PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG NOMOR 45 TAHUN 2013
TENTANG
KEBIJAI(AN UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2U^1^4
Menimbang
Mengingat
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG,
: a. bahwa berdasarkan
Diktum
Pertama Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 595 Tahun 2O12 tentang Pemberlakuan Rencana Strategis Bisnis Universitas Negeri Malang2OI2-2O15,
Rencana Strategis Bisnis UM Tahun2OI2-2O15
merupakan acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pengembangan UMtahun 2Ol2-2O15;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Malang tentang Kebijakan Universitas Negeri Malang Tahun 2OI4.
: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor a301);
2. Undang-Undang Nomor 12
tahun
2OI2 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2OI2 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5336);3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2OIO tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2O1O Nomor 23; Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2O10 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun
2010 tentangPengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 172; Tarnbahan Lembaran Negara Nomor 5157);
4. Keputusan Presiden Nomor 1521M12010 tentang pengangkatan Rektor Universitas Negeri Malang;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2OIO-2OI4;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun
2or2
tentang organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2or2
Nomor
a94;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2OI2 tentang Statuta Universitas Negeri Malang
8. Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 0008 / KEP I H32 I PR I 20 1 0 tentang Rencana
Induk
Pengembangan Universitas Negeri Malang Tahun 2Oll-2O3O; 9. Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 595
Tahun 2Ol2 tentang Pemberlakuan Rencana Strategis Bisnis Universitas Negeri Malang 20I2-2O15.
Memperhatikan : Pertimbangan Rapat Pimpinan Universitas Negeri Malang tanggal 19 November 2013.
MEMUTUSI(AN
Menetapkan
: PERATURAN REKTORuNIvERsITAs
NEGERI MALANG TENTANG KEBIJAI(AN UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2OL4Pasal 1
(1) Kebijakan Universitas Negeri Malang Tahun 2Ol4 tercantum dalam Lampiran Peraturan Rektor ini.
(2) Kebijakan Universitas Negeri Malang Tahun 2OI4 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan bagi
unit-unit
kerja di lingkungan Universitas Negeri Malang dalam menetapkan program, kegiatan, dan anggaranunit-unit
kerja tahun anggaran 2OI4.Pasal 2
(1) Pimpinan Universitas Negeri Malang memiliki wewenang
untuk
menetapkan program-program prioritas dan anggaran Universitas Negeri Malang yang dilaksanakan dalamtahun
2OI4.(2) Pimpinan
unit
kerja di lingkungan Universitas Negeri Malang memilikiwewenang
untuk
mengusulkan program-programprioritas
dan anggaranunit
kerja yang dilaksanakan dalam
tahun
2OI4. Pasal 3(1) Pimpinan Universitas Negeri Malang berkewajiban
untuk
merencanakan, melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi program dan kegiatan universitas.(2) Pimpinan
unit
kerja di lingkungan Universitas Negeri Malang berkewajibanuntuk
merencanakan, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi, dan melaporkan program dan kegiatanunit
kerja masing-masing.Pasal 4
Pasal 5
Peraturan Rektor
ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Ditetapkan
di
MalangPada tanggal 9 Desember 2OL3
4TREKTORn
V
Lampiran Peraturan Rektor Universitas Negeri Malang
Nomor
: 45 Tahun 2OI3Tanggal :9
Desember 2OI3KEBIJAI(AN UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2OL4
PENDAHULUAN
Pada
tahun 2OI3, UM telah
melewati
tahapan penting
sebagai Perguruan Tinggi Badan LayananUmum
(PT-BLU)yaitu
dilaksanakannya Permendikbud nomor 20 Tahun2Ol2
tentang OTK UM dan Permendikbudnomor
7r
Tahun
2ol2
tentang
statuta
uM.
Pelaksanaan
keduaPermendikbud
tersebut
antara
lain
ditunjukkan
dengan
penggabungan Lembaga Penelitiandan
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat menjadiLembaga
Penelitian
dan
Pengabdian
kepada
Masyarakat
(LPPM),penggabungan beberapa UPT ke dalam Lembaga Pengembangan Pendidikan
dan
Pembelajaran (LP3),pendirian
UPTbaru,
danjuga
dikembangkannyasubbag kerjasama
menjadi
Bagian Kerjasama
dan
Humas.
Penataan lembagadan
unit
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja
UM tahun 2OI4 dan selanjutnya.Pada
tahun
2OI3 UM telah melaksanakan berbagai program kebijakan peningkatankualitas
layanan yang mencakup5
program besar,yaitu
(1)penyediaan
layanan akademik program
studi,
(2) penyediaan dosen dan tenaga kependidikan bermutu, (3) pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (4) penyediaan layanan kelembagaan, dan (5) dukungan manajemendan
pelaksanaan tugasteknis.
Pada aspek layanan akademikprogram
studi
telah
diperoleh kemajuan yang berarti,
yakni
terjadinya peningkatan daya tampung dengan disetujuinya pembukaan program studi baru oleh DitjenDikti
yakni program studi Pendidikan Luar Sekolah Jenjangs3,
Pendidikan Kimia Jenjang 33,Ilmu
Kesehatan Masyarakat Jenjang S1,dan program
studi
Geografi Jenjang S1, meningkatnyajumlah
mahasiswa asingmelalui
program32
Kemitraan Negara Berkembang (KNB), program Darmasiswa, in-country program denganWailalak
Uniuersity,dan
Critical Language Scholarship Prograrn dengan Kedutaan Amerika Serikat.Pengelolaan
akademik
pascasarjanaoleh fakultas
dan prodi
telah menciptakan keselarasan program akademik (dosen dankurikulum)
antarajenjang
51,
52
dan
53.
Peningkatan sistem seleksi mahasiswa
barudilakukan lebih
komprehensif dengan menggunakan tes potensi akademik(TPA)
dan
tes
ketrampilan
untuk
beberapa
prodi tertentu.
Proses pembelajaran telah mengarah pada pembelajaran berpusat pada mahasiswa (sfudent centered learning),dan
peningkatan fasilitas laboratorium
dan pembelajaran di kelas telah berjalan dengan baik. Peningkatan produktivitas pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang berkualitas telah menghasilkanmodel-model pembelajaran
dalam
bentuk
cD, buku, dan
mediaPeningkatan
kualifikasi akreditasi program
studi
telah
memperolehperhatian
yang
cukup baik.
Workshop penyusunan borang
prodi
telahdilakukan
dan
adanya reviewinternal
terhadap borangprodi
merupakan upaya meningkatkan akreditasi prodi-prodi di UM.Pada
tahun
2OI3, UM telah berhasil
menambahjumlah
prodi
yang memperoleh akreditasi A menjadi 26 prodi (3O%) dari 87 prodi. UM juga telah mengirimkanusulan
akreditasiinstitusi
untuk
memperbaharui akreditasi UM yang habis waktunya padaakhir tahun
ini.Disamping penyelenggaraan program
diploma, S1, 52, dan 53,
padatahun 2Ol3
UM
juga
menyelenggarakanPendidikan
ProfesiGuru
(PPG)lulusan Sarjana Mengajar di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (SM3T).
Penyelenggaraan PPG
telah meluluskan
PPG PGSDdan
PPG PAUD (lama program6
bulan),
sedangkan PPGbidang studi akan
selesai padaakhir
semester
gasal 2OI2l2OI4.
Pemantapan
penyelenggaraan pendidikan profesitelah berhasil
men5rusun pedoman penyelenggaraan,seleksi,
dankurikulum
PPG.
Pengalaman penyelenggaraanPPG
tahun
2OI3
akan digunakanuntuk
meningkatkan penyelenggaraan pendidikan profesi pada tahun yang akan datang.Penyediaan dosen
dan
tenaga kependidikanbermutu
telah dilakukandengan mengirimkan dosen
untuk
studi
lanjut
52
dan
53
denganmemperhatikan bidang
ilmu
yang
dikembangkanoleh
jurusan
masing-masing, dan dosen mudadiminta
komitmennyauntuk
studi lanjut di luar
negeri. Program percepatan
guru
besar
terus
disosialis."ikan
dengan mendorong dosenyang berpendidikan
53
segera melengkapikarya
dan persyaratanuntuk
promosi
ke guru
besar.
Peningkatankualitas
tenagaadministrasi
terus
diupayakan
antara
lain
melalui
studi
lanjut
ataupendidikan
nongelarbagi
pustakawan,teknisi, laboran, maupun
tenagaadministratif lainnya.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Ketenagaan telahditata dan terus
dikembangkan agar menjadilebih
baik dan
benar-benardapat
diandalkan
dalam
pengelolaansumber
daya
manusia
di
UM. Penyusunansistem penilaian SDM berbasis
kinerja,
khususnya untuk
dosen,telah mulai diujicobakan
di
beberapafakultas.
