmu mengajar, seperti yang dikemukakan Slameto (2003),
“Mengajar adalah merupakan salah satu komponen dari kopetensi-kopetensi guru.
Dan setiap guru harus menguasainya serta terampil melaksanakan mengajar itu”.
Dengan demikian keterampilan mengajar untuk menerapkan Strategi yang
sesuai cendrung diharapkan sebagai kepandaian guru. Memilih dan menggunakan
strategi mengajar yang tepat, disesuaikan dengan masing-masing mata pelajaran
tertentu, serta situasi belajar mengajar pula. Dengan mempertimbangkan berbagai
faktor mengenai kebaikan dan kekurangan suatu strategi, Seseorang guru
diharapkan dapat memilih strategi pengajaran yang baik agar proses belajar
mengajar berjalan lancar dan efektif.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa.
Sebagaiman yang dikemukakan oleh Windura (2008) bahwa factor-faktor
rendahnya hasil belajar adalah : 1) Tidak bisa konsentrasi, 2) Tidak paham apa
menjadi jenuh sehingga tidak bisa belajar lebih banyak lagi, 5) Belajar monoton
dan individual.
Dari uraian di atas, siswa cendrung pasif di kelas karena kurang paham
terhadap apa yang dipelajari. Hal ini disebabkan oleh masih banyak guru
menggunakan pembelajaran yang konvensional dalam proses pembelajaran.
Umumnya pengajaran ini berpusat guru menjelaskan materi pelajaran dan siswa
hanya mendengarkan, diam, duduk dan mencatat. Oleh karena itu, siswa sulit
untuk berfikir untuk mencerna materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
Akibatnya siswa menjadi pasif dan menimbulkan kebosanan dalam proses belajar
mengajar.
Berdasarkan kondisi yang dikemukakan di atas, maka perlu dikembangkan
strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, mengingat
hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa strategi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru masih berorientasi kepada guru sehingga kegiatan belajar
mengajar belum menekankan aktivitas siswa, sehingga siswa tidak berperan aktif
dalam belajar dan menemukan pengalaman sendiri.
Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru sebagai tenaga pendidik
haruslah melakukan upaya dalam membantu siswanya. Salah satu upaya untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan
strategi Genius Learning. Menurut Gunawan (2012) strategi Genius Learning ini
merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan anak sebagai pusat dari
proses pembelajaran, sebagai subyek pendidikan dan menciptakan lingkungan
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar setiap siswa. Lebih lanjut diungkapkan
oleh Gunawan (2012) bahwa,
“Strategi Genius Learning dalam pembelajaran membantu anak didik untuk
bisa mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. Proses pembelajaran yang diawali dengan mengenali dan mengerti kebutuhan anak didik. Sekaligus strategi ini suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas proses pembelajaran, upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kerja memori, konsep diri, kepribadian, emosi, perasaan, pikiran, gaya belajar, teknik memori, teknik membaca, teknik mencatat dan teknik belajar lainya”.
Dengan diterapkannya strategi Genius Learning diharapkan dapat
mempermudah siswa dalam mempelajari Ilmu Bangunan sehingga
kesulitan-kesulitan dan kejenuhan dalam Proses belajar mengajar akan lebih baik.
Pembelajaran dengan menerapkan strategi Genius Learning akan membantu anak
didik untuk mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya
belajar mereka masing-masing. Inilah yang diharapkan yakni anak didik yang
aktif, kreatif dan mandiri.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik dan mempunyai keinginan
mengetahui tentang pengunaan strategi Genius Learning dalam upaya
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga peneliti mengadakan
B.Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka peneliti mengidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar Ilmu Bangunan belum mencapai sesuai ketuntasan yang
diharapkan.
2. Siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
3. Strategi pembelajaran yang digunakan masih berorientasi kepada guru
(konvensional) yang kurang bervariasi dalam proses pembelajaran.
4. Kurangnya keberanian siswa untuk mengungkapkan idea atau pendapat.
5. Guru belum menerapkan Strategi Genius Learning dalam pembelajaran Ilmu
Bangunan.
C.Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi masalah ini
yaitu :
1. Penerapan strategi pembelajaran Genius Learning dalam meningkatkan
aktivitas belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan pada siswa kelas X
semester ganjil program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1
Stabat Tahun Ajaran 2014/2015.
