• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Kebijakan Penertiban Tanah Terlantar Dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar Skala Besar Di Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi Kebijakan Penertiban Tanah Terlantar Dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar Skala Besar Di Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

Formulasi kebijakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar dilakukan karena banyaknya penelantaran tanah di pedesaan dan perkotaan, selain merupakan tindakan yang tidak bijaksana, tidak ekonomis (hilangnya peluang untuk mewujudnyatakan potensi ekonomi tanah), dan tidak berkeadilan, serta juga merupakan pelanggaran terhadap kewajiban yang harus dijalankan para Pemegang Hak atau pihak yang telah memperoleh dasar penguasaan tanah. Dalam formulasi kebijakan Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar ini masih terdapat masalah yang berkaitan dengan maksud sebelumnya untuk menata kembali tanah-tanah yang diterlantarkan oleh pemegang haknya, dan memasukannya kembali ke dalam sistem sosial, ekonomi dan politik pengelolaan aset. Formulasi kebijakan Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar ini masih belum dapat mengakomodasi masyarakat dan untuk merespon secara cepat program strategis negara seperti pangan, energi, infrastruktur, dan perumahan rakyat.

Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dikarenakan di dalam proses pengumpulan data lebih menekankan penggunaan wawancara, observasi, dan analisis non-statistikal. Metode kualitatif memposisikan teori sebagai inspirasi dan komparasi, maka fungsi teori akan dimaksimalkan dalam mengembangkan aktivitas interpretasi dan konstruksi pada saat wawancara dan observasi. Dengan desain induktif kualitatif mampu menghasilkan uraian yang mendalam berkaitan dengan ucapan, tulisan, dan atau perilaku tertentu secara komprehensif dalam penelitian formulasi kebijakan penertiban tanah terlantar dan pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar skala besar dilakukan pada Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi kebijakan penertiban tanah terlantar dan pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar di Indonesia telah memenuhi kriteria fleksibilitas, kriteria kebijakan, niat baik para pembuat kebijakan, rasionalitas, partisipasi, efisiensi, dan penetapan dan kemampuan menyesuaikan diri. Formulasi kebijakan penertiban tanah terlantar dan pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar di Indonesia didasari oleh masalah yang nyata pada saat ini bahwa penelantaran tanah makin menimbulkan kesenjangan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat serta menurunkan kualitas lingkungan, sehingga perlu pengaturan kembali penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar. Namun demikian penelitian yang penulis lakukan ini memberikan suatu konsep baru, yaitu bahwa formulasi kebijakan penertiban tanah terlantar dan pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar skala besar dilakukan pada Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia harus memenuhi pula kriteria formulasi kebijakan yang menyeluruh (komprehensif), sehingga kebijakan penertiban tanah terlantar dan pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar skala besar tersebut tidak memberikan lagi kesempatan untuk berbagai pihak yang memanfaatkan adanya kekosongan dalam proses implementasinya.

(2)

v

ABSTRACT

Policy formulation Indonesian Government Regulation No. 11 Year 2010 regarding Control and Utilization of Land Displaced done because of the neglect of rural and urban land, as it is unwise, not economic (loss of the opportunity to bring in the economic potential of the land), and not just, as well as is also a violation of the duty to be performed or the rights of the Holders who have acquired basic land tenure. In policy formulation and Administrative Control of Neglected Land there are still problems associated with the prior intention to reorganize the lands abandoned by the right holder, and put it back into the social, economic and political asset. Control policy formulation and Neglected Land Utilization is still not able to accommodate the public and to respond quickly to strategic state programs such as food, energy, infrastructure, and housing.

The author used qualitative research methods, because in the process of data collection emphasizes the use of interviews, observations, and analysis of non-statistical. Qualitative methods of positioning theory as an inspiration and comparison, the function to be maximized in developing the theory of interpretation and construction activities at the time of interview and observation. With inductive qualitative design is able to produce in-depth descriptions associated with speech, writing, and or behaviors comprehensively in research policy formulation and utilization of wastelands controlling soil wastelands of the former large scale done at the National Land Agency of the Republic of Indonesia.

The results shows that the control policy formulation and utilization of soil wastelands former wasteland in Indonesia has met the criteria of flexibility, policy criteria, goodwill policy makers, rationality, participation, efficiency, and determination and the ability to adjust. Enforcement policy formulation and utilization of soil wastelands former wasteland in Indonesia based on the real problem at this point that the more land abandonment cause social inequalities, economic, and welfare of the people and reduce the quality of the environment, so it needs setting back the control and utilization of wastelands. However, research by the author provides a new concept, namely the policy formulation and utilization of wastelands controlling soil wastelands of the former large scale done at the National Land Agency of the Republic of Indonesia must also meet the criteria of a comprehensive policy formulation (comprehensive aspect), so the policy of demolition derelict land and land utilization former wastelands large scale is not provided yet another opportunity for the various parties that use the vacuum in the implementation process.

Referensi

Dokumen terkait

Gerakan Senam otak dilakukan pada lansia pada penelitin ini adalah gerakan silang, 8 tidur, pernafasan perut, mengaktifkan tangan, lambaian kaki, pompa betiss,

Disamping itu fluktuasi harga yang tinggi juga memberi peluang kepada pedagang untuk memanipulasi informasi harga di tingkat petani sehingga transmisi harga dari

Masa Baligh adalah sebuah fase baru dalam kehidupan setiap muslim yang harus dihadapi oleh mereka dengan bekal karakter kemandirian yang memadahi, dan karakter kemandirian ini

1) Nilai-Nilai yang Dianut Bersama Nilai bersama digambarkan sebagai nilai-nilai yang dianut bersama yang mengacu kepada cita-cita dan tujuan bersama. Intinya, nilai bersama

Dari penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa cara dalam menarik minat siswa SD dalam belajar yaitu dengan menerapkan metode Adaptive Learning, yang mana dengan

Penulis tertarik untuk mengamati apakah perusahaan deterjen yang berlokasi di Tasikmalaya telah menetapkan anggaran penjualan, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi,

Ekosistem terumbu karang mempunyai manfaat yang bermacam-macam, yakni sebagai tempat hidup bagi berbagai biota laut tropis lainnya sehingga terumbu karang

Sensor Suhu DS18B20 Handcuff Sensor Tekanan MPX5050DP Arduino Uno R3 Pin Digital (8) Arduino Pin Analog (0) Arduino Fuzzy Tingkat Stres Tampil LCD Perhitungan Tekanan Darah Dan