Penerapan budaya organisasi yang mengutamakan sistemnilai
transparansi, akuntabiltas dan profesionalismetelah
mendorong terciptanya suasana kerja yang kondusifdi
semuaunit.
Alumni
yang merupakan aset penting bagi pengembangan UM telah diberdayakan melaluijalinan
kemitraan dengan lembaga mitra danpeningkatan
peran
alumni
dalam
penyelenggaraankegiatan
tridarma perguruan tinggi.Pengembangan
penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat telahdilaksanakan
dalam
berbagaikegiatan pelatihan bidang penelitian
dan pengabdian masyarakat yang mampu meningkatkan kapasitas dosen dalammeneliti,
melaksanakan
pengabdian
kepada
masyarakat,
danmemublikasikan karya-karya akademiknya. Penelitian
dan
pengabdiankepada masyarakat diarahkan
untuk
unggulan bidang pendidikan
danpembelajaran berbasis lingkungan
dan
kearifan
lokal.
Pengembanganpenelitian keilmuan diarahkan
pada eksplorasimaterial
berbasis potensi sumber daya alamlokal.
Dosen muda telah mendapatkan layanan khususkepada dosen
senior, serta
berlatih meneliti
denganbantuan dana
dari lembaga (fakultas atau LP2M).Peningkatan kerjasama
telah dilakukan
dengan berbagaipihak.
Pada tahun 2Ol3 UM menjalin kerjasama dengan 76 rnrtra dalam berbagai bidang kegiatan. Kerjasama dalam negeri misalnya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, beberapa Perguruan Tinggi Negeri, beberapa Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupatenf Kota, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kementerian Negara Perumahan Ralryat, PT. Pertamina (Persero), Bank BNI,BRI, Mandiri,
BTN, media masa; Kerjasama denganluar
negeri misalnyaHtsburg
Uniuersitg,Walailak
Uniuersitg, GuanxiNormal
lJniuersitg, Saga Uniuersitg,dan lain-lain.
Kegiatan kerjasamatersebut telah
memberikankontribusi
bagi UM baikuntuk
peningkatankualitas
sumberdaya manusia,pencitraan, maupaun peningkatan sumber
pendanaan operasional UM.Peningkatan relevansi
program
studi
dengan
dunia
usaha
dan
duniaindustri
(DU/DI)
serta pemangku kepentinganlainnya terus
ditingkatkanmelalui kerjasama
pengembanganlaboratorium, penguatan kurikulum,
praktik
kerjaindustri,
dan lain-lain.Implementasikan RIP UM 2OI1-2O30 sudah mulai dilaksanakan
untuk
menata kampus yang berkarakter sebagai The Learning University. Kampus dikembangkan sebagaikampus yang ramah dan lingkungan
hijau
yang menjadi salah satu sumber belajar dengan mengacu RIP, misalnya dirancangdan
mulai
dibangunnyajalan
lingkar, pusat-pusat
parkir,
dan
penataanjalur
lalu lintas
intra
kampus yanglebih
mendukung ketenangan belajar. SistemAdministrasi
BarangMilik
Negara (SABMN) atas aset lembaga telah dimantapkanmelalui
pencatatan perolehan, pemanfaatan,dan
pelaporan barangmilik
negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku, transparan, dan akuntabel yang semuanya telah diarahkanuntuk
meningkatkan kapasitas lembaga.Kegiatan pencatatan,
pengadaan,
pemanfaatan, monev,
danpelaporan
aset
dilakukan secara
transparan, akuntabel,
danmengedepankan
prinsip
efektivitas dan efisiensi sehingga berdaya guna danberhasil
guna
untuk
mendukung
tridarma yang
pada
akhirnya
dapatmeningkatkan
kinerja
lembaga secara keseluruhan. Pada
tahun
2Ol3 pembangunan Graha Rektorat memasukitahap
II.
Peningkatan kapasitasPusat
TeknologiInformasi
dan
Komunikasi
(TIK)terus
dilakukan
demi peningkatankinerja
lembaga. Pusat TIK sebagai andalan UM menuju worldclass
universit5rterus
dimantapkan
melalui
pengembangansistem
dan konten pembelajaran berbasis e-learning, pangkalan datauntuk
menunjang sistem informasi manajemen dan layanan informasi akademik, serta digital library terus dimantapkan dan ditingkatkan kapasitasnya.Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis mulai
dilakukanpenataan sistem
untuk
mengintegrasikan perencanaan, penganggaran,monitoring
dan
evaluasi program dalam kerangka
pelaksanaan kinerjakelembagaan
UM
sebagai PK-BLU.
PengembanganSistem
InformasiManajemen
(SIM) berbasis
TIK
sebagai
pusat
pangkalan
data
terusdimantapkan
untuk
mengembangkansistem informasi terintegrasi
baik integrasi pada berbagaijenis
informasi (akademik, SDM, keuangan, sarana prasarana dan sebagainya), maupun integrasistruktural dari tingkat
pusatsehingga diperoleh efektivitas dan efisiensi manajemen.
Unit
kegiatan dalam badan usahayang telah
berjalandan
unit
usahayang
sedang dirancangtelah
ditata
sistem
pengelolaanya,meliputi
penyiapan
operasionalisasi badan usaha (landasanhukum, bentuk
badan usaha, organisasi,visi
danmisi
badan usaha, potensi usaha), penyusunan tata kerja,petunjuk
teknismanajemen pengelolaan
badan usaha,
dan
pen]rusunan
sistem pengendalian pelaksanaan badan usaha. Pengelolaan sekolah laboratoriumyang semula dikelola oleh
yayasanatau
pola swasta,
telah
terintegrasi dengan manajemen UM danditata
sesuai dengan sistem pengelolaan yangberlaku
di uM
baik
dalam
pengelolaan anggaran, kepegawaian maupunsarana
prasarana
dengan
menggunakan
SABMN
dan
sistemadministrasinya. Satuan Pengawas Internal (SPI) yang merupakan komitmen dalam kerangka UM sebagai PK-BLU secara formal telah diimplementasikan keberadaannya dan telah melaksanakan tugas kepengawasan dengan baik. Pada aspek keuangan, kebijakan one gate system management dengan berbasis
pada Standar Akuntansi
Institusi
(SAI)dan
Standar AkuntansiKeuangan
(sAK)
telah
berjalan
dengan
baik dan
dapat
mendukung tercapainyatujuan
UM
sebagai The Learning University.Melalui
berbagaipelatihan, peningkatan
kualitas
ketenagaan
bidang
keuangan
sejalan dengan peningkatan kelembagaan UM telah mewujudkan prinsip kecepatan,keakuratan,
dan
akuntabilitas fungsi layanan keuangan.
Pembentukan Pusat Bisnis sebagai organ kelembagaan sudahdilakukan.
Pusat Bisnis UM saatini
mengelola Gedung Graha Cakrawala, Gedung SasanaKrida,
dan Gedung SasanaBudaya.
Pengelolaan aset-aset tersebut dirancanguntuk
peningkatan income g enerating.Pen5rusunan anggaran
yang
berbasispada aktivitas telah
dilakukan sebagaibentuk
penerapan PK-BLU. Setiapunit
telah
berpartisipasi dalam men1rusun anggaran yang berangkat dari program dan kegiatan prioritas, di samping memperhitungkanbesaran dana
paguuntuk
kegiatan
tersebut.Pendekatan aktivitas
berbasis
pada anggaran
telah
bergeser menjadi anggaran berbasis pada aktivitas. Alokasi dana bagi tenaga dosen dan bagi tenagaadministrasi,
teknisi,
laboran, pustakawan,
dan
pranata
humasuntuk
mengikuti
program pendidikan
dalam rangka
peningkatankompetensinya,
telah
dilaksanakan.Jumlah
dosen yangstudi
lanjut
telah meningkat, demikian pula para staf administrasi.Dengan
telah
ditetapkannya
Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 30Tahun2OI2
tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) UMdan
Peraturan Menteri Pendidikandan
Kebudayaan Nomor7l
Tahun2Ol2
tentang Statuta Universitas Negeri, maka padatahun
2OI3 penataan kelembagaan beserta perangkat pendukungnyasudah
tuntas
dilakukan. Dengan mengacu pada kedua permendikbuddi
atas,
RencanaBisnis
UM 2OI2- 1015, dan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Tinggi, serta reviu kinerja tahun 2Ol2 sampai dengan pertengan tahun 2013 maka kebijakantahun 2OI4
difokuskan pada upaya penguatan tatakelola kelembagaanyang didukung
manajemendan
administrasi yang
handal, tanpa mengesampingkan urgensi program yang iain.Kebijakan UM pada
tahun 2Ol4
secara garis besar dikelompokkan ke dalam lima program besar,yaitu
(1) penyediaan layanan akademik programpengembangan
penelitian
dan
pengabdian
kepada
masyarakat,
(4)penyediaan
layanan
kelembagaan,dan
(5)
dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis. Target output dari masing-masing kegiatandirinci
dalam Rencana Bisnis dan Anggaran UM 2013 mengacu pada Renstra Bisnis UM Tahun
2OI2-20I5.
1.
Penyediaan LayananAkademik
ProgramStudi
1.1
Peningkatan Daya TampungMemperhatikan ketersediaan sumberdaya yang
dimiliki
UM pada Tahun2OI4 serta peningkatan animo
masyarakatuntuk
masuk
ke
UM,
makauntuk
meningkatkan peran UM dalam
memberikanlayanan
pendidikanyang
berkualitas, penentuan
jumlah
daya tampung
mahasiswa
barudilakukan dengan
lebih
mempertimbangkanpada
rasio
optimal
antara dosen dan mahasiswa sesuai dengan standar akreditasiprodi.
Selainitu,
pada
tahun 2OI4 akan dilakukan
proses pengusulanfakultas baru yaitu
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan ke DitjenDikti
serta pemenuhan semua persyaratan yang ditetapkan DIKTI terhadap 21 prodi baru yang diusulkan tahun 2013.1.2
Peningkatan Relevansi Program Studi dengan Kebutuhan Masyarakat Salahsatu indikator
keberhasilan penyelenggaraan sebuah programstudi
adalah
selarasnya kompetensi
yang
dimiliki
lulusan
dengan kebutuhan dunia kerja di masyarakat. Peningkatan relevansi program studi lakukan melalui kegiatan tracer study, pengembangankurikulum,
masukandari
masyarakat pengguna
lulusan,
dan
komunikasi
antar
prodi-prodi sejenis. Kegiatan tracer studgperlu terus
dilakukan
dengan menekankanpada
penguatan metode tracerstudg
berbasisIT
yang
lebih
efektif
danefisien.
Hasil tracer study tersebut digunakan
untuk
mengetahui profil lulusan UM setelah bekerja danuntuk
memperoleh masukan dalam rangka mengembangkankurikulum
program studi. Pengembangankurikulum
prodilebih
ditekankan
pada
peningkatan
keterlibatan
para
pemangkukepentingan khususnya masyarakat dunia kerja dalam merancang standar kompetensi
lulusan
prodi. Khususuntuk prodi
kependidikanharus
segeradilakukan
penyesuaian
kurikulum
prodi
dengan
tuntutan
Kurikulum
Pendidikan Dasar
dan
Menengah2OI3.
Komunikasi
antara
prodi-prodi sejenisatau fakultas-fakultas
sejenisantar
PTdi
seluruh
Indonesia perlu dilaksanakanuntuk
memperoleh masukan dalam perbaikankurikulum.
1.3
Pemfasilitasian Prodiuntuk
Memperoleh Akreditasi ASalah
satu
indikator kualitas
penyelenggaraan programstudi
adalah perolehan peringkat status akreditasi daripihak
eksternal, khususnya dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).Untuk
meningkatkan1.4
Penyempurnaan Sistem Pengelolaan Akreditasi Prodi danInstitusi
Untuk
mendorong perolehan status TerakreditasiA
bagi semua prodidan institusi perlu
dilakukan
penyempurnaan
sistem
pengelolaan, di antaranya melalui:a.
Seluruh program dan kegiatandi
semuaunit
kerja harus dikembangkanberbasis akreditasi
prodi dan institusi. Artinya,
setiap program
dankegiatan
yang
dirancang
dan
dilaksanakan
harus
diarahkan
pada pencapaian standar maksimal akreditasiprodi/institusi;
b.
Penyempurnaansistem
pengelolaanakreditasi
yang
secara
eksplisitmenunjukkan
tugas
dan
peran
setiap
jenjang
manajemen
dalam mendukung perolehan akreditasi prodi maupuninstitusi.
Sistem tersebut dioperasionalkan dalam bentuk POB;c.
di
setiapunit
kerja harus tersedia perangkat dan personel yang khususdifungsikan
untuk
pengelolaandata yang
menjamin
kelengkapan, keakuratan, dan kemutakhiran data akreditasi prodi daninstitusi.
1.5
Peningkatan Kualitas Layanan Akademik ProdiUntuk
menjamin penyelenggaraan layanan akademik yang berkualitas, pengelolaan prodi harus didasarkan pada Standar Pelayanan Minimal (SPM). Semuaprodi harus
melaksanakan semuaaktivitas layanan prodi
sepertiaktivitas perkuliahan,
pembimbinganTA/skripsi/
thesis/disertasi,
sertalayanan akademik
lainnya
sesuai dengan POB. SPM
dan
POB
secarasimultan
harus
dimonitor
pelaksanaannya
serta
dievaluasi
oleh SPM/UPM/GPM gunameningkatkan
kualitas layanan prodi.1.6
Pengembangan Sarana dan Prasarana PembelajaranSejalan dengan
jati diri
UM sebagai The Leaming Uniuersity dan Program UnggulanUM
untuk
menghasilkanproduk
pembelajaraninovatif,
maka pengembangan sarana dan prasarana (sumber daya) harus diarahkan pada pengembanganinovasi
pembelajaranteori
dan
praktikum.
Peningkatankualitas
dan
kuantitas
sarana
pembelajaran
di
laboratorium
perluditingkatkan
untuk
menghasilkan
lulusan yang
berkompetensi.
Hasil pengembangansarana
dan
prasarana
harus dapat
digunakan untuk
meningkatkan kualitas
proses pembelajarandan
pengembangan inovasi pendidikan dan pembelajaran.I.7
Pengembangan Sarana PerpustakaanKetersediaan
sumber
pustakan
yang
relevan
dan terkini
sangat diperlukanuntuk
menunjangkualitas
pembelajaran dan penelitian civitas akademika UM. Pengembangan Perpustakaan diarahkan pada peningkatan kualitas layanan dan peningkatan sumber pustaka. Pengembangan Sistem PerpustakaanTerpadu
(SIPADU)pada
tahun 2OI3 harus
ditingkatkan kualitasnya danditindaklanjuti
dengan penyediaan sumber pustaka cetakdan digital yang mutahir baik
untuk
perpustakaan
pusat
maupunperpustakaan
di
tingkat fakultas.
Sarana perpustakaanharus
diarahkan pada penambahankhasanah pustaka cetak dan digital
dengan prioritasUntuk
meningkatkan daya saing prodidi tingkat
nasional maka setiap prodiharus
mengidentifikasi dan menciptakan/meningkatkan keunggulan kompetitifnya agar prodi tersebut mempunyai karakteristik yang unggul danunik
dibandingprodi
sejenisdi
tingkat lokal maupun
nasional.Untuk itu
setiap
prodi harus
mengembangkan
rencana
strategis
prodi
guna memberikan arah yangjelas
tentang tahapan, strategi,dan
kegiatan yang harus dilakukanuntuk
mencapai keunggulan tersebut. Kegiatan monitoringdan
evaluasi implementasirenstra prodi harus dilakukan
secara periodikuntuk
mengetahui kendala, pendukung, dan capaian kinerja sehingga dapatdilakukan
tindak
lanjut
agar visi, misi, dantujuan
prodi dapat tercapai.1.9
Pengembangan Produk Unggulan prodi danUnit
Untuk
merealisasikanvisi
UM
menjadiperguruan tinggi unggul
dan menjadirujukan
dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi, maka secara terprogram dan simultan harus diciptakan keunggulan bersaing yang mampumencirikan UM dibanding
perguruantinggi yang
lain.
Untuk
itu
semua
prodi/unit
di
lingkungan
UM
harus
mengidentifikasi
dan mengembangkanproduk
unggulan
yang
khas bagi
prodi/unit
tersebut sehingga mampu menempatkandirinya
sebagairujukan
bagi masyarakat. Produkunggulan prodi dan
unit
tersebutdifasilitasi
untuk
mendapatkanHaKI
dan atau
disosialisasikan kepada masyarakat
melalui
pameran akademik tahunan.1.lOPeningkatan
Jumlah
Kegiatan Akademik yang Berkualitas dan StrategisUntuk
meningkatkan atmosfir akademik
di
lingkungan
uM,
maka setiapprodi/jurusan/fakultas/universitas harus meningkatkan
kuantitas dan kualitas kegiatan akademik dan strategis dalam bentuk seminar,kuliah
tamu, lokakarya, dan sejenisnyauntuk
skala lokal, regional, nasional, daninternasional. Selain
untuk
meningkatkan atmosfir akademik,
kegiatantersebut
harus
dijadikan media
untuk
pengembangandiri
sumberdaya manusia di lingkungan UM serta mediauntuk
mempromosikan keunggulan UM kepada masyarakat.1. 1 l Peningkatan Kegiatan Kemahasiswaan
untuk
Meraih Prestasi danReputasi di Tingkat Lokal, Regional, Nasional dan Internasional
Untuk
meningkatkan
reputasi
prodi
dan
institusi
uM,
harus dikembangkan kegiatan kemahasiswaanuntuk
memfasilitasi mahasiswa-mahasiswa berbakat yang mempunyai potensiuntuk
berkompetisi di tingkatlokal,
regional, nasional,
dan
internasional.
Jurusan/fakultas/dan
universitas harus melakukan pembinaan secara intensif kepada mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik, minat, dan bakat yang tinggi baik di bidang sain, seni, budaya, dan olah raga agar dapat bersaing
di
berbagaiajang
kompetisi
lokal,
regional,
dan
nasional
sehingga
mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa serta meningkatkan reputasi UM di masyarakat.1. 12Meningkatkan Kualitas Laboratorium
Menyadari
bahwa
salah
satu
indikator kualitas
penyelenggaraanfasilitas
laboratorium
harus
ditingkatkan
baik
kuantitas
maupunkualitasnya. Peningkatan
kualitas
laboratorium mencakup
peningkatanketersediaan sarana laboratorium, peningkatan
kualitas
layanan,
danpemberdayaan
laboratorium
untuk
pembelajaran
dan
penelitian.Fakultas/jurusan
yang telah memiliki laboratorium yang memadai didoronguntuk
memperoleh
sertifikasi.
Laboratorium
yang
tersertifikasi
atau terstandar akan dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadaphasil-hasil
uji
dan
analisisnya
dan
dalam
jangka
panjang
akan
mampu menguatkancitra
UM di tingkat nasional dan internasional.l.l3Peningkatan
Posisi UM dalam Peringkat Perguruan Tinggi DuniaUntuk
meningkatkancitra
UMdi tingkat
internasional salah satu carayang
harus
dilakukan pada
tahun 2OI4
adalah meningkatkan
ranking websiteum.ac.id.
Untuk
itu
harus ada kebijakan khusus terkait
denganupaya meningkatkan
ranking web
UM
terutama
untuk
meningkatkan saranadan
prasarana ICTdan
penguatan content web.Untuk
penguatan content web (scientific pape4 sebagai salah satuindikator kualitas
website,perlu
dilakukan
sosialisasi
dan
partisipasi
civitas
akademika untuk
meningkatkan kualitas karya
ilmiah
bidang pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakatuntuk
siap diunggah melalui website UM. Selainitu
perlu
ada koordinasiantar
unit untuk
mengelola dan mengolah informasi agar perolehan ranking webometrik UM semakin baik.2.
Penyediaan Dosen dan TenagaKependidikan Bermutu
Kebijakan dalam penyediaan dosen dan tenaga kependidikan bermutu meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
2.I
Peningkatan Kualitas Seleksi dan StandarMutu
Calon Dosen dan Tenaga KependidikanRekrutmen
dosen dilakukan sesuai dengan ketentuan
dari Kemendikbud,yakni
kualifikasi akademik calon
dosenminimal
lulusan program 52 dengan mempertimbangkan hal berikut.a.
Formasi
rekrutmen didasarkan pada kebutuhan
dari
masing-masing prodi ataujurusan
dengan memperhatikan kompetensi keilmuan sesuai dengan Kelompok Bidang Keilmuan (KBK). Oleh sebabitu,
latar belakang pendidikan dan prestasi akademis menjadi salah satu penilaian penting dalam rekruitmen.b.
Kebutuhan
dosenjuga
akan dipenuhi melalui rekrutmen
dosen tetapatau
kontrak ketika
formasi dosen
PNSpada
prodi
tertentu
tidak tersedia.Kualifikasi
dosenkontrak harus
memperhatikan kompetensi keilmuan.Peningkatan kualitas rekrutmen dan seleksi calon tenaga kependidikan
juga perlu dilakukan
mengingat pentingnya peranan tenaga kependidikandalam mendukung kegiatan akademik
dan
sebagaipelaksana
kegiatan administrasi. Rekrutmendan
seleksi tenaga kependidikan yang dilakukan harus dapat memenuhikualifikasi
bidang pekerjaan yangdibutuhkan
serta mempertimbangkan aspek potensi pengembangannyadi
masa mendatang.2.2
PeningkatanJumlah
Dosen yang Lulus Studi Lanjutdari
Perguruan Tinggi yang Kredibel, Baik di Dalam Maupun Luar NegeriKualifikasi
dan
mutu
akademik
dosenmemiliki
kaitan
erat
denganmutu
lulusan perguruan tinggi.
Peningkatankualifikasi
akademik dosen yang harus diupayakan oleh UM adalah dengan mewajibkan studilanjut
di dalam danluar
negeri. Halini
selaras dengan ketentuan pemerintah bahwakualifikasi akademik
dosenminimai
52. Berikut
ini
hal-hal yang
harus dipertimbangkan dalam upaya pefringkatanjumlah
dosen yang studi lanjut:a.
Pemilihan
bidang
studi
harus
linier
dimana
konsentrasi
studimempertimbangkan
kebutuhan
prodi/jurusan serta
ketersediaansumber
daya
di
prodi/jurusan.
Oleh
sebab
itu,
pimpinan
diprodi/jurusan
bertanggungjawab dalam pengiriman dosenuntuk
studilanjut
serta pemilihan bidang studilanjut.
b.
Bagi dosenbaru
(CPNS setelah 2008),UM
mewajibkanstudi
lanjut
diluar
negeri yang dituangkan dalambentuk kontrak studi lanjut di luar
negeri
dan
universitas
harus
memfasilitasi penugasan
studi
lanjut
tersebut. Dosen berpendidikan
52
didorong
untuk
melakukan
studilanjut
di
dalam
dan
luar
negeri.Atas
pertimbangantertentu,
dosen berpendidikan 52 dengankriteria
tertentu diarahkanuntuk
studilanjut
di
uM.
'2.3
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Dosen Secara PeriodikKinerja dosen dalam
pelaksanaantri
dharma
perlu
dimonitor
dan dievaluasi selaras dengan peraturan perundangan yang mengatur tentangguru dan
dosen.UM telah
mengembangkanInstrumen
Penilaian Kinerja Dosen terintegrasi denganTIK
sehinggaperlu ditingkatkan
efektivitasnya. Berikutini
upayauntuk
monitoring dan evaluasi kinerja dosen:a.
Pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) yang menunjukkan kinerja dosen di Tridharma Perguruan Tinggi harus dilakukan secara terencana dan tepatwaktu.
Penilaian
kineda
dosen
perlu
ditindaklanjuti
dengan
upaya pembinaantindaklanjut
(khususnya bagi yang belum memenuhi). Upaya pembinaan profesionalisme dosen perlu dilakukanuntuk
meningkatkan produktivitas dosen sebagai tenaga akademik profesional.b.
Perludilakukan
rintisan
integrasidata
BKD dengan penyediaanbukti
fisik
kenaikan pangkat
dosenkhusunya dalam
bidangpenelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.Bukti
BKD
harus didukung
denganbukti fisik dan
soft copy yang terintegrasi antara TIK serta UPT terkait. Dosenyang memiliki karya ilmiah
dalam bentuk
jurnal
dan
buku
diwajibkan
untuk
mengumpulkan hard copA dan soft copA karya ilmiah.Pengumpulan
data tersebut sudah harus
terdokumentasidi
UM
dan sebagai aspek penting dalam penilaian dalam kenaikan pangkat dosen.2.4
Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga KependidikanPeningkatan
kualifikasi
dan
kompetensi tenagakependidikan
harus dilakukanuntuk
meningkatkan layanan kelembagaan melalui:a.
Penugasan studilanjut,
mengikutkan pelatihan, lokakarya, seminar danlain-lain
yang
relevan
dengan
tugas
kedinasan
pada
tenaga kependidikan. Lokakarya,pelatihan atau
seminardiprioritaskan
p4dab.
Fasilitasi
dari
universitas
berupa
prograrnfkegiatan,
bantuan pembiayaanuntuk
meningkatkan kualifikasi
dan
kompetensi tenaga kependidikan.c.
Monitoring
dan
evaluasikinerja
tenaga kependidikanyang
dilakukansetiap
tahun
untuk
mendukung efektivitas pelaksanaan
kegiatan lembaga. Hasil monitoring dan evaluasiini
harusditindaklanjuti
melalui kegiatan-kegiatan pembinaanyang
dapat meningkatkan
disiplin
danproduktivitas.
)
2.5
Peningkatan KinerjaDosg/dan
Tenaga KependidikanKualitas
kinerja
dosen
dan
tenaga kependidikan
akan
berdampaklangsung terhadap
kualitas
layanan
prima
yang diberikan
UM
kepadamasyarakat. Secara
kuantitas,
UM
telah memiliki
dosen
dan
tenaga kependidikanyang
memadai,namun
sebagianmasih belum
mempunyai kinerja yang optimal. Oleh sebabitu,
perludilakukan
pemetaan kompetensi dan beban kerja dosen dan tenaga kependidikan. Peningkatan kinerja dosen dan tenaga kependidikan dapat dilakukan melalui kegiatan:a.
Optimalisasi kegiatanilmiah
kelompok-kelompok bidang keahlian (KBK)di
tingkat
lokal
fiurusan/programstudi), nasional,
dan
internasional.Belum optimalnya produktivitas dosen
di
bidang
karya ilmiah
yangditerbitkan
secara internasional,
maka
diperlukan
usaha
untuk
memfasiltiasi dosenuntuk
menghasilkan karya ilmiah seperti pengaturan bebanjam
mengajar, penyediaan referensi yang mamadai (hard copA,e-journal,
e-book), penyediaan laboratoriumuntuk
penelitian, penyediaanruangan
kerja
bagi dosen,dan dukungan
pendanaanuntuk
perolehan HAKI/ISBN.b. Peningkatan kemampuan
di
bidang teknologi informasi (TIK) bagi dosendan
tenagakependidikan.
Penguasaanpara
dosenterhadap
teknologiinformasi
sangat berpengaruh terhadap keberhasilandalam
mengelola pembelajarandi
perguruan tinggi. Oleh
sebabitu
perlu upaya untuk
memberikan
pelatihan
kepada dosendan
tenaga kependidikanuntuk
memanfaatkan
teknologi informasi
yang
berhubungan
denganpengajaran, pelaksanaan
kurikulum
pendidikan
serta
manajemenpendidikan. Hal
ini
dapat
didukungjuga
denganperan
PusatTIK
UMuntuk
memfasilitasi
sarana-sarana
teknologi informasi
untuk
pembelajaran.
2.6
Pemfasilitasian Dosen Muda Mengikuti Pendidikan Lanjutdi
Luar NegeriMutu
lulusan
perguruan
tinggi
memiliki
kaitan erat
denganmutu
dosen.Berkaitan
dengan pemikiran tersebut, UM berupaya meningkatkanmutu
dosen dengan memberikan kesempatanstudi
lanjut,
baik
di
dalam negerimaupun
diluar
negeri.Untuk
meningkatkankeahlian,
kepakaran, profesionalisme,dan
karir
akademik,
studi
lanjut
harus ditempuh
pada bidang ilmu yanglinier.
Dosen yang berpotensi dan berusia muda (di bawah 35 tahun) harus didoronguntuk
studilanjut
ke luar negeri. Dosen yang barudiangkat
diwajibkan
untuk
menandatanganikontrak
belajar
atau
studilanjut
di
luar
negeridan
universitasperlu
memfasilitasi penugasan studihubungan internasional
(HI)UM dapat
secarapro-aktif membantu
para dosen muda menyiapkan studilanjut
keluar
negeri.2.7
Peningkatan Kualifikasi Akademik Dosen keJenjang
S2/S3 dengan Pertimbangan KhususRasio dosen yang telah berpen$idikan 53 terhadap
jumlah
dosen secara keseluruhan merupakan salah sat$ indikator penting kualitas SDM, namun ada pembatasan usia untukrnemtr/eroleh beasiswa dalam studilanjut
S2/S3 harus disikapi UM dengan memberikanizin
belajardi
dalam negeri atau diUM
bila
tersediaprodi yang
linier.
Pimpinan fakultas
dapat
melakukanupaya-upaya
untuk
dapat
meringankan
beban
para
dosen
yang memperolehijin
belajar.2.8
Peningkatan Produktivitas Dosen yang Telah Memperoleh Sertifikat PendidikPembinaan
yang
mendorong
peningkatan kompetensi
dan keprofesionalan para dosen yang sudah bersertifikat harus dilakukan secara komprehensif, sistematik, dan terpadu dengan melibatkan semua sistem di UM. Perlu ada suatu pola pengelolaan dan pembinaan agar para dosen yangtelah menerima sertifikasi dapat meningkatkan produktivitasnya
dalam melaksanakantri
darma PT.2.9
Peningkatan Pembinaan Tenaga Kependidikan yang Telah Memperoleh Sertifikat KeahlianSertifikasi keahlian bagi
tenaga kependidikan sangatpenting
dalammendukung
pelaksanaan
tugas yang
dilimpahkan.
Standar
proses, kompetensi, dan kecakapanpraktis
dalam bidangtertentu
dapat diperoleh melalui sertifikasi yang umumnyadidahului
dengan pelaksanaan pelatihan. Kompetensidan
kecakapanini
sangat
berpengaruhdalam
mendukungkegiatan
pembelajaran,penelitian,
dan
pengabdiankepada
masyarakat. Sebagai langkah strategisperlu dilakukan
identifikasi tenaga kependidikanyang
sudah
tersertifikasi,
pengembangan
sistem
pembinaan,
danmelakukan pembinaan,
monitoring
dan
evaluasi
yang
berkelanjutan. Kompetensi dan kecakapan praktis yang diperoleh melalui sertifikasi harusdapat
dimanfaatkan secara
optimal dalam
mendukung kegiatan
di lingkungan kerjanya.2. l0Peningkatan
Jumlah
Peserta Program SandutichPeningkatan
mutu
lulusan yangmemiliki
daya saing tinggi harus terusdipacu
dan
digalakkan
untuk
mewujudkan
visi
dan
misi
UM.
Programsandwich merupakan salah
satu
strategi
untuk
meningkatkan
kualitaslulusan,
baik
S1, S2, maupun
53.
Programini
harus
ditangani
secara sistematisdan
terencana denganbaik
oleh semua pemangku kepentinganyang memiliki tugas pokok
dan
fungsi yang berkaitan
dengan programtersebut dengan mempertimbangan:
a.
proses seleksiuntuk
mempersiapkan mahasiswa yangakan
mengikuti programsandwichharus
direncanakan sejak proses seleksi.c.
penjajakan
denganperguruan tinggi
mitra
di
luar
negerijuga
harusdilakukan secara
terprogram
dengan
menganalisis
keunggulanperguruan tinggi.
d. tujuan
dan
kebutuhan
yang
akan
dikembangkanhendaknya dikaji
dengan cermat oleh semua pemangku kepentingan.
e.
programsanduich ini juga harus
rnernbyr:tkan pengalaman belajar yanglebih
kepada
mahasiswa, memberikan
pengalaman
berinteraksipengembangan
ilmu
di
dunia
internasional, mendorong
mahasiswadalam
mengembangkandiri
dan
juga
harus ada
nilai
tambah
dalam bidang akademik yang berupa pengakuan gelar akademik.Kegiatan strategis
yang harus dilakukan dalam rangka
peningkatan penyelenggaraan program sanduich bagi mahasiswa 51, 52, dan 53 adalah memberikan pendampingan calon peserta program, peningkatan kuantitas peserta,dan
melakukan monitoring
dan
evaluasiterhadap
pelaksanaanprogram.
Tindak
lanjut
dari
kegiatan monitoring
dan
evaluasi
akan diterapkan dalam pelaksanaan prog ram s andwich berikutnya.2.l
l Peningkatan Penyelenggaraan Program Sandwich dan Schemefor
Academic Mobilitg and Exchange (SAME)
Program
Schemefo,
Academic
Mobilitg
and
Exchange
(SAME)merupakan
lanjutan
dari Program Academic Recharging (PAR). PARterbukti
dapat
meningkatkan
kualitas
keilmuan
dan
pengalaman dosen
serta memberikan penyegarandan
pembaruan pengetahuan. Pengalaman para dosen selamamelakukan program
PARakan
memberikaninspirasi
dan motivasi untuk terus berkarya dalam meningkatkankualitas
pembelajaran,penelitian,
dan
pengabdian
kepada
masyarakat,
serta
pembinaan mahasiswauntuk
membangun
moralforce serta
membanguncitra
UM sebagaiperguruan tinggi
yangunggul dan menjadi
rujukan.
Dosen yangakan mengikuti program
SAMEperlu difasilitasi oleh UM dalam
bentukpeningkatan kemampuan menguasai
bahasa
asing
dan
program pendampingan. Diseminasihasil
kegiatan SAMEharus dilakukan untuk
memberikan pengetahuan, inspirasi, dan motivasi kepada kolega dosen dan mahasiswa.3.
PengembanganPenelitian
dan Pengabdian kepada MasyarakatKebijakan dalam
pengembanganpenelitian
dan
pengabdian kepada masyarakatmeliputi
aspek-aspek sebagai berikut.3,1
Peningkatan
Sinergi
Penelitian, Pengabdian,
dan
Pengembangan PembelajaranKegiatan penelitian, pengabdian
kepada
masyarakat,
danpengembangan pembelajaran
harus
bersinergi
dan
bermuara
pada meningkatnyakualitas
pembelajaran, menghasilkan inovasi pembelajaran, serta bermanfaat bagi peningkatankualitas hidup
masyarakat. Hasil-hasil penelitian harus diteruskan dengan pengembangan bahan ajar dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehinggakegiatan penelitian
berdampak kepada mahasiswa dan masyarakat.Untuk itu,
UM harus mengembangkan3.2
Peningkatan PublikasiIlmiah
Nasional dan InternasionalPeningkatan
publikasi ilmiah
para dosen diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas publikasiilmiah
para dosen. Dari segi kualitas, para dosenharus
didorong menghasilkanartikel ilmiah yang diterbitkan
padajurnal
nasionaldan/atau
internasional dan menghasilkanbuku
yang ber-ISBN. Dari segikuantitas,
para dosen harus didoronguntuk
meningkatkanjumlah
karya ilmiahnya.Untuk itu,
pelatihan dan pendampingan penulisanpublikasi
ilmiah tingkat
nasional
dan/atau
internasional,
penulisanproposal
hibah
penelitian,
dan
penulisan
proposal pengabdian
yangkompetitif
harus
dilakukan.
Di
samping
itu,
pemberian
insentif
yangmemadai
bagi
penulis
artikel dan
penulis
buku
harus
ditingkatkan.Partisipasi
para
dosen dalam kegiatan
ilmiah,
baik
di
tingkat
nasionalmaupun
internasional,
sangat penting difasilitasi.
Menindaklanjuti kebijakan DitjenDikti,
bahwa sebagai syarat kelulusan pada jenjang S-1,S-2,
dan
S-3wajib memiliki publikasi ilmiah
padajurnal,
maka UM
perlumeningkatkan kuantitas maupun kualitas
jurnal
dan
berkala,
sehingga semakin banyak kesempatan bagi sivitas akademika UMuntuk
menerbitkan karya ilmiahnya.3.3
Peningkatan Perolehan HaKIJumlah
HaKI yang dihasilkan oleh UM merupakan salah satuindikator
keberhasilan
UM, baik
untuk
akreditasi maupun penetapan
peringkat universitas kelas dunia. Akselerasi perolehan HaKI harusdilakukan
dengan mengembangkan penelitian-penelitianatau karya
akademiklainnya
yangberpotensi memperoleh
HaKI.
Fasilitasi,
baik
itu
berupa
dukungan pendanaan, pendampinganpengusulan,
dan
pengurusan
usulan
karya berpotensi memperoleh HaKI perlu ditingkatkan, sehingga diharapkan minatsivitas
akademika
UM
untuk
meneliti
dan
mengurus
HaKI
semakin meningkat.3.4
Peningkatan Program Kreativitas MahasiswaProgram kreativitas mahasiswa (PKM) merupakan salah satu
indikator
penting kualitas
pembelajarandi
perguruan tinggi
sehinggaharus
terus ditingkatkan dan dikembangkan. Partisipasi mahasiswa UM dalam kegiatanakademik, olahraga,
dan
seni dapat
meningkatkan
citra
uM
danmenunjukkan
prestasi UM kepada masyarakat.Untuk
itu,
pengembangan programuntuk
meningkatkankualitas dan kuantitas
program kreativitasmahasiswa,
termasuk
KKN tematik, melalui
pola
pembinaan
dankemutakhiran materi
pembinaanharus dilakukan.
Pemutakhiran materipembinaan PKM
harus
dilakukan
searah dengan
kebijakan
Dikti.
Di sampingitu, Jurusan
harus proaktif mengidentifikasi mahasiswa potensialyang
memungkinkan
dibina
untuk
mengikuti
PKM,
tanpa
menunggumahasiswa mendaftarkan
diri.
Pembinaan
dan
pendampingan
harus dilakukan secara terus menerus dengan pola dan mekanisme yang jelas dantidak
hanya
dilakukan
pada saat
akan
mengikuti lomba.
Dengan pola pembinaandan
pendampingan yangjelas diharapkan
tim
PKM UM dapat bersaing baik ditingkat
regional, nasional, bahkan internasional.3.5
Peningkatan Fungsi Laboratoris Laboratorium Pendidikandosen
dan
mahasiswa
UM
yang
melakukan
kajian
pembelajaran
di laboratoriumpendidikan harus ditingkatkan.
Peningkatankajian
tersebut harus diarahkan pada pengembangan inovasi pembelaj ararruntuk
jenjang pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan pendidikanluar
biasa.3.6
Peningkatan Jumlah Teknologi Tepat GunaKeberhasilan
UM
menciptakan teknologi tepat merupakan salah satu tolokukur
keberhasilan UM dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebabitu,
LP2M harus dipacuuntuk
meningkatkanjumlah
penelitianteknologi
tepat
guna
dengan
tetap
mengacu
kepada
tema
unggulan pengabdian kepada masyarakat di UM. Penelitian/kajian tentang kebutuhanpraktis
masyarakat
perlu
dilakukan
agar
teknologi
tepat
guna
yangdihasilkan memenuhi
sasaran. Penelitian pengembanganteknologi
tepatguna harus ditingkatkan,
baik dari
segikualitas maupun
kuantitasnya. Hasil penelitian tersebut harus disebarluaskan kepada masyarakat sehinggapenelitian
itu
betul-betul
bermanfaatbagi
masyarakat.Tim
pengabdian harus disiapkan secara matang agar pengabdian yangdilakukan
mencapai sasaran dan berjalan maksimal.3.7
Peningkatan
Jumlah
Masyarakat
dan/atau
Kelompok
Masyarakat BinaanJumlah
masyarakat
dan/atau
kelompok
masyarakat
binaanmerupakan salah satu
indikator
UM dalam mengemban tridarma PT.Untuk
itu,
masyarakat
dan/atau
kelompok masyarakat
binaan
harus
selaludiupayakan
bertambah
terus.
Peningkatan
itu
dilakukan
melaluipeningkatan
jumlah
tim
pengabdian kepada masyarakat
dan
melaluiperluasan khalayak
sasaran pengabdian.Jumlah
tim
pengabdian perlu terusditingkatkan
dengan cara merekrut tenaga-tenaga (dosen-dosen) baru melalui pelatihan pengabdian kepada masyarakat.3.8
PeningkatanJumlah
Kemitraan dengan Satuan PendidikanUM
sebagai LPTK
memiliki
kedekatan
hubungan
dengan
satuanpendidikan. Oleh
sebabitu,
kedekatanhubungan tersebut
harus
dibinaterus
dan
harus
ditingkatkan kuantitas
dan
kualitasnya.
LP3
harusmeningkatkan kapasitasnya
untuk
menjalin kemitraan dengan
satuan pendidikan. Peningkatanjumlah
kemitraanitu
diharapkan menjadikan UM sebagai lembagarujukan
bidang pendidikan.
Di
sisi
lain,
peningkatanjumlah mitra
satuan pendidikan
tersebutakan
memudahkan mahasiswa dalam melaksanakanpraktik
lapangan.4.
Penyediaan Layanan KelembagaanKebijakan dalam
penyediaanlayanan
kelembagaanmeliputi
aspek-aspek sebagai berikut.4.I
Manajemen Berbasis ITPerkembangan teknologi informasi
yang
sangat cepatharus
direspon dengan baik oleh UM guna mendukung efisiensi dan efektivitas pengelolaan lembaga. Berbagai sistem aplikasi teknologi informasi yang sudah ada saatmedia
promosi/publikasi
kepada masyarakat. Oleh karennya keberadaanlaman
um.ac.idharus
semakin
canggihdan mutakhir
yang
mendorongsemakin
banyak
mayarakat
yang
berkunjung
ke
situs UM
untuk
memperoleh informasi danjuga
beragam kepustakaan yang dapat menjadi rujukan.4.2
Pengembangan Aplikasi ITuntuk
Kebutuhan Baru dalam ManajemenHingga
saat
ini
telah
dikembangkan
sembilan
aplikasi
IT
yang mendukung pengelolaan manajemen UM.Tahun 2Ol4 masih perlu untuk
mengembangkan
aplikasi
sistem yang mendukung: (a) monitoring
danevaluasi
kinerja
unit
kerja
sesuai dengan rencana
kinerja yang
telahditetapkan
di
awal
tahun,
(b) penyusunandan evaluasi
sasaran kinerja pegawai, (c) proses pengusulan kenaikan pangkat/ golongan dosen/ pegawai,(d) pengendalian proses perkuliahan, dan (d) pelacakan alumni.
4.3
Penguatan Pangkalan Data dan PemutakhirannyaPenguatan pangkalan data
di tahun
2OI4 masih menjadi prioritas bagiUM, khususnya
menyangkut kelengkapandan kemutakhiran.
Pangkalandata
harus
dapat menfasilitasi
segalakebutuhan yang diperlukan
olehpimpinan maupun
satuan tugaslain
yangdibentuk
olehpimpinan untuk
men5rusun berbagai dokumen kelembagaan. Secara khusus pangkalan data harus dapat menfasilitasi segala kebutuhan data
untuk
keperiuan akreditasiinstitusi
dan akreditasi program studi.Manajemen
pangkalan data
jika
dipandang
perlu
dapat
dirancang berjenjangdi
setiapunit
kerja.
Setiapunit
kerja
memiliki
perangkat dan personalyang
secarakhusus
mengeloladata
tersebut
dan
terintegrasi dengan pangkalan data universitas. Kelengkapan dan kemutakhiran data di pangkalan sangatditentukan
oleh pengelolaandata
di
tingkat
unit
kerja tersebut.4.4
Pembangunan Fasilitas Fisik sebagai icon the The Learning UniuersityJati diri
UM
sebagaithe
Learning Universityharus
dilengkapi dengan beberapasarana
yang dapat
mendukung pewujudan
uM
sebagai
the Learning Uniuersitgdan menjadi
media pembelajaranbagi banyak
pihak. Beberapa sarana tersebut adalah:a.
Musium Universitas. Gedung eks kantor pusat IKIP Malang perlu direhab dan difungsikan menjadi musium universitas. Fasilitasini
akan menjadi media pembelajaran khususnya bagiseluruh
sivitas akademik UM, dan secaraumum
bagiseluruh
masyarakat yangmemiliki
dedikasi kepada perkembangan pendidikan.b.
Plasa Akademik.
Kelengkapan
fasilitas
ini
akan
menjadi
sarana penunjangkualitas
pembelajarandi uM
danjuga
masyarakat umum. Dengan mengalih fungsikan eks asramaputri,
yang dari sisi lokasi sangatstrategis
uM
akan
menyediakan berbagaiproduk dan
layanan
yangberkaitan dengan
pembelajaran.
Beragam
buku,
produk-produk penelitiandan
pengabdian, layanankonsultasi pendidikan, dan
segala keperluanlain
untuk
menunjang peningkatanmutu
pembelajaran baikpada
jenjang
prasekolah,
pendidikan
dasar,
menengah
maupun pendidikan tinggi.center
perlu
segeradimulai dan
direalisasikandi
tahun
2014.
Meskisebagai
unit
korporasi
yang
dalam
pengelolaannyaberada
dalam koordinasi Pusat Bisnis,unit
korporasiini
harus didesain dalam koridorakademik
yang
memungkinkan
sivitas
akademika
UM
khususnya mahasiswa berpeluanguntuk
banyak belajar di dalamnya.4.5
Penuntasan Pembangunan Sarana Prasarana FisikPerkembangan
UM
yang
semakin
pesat
harus diiringi
dengan pembangunan dan pembenahan sarana prasarana penunjangnya.a.
Graha Rektorat yang pembangunannya sudahdimulai
padatahun
2OI3harus bisa
diselesaikandi
tahun
2OI4.
PenyelesaianGraha
Rektorat akandiikuti
dengan penataan gedung lain, sesuai dengan RencanaInduk
Pengembangan UM.
b.
Gedungkuliah
FIS yang sempat berhenti di tahun 2OI3 harus bisa segaradilanjutkan
dan
diselesaikan
pembangunanya. Penyelesaian gedungkuliah
FIS akan dapat segera meningkatkan layanan perkuliahan, yangsaat
ini
sebagian
besar
masih
menggunakan gedung
eks
P4TK.Disamping, pengalihan
ruang
kuliah
ke
gedung
baru akan
bisa mendorong proses rehabilitasi gedung P4TKuntuk
di optimalkan sebagai Wisma UM.c.
Pavingisasijalan
kampus dan areaparkir.
UM harus diciptakan sebagaiinstitusi yang ramah
lingkungan. Semakin sempitnya
lahan-lahanterbuka
sebagai
area
resapan
harus
diantisipasi
untuk
tetap
bisa menjaga ketersediaan pasokankebutuhan
air
bagi masyarakat umum, khususnya mahasiswa UM.4.6
Rehabilitasi Gedung Penunjang Program-Program Strategisa.
Graha Tumapel
sebagaiaset
akomodasiprestisius
untuk
tamu
dan kegiatan eksekutif.
Brandmark IJM sebagai lembagapendidikan
tinggi yang sudah memiliki reputasi bagus dalam pengelolaan pendidikan harusdidukung
dengan prasarana yang mampu meningkatkancitra
tersebut. Wisma tumapel yang secara geografis berada dijantung
kota dan dekatdengan
pusat
pemerintahan
kota, akan
dioptimalkan
sebagai asetstrategis
yang
mampu
meningkatkan
citra
UM
sebagai
lembagapendidikan terkemuka. Rehabilitasi
wisma tumapel menjadi
GahaTumapel
akan
memberikan
peluang
bagi
UM
untuk
menyediakan akomodasiyang
luxury
bagi para
eksekutif
yang
sedang mengikuti program pendidikan di UM atau di Malang pada umumnya.b.
Eks
Gedung
P4TK
sebagai
Wisma
UM.
Semakin
bertambahnyamahasiswa
UM,
membawa konsekuensi
pada
kebutuhan
prasanapendukung pada saat
dilaksanakannyasuatu
euent,yang
melibatkanorang
tua
atau
masyarakat.
Lokasi yang
juga
cukup
strategismemberikan peluang
yang
besar
wisma
UM untuk
ditingkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaannya.4.7
PeningkatanMutu
Pengelolaan Asrama Mahasiswa dan Rusunawa Keberadaanasrama
mahasiswadi
kampus
II
dan
kampus
III
serta Rusunawadi
Kampusutama harus ditingkatkan kualitas
pengelolaannya. Asrama dan rusunawa harus dikelola secara integral, one stop sentice,untuk
berasrama
dan
di
rusunawa
harus
dilakukan
dengan
baik,
untuk
memberikanjaminan
akademik mereka juga tetap terjaga dengan baik.4.8
Penambahan Kendaraan Dinas dan Kendaraatl OperasionalPeningkatan beban
kerja
di
mayoritaslini
manajemendi
UM
seiring dengan perkembanganuM
perlu dukungan
sarana mobilitas yang cukup. Hinggasaat
ini
belum
semua organ kelembagaanyang
memiliki
tingkatmobilitas
dan
operasional
tinggi
dilengkapi dengan kendaraan
yangdiperuntukkan
kedinasan maupun operasional kantor.4.9
Peningkatan Kerjasama dengan Lembaga MitraPeningkatan kerjasama dengan lembaga
mitra
dengan fokus penguatan kerjasama dengan pihak-pihak yangmemiliki
reputasi internasional, tanpa meninggalkan potensi-potensikemitraan nasional, masih tetap
menjadiprioritas
di
tahun
2014.
Kerjasamadengan
mitra
UM
diarahkan
padakegiatan-kegiatan
agar
UM
dapat
meningkatan
kualitas
layanannya, meningkatkan produktivitas dosen, pegawai, dan mahasiswa. UM Kerjasama dengandunia
usahaharus ditujukan
untuk
memberikan peluang kepada mahasiswa UM melakukan praktek kerjaf
rrragangdi perusahaan tersebut, khususnya pada prodi-prodi non kependidikan. Kerjasama dengan lembagapendidikan
dasar,
menengah
dan
kejuruan harus ditujuan
untuk
memperluas kesempatan
bagi
mahasiswa kependidikan
untuk
melaksanakan
Praktek
Pengalaman
Lapangan
(ppl,)
Kependidikan. Kerjasamajuga
bisa dimanfaatkanuntuk
melakukan reviukurikulum
prodi sebagai dasarbagi prodi
merevisi(fika
dipandangperlu)
kurikulum
yangsudah ada, guna meningkatkan
relevansikurikulum
dengan kebutuhan dunia kerja.4.lOPeningkatan Sumber Dana Beasiswa dan penyalurannya
Pemberian beasiswa sebagai salah satu layanan perluasan kesempatan belajar
harus terus ditingkatkan melalui
berbagaicara.