2. Penerapan strategi pembelajaran Genius Learning dalam meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan pada siswa kelas X semester
ganjil program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1 Stabat
D.Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah melalui penerapan strategi pembelajaran Genius Learning dapat
meningkatkan aktivitas belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan pada siswa kelas
X semerter ganjil program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1
Stabat Tahun Ajaran 2014/2015?
2. Apakah melalui penerapan strategi pembelajaran Genius Learning dapat
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan pada siswa kelas X
semerter ganjil program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1
Stabat Tahun Ajaran 2014/2015?
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan
melalui penerapan strategi pembelajaran Genius Learning pada siswa kelas X
program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1 Stabat Tahun Ajaran
2014/2015.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan
melalui penerapan strategi pembelajaran Genius Learning pada siswa kelas X
program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1 Stabat Tahun Ajaran
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada, antara lain:
1. Untuk Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan : Sebagai bahan referensi untuk
mata kuliah Ilmu Bangunan khususnya jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
2. Untuk sekolah SMK Negeri I Stabat: sebagai bahan referensi atau pedoman
dalam meningkatkan pembelajaran sekolah.
3. Untuk guru : Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan bagi lembaga pengelolah pendidikan, khususnya guru bidang
keahlian Teknik Bangunan dalam upaya peningkatan mutu lulusan SMK serta
hasil belajar mata pelajaran Ilmu Bangunan siswa SMK Negeri I Stabat.
4. Untuk siswa : Dapat menerima materi pelajaran dengan lebih menarik dan
menyenangkan. Dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran Ilmu Bangunan.
5. Bagi peneliti lain : Sebagai bahan masukan bagi penelitian yang relevan
dikemudian hari dan sebagai bahan informasi dalam pemilihan strategi
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka ditarik beberapa
kesimpulan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Penerapan strategi pembelajaran genius learning dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari observasi aktivitas kegiatan
belajar mengajar pada siklus I dengan 75 menjadi 87.
2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan strategi
pembelajaran Genius Learning adalah mengalami peningkatan, yaitu dari
siklus I dengan rata-rata 75 meningkat menjadi 87 pada siklus II dengan
mengalami peningkatan sebesar 12 %. dari hasil peningkatan hasil belajar
tersebut berarti penerapan strategi pembelajaran genius learning pada ilmu
bangunan dengan kompetensi dasar menerapkan spesifikasi dan karakteristik
kayu untuk kontruksi bangunan mengalami peningkatan. Oleh karena itu,
penerapan strategi pembelajaran genius learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 tabat Tahun Pelajaran 2014/2015.
Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa tahapan-tahapan strategy
genius learning dari pengajuan hipotesis pertama dapat diterima. Bahwa tahapan
dari strategi ini seperti: menciptakan suasana kondusif dan positif dengan senam
otak untuk menarik perhatian siswa. Selanjutnya indikator lain yaitu
menghubungkan dengan mengajukan pertanyaan yang mengarah kemateri yang
akan dipelajari sehingga dari indikator ini siswa mau menjawab sesuai
pemahamannya walaupun siswa belum terbiasa sehingga masih banyak siswa
yang tidak bertanya. Indikator lain yaitu gambaran besar yang ditunjukan oleh
guru menyatakan cakupan semua materi yang akan disampaikan dalam bentuk
peta konsep. Indikator pembelajaran selanjutnya adalah tetapkan tujuan, inidikator
ini siswa dituntut untuk mengeluarkan pendapatnya dengan apa yang akan dicapai
oleh siswa ke dalam kertas yang berupa goal setting. Indikator inti dari strategi ini
adalah memasukan informasi dari gambaran besar yang ditampilkan oleh guru.