Fokus pemberian beasiswadiarahkan pada
mahasiswaberprestasi
yang kurang
mampuekonominya
dan
mahasiswa
peraih
prestasi
khusus tingkat
nasionalmaupun internasional. Melakui peningkatan kerjasama dngan
lembagamitra,
diharapkan dapat meningkatkankualitas
pengelolaan dan kuantitasnilai
beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa.5.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis
Terbitnya Permendikbud 3O Tahun
2Ol2
tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) UMdan
Pemendikbud Nomor7I
Tahun 2OI2
tentang StatutaUniversitas Negeri menjadi momen
utama bagi
UM
untuk
melakukanperubahan-perubahan
yang
mendasar
dalam
pengelolaan
intitusi
ini.dan
pelaksana
tugas
teknis
dengan
tata
kelola
yang
transparan
dan akuntabel.5.1
Pemberlakukan Sistem Pengendalian Internaldi
Semua Jenjang Manajemen UMSebagai
bagian
dari
institusi
pemerintah,
dan
berdasarkan
padarekomendasi independent
audit,
UM
sangat
berkepentingan
denganpenataan sistem
pengendalianinternalnya. Sistem
ini
dirancang
untuk
memantau dan memastikan bahwa seluruh kegiatan yangdilakukan
sesuai dengan perencanaan, baik yang tertuang dalam Rencana Strategis maupun dalam Rencana Bisnis dan Anggaran. Kegiatan tersebut harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah.5.2
Pengembangan Satuan PengawasInternal
(SPI)Sebagai komitmen UM dalam menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU,
harus ada
kelengkapanorgan
kelembagaanyang berfungsi
melakukanevaluasi
dan
pengendalian
terhadap
operasional
dan tata
kelola kelembangaan. Organ tersebut adalah Satuan PengawasanInternal
(SPI).Keberadaan SPI akan menjadi pengontrol secara internal sebelum dilakukan pemerikasaan oleh independent audit.
Untuk itu,
eksistensi dan optimalisasikinerja
SPIterus ditingkatkan tahun 2OI4,
antaralain
dengan merekrut tenagateknis
audit
serta memberikanpelatihan baik
tenagateknis audit
yang ada. Peran SPI juga lebih ditingkatkan dalam penyusunan perencanaan program dan anggaran sebagai konsekuensi
dari
kebijakan-kebijakan yang berkembangdi
Kementerian.5.3
Penyampaian Laporan KinerjaUnit
dan Laporan Keuangan Secara PeriodikPrinsip continuous improuement harus menjadi pedoman bagi setiap
unit
kerja
di
UM.
Konsekuensi
dari hal
tersebut setiap
unit
kerja
harusmenyampaikan
laporan
kemajuan ketercapaian
kinerja
program
dan kegiatan yang telahdilakukan.
Pengusulan program kegiatan dan anggaran pada periode berikutnya harus berdasar pada kinerja periode sebelumnya.5.4
Pembuatan Kontrak Kinerja Pejabat Baru dan Kontrak KinerjaUnit
Setiap
pemangku
jabatan
pada
awal
periode
jabatannya
harus men5rusun, menyampaikan, dan menuangkan dalam bentuk kontrak kinerja dengan atasan langsungdan diketahui
olehpara
pemangku kepentingan yangterkait
dengan jabatannya tersebut. Hal yang samajuga
berlaku bagi para pimpinanyang
sedang dalam masajabatan.
Pada setiap awal tahun anggaran harus membuat kontrak kinerja yang berisi tentang target capaian kinerja yang akan diselesaikan dalam satu tahun yang akan datang.5.5
Pengembangan Sistem Manajemen Berbasis ISO 9001:2008Sistem
manajemen
mutu
UM tahun 2015
direncanakan
sudah berstandar internasional. Oleh karenaitu,
seluruh aktivitas harus mengarah pada pencapaian quality objectiue yang telah dirumuskan UM danunit
kerjaterkait pada
setiap
periode. Dengan
prinsip
continuos
improuement, pengembangan sistem manajemenmutu
ISO 9001:2008 diimplementasikan secara bertahap,dimulai
dariunit
kerja yangmemiliki
aktivitas cukup vitalqualitA objectiue yang terpercaya dan
terukurakan
menjadi arahdari
setiap programdan
kegiatan UM yang dapatdilakukan
evaluasi secara periodikdan
perbaikan
berkesinambungan. Keberadaan
qualitg
objectiue danberbagai
instrumen
pendukung diperlukan
dalam rangka
menyiapkan kualitas sistem manajemen UM bersertifikat ISO 9001:2008.5.6
Perencanaan Program dan Anggaran Tahun 2OI5Salah satu hal yang menjadi penyebab tidak berfungsinya perencanaan program
dan
anggaranyang dibuat
unit
kerja adalah
penyusunan dan penyampaian ke universitas yang tidak tepat waktu. Sebagaimana diketahui penyampaianrencana
anggaranuntuk
tahun
berikutnya
ke
Kemenkeudilakukan sekitar bulan Juli/Agustustahun
berjalan,dan
pembahasan di Kemenkeudilaksanakan
sekitar
bulan
Novembertahun
berjalan. Jika
selama
ini
unit
kerjadi
UM menyampaikan rencana program dan anggaran pada bulan November, bisa dipastikan program dan anggaran tersebut tidakbanyak
berdampak
pada
alokasi
tahun berikut.
Dengan
perubahan periodisasi, penyampaian rencana programdan
anggarar'dari
setiapunit
dilakukan
padabulan April tahun
berjalan, pengajuan paguindikatif
yangdilakukan UM sudah
sesuai dengan rencana programdan
anggaran yang dibuat oleh seluruhunit
kerja di UM.Oleh karenaitu,
perencanaan program dan anggarantahun
2Ol4 harus sudah dimulai padabulan
Maret 2OI4.5.7
Penerapan Sistem Penilaian Berbasis KinerjaRenstra
Bisnis
UM
Tahun
2OI2-2OI5
mengamanatkan penerapan sistempenilaian
berbasiskinerja. Hal tersebut
selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor46 Tahun
2}tt
tentang
Penilaian Prestasi Kerja PNS.Sistem penilaian prestasi
kerja
PNS tersebut dilakukan
denganmenggunakan
instrumen
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). SKP disusun dan disepakati bersama-sama antara PNS dengan atasan langsungnya, sehingga menjamin objektivitas dari penilaian kinerja. Tahun2Ol4
penilaian dengan menggunakaninstrumen
SKPtersebut harus dilaksanakan
sebagaimana ditegaskan dalam peraturan pemerintah dimaksud.5.8
PeningkatanDisiplin
Kerja PegawaiSebagai
tindak lanjut
PP 53 tahun 2O1O tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil
(PNS), sebagaiinstitusi
pendidikan tinggi yangmemiliki
pegawai, UMharus
menegakkandisiplin
tersebut. Penegakandisiplin
kerjajuga
harus diberlakukan bagi pegawai non-PNS. Penegakandisiplin
kerja harus diawalidari
identifikasi target kinerja yang
harus
dilakukan
setiap
individu. Penegakandisiplin
harus disertai model reu,tarddan/atau
punishmentyang proporsional.5.9
Implementasi Sistem Administrasi BarangMilik
NegaraPemantapan
Sistem Administrasi Barang
Milik
Negara
(SABMN)merupakan penerapan sistem
administrasi
berupa pencatatan perolehan, pemanfaatan, dan pelaporan barangmilik
negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penerapan sistemini
harus terselenggara dengan baik sebagaikompetensi pegawai dalam mencatat dan melaporkan seluruh BMN menjadi syarat utama kesesuaian dan ketepatan laporan sesuai SABMN.
Untuk itu,
harus ada upaya peningkatan kompetensi seluruh pegawai tersebut dalam membuat pencatatan dan pelaporan sesuai SABMN.
5. l0Penataan Pengelolaan Badan Usaha
Keberadaan badan usaha merupakan bagian
dari
organisasidan
tata kelola BLUUM dan
merupakanunit
strategis yang dapat menjadi incomegenerating
unit
untuk
mendukung peningkatan kapasitas
lembaga. Penataan sistem pengelolaan badan usahadilakukan
dengan menyiapkan pelaksanaan operasionalisasi badan usaha (landasanhukum,
bentuk badan usaha, organisasi, visi dan misi badan usaha, dan potensi usaha), men)rusuntata
kerja, menyusun petunjuk teknis
pelaksanaan,menata
manajemen pengelolaan badan usaha, dan melakukan sistem pengendalian pelaksanaan badan usaha.Malang,9
Desember 2OL3;tRektor,
Vhfry