Indikator aktivasi adalah proses yang membawa siswa kepada satu tingkat
pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang telah diajarkan sebelum
dilaksanakan ke indikator selanjutnya. Indikator demonstrasi, guru memberikan
umpan balik/feedback kepada kelompok sehingga siswa dituntut untuk bertanya
dan menjawab sesuai materi yang diajarkan. Indikator penutup dari strategi ini
adalah ualngi dan jangkaran, dimana siswa yang membuat kesimpulan mengenai
materi yang diajarkan dengan melaksanakan teknik donat dan operan kertas ide
yang pada akhirnya mendapatkan kesimpulan dari materi dan disempurnakan oleh
bangunan dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dari pengajuan hipotesis kedua dapat diterima. Bahwa tahapan strategi ini
dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu bangunan. Seperti tahapan awal dengan
senam otak dimana dapat menarik perhatian siswa untuk siap memulai proses
pembelajaran, tahapan menghubungkan materi dengan pemahaman siswa,
walaupun dapat dilihat dalam lampiran masih ada siswa yang belum aktif bertanya
dan menjawab. Tahap selanjutnya yaitu gambaran besar dengan peta konsep.
Tahap masukan informasi adalah tahapan dimana menuntut pengetahuan dan
pemahaman siswa terhadap materi. Tahapan aktivasi, dilakukan untuk mengetahui
pemahaman siswa dengan menjawab pertanyaan dari lembar aktivasi. Selanjutnya
tahapan demonstrasi yaitu kelompok diuji langsung untuk mengetahui bagaimana
pemahaman, pengetahuan dan aplikasi oleh siswa tersebut. Hingga tahap terakhir
yaitu menggunakan teknik donat dan operan kertas untuk menyimpulkan materi
pembelajaran oleh siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Maka perlu kiranya
menjadi bahan pertimbangan kepada guru maupun orang tua untuk mendukung
seluruh kegiatan belajar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar ilmu
bangunan. Strategi yang dapat dilakukan guru dalam memperbaiki aktivitas
belajar siswa adalah memberikan dukungan kepada siswa melalui penghargaan,
membuat siswa merasa bertanggungjawab, mengarahkan siswa untuk mencapai
tujuan yang realistis.
Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana
belajar yang lebih baik, kondusif dan positif demi tercapainya hasil belajar yang
penggunaan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dengan
mengembangkan pola pikir dan keterampilannya lebih dioptimalkan walaupun
tidak sepenuhnya harus meninggalkan metode pembelajaran demonstrasi yang
sudah diterapkan selama ini.
Penerapan strategi pembelajaran Genius Learning menjadi salah satu bukti
bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa dan guru untuk
mengembangkan potensi yang ada di dalam diri siswa sehingga hasil belajar yang
didapat akan lebih optimal dan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
1. Dalam upaya meningkatkan aktivitas hasil belajar ilmu bangunan
hendaknya guru menekankan untuk lebih bekerja keras lagi menerangkan
tahapan-tahapan genius learning terutama pada tahapan menghubungkan
dan tahap demonsrtasi.
2. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar ilmu bangunan hendaknya guru
memperhatikan tahapan dari menciptakan suasana kondusif, tahapan
hubungkan dan demonstrasi yang mengarah ke pemahaman, pengetahuan
diharapkan pihak sekolah dan guru menerapkan strategi pembelajaran
Genius Learning.
4. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan dan menjelaskan
tahapan-tahapan strategi pembelajaran genius learning sebelum memulai
pebelajaran di kelas.
5. Bagi guru dan calon guru yang hendaknya menerapkan strategi Genius
Learning ini disarankan agar memiliki persiapan yang baik dan terlebih
dahulu memperkenalkan strategi pengajaran ini kepada siswa, sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan waktu yang lebih efektif dan efsien.
6. Untuk penelitian lanjutan dengan variabel yang relevan hendaknya dapat
memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dengan membuat
perencanaan penelitian yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
7. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat memperhitungkan waktu
yang dibutuhkan untuk setiap tahapan dan benar-benar dapat
menyesuaikan alokasi waktu yang ada dengan rencana pembelajaran yang
telah disesuaikan dengan RPP.
75
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Betaria Sebayang, 2010. Penerapan Strategi Genius Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirahusaan Di Kelas XI SMK Swasta Bersama Berastagi T.P 2010/2011. Skripsi FE.
UNIMED. Medan.
Dimyanti dan Mudjiono 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Durmanauw, J. F. 1994. Mengenal Kayu. Semarang : Kanisius.
Gunawan, Adi. 2012. Genius Learning Strategi. Jakarta : Kompas Gramedia.
Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.
Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : rineka cipta.
Sudjana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
UUR. 1. No. 2 Tahun 1989, Bab I. Pasal